Tumgik
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 1] Lucky Day!
Tumblr media
“Sepertinya ini adalah hari terburukku!"
By Himawari Ichinomiya
Disclaimer: All This Chara isn’t mine.
Rated T
Gendre: Drama, Comedy
Summary: Eunhyuk mengalami hari ‘terbaik’nya, dari bangun kesiangan ke sekolah, hingga seragamnya terciprat genangan air kotor di jalan. Tapi hari tidak bisa lebih buruk dari ini ‘kan? Atau mungkin bisa lebih buruk dari ini?
Warning: Yaoi, Typo(s), OOC.
Don’t Like?
Don’t read! Don’t BASHING! Don’t JUNK FLAME!
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Matahari melempar senyum cerahnya di langit, membangunkan setiap insan manusia untuk memulai aktivitasnya. Kota Seoul mulai padat dengan orang berlalu lalang untuk berangkat kerja, ke sekolah atau yang lainnya. Namun, sepertinya hal itu masih belum berlaku pada pemuda berambut pirang kecokelatan itu.
Sinar matahari mulai mengusik pandangannya, membuat matanya silau. Pemuda berkulit putih pucat itu menggeliat tidak nyaman, sebelum akhirnya membuka mata seluruhnya, memperlihatkan mata kecokelatannya yang bening.
“Nnngh? Jam berapa ini?” pemuda yang kerap dipanggil Eunhyuk itu melihat jam wakernya. Namun ada yang aneh. Beberapa detik Eunhyuk memandangi jam wakernya, barulah dia sadar bahwa jam itu mati!
“Mati aku! Jam berapa sekarang?!” jerit Eunhyuk sangat panik pemuda berkulit putih pucat itu meng-check jam lewat iPhone putihnya. Sudah jam tujuh lebih lima belas! Padahal sekolah akan di mulai jam setengah delapan tepat!!
Entah mendapat kekuatan dari mana, Eunhyuk melesat cepat ke dalam kamar mandi, membersihkan tubuhnya kilat, memakai seragamnya asal-asalan, dan memasukkan buku apa pun yang ada di meja ke dalam tas sekolahnya. Ya, pemuda itu bahkan belum menyiapkan buku apa yang seharusnya dibawa ke sekolah hari ini.
Setelah penuh perjuangan dan doa, Eunhyuk memakai sepatu ketsnya, mengunci pintu dan pagar rumah lalu berlari sekuat tenaga menuju ke sekolah.
Lee Hyukjae, pemuda berumur delapan belas tahun yang kini menduduki kelas terakhir di jenjang SMA itu memang hidup sendirian. Eunhyuk menolak untuk ikut orangtuanya yang berkerja di Jepang, kedua orangtuanya memindahkan Eunhyuk di Seoul agar lebih mudah di awasi, tiap bulannya umma dan appa pemuda itu memberi uang bulanan untuk kehidupannya sehari-hari.
Rumah Eunhyuk letaknya tidak jauh dari sekolah, sehingga dengan mudah bisa dicapai dengan sepuluh menit berjalan kaki.
Walaupun merasa kakinya cukup pegal-pegal karena terus berlari, Eunhyuk tetap memaksakan diri untuk bisa sampai sekolah tepat waktu. Pasalnya, jika pemuda manis itu telat lagi hari ini, dirinya akan mendapatkan hukuman, karena telah terlambat selama empat hari dalam seminggu. Bisa dibayangkan ‘harumnya’ seminggu membersihkan toilet pria di sekolah, jika dirinya terlambat lagi hari ini.
Eunhyuk meng-rem gerakan kakinya saat hendak menyebrangi jalan, jika dirinya tetap lari tanpa melihat rambu-rambu, bisa-bisa hanya namanya saja yang sampai ke sekolah. Dengan sabar Eunhyuk menunggu lampu penyebrangan berubah dari merah menjadi hijau.
Namun, sepertinya dewi fortuna sama sekali tidak berpihak kepadanya.
Saat pemuda berkulit pucat dan ber bibir merah sintal itu hendak menyebrang, tiba-tiba...
CRRAAATTT!!
Sebuah mobil Lamborghini berwarna biru melaju kencang, salah satu ban mobil mewah itu melewati kubangan air kotor yang tepat berada di depan Eunhyuk dan... Viola! Hampir sebagian bagian besar celana dan kemeja seragamnya berhiaskan lumpur kotor dari kubangan.
“YAAAAH!!! Lihat-lihat kalau menyetir!!!” damprat Eunhyuk marah. Mana mungkin seharian di sekolah mengenakan seragam kotor seperti ini?!
