gitadewi
gitadewi
Sweater Coklat
21 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
gitadewi · 2 years ago
Text
"Apakah saya harus selalu terlihat cantik, agar pasangan tidak meninggalkan saya ?"
"Tidak, yang kamu butuhkan adalah pasangan yang bersyukur, secantik apapun kamu itu tidak menjamin pasangan setia, karena selalu ada yang tercantik dari yang cantik"
💕💞
4 notes · View notes
gitadewi · 2 years ago
Text
Mau nulis apa Gita ?
0 notes
gitadewi · 2 years ago
Text
Hai kamu
Bisakah kamu membuat saya membenci anda ?
Sekarang juga !
Jangan menunda !
Jangan berdiam diri didepan saya seperti itu
Kamu membuat dada saya berdetak kencang
Kenapa diam saja ?
Apa yang kamu inginkan ?
"Aku hanya ingin melihatmu"
"Aku sangat rindu pada bola matamu yang cantik"
"Jangan melotot, matamu semakin bersinar"
"Bibirmu berdarah"
Jangan mendekat !
Kenapa kamu menatap wajahku begitu ?
"Kamu cantik"
.
.
The end
6 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Bertumbuh
Pernah ada hari-hari di mana doamu tidak pernah lepas dari meminta untuk selalu dikuatkan dan dilapangkan hatimu atas segala perasaan yang sedang menghimpitmu saat ini, atau yang akan kau hadapi di masa depan. Kamu selalu memohon untuk dikuatkan melalui proses yang tidak pernah mudah untuk dilakukan dengan seorang diri. Kamu memohon kebahagiaan dengan ada atau tidak adanya seseorang dalam hidupmu—menemanimu. Kamu meminta untuk tidak menjadikan "manusia" sebagai standar batas kebahagiaanmu. Sederhanya, kamu hanya meminta Tuhan untuk mengatur hidupmu menurut pilihan terbaik-Nya. Seterserah Tuhan saja, mau dibawa ke mana hidupmu saat ini. Sebab kamu dan segala kesoktahuan tentang apa yang terbaik untukmu sudah membuatmu lelah menjalaninya.
Hingga saat ini kamu menjalani hari-harimu dengan begitu lapang, meskipun dengan masih ada beberapa kekhawatiran yang tersimpan. Sebab setelah begitu banyak pengalaman menyedihkan, kamu akhirnya berhasil mengambil pelajaran dari sekian jalan. Kamu bahagia, karena pada akhirnya telah mengenal dirimu sendiri. Setelah sekian lama kamu selalu menduga-duga dan tersesat di berbagai pilihan dan pelarian. kamu tahu apa yang membuatmu tenang, kamu sudah bisa mengambil keputusan dengan baik, kamu tidak lagi terpaku dengan pendapat juga penilain orang lain. Kamu mengutamakan kebahagiaan dan ketenangan hatimu untuk banyak hal. Dan pencapaian itu tidak kamu dapatkan dengan waktu yang singkat ataupun hari-hari yang tenang. Karena sebelumnya, kamu bahkan pernah berada di tahap ingin menghilangkan dirimu sendiri di saat sudah tidak lagi mampu menahan kebingungan akan diri dan hidupmu sendiri.
kamu telah berani untuk mengambil keputusan besar, walau dengan masih ada ketakutan dan kekhawatiran akan jawaban apa yang akan terbentang. Namun lagi-lagi kamu berusaha untuk yakin dan percaya kamu bisa melewatinya.
Allah pasti akan membantu dan memberimu jalan keluar dari arah yang tidak pernah kamu sangka sangka.
Kamu telah berusaha untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang kamu lakukan ataupun yang tidak pernah benar-benar niat kamu lakukan. Kamu kuatkan hatimu untuk menanggung segala resikonya, karena kamu paham bahwa setiap pilihan akan sepaket dengan resiko yang mengikuti, dan kamu juga tidak mau hidup dengan beban rasa bersalah dan pikiran yang riuh di saat kamu sangat ingin terlelap pada malam hari.
Hingga jika nanti, kembali lagi hari-hari yang menyesakkan setelah dibuat lapang dengan keadaan. Atau munculnya awan gelap, padahal belum sempat menikmati hujan. Kamu harus paham bahwa memang begitulah kehidupan kita, ujian dan kebahagiaan datang silih berganti layaknya cuaca yang tidak akan menetap ataupun bertahan lama.
Semuanya punya masa. Begitu pun dengan kesedihan dan kebahagiaanmu. Kini, fokus saja pada apa yang menjadi prioritasmu, menyelesaikan berbagai masalahmu satu persatu. Meng-upgrade dirimu dengan banyak belajar, menjalani hobi yang kamu suka. Serta tidur dan minum air yang cukup.
