Mostly people call my name with mention F[I]T in first initials of my complete name [February-Impressing-Things] hopefully can be impressing things in my whole world , besties world. Amin
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Myself , Me in 500 words or less
Hai, let me introduce my self . My completed name is fitria utami. I am a daughter and one and only in this family. I am lonely, i admit it. I am huge and hugess framed. Well, Talk about myself, my character, there is definitely two side. The good side and the bad side.
First, the good side i think. I love the daydream and am a hopeless romantic. But, eventually i talk about mix of good and bad side inside of me. I am sorry. Hehehe. i try to seek out the good in every situation . i feel guilty about i purchase and rarely or never use ( wallet, skirt, or flatshoes ) . i can be a ambitious and competitive, but only when the mood strikes. i am perfectionist by nature but have learned to relax a bit and stop trying to control everything. i am an enthusiastic foodie, and will preety much try anything except insect. i am extremely focused and pursue it with great passion and interesting . i am very sensitive and in turn , am very emotions. i eat terribly unhealthy but am trying to eat better. i am freely loyal but slow to forgive even the slightest betrayal. i am happiest at home, surronded by the people and possesions most precious to me, and gathered with my mom, dad and pet, especially cat. i love so much cat. i love beatiful images and a meaningful words.
and the end of the topic of me. the most important thing in the world to me is health and happiness of my family. and my boyfriend, of course. that named is hadi. i am often described from my mom that to be good do not ever you try about jealous that other have, be grateful. And for end additional i love money. Wkwkwkw
0 notes
Text
Review CobIT
COBIT
Review By Fitria Utami
A.Sejarah COBIT
COBIT merupakan singkatan dari Control Objectives for Information and RelatedTechnology.
COBIT pertama kali diterbitkan pada tahun 1996 yang merupakan alat (tool) yang disiapkan untuk mengatur teknologi informasi (IT Governance tool) yang dipublikasikan oleh Information Systems Audit and Control Foundation di tahun 1996 dan diupdate pada tahun 1998 dan 2000. Kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
COBIT berisi kerangka kerja pengendalian internal yang secara spesifik berkaitan dengan teknologi informasi. Misi dari COBIT adalah melakukan penelitian, mengembangkan, mempublikasikan, dan mempromosikan sebuah kumpulan pengendalian terhadap teknologi informasi yang otoritatif, terbaru, dan diterima secara internasional untuk kebutuhan manajer bisnis dan auditor. COBIT berisi perangkat evaluasi IT yang menyeluruh tentang hampir semua standar utama yang pada umumnya diterima di seluruh dunia tentang kendali dan IT.
Dalam perkembangannya COBIT mengambil standar dari International Organization for Standarization (ISO); Electronic Data Interchange for Administration, Commerce,and Trade (EDIFACT); Council of Europe; Organization for EconomicCooperation and Development (OECD); ISACA; Information Technology SecurityEvaluation Criteria (ITSEC); Trusted Computer Security Evaluation Criteria (TCSEC); COSO; United States General Accounting Office (GAO); InternationalFederation of Accountants (IFAC); IIA; American Institute of Certified PublicAccountants (AICPA); CICA; European Security Forum (ESF); Infosec BusinessAdvisory Group (IBAG); National Institute of Standars and Technology (NIST); dan the Department of Trade and Industry (DTI) of the United Kingdom.
B.Pengertian COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) dapat diartikan sebagai tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar terbuka untuk pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan dan dipromosikan oleh IT Governance Institute, bisa disebut sebagai sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis IT.
COBIT di terbitkan oleh IT Governance Institute. COBIT dengan komponen pedoman manajemen yang berisi respon kerangka kerja untuk pengukuran dan pengendalian teknologi informasi dengan menyediakan alat-alat untuk menilai dan mengukur kemampuan teknologi informasi perusahaan dengan menggunakan 34 proses TI COBIT. Alat-alat tersebut yaitu:
1.Elemen pengukuran kinerja (pengukuran hasil dan kinerja yang mengarahkan bagi seluruh proses TI)
2.Daftar faktor kritis kesuksesan (CSF) yang disediakan secara ringkas praktek terbaik non teknis dari tiap proses TI
3.Model Maturity untuk membantu dalam benchmarking dan pengambilan keputusan bagi peningkatan kemampuan.
COBIT terdiri atas enam volume: Executive Summary, Framework, ControlObjectives, Audit Guidelines, Management Guidelines, dan Implementation ToolSet. Paket COBIT juga muncul dalam bentuk diskete dan CDROM yang berisi slide powerpoint di dalam Implementation Tool Set .
C.Maksud dari Cobit
Maksud utama dari COBIT :
1.Menyediakan kebijakan yang jelas dan praktik2 yang baik untuk IT governance dalam organisasi tingkatan dunia.
Membantu senior management memahami dan memanage resiko2 terkait dengan TI. COBIT melaksanakannya dengan menyediakan satu kerangka IT governance dan petunjuk control objective rinci untuk managemen, pemilik proses business , users, dan auditors.
0 notes
Text
Strategi Pengujian Perangkat Lunak
* Strategi Pengujian. * Digunakan untuk mengintergrasikan metode-metode perancangan kasus pengujian PL menjadi suat langkah- langkah terencana dengan tujuan mendapatkan PL yang sukses. * Setiap strategi pengujian PL harus meliputi perencanaan pengujian, perancangan kasus-kasus uji, eksekusi pengujian,pengumpulan data serta evaluasi. * Pengujian Unit Program * Pengujian difokuskan pada unit terkecil dari suat modul program. Dilaksanakan dengan menggunakan driver dan stub. Driver adalah suatu program utama yang berfungsi mengirim atau menerima data kasus uji dan mencetak hasil dari modul yang diuji. Stub adalah modul yang menggantikan modul sub ordinat dari modul yang diuji. * Pengujian Integrasi * Pengujian terhadap unit-unit program yang saling berhubungan (terintegrasi) dengan fokus pada masalah interfacing. Dapat dilaksanakan secara top down integration atau bottom up integration. * Pengujian Validasi * Pengujian ini dimulai jika pada tahap integrasi tidak ditemukan kesalahan. Suatu validasi dikatakan sukses jika PL berfungsi pada suatu cara yang diharapkan oleh pemakai. * Pengujian Sistem * Pengujian yang dilakukan sepenuhnya pada sistem berbasis komputer. * Recovery Testing pengujian dilakukan dimana sistem diusahakan untuk gagal,kemudian diuji normalisasinya. * Security Testing dilakukan untuk menguji mekanisme proteksi. * Stress Testing pengujian yang dirancang untuk menghadapi suatu PL pada situasi yang tidak normal.
0 notes
Text
Faktor Pengujian Perangkat Lunak
* Faktor-faktor pengujian yang dilakukn pada tahap analisis : 1. Kebutuhan yang berkaitan dengan metodologi. 2. Pendefenisian spesifikasi fungsionl 3. Penentuan spesifikasi kegunaan. 4. Penentuan kebutuhan portabilitas. 5. Pendefenisian antar muka sistem. * Pengujian Tahap Perancangan * Pengujian tahap perancangan bertujuan untuk menguji struktur perangkat lunak yang diturunkan dari kebutuhan. * Kebutuhan yang bersifat umum dirinci menjadi bentuk yang lebih spesifik. * Faktor-faktor pengujian yang dilakukan pada tahap perancangan : 1. Perancangan yang berkaitan dgn kebutuhan. 2. Kesesuaian perancangan dengan metodologi dan teori. 3. Portabilitas rancangan. 4. Perancangan perawatan. 5. Kebenaran rancangan berkaitan dengan fungsi dan aliran data. 6. Kelengkapan perancangan antar muka. * Pengujian Tahap Implementasi * Pengujian pada tahap ini merupakan pengujian unit-unit yang dibuat sebelum diintegrasi menjadi aplikasi keseluruhan. * Faktor-faktor pengujian yang dilakukan pada tahap ini : 1. Kendali integritas data. 2. Kebenaran program. 3. Kemudahan pemakaian. 4. Sifat Coupling. 5. Pengembangan prosedur operasi. * Pengujian Tahap Pengujian * Tujuan pengujian pada tahap ini adalah untuk menilai apakah spesifikasi program telah ditulis menjadi instruksi-instruksi yang dapat dijalankan pada mesin. * Selain itu juga untuk menilai apakah instruksi yang ditulis tersebut telah sesuai dengan spesifikasi program. * Faktor-faktor pengujian yang dilakukn pada tahap ini meliputi : 1. Pengujian fungsional. 2. Dukungan manual. 3. Kemudahan operasi. * Pengujian dengan Kasus Uji * Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian unit (berupa prosedur atau fungsi) dan pengujian sistem. * Dalam pengujian unit,unit-unit yang diuji meliputi unit-unit yang ada dalam sistem,sedangkan pengujian sistem dilakukan terhadap sistem secara keseluruhan. * Setiap pengujian dilakukan dengan menggunakan berbagai data masukan yang valid maupun tidak.