Eunhyuk bisa melihat sang pelaku menurunkan kaca mobilnya, namun betapa terkejutnya penggila strawberry itu ketika bukannya mendapat permintaan maaf dari sang pelaku, melainkan sebuah dengusan merendahkan seakan dirinya adalah seorang yang bar-bar dan tidak punya sopan santun.
Tapi... tunggu dulu, Eunhyuk sempat melihat bahwa sang pelaku pemilik Lamborghini itu juga mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya, sebelum akhirnya sang pemilik mobil mewah itu memacu kecepatan dan hilang di jalanan.
Eunhyuk berdecih sebal, “Awas saja kalau ketemu lagi di sekolah, akan ku damprat habis-habisan!” ujarnya lirih.
Pemuda manis itu mengesampingkan emosinya untuk sementara waktu, dan berlari tergopoh-gopoh menuju sekolah.
.
.
.
“Ah~! Kau terlambat lagi, Hyukkie!” ucap pemuda berambut brunette itu dengan angelic smile-nya saat melihat Eunhyuk masuk kelas dengan nafas terengah-engah seakan baru saja lari marathon. “Bagaimana? Kau dihukum memebersihkan toilet selama seminggu?” lanjutnya lagi.
Eunhyuk meletakkan tasnya di bangku tepat bersebelahan dengan pemuda brunette tersebut. Eunhyuk menunjukkan gummy smilenya, “Aku berhasil kabur! Hehehe!” ucapnya dengan cengiran bangga. “Kau ini terlalu meremehkanku, Hae!”
Donghae membalas ucapan Eunhyuk dengan senyuman simpul, pemuda bermata sebulat ikan itu mengernyit heran saat melihat seragam Eunhyuk yang kotor, “Kenapa seragammu?”
Eunhyuk langsung cemberut, “Ada mobil sialan yang menciprati celanaku dengan lumpur.” Ucapnya marah ketika mengingat wajah sang pemilik mobil Lamborghini biru yang sama sekali tidak minta maaf setelah kejadian itu.
“Ngomong-ngomong, kenapa pelajarannya belum dimulai?” tanya Eunhyuk ketika menyadari sang guru belum juga datang. Beberapa siswa terlihat sibuk mengobrol, sedangkan yang lainnya melakukan kegiatan masing-masing.
Kali ini Donghae lah yang heran, “Lho, kau tidak tahu sekarang hari apa, Hyuk?”
“Hari Rabu ‘kan? Memang kenapa?” jawab Eunhyuk polos.
BLETAK!!
“Ouuch!! Apa yang kau lakukan, fishy?!” ucap Eunhyuk tidak terima saat Donghae menjitak kepalanya.
“Bodoh! Bagaimana kau bisa lupa?! Sekarang itu ulang tahunnya ‘tuan muda’ Kyuhyun!” ujar Donghae dengan tampang horror.
“Lalu? Apa hubungannya dengan guru-guru belum juga datang?”
Donghae geleng-geleng kepala melihat sahabatnya ini. Sebenarnya wajar saja jika Eunhyuk tidak begitu tahu tradisi sekolah ini, sebab pemuda berkulit pucat itu baru pindah di sana selama dua bulan.
Pemuda berjuluk fishy itu akhirnya menjelaskan dengan sabar pada Eunhyuk.
“Kyuhyun adalah anak kelas sebelas, satu tahun lebih muda dari pada kita. Dia anak dari pemilik saham terbesar di SM Senior High School ini, tujuh puluh persen saham di yayasan SM ini adalah milik orangtuanya!” ujar Donghae, Eunhyuk mendengarkan dengan wajah serius karena penasaran. “Saat tuan muda itu ulang tahun, seluruh Siswa akan berdiri di luar kelas masing-masing dan satu per satu memberikan hadiah pada tuan muda Kyuhyun!” lanjutnya panjang lebar.
Eunhyuk melongo mendengar tradisi aneh macam itu. “Aku tidak membawa hadiah apa-apa, untuk Kyuhyun... Tidak masalah ‘kan?” tanya Eunhyuk santai.
BLETAK!!
Donghae menjitak kepala Eunhyuk untuk yang kedua kalinya, membuat pemuda berkulit pucat itu meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya, “Bodoh! Memberikan hadiah untuk tuan muda Kyuhyun itu wajib! Jika kau tidak memberikan hadiah, sudah pasti kau mendapatkan hukuman dan nilai rapormu di kurangi!” jelas Donghae dengan wajah horror. “Dan panggil dia dengan ‘tuan muda’ atau kau akan dibunuh olehnya!” tambahnya.
Eunhyuk begidik mendengar hal itu, “Memang, apa yang terjadi jika aku tidak memberi hadiah?”