Yang terakhir jangan lupa untuk memaafkan dirimu sendiri, memeluknya serta mengucapkan banyak terima kasih padanya yang telah menemanimu bertahan selama ini....
|| Di awal jumat, dengan hati yang lapang....
46 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Barangkali, Allah berikan amanah yang bertubi-tubi, tak henti-hentinya, tak lain agar kamu ditempa menjadi sebaik-baik manusia. Tak lain agar kita selalu 'terjaga'. Tak lain agar kamu selalu berada pada jalan yang lurus. Tak lain agar kamu terus berada dalam jamaah ini, memberikan apa-apa yang kamu miliki untuk dakwah.
Barangkali, Allah tahu, jika tidak diberikan amanah, maka kamu akan mudah lalai, mudah berbelok ke jalan yang salah, mudah untuk berbuat yang Allah tidak sukai.
Tidak, Allah tidak memberikan amanah ini untuk membebani kamu. Sama sekali tidak. Justru, dengan amanah yang Allah berikan itulah, Allah sedang menyelamatkanmu dari peluang-peluang amal yang menjerumuskan ke dalam dosa. Allah sedang menyelamatkanmu dari jalan yang Allah murkai.
362 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Tidak apa jika dulu pernah dipandang rendah oleh orang lain. Tidak apa jika dulu mungkin pernah mendapat perbandingan yang tidak baik jika dibandingkan dengan yang lain.
Tapi.. Saat ini teruslah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, tanpa mengharap penilaian dari orang lain. Sebab yang paham tentang dirimu, hanyalah Allaah. Allaah yang mengetahui sepenuhnya apa yang ada pada dirimu, baik yang nampak ataupun yang paling tersembunyi sekalipun.
Jadilah baik tanpa perlu membandingkan diri dengan oranglain. Jadilah baik tanpa perlu merasa diri lebih baik dari oranglain. Jadilah baik tanpa harus mengharapkan pujian dari siapapun. Jadilah baik, untuk kebaikan dirimu di dunia dan di akhirat kelak, bi idznillaah. Aamiin yaa rabbal'aalamiin.
257 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Lebih senang memendam apa-apa sendiri dari pada mencurahkan isi kepala pada orang atau pada platform lain, bukan apa-apa hanya takut dibilang so'
Karena tidak semuanya harus divalidasi, tidak semua orang harus tau bagaimana kehidupan kita.
Alasan mengapa senang memendam apa-apa sendiri, karena saya sering menghindari perdebatan. Lebih sering mengalah hanya karena tidak ingin mendebatkan masalah yang sepele hanya karena berbeda pendapat.
Lain lagi jika kita apa-apa melakukannya sendiri, tak ada perdebatan. Apapun yang ingin kita lakukan tinggal lakukan tanpa harus berdiskusi dan berdebat, tenang, makan apapun yang kita sukai tanpa harus bertanya "kamu suka ini atau tidak?" Kadang serumit itu berteman, apalagi pertemanan perempuan, banyak drama.
2 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Ada saatnya, ketika dunia begitu berisik tentang segala pencapaian, kemewahan, kesuksesan. Yang kadang kala begitu membuat bising telinga dan menyilaukan mata.
Pun ada saatnya, kita iri dengan segala gemerlap itu.
Dalam hati, ada perasaan "kok bisa sih, kok bisa segampang dan semudah itu?" pdahal kita tak pernah tahu akan kehidupannya, cerita dibaliknya, dan semua kesedihannya. Yang kita lihat hanyalah permukaannya. Bukan prosesnya.
Percayalah, yang nampak pada sosmedmu hanyalah secuil kisah hidup mereka, bahkan tak ada setengahnya. Mungkin yang kau lihat hanya bahagianya, bukan tangisnya. Mungkin yang kau lihat hanya tawanya, bukan jeritannya. Mungkin yang kau lihat hanya sebuah kondisi yang fana untuk saat ini.
Sejenak menjadi lupa, apa tujuan kita hidup di dunia. Apa yang kita kejar dan kita usahakan.
Sekejap, akhirat menjadi dikesampingkan.
Miris. Tapi itulah yang sering terjadi (pada diriku). Sedih, namun juga tak kuasa berhenti untuk berpikir.
Semoga Allah selalu mengampuni kita atas segala ibadah yang terburu-buru, kata-kata buruk ataupun kedengkian yang sekilas ringan diucapkan. Semoga Allah selalu menumbuhkan iman di hati kita, agar hati kita selalu merasa tentram dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini. Aamiin.
@hellofira | Malang, 09/10/2022
212 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Gerimis subuh.
