Hanya berisi keluh, kesah, kisah & kasih orang-orang yang ada disekeliling
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tuhan, terima kasih atas karuniaMu... Maafkan hambaMu yang seringkali tidak bersyukur ini.
6 notes
·
View notes
Text
Kita tdk pernah tahu kita akan kembali dalam keadaan seperti apa
Kita hanya berusaha utk menjadi lebih baik setiap harinya
Mencoba melakukan hal hal baik setiap harinya
Berusaha tanpa tanpa henti menjadi lebih baik setiap waktu.
Setiap hari kita dihadapkan berbagai pilihan hidup yg tdk mudah...
Apakah itu mendekatkan kita pada kebaikan & ketaatan...
Atau malah condong pd kemaksiatan.
Itu semua tergantung drpd kita bagaimana memutuskan utk mengarahkan diri kita...
.....
.....
Semoga kita yg berniat & berupaya untuk menjadi lebih baik hari ini kembali dlm keadaan husnul khotimah, aamiiin
1 note
·
View note
Text

Ketika banyak orang mengingatkanmu... sebanyak itu pula lah, yg menginginkanmu menjadi baik...
Mereka bertanya perihal kehidupanmu, brrti mereka mungkin ingin berbagi kasih, kisah, pengalaman, nasehat atau mngkin mencarikan jalan keluar untuk masalahmu. stay (+) thinking
1 note
·
View note
Text
Bersegera
Ketika sebuah niat baik terbesit, segera lakukan. Jangan menundanya, sekali-kali, jangan. Niat itu, sedemikian mahal harganya. Jika ditunda, akan muncul celah dan bisikan - yang berujung pada akhir yang kita sesali. Niat baik itu, tidak pernah terlaksana.
Ketika sebuah niat baik terbesit, lakukan saja. Sesegera mungkin, tanpa menunggu harus sempurna. Kelak, kamu akan tahu bahwa kebaikan tidak pernah menunggu kesempurnaan ataupun kepantasan. Berbuat baik itu sendiri, yang akan menyempurnakan dan memantaskan.
Ketika sebuah niat baik terbesit, lakukan sembari meminta Allah untuk menguatkan. Karena Allah yang membolak-balikkan hati, pantaslah kalau kita berdoa untuk selalu diberi keteguhan menjaga niat baik itu sampai kita benar-benar menunaikannya. Berikhtiarlah, sekalipun hanya dengan langkah-langkah kecil. Bukankah banyak hal besar berawal dari sesuatu yang kecil?
Ada momentum dan kesempatan yang begitu berharga, dan tidak pernah bisa terulang. Sekalipun berulang, mungkin tidak akan pernah sama persis. Ketika melewatkannya, cukup sesali dan berhenti meratap. Dan bersiaplah menghadapi momentum yang akan datang.
Maka setiap pagi, bangun dan renungkan. Mungkin, ada niat-niat baik yang menanti di balik lelap tidur panjang kita. Barangkali, niat-niat baik itu yang nanti juga akan memudahkan jalan sampai ke tujuan akhir nanti.
Bersegeralah.
Cirebon, 19 Maret 2021
480 notes
·
View notes
Text