Donghae mendekatkan bibirnya di telinga Eunhyuk dan berbisik, “Tahun lalu ada anak bernama Ryeowook yang tidak memberi hadiah karena hadiahnya ketinggalan di rumah. Dan tahu apa yang Kyuhyun lakukan pada anak itu?” ucap Donghae penuh misteri, Eunhyuk geleng-geleng menandakan dirinya tidak tahu dan menyuruh Donghae kembali bercerita.
“Kyuhyun menyuruh Ryeowook mengambil hadiahnya di rumah dengan merangkak! Bayangkan Ryeowook yang rumahnya lebih dari dua kilometer dari sekolah harus merangkak pulang ke rumahnya dan kembali lagi ke sekolah hanya untuk mengambil hadiah Kyuhyun yang ketinggalan. Para guru tidak berani menentang Kyuhyun karena ayahnya yang benar-benar berkuasa di sekolah ini.” Ucap Donghae.
“KEJAM!!” Jerit Eunhyuk ngeri.
Donghae manggut-manggut setuju, “Ryeowook yang hadiahnya tertinggal saja di suruh pulang lagi dengan merangkak, bagaimana dengan nasibmu yang bahkan belum beli hadiah sama sekali?”
Eunhyuk makin bergidik ketakutan, “Ba-bagaimana ini, Hae?! Kau sendiri sudah membeli hadiah?”
Donghae mengangguk dan mengeluarkan sebuah kotak berbungkus kertas kado bermotif Nemo dari dalam tasnya. Eunhyuk makin mengacak-acak rambutnya frustasi.
Di saat itu speaker sekolah berbunyi, dan kepala sekolah berbicara melalui pengeras suara yang ada di setiap ruang kelas.
Seluruh siswa harap segera keluar dari kelas dan berbaris di depan kelas masing-masing. Tuan muda Kyuhyun akan mengambil hadiahnya!
Eunhyuk melihat siswa dan siswi lainnya sibuk mengambil kado masing-masing dan bergegas keluar dari kelas untuk berbaris.
“Bagaimana ini, Hae?!!” ucap Eunhyuk makin panik.
Donghae ikut berpikir keras, buru-buru mencari solusinya, mengingat kelas mereka adalah kelas pertama yang akan dikunjungi oleh Kyuhyun.
“Aha!! Bagaimana kalau kau bilang akan mentraktirnya di kantin sebagai gantinya kado? Dengan begitu kau tidak perlu menyerahkan kado padanya!” usul Donghae. Eunhyuk menunjukkan senyum cerahnya, membuka dompetnya dan mendapati uang yang cukup untuk mentraktir Kyuhyun di kantin.
“Oke! Begitu saja!” ucap Eunhyuk riang, kemudian keduanya menuju keluar kelas untuk berbaris bersama siswa dan siswi lainnya.
Eunhyuk, Donghae dan murid lainnya menunggu sang tuan muda untuk mengambil hadiah mereka dengan sabar. Pemuda berambut ikal kecokelatan itu berjalan dengan gaya angkuh, mengambil kadonya tampa berterima kasih atau pun tersenyum pada sang pemberi, jangankan seperti itu, melihat pada anak yang memberinya hadiah saja tidak!
Begitu selesai mengambil hadiahnya, Kyuhyun hanya membolak-balik kadonya dengan wajah tidak tertarik dan langsung memberikannya pada Shindong dan Kangin untuk nanti diletakkan di mobilnya. Shindong dan Kangin adalah teman Kyuhyun yang paling setia, atau lebih tepat dikatakan ‘pengikut’ Kyuhyun yang setia.
Eunhyuk menunggu dengan gugup kepalanya terus menunduk tidak berani, pasalnya cuma dirinyalah yang tidak terlihat membawa kotak kado. Saat Kyuhyun usai memandangi kado dari Donghae yang menurutnya berbungkus kekanakan seperti anak TK dan memberikannya secara asal pada Kangin, Kyuhyun  melangakah mendekat pada EunHyuk.
“Mana hadiahku?” tanya pemuda berambut ikal kecokelatan itu dengan wajah dingin.
Eunhyuk memberanikan diri untuk mendongakan wajahnya. Tiba-tiba rasa kesal menjalari perasaannya.
Wajah angkuh itu! Ya, Eunhyuk mengenalnya! Pemuda dihadapannya ini adalah pemilik mobil Lamborghini biru yang membuat seragamnya kotor seperti sekarang!
“Mana hadiahku? Apa kau tuli?” tanya Kyuhyun dengan tidak sabaran. Donghae membisik pada Eunhyuk untuk segera memberikan hadiahnya, tapi pemuda penggila strawberry itu seakan tidak mendengarkan sahabatnya juga.
