Tumgik
jerapah12 · 1 year
Text
Terbitnya salahpaham
Bermula dari pertanyaannku " Subject ini pengertiannya apa ya ?" Sekian lama baru ada respon. Aku menghargai banget kesibukan masing-masing. Namun di hari ini, aku memiliki kesibukan. Subject ini harus diunggah namun isi di dalamnya masih menunggu konsepnya. Aku terfokus pada pekerjaan di depanku, ternyata sepulangku notifikasi di whatsapp berjumlah 11. Dan yang ku ingat adalah masalah komunikasi. " Kenapa kamu nggak komunikasiin kamu itu bisa apa ngga !!" "Bagiku kalau aku bisa, aku bisa" Tapi bukannya memberi kepercayaan malah meragukan, hal ini membuat energi positifku berpindah ke medan yang berbeda. Dia bilang kalau aku mengulur-ulur waktu tayang subject ini. Padahal ketentuan ada di tanganyya, aku sudha pernah bertanya tapi jawabnya nanti kita bahas di rapat. Jika sedang berkompromi dengan manusia jangan menghitung masing-masing perjuangan kita, karena tidak ada titik temunya. Semua perjuangan itu adalah porsi kita, jika piring kita luas dan rasa lapar kita menggebu maka banyak makanan yang akan kita butuhkan. Tapi ada manusia yang membawa piring buah untuk dissert dan merasa cukup dengan itu saja. Plan terhadap subject ini sudah ada, sehingga setelah aku menerima chat tersebut tidak berselang lama langsung ku kirim. Lalu personal talk sampai padaku, kenapa subjectnya harus ada label ini ? Kayaknya kurang rapi. Aku sangat menghargai pendapat orang apalagi tentang seni dan design. I have my own and you too. Tapi aku berharap bisa memberi batas ketika meminta revisi. Dan fokus pada konteks bukan konten. Langsung ku kirim tanpa lama. And I got Mantap!!. I think enough. But no, energi positifku mulai terkuras karena aku sudah terpancing. Dia meminta menambahkan subject lain sebaga pengarah, dan beberapa perubahan yang ternyata menguras energiku. Kenapa tidak di finalkan konsepnya ? Jika subject ini milik bersama kenapa harus ada standart pribadi yang diwujudkan.
1 note · View note