Dreamer | Writer | Student | Apps Developer | Social Thinker | Alternatif Hijrah (Alt--Hijrah) | Backpacker | Penikmat Alam
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Hidayah Sabar
Hakikat sabar adalah menerima apapun yang didapat kita baik ataupun buruk dan selalu membalasanya dengan kebaikan yang lebih.
Sabar adalah bagian dari akhlak yang sangat-sangat sulit untuk siapapun dapatkan hingga sempurna, karena pada dasarnya manusia selalu mengedepankan emosi dan nafsu.
Akan tetapi Allah janjikan bagi orang - orang yang sabar surga dan terhindar dari api neraka. Akan tetapi bukan hanya saja akhirat, dunia-pun Allah janjikan sebaik-baik janji yaitu dijauhkan dari segala kesusahan dunia dan dimudahkan dunianya. Ya Allah, sabar memang seperti pohon yang batangnya kecil kurus dan akarnya tidak kuat akan tetapi buahnya manis... maka ya Allah selalu kuatkanlah akar dan batangnya agar selalu kuat berada di dalam jalan kesabara. ‘Fabbasysyarnaahu bii ghulaamun halim” Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Bismillah.
1 note
·
View note
Text
SERI #IMHN TAMAT
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah tamat juga, buat yang mau baca dari awal
Walaupun nampak sederhana dan seperti tidak berarti, tapi bagiku indahnya ingatan Tatapan indah dan senyuman manisnya kala itu di bawah guyuran gerimis hujan di bulan februari sulit untuk di lupakan.
1. Kebiasaan : http://coretankepala.tumblr.com/post/157025483022/i-am-happy-now-kebiasaan
2. Mimpi : http://coretankepala.tumblr.com/post/166145331397/i-am-happy-now-mimpi
3. Bertemu : http://coretankepala.tumblr.com/post/167053491007/i-am-happy-now-bertemu
4. Memandang :
Part 1 -> http://coretankepala.tumblr.com/post/167872031882/i-am-happy-now-memandang-part-1
Part 2 -> http://coretankepala.tumblr.com/post/167872371692/i-am-happy-now-memandang-part-2
Part 3 -> http://coretankepala.tumblr.com/post/167872526032/i-am-happy-now-memandang-part-3
Part 4 -> http://coretankepala.tumblr.com/post/167872716742/i-am-happy-now-memandang-part-4
Terima kasih.
Wassalam.
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Memandang Part 4
“Tatapan mata indah akan melelehkan hati yang keras, beku dan dingin. Dan melelehkan pandangan negatif.”
Selepas melewati flyover, hujan semakin deras turun. Kami pun terpaksa menepi di sebuah ruko yang sudah nampak tutup sebelum perempatan binong.
Ku pinggirkan motorku dan kami pun berlari menuju tempat berteduh.
Kutanya apakah mau lanjut atau kita tunggu reda, dia pun menjawab dengan gesture terserah.
Kulihat dia dengan cepat mengeluarkan smartphonenya dan mengeluarkan gesture mengangkat telpon.Kudengarkan sedikit percakapannya, intinya dia sudah ditanyai kabar kepulangannya ke rumah oleh orang rumah.
Aku pun tidak tega melihatnya pulang larut malam, kuputuskan untuk menembus hujan mengingat hujan pun sudah terlihat agak reda.
Aku pun teringat kalau dia membawa laptopnya di dalam tas. Kutanya apakah dia membawa jas hujan, dia pun menjawab dengan menggeleng.
Akupun teringat dengan jas hujan tas yang kubawa.
“Nihh pake ini aja, bisi basah ke laptop kan kalau rusak jadi ribet”, saranku.
Dia pun mengambil kemudian menempelkannya di belakang, dia pun menatapku dan tesenyum manis saat itu.
“hehehe, gimana ini masangnya”, tanyanya kepadaku.
“Heeuhh”, geramku dalam hati.
Aku pun mendekatinya dan dengan tidak sengaja tanganku meraihnya seperti mau memeluknya tanpa sadar. Kemudian mata kami pun bertemu, mungkin itulah saat pertama kami bertatapan dengan jarak sangat dekat.
Kulihat sorot matanya yang indah saat itu, dengan wajah lelah beraktifitas nampak sekali keindaha makhluk ciptaan Allah SWT yang satu ini.
Aku pun membuyarkan lamunanku, kuraih jas hujannya dan menyuruhnya melepas tasnya.