Tumblr media
Manusia seringkali terlupa, bahwa bukanlah dirinya yang menggenggam takdir. Namun, urusan takdir adalah ranah kehendak Tuhan. Sedangkan titian ikhtiar adalah ranah seorang hamba atas seizin-Nya.
Waktu seringkali tampak berpihak pada kehendak, dengan terwujudnya apa yang paling disemogakan. Namun juga berlaku sebaliknya, waktu juga terkadang memilih berpihak pada penundaan.
Karena beberapa hal ditunda, seringkali manusia merasa gagal dan tidak beruntung. Padahal, bisa jadi didalam pengetahuan Allah yang meliputi segala sesuatu, manusia itu sedang diselamatkan dan terlindung dari keburukan kehendaknya yang tidak ia ketahui. Padahal, bisa jadi di dalam balutan takdir yang rahasia, manusia itu sedang diarahkan kepada arah langkah yang membawa keberkahan meski saat ini yang tampak dari zahirnya adalah sebuah penundaan yang mengecewakan.
Diantara bulir gerimis subuh yang berjatuhan dari awan-awan mendung yang tertahan sejak tadi malam. Bersama semilir hembusan angin yang selalu mengandung fatwa kebesaran Tuhan....semoga apa yang senantiasa dilandaskan pada pintu-pintu doa akan bermuara pada jalan menuju kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Selamat melandaskan prasangka baik kepada-Nya diatas hamparan takdir yang ada, semoga ketentraman akan dan selalu menyusupi serta mencukupi ruang rasa.
Gerimis, 13 Oktober 2022 05.15 wita
419 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Mengenang dan mendoakan itu dua cara yang berbeda dalam mencintai. Mengenang berarti kita teringat dengan kebaikan yang diupayakan. Sementara mendoakan berarti agar kebaikan yang diupayakan menjadi amal yang diterima.
Kenangan tidak akan pernah habis sekalipun kau telah menamatkan patah hati.
Jadi, jangan suruh seseorang untuk berhenti mengenang kebaikan orang lain. Sebab pada kenangan biasanya akan ada sebuah doa kebaikan untuk seseorang yang pergi.
268 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Kadang kita merasa orang lain adalah luka bagi diri kita, tapi tanpa sadar mungkin kita juga adalah luka bagi orang lain. Baiknya, mari saling melapangkan hati dan saling memaafkan. Karena pada dasarnya manusia itu tempatnya salah dan khilaf.
269 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
"Mengerti kalau kesulitan bersama dengan kemudahan. Tapi adakalanya seseorang hanya butuh didengar, diyakinkan, juga dikuatkan"
@menyapamakna1
182 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
“Dan suatu hari, aku tidak lagi menerima kabar darimu..”
— The story of us. // A. W.
1K notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
“Biasanya cinta yang belum pernah terungkapkan akan lebih lama hilang rasanya daripada cinta yang pernah diungkapkan.”
— Karena kamu tidak tahu apakah harus tetap mempertahankan cinta itu atau melepaskan cinta itu pergi. // A. W.
2K notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Karena tidak pernah siap dengan resiko ditinggalkan. Beberapa orang memilih sendirian.
Kau tahu mengapa ini terasa lebih melelahkan? Karena aku tak membiarkan siapa pun, untuk mendekat lebih dalam, apalagi mengetahui lebih banyak. Aku tahu aku butuh diselamatkan dari apa yang kusimpan dan juga kusembunyikan. Tapi lagi-lagi, aku menolak untuk mendapat bantuan. Alasanya tidak pernah berubah : Karena aku tidak pernah siap untuk terluka lebih dari sekarang, jika aku kembali ditinggalkan.
87 notes · View notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Mendengarkan kata-kata yang belum terucap saja begitu menyakitkan.
0 notes
gitadewi · 3 years ago
Text
Kadang definisi kesuksesan seseorang itu tidak melulu soal bisa punya pekerjaan yang gajinya besar, punya rumah mewah, ataupun punya kendaraan yang bagus. Sesederhana bisa hidup tenang, bersama keluarga tanpa ada hutang, tidur nyenyak tanpa sesak dan banyak pikiran. Makan yang cukup, dan melihat sekeluarga sehat-sehat semua itu ajah sudah lebih dari cukup.
Sayang karena gak semua orang bisa melihat kebahagiaan ada dalam kesederhanaan, dan ketenangan ada pada rasa cukup.
Sayang karena banyak orang yang berlomba mengapai ini dan itu, tanpa tahu. Bahwa kekayaan terbesar ada pada kemampuan kita untuk bisa bersyukur menerima apa yang telah ada dalam hidup kita.
266 notes · View notes