0 notes
Text
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Definisi dari Pengujian atau Testing Proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan yang belum terungkap. Ujicoba yang berhasil adalah yang mengungkap kesalahan yang belum ditemukan. Proses Testing System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. Acceptance Testing Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user. Melibatkan pengujian dengan data dari pengguna sistem. Component Testing Pengujian komponen-komponen program Biasanya dilakukan oleh component developer (kecuali utk system kritis) Integration Testing Pengujian kelompok komponen-komponen yang terintegrasi untuk membentuk sub-system ataupun system Dilakukan oleh tim penguji yang independent Pengujian berdasarkan spesifikasi sistem Rencana Pengujian Proses testing Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian Pelacakan Kebutuhan Semua kebutuhan user diuji secara individu Item yg diuji Menspesifikasi komponen sistem yang diuji Jadual Testing Prosedur Pencatatan Hasil dan Prosedur Kebutuhan akan Hardware dan Software Kendala-kendala Mis: kekuranga staff, alat, waktu dll. Teknik-Teknik Pengujian White box testing Black-box testing White box testing White box testing didasarkan pada pemeriksaan detail prosedural. Alur logikal suatu software diujicoba dengan menyediakan kasus ujicoba yang melakukan sekumpulan kondisi dan/atau perulangan tertentu. Status dari program dapat diperiksa pada beberapa titik yang bervariasi untuk menentukan apakah status yang diharapkan atau ditegaskan sesuai dengan status sesungguhnya. Black-box testing Ujicoba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, ujicoba blackbox digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan; apakah input diterima dengan benar, dan ouput yang dihasilkan benar; apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Ujicoba blackbox memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logikal internal software. Pengujian (testing) sistem informasi Testing saat Input Data Tindakan untuk menguji edit dan kontrol dalam pemasukan data, misalnya : validasi, cek digit. Testing saat Pemrosesan Bertujuan untuk meyakinkan bahwa program telah bekerja seperti yang diharapkan. Testing saat Output. Testing saat Output berguna untuk meyakinkan bahwa laporan yang dihasilkan telah dibuat dengan format yang benar dan mempunyai informasi yang valid. Pengontrolan saat input data, yaitu : 1. Character checks (pengecekan karakter) Suatu tindakan untuk melihat apakah suatu field itu dapat menerima karakter tertentu saja atau tidak. 2. Numeric Value Checks (Pengecekan Nilai Numerik) Ini merupakan character checks yang dikhususkan pada karakter bilangan. 3. Check Digit (Digit cek) Sejumlah angka mempunyai check digit, maka sistem akan menolak sembarang masukan yang banyaknya angka (digit) tidak akurat. 4. Limit Tests (Pengujian Batas) Pada suatu field, kadang-kadang nilai yang harus diisikan terbatas jangkauan nilainya. 5. Reasonableness Tests (Pengujian Kelogisan) Seperti pada limit test, tetapi pembatasannya pada hal yang logis (beralasan). 6. Internal Compatibility (KompatibilitasInternal) Suatu data yang sudah dimasukkan, sebaiknya kompatibel dengan data yang lain dalam satu aplikasi tertentu. 7. Cross Checks with data in other applications Suatu data akan diperiksa secara silang dengan aplikasi yang lain, sehingga jika terjadi kesalahan maka pesan kesalahan akan diberikan. Ini bermaksud untuk memeriksa apakah fungsinya telah berjalan dengan benar. 8. Duplicate Transactions (Transaksi Ganda) Suatu system sebaiknya dibuat dapat menolak transaksi yang ganda. 9. Table Look Ups jika suatu kode tertentu dimasukkan dalam suatu field, maka system akan mengakses table yang tepat dan memberikan informasi yang benar. 10. Existence of Required Data (Keberadaan Data yg Dibutuh) Jika suatu data yang dibutuhkan tidak ada, maka system harus memberikan pesan bahwa data yang dibutuhkan tidak ada. Jadi harus ada kejelasan tentang data. 11. Confirmation Screens (Layar Konfirmasi) Suatu tampilan yang akan memberikan konfirmasi bahwa data yang dimasukkan adalah data yang benar. 12. Field lengths and Overflow checks (Cek panjang field dan overflow) Panjang field dapat diberikan dengan ukuran tertentu. Begitu juga dengan banyaknya data yang dapat dimasukkan dalam suatu field. TESTING SAAT PEMROSESAN DATA 1. Delete vs Reverse (Hapus lawan Mundur) Kita harus tahu bahwa data yang telah dimasukkan, nantinya akan dapat dihapus atau ditelusuri mundur (historisnya). Ketika suatu transaksi telah diupdate (dimutakhirkan), transaksi itu mungkin perlu dihapus atau ditelusuri ke belakang (mundur) 2. Automatically Triggered Processing (Pemrosesan Terpicu Secara Otomatis) Jika suatu system mempunyai sifat automatically triggered processing, maka testing yang dilakukan harusnya dapat meyakinkan bahwa kalkulasi atau pemrosesan telah dilakukan dengan benar. Dalam hal ini testing dilakukan untuk meyakinkan bahwa parameter yang tepat telah digunakan dan output dari pemrosesan telah akurat. 3. Updating (Pemutakhiran) Testing dijalankan untuk meyakinkan bahwa sistem telah di-update secara benar dengan data yang telah dimasukkan. 4. Audit Trails (Jejak Pemeriksaan) Seperti pada nomor 3, maka testing dilakukan untuk meyakinkan bahwa log system dan jejak untuk pemeriksaan telah bekerja dengan baik. 5. Table Values (Nilai Tabel) Testing ini dijalankan pada prosedur untuk peng-updatean parameter system dan tabel kode. Pelaksanaan dari update transaksi harus bekerja dengan tepat, termasuk dalam hal ini adalah pengeditan pemasukan data. 6. Arithmetic Calculations (Kalkulasi Aritmetika) Tes ini ditujukan kepada semua kalkulasi aritmetika yang telah dilakukan sudah benar sesuai rumus yang diinginkan. Untuk meyakinkan report telah benar, maka jika perlu ada cek silang dengan kalkulasi yang telah dilakukan. 7. Database Management System Testing Struktur database juga harus diuji untuk meyakinkan bahwa disain telah dibuat dengan benar. TESTING OUTPUT 1. Ringkasan laporan dapat diperiksa sebagai hal untuk meyakinkan bahwa format dan isi dari laporan sesuai yang dibutuhkan. 2. Yakinlah bahwa dalam laporan hal-hal yang bersifat aritmetika telah berjalan dengan benar. 3. Sebaiknya seluruh laporan harus disajikan dan lihatlah ada kesalahan atau tidak dengan laporan sebelumnya. 4. Jika ada laporan yang bersifat khusus, maka testing juga harus dapat menjawab bahwa laporan khusus ini ditujukan untuk meyakinkan bahwa data yang diekstrak dari suatu tempat harus cocok dan lengkap dengan kriteria khusus yang diharapkan.
0 notes
Text
SDLC System Development Life Cycle
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup adalah rencana, terdiri dari beberapa tahap, yang bertujuan memaksimalkan efisiensi pengembangan kualitas, produk yang dapat digunakan. Siklus hidup adalah seperangkat prosedur, beberapa dibutuhkan dan lainnya opsional, yang berfungsi sebagai template untuk menghasilkan proses perancangan individual.Rencananya tidak dimaksudkan untuk menjadi proses langkah demi langkah yang ketat, melainkan proses mengasuring yang fleksibel bahwa pengguna, desainer, dan manajemen terlibat langsung dalam pengembangan final produk. Secara umum, siklus hidup memerlukan tim proyek untuk merencanakan proses pembangunan, mendapatkan pelatihan, menghasilkan kiriman, dan mendapatkan persetujuan manajer tim produk yang tepat waktu untuk pengembangan lanjutan Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : A. Perencanaan sistem B. Analisis sistem C. Perancangan sistem secara umum / konseptual D. Evaluasi dan seleksi sistem E. Perancangan sistem secara detail F. Implementasi sistem G. Pemeliharaan / Perawatan Sistem A. Perencanaan Sistem Definisi Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi. Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta operasinya. Siapa yang merencanakan sistem ? Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat di raih oleh sistem yang lama atau karenasistem yang lama masih mempunyai kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misal meningkatkan produktivitas, efektivitas dan pelayanan). Manajemen puncak sangat berperan dalam perencanaan sistem. Manajemen puncak terdiri dari CIO, CEO, CFO dan eksekutif senior perwakilan kelompok user yang lain. Komite ini yang menghubungkan tujuan bisnis dan sistem informasi untuk mencapai tujuannya Proses Perencanaan Sistem 1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana 2. Menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan, dilakukan oleh komite pengarah 3. Menentukan proyek sistem yang dikembangkan oleh analis sistem Tahapan proses perencanaan sistem 1. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan. 2. Mengidentifikasi proyek sistem 3. Menetapkan sasaran proyek sistem. 4. Menentukan proyek sistem prioritas 5. Membuat laporan perencanaan sistem 6. Meminta persetujuan manajemen 7. Menunjuk tim analis 8. mengumumkan proyek pengembangan sistem 9. Melakukan studi kelayakan 10. menilai kelayakan proyek sistem 11. meminta persetujuan manah=jemen \ B. Analisis Sistem Definisi Analisis Sistem Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya Hasil dari analisis sistem adalah: laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan. Tujuan Analisis Sistem 1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan 2. Membantu para pengambil keputusan 3. Mengevaluasi sistem yang telah ada 4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru 5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem Yang perlu diperhatikan oleh sistem analis 1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci 2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah 3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi Langkah-langkah Mengidentifikasi masalah Mengidentifikasi penyebab masalah Analisis sistem Mengidentifikasi solusi dari masalah Analisis Kebutuhan Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru. KEBUTUHAN FUNGSIONAL Menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru. Kebutuhan fungsional mencakup: Fungsi deskripsi kebutuhan Laporan baik hardcopy maupun softcopy Updating dan query online Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data KEBUTUHAN NON FUNGSIONAL Kebutuhan Non Fungsional mencakup: Waktu respon Rata-rata waktu untuk kegagalan Kebutuhan keamanan Akses untuk pengguna yang tidak punya hak. C. Perancangan sistem secara umum / konseptual Tahapan berikutnya dari siklus SDLC pada sebuah sistem adalah perancangan terhadap sistem. Ini merupakan tahapan kelanjutan dari spesifikasi kebutuhan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh hasil analisa dan juga hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem diterapkan menjadi sebuah rancangan atau cetak biru dari sebuah sistem. Tahap perancangan sistem ini bisa kita sebut sebagai cetak biru, atau bias juga kita sebut sebagai prototype, dimana sistem ini sudah siap untuk dikembangkan. Ibarat sebuah rumah atau gedung, maka perancangan sistem ini merupakan desain dari rumah yag dibuat oleh seorang arsitek. Pada tahap ini, sema persiapan harus dilakukan dengan matang, mulai dari implementasi dari spesifikasi sistem, dan semua analisis terhadap sistem, hingga berbagai macam tenaga pendukung dari sistem yang akan dikembangkan nantinya.4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan. D. Evaluasi dan seleksi sistem Tahap berikutnya dari tahapan SDLC ini adalah tahapan pengembangan sistem. Tahapan pengembangan sistem ini merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan. Apabila dianalogikan dengan pembangungan gedung, maka tahap ini merupakan tahap dimana gedung atau rumah mulai dibangun, mulai dari pembuatan pondasi, hingga penempatan besi baja ataupun alat konstruksi lainnya. Tahap ini merupakan tahapan yang cukup lama, karena dalam prakteknya tahap pengembangan sistem ini bisa saja menemui kendala – kendala baru yang menyebabkan proyek menjadi terhambat, sehingga dibutuhkan analisis tambahan, ataupun perancangan tambahan. Bahkan, bukan tidak mungkin pada tahap ini terjadi perubahan perancangan sistem oleh karena satu dan lain hal. E. Perancangan sistem secara detail Tahap berikutnya dari tahapan SDLC ini adalah tahapan pengembangan sistem. Tahapan pengembangan sistem ini merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan. Apabila dianalogikan dengan pembangungan gedung, maka tahap ini merupakan tahap dimana gedung atau rumah mulai dibangun, mulai dari pembuatan pondasi, hingga penempatan besi baja ataupun alat konstruksi lainnya. Tahap ini merupakan tahapan yang cukup lama, karena dalam prakteknya tahap pengembangan sistem ini bisa saja menemui kendala – kendala baru yang menyebabkan proyek menjadi terhambat, sehingga dibutuhkan analisis tambahan, ataupun perancangan tambahan. Bahkan, bukan tidak mungkin pada tahap ini terjadi perubahan perancangan sistem oleh karena satu dan lain hal. F. Implementasi sistem Tahap pengujian sistem ini merupakan waktu yagn tepat untuk mencoba apakah sistem yang sudah berhasil dikembangkan memang dapat bekerja degnan optimal dan juga sempurna. Apabila memang dapat bekerja dengan baik dan sempurna, maka sistem siap untuk digunakan. Dalam tahap ini, ada banyak hal aygn harus diperhitungkan, mulai dari kemudahan penggunaan sistem, hingga pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem. Apabila terjadi kesalahan, atau sistem tidak dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya, maka tahap 1 hingga tahap 4 harus diperbaharui, diulangi, atau bahkan bisa saja mengalami perombakan total. G. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Tahap ini bisa dibilang sebagai tahapan final atau tahapan akhir dari satu buah siklus SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah diujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Ketika tahapan sebelumnya sudah berhasil dilewati, maka ini lah saatnya sostem tersebut mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan. Dalam prakteknya, tahap terakhir ini tidak hanya berhenti pada proses implementasi dan juga penginstallan saja, namun juga melakukan proses pemeliharaan terhadap sistem yang ada, sehingga dapat menjamin bahwa sistem tersebut akan tetap berfungsi secara normal dan juga optimal setiap saat. Siklus SDLC harus dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah terakhir. Setiap langkah yang telah selesai harus di kaji ulang, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan.
0 notes
Text
Review Sotware Tools ACL ( Audit Command Language ) Versi 7
TUGAS KELOMPOK
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Dosen : Budi Setiawan
Disusun Oleh : Cut Gitty Faradilla / 12114469
Fitria Utami / 14114345
Nurul Hadi / 18114272
Puspita Dwi Septiyani / 18114561
4KA17
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 17/18
Review by : Cut Gitty Faradilla
1.Pengenalan ACL
2. Manfaat ACL
Review by : Nurul Hadi
3. Manfaat Menggunakan ACL software tools.
4. Keuntungan dan kelemahan
Review by : Fitria Utami
5. Fungsi-Fungsi pada ACL
Adapun fungsi – fungsi yang terdapat pada ACL sebagaimana Audit berbantuan komputer dengan menggunakan software Audit Command Language dimulai dari pendefinisian berbagai macam tipe data yang dapat dibaca oleh software ACL, analisa laporan keuangan perusahaan dimulai dari Neraca beserta Rugi Laba ditelusuri ke Buku Besar dengan menggunakan fungsi yang terdapat pada software ACL, yaitu:
Verification, Count, Total, Age, Search, Sort, Index, Statistic, Profile, Summarize, Stratification, Sample, Export, Import, Extract, Relation, Joint, Merge, pembuatan laporan yang dihasilkan dari fungsi yang ada di software ACl, serta dilengkapi dengan pembuatan batch (meliputi tahapan pemeriksaan laporan keuangan yang dirangkum menjadi satu program).