Kupasangkan jas hujan itu di tasnya.
Kami pun pulang saat itu juga menembus hujan, ada satu hal yang kuingat saat itu.
Walaupun nampak sederhana dan seperti tidak berarti, tapi bagiku indahnya ingatan Tatapan indah dan senyuman manisnya kala itu di bawah guyuran gerimis hujan di bulan februari sulit untuk di lupakan.
I’M HAPPY NOW
Akhirnya selesai juga ini part terakhir dari 4. memandang.
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Memandang Part 3
“Tatapan mata indah akan melelehkan hati yang keras, beku dan dingin. Dan melelehkan pandangan negatif.”
Kami pun lanjut berbincang hingga tidak terasa kami sudah berbincang-bincang selama setengah jam sambil dia melakukan pekerjaannya mencatat keuangan kegiatan.
“Set settt”, suara langkah kaki dengan cepat melangkah.
“Eehhh, maaf ganggu”, adik tingkatku berkata kompak sambil tersenyum jahat.
Barulah aku tersadar kami daritadi berdua saja dalam ruangan, jantungku pun berdegup kencang dan dengan cepat ku alihkan perhatianku sambil sedikit-sedikit kucari alasan untuk keluar ruangan secepatnya.
Sesampainya di luar, temanku pun akhirnya sampai kampus.
Kami pun sedikit mengobrol diluar dan kuceritakan sedikit kejadian bahagia yang kulalui tadi.
Aku pun kembali ke ruangan untuk melakukan aktifitas lain, dia pun sibuk keluar masuk bersama sahabatnya dengan urusannya masing-masing.
Adzan ashar pun berkumandang, dengan cepat kutunaikan kewajibanku dan tidak lupa ku bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
Langit sudah nampak gelap, terdengar 2 jam yang lalu sayup-sayup adzan isya berkumandang.
Di langit tidak nampak bintang, tertutupi awan bekas hujan tadi siang.
Waktunya kami pulang kerumah, dikarenakan sudah tidak ada kegiatan lainnya.
“Hei, kamu bareng mail kan pulang ?”, Tanya sahabatnya kepadanya.
“Mail, kamu pulang kan ? nitip bareng sama kamu yah. Kalau sama aku nanti naek angkot terus hambur duit terus jadi lama macet”. Ucapnya kepadaku.
Kuiyakan dengan ragu, ragu dia enggan pulang bersamaku. Yah rumah kami berdekatan tidak sampai 50 meter dari gerbang rumahku ke rumahnya.
Kami pun berkemas untuk balik kerumah.
“Mau bareng ?”, tanyaku kepadanya.
Dia pun menjawab dengan anggukan dan tampak wajah antara malu dan ragu padanya.
Kukeluarkan motor dari parkiran, kulihat dia berjalan perlahan kearahku. Naiklah dia ke jok motorku.
“Udah ?, enakeun ga duduknya ?”, tanyaku.
Dia pun menjawab dengan anggukan.
Kutancap gas, kulewati jalan dengan perlahan dan hati-hati.
Kami pun menggunakan jalur yang bisa di sebut bukan jalan utama, yaitu melewati jalan belakang kemudian melewati pasar di bawah flyover kircon kemudian masuklah ke jalan utama.
Clek… Clek..
Kulihat keatas, hujan sudah mulai turun.
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Memandang Part 2
“Tatapan mata indah akan melelehkan hati yang keras, beku dan dingin. Dan melelehkan pandangan negatif.”
Kuparkirkan motorku di parkiran kampus dan tidak lupa sambil kusapa satpam di kampusku yang memang dekat dan juga enak di ajak ngobrol dan diskusi. Kurapihkan jas hujanku, dan kugantungkan di jok motorku.
Kuambil kresek putih yang tidak lupa ada benda yang kubeli tadi, kulihat terlebih dahulu.
“Alhamdulillah, udah ada”, kataku dalam hati sambil kuintip sendalnya yang nampak berantakan tidak rapih di depan ruangan.
Kuketuk pintu kaca ittu dan tak lupa kuucapkan salam
“Assalamu’alaikum.”
Dia pun menoleh, dengan mimik dingin tanpa ekspresi dan menjawab salamku dengan suara yang nyaris tidak terdengar.
Kudekati dia dan tanpa basa-basi berpanjang lebar.
“Nih es-krimnya”, kataku kepadanya.
