dhilarang
dhilarang
A.F.Z
260 posts
Spilled Ink Beyond the Earth
Don't wanna be here? Send us removal request.
dhilarang · 6 years ago
Text
Tuan Kampret ya Tuan Mahluk apa sih Tuan Bisa-bisanya Tuan dulu bilang nyaman sama saya Terus saya biasa aja ketika Tuan jadi sama teman saya Terus sekarang kok saya turut senang ketika Tuan bahagia Don't u think it's really funny how does life can be Oh dear, how wonderful life could be
1 note · View note
dhilarang · 8 years ago
Text
Turbulensi
Habibie bilang, pada saat beliau 21 tahun, beliau sakit keras dan bersumpah untuk ibu pertiwi. Saya 21 tahun. Saya ‘sakit’ dan apa yang saya pikirkan.
 View On WordPress
0 notes
dhilarang · 8 years ago
Text
Dicintai
Aku sudah lelah dan hanya ingin Dicintai. Cintai aku, Wahai, Cintai aku. Tapi bukankah selama ini aku sudah Dicintai ? Aku sudah Diberi. Kini bolehlah aku yang memberi ? Rasanya aku ingin memberi segalanya agar aku Dicintai. Rasanya aku ingin terus Dituntun untuk terus memberi agar aku Dicintai. Cintai aku, Wahai, Cintai aku.
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 8 years ago
Text
Emptiness
Tidak ada yang salah. Sayalah yang meminta ini semua. Hati yang tangguh. Kekuatan dari-Nya untuk menghadapi satu-dua langkah berikutnya. Saya yang lupa. Manusia. Tempatnya salah dan lupa. Salah meminta. Lupa apa yang diminta. Tapi Dia berikan semuanya. Saya merasa telah berada di palung paling dalam. Terlalu lelah mendaki, namun tak mugkin jatuh lagi. Ingatkah saya pernah berkata pada tahun tahun…
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 8 years ago
Text
13 reasons why
13 reasons why
200517
This afternoon a friend of mine sent me a post of someone’s opinion on 13 Reasons Why, serries she just finished. Yes, finally, I feel someone care about me. A person that I don’t even expect. I do agree with the post. Parents were my only reason to survive in my rough HS life. Yes I had struggling life at that time. But no, it was not a suicide. I was planning to runing away…
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 8 years ago
Text
Tiket
Kamu inget tiket yang udah aku beli tahun lalu, tapi kamu nggak bisa datang. Waktu itu ada prioritas yang lebih dari tiket itu. Aku ngerti. Tepatnya nggak peduli. Tapi kesalahanku minta kamu balikin uang tiket itu. Sebenernya aku nggak enak. Tapi aku butuh duit. Jadi gimana dong. Tapi itu taun lalu. Sekarang aku punya dua tiket. Rasanya aku pengen ngasih itu ke kamu. Sebagai ganti tiket taun lalu. Kamu juga lagi di sini. Tapi yang berdiri disebelahmu... bukan lagi aku. Tamat. Ini cuma fiksi kok. Kamu.. mana mungkin begitu.
1 note · View note
dhilarang · 9 years ago
Text
Game
Life is a game without restart button.
Geospatially.
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Text
Dua perkara
Ada dua hal, yang baru-baru ini saya alami, yang membuat saya me-recall hal-hal baik, namun terlupakan karena sibuk dngan hal buruk. Iya, dua hal mengenai kebaikan hati dan berbagi. Yang terlupa karena sibuk dengan kecewa dan sakit hati.
Hal pertama. Sebenarnya hal ini sering saya pikirkan, terutama setelah Eriza, sepeda motor (Ibu yang dibawa) saya itu diantar ke Jogja. Namun saya sibuk hanya…
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Photo
Tumblr media
#yell #low #flow #wer #🌸
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Kelabu Tak adakah kembali warna ungu Warnamu Tak bisakah aku Tak berkata tentang rindu
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Empat bocah perusuh pondokan KKN yang... 2015 (at Samboja, Kalimantan Timur, Indonesia)
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Photo
Tumblr media
#flower #flow #wer #pencil
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Text
Phrase
We made mistakes, yes. We made wrong decisions, yes. Then what do we do now?
That phrase I found recently and I am still looking for the answer
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Text
Beda
Aliranku dari hilir ke hulu Yang bahkan bumi pun tak setuju
Dan ketika kupu-kupu terbang dari bibirmu menghisap nektar warna ungu dan tentu bukan warnaku
Kemudian madu yang pernah kau alirkan dalam darahku telah menjadi racun yang merancu di dalam jantungku
Jika saja Hanya jika bisa kukirimkan perahu berlayar emas bertiang perunggu mengarung lautan rindu menyingkap kelabu
Frasa ini tak pernah…
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Text
Prosa (4): Aroma
  Aku membencinya. Anak itu duduk manis di sofa merah. Pakaiannya sama sekali baru, dengan wangi tekstil yang khas darinya. Kulitnya tak jauh dari rona merah. Menendakan usia yang bersaing dengan tanaman ladang. Ia, bersama wanita-wanita lain di atas sofa itu, terbalut dengan suasana tawa. Hangat. Tak seperti aku dengan bunga-bunga es di atas kursi besi. Suasana mereka mengeluarkan semerbak wangi…
View On WordPress
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Gingham #🏮 #💡
0 notes
dhilarang · 9 years ago
Text
Prosa (7)
Aku tahu bagaimana ia menyukaiku. Aku mengerti cara ia mamandangku. Begitu takzim. Ada sesuatu yang tak terlihat yang seakan ia salurkan dari dalam kedua matanya. Sangat dalam. Bagaikan pangkal matanya berasal dari dalam perut. Begitulah, kau tahu bagaimana aku menyukainya.
(more…)
View On WordPress
0 notes