6. Fitur dan Kemampuan ACL
A.Fitur-fitur ACL
Fitur-fitur yang terdapat pada software ACL for Windows dapat memroses setiap tipe data. Software audit ini menggunakan fitur defini data (Input File Definition) untuk mengakses/membaca data yang disimpan dalam berbagai format file, antara lain database relasional melalui ODBC (seperti Microsoft Accessdan Oracle), dBASE, delimited, .TXT, .DAT, dan format lain seperti PL/1, COBOL, dan AS/400 FDF. Selain itu, laporan hasil audit (analisis data) juga dapat diekspor atau disajikan dalam berbagai format file/data, antara lain .TXT, .HTML, .FIL, Dbase, Excel, Lotus, Delimited, Word, dan Word Perfect.
Penggunaan ACL for Windows untuk ekstraksi dan analisis data juga dapat memastikan integritas data. Hal ini karena ACL mempunyai fitur akses secara read-only ke file data sumber (data asli) sehingga pengguna tidak dapat mengubahnya. ACL juga memungkinkan para penggunanya untuk menggabungkan data dari sistem yang berbeda untuk konversi, rekonsiliasi, dan kontrol sehingga dapat menjadi bagian dari sistem yang terintegrasi. Pengguna dapat membuat tampilan umum dari data yang berasal dari file yang berbeda dan menganalisisnya seolah-olah data itu ada dalam satu file. Tampilan adalah cara untuk melihat data dalam suatu file. Pengguna mungkin tidak membutuhkan semua data yang berada dalam sebuah file. ACL memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan asli yang dihasilkan dari proses definisi data menjadi tampilan yang sesuai dengan kebutuhan analisis penggunanya. Pengguna dapat dengan mudah membuat dan memformat ulang tampilan yang baru tanpa mengubah atau menghapus data dari file sumbernya.
ACL for Windows mampu menganalisis sekumpulan data dalam jumlah besar secara keseluruhan. Software audit ini menyediakan kemudahan dan keamanan dalam mengakses informasi yang mungkin berada pada platform komputer yang berbeda serta terdistribusi di beberapa sistem. Dengan kemampuan dan kecepatannya dalam mengakses data dengan ukuran file yang tidak terbatas, ACL for Windows memungkinkan para penggunanya untuk dapat menganalisis jutaan record data/transaksi. Tidak hanya itu, software ini juga menyediakan akses ke hampir semua sumber data, dan pada banyak kasus tanpa persiapan atau konversi terlebih dulu. Query dan manipulasi data dapat dilakukan pada file yang memerlukan persiapan dan konversi manual yang luas dengan software analisis lain. Dengan berbagai fitur tersebut, maka para pengguna seperti auditor, manajer, dan analis data dapat mengumpulkan berbagai jenis informasi yang diperlukannya, mengambil keputusan yang efektif untuk memperbaiki operasi sehari-hari dan merencanakan proses baru untuk kesuksesan bisnis yang dibangun.
B.Kemampuan ACL
Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan lebih efisien dan lebih meyakinkan. Berikut ini beberapa kemampuan ACL :
1.Mudah dalam penggunaan
Kemudahan ini ditunjukkan dengan user hanya melakukan click pada gambar-gambar tertentu (icon) untuk melakukan suatu pekerjaan dan didukung pula dengan fasilitas Wizard untuk mendefinisikan data yang akan dianalisis.
2.Built-in audit dan analisis data secara fungsional
ACL for Windows didukung dengan kemampuan analisisuntuk keperluan audit/ pemeriksaan seperti : Analisis Statistik, Menghitung total, Strartifikasi, Sortir, Index, dsb
3.Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas
Mampu menangani berbagai jenis file yang tidak terbatas
4.Kemampuan untuk membaca berbagai macam tipe data
ACL memliki kemampuan universal data access, yaitu dapat membaca berbagai file database yang berasal dari berbagai format antara lain : Flat Sequential, dBase (DBF), Text (TXT), Delimited, Print, ODBC (Microsoft Access Database, Oracle), Tape (1/2 inch 9-track tapes, IBM 3480 cartridges, 8 mm tape dan 4 mm DAT), excel (XLS) dan aradox files, report file,SQL, DB2, AS/400 FDF, COBOL, dsb) dan semua platform(PC, minicomputer, dan mainframe).
5.Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data
Antara lain Plain Text (TXT), dBase III (DBF), Delimited (DEL), Excel (XLS), Lotus (WKS), Word (DOC) dan WordPerfect (WP).
6.Pembuatan laporan berkualitas tinggi
ACL memiliki fasilitas lengkap untuk keperluan pembuatan laporan
7.Jumlah Data Besar
Kemampuan dalam mengakses dan memproses data dalam jumlah yang sangat besar (hingga ratusan juta record).
8.Kecepatan Waktu Proses
Kemampuannya untuk memproses dalam waktu yang singkat walaupun data yang diproses dalam jumlah yang besar.
9.Integritas Data
Dengan kemampuan mengakses database 100% (tanpa metode sampling) serta data yang bersifat Read Only yang dapat menjamin orisinalitas, keamanan dan integritas data untuk pengolahan menjadi informasi yang bermanfaat bagi user dan manajemen.
10.Automasi
Pembuatan aplikasi audit yang sangat cepat dan mudah untuk melakukan automasi analisis data untuk efisiensi proses kerja.
11.Multi File Process
Dapat digunakan untuk menangani beberapa file sekaligus, tanpa mengganggu operasional teknologi informasi yang dijalankan oleh perusahaan.
12.Log File Navigation
Dilengkapi dengan log file untuk pencatatan proses analisis yang telah dilakukan sehingga menghasilkan suatu audit trail yang komprehensif.
13.Fungsi Analisis yang Lengkap
Dilengkapi fungsi-fungsi analisis yang sangat lengkap yang dapat dengan mudah dikombinasikan dalam menghasilkan temuan-temuan yang tidak pernah terkirakan sebelumnya.
14.Pelaporan yang Handal
Kemudahan untuk merancang laporan yang handal sarat informasi yang bermanfaat serta dapat dikirimkan secara otomatis via email atau integrasi ke dalam software aplikasi Crystal Report.
15.IT Audit
Kemudahan dalam menguji integritas data dan menganalisis data yang ada di dalam database ataupun menganalisis user-user yang telah masuk ke dalam suatu jaringan/network.
# Kemampuan ACL dalam melakukan pemeriksaan/ analisis terhadap berbagai aplikasi, seperti :
1. Aplikasi Persediaan
2. Aplikasi Piutang
3. Aplikasi Hutang
4. Aplikasi Gaji dan Upah
5. Aplikasi Aktiva Tetap
6. Aplikasi General Ledger
7. Aplikasi Pembelian
8. Aplikasi Penjualan
Review by : Puspita Dwi Septiyani 7. Menu pada ACL (Audit Command Language) versi7
8. Membuat Project Baru
9. Unsur-Unsur Utama Data Analisis ACL
0 notes
Text
Audit Teknologi Sistem Informasi
Audit sistem informasi awalnya dikenal dengan nama audit EDP (Electronic Data Processing). Audit EDP muncul ketika para akuntan public tersertifikasi menyadari pentingnya adanya audit untuk sistem informasi perusahaan. Lembaga audit EDP pertama kali muncul pada tahun 1968. Tuntunan, prosedur, dan standar yang dibuat oleh lembaga tersebut saat ini dikenal sebagai Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT). Pengertian Audit Sistem Informasi Menurut Para Ahli Kata audit sudah umum dikenal di dunia perekonomian. Pada awalnya kata audit ini identik dengan pemeriksaan keuangan dilingkungan perbankan. Terdapat definisi para ahli tentang audit diantaranya adalah: Alvin A. Arens dan James K.Loebbecke “Auditing is the accumolatuin and evaluation of evidence about information to dtermine and report on the degree of correspondence between the information and establishe criteria. Examining ought to be finished by a skillful autonomous individual”. Mengacu pada definisi diatas maka audit ialah pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti untuk menentukan derajat kesesuaian anatar informasi dan criteria yang telah ditetapkan. Hal ini berarti dalam pelaksanannya evaluasi dilakukan mengacu pada sejumlah criteria tertentu untuk menentukan derajat kinerja yang telah dicapai. Ron Weber (1999) “SI Auditing is the process of collecing and evaluating evidence to determine whether a computer system safeguards assets, maintains data integrity, allows organizational goals to the achieved effectively and uses resources efficiently”. Seperti halnya didefiniskan diatas bahwa audit SI ialah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Tujuan Audit Sistem Infromasi Proses audit sistem informasi dilakukan dengan tujuan akan tercapainya perbaikan atau peningkatan kinerja terkait dengan keamanan asset, integritas data serta efektifitas dan efisiensi penggunaan sistem. Beberapa objek yang menjadi tujuan audit adalah meliputi: a.) Objek Perlindungan Aset (Asset Safeguarding Objectives) Aset SI didalam organisasi adalah HW, SW, fasilitas, user (konwledge), file data, dokumentasi sistem dan persediaan barang. Sebaiknya semua aset harus dilindungi oleh sistem pengendalian internal. b.) Objek Integritas Data (Data Integrity Objectives) Integriti data ialah konsep dasar didalam audit SI. Data terdiri dari atribut-atribut yang berisi: kelengkapan, dapat dipercaya, bersih dan benar. Jika integritas data tidak dipelihara, maka organisasi tidak akan mendapatkan represntasi data yang benar untuk suatu aktifitas, akibatnya organisasi tidak dapat berkompetisi. c.) Objek Efektivitas Sistem (System Effectiveness Objectives) Audit efektivitas sering dilakukan setelah sistem berjalan untuk beberapa waktu. Manajemen membutuhkan hasil audit efektivitas untuk mengambil keputusan apakah sistes terus dijalankan atau dihentikan sementara untuk proses modifikasi. d.) Objek Efisiensi Sistem (System Efficiency Objectives) Efisiensi SI dilakukan dengan cara menggunakan sumber daya minimum untuk menyelesaikan suatu tujuan objek. Variasi sumber daya terdiri dari mesin, waktu, peripheral, S/W sistem dan pekerja. Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem dan efisiensi sistem dapat dicapat dengan baik jika manajemen organisasi meningkatkan sistem pengendalian onternalnya. Sebagian besar tipe penyalahgunaan komputer adalah: Hacking Virus Illegal Physical Access Abouse of Privilages Jenis Penyalah Gunaan Komputer Destruction of asset (perusahaan aset) Theft of asset (pencurian aset) Modification of asset (modifikasi aset) Privacy violaction (pelanggaran privasi) Discruption of Operations (pengacauan operasi) Unauthorized use of asset (penyalahgunaan otorisasi aset) Physical harm to personnel (kejahatan fisik terhadap personal) Peranan Audit Sistem Informasi Ron Weber dalam salah satu bukunya “Information System Control and Audit (Prentice-Hall, 2000)” menyatakan beberapa alasan penting mengapa audit Sistem Informasi perlu dilakukan dalam suatu perusahaan: 1.Mencegah kerugian akibat kehilangan data 2.Menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan 3.Mencegah timbulnya masalah yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan computer 4.Mencegah penyalahgunaan komputer / sistem 5.Mencegah kesalahan pada proses perhitungan 6.Mengurangi biaya investasi untuk perangkat keras dan perangkat lunak komputer pendukung sistem informasi Dalam lingkup perusahaan, audit sistem informasi dapat ditujukan untuk mengamankan aset-aset perusahaan, menjaga integritas data, menjaga efektivitas sistem, dan mencapai efisiensi sumber daya. Mengamankan aset yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Integritas data merupakan data yang memenuhi aspek kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Data yang berintegritas merupakan langkah awal yang penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Sistem informasi harus memberikan output berupa informasi yang diperlukan oleh pemegang keputusan. Penilaian efektivitas mengukur apakah kinerja sistem layak dipertahankan, harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi, atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya. Efisiensi sistem informasi juga harus diukur untuk menghasilkan output yang diharapkan dengan sumber daya yang seminimal mungkin. Audit sistem informasi berguna untuk mendapatkan pengawasan dan penilaian terhadap proses dan modifikasi perangkat lunak, pengawasan atas sumber data, dan data file yang ada. Jadi audit sistem informasi bertujuan agar sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat diandalkan, akurat, dan valid sehingga operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Contoh 1 Audit Sistem Informasi Pada PT ANTAM (PERSERO) TBK MENGGUNAKAN PENDEKATAN CobIT Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami kondisi penerapan tata kelola TI yang berjalan di PT ANTAM (Persero) Tbk, mengevaluasi dan memahami kinerja dari TI ANTAM menggunakan Maturity Level dengan CobIT sebagai pedoman, serta untuk memahami dan mengevaluasi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk menilai proses-proses dari 4 domain yang terdapat dalam standar Maturity Level berbasis CobIT 4.1. Secara keseluruhan Tata Kelola di PT ANTAM (Persero) Tbk memperoleh level 3,9 (Defined), dimana terdapat 29 proses CobIT yang harus diperhatikan oleh perusahaan dengan opini umum untuk unqualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap proses lainnya. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi perusahaan juga sudah cukup baik namun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan agar lebih efektif dan efisien lagi dalam pelaksanaanya. (WT) Contoh 2 Audit Sistem Informasi Pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk menggunakan Cobit 4.1 Disusun oleh : Fitria Utami 14114345 4KA17 Universitas Gunadarma Referensi : http://scdc.binus.ac.id/isgbinus/2017/03/pengertian-audit-sistem-informasi-menurut-para-ahli/ http://www.jtanzilco.com/blog/detail/220/slug/peranan-audit-sistem-informasi-pada-perusahaan - https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0ahUKEwi848i1zefWAhXKs48KHSmeBcoQFghRMAQ&url=http%3A%2F%2Fejournals.umn.ac.id%2Findex.php%2FSI%2Farticle%2Fdownload%2F227%2F199&usg=AOvVaw3g3JipOWezLsuGOljtrpw5 - https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0ahUKEwjysfmdy-fWAhWKO48KHZytALYQFgg3MAE&url=http%3A%2F%2Fthesis.binus.ac.id%2Fdoc%2FLain-lain%2F2012-2-00580-AK%2520WorkingPaper001.pdf&usg=AOvVaw16s0EBJljn6HuBVF4_0Vi0