Eunhyuk mengepalkan tangannya marah, “Tidak ada hadiah untukmu! Dasar pemuda angkuh! Kau lah yang harus minta maaf! Lihat seragamku, gara-gara mobil sialanmu itu!” Ucap Eunhyuk ketus.
Donghae melongo dengan wajah cengok, begitu pula dengan beberapa siswa yang ada di dekat sana dan para pengikut Kyuhyun. Pemuja Nemo tersebut tidak menyangka jika Eunhyuk bisa melakukan hal itu.
Kyuhyun ikut terkejut dengan sifat Eunhyuk yang di luar pemikirannya, namun hal itu hanya berlangsung selama beberapa detik. Pemuda bermarga Cho itu mengeluarkan evil smirknya, ‘menarik.’ Batin Kyuhyun saat melihat sikap pemuda yang tidak dikenalnya itu berani berbicara kasar padanya.
“Siapa namanya?” tanya Kyuhyun sambil menunjuk Eunhyuk pada Shindong yang kesusahan membawa hadiah Kyuhyun dari siswa-siswi lainnya.
“Dia Lee Hyukjae dari kelas dua belas IPA satu, nomor absen sepuluh.” Ucap Shindong melihat catatan kecil yang berisi data seluruh siswa-siswi di SM Senior High School. “Mau data lainnya, Tuan muda?” tanya Shindong.
“Cukup itu saja.” Jawab Kyuhyun pendek.
Kyuhyun menyeringai dengan evil smirknya, “Jadi Lee Hyukjae, kau berani sekali berkata seperti itu. Memang kau siapa? Aku bisa membuatmu keluar dari sekolah ini semudah membalik telapak tangan.” Ucap Kyuhyun dengan nada angkuh sekaligus penuh ancaman. Kyuhyun menundukkan tubuhnya agar wajahnya bisa sejajar dengan Eunhyuk yang menelan ludah pasrah.
“Lagi pula... Kulihat kau tidak membawa apa pun, bisa aku tebak kalau kau tidak membawa hadiah...” lanjut Kyuhyun mulai melangkah menuju anak berikutnya melewati Eunhyuk. “Shindong! Tulis di catatanmu untuk ingatkan aku mengeluarkan Lee Hyukjae begitu semua ini selesai.” Ucap Kyuhyun santai. Mata Eunhyuk dan Donghae terbelalak tidak percaya.
“Tunggu!!” jerit Eunhyuk menghetikan langkah Kyuhyun beserta pengikutnya, Kyuhyun menoleh dengan tatapan tidak sabar, menunggu penjelasan pemuda berkulit putih pucat itu, “Siapa bilang aku tidak menyiapkan hadiah untukmu?” Kyuhyun mengerutkan dahinya dan berjalan mendekat pada Eunhyuk, seakan minta bukti. “Aku akan mentraktirmu ke kantin! Apa itu kurang?” ujar Eunhyuk dengan memberanikan diri sekuat tenaga.
Kyuhyun dan dua pengikutnya itu tertawa dengan nada sakartis, “Kau pikir aku tidak bisa membeli makanan di kantin? Kau pikir aku tidak punya uang?!” Bentak Kyuhyun. “Traktir aku ke taman hiburan, baru aku terima.” Lanjutnya dengan nada menantang. Eunhyuk hanya terpaku di tempat mendengar ucapan Kyuhyun.
“Tidak mau? Baiklah... Shindong, ingatkan aku untuk mengeluarkan Lee Hyukjae dari sekolah ini...”  Kyuhyun mulai melangkah pergi.
“Baik! Aku terima!!” ucap Eunhyuk yakin. Pemuda pemilik gummy smile itu memutuskan untuk memberanikan diri .
Kyuhyun tersenyum puas, “Hm... Kalau begitu, boleh aku minta jaminannya?”
Eunhyuk mengernyitkan dahi. Jaminan? Jaminan apa?
Sebelum otak Eunhyuk selesai mencerna, pemuda penggila strawberry itu merasakan sesuatu yang lembut di bibirnya. Ya! Kyuhyun! Anak pemilik sekolah itu menciumnya!! Eunhyuk bisa mendengar jeritan kesal para murid yeoja dan suit-suitan dari murid namja, membuat wajahnya memanas dan matanya terkatup rapat. Dirinya sempat melihat Donghae yang melongo dengan mulut terbuka lebar.
Kyuhyun menggerakkan lidahnya, membelai bibir plum Eunhyuk dengan gerakan sensual, menghisapnya sedikit dan membuat belah bibir itu makin memerah. Kyuhyun masih bisa memegang kewarasannya, meskipun ingin melumat bibir menggiurkan itu terus, Kyuhyun tahu jika ini masih di sekolah, jadi beberapa menit kemudian, anak pemilik sekolah itu melepaskan pautannya pada bibir Eunhyuk yang sudah memerah bengkak.
