jurnalislampedia-blog
jurnalislampedia-blog
Jurnal Islampedia
4 posts
Info Seputar Dunia Islam
Don't wanna be here? Send us removal request.
jurnalislampedia-blog · 6 years ago
Text
Ketika Seorang Ulama Menerima Nasihat Perempuan
Tumblr media
Kebaikan bisa datang dari siapa saja, entah alim maupun orang awam. Sebab, Allah SWT menyampaikan rahmat dan hidayah bisa dari jalan mana saja yang dikehendaki-Nya. Hal itu menjadi hikmah dari kisah berikut, yang diriwayatkan Imam Malik dalam kitab Muwaththa.
Kisah itu sendiri dituturkan Muhammad bin Ka'ab al-Qurzhi. Suatu ketika, di tengah Bani Israil ada seorang ulama yang kepakarannya dalam bidang agama diakui semua kalangan. Dia pun berakhlak mulia, sehingga sangat disegani.
Pria alim itu juga memiliki seorang istri yang sangat dicintainya. Sang istri pun mencintainya dengan sepenuh hati. Allah SWT kemudian menakdirkan, si istri tadi meninggal dunia.
Betapa sedih hati sang ulama. Dia dirundung kesedihan yang teramat dalam, sampai-sampai memutuskan untuk mengurung diri di dalam kamar. Dia menolak ditemui siapa-siapa.
Ada seorang perempuan yang menerima kabar itu. Dia lantas mendatangi rumah sang alim. Di sana, sudah banyak orang-orang yang berkerumun, meminta ulama tersebut untuk menyudahi kesedihannya dan kembali membuka majelis ilmu.
Mereka tampak sudah putus asa, barangkali bingung dengan apa lagi bisa membujuk sang ulama. Sementara orang-orang itu pergi, perempuan tadi tetap berada di depan pintu rumah alim tersebut.
"Aku harus menanyakan sesuatu kepada beliau," kata dia menjelaskan keperluannya kepada seorang sahabat sang ulama.
Maka sahabat itu berkata kepada ulama dari balik pintu, "Wahai, di sini ada seorang perempuan yang hendak bertemu kepadamu. Ingin menanyakan sesuatu hal."
Setelah dibujuk oleh sahabatnya, maka ulama tadi bersedia menemui perempuan tadi, yang telah begitu lama menunggu.
"Aku datang untuk meminta fatwa kepadamu tentang suatu kasus," kata perempuan ini.
"Katakanlah," ujar sang ulama.
"Aku telah meminjam suatu perhiasan dari seseorang. Setelah sekian lama, orang itu lantas memintaku untuk mengembalikan perhiasan itu. Apakah aku harus mengembalikannya?" tanya si perempuan.
"Tentu saja, demi Allah begitu," jelas sang ulama.
"Padahal, perhiasan itu sudah begitu lama ada padaku?" tanya perempuan lagi.
"Kau justru lebih harus lagi untuk segera mengembalikan perhiasan itu kepadanya, sebab sudah lama dia meminjamkannya kepadamu," tegas ulama itu.
"Wahai ulama, semoga Allah merahmatimu. Maka demikianlah. Apakah engkau pantas bersedih hati atas apa-apa yang Allah pinjamkan kepadamu? Lalu setelah Allah mengambilnya darimu, engkau terus bersedih, padahal Allah lebih berhak atas dirinya?" tutur perempuan ini.
Sadarlah ulama ini setelah menyimak penuturannya. Dia pun menyadari kekeliruannya yang terlampau berduka, sehingga seperti tidak terima akan takdir Allah yang mewafatkan istrinya tercinta.
Ulama itu pun akhirnya ikhlas melepas kepergian istrinya.
Website: https://jurnalislampedia.id/ Google+: https://plus.google.com/u/0/111663113815738487261 Facebook: https://www.facebook.com/jurnalislampedia Twitter: https://twitter.com/JIslampedia Instagram: https://www.instagram.com/jurnalislampedia/ YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCJd102tXTfXjHPYAX-Q_luw?disable_polymer=true Pinterest: https://id.pinterest.com/jislampedia/ Flickr: https://www.flickr.com/photos/156856897@N03/ Linkedin: https://www.linkedin.com/in/jurnal-islampedia-4b703b182/ Tumblr: https://www.tumblr.com/blog/jurnalislampedia
0 notes
jurnalislampedia-blog · 6 years ago
Text
Kebahagiaan yang menular
Tumblr media
Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari… Memanggil taksi, dan naik…
‘Selamat pagi Pak,’…katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu… ‘Pagi yg cerah bukan?’ sambungnya sambil tersenyum,… lalu bersenandung kecil… Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya… Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu… ‘Kembaliannya buat bpk saja…selamat bekerja Pak..’ kata pemuda dgn senyum… ‘Terima kasih…’ jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur…
‘Wah.. aku bisa sarapan dulu nih… Pikir sopir taksi itu… Dan ia pun menuju kesebuah warung. ‘Biasa Pak?’ tanya si mbok warung. ‘Iya biasa.. Nasi sayur… Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam’..jawab Pak sopir dgn tersenyum. Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah ‘Buat jajan anaknya si mbok,.. ‘begitu katanya.
Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar. Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini… Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.
Begitulah…cerita bisa berlanjut.. Bergulir… .sepertit bola salju… Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu… Begitu juga keluarga si mbok… Teman2 si anak… keluarga mrk… Semua tertular kebahagiaan…
Kebahagiaan, sprt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita… Kebahagiaan adalah sebuah pilihan… Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??
Bisa menerima itu adalah berkah… Tapi bisa memberi adalah anugerah….
Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita, mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jangan pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya.
Semoga bermanfaat.
Jurnal Islampedia | Info Seputar Dunia Islam Website: https://jurnalislampedia.id/ Google+: https://plus.google.com/u/0/111663113815738487261 Facebook: https://www.facebook.com/jurnalislampedia Twitter: https://twitter.com/JIslampedia Instagram: https://www.instagram.com/jurnalislampedia/ YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCJd102tXTfXjHPYAX-Q_luw?disable_polymer=true Pinterest: https://id.pinterest.com/jislampedia/ Flickr: https://www.flickr.com/photos/156856897@N03/ Linkedin: https://www.linkedin.com/in/jurnal-islampedia-4b703b182/ Tumblr: https://www.tumblr.com/blog/jurnalislampedia
0 notes
jurnalislampedia-blog · 6 years ago
Text
Jurnal Islampedia | Info Seputar Dunia Islam Website: https://jurnalislampedia.id/ Google+: https://plus.google.com/u/0/111663113815738487261 Facebook: https://www.facebook.com/jurnalislampedia Twitter: https://twitter.com/JIslampedia Instagram: https://www.instagram.com/jurnalislampedia/ YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCJd102tXTfXjHPYAX-Q_luw?disable_polymer=true Pinterest: https://id.pinterest.com/jislampedia/ Flickr: https://www.flickr.com/photos/156856897@N03/ Linkedin: https://www.linkedin.com/in/jurnal-islampedia-4b703b182/ Tumblr: https://www.tumblr.com/blog/jurnalislampedia Kisah Islami | Inspirasi Islam | Kajian Islam | Motivasi Islam | Renungan Islam | Berita Viral | Berita Update | Belajar Fiqih | Tips Sukses
Kakek Bodoh Memindahkan Gunung
Tumblr media
Sebuah pepatah Tiongkok kuno berbunyi “Kakek Bodoh Memindahkan Gunung”. Pepatah ini mengandung pesan moral yang sangat menggugah. Alkisah, di sebuah desa terpencil tinggal seorang Kakek bersama dengan keluarga besarnya. Desa tempat mereka tinggal itu terletak di antara dua gunung besar. Bila keluarga sang Kakek itu hendak pergi ke desa lain, mereka harus berjalan kaki berhari-hari lamanya memutari gunung. Tentu itu Sangat melelahkan dan menyita banyak waktu.
Suatu saat, sang kakek tua dengan pemikirannya yang lugu dan sederhana mengemukakan tekadnya. Ia mengumpulkan segenap sanak keluarganya dan mengajak mereka untuk bahu membahu memindahkan gunung. Pada hari yang telah ditentukan, keluarga sang Kakek pun mulai menggali tanah lereng gunung. Hari demi hari dipenuhi dengan bekerja menggali, menggali dan menggali lereng gunung. Melihat kesibukan tersebut, beberapa hari kemudian para tetangga berdatangan. Salah seorang pemuda begitu penasaran dan bertanya pada sang kakek.
“Kek, kakek dan seluruh keluarga besar setiap hari sibuk, dari pagi sampai sore menggali lereng gunung, sebenarnya, apa maksud dan tujuan kakek?” Si Kakek tua menghentikan kerjanya dan menjawab. “Kami menggali untuk memindahkan gunung ini, Nak,” katanya mantap. “Memindahkan gunung? Mana mungkin, Kek?” si pemuda tidak percaya. “Gunung sebesar itu mau dipindahkan…..Kakek kan sudah tua. Saya yakin, sebelum gunung itu bisa dipindahkan, Kakek pasti sudah meninggal lebih dulu. Dengan begitu bukankah kakek mengerjakan sesuatu yang sia-sia belaka,”kata si pemuda. Si Kakek menjawab dengan lantang, “Kakek memang sudah tua. Bila kakek meninggal, ada anak-anak yang meneruskan, ada cucu-cucu yang akan menggantikan, begitu seterusnya… Selama kami punya tekad, mau bekerja keras, penuh kesungguhan hati dan konsisten, kakek yakin suatu hari kelak, gunung ini pasti bisa dipindahkan. Dan jalan kehidupan kita semua akan lebih mudah!”
Tekad yang begitu kuat, menggoyangkan hati masyarakat desa, mereka pun berbondong-bondong bergantian, dengan peralatan yang seadanya, bahu membahu mulai bersama-sama ikut bekerja menggali lereng gunung itu.
Singkat cerita, tekad kakek lugu yang luar biasa ditambah dengan semangat masyarakat di desa itu ternyata mampu menggoyahkan hati para dewa di khayangan. Para dewa pun tergerak dan sepakat membantu kakek untuk memindahkan gunung itu. Dan “Haaaap….” Tangan para dewa sibuk melambai bekerja sama, dalam sekejap terjadilah kejaiban, gunung pun berpindah tempat, jalan terbentang luas menuju kemanapun masyarakat desa itu hendak pergi. Kisah legenda ini pun terkenal dengan sebutan “Si Kakek bodoh memindahkan gunung.
Walau cerita itu hanya sekedar legenda, namun pesan moral tentang tekad dan kesungguhan hati sungguh luar biasa!!!
Kita tahu, kemajuan peradaban manusia tidak akan seperti sekarang ini, jika di dunia ini tidak dihuni oleh manusia-manusia yang memiliki tekad seperti kakek tua tadi. Saat ini, tak terhitung jumlah penemuan baru dan teknologi modern sebagai karya-karya spektakuler dari manusia-manusia bertekad baja. Sulit dibayangkan, apa jadinya dunia ini jika tidak ada manusia-manusia yang memiliki cita-cita besar, tekad membaja, konsistensi, dan persistensi yang luar biasa.
Legenda di atas mengajarkan kepada kita, bahwa kemajuan pribadi-pribadi, kemajuan masyarakat, dan kemajuan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kekuatan tekad. Tekad merupakan sumber motivasi yang menggerakkan manusia menuju cita-citanya. Tekad merupakan kekayaan sekaligus modal bagi kemajuan dan kemakmuran. Bagi mereka yang memiliki tekad yang sangat kuat, maka tidak ada yang mustahil di dunia ini. Nothing is imposible under the sun.
Selama memiliki tekad, kesungguhan hati, keyakinan dan konsistensi, kita akan mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan!!
Miliki tekad dan ciptakan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin
2 notes · View notes
jurnalislampedia-blog · 6 years ago
Text
Kakek Bodoh Memindahkan Gunung
Tumblr media
Sebuah pepatah Tiongkok kuno berbunyi “Kakek Bodoh Memindahkan Gunung”. Pepatah ini mengandung pesan moral yang sangat menggugah. Alkisah, di sebuah desa terpencil tinggal seorang Kakek bersama dengan keluarga besarnya. Desa tempat mereka tinggal itu terletak di antara dua gunung besar. Bila keluarga sang Kakek itu hendak pergi ke desa lain, mereka harus berjalan kaki berhari-hari lamanya memutari gunung. Tentu itu Sangat melelahkan dan menyita banyak waktu.
Suatu saat, sang kakek tua dengan pemikirannya yang lugu dan sederhana mengemukakan tekadnya. Ia mengumpulkan segenap sanak keluarganya dan mengajak mereka untuk bahu membahu memindahkan gunung. Pada hari yang telah ditentukan, keluarga sang Kakek pun mulai menggali tanah lereng gunung. Hari demi hari dipenuhi dengan bekerja menggali, menggali dan menggali lereng gunung. Melihat kesibukan tersebut, beberapa hari kemudian para tetangga berdatangan. Salah seorang pemuda begitu penasaran dan bertanya pada sang kakek.
“Kek, kakek dan seluruh keluarga besar setiap hari sibuk, dari pagi sampai sore menggali lereng gunung, sebenarnya, apa maksud dan tujuan kakek?” Si Kakek tua menghentikan kerjanya dan menjawab. “Kami menggali untuk memindahkan gunung ini, Nak,” katanya mantap. “Memindahkan gunung? Mana mungkin, Kek?” si pemuda tidak percaya. “Gunung sebesar itu mau dipindahkan…..Kakek kan sudah tua. Saya yakin, sebelum gunung itu bisa dipindahkan, Kakek pasti sudah meninggal lebih dulu. Dengan begitu bukankah kakek mengerjakan sesuatu yang sia-sia belaka,”kata si pemuda. Si Kakek menjawab dengan lantang, “Kakek memang sudah tua. Bila kakek meninggal, ada anak-anak yang meneruskan, ada cucu-cucu yang akan menggantikan, begitu seterusnya… Selama kami punya tekad, mau bekerja keras, penuh kesungguhan hati dan konsisten, kakek yakin suatu hari kelak, gunung ini pasti bisa dipindahkan. Dan jalan kehidupan kita semua akan lebih mudah!”
Tekad yang begitu kuat, menggoyangkan hati masyarakat desa, mereka pun berbondong-bondong bergantian, dengan peralatan yang seadanya, bahu membahu mulai bersama-sama ikut bekerja menggali lereng gunung itu.
Singkat cerita, tekad kakek lugu yang luar biasa ditambah dengan semangat masyarakat di desa itu ternyata mampu menggoyahkan hati para dewa di khayangan. Para dewa pun tergerak dan sepakat membantu kakek untuk memindahkan gunung itu. Dan “Haaaap….” Tangan para dewa sibuk melambai bekerja sama, dalam sekejap terjadilah kejaiban, gunung pun berpindah tempat, jalan terbentang luas menuju kemanapun masyarakat desa itu hendak pergi. Kisah legenda ini pun terkenal dengan sebutan “Si Kakek bodoh memindahkan gunung.
Walau cerita itu hanya sekedar legenda, namun pesan moral tentang tekad dan kesungguhan hati sungguh luar biasa!!!
Kita tahu, kemajuan peradaban manusia tidak akan seperti sekarang ini, jika di dunia ini tidak dihuni oleh manusia-manusia yang memiliki tekad seperti kakek tua tadi. Saat ini, tak terhitung jumlah penemuan baru dan teknologi modern sebagai karya-karya spektakuler dari manusia-manusia bertekad baja. Sulit dibayangkan, apa jadinya dunia ini jika tidak ada manusia-manusia yang memiliki cita-cita besar, tekad membaja, konsistensi, dan persistensi yang luar biasa.
Legenda di atas mengajarkan kepada kita, bahwa kemajuan pribadi-pribadi, kemajuan masyarakat, dan kemajuan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kekuatan tekad. Tekad merupakan sumber motivasi yang menggerakkan manusia menuju cita-citanya. Tekad merupakan kekayaan sekaligus modal bagi kemajuan dan kemakmuran. Bagi mereka yang memiliki tekad yang sangat kuat, maka tidak ada yang mustahil di dunia ini. Nothing is imposible under the sun.
Selama memiliki tekad, kesungguhan hati, keyakinan dan konsistensi, kita akan mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan!!
Miliki tekad dan ciptakan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin
2 notes · View notes