jiraseok

[jiraseok]

Aku bahkan harus berdrama 'Tampak baik-baik saja' dengan orang lain. Aku tidak ingin mereka tahu ada apa dengan diriku. Senyumku berusaha kulebarkan. Bercanda mengalihkan perasaan. Bahkan tanpa sadar menipu diri sendiri. Ya, aku mengakui bahwa rasa ini tidak berubah sama sekali. Bahkan setelah sekian tahun. Candaan itu sesaat mengalihkan fokus pikirku. Tapi tak lama terbesit orang itu, membuatku terduduk dengan tampang diam datar tak bergeming. Tuhan, ini berat. Aku harus memanipulasi hal yang sama setiap hari. Dengan orang itu yang duduk sekelas denganku. Bahkan perempuannya juga.

[jiraseok]

Sebuah dunia abu-abu penuh debu. Mencari mentarinya sendiri untuk memulihkan kondisinya. Di sisi lain, gundah-gulana di tengah bahtera yang sering tersambar ombak. Menciptakan frustasi dan sesaat buntu tanpa solusi. 'Apakah ini obsesi?' Sisi lain dirinya berkata, 'Aku benar-benar mengikhlaskan dirinya-- sepenuhnya'. Tapi kemudian, hal lain masih mengganjali dirinya. Di tengah tangisan tulusnya yang berkata 'Aku benar-benar melepaskannya' dan 'Tak ingin lagi berpikir tentangnya', nyatanya hanya untaian kata-kata tak bermakna. Ia masih sering terbayang sosok orang itu. Postur tinggi, wajah rupawan, dan lelaki cerdas. Ia menyangka, rasanya bahkan tak berubah atau berkurang walau sejengkal. Rasa yang masih sama. Padahal waktu berwujud bulan demi bulan hingga disusul tahun, tak membuat rasa itu pudar bersamaan dengan waktu. 'Apa ini Tuhan? Aku ingin hidup tenang.' Orang itu telah menemukan seorang cahaya hidupnya di tengah kesuraman duniawi. Ia melihatnya tersenyum bahagia dan selalu membanggakan perempuan yang kini di sisinya. Ada yang bisa memberitahuku, apa arti semua ini?