“Hari minggu jam sepuluh pagi di taman hiburan. Berani kabur, aku bisa melakukan yang lebih dari ini.” Ujar Kyuhyun sambil menjilat bibirnya membersihkan saliva Eunhyuk yang masih sedikit berada di permukaan bibirnya dan memasang evil smirk penuh ancaman. Eunhyuk menelan ludah dengan wajah pasrah.
Mungkin hari ini memang hari terburuknya... Bagaimana ini?! Eunhyuk hanya bisa pasrah melihat Kyuhyun yang mulai berjalan menjauh dari hadapannya dengan wajah puas.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
.
Continued or END?
REVIEW! :P *Ketawa setan bareng Kyuhyun*
1 note · View note
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
70 notes · View notes
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 8] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Kapan kau memberikan kami cucu?”
Chapter 8: Visitation
By Himawari Ichinomiya
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God, and Them selves. But, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
Inspired: A Pink-My My
Rated semi M
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskan keinginan untuk mentunangkan dirinya dengan seseorang yang di luar perkiraan, dan ternyata adalah seorang anak kecil bernama Cho Kyuhyun?!
Warning: Fic ini mengandung unsur YAOI, banyak typo, OOC, dan hal-hal tidak jelas lainnya. Jika memang tidak suka, silahkan meniggalkan fic ini, sebelum ada niat memberikan flame pada Hima. Kalau ada yang nge-flame, berarti flamer itu nggak bisa baca.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
Kyuhyun-10 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
“Mmmm…” desah Kyuhyun, matanya terpejam, air shower membasahi seluruh tubuhnya yang mungil dan kini tidak tertutupi oleh sehelai benang pun.
“Kyu… Hhh…” tangan Hankyung bergerak membelai nipples Kyuhyun yang mungil, membuat tonjolan pink pucat itu menegang di bawah sentuhannya yang sensual, bibirnya tidak terdiam, mahasiswa itu mengulum telinga Kyuhyun lembut menggoda.
“Nggg… Hyung…” desah Kyuhyun tertahan. Tangannya yang kurus melingkar di leher Hankyung, membuat tubuh keduanya semakin menempel. Hankyung sedikit merunduk, dan menggapai bibir Kyu. Sehingga bibir keduanya kini berpaut dalam sebuah ciuman yang menuntut.
“Mmmm…. Nggg… Cppk… Hhhh…” desahan terdengar disela ciuman ganas tersebut, saliva meleleh diantara kedua bibir mereka, bercampur dengan air shower hangat yang menambah sensasi di antara keduanya.
Lidah Hankyung bergerak turun menuju leher Kyuhyun, menjilat, mengulum dan menggigit kecil di sana-sini untuk menciptakan tanda merah kepemilikan. Kyuhyun hanya menggeliat geli merasakan kenikmatan asing menjalari tubuhnya yang seputih porcelain, tangan mungilnya mencengkram erat pundak Hankyung.
Setelah puas memberikan tanda kepemilikan, sang pemuda China beralih menjilat nipples kecil milik Kyuhyun, menghisap dan menjilatnya seperti bayi kelaparan. “A-aaghhh… mmnnn… Uhh…” Kyuhyun makin mendesah keras, tangannya bergerak secara spontan di rambut Hankyung mengarahkan pada nipples yang satunya, agar mendapat perlakuan sama.
Tangan Hankyung tidak tinggal diam. Tangangannya mencengkram batang kejantanan Kyuhyun, kemudian mengocoknya dengan tempo sedang. “Ahk… Hyungh… Nngg… Le-lebih cepat…” desah Kyuhyun keenakan.
Hankyung berlutut di hadapan Kyuhyun, sehingga kejantanan bocah itu kini berada tepat di depan mulutnya. Tidak perlu menuggu lama lagi, Hankyung langsung melahap kejantanan Kyuhyun yang ukurannya memang ‘bite size’ jadi tidak perlu bersusah payah, kejantanan itu langsung muat di dalam ruang hangat mulut Hankyung.
Hankyung mengemut milik Kyuhyun seperti permen, menjilat dari ujung hingga pangkal, kemudian menghisapnya dalam-dalam. Kyuhyun hanya bisa memejamkan matanya sambil mendesah keras dan mengacak rambut namja kelahiran China tersebut.
“Ahk… Hyung…. Hhhhh… Mau keluar… nggg…”
Mendengar hal itu, Hankyung malah cepat-cepat mengeluarkan milik Kyuhyun dari dalam mulutnya, membuat bocah sepuluh tahun tersebut mendesah kecewa. Hankyung tertawa kecil saat melihat bibir ranum Kyuhyun cemberut dan maju beberapa senti.