Ekspresinya langsung berubah dalam sekejap, bibirnya seketika tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.
Kutinggalkan dia di ruangan untuk melaksanakan kewajibanku sebagai muslim yaitu shalat dzuhur.
“Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”, Salam terakhir kuucapkan untuk kuakhiri kewajibanku.
Tidak lupa kulakukan kebiasaanku setelah shalat.
“Allahumma inni as’aluka min fadhlik”, ku bacakan do’a keluar musholla atau masjid yang ganjarannya luar biasa dan di sunnahkan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Aku pun kembali ke ruangan dimana hari ini aku akan kesitu.
Tidak lupa aku pun laporan apa saja yang sudah kubeli, saat itu aku ditugaskan sebagai pubdekdok dalam sebuah kegiatan acara baksos dan dia menjadi bendaharanya yang otomatis kami akan sering bertemu dikarenakan kewajiban tugas, aku yang bertugas menghabiskan uang dan dia yang bertugas menyimpan dan mencatat pengeluaran.
“Ini tadi yang saya beli, poster segini kemudian sertifikat segitu”, kataku.
“Hmm, bentar yah dicatet dulu”, ucapnya.
Kulihat dia kebingungan diantara harus menyimpan sertifikat yang ia pegang di tangan kanan atau harus menyimpan tas uang yang ia genggam di tangan kiri, yah begitulah dia kadangkala sifatnya yang seperti itulah yang membuatku selalu tersenyum.
“Itu simpen dulu sertifikat di kanan, terus ambil bukunya tulisin”. “hehehe, iya yah”.
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Memandang Part 1
“Tatapan mata indah akan melelehkan hati yang keras, beku dan dingin. Dan melelehkan pandangan negatif.”
Nguuungg…. Clak… Clak…
Titik-titik hujan sedikit demi sedikit membasahiku.
“Yah, hujan. Kenapa sih hujan.”, gumamku dalam hati.
Fact: hujan menyebabkkan basah karena banyakan, kalau sendiri mah engga. Filosofi keroyokan tuh dari sini. Lol bercanda.
Back to story
5 detik sekali kulihat lampu perempatan jalanan yang berwarna merah.
“aduh udah gerimis, tapi males pake jas ujan. Come on cepet ijo dong”, Ucapku dalam hati.
Lampu hijau pun berubah jadi hijau, dengan segera kutancap gas dengan di kejar waktu dan hujan.
“bretttt” Hujan semakin lebat, kupinggirkan motorku di depan sebuah kampus yang berada di jalan karapitan yang terkenal dengan fakultas hukumnya.
Ku buka bagasi motor dan kukeluarkan jas hujan hitam kesayanganku.
“Sip, sudah terpakai. Lanjut jalan”, Ucapku kembali dalam hati.
Kulewati derasnya hujan saat itu, jam menunjukkan pukul 11.45, dengan cepat kukemudikan menuju kampus tercintaku. Tidak lupa aku pun mampir ke minimarket dekat kampusku yang kebetulan searah dengan jalanku menuju kampus.
Kubuka jas hujanku, aku pun di sambut dengan ramah oleh kasirnya.
“Selamat datang di indo****t”
Dengan cepat kutuju kulkas eskrim yang menjadi tujuanku, kucari2 Paddle Pop Twister Rasa Anggur. begitulah dia berpesan, yah kujanjikan malam hari sebelumnya kalau aku akan menraktirnya eskrim yang dia mau.
Kucari2 hingga kutemukan.
“yess, ketemu. Saya beli apa, yah? ”, kataku bergumam.
Kulihat papan diskon “beli 2 gratis 1 untuk produk floridina orange”.
“Sip ini aja. Sekalian bagi-bagi aja ketemanku nanti. ”, kataku kembali.
“Silahkan, ini kembaliannya. Ada yang mau di beli lagi ? atau sekalian sama pulsanya ?”, ucap kasir indo****t yang ketulusan perhatiannya melebihi perhatian seorang aheum. *apasih geje.
“makasih mba. “, kataku.
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Bertemu
“Pertemuan selalu berawal dengan sapaan, diakhiri dengan kalimat berjumpa lagi nanti”
“seetttt, hmmm” “seetttt, Hmmm”
Kumasukkan sendok terakhir sarapanku pagi itu. Kupandang alas beton yang biasa kuinjaki dengan ban motorku, ku lihat pusaran angin kecil didepan. Hehehe bercanda, kumasukkan kunci ke lobangnya kemudian kuinjak selah motor dan hiduplah motor…
Bummm…motorku melaju…
Kelewati rumah “Dia”, rumah yang setiap hari aku lewati.
