Text

Dirgahayu Ibukota Jakarta!!
2 notes
·
View notes
Text

Ini tentang apapun yang tiba-tiba muncul di pikiranmu begitu kamu membaca tulisan ini.
Waktu terbaik adalah waktu yang tepat. Bukan waktu yang terburu atau waktu yang terlambat.
Waktu yang tepat berarti kamu telah siap karena menyiapkan dan tidak menyesal karena gegabah dalam memutuskan.
Dan kamu tak akan pernah sampai pada waktu yang tepat mana kala kamu hanya menunggu tanpa bersiap apa-apa.
Karena waktu yang tepat adalah titik temu antara rencana yang terukur dan realitas yang mujur.
Apapun masalahmu dan apapun yang sedang kamu usahakan, semoga Allah memberkahimu. Semangat, ya!
© Taufik Aulia 2020
3K notes
·
View notes
Quote
Mengerjakan sesuatu yang kita cintai ternyata sangat menyenangkan :)
fromautumn
0 notes
Quote
Segala sesuatu di hidup kita ada bukan untuk ditakuti, tapi dimengerti. Sekaranglah waktunya kita belajar memahami lebih banyak hal, supaya bisa hidup dengan lebih berani.
Marie Curie (Nobel Prize in Physics and Chemistry)
0 notes
Text
Tidak ada gunanya memperjuangkan seseorang yang tidak mau diperjuangkan. Sebab perjalanan itu tidak hanya sehari-sebulan, butuh dua orang yang sama-sama bersedia untuk berjuang jauh tanpa ragu meski tak tahu sejauh apa dan berapa lama.
Kurniawan Gunadi
781 notes
·
View notes
Text
Seperti yang sudah sudah :)
instagram
0 notes
Quote
Kelak suatu hari nanti kita akan membayar atas apa yang pernah kita lakukan. Jika itu sesuatu yang menyakiti kelak akan didapati pula hal serupa begitupun sebaliknya. Tenang, semesta sudah sangat paham akan tugasnya :)
fromautumn
0 notes
Quote
Kadang tidak semua hal yang menurut kamu sepele berlaku sama menurutku dan sebaliknya. Kadang menurutmu itu adalah sebuah lelucon yang sangat lucu tapi tidak menurutku. Ada yang namanya membaca situasi dan menempatkan diri. Karena ngga semua hal bisa sebercanda itu kan :)
fromautumn
0 notes
Audio
Astaga sampe lupa sama tumblr, sampe udah ada sarang laba-labanya begini.
Hi!!!
0 notes
Photo

Yang penting bukan menang atau kalah. Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang, sehingga kalah pun bukan dosa. Yang terpenting adalah seseorang berjuang atau tidak berjuang. -banggaber
0 notes
Audio
I should've seen it coming, I should've read the signs.
1 note
·
View note
Text
Sedikit Catatan Yang Mungkin Bisa Dipertimbangkan
Well, sejauh ini aku telah bertemu banyak orang. Mulai dari sekedar basa-basi, mengobrol ringan, bercanda, mengobrol berat (katakanlah permasalahan dan segala kegaduhan bangsa tercinta), sampai saling mencurahkan uneg-uneg masing-masing (termasuk kehidupan, cita, dan cinta). Dan ada hal yang memang bisa dibilang klise namun aku baru benar-benar menyadarinya.
Kita ini diciptakan oleh Sang sutradara memang sangat berwarna warni, sangat beragam. Mungkin ragamnya akan melebihi deretan warna mejikuhibiniu yang sangat populer sejak dulu kala. Warna yang beragam ini lah yang menurutku mempengaruhi kita dalam menjalankan peran di panggung kehidupan ini. Ku akui, masing-masing dari kita punya beragam cara untuk saling menunjukkan kemampuan dalam berseni peran. Keberagaman ini lah yang kadang membuat kita seakan lupa bahwa naskah skenario sudah mutlak adanya.
Setiap dari kita punya cara masing-masing untuk berperan dalam roda kehidupan. Tentunya cara itu sudah kita anggap cara yang paling baik yang dapat kita lakukan. Mirisnya banyak dari kita (sebagai pelaku dalam seni peran ini) saling sikut-sikutan.
Menganggap "Aku lah pelaku seni peran yang memiliki cara paling benar, cara kau ini salah!". Kasarannya seperti itu.
Ada lagi "Apa sih yang sebenarnya dia lakukan, bagaimana sih cara yang dia gunakan?". Selalu mencari tau dan mengulik sejauh yang ia mau tanpa restu dari sang empunya cara.
Tak sedikit pula para pelaku seni peran ini berkata dalam hati "Tak mudah bagiku untuk bisa membagi caraku, bukannya aku pelit. Hanya saja sebagian besar cara ku ini seperti membuka kembali goresan luka yang teramat perih tempo hari. Kalian mungkin mampu bertengger kokoh seperti karang yang diterpa ombak lautan, tapi aku tidak. Tak sekuat itu untukku memanggil kembali apa yang telah lalu."
Ada juga yang dapat saling memahami antar pelaku seni peran, "Baiklah, tak apa apabila kau belum kuat untuk membaginya denganku. Katakan saja bila menurutmu itu perlu dikatakan dan jangan katakan jika memang menurutmu itu tidak perlu dikatakan."
Mungkin itu baru sedikit dari beragamnya kita sebagai pelaku seni peran. Tapi semoga itu dapat menggambarkan apa yang ingin aku sampaikan.
Mencoba untuk menghargai apapun yang telah diputuskan oleh masing-masing pelaku seni peran. Mencoba untuk mengurangi rasa ketidakpuasan terhadap apa yang telah pelaku lain lakukan. Mencoba untuk mengurangi penulusuran ala-ala detektif tentang apapun itu, tanpa restu dari sang empunya. Mencoba untuk mau mendengarkan tanpa bekal mencecar dan ego masing-masing. Persilahkan dan hadapi dengan bijak tanpa harus memaksakan.
Mungkin hal-hal itu dapat sedikit mengurangi panasnya panggung kehidupan.
Karena sekali lagi, bukankah Sang Skenario menulis naskah sedemikian rupa untuk membuat panggung kehidupan ini menjadi indah dan penuh warna?
Lantas mengapa kita yang hanya pemeran berani-beraninya menjadikan ragam warna sebagai bahan untuk membakar panggung yang megah ini?
Sedikit catatan yang mungkin bisa dipertimbangkan, dari aku yang bukan siapa-siapa.
- fromautumn
2 notes
·
View notes
Text
Karena di setiap perjalanan, di sanalah tempat yang kau pilih. Untuk kau singgahi atau kau lewati.
2 notes
·
View notes
Text
Kadang kita harus menerima, kadang kita harus menyerah. Bila itu sudah tidak bisa diperbaiki lagi dan kembali berjuang untuk sesuatu yang baru.
- Matahari setengah lingkar
1 note
·
View note
Text
Hingga kemudian aku mulai percaya. Bahwa beberapa percakapan hanya akan menghasilkan tanya yang menggantung. Sebab tak segala cerita bisa dipedengarkan dan tak segala rasa bisa diungkapkan.
Hujan Mimpi
1 note
·
View note
Text
Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tidak menghukummu, namun hanya membuka tanganmu tuk menerima yang lebih baik.
5 cm
2 notes
·
View notes