Hankyung mengecup ringan bibir Kyhyun dan mengacak rambutnya lembut, “Sabar Kyu, aku ingin kita berdua ‘datang’ di saat yang bersamaan…” ujarnya dan hanya direspon dengan tatapan bingung dari Kyuhyun.
Hankyung tersenyum melihat tingkah Kyuhyun yang kekanak-kanakan, bahkan di saat seperti ini. Tentu saja, hal inilah yang paling membuat Hankyung semakin jatuh hati pada bocah penggila game tersebut.
Kembali fokus pada hal yang dilakukannya sekarang, Hankyung beralih sebentar dari Kyuhyun untuk mengambil sabun cair untuk digunakan sebagai penganti lube. Beruntung keduanya kini berada di kamar mandi, jadi tidak terlalu sulit untuk menggantikan ‘sesuatu’ yang dibutuhkan dengan ‘barang-barang’ di sekitarnya.
Hankyung langsung menamburkan sabun cair tersebut secukupnya pada telapak tangannya, kemudian mengusapkannya pada kejantanannya sendiri agar licin. Namja China itu tidak mau ada sesuatu yang pertama kali masuk ke dalam lubang Kyuhyun selain kejantanannya, jadi untuk pengalaman pertama, Hankyung justru tidak akan memasukkan jari-jarinya di dalam lubang Kyuhyun untuk lubrikasi.
“Kyu, ini akan sedikit sakit. Jadi, cobalah untuk rileks. Hyung juga akan mencoba untuk pelan-pelan…” ujar Hankyung sambil memposisikan miliknya di depan lubang Kyuhyun. Kyuhyun hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya.
Namja kelahiran China itu mendorong miliknya yang ukurannya memang cukup besar, jadi hanya memasukkan ‘kepalanya’ saja sudah membutuhkan kerja keras.
“Uggghhh… Sa-sakit, hyung…” ujar Kyuhyun, bulir-bulir air mata mengalir dari permata hazelnya yang kecokelatan.
Lain hal dengan Kyuhyun yang kesakitan, Hankyung justru memejamkan matanya, menahan untuk tidak lagsung orgasme pada saat itu juga. Bagaimana tidak? Jika dinding-dinding halus Kyuhyun yang begitu ketat meghimpit miliknya di bawah sana. Sungguh sensasi yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.
Hankyung berusaha untuk tidak bertindak kasar dengan memasukkan miliknya dalam sekali hentak, jadi pemuda itu mendorong miliknya sedikit demi sedikit di saat Kyuhyun sudah cukup rileks.
Setelah dalam jangka waktu yang cukup lama, akhirnya Hankyung berhasil memasukkan miliknya sepenuhnya di dalam lubang Kyuhyun yang memang sangat sempit. Saat Kyuhyun mengangguk dan memberinya izin untuk bergerak, barulah Hankyung menggerakkan miliknya hingga tersisa kepalanya saja, kemudian memasukkannya kembali dengan gerakan lembut.
“Nggg… Hhh…” Kyuhyun mendesah kecil saat Hankyung memasukkan kejantanannya dengan gerakan in-out yang tidak begitu cepat. Namja lebih tua itu sendiri tidak ingin Kyuhyun merasa kesakitan, jadi dirinya memutuskan tidak akan mempercepat gerkan jika Kyuhyun sendiri tidak memintanya.
“Ung… Ahn… Hyung, ukh-bisa lebih cepat…?” Hankyung tersenyum saat melihat wajah Kyuhyun yang begitu manis dan menggoda memerah saat meminta padanya untuk melakukan lebih. Tidak perlu mendengar permintaan yang sama keluar dari bibir ranum Kyuhyun, Hankyung menggenjot miliknya lebih cepat.
“Akhhh… Hhhh… Ummmmn…” Kyuhyun mengeluarkan desahan tak beraturan saat Hankyung mempercepat tempo gerakannya. Membuat kenikmatan datang berjuta kali lipat menghantam tubuh mungilnya.
“Shhh… Hhhh… Kyu, kau sempit… Agghh…” Hankyung merasa milikya dipijat-pijat dengan otot-otot lubang Kyuhyun yang semakin lama semakin sempit saja. Tangannya tidak tinggal diam, Hankyung mencengkram kejantanan Kyuhyun dengan lembut, kemudian mengocoknya dengan gerakan sensual yang sesuai dengan tempo tusukannya.