Jangan memaksa aku utk menjadi seperti melati jika aku terlahir sebagai kembarannya... sekilas kami mungkin terlihat mirip, tp tdk dgn karateristiknya.
1 note
·
View note
Text
Tulisan - Keberadaan Kita
Seisi dunia terasa sedang berputar dengan riuhnya, membiarkan kita duduk termenung di tepian, menjadi sekadar pengamat suasana. Segala di sekitar kita tiba-tiba terlihat begitu terburu-buru, berlari dengan cepat, seperti sedang dalam perlombaan lari. Satu tujuan yang diperebutkan oleh banyak manusia. Dan lagi-lagi kita hanya bisa termenung di tepi lintasan, merasa lomba itu sepertinya memang bukan untuk kita.
Lalu muncul pertanyaan tentang keberadaan kita di kehidupan ini. Merasa kehadiran kita di dunia hanya untuk menginjak-injak bumi, dan menghabiskan oksigen saja, tanpa ada peran yang rasanya begitu berarti untuk bagian kehidupan lainnya.
Tapi kita perlu meyakini, kalau kehadiran kita tidak mungkin hanya untuk sekadar ada, atau sebatas menjadi pengisi celah berjalannya kehidupan. Hanya saja, yang kita anggap peran sesungguhnya itu rasanya belum kita temukan. Atau mungkin tidak tesadar kalau yang kita kerjakan sebenarnya berdampak, hanya karena merasa hal itu terlalu remeh, dan tidak sebanding dengan yang dilakukan orang lain di luar sana.
Kalau memang masih merasa belum menemukan, teruslah berjalan, sembari mencari, sambil tetap menjalani apa yang bisa dijalani saat ini. Tidak perlu terburu, karena tidak ada yang mengejarmu, juga tidak ada yang menuntut cepatnya kita untuk hal ini.
Selama hati bersedia untuk kita buka, juga dengan perasaan yang dilatih untuk bisa lebih peka, kita akan menyadari dan menemukan apa yang bisa kita berikan pada pada semesta. Tidak harus berupa suatu hal yang besar dan memukau orang banyak, ada banyak hal yang bisa dimulai dari mereka yang paling dekat dengan kehidupan kita. Yang bisa kita bantu hilangkan laparnya, melariskan sebagian dagangannya, menyembuhkan sakitnya, meringankan kebutuhannya, dan hal-hal kecil lain yang seringkali luput dari pandangan orang kebanyakan.
Tidak perlu terlalu lama mengkhawatirkan tentang satu titik peran yang mungkin memang belum waktunya untuk kita temukan. Tetaplah jalani, karena yang paling bisa dirasakan adalah manfaat dari apa yang sudah kita berikan, bukan lagi membicarakan tentang sebuah nama yang kita perankan.
© Danny Dzul Fikri | Surabaya, Maret 2019
626 notes
·
View notes
Text
Siapa sangka debu dan pasir yang dianggap remeh itu menjadi sumber kebahagiaan anak-anak yg sedang belajar menulis & membaca ....
Gak percaya?
Cobalah ke pantai lalu bawa anak-anak anda main dipinggir pantai... ajak dia menulis atau menggambar sesuatu.. pasti mereka senang.
Atau kalo gak memungkinkan ke pantai, di halaman rumah pun bisa jadi...
Cobalah ajak mereka bermain dihalaman, lalu gambarlah smile ataupun apapun lalu minta anak-anak menirukannya. Pastilah mereka senang..

1 note
·
View note
Text
Ramai tak bersuara
Sekilas sekeliling terlihat sangat padat dan ramai...
Tapi hanya ada bunyi tanpa suara yang bermakna.
Inilah bising tapi tak berasa, bukan karena mati rasa. Tapi karena 'rasa' yang mati...
Sumbawa, 15 Juli 2019
1 note
·
View note
Text

