jaladara-blog1

[jaladara-blog1]

Aku pernah disini, lama sekali menanti seseorang yang aku sangka akan segera datang pada waktu itu. Menjadi teman seatapku, yang akan menggenapkan setengah dari agamaku. Sampai batu disebelahku berlumut dan laba-laba beranak pinak merenda jaringnya memenuhi sudut-sudut rumah. Karena takdir Tuhan, dia tak pernah datang, sekalipun tidak pernah. Kalau saja kau tanyakan kabar hatiku yang saat itu, hati yang berdarah-darah penuh luka dan butuh waktu lama untuk memulihkannya, aku pasti akan memberitahumu. Tapi sia-sia saja, kau tak butuh itu. Rindu yang kepadamu itu seperti pil pahit yang harus aku telan berkali-kali. Karena apa? jika rindu telah hadir, mencarimu diujung bumi Tuhan pun takkan bisa menjadi penawar karena dunia kita tak lagi sama. Bukan lagi selat dan samudera yang memisahkan kita. Lebih dari itu, alam kita telah berbeda. Butuh lima purnama untuk membuatnya tersenyum sekali lagi. Takdir Tuhan aku percaya, sangat indah untuk umatNya. Mungkin dengan cara seperti itu Tuhan ingin aku menjadi hamba yang kuat, jika belum saat ini, mungkin nanti. 😊 - 7 Januari 2017 -

[jaladara-blog1]

ASH, belum pernah sekalipun aku melihatmu, belum pernah sekalipun aku bertemu muka denganmu. Aku tahu namamu lewat media virtual. Banyak terima kasih aku ucapkan kepadamu. Kala itu tanpa sengaja aku baca sebuah kalimat motivasi dari halaman akunmu, yang menghujam tepat di ulu hatiku, jika bisa digambarkan, berdarah darah hati ini kala itu. Hanya dengan sebuah kalimat saja kau mampu sayat-sayat hatiku, hanya dengan sebuah kalimat kau mampu menolongku dari tenggelamnya aku dari lumpur-lumpur dosa, yang mampu membuatku perlahan merangkak dengan kepayahan. Begitu rahasia cara Tuhan menolong umatNya. Jika Tuhan sudah berkehendak, dengan cara yang sesimple itu Dia mampu membolak balikkan hati manusia. Aku percaya Tuhan menyayangiku, buktinya aku menemukan namamu diantara jutaan nama yang ada. ASH, semoga kesehatan dan kebaikan selalu membersamaimu. Semoga Allah memberkahi usiamu. :)

[jaladara-blog1]

Pintu…kau mungkin punya cerita. Cerita tentang kejayaan di masa lalu. Dulu, dulu sekali, mungkin kau pernah terlihat cantik, terlihat apik menarik dan terlihat kokoh. Dulu, dulu sekali, mungkin orang yang melihatmu akan terpesona dengan tampilanmu. Seperti aku yang terpesona oleh sisa-sisa kemolekanmu di masa lalu. Pintu, sombongkah kau dulu di masa jayamu?. Entah sudah berapa lama kau berdiri di sana. Musim berganti dan tahunpun berganti. Zaman telah merubah apa yang tampak mata padamu. Kini, mungkin kau tak secantik dulu, tak semenarik dulu, dan tak sekokoh dulu. Tampak guratan-guratan disekujur tubuh dan wajahmu. Dalam diam kau mengajarkanku, bahwa segala sesuatu pasti memiliki masa. Daun yang hijaupun akan menguning dan gugur juga. Yang cantik akan menua. Yang kokoh akan menjadi tak berdaya. Dan yang bernyawa pasti akan mati, kembali kepada Rabbnya. :)

- September 2016 -

[jaladara-blog1]