0 notes
Text
Tugas Kelompok-1 Pengenalan Software Mic Publisher & Easy Media Creator (Peng. Animasi dan Desain Grafis)
TUGAS Kelompok - 1 Peng. Animasi & Desain Grafis Pengenalan Software - Mic Publisher &Easy Media Creator KELAS : 3KA17 Anggota Kelompok 8 : - Dennis Indra Maulana 12114707 - Fitria Utami 14114345 - Singgih Kurniawan P 1A114294 - Tri Erlangga 1A114282 - Yohanes Satrio 1C114443 UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 1. Easy Media Creator A. Definisi Software Easy Media Creator Software Roxio Easy Media Creator merupakan salah satu software pemroses media CD/DVD terpopuler, bersaing ketat dengan software Nero. Fasilitas pemrosesan data video dan file image (foto digital) dari software Roxio Easy Media Creator 9 Suite XE lebih baik daripada software Nero 7.8.50 (versi soft ware terbaru pada waktu buku ini dibuat). Modul Drag-to-Disc dari software Roxio Easy Media Creator dapat memproses media CD/DVD secara lebih baik jika dibandingkan dengan modul InCD dari software Nero. Software Nero menyediakan modul Nero BackItUp yang dapat membentuk cadangan (backup) data secara akurat, bahkan dapat membentuk cadangan data sistem komputer secara mudah dan cepat. Untuk proses Backup, software Roxio Easy Media Creator harus mengakui kekalahannya. Pada Versi 5, software ini berubah namanya menjadi Roxio Easy CD & DVD Creator. Perubahan tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi yang memperkenalkan media baru yang diberi label DVD (Digital Versatile Disc). Pada saat itu, software tersebut didistribusikan oleh Roxio, Inc. Pada versi 7, software ini berganti nama menjadi Roxio Easy Media Creator. Software yang semula dibentuk untuk menangani peralatan CD/DVD Writer saja telah berkembang hingga dapat memproses berbagai data multimedia. Pada saat ini, perkembangan software tersebut telah mencapai Versi 9. Anda dapat memakai Roxio Easy Media Creator 9 Suite XE untuk meningkatkan kinerja sistem komputer multimedia yang menggunakan sistem ope- rasi Windows 2000, XP, hingga Vista. Sejak versi 7, software tersebut didistribusi oleh Sonic Solutions tanpa mengubah namanya. Melalui software Roxio Easy Media Creator 9 Suite XE, kita dapat memproses berbagai data dan menyimpannya pada media CD-R (Compact Disc–Recordable), CD-RW (Compact Disc-ReWritable), DVD+R (Digital Versatile Disc–Recordable), DVD+RW (Digital Versatile Disc–ReWritable), DVD-RAM (Digital Versatile Disc–Random Access Memory), hingga BD (Blu-ray Disc). Melalui software tersebut, kita juga dapat memproses berbagai data audio/video, bahkan file image (foto digital). Software Roxio Easy Media Creator 9 Suite XE dapat memproses data video dari berbagai sumber (peralatan) dan membentuk Video CD, SVCD, hingga DVD-Video. Software tersebut juga dapat dipergunakan untuk memproses data audio, misalnya konversi format data audio. B. Cara menggunakan software Roxio Easy Media Creator Untuk menggunakan Roxio / Adaptec Easy CD Creator 4.x, 5.x dan 6.x 1) Jalankan software Easy CD Creator. 2) Klik file 3) Klik NEW DATA CD. 4) Klik Buat CD dari CD Image. 5) Klik pada kotak dropdown Files of type dan pilih ISO Image Files (* .ISO). 6) Browse ke lokasi dan pilih file .ISO yang Anda buat dari Symantec Ghost Boot Wizard 7) Klik Buka. 8) Pada kotak dialog CD Creation Setup, pastikan Metode Write diatur ke CD Disc-At-Once dan Close. 9) Pilih kecepatan tulis yang diinginkan dan buat pilihan, jika diinginkan. 10) Klik OK. Untuk menggunakan Roxio Easy Media Creator 7.x 1) Luncurkan Creator Classic. 2) Klik file 3) Klik Burn dari file Disc Image. 4) Browse ke lokasi dan pilih file .ISO yang Anda buat dari Symantec Ghost Boot Wizard. 5) Klik Buka. 6) Pilih Sekarang untuk Burn. C. Alasan menggunakan software Roxio Easy Media Creator Terdapat sedikitnya lima alasan mengapa memilih menggunakan software Roxio Easy Media Creator, yaitu : 1) Fasilitas creator classic yang andal, 2) Utility drag-to-disc yang pintar, 3) Fasilitas proses video yang berkualitas, 4) Fasilitas proses file image (foto digital) yang lengkap, 5) Dan disk copier yang dapat membuat duplikat berbagai media cd/dvd dengan mudah dan cepat. Terdapat dua alasan mengapa tidak puas dengan software Roxio Easy Media Creator 9 Suite, yaitu: 1) Fasilitas pencadangan data, 2) Dan pemrosesan data audio yang minim. D. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam Roxio Easy Media Creator 1) Home Untuk informasi pemakaian modul Roxio Creator 9 Suite XE (Welcome), daftar aplikasi dan utility yang disediakan sistem (Applications), dan ber- bagai informasi lainnya yang dapat diakses melalui jaringan internet (Re- sources). Pada bagian Welcome, sistem juga menampilkan daftar fasilitas yang se- ring/umum digunakan, khususnya pada bagian Most Frequent Tasks. 2) Audio Untuk memproses data audio. Misalnya, membentuk Audio CD, MP3 Disc, konversi Audio CD ke format MP3 atau format populer lainnya, merekam data suara dari peralatan tertentu, memodifikasikan data audio, dan lain sebagainya. 3) Backup Untuk membentuk cadangan (backup) data/informasi yang ada pada sis- tem komputer Anda. 4) Copy Untuk proses duplikasi berbagai media CD/DVD. 5) Data Untuk memproses Data Disk, termasuk format disk lainnya. 6) My Media Untuk menyajikan ulang data audio/video/image secara mudah dan cepat. 7) Photo Untuk memproses suatu file image (foto digital). Anda juga dapat membentuk Slideshow dari berbagai file image secara mudah dan cepat. 8) Video Untuk memproses data video. Misalnya, membentuk DVD-Video/BDAV (Blu-ray Disc–Audio/Visual), merekam data video dari peralatan tertentu, memodifikasikan data video, dan lain sebagainya 9) Tools Untuk utility lainnya. Misalnya, utility penghapus data pada suatu disk, menampilkan informasi suatu media, memproses label disk, Disk Image (Virtual Drive), dan lain sebagainya 2. Microsoft Publisher A. Definisi Microsoft Publisher adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang digunakan untuk kegiatan desktop publishing. Hasil dari Desktop Publishing contohnya koran, katalog, brosur, majalah, kartu ucapan, poster, mading, kalender dan lain lain. Kenapa menggunakan microsoft publisher ? bukannya kita bisa juga menggunakan ms word dan ms powerpoint ? Kita memang bisa membuat majalah menggunakan ms word, dan kita juga bisa membuat kartu ucapan dengan menggunakan microsoft powerpoint. Tapi fitur yang ditawarkan tidaklah lengkap karena memang aplikasi tadi tidak dikhususkan untuk dekstop publishing. Berbeda dengan Microsoft Publisher yang dari namanya saja sudah jelas, publisher(penerbit). Aplikasi ini memang dikhususkan untuk kegiatan desktop publishing. Dalam aplikasi Microsoft publisher, sudah tersedia berbagai macam template. Sehingga bila kita ingin membuat suatu karya, hanya tinggal memilih template yang sudah disediakan, lalu mengeditnya sesuai dengan kemauan kita. Tidak banyak orang yang menggunakan Ms Publiser. Padahal aplikasi ini memiliki banyak manfaat, kita ambil contoh salah satunya yaitu membuat mading (majalah dinding). Saya sering menjumpai mading yang masih menggunakan cara manual yaitu dengan menulisnya di kertas binder lalu ditempel, atau dengan memotong sebagian berita di koran/majalah. Padahal jika menggunakan Ms Publisher, mading dapat menjadi lebih bagus, menarik, bermakna dan pastinya lebih mudah dan praktis karena Ms Publisher memiliki banyak template. Saat ini, versi terbaru dari microsoft publisher adalah microsoft publisher 2016, sebagai penerus dari versi sebelumnya yaitu ms publisher 2010 dan ms publisher 2007. B. Sejarah Sejarah Microsoft publisher berawal dari tahun 1991. Jika dibandingkan dengan keluarga Microsoft office lainnya, Microsoft publisher yang termuda. Kala itu Microsoft publisher masih memiliki banyak kekurangan. Keterbatasan itu menyebabkan dekstop publishing Microsoft ini sedikit tertinggal dibanding kompetitornya.Dengan kondisi seperti itu, Microsoft tentu tidak berdiam diri mereka pun segera memperbaiki publisher. Hasilnya, Microsoft publisher memiliki segudang kemampuan yang tak ada digenerasi sebelumnya. Bahkan Microsoft publisher 2007 telah mampu untuk menghasilkan output file PDF berkualitas dengan kemampuan embedded font. C. Fungsi Software Fungsi atau kegunaan microsoft publisher adalah : 1) Untuk membuat majalah 2) Untuk membuat kalender 3) Untuk membuat mading 4) Untuk membuat kartu ucapan 5) Untuk membuat brosur 6) Untuk membuat poster 7) Untuk membuat karya desktop publishing 8) Dan untuk membuat segala karya desktop publishing. D. Interface Berikut adalah bagian bagian interface yang ada pada page Microsoft Publisher 1) Office Button Tombol Office digunakan untuk menampilkan menu-menu atau perintah yang berhubungan dengan dokumen, seperti: membuat dokumen baru, membuka dokumen, menyimpan dokumen, mencetak dokumen dan lain-lain. 2) Quick Acess Toolbar Quick Acess Toolbar merupakan bagian yang berisi icon-icon yang digunnakan untuk mempercepat akses sebuah perintah. 3) Tab Menu Bagian yang menunjukkan menu-menu yang berhubungan dengan perintah untuk mengolah dokumen. 4) Title Bar Bagian yang menunujukkan nama dari sebuah dokumen. Terdapat pada bagian teratas jendela Microsoft Publisher. 5) Ribbon Bagian yang berisi perintah-perintah dari sebuah menu. Setiap ribbon yang muncul berbeda-beda tergantung dari menu yang dipilih. 6) Format Publication Bagian yang menampilkan beberapa pilihan pemformatan publisher, baik itu Page Option, Color Scheme, Font Scheme dan lain-lain. 7) Horizontal Scroll Bar Bagian yang digunakan untuk menggeser layar ke bawah atau untuk menuju ke halaman selanjutnya. E. Menu Berikut adalah menu-menu yang terdapat pada program Microsoft Publisher 1) File Untuk membuka menu File, tekan tab Home lalu akan muncul beberapa perintah. 2) Edit Untuk membuka menu Edit, tekan tab Edit lalu akan muncul perintah mengedit data. 3) View Untuk membuka menu View, tekan tab View lalu akan muncul perintah untuk memunculkan perintah. 4) Insert Untuk membuka menu Insert, tekan tab Insert lalu akan muncul beberapa perintah penyisipan objek. 5) Format Untuk membuka menu Format, tekan tab Format lalu akan muncul beberapa perintah pengaturan atau pengubahan tampilan. 6) Tools Untuk membuka menu Tools, tekan tab Tools lalu akan muncul beberapa perintah pengaturan atau pengubahan pengejaan kata. 7) Arrange Untuk membuka menu Arrange, tekan tab Arrange lalu akan muncul beberapa perintah pengaturan tampilan gambar. 8) Table Untuk membuka menu Table, tekan tab Table lalu akan muncul beberapa perintah untuk menyisipkan tabel F. Kelebihan & Kelemahan Kelebihan Microsoft Publisher adalah sebagai berikut : 1) Dapat Membuat Karya Desktop Publishing dengan mudah 2) Tersedia berbagai macam template 3) Tersedia berbagai macam efek untuk mengedit gambar 4) Karya dapat dicetak dan disimpan ke berbagai format 5) Karya dapat dikirim lewat email atau diconvert menjadi HTML 6) Karya yang dibuat dapat langsung disimpan di online storage dan dapat diakses kapan saja, dan dimana saja Secara garis besar, kelemahan MS. Publisher adalah sebagai berikut: Kelemahan program dari Microsoft ini hanya satu, program ini tidak open source/gratis. Untuk menggunakan Microsoft Publisher 2016 ini anda harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak, yaitu Rp. 2.099.999. Tetapi dengan cara yang curang anda bisa menggunakan software ini dengan Cuma-Cuma hanya dengan download saja crack an nya. 1) Hasil output jarang dijadikan acuan oleh Perusahaan Printing dan Internet. 2) Sinergi (Perpaduan) dengan program selain milik Microsoft terbatas. 3) Ukuran Kertas/Field terbatas, untuk desain Banner, batas ukurannya adalah 609,6 cm, atau 6 meter. 4) Secara awam, keberadaan softwere ini di Indonesia belum setenar softwere desain grafis lainnya yang terdahulu, sehingga pengguna software ini hanya sebatas dari kalangan desainer. 5) Penggunaan software ini hanya sebatas untuk mendesain saja. Dengan kata lain, software ini tidak memiliki fungsi penggunaan yang multi ganda seperti yang dimiliki Microsoft Office Word 2007. 6) Sebagai sebuah software desain, software ini memiliki kekurangan yang sangat fatal. Yakni software ini tidak memiliki tools, seperti yang di milikicorel draw link document dan powerpoint : https://drive.google.com/drive/folders/0Bx1oaHgtQrgjYmwwYXlfR0lrc0k