“Hyung… Uggghh… Rasanya ada sesuatu yang datang semakin dekat… Ahhh…” Desah bocah penggila game tersebut saat dua titik sensitifnya dimanjakan oleh Hankyung.
Hankyung makin mempercepat tempo gerakannya dan kocokannya pada kejantanan mungil Kyuhyun, membuat bocah sepuluh tahun itu makin mendesah tidak jelas dan memejamkan matanya semakin erat.
“AHHKKK!!! AHHH!!” Kyuhyun klimaks, dan memuntahkan cairan kenikmatannya tepat di tangan Hankyung. Lubang Kyuhyun semakin sempit saja, dan menghimpit milih Hankyung erat, membuat namja Sembilan belas tahun tersebut juga mencapai puncak kenikmatannya, dan mengeluarkan lahar putihnya di-
.
Kasur.
Hankyung terbangun dari tidurnya dengan wajah cengok.
Selangkangannya basah, atau kalau boleh dikatakan sejujurnya, akan menjadi ‘SANGAT BASAH’. pemuda China itu melirik bocah manis yang tidur di sebelahnya dengan pandangan sedikit frustasi.
Semenjak kejadian ‘Mandi-bareng’ itu, hampir tiap malam setelahnya Hankyung selalu bangun dengan keadaan kasur yang basah atau setidaknya selangkangan yang basah seperti saat ini.
Hankyung cepat-cepat beranjak menuju kamar mandi untuk berganti celana sekaligus membersihkan areal bagian selatannya. Beruntung bedcover dan selimutnya tidak basah, karena jika saja selimut dan bedcover-nya basah, Hankyung tidak tau harus mengantinya dengan apa lagi, mengingat semua selimut dan bedcover miliknya kini masih berada di laundry.
Dalam hati Hankyung hanya bisa mengutuk-ngutuk Zhou Mi dan Siwon yang merupakan dalang dari insiden ‘Mandi-bareng’ yang secara tidak langsung mengakibatkan efek seperti ini.
Setelah usai dengan kegiatan membersihkan dirinya, Hankyung kembali memasuki kamar dan membaringkan dirinya di atas kasur.
Hankyung berbaring menghadap Kyuhyun yang masih tertidur lelap dengan wajah innocent-nya. Pemuda China itu tersenyum sendiri melihat Kyuhyun yang masih terbuai di alam mimpi, tubuh mungilnya seakan mengeluarkan aura imut bahkan sekalipun penggila game mungil itu masih terlelap.
Pipinya yang merona pink pucat, rambut sewarna madunya yang sedikit acak-acakkan, dan tingkah kekanakannya yang terus bergelung dalam selimut tebal, membuat Hankyung sungguh ingin memeluknya dan menjadikan bocah sepuluh tahun itu sebagai gulingnya.
“Hehehehe…” Hankyung terkekeh sendiri, saat membayangkan sosok mungil satu ini adalah kekasihnya. Yah, walaupun bukan seperti pasangan kekasih normal, tapi mereka berdua sudah diikat oleh tali pernikahan, jadi bisa dibilang kalau mereka ini merupakan pasangan juga ‘kan?
Hankyung tidak bisa menahan diri untuk tidak membelai pipi chubby Kyuhyun. ‘Ya ampun… pipi anak ini selembut kapas!!’ batin Hankyung dengan tertawa gemas.
“Mnnn…?” Kyuhyun bergumam pelan, dan membuka mata. Memperlihatkan bola mata cokelatnya yang bisa menghipnotis semua orang. Bocah sepuluh tahun itu terbangun, dan mengucek matanya dengan gerakan super imut khas anak-anak. “Hyung…?” gumamnya dengan nada setengah mengantuk.
Hankyung tersenyum, “Mian, aku membangunkanmu, Kyu…” ujarnya merasa bersalah, membelai helai madu Kyuhyun yang acak-acakan.
Kyuhyun membalas senyuman Hankyung, “Tidak apa, hyung… lagi pula sekarang sudah jam enam pagi, sudah saatnya aku bangun…” ucapnya, kemudian menatap Hankyung dengan pandangan heran.
“Kenapa, Kyu?” tanya Hankyung melihat ekspresi Kyu.
“Hyung… rasanya tadi malam kau tidak mengenakan piyama yang ini…” gumam Kyuhyun.
Sial. Tentu saja, bagaimana mungkin dirinya bisa tetap mengenakan piyama yang sama jika tadi dirinya sempat terkena ‘wet dream’…?
Hankyung tertawa canggung membalas perkataan Kyuhyun, “Ahahahaha… Ada-ada saja kamu ini…” ucapnya dengan wajah sedikit gugup. Kyuhyun Cuma memiringkan wajahnya bingung. “Sudahlah, Kyu… Bagaimana kalau kita sarapan saja?” ucapnya berusaha mengalihkan perhatian Kyuhyun.