Jalan margacinta, belok ke kiri ke jalan soekarno-hatta kemudian ke jalan buah batu dan diteruskan ke jalan BKR sampai jalan astana anyar yang diakhiri masuk ke jalan pagarsih.
60 menit tepat perjalananku ke tempat yang kutuju pertama, yaitu tempat printing. Kuparkirkan motorku di antara jejeran motor didepan toko printing tersebut.
Ku pijit mesin nomor antrian untuk mendapatkan nomor antrian, kulihat nomor yang tertera disana 8, sedikit kulirik ke monitor di sampingku menunjukkan nomor 6.
“Nomor 8 menuju meja 3″, begitulah suara yang terdengar.
Ku berjalan dari pintu depan menuju meja 3 yang berada di pojok kanan toko. Di pojok ini aku pun mampu melihat sekeliling dengan jelas.
“Buuuummmm”, suara motor beat merah parkir.
Kulihat pengendaranya wanita berjilbab dan menggunakan masker yang menutupi wajahnya sehingga hanya matanya saja yang Nampak terlihat.
Sedikit kuperhatikan mata wanita itu yang agaknya sedikit familiar.
“Kang, punten ini ada yang salah 2. Kumaha atuh ?”. Dikagetkan oleh operator aku pun melepaskan perhatianku padanya.
“Atos teu nanaon kang, di bayar weh ku abdi.”, Jawabku.
“Teu sawios kang ?”, balas mang operator.
“Muhun”
“Hatur nuhun kang”
Saat aku sedang sibuk, memperhatikan akang operator melakukan pekerjaannya.
“Hei, Halim” seseorang menepuk bahu sebelah kananku.
Dengan kaget, aku pun dengan cepat menengok ke sebelah kanan.
“Tidak salah lagi”, begitulah hatiku berbicara.
“Ranking 1. Ismail Syababun Halim silahkan menuju panggung untuk penyerahan hadiah, Kemudian Ranking 2. M******** NA silahkan naik ke panggung juga”, begitulah MC mengumumkan hasil satu tahun belajar di kelas 5 ini.
“hehehe, hampura yeuh saya kesatu lagi la”, ucapku.
“heuh awas weh lim hahaha.”, timpalnya.
Dalam balut baju merah putih disitulah aku kenal dengannya, teman sekelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Teman yang selalu menjadi pesaing dalam hal prestasi, mulai dari ranking hingga di ekstra kurikuler.
Dia kapten tim pramuka wanita, kemudian aku di kapten tim pramuka laki2.Dia sebagai pembaca acara dan aku yang jadi pemimpin upacara.
Dia sebagai partner cerdas cermat ketika kita mendapatkan piala pertama bagi sekolahku untuk tingkat kota. Kemudian partner juga di lomba sains tingkat kota di ITB.
“Eh la, sugan teh saha”, sapaku.
“Enya saya ge sugan teh saha disidik-sidik asa kenal, lagi apa lim ?”, jawabnya.
“Ini biasa lah, bikin sertifikat kegiatan”, jawabku.
“wahh aktif euy, UKM apa ?”, tanyanya.
“Di BEM saya mah”. jawabku kembali.
“Wahh sama atuh saya ge di bem, ini juga lagi print sertifikat LKTM”. ucapnya.
“Waah, LKTM ?”, tanyaku.
“Enya, Latihan Kepemimpinan gitu”, jawabnya kembali.
“Wah namanya sama euy ciga di kampus saya”, ucapku.
“Wah, kayanya mah sama da sama-sama sekolah tinggi”, jawabnya seadanya.
Tidak terasa 15 menit kami mengobrol sampai pada pesananku selesai. Dengan segera ku akhiri obrolan ini, ingin melanjutkan akan tetapi ini waktunya pergi.
Kulihat jam menunjukkan pukul 11.30. “Cukup ini mah, Sampe tepat waktu.”
“Yuu la, duluan lah. Ntaran lagi ngobrolnya moal abis-abis”, pamitku.
“Yaudah sok, hati-hati.”, jawabnya.
Kutancap gas dengan cepat, menuju destinasi selanjutnya… yaitu Indomaret Cicadas….
I’m Coming…
To Be Continued…
0 notes
Text
I AM HAPPY NOW : Mimpi
“Mimpi itu hanya bunga tidur, sedangkan impian itu apa yang kita ingin dapatkan dan usahakan.”

Ngiungggg…. Ngiungggg….
Jalanan cukup ramai, kendaraan beroda dua berseliweran melewati jalan di depanku. Kulihat jam di tangan kiriku dimana indikatornya memperlihatkan angka 10 dan 30 .
Kulirik disampingku berderet komputer diatas meja dan juga padatnya aktiftas di tempat ini, di depan tertulis banner berukuran 2x1 “M**P**NT, Cetak Banner, spanduk, poster, kartu nama, dll”.
Sudah hampir setengah jam badanku terduduk bosan dan harap-harap cemas di bangku plastic menunggu giliranku untuk menyelesaikan pesananku.
“Nomor 17 menuju meja 3”, begitulah suara yang terdengar.
“Ahhh, 3 lagi”, gumamku dalam hati.
“Nomor 18 menuju meja 4”.
Tidak terasa satu jam kembali berlalu, kulihat jam menunjukkan 11.30.
“Nomor 19 menuju meja 1”.
“Ahhh, udah setengah 12 masih nunggu 1 lagi”, ucapku dalam hati.
“Nomor 20 menuju meja 2”.
“Akhirnya”, ucapku kembali.
“Flashdisknya kang”, kata mang operator.
“Ohh iya ini mang, gambarnya ada di folder print poster”.
“Ohh iya kang, ini di print di kertas apa dan ukuran berapa”.
“Print di kertas AP ukuran A4 jadi dua-dua per satu lembar”.
“Ok, ini kang jadinya ‘sekian’, silahkan bayar ke kasir”.
“Oke nuhun kang”.
Kupercepat langkah kakiku, sambil sesekali melirik jam tangan di lengan kiriku.
“Ahh telat ini mah kayanya”, ucapku.
Yap ada sebuah janji kalau aku harus ada di kampus jam setengah 1 untuk bertemu seseorang dan memberikan sesuatu padanya sesuai janjiku.
Kuinjak selah pedal pada motorku, hiduplah motorku. Kumasukkan ke gigi satu dan langsung tancap gas menuju tempatku menimba ilmu. Tidak lupa kusempatkan untuk mampir di indo****t untuk membeli sesuatu yang sudah kujanjikan itu, dan buru-buru menancap gas.
Jam 1.30 kusampai di parkiran kampusku, aku pun berlari dengan kencang menuju ruang organisasi yang akhir-akhir ini sangat nyaman untuk ditinggali bahkan untuk sekedar duduk mengobrol. Kulihat sendalnya bertengger di depan pintu. Jantungku pun degdegan seperti saat-saat aku ketahuan bermain komputer diluar jadwal bermainku dulu. aku pun berjalan hati-hati mendekati pintu sambil memikirkan kata maaf apa yang harus kusampaikan padanya karena tidak tepat janji. Ya seseorang itu “Dia” seseorang yang membuat tidurku tak nyenyak dan makanku tak enak.
Kulihat dari jauh raut muka kecewa,Aku pun berdiri didepan pintu sambil merasa tidak enak hatii membuat perempuan menunggu selama satu jam. Kuputuskan masukd dan menyimpan helm di bawah papan tulis yang ada di ruangan itu. Saat ake melangkah mendekatinya, dia pun hanya menoleh dan seperti tidak mengindahkan keberadaanku. Kemudian seketika melotot tajam, membuka mulutnya Daaaannnn….
“Wahai Allah Kami datang, Memenuhi panggilanMU. Tiadalah sekutu untukMU. Segala puji dan kuasa untukMU…” *Opick - Haji
Kubuka mataku lebar-lebar, Astagfirullah mimpi. Sedikit kulirik kesebelah kiri untuk tau sekarang jam berapa.
“Labbaikallahu humma Labbaik, Labbaikala syarri kalaka Labbaik, Innal hamda walmulkala syarikalaa”
“seeeettt kumatikan alarm HPku. huff, masih ada 6.5 jam menuju janji itu. Pergi sekarang aja deh, bisi telat terus sama kaya mimpi tadi”, ucapku dalam hati.