0 notes
Video
youtube
Menganalisis Film Animasi Berdasarkan 12 Prinsip Animasi TUGAS INDIVIDU PENG. ANIMASI & DESAIN GRAFIS “Menganalisis 12 Prinsip Animasi yang Terdapat pada Film Animasi" Dosen : Noorvika Hizviani UNIVERSITAS GUNADARMA . Anticipation : - kondisi pada saat karakter berhati-hati dalam melangkah untuk memperbaiki lantai yang rusak - kondisi pada saat karakter berhati-hati dalam mengambil peralatan yang ingin digunakan untuk memperbaiki lantai 2. Squash and Steetch : - karakter melakukan gerakan memperbaiki lantai sarana olahraga yang rusak dengan cara menggeser kayu dan memukul paku dengan palu - wajah si karakter terlihat memerah dan panik pada saat melihat kaki nya tersangkut diancara celah kayu 3. Stagging : - Sudut pandang agak menjauh pada saat adegan si karakter marah akibat lantai nya tidak bisa diperbaiki - Sudut pandang terlihat mendekat pada saat si karakter sedang memperbaiki lantai sarana olahraga yang rusak - Sudut pandang jadi terlihat tidak teratur pada saat adegan si karakter marah memperbaiki dengan tidak baik sehingga menimbulkan guncangan yang berakibat lantai terlepas semua dan berterbangan 4. Straight-ahead action dan Pose to Pose : - kondisi pada saat si karakter berjalan sambil menari menuju ke tempat penyimpanan alat - kondisi pada saat si karakter memperbaiki lantai kayu yang rusak hingga selesai memperbaiki 5. Follow Through dan Overlapping Action - Keadaan dimana saat kayu yang tiba-tiba lepas padahal sudah diperbaiki - Kondisi pada saat si karakter marah dan menjadi tidak terkendali dalam memperbaiki lantai kayu yang rusak 6. Slow In- Slow Out : - Pergerakan karakter yang pada awal nya berjalan sambil menari tetapi tiba-tiba berhenti pada saat si karakter ingin memperbaiki lantai yang rusak - kondisi dimana pada saat si karakter melakukan kegiatan perbaikan lantai kayu dan berhenti pada saat si karakter selesai memperbaiki lantai 7. Arcs : - Si karakter berjalan dan menari ketika hendak memperbaiki lantai kayu membentuk gerakan alami tubuh manusia 8. Secondary Action - Ketika si karakter meletakkan kayu dan si karakter menggunakan palu untuk memperbaiki lantai nya - Ketika karakter memperbaiki kayu yang rusak dan kayu yang lain terlihat rusak kembali 9. Timing -pada saat menit ke 1.04 detik si karakter terlihat kesal karena lantai nya tidak kunjung selesai diperbaiki sehingga memperbaiki lantai kayu dengan ceroboh sehingga pada menit ke 1.47 detik lantai terlpas dan mulai berterbangan hingga mengenai wajah si karakter 10. Exaggeration : - Kondisi dimana si karakter terlihat emosi dan membuka baju nya sampai si karakter tampak terbang - Pada saat dimana gedung sarana olahraga berguncang shingga mengakibatkan lantai kayu terlepas dan berterbangan 11. Solid drawing : - Suasana ketika si karakter wajah nya terlihat memerah dan sangat marah - kondisi pada saat si karakter terjatuh nampak bayangan si karakter akibat tali sepatu nya tersangkut diantara celah kayu dengan lubang lantai 12. Appreal : - Kepribadian karakter mudah emosi - Kepribadian si karakter terlalu percaya diri Referensi : - https://www.youtube.com/watch?v=j2olXIBNAu4 - https://www.youtube.com
0 notes
Photo
(REVIEW) Kursus SQL Server for Intermidiate SQl Server For Intermediate disusun sebagai penuntun bagi peserta yang merupakan lanjutan dari SQL Server For Beginner. Kali ini saya akan me-review Kursus Kursus SQL Server for Intermidiate di Universitas Gunadarma f4 cimanggis, Depok. Total pertemuan kursus di Gunadarma adalah 9 kali pertemuan dan sudah termasuk dengan ujian pada akhir pertemuan. Selama 8 kali pertemuan mahasiswa diajarkan tentang administrasi SQL Server Database. Berikut saya akan menjelaskan apa saja yang saya sudah dipelajari pada Kursus SQL Server for Intermidiate Setiap pertemuan pada kursus ini dibahas satu materi, total materi kursus ada 8 yaitu sebagai berikut penjelasannnya : 1. Complex query Sebuah quey kompleks adalah query parameter yang menggunakan lebih dari satu nilai paramater pada dua atau lebih kriteria 1.1. Join Operator Sebuah klausa join pada Microsoft SQL Server 2008 merupakan gabungan dari dua atau lebih tabel dalam database relasional menjadi satu hasil dalam sebuah atau beberapa record. Hasil tersebut dapat menciptakan suatu set yang dapat disimpan sebagai tabel atau hanya digunakan sebagai informasi yang ditampilkan seperti itu. Terdapat lima jenis Join untuk menggabungkan beberapa tabel, yaitu 1. Using Equijoin 2. Using Cartesian Product 3. Using Natural Join 4. Using Thetajoin 5. Using Outer Join 2. Managing security Dalam pembahasan kali ini, materi yang akan dibahas adalah masalah keamanan yang terdapat pada SQL Server dari sisi sistem administrator. Setelah itu, terdapat pula fitur SQL Server Enterprise Manager yang dapat mengatur user yang boleh mengakses sistem dan database SQL Server . Setelah menyelesaikan bahasan ini, diharapkan melakukan hal berikut: 1. Dapat bertindak sebagai admin 2. Menangani masalah dalam hal login 3. Menangani masalah dalam hal hak akses. pada kursus materi ke 2 akan di ajarkan bagaimana mengaktifkan security mode pada SQL Server Management Studio, mengatur login pada SQL Server, Database Security Permissions, Managing Permissions. 3. Index dan optimasi query SQL Server menggunakan Index untuk pengaksesan data dengan cepat. Setelah menyelesaikan materi ini , mahasiswa dapat melakukan hal sebagai berikut: 1. Mengetahui tentang index dan Transact SQL 2. Mengubah informasi Index 3. Mengetahui Petunjuk penggunaan index 4. mengetahui transact SQL dan hubungannya dengan optimasi query. 4. View Bab ini akan mempelajari salah satu objek database yaitu view. View adalah tabel logika berdasarkan pada sebuah tabel atau dari view lainnya. disini mahasiswa dituntun agar dapat melakukan hal sebagai berikut ; 1. Memahami tentang View pada Database 2. Membuat View 3. Mecari data melalui View 4. Merubah Struktur View 5. Melakukan Insert, Update, dan Delete data melalui View 6. Menghapus View 5. SQL Extention dan Store Procedure Dalam pembahasan kali ini ,materi yang akan dibahas adalah lanjutan dati T-SQL statement yang lebih dikenal dengan nama " SQL Extention". SQL Extention dapat digunakan untuk membuat script yang baik dan stored procedure(script yang ditempatkan didalam server dan bisa digunakan kembali). 6. Backup dan Recovery Bab ini mencakup dua tugas yang paling penting tentang system administrasi, yaitu backup dan recvovery. Backup mengacu pada proses pembuatan salinan database atau log transaksi untuk memisahkan media yang digunakan untuk pemulihan. Recovery adalah proses menggunakan cadangan media untuk mengganti data uncommitted,tidak konsisten atau hilang. Pada bab ini diajarkan bagaimana metode backup, Operasi backup. 7. Data Transfer setelah menyelesaikan bahasan ini , diharapkan mahasiswa dapat melakukanhal berikut : 1. Memahami tentang Data Transfer pada Database 2. Memahami tugas Data Transfer 3. Memahami DTS( Data Transformation Service) 4. Memahami DTC Utility 5. Menggunakan BCP 8. Automating System Administration Tasks Pada Bab ini dibahas agar mahasiswa dpat melakukan hal sebagai berikut : 1. Mengetahui cara melakukan otomasi terhadap pekerjaan administratif 2. Mengetahui tentang SQL Server Agent 3. Menjalankan dan mengkonfigurasi SQL Server Agent 4. Mengetahui tentang SQL Server Agent Referensi : Dari buku Modul Kursus SQL Server for Intermidiate Laboratorium Pengembangan Komputer UNIVERSITAS GUNADARMA
0 notes
Photo


Sistem Cerdas yang ada dikehidupan sehari-hari Kali ini saya akan mengambil contoh sistem cerdas yang ada dikehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai yaitu vending machine atau Mesin Jual otomatis seperti e-ticketing juga termasuk pada vending machine , commuter vending machine yang belum lama-lama ini dikeluarkan oleh PT. KAI C-VIM menjadi sejarah dalam sistem ticketing KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek.Dulu tiket KRL masih berupa secarik kertas, kemudian sekarang telah digantikan berupa kartu e-ticketing. Dulu orang beli mengantri di loket, kini sudah bisa dilayani melalui Vending Machine. Penerapan teknologi untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KRL terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Dalam layanan e-ticketing, KCJ kini sudah mulai menerapkan penggunaan mesin penjualan tiket yang diberi nama Commuter Vending Machine (C-VIM) dengan layar sentuh. Dalam pengoperasiannya, V-CIM dilengkapi 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga memudahkan bagi pengguna jasa lokal maupun asing. Dengan hadirnya C-VIM, loket konvensional di stasiun-stasiun prioritas nantinya akan ditiadakan karena fungsinya sudah digantikan dengan mesin tiket. Sebab dengan C-VIM sudah bisa untuk melayani sales (pembelian baru tiket sekali jalan)/ Tiket Harian Berjaminan (THB), resales THB, refund tiket THB, maupun top up (isi ulang) Kartu Multi Trip (KMT) bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui mesin pintar transaksi tiket KRL ini. Mesin jual otomatis (Inggris:Vending machine) adalah mesin yang dapat mengeluarkan barang-barang seperti makanan ringan, minuman ringan seperti minuman soda, alkohol, rokok, tiket lotre, produk konsumen dan bahkan emas dan permata untuk pelanggan secara otomatis. Layaknya penjual asli, mesin ini akan mengeluarkan barang yang kita inginkan setelah kita membayarnya dengan cara memasukkan sejumlah koin maupun uang kertas. Vending Machine adalah mesin yang digunakan untuk mengeluarkan/menjual produk secara otomatis tanpa ada operator. Operator tidak perlu menunggu mesin, tetapi hanya bertugas untuk mengisi, memeriksa ketersediaan barang yang dijual dan memeriksa mesin. Saat ini vending machine mudah kita jumpai di negara-negara maju yang digunakan sebagai alat untuk menjual berbagai macam produk. Cara kerja vending machine adalah dengan melakukan pembayaran (baik menggunakan uang ataupun sistem lainnya) kepada mesin kemudian memilih produk, setelah itu produk yang dipilih akan segera keluar. Vending Machine ditemukan pada abad pertama oleh seorang insinyur matematika dari Alexandria. Mesin ini menggunakan prinsip timbangan. Ketika koin dimasukkan, koin berfungsi sebagai pemberat untuk mengalirkan air suci dari bejana, sampai berat air suci yang keluar sama dengan berat koin yang dimasukkan Vending Machine modern pertama kali diperkenalkan di London pada tahun 1880 untuk menjual kartu pos. Di Amerika, pada tahun 1888 Thomas Adams Gum Company membuat vending machine pertama untuk menjual permen karet. Perkembangan vending machine berkembang pesat di Jepang. Dimana hampir segala kebutuhan sehari-hari dijual vending machine. Menurut asosiasi produsen vending machine, di Jepang terdapat lebih dari 5,5 juta vending machine. Cara kerja vending machine adalah dengan melakukan pembayaran (baik menggunakan uang ataupun sistem lainnya) kepada mesin kemudian memilih produk, setelah itu produk yang dipilih akan segera keluar. Referensi : http://erlanggasetyaalam.blogspot.co.id/2016/11/sistem-cerdas-yang-ada-di-sekitar-kita.html http://www.kompasiana.com/amadsudarsih/commuter-vending-machine-mesin-loket-tiket-krl_568e4b04c923bdb908127c02 https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_jual_otomatis
0 notes
Text
PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
1. PENGERTIAN SISTEM CERDAS Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar. 2. DEFINISI KECERDASAN BUATAN MENURUT PARA AHLI Kecerdasan Buatan adalah ilmu rekayasa yang membuat suatu mesin mempunyai intelegensi tertentu khususnya program komputer yang “cerdas” (John Mc Cathy, 1956) Kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan sesuatu hal – yang dalam pandangan manusia adalah – cerdas. (H.A Simon, 1987) Kecerdasan merupakan bagian kemampuan komputasi untuk mencapai tujuan dalam dunia. Ada bermacam-macam jenis dan derajat kecerdasan untuk manusia, hewan dan mesin. Kecerdasan buatan merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. ( Rich and Knight, 1991) Kecerdasan buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk symbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic (Metode Heuristik adalah teknik yang dirancang untuk memecahkan masalah yang mengabaikan apakah solusi dapat dibuktikan benar, tapi yang biasanya menghasilkan solusi yang baik atau memecahkan masalah yang lebih sederhana yang mengandung atau memotong dengan pemecahan masalah yang lebih kompleks.) atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.( Encyclopedia Britannica) Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman. Memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara efektif (Winston dan Pendergast, 1994) 3. MANFAAT KECERDASAN BUATAN Di dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Support System (Sistem Pendukung Keputusan), Robotic, Natural Language (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf) dan lain-lain. Pengertian kecerdasan buatan yaitu suatu studi khusus di mana tujuannya adalah membuat komputer berpikir dan bertindak seperti manusia. Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan dari pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Manfaat kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam pengembangan sistem pakar adalah : 1. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang. 2. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. 3. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. 4. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks. 5. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan. 6. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu. 4. DAMPAK NEGATIF KECERDASAN BUATAN 1. Sempitnya lapangan kerja. 2. Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan disertai angka-angka. 3. Krisis teknologi, berbagai krisis yang melanda dunia abad ini terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses adaptasi dan integrasi tidak p dilakukan. Akibatnya terhadap individu ialah technostress, penyakit urban, penyakit peradaban 4. Habisnya sumberdaya 5. Timbulnya cuaca extrim diakibatkan industri mesin merajalela. 6. Pencemaran lingkungan 7. Beban lebih informasi, ligkungan informasi juga akan menimbulkan problem karena pertumbuhannya yang sangat cepat, melampui daya serap dan daya olah manusia. 5. DOMAIN YANG SERING DIBAHAS OLEH PENELITI MELIPUTI: a) Mundane task · Persepsi (Vision & Speech) · Bahasa alami (Understanding, Generation, Translation) · Pemikiran yang bersifat commonsense · Robot control b) Formal task · Permainan/games · Matematika (geometri, logika, kalkulus, integral, pembuktian) c) Expert task · Analisis financial · Analisis medikal · Analisis ilmu pengetahuan · Rekayasa (desain, pencarian kegagalan,perencanaan manufaktur ) 6. KONSEP KECERDASAN BUATAN Tiring Test – Metode Pengujian Kecerdasan * Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. * Proses uji ini melibatkan penanya (manusia) dan dua objek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. * Penanya tidak bisa melihat langsung kepada objek yang ditanya. * Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban computer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua objek tersebut. * Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan “cerdas”. Pemrosesan Simbolik * komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka.(pemrosesan numerik) * Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. * Sifat penting dai AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam penyelesaian masalah. Heuristik * Istilah Heuristic diambil dari bahasa yunani yang berarti menemukan. * Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan suatu pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar. Penarikan Kesimpulan (Inferencing) * AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning) * Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya. Pencocokan Pola (Pattern Matching) AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek kejadian (events) atau proses dalam hubungan logik atau komputasional. 7. TUJUAN KECERDASAN BUATAN * Membuat computer lebih cerdas * Mengerti tentang kecerdasan * Membuat mesn lebih berguna Keuntungan kecerdasan buatan disbanding kecerdasan alami: * Lebih bersifat permanen * Lebih mudah dipublikasi atau disebarkan * Lebih murah dibandingkan kecerdasan alami * Bersifat konsisten * Dapat didokumentasikan * Dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan kecerdasan alami. Keuntungan kecerdasan alami disbanding AI: * Kreatif * Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa symbol dan representasi-representasi. * Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, AI menggunakan focus yang sempit 8. SISTEM CERDAS YANG BANYAK DI KEMBANGKAN ·Sistem pakar ( Expert System) yaitu program konsultasi (advisory) yang mencoba menirukan proses penalaran seorang pakar/ahli dalam memecahkan masalah yang rumit. sistem pakar merupakan aplikasi AI yang paling banyak. · Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Yang member kemampuan pengguna komputer untuk berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa mereka sendiri (bahasa manusia). Komunikasi dapat dilakukan dengan percakapan alih-alih menggunakan perintah yang biasa digunakan dalam bahasa komputer biasa. · Bidang Pemrosesan Bahasa Alami di bagi lagi menjadi 2 bagian yaitu: Pemahaman bahasa alami, yang mempelajari metode yang memungkinkan komputer mengerti perintah yang diberikan dalam bahasa manusia biasa. Dengan kata lain komputer dapat memahami manusia. Pembangkitan bahasa alami, sering disebut juga sintesa suara. Yang membuat komputer dapat membangkitkan bahasa manusia biasa sehingga manusia dapat memahami komputer secara mudah. · Pemahaman Ucapan/Suara (Speech/Voice Understanding) Adalah teknik agar komputer dapat mengenali dan memahami bahasa ucapan. Proses ini mengijinkan seseorang berkomunikasi dengan komputer dengan cara berbicara kepadanya. Istilah pengenalan suara, mengandung arti bahwa tujuan utamanya adalah mengenali kata yang diucapkan tanpa harus tahu apa artinya, dimana bagian itu merupakan tugas pemahaman suara. Secara umum prosesnya adalah usaha untuk menterjemahkan apa yang diucapkan oleh seorang manusia menjadi kata-kata atau kalimat yang dimengerti oleh komputer. · Sistem Sensor dan Robotika Sistem sensor seperti system visi dan pencitraan serta system pengolahan sinyal merupakan bagian dari robotika. Sebuah robot yaitu, perangkat elektromagnetik yang diprogram untuk melakukan tugas manual, tidak semuanya merupakan bagian AI. Robot hanya melakukan aksi yang telah diprogramkan dikatakan sebagai robot bodoh yang tidak lebih pintar dari lift. Robot yang cerdas biasanya mempunyai perangkat sensor, seperti kamera, yang mengumpulkan informasi mengenai operasi dan lingkungannya. Kemudian bagian AI robot tersebut menterjemahkan informasi tadi dan merespon serta beradaptasi jika terjadi perubahan lingkungan. 9. JENIS-JENIS KECERDASAN BUATAN Dalam perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Sistem Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar. 2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa indonesia, dan sebagainya. 3. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara. 4. Robotika & Sistem Sensor. 5. Computer Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer. 6. Intelligent Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih & mengajar. 7. Game Playing. 8. Soft Computin. 10. CONTOH-CONTOH APLIKASI AI Berikut ini beberapa contoh-contoh aplikasi AI yang sudah diterapkan dan memberikan sumbangsih yang cukup diperhitungkan dalam kemajuan teknologi. Kebanyakan aplikasi AI yang banyak dipakai diambil dari bidang Expert System, diantaranya adalah : a. Bidang Pertanian Pada bidang Pertanian, dibuat ES untuk memprediksi kerusakan pada jagung yang disebabkan oleh ulat hitam dan memberikan konsultasi untuk mendiagnosa kerusakan pada kacang kedelai dengan menggunakan pengetahuan tentang gejala kerusakan dan lingkungan tanaman. b. Bidang Kimia Pada bidang Kimia, dibuat ES untuk menganalisa struktur DNA dari pembatasan segmentasi data enzim dengan menggunakan paradigmagenerate & test. c. Bidang Sistem Komputer Pada bidang Sistem Komputer, dibuat ES untuk membantu operator komputer untuk monitoring dan mengontrol MVS (multiple virtual storage) sistem operasi pada komputer mainframe IBM. d. Bidang Elektronik Pada bidang Elektronik, dibuat ES untuk mengidentifikasi masalah pada jaringan telepon, ES untuk simulasi perancangan DLC (digital logic circuits) dan mengajari pelajar bagaimana cara mengatasi masalah pada sirkuit elektronik. e. Bidang Hukum Pada bidang Hukum, dibuat ES untuk membantu para auditor profesional dalam mengevaluasi potensi kegagalan pinjaman klien berdasarkan sejarah pinjaman, status ekonomi, kondisi piutang. f. Bidang Militer Pada bidang Militer, dibuat ES untuk membantu menganalisa perkiraan situasi pertempuran, memberikan interpretasi taktik laporan sensor intelijen dan memberikan rekomendasi alokasi senjata kepada komandan militer pada saat situasi perang. - Aplikasi Dari Sistem Cerdas Membuat Robot Cerdas Tahap-Tahap Pembuatan Robot Secara garis besar, tahapan pembuatan robot dapat dilihat pada gambar berikut: Ada tiga tahapan pembuatan robot, yaitu: 1. Perencanaan, meliputi: pemilihan hardware dan design. 2. Pembuatan, meliputi pembuatan mekanik, elektonik, dan program. 3. Uji coba. 1. Tahap perencanan Dalam tahap ini, kita merencanakan apa yang akan kita buat, sederhananya, kita mau membuat robot yang seperti apa? berguna untuk apa? Hal yang perlu ditentukan dalam tahap ini: * Dimensi, yaitu panjang, lebar, tinggi, dan perkiraan berat dari robot. * Struktur material, apakah dari alumunium, besi, kayu, plastik, dan sebagainya. * Cara kerja robot, berisi bagian-bagian robot dan fungsi dari bagian-bagian itu. Misalnya lengan, konveyor, lift, power supply. * Sensor-sensor apa yang akan dipakai robot. * Mekanisme, bagaimana sistem mekanik agar robot dapat menyelesaikan tugas. * Metode pengontrolan, yaitu bagaimana robot dapat dikontrol dan digerakkan, mikroprosesor yanga digunakan, dan blok diagram sistem. * Strategi untuk memenangkan pertandingan, jika memang robot itu akan diikutkan lomba/kontes robot Indonesia/Internasional. 2. Tahap pembuatan Ada tiga perkerjaan yang harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu pembuatan mekanik, elektronik, dan programming. Masing-masing membutuhkan orang dengan spesialisasi yang berbeda-beda, yaitu: * Spesialis Mekanik, bidang ilmu yang cocok adalah teknik mesin dan teknik industri. * Spesialis Elektronika, bidang ilmu yang cocok adalah teknik elektro. * Spesialis Programming, bidang ilmu yang cocok adalah teknik informatika. Jadi dalam sebuah tim robot, harus ada personil-personil yang memiliki kemampuan tertentu yang saling mengisi. Pembuatan mekanik Setelah gambaran garis besar bentuk robot dirancang, maka rangka dapat mulai dibuat. Umumnya rangka robot terbuat dari alumunium kotak atau alumunium siku. Satu ruas rangka terhubung satu sama lain dengan keling alumunium. Keling adalah semacam paku alumunium yang berguna untuk menempelkan lembaran logam dengan erat. R Pembuatan sistem elektronika Bagian sistem elektronika dirancang sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Misalnya untuk menggerakkan motor DC diperlukan h-brigde, sedangkan untuk menggerakkan relay diperlukan saklar transistor. Sensor-sensor yang akan digunakan dipelajari dan dipahami cara kerjanya, misalnya: a) Sensor jarak, bisa menggunakan SRF04, GP2D12, atau merakit sendiri modul sensor ultrasonik atau inframerah. b) Sensor arah, bisa menggunakan sensor kompas CMPS03 atau Dinsmore. c) Sensor suhu, bisa menggunakan LM35 atau sensor yang lain. d) Sensor nyala api/panas, bisa menggunakan UVTron atau Thermopile. e) Sensor line follower / line detector, bisa menggunakan led & photo transistor. Berikut ini gambar sensor ultrasonik, inframerah, UVTron, dan kompas: Pembuatan sistem elektronika ini meliputi tiga tahap: a) Design PCB, misalnya dengan program Altium DXP. b) Pencetakan PCB, bisa dengan Proboard. c) Perakitan dan pengujian rangkaian elektronika. Pembuatan Software/Program Pembuatan software dilakukan setelah alat siap untuk diuji. Software ini ditanamkan (didownload) pada mikrokontroler sehingga robot dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Tahap pembuatan program ini meliputi: a) Perancangan Algoritma atau alur program Untuk fungsi yang sederhana, algoritma dapat dibuat langsung pada saat menulis program. Untuk fungsi yang kompleks, algoritma dibuat dengan menggunakan flow chart. b) Penulisan Program Penulisan program dalam Bahasa C, Assembly, Basic, atau Bahasa yang paling dikuasai. c) Compile dan download, yaitu mentransfer program yang kita tulis kepada robot. 3. Uji coba Setelah kita mendownload program ke mikrokontroler (otak robot) berarti kita siap melakukan tahapan terakhir dalam membuat robot, yaitu uji coba. misalnya, ujicoba dilakukan pada arena seluas sekitar 4×4 meter dan berbentuk seperti puzzle. Dalam arena ini di diletakkan lilin-lilin yang harus dipadamkan oleh robot cerdas pemadam api. 11. KEUNTUNGAN KECERDASAN BUATAN : a) Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak mengubahnya. b) Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama. Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap. Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer ke komputer lain c) Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama. d) Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah. e) Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi. f) Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami g) Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan kecerdasan alami. 12. KEUNTUNGAN KECERDASAN ALAMI: a. Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun b. Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input simbolik c. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas. Kecerdasan Buatan dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu : 1. Systems that think like humans. 2. Systems that act like humans. 3. Systems that think rationally. 4. Systems that act rationally. Detail Kecerdasan Buatan : 1. Sudut Pandang Kecerdasan. Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas(berbuat seperti yang dilakukan manusia) 2. Sudut Pandang Penelitian. Kecerdasan buatan adalah studi bagaimana membuat computer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan manusia. 3. Sudut Pandang Bisnis Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah bisnis. 4. Sudut Pandang Pemrograman Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, problem solving, dan pencarian (searching) Referensi http://ammarmdasanopa.blogspot.co.id/2016/10/pengetahuan-teknologi-sistem-cerdas.html https://kidodi.wordpress.com/2012/02/19/pengertian-sistem-cerdas/
0 notes
Text
ITSM ( IT Service Management )
Service Management terhadap IT atau yang sering disebut dengan ITSM (IT Service Management) belakangan ini mulai populer. ITSM merupakan sebuah kerangka kerja (framework) untuk mengelola infrastruktur IT di suatu organisasi dan mengatur layanan terbaik bagi pengguna layanan IT. Dalam implementasi ITSM, terdapat banyak standar framework yang populer, salah satunya adalah IT Infrastructure Library (ITIL). ITIL merupakan panduan kumpulan praktik terbaik (Best Practice) untuk penerapan ITSM, yang dapat memberikan suatu landasan kualitas yang baik dan jaminan kualitas dengan menggunakan pendekatan-pendekatan proses sistematis serta standar-standar prosedur layanan IT. ITIL dan Six Sigma dapat digabungkan untuk mengatasi keterbatasan satu sama lainnya sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Proses Six Sigma diterapkan terlebih dahulu (make-it-right-the-first-time), kemudian ITIL (how-to-do-it), kombinasi tersebut sebagai sarana perbaikan yang ampuh untuk diterapkan pada perusahaan. Salah satu pendekatan Six Sigma yang biasa digunakan dalam process improvement adalah define, measure, analyze, improve, control (DMAIC) dimana pendekatan digunakan pada saat sudah terdapat produk atau proses pada organisasi tapi belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Sedangkan fungsi penting yang ada pada ITIL adalah Service Desk, yang berperan sebagai komunikasi utama kepada pengguna layanan IT terhadap semua insiden dan permasalahan IT dan sebagai pintu gerbang utama service management. Dengan adanya Service Desk tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak yang terjadi dan dapat mengembalikan proses bisnis secepat mungkin. Kajian Teoritik IT Service Management (ITSM) IT Service Management (Bon, 2002) dapat dijelaskan sebagai sebuah metode untuk mengatur semua aspek sistem informasi dan teknologi dari sebuah organisasi, baik dari sisi infrastruktur maupun aktivitas yang terlibat, sebagai sebuah proses yang saling berhubungan yang bertujuan untuk menyediakan layanan kepada organisasi. Kombinasi elemen-elemen tersebut memberikan kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah IT perusahaan dalam memberikan kualitas pelayanan IT yang memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan yang dibutuhkan. Namun, IT Service Management bukan hanya terdiri dari elemen-elemen tersebut saja, tapi dilengkapi oleh suatu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dari sebuah industri praktisipraktisi professional yang merupakan sebagai metode untuk memenuhi kebutuhan dari elemen-elemen tersebut. REFERENSI : https://www.sysaid.com/resources/what-is-itsm https://id.wikipedia.org/wiki/PDCA
0 notes
Text
Tugas Layanan Sistem Informasi Manajemen
A. Apa itu service managemen ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya. ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti TQM, Six Sigma,Business Process Management, dan CMMI). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi. ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya. Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI lainnya seperti manajemen portfolio TI dan rekayasa perangkat lunak. B. Service strategi Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah: 1. Service Portfolio Management 2. Financial Management 3. Demand Management Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI. Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut. C. Service Desain Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan. Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu: 1. Service Catalog Management 2. Service Level Management 3. Supplier Management 4. Capacity Management 5. Availability Management 6. IT Service Continuity Management 7. Information Security Management D. Service Transition Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu: 1. Transition Planning and Support 2. Change Management 3. Service Asset & Configuration Management 4. Release & Deployment Management 5. Service Validation 6. Evaluation 7. Knowledge Management REFERENSI : https://id.wikipedia.org/wiki/ITSM https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
0 notes
Photo

Service Management terhadap IT atau yang sering disebut dengan ITSM (IT Service Management) belakangan ini mulai populer. ITSM merupakan sebuah kerangka kerja (framework) untuk mengelola infrastruktur IT di suatu organisasi dan mengatur layanan terbaik bagi pengguna layanan IT. Dalam implementasi ITSM, terdapat banyak standar framework yang populer, salah satunya adalah IT Infrastructure Library (ITIL). ITIL merupakan panduan kumpulan praktik terbaik (Best Practice) untuk penerapan ITSM, yang dapat memberikan suatu landasan kualitas yang baik dan jaminan kualitas dengan menggunakan pendekatan-pendekatan proses sistematis serta standar-standar prosedur layanan IT. ITIL dan Six Sigma dapat digabungkan untuk mengatasi keterbatasan satu sama lainnya sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Proses Six Sigma diterapkan terlebih dahulu (make-it-right-the-first-time), kemudian ITIL (how-to-do-it), kombinasi tersebut sebagai sarana perbaikan yang ampuh untuk diterapkan pada perusahaan. Salah satu pendekatan Six Sigma yang biasa digunakan dalam process improvement adalah define, measure, analyze, improve, control (DMAIC) dimana pendekatan digunakan pada saat sudah terdapat produk atau proses pada organisasi tapi belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Sedangkan fungsi penting yang ada pada ITIL adalah Service Desk, yang berperan sebagai komunikasi utama kepada pengguna layanan IT terhadap semua insiden dan permasalahan IT dan sebagai pintu gerbang utama service management. Dengan adanya Service Desk tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak yang terjadi dan dapat mengembalikan proses bisnis secepat mungkin. Kajian Teoritik IT Service Management (ITSM) IT Service Management (Bon, 2002) dapat dijelaskan sebagai sebuah metode untuk mengatur semua aspek sistem informasi dan teknologi dari sebuah organisasi, baik dari sisi infrastruktur maupun aktivitas yang terlibat, sebagai sebuah proses yang saling berhubungan yang bertujuan untuk menyediakan layanan kepada organisasi. Kombinasi elemen-elemen tersebut memberikan kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah IT perusahaan dalam memberikan kualitas pelayanan IT yang memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan yang dibutuhkan. Namun, IT Service Management bukan hanya terdiri dari elemen-elemen tersebut saja, tapi dilengkapi oleh suatu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dari sebuah industri praktisipraktisi professional yang merupakan sebagai metode untuk memenuhi kebutuhan dari elemen-elemen tersebut. IT Infrastructure Library (ITIL) Wedemeyer et al. (2008, p.7) menyatakan bahwa IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah pendekatan terhadap IT Service management yang paling banyak diterima di dunia. ITIL merupakan best practice kerangka kerja yang terpadu yang didapat dari perusahaan publik maupun perusahaan internasional. ITIL (IT Infrastructure Library) merupakan kerangka kerja yang telah dikembangkan, sebagai sumber utama yang baik di dalam Service Management. ITIL telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk membangun dan meningkatkan penerapan ITSM. ITIL memiliki beberapa proses utama sebagai suatu serangkaian kegiatan terkoordinasi dan penerapan sumber daya dan kemampuan untuk menghasilkan suatu nilai untuk pelanggan. Selain proses terdapat terdapat functions yaitu tim ataupun kelompok orang dan alat yang digunakan untuk melaksanakan satu atau lebih proses ataupun aktivitas, Conger (2009). Adapun functions yang terdapat adalah sebagai berikut: (1) Service Desk – sebagai first line terhadap end-user untuk mengatasi semua insiden, permintaan dan komunikasi umum yang datang; (2) Technical Management – membantu membuat rencana dan menerapkannya serta menjaga kestabilan infrastruktur teknis untuk mendukung proses bisnis organisasi; (3) IT Operation Management – sebagai pelaksana kegiatan operasional sehari-hari yang dibutuhkan untuk mengelola infrastruktur IT; (4) Application Management – merancang, menerapkan dan memelihara kestabilan suatu aplikasi untuk mendukung proses bisnis organisasi. Service Desk Menurut Blokdijk (2008, p.176) Service Desk ataupun Helpdesk merupakan "pintu" komunikasi utama bagi end user jika membutuhkan bantuan di dalam pemecahan masalah. Task dalam Service Desk secara garis besar antara lain: menerima incident, mencatat incident, klasifikasi incident berdasar prioritas, klasifikasi dan eskalasi, pencarian solusi, memberikan informasi kepada end user mengenai proses yang berlangsung, menangani komunikasi dengan proses ITIL yang lain, pelaporan ke manajemen, manajer proses dan customer terkait dengan performa Service Desk. Tanpa Service Desk, suatu perusahaan mungkin akan menghadapi ketidakefisiensian. Six Sigma Six Sigma dapat definisikan menurut Mikel Harry (2001) sebagai suatu proses bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan merancang dan memantau aktivitas harian bisnis dalam mencapai kepuasan pelanggan. Six Sigma didefinsikan sebagai suatu sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data serta terus menerus memperhatikan pengaturan, perbaikan dan mengkaji ulang proses usaha. Salah satu pendekatan yang biasa digunakan dalam Six Sigma, yaitu: define, measure, analyze, improve and control (DMAIC). Metode DMAIC digunakan pada saat sudah terdapat produk atau proses di perusahaan namun belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Define – mengidentifikasikan permasalahan, menentukan tujuan proyek dan ekspetaksi; Measure – melakukan validasi permasalahan, mengukur proses untuk dapat mentukan kinerja sekarang atau sebelum mengalami perbaikan; Analyze – menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses Penerapan Best Practice… (Hendra) 517 dengan menganalisis dan menentukan akar permasalahan dari suatu cacat atau kegagalan; Improve – mendiskusikan ide-ide untuk memperbaiki proses, menghilangkan atau mengurangi jumlah cacat / kegagalan; Control – mengawasi kinerja proses yang akan datang setelah mengalami perbaikan. METODE Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencari teori-teori yang berhubungan dengan thesis ini yaitu meliputi: IT Service Management, IT Infrastructure Library, Service Desk, Six Sigma, dan beberapa bahan-bahan lainnya yang dapat mendukung dalam penulisan thesis ini. Baik melalui textbook, artikelartikel di internet, maupun referensi lainnya yang kemungkinan dapat digunakan sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pengolahan data dan analisis. Identifikasi Perusahaan Identifikasi perusahaan dilakukan dengan tujuan untuk mengenal kondisi perusahaan agar dapat dijadikan sebagai kerangka dasar pemikiran pada tahap-tahap selanjutnya. Tahap ini berguna untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat bisa menjadi bahan acuan ataupun informasi-informasi yang dapat berguna di dalam tahapan penelitian selanjutnya. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer. Data srimer didapat dari hasil observasi dan wawancara terhadap proses kerja Service Desk, serta data pada database yang ada pada aplikasi Service Desk PT. Matahari Putra Prima, yang telah diolah dengan menggunakan bantuan aplikasi Excel dan Toad for Oracle. Sedangkan data sekunder di dapat melalui website PT. Matahari Putra Prima, serta data-data dan informasi tambahan lainnya baik diperoleh dari buku-buku, artikelartikel, serta literatur-literatur lainnya yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan penilitian ini. Pengumpulan data ini tidak menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data didasarkan pada pertimbangan bahwa pelaksanaan tesis ini tidak ditujukan untuk menguji validitas atau reliabilitas suatu variabel yang digunakana dalam pembuktian hipotesis. DMAIC Process Tahap Define – tahap ini menentukan hal-hal yang akan menjadi pokok pembahasan dan yang menjadi prioritas ataupun perihal utama yang akan nantinya akan dilanjutkan ke dalam proses-proses selanjutnya. Adapun yang akan dijelaskan padaa tahap ini adalah proses kerja maupun aplikasi dari Service Desk PT. Matahari Putra Prima itu sendiri, serta menentukan prioritas-prioritas apa saja yang akan diukur untuk proses selanjutnya. Metode yang akan digunakan pada pengukuran ini adalah menggunakan Goal Question Metrics (GQM) yang berdasarkan ITSM Metrics pada sistem manajemen layanan IT yaitu pada Incident Management dan Service Desk Management. Tahap Measure – bertujuan untuk mengukur terhadap hasil GQM sebelumnya yang telah ditentukan pada pemilihan faktor-faktor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap kinerja pelayanan IT Service Desk PT. Matahari Putra Prima. Alat bantu yang digunakan pada tahap ini adalah Histogram.. 518 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 514-526 Tahap Analyze - melakukan analisis terhadap penyebab permasalahan yang ada pada Service Desk PT. Matahari Putra Prima, berdasarkan hasil dari pengolahan data GQM dan faktor-faktor lainya yang berpengaruh terhadap permasalahan yang ada pada Service Desk. Alat bantu yang akan digunakan pada tahap ini dengan menggunakan Fishbone Diagram. Tahap Improve - melakukan usulan perbaikan-perbaikan pada permasalahan yang ada pada Service Desk berdasarkan dari hasil analisis Fishbone Diagram yang ada pada proses sebelumnya. Usulan perbaikan yang ada pada masing-masing kendala akan disesuaikan dengan Best Practice ITSM dan kondisi organisasi. Alat bantu yang akan digunakan pada tahap ini dengan menggunakan simulasi aplikasi atau software yang berbasis ITSM yaitu Octopus. Tahap Control – memonitor hasil dari penerapan Best Practice ITSM dan proses improvement yang sudah dilakukan. Adapun alat bantu yang digunakan pada tahapan ini masih menggunakan simulasi aplikasi Octopus. Penggunaan aplikasi tersebut dikarenakan karena untuk melanjutkan proses sebelumnya dan karena tersedianya fungsi monitoring yang dapat membantu melihat hasil kinerja yang sudah dicapai oleh Service Desk PT. Matahari Putra Prima. Di samping itu, penggunaan software Octopus merupakan sebagai contoh penerapan Best Practice ITSM yang telah memiliki fiturfitur yang sudah disesuaikan terhadap framework ITIL. Evaluasi Pada proses akhir ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan dengan sistem yang baru adapun tujuan evaluasi ini untuk mengetahui perbandingan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang telah direkomendasikan yaitu sistem yang baru. Dan dari hasil perbandingan ini dapat sebagai acuan untuk dilakukannya perbaikan-perbaikan yang lebih baik dan lebih terarah kepada ITSM. Adapun rangkuman langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1. Kesimpulan Dalam studi ini, kami secara sistematis artikel penelitian tentang pelaksanaan ITSM dan ITIL. Kami menganalisis kontribusi terhadap pertanyaan penelitian yang spesifik. Artikel ini memberikan kontribusi untuk penelitian dalam beberapa cara. Pertama, memberikan gambaran yang sistematis dari penelitian yang ada di daerah ini. Kami telah mengidentifikasi 37 kontribusi signifikan: 21 artikel jurnal dan 16 artikel di prosiding konferensi. Kontribusi telah secara sistematis dikategorikan, yang menyediakan status bidang penelitian muncul ini dan akan memudahkan pencarian peneliti untuk studi yang relevan. Kedua, melalui analisis mendalam, kami telah mengusulkan potensi daerah dan pendekatan untuk studi masa depan. Ulasan ini menyimpulkan bahwa motif untuk pelaksanaan, faktor penting untuk keberhasilan pelaksanaan, status pelaksanaan, dan hasil dan manfaat pelaksanaan adalah topik yang paling dominan dalam penelitian saat ini. Ulasan ini menunjukkan bahwa hanya ada penelitian terbatas pada strategi implementasi, metode, pengukuran kinerja, keselarasan, dan tata kelola IT, yang menunjukkan kebutuhan untuk penelitian di masa depan masalah ini. Kami mendorong peneliti untuk bergabung daerah penelitian saat ini. Penelitian ini juga memberikan kontribusi untuk berlatih, dan manajer TI akan mendapat manfaat dari review kami. Ringkasan dari berbagai masalah dapat menjadi pedoman bagi manajer TI yang berencana untuk mengadopsi atau sudah mengadopsi ITSM dan menerapkan ITIL. katalog kami faktor keberhasilan kritis dan mengusulkan model apriori mungkin sangat signifikan. Selain menyelenggarakan inisiatif mereka dengan baik, manajer TI juga harus merencanakan ke depan untuk mewujudkan manfaat dari upaya mereka; ini dapat difasilitasi oleh hasil dan manfaat diringkas oleh ulasan ini. Review dan proses pencarian didasarkan pada rekomendasi metodologis yang ditentukan dalam literatur (B. Kitchenham, 2004; Okoli & Schabram, 2010; Webster & Watson, 2002), yang membuat kami yakin bahwa kami review secara menyeluruh dilakukan. Namun, pemilihan kata-kata kunci, sumber, kriteria inklusi dan eksklusi, dan kerangka waktu didasarkan pada penilaian kami sendiri, dan pilihan kami memiliki keterbatasan. Kita bisa menambahkan kata-kata yang lebih utama untuk pencarian kami; misalnya, masing-masing dari berbagai proses ITIL dan unsur-unsur yang lebih teknis yang merupakan bagian dari ITSM dan ITIL (mis layanan TI, perjanjian tingkat layanan dan perangkat lunak ITSM). Seperti strategi pencarian akan, bagaimanapun, sangat luas, dan kami cukup yakin bahwa kami telah mampu mengidentifikasi kontribusi yang relevan. Referensi : https://qjournal.id/jurnal/paper/0004600156/penerapan-best-practice-it-service-management-dalam-perbaikan-it-service-desk-studi-kasus-pt-matahari-putra-prima https://www.academia.edu/2921402/Implementing_IT_Service_Management_A_systematic_literature_review
0 notes
Text
Java-Script
Saat ini hampir semua halaman web berisi JavaScript, bahasa pemrograman yang berjalan pada peramban web pengunjung. Ini membuat halaman web memiliki fungsi tambahan untuk tujuan tertentu dan jika dinonaktifkan untuk beberapa alasan, isi atau fungsi dari halaman web menjadi terbatas atau tidak tersedia. Di sini Anda dapat menemukan petunjuk tentang cara mengaktifkan JavaScript di lima peramban web yang paling sering digunakan. JavaScript adalah bahasa pemrograman HTML dan Web , bahasa pemrograman berbasis java yang merupakan interface pembantu dalam pemrograman web. JavaScript populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE),Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT. Sejarah JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java.Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut.Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript. JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX. Penulisan JavaScript Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag
yang dibuka dengan tag . <script type="text/javascript"> alert("Halo Dunia!"); Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js (singkatan dari JavaScript).Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan contoh kode seperti berikut: Skrip di head Skrip ini akan dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu.Peletakkan skrip di head akan menjamin skrip dimuat terlebih dahulu sebelum dipanggil. ... Skrip di body Skrip ini dieksekusi ketika halaman dimuat sampai di bagian .Ketika menempatkan skrip pada bagian berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian. ... Jumlah JavaScript di dan yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas. Skrip eksternal Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman.Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal.Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokument HTML.Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js. JavaScript : js/xxx.js document.write("pesan ini tampil ketika halaman diload"); Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut "src" pada tag pada halaman HTML-nya. <html> <head> <body> <script src="xxx.js">
Script di atas berada di berkas "xx.js" (eksternal)
REFERENSI : https://id.wikipedia.org/wiki/JavaScript http://www.w3schools.com/js/ http://www.enable-javascript.com/id/
0 notes