Akan ada saat dimana kita benar-benar menginginkan hidup ini berakhir sampai disini..
Tidak lagi ada besok.
.....
.....
.....
A man says the words.
Itu bukan kata mutiara, atau quotes bijak yang akan menentramkan atau memberi kenyamanan pada orang yang mendengarnya, bukan pula lelucon yang akan membuat orang lain senang dan bergembira ketika mendengarnya..
Kata-kata itu menggambarkan keputus-asaan yang mendalam....
Ya, mungkin ia merasa sangat lelah..
Atau mungkin ia merasa sangat kecewa..
Atau bisa saja ia merasa tidak punya harapan dengan segala upaya yang telah ia upayakan..
....
Yeah.... dia merasa masalahnya begitu besar, rumit dan sukar untuk dicari penyelesaiannya...
....
....
Hey, apapun yang kamu pikir saat itu, saya harap kamu bisa berkaca pada kehidupan orang-orang disekelilingmu...
Mereka keliatan bahagia dan gembira, bukan karena tidak punya masalah... bisa saja masalahnya bertubi-tubi bahkan lebih runcing dan rumit dari masalah yang kamu hadapi saat ini. Tapi, hanya saja mereka yakin akan kebesaran Tuhan yang Maha Pengasih & Penyayang akan memberikan solusi dan penyelesaian bagi masalah-masalah mereka...
Karena keyakinan dan kepercayaannya pada Tuhan bahwasanya Tuhan tidak akan membebani seseorang diluar dari batas kemampuannya.
1 note
·
View note
Text
Cerpen : Insaf
Tidak semudah itu, menilai seseorang dari berapa banyak kajian yang ia hadiri. Berada dimana ketika waktu shalat tiba. Berapa banyak lembar kitab yang ditadaburi. Kelompok apa yang ia ikuti.
Menyusuri jalan yang sunyi, kita akan bertemu dengan banyak sekali kebaikan-kebaikan yang tak tampak dijalan yang ramai orang lalui. Pengorbanan para ayah yang berjuang mencari nafkah. Baktinya seorang istri yang tak kenal keluh dalam keluarganya. Perjuangan-perjuangan seorang hamba yang tak tersurat.
Aku selalu menangisi diri, tertunduk malu. Kemudahanku dalam beribadah, dalam mengikuti kajian, aktif dalam berdakwah bersama teman-teman, dan kemudahanku dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Adalah kemudahan yang bisa membuatku terjebak, merasa lebih baik dari orang lain. Perasaan yang iblis sematkan pada orang-orang yang merasa dirinya ahli ibadah. Karena mereka tak bisa membuat para ahli ibadah bermaksiat, mereka membuat para ahli ibadah riya’ atas amalannya.
Malam ini, ketelusuri jalan menuju rumah dengan berjalan. Di bawah lampu yang temaram. Sepasang suami istri berjalan bersama gerobak sampahnya. Sang istri berada di dalam gerobak, sang suami menariknya. Aku merasa tak lebih baik dari mereka. Perjuanganku menjalani hidup ini tak seberat mereka, tapi barangkali Allah lebih ringan tangan memberi pahalaNya kepada mereka.
Aku merasa malu sering menilai manusia lain. Padahal aku tak pernah tahu sama sekali, dari sekian banyak sujudku dalam shalat. Aku tak tahu apakah itu cukup untuk menghapus kesalahanku yang mungkin lebih banyak. Itu pun kalau Dia menerima semua shalatku.
Kalau usiaku tak lebih panjang dari usia sang Rasul. Apakah waktu yang ku miliki ini cukup untuk membuatku selamat dari ujian dunia ini?
Aku melangkahkan kaki ke arah mereka, “Pak, Bu, saya ada sedikit rezeki untuk bapak dan ibu, mohon diterima.” Mereka berdua tertegun karena aku tiba-tiba mengentikan perjalannya.
“Alhamdulillah, terima kasih Nak. Semoga Allah yang membalas, kami tidak bisa membalas apa-apa”
“Aamiin,”
Tiba-tiba terbesit dalam pikiranku. Ucapan itu pun keluar.
“Saya mohon doanya saja Pak, Bu. Semoga Allah memaafkan semua kesalahan saya dan keluarga, dan Allah ridha kami memasuki surgaNya nanti. Dan semoga kita dipertemukan di sana.” “Aamiin”, kami serempak berdoa. Kemudian kami berpisah, semoga kelak kami dipertemukan kembali.
© kurniawan gunadi
916 notes
·
View notes
Text
Dan akan terlihat siapa yang benar benar tulus atau hanya memiliki banyak akal bulus :'(
1 note
·
View note
Photo

Kesendirian bukanlah candu. Tapi itu adalah kenyataan yang mesti dihadapi :)
#quote #singelillah
3 notes
·
View notes