Yang terjadi tadi hanyalah sebuah bunga tidur, walaupun bunga tidur rasa dari kejadian itu sangat terasa nyata. Yaa, hari ini aku berjanji untuk bertemu dengan “DIA” seseorang yang akhir-akhir ini membuat tidurku tak nyenyak dan makanku tak enak. Janji yang sepele tapi berarti bagiku, karena ini pertama kalinya bagiku untuk memberi sesuatu pada seseorang yang kusukai walaupun itu hanya hal kecil.
Ku bangkitkan badan malasku dan bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap..
To Be Continued...
1 note
·
View note
Text
Terjebak Api Kelam Sejarah part 1

https://indonesiana.tempo.co/read/110894/2017/04/28/primadwianto/festivalmenulis-perspektif-sejarah-di-era-banjir-informasi (Image Source)
Sejarah.. Apa sih sejarah itu ?
Jika merujuk pada arti istilah atau secara bahasa, Sejarah dalam bahasa inggris yaitu history yang berarti masa lampau, Sejarah dalam bahasa arab sajaratun (syajaroh) yang berarti pohon atau keturunan. Kemudian dalam bahasa yunani sejarah adalah istoria yang berarti belajar.
Dalam aspek atau hal, sejarah terbagi menjadi 3 bagian yaitu Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan.
Masa lalu yang telah terjadi dijadikan pelajaran untuk Masa Kini agar memastikan di Masa Depan tidak terjadi kembali.
Dalam pencariannya, sejarah haruslah obyektif jangan melihat pada satu sisi. karena sejarah ini ada konteks masa lalu di dalamnya yang dimana masa lalu diciptakan oleh orang-orang terdahulu.
Sebelum merdeka tahun 1945, rakyat Indonesia sangatlah terpuruk. Berada dalam penjara 350 tahun penjajahan sudahlah menjadi zona nyaman bagi sebagian rakyat Indonesia yang mendapatkan sedikit keuntungan.
Tapi tidak bagi para tokoh visioner dan revolusioner, mereka menjadikan sejarah sebagai bahan pelajaran dan mempersiapkan segalanya untuk masa depan dengan melakukan pergerakan kemerdekaan hingga terciptanya kemerdekaan.
Kemudian para tokoh reformasi mengguncang pemerintahan dan mengguncang ketidaknyamanan untuk mengubah negara ini menjadi lebih baik.
Mungkin begitulah sedikit “sejarah” Indonesia di abad 19 sampai 20 ini.
Bergerak maju kedepan dengan cepat tahun 2016 hingga tahun 2017 mungkin kita sudah tau polemik negeri ini. Polemik agama dan nasionalisme yang sedang berselisih.
Jika kita menarik benang atau tali waktu ini maka akan tersambung ke beberapa sejarah kelam masa lalu negeri ini.
"History is always written by the winners. When two cultures clash, the losers is obliterated, and the winner writes the history books - books which glorify their own cause and disparage the conquered foe. ... By its own nature, history is always one-sided account" - The Da Vinci Code
atau
"History has been written by the victors" - Winston Churchill dan Napoleon
Pernyataan diatas memang rasanya kurang tepat, karena sejarah itu ditulis oleh sejarawan tapi fakta berkata lain. Apa yang dikatakan Napolean dahulu kala da benarnya. Fakta sejarah bisa saja di tulis oleh para penguasa kala itu atau para pemenang untuk membenarkan padangannya.
Jadi secara natural, sejarah selalu dan selalu janggal. Untuk menggambarkan sejarah haruslah obyektif dan terperinci dengan bertanya pada seluruh aktor kejadian tersebut tanpa terkecuali.
Itulah keadilan menemukan fakta masa lalu, tapi yang terjadi tetaplah hanya menjadi pertanyaan dan juga keambiguan dikarenakan hanya satu arah saja yang mampu di terima setiap pihak.
Dan terus menerus akan tersampaikan ke generasi berikutnya, berikutnya, berikutnya.
0 notes
Quote
Kearifan manusia adalah menunggu dan berharap
Jend. Sudirman
0 notes
Text
Apakah cinta ini benar ?
Cinta... satu kata berjuta makna, berjuta cerita dan berjuta rasa
Cinta ini adalah bentuk dasar dari manusia, manusia lahir karena cinta jadi sangat aneh rasanya jika manusia tidak memiliki cinta
Cinta banyak sekali bentuknya
Ada cinta yang berujung rasa sakit...
Ada cinta yang berujung rasa bahagia...
Ada cinta yang berujung tanpa ujung...
Lalu siapa yang menciptakan cinta ?
Untuk apa cinta diciptakan ?
Dalam islam cinta banyak sekali kata yang mewakilkannya tapi ada satu bagi cinta kepada manusia yaitu hubb...
Cinta diciptakan Allah SWT untuk melengkapi hidup manusia, akan tetapi cinta bukan diciptakan Allah SWT untuk makhluknya mencintai makhluk lainnya... Cinta diciptakan untuk makhluk mencintai Allah SWT sebagaimana sifat Allah SWT yaitu yaa waduud (Sang Maha Cinta)
Kenapa Allah SWT menciptakan cinta untuk membuat makhluknya mencintai tuhannya ?
Karena Allah SWT sebagai pencipta tau, cinta makhluk kepada makhluk adalah cinta yang takkan pernah abadi, cinta yang takkan pernah sesuai harapan, cinta yang takkan pernah sampai pada tujuan
Allah SWT tau, hanya Allah-lah sebenar-benar cinta, dan hanya atas cintanya lah kita bisa ada di dunia
Lalu apakah salah mencintai makhluknya ?
Tentu saja tidak, isi cintamu yang satu itu dengan cinta kepada Allah SWT makan Allah SWT akan memberikan kosongnya hati untuk mencintai makhluk-makhluk yang di ridhoinya..
Jadikan cinta ini cinta yang di ridhoi Allah SWT, di sukai oleh Allah SWT karena cinta itu suci, jangan kotori cinta dengan hal-hal yang dapat mengotorinya...

"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan Jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia." Kahlil Gibran.
2 notes
·
View notes
Text
I AM HAPPY NOW : Kebiasaan
“Kebiasaan berawal dari hal kecil yang dilakukan tanpa putus”

“nuuuttt.... nuuuutttt.”
“nuuuttt.... nuuuutttt.”
Kubuka mata yang tak ingin membuka ini. Kulihat dengan satu mata masih tertutup, jam dinding diatas kepalaku.
“Hmmmm, jam setengah 5. Masih ngantuk”
Kurebahkan badan dan mencoba untuk menguasai diri. Aku pun berdiri terguntai berjalan menuju kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan shalat shubuh...
“Hoaammm, Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”.
Kututup shalat ini dengan salam. Kulakukan kebiasaan baru yang akhir-akhir ini sering kulakukan. Sudah istiqamah 2 minggu kulakukan tanpa putus. Namun pagi ini ada yang berbeda dengan kutambahkan sedikit do’a untuk di beri nikmat cinta kepada ‘dia’ untuk hari ini dan yang akan datang.
(Cat : Kegiatan ini yaitu istigfar sebanyak 100 kali atau lebih di setiap setelah shalat fardhu sambil memejamkan mata dan menunduk membayangkan wajah ‘dia’.)
Sudah 2 minggu kulakukan secara istiqamah tanpa putus di setiap dzikirku setelah shalat. Kubuka sedikit gordeng rumahku, hujan cukup lebat turun di pagi hari. Kusibakkan dan ku buka gordeng, hembusan angin cukup untuk membuatku kedinginan dan lansung berlari ke kasurku kembali.
Kuputuskan untuk kembali menutup tubuhku dengan selimut tebal sambil memandang langit di luar yang sedang bahagia di pagi hari sudah di guyur hujan. Suara khas hujan yang jatuh ke tanah dan juga suara khas hujan berbenturan dengan atap kaca sangat menenangkan hati.
Sambil melamun memikirkan apa saja yang akan kulakukan hari ini, tak sengaja selebat terpikirkan ‘dia’, ya ‘dia’ adalah seseorang yang sudah 4 bulan ini membuat tidurku tak enak, makanku tak enak dan semangat belajarku menurun. Matku terpejam sedikit demi sedikit ditemani suara hujan dan suara ribut adikku yang sibuk menyiapkan dirinya untuk berangkat mencari ilmu di sekolah menengah atas...
To Be Continued...
0 notes
Quote
Allah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan untuk manusia mengingat kebesaran Allah, jadi ketika kita bingung mencari pasangan ya ingat aja Allah biarlah Allah yang mencarikan pasangan kita
0 notes
Quote
gelap, tidak seperti biasanya lampu itu mati. entah sudah tertidur atau sedang tidak disitu
1 note
·
View note
Quote
Namun yang kutahu, ketika kutitikan kisahku, Tuhan mengenalkanku pada koma; dimana kisah hanya dipisah unsurnya, bukan dihentikan ceritanya.
anonim
0 notes