Akankah ja(t)uh terb(u)ang??. Masih tentang senja di bulan Oktober. Senja kali ini begitu indah Tuhan, seindah Kau ciptakan rasa ini. Hari ini aku lihat di ufuk barat, mentari hendak pamit untuk pulang. LangitMu tampak malu-malu merah merona, berharap esok mentari masih berkenan untuk datang. Angin senja mengejek mereka, pohon-pohon pun tertawa, gemerisik daun terdengar sampai ke telinga. Angin menjadi temanku di senja kali ini, karena hujan dua Oktober lalu tak dapat lagi aku temui. Tangisnya telah lama terhenti. Tak lagi aku jumpai hadirnya di hari keenam belas bulan ini. Tuhan, tanpa hujan senja hari, ijinkan aku menyapa hatinya sekali lagi, dengan doa di dalam dada, karena memang hanya itu yang aku bisa. Biarlah angin membawanya dengan senyap tanpa terdengar telinga. Kemana pun doa terbawa, aku percaya Tuhan akan melabuhkannya ke tempat yang semestinya. Membubung tinggi melintasi cakrawala atau tetap tersembunyi di antara rumput-rumput liar di balik senja. :)

- 16 Oktober 2016 -

[jaladara-blog1]

Selamat datang kenangan pahit, apa kabarmu?? masih belum bosankah kau mengunjungi otakku?. Silahkan saja jika ingin berkeliling ditiap senti bagiannya, silahkan juga bila ingin singgah diruang bernama hati, tapi jangan harap aku mengizinkan kau untuk berlama lama berada disana. Jika sudah selesai urusanmu segeralah pergi!! karena mungkin masih ada hari esok yang akan membawamu kembali kesini. Aku selalu berharap kau lupa alamatku, atau bosan mengunjungiku. Tapi aku tak kuasa untuk itu, karena kau datang dan pergi semaumu, bukannya aku membencimu, walau bagaimanapun hari-hariku saat ini tak mungkin ada tanpa kau dimasa lalu. Selamat datang kenangan pahit, semoga kau lekas bosan singgah di otak dan hatiku. :)

- Juli 2016 -

[jaladara-blog1]

Kau yang aku ajak berdialog dalam diam, dengarlah. Ingatkah saat kau lahir ke dunia dari rahim ibumu? sehelai benang pun kau tak punya, jika sekarang kau merasa telah memiliki segalanya, itu semua karena kemurahanNya. Tanpa tanah ini, dimana kau akan berpijak? tanpa udara ini dengan apa kau akan bernafas? tanpa air, api dan matahari dengan apa kau akan mendapat sumber energi? apa yang pantas untuk kau sombongkan? tak malukah kau? masih berani sombongkah kau? Jangan menjadi hamba Tuhan yang tak tahu diri!! tetaplah waras, karena jika nanti kau mati, harta pun takkan kau bawa. Ingatlah hei kau yang aku ajak berdialog dalam diam. :)

- Ramadhan terakhir 2016 -

[jaladara-blog1]

Teruntuk tubuh dan jiwaku, jika dalam perjalanan ini berkali-kali kau terjatuh, kembalilah berdiri, lihatlah sejenak kanan dan kirimu, mungkin bunga dan sungai ada disekitarmu, indah bukan? jika tidak, lihatlah ada rumput liar disana, yang terinjak-injak tapi masih tetap tumbuh dengan gagahya. Jika pun kerikil dan duri melukai, jangan mengubah arah tujuanmu, mungkin dengan luka itu kau akan selalu ingat betapa berwarna dan bermaknanya perjalanan yang sudah dilalui..karena diujung sanalah tujuanmu, sesuatu yg indah menunggumu. :)

- Ramadhan 2016 -

[jaladara-blog1]

Pagi ini, hari kedua di tahun ini, ijinkan aku menyapamu lewat gemericik aliran air, sebagai obat rasa rindu. Bagaimana langit negeri seberang saat ini?. Semoga setenang pembawaanmu, seindah senyummu. Jauhkah masjid dari tempat bermalammu?. Semoga sedekat namamu dalam tiap doaku. Sekalipun kamu lintasi selat dan samudera jauh dari ibu pertiwi, tetap sertakan Tuhan di hati dan langkahmu. :)

- 2 Januari 2017 -

[jaladara-blog1]

Bolehkah aku sedikit bercerita tentang hiruk pikuk malam 1 januari?. Kamu, tahukah ketika mereka sibuk dengan pesta dan kembang api, aku masih saja sibuk dengan doa-doa tentangmu. Ketika langit kotaku hingar bingar, aku memilih menepi bertemankan hening. Ketika mereka mewarnai wajah mereka dengan make up di depan kaca, aku sibuk dengan kertas dan pena merangkai buket-buket untukmu. Padahal aku tahu, tak satu pun buket itu sampai kepadamu, masih saja menumpuk di pojokan. Tapi aku yakin, bila tidak saat ini, mungkin nanti doa-doaku yang akan membawamu melangkah ke tumpukan buket dan memungutnya dari tempat berdebu. :)

- 2 Januari 2017 -

[jaladara-blog1]

Maaf berkali kali aku kunjungi halamanmu tanpa ijin, berkali kali aku menyapamu tanpa kau tau, tak lupa aku bawakan buket-buket untukmu, yang sampai saat ini menumpuk dipojokan tanpa pernah kau sentuh. Ingin sebenarnya mengetuk pintu dan bersua denganmu, lalu aku sadar aku mah apa, karena itulah selalu saja aku urungkan. Aku melihat sekeliling dan tau keadaanmu baik-baik saja, itu cukup buatku tenang, setelah itu aku kembali pulang. Aku menyapamu dengan doa, buket yang aku kirim juga bukan bunga-bunga mahal beraneka warna, hanya kata-kata yang seadanya, yaa walaupun hanya halaman akun media sosial, tau kau baik-baik saja aku lega. Untuk kamu seorang yg luar biasa, semoga kau sehat disana. :) - 27 Desember 2016 -

[jaladara-blog1]

Mereka bilang cinta tanpa ungkapan itu seperti lonceng tanpa denting, pena tanpa tinta, itu artinya apa?sia-sia dan tak terbaca, siapa yang akan tahu isi hatimu jika tak kau utarakan perasaanmu kepadanya?. Temanku, tahukah kamu lonceng yang tanpa denting itu tetap saja aku menyebutnya lonceng, pena yg tanpa tinta itu aku juga masih menyebutnya pena dan rasa yang tanpa ungkapan masih saja aku menyebutnya cinta. Aku percaya jika Tuhan sudah berkehendak, dengan caraNya yang tak pernah kita tahu , tanpa ungkapanpun cinta akan sampai kepada pemiliknya. :) - 27 Desember 2016 -

[jaladara-blog1]

Kita nanti :)

Jika kelak kau putuskan datang dalam hati ini, tetaplah tinggal sampai aku mati, jangan sekali kali berusaha untuk pergi ke lain hati. Karena dalam hidup aku hanya ingin menikah sekali saja, bila ditakdirkan berpisah di dunia, biarlah maut yang memisahkan kita. Cobalah tanyakan kepada mereka para wanita, maukah mereka diduakan? Dalam hati kecilnya pasti mereka berkata tidak, begitupun aku yang seorang wanita biasa. Jika nanti kau datang, aku tidak akan menuntutmu menjadi seorang laki-laki yg mampu melengkapiku, begitupun kamu jangan berharap kepadaku untuk melengkapimu. Mari bersama menjadi hamba Tuhan yang sama-sama kuat, jika kamu saja yang kuat, bagaimana aku? dan jika hanya aku saja yang kuat, kelak bagaimana kamu? jika nanti salah satu diantara kita dipanggil Tuhan, kita tetap tegar menjalani kehidupan. Walaupun kelak kita seatap, sejatinya kita berjalan sendiri-sendiri di akhirat. Yang aku mau, aku dan kamu menjadi kuat bersama, tak hanya di dunia, disurgaNya juga aku ingin tetap menggandeng tanganmu. :) - 27 Desember 2016 -