Kyuhyun mengangguk antusias mendengar ajakan Hankyung. “Aku ingin pancake, Hyung!!” ujarnya bersemangat.
Hankyung tertawa kecil melihat tingkah kekanakan kekasih mungilnya ini, dalam hati dirinya bersyukur karena dapat membelokkan pikiran Kyuhyun dari pembicaraan yang sebelumnya.
Pemuda kelahiran China tersebut langsung beranjak menuju dapur, sedangkan Kyuhyun ke kamar mandi terlebih dahulu untuk cuci muka dan sikat gigi. Saat Kyuhyun sudah selesai membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi, aroma manis pancake sudah menyebar ke seluruh ruangan.
Kyuhyun tersenyum dan berlari secepat-cepatnya menuju dapur. Senyumnya mengembang lebar melihat Hankyung sudah menyambutnya dengan senyuman manis, tidak lupa dengan tumpukan pancake yang siap disantap.
Hankyung tertawa kecil, “Tidak perlu terburu-buru begitu, Kyu…”
“Hehehe…” balas Kyuhyun dengan cengiran kekanakannya. Kemudian duduk di tempat makan. Hankyung menyodorinya tiga pancake yang masih panas, dan segelas susu segar. Kyuhyun tersenyum, cepa-cepat menyiramkan madu di atas pancake-nya dan makan dengan lahap.
Hankyung ikut menyiramkan madu di pancake-nya, tapi tentu saja tidak sebanyak yang Kyuhyun tuangkan. Hankyung memotong pancake-nya dengan ukuran kecil lalu memakannya santai sambil membaca Koran bisnis tentang saham. Sebagai calon penerus perusahaan keluarga, dirinya dituntut mengikuti perkembangan bisnis dan ekonomi, terutama keadaan pasar saham.
“Hyung!! Pancake-nya enak!!” ujar Kyuhyun bersemangat, masih dengan remah-remah pancake di mulutnya.
Hankyung tersenyum, “terimakasih…”
Ting Tong! Ting Tong!
Hankyung segera beranjak menuju pintu depan untuk melihat siapa gerangan yang datang pagi-pagi begini untuk bertamu.
“Ya, tunggu sebentar…” ujar Hankyung agak keras, sambil berlari sedikit terburu-buru menuju pintu depan.
Pemuda kelahiran China tersebut membatu melihat dua sosok di hadapannya. “Ka-kalian… Kenapa kalian kemari?” tanya Hankyung terbata-bata.
Gara-gara ucapan Hankyung, dirinya mendapat pukulan keras di kepala dari sang lawan bicara, “Dasar! Bagaimana bisa kau berkata hal seperti itu pada kedua orangtuamu sendiri!” ujar sang ayah kesal.
Hankyung mengaduh kesakitan, “Maaf… Ayo, masuk Appa, Umma…” ujarnya sambil mempersilahkan kedua orangtuanya masuk ke ruang tamu.
“Siapa, hyung?” Tanya Kyuhyun bingung. Namun, tak lama kemudian dirinya tersenyum lebar, “Oh!! Ahjumma! Ajusshi! Selamat datang!”
Ibu Hankyung tersenyum, “Ah~! Apakabar menantu imutku satu ini?” tanyanya sambil mencubit pipi chubby Kyuhyun.
Kyuhyun tertawa, “Jangan begitu, Ahjumma! Aku bukan anak-anak!” ujarnya dengan wajah cemberut yang cute.
“Hey, mana sambutannya ke Ahjussi-mu ini, Kyu?!” ujar Ayah Hankyung sambil membentangkan tangannya lebar-lebar.
“Ahjusshi!!” panggil Kyuhyun bersemangat, berlari memeluk mertuanya itu.
Hankyung Cuma bisa memutar matanya malas. Merasa terabaikan oleh kedua orangtuanya juga Kyuhyun. “Jadi kenapa kalian berdua kemari?” tanya Hankyung berusaha menegahi ayahnya yang memeluk Kyuhyun sangat erat hingga hampir sesak napas.
Sang ayah langsung melepaskan pelukannya pada Kyuhyun, dan beranjak mengajak menuju Hankyung, “Sini, sebentar aku harus bicara berdua padamu…” ujar sang ayah, menarik Hankyung berbicara empat mata di ruang keluarga.
Kyuhyun hanya menatap heran dua orang dewasa yang pergi menjauh dari hadapannya itu, “Ahjumma, Hyung dan Ahjusshi mau bicara apa?” ujar bocah sepuluh tahun itu penasaran.
Ibu Hankyung Cuma tersenyum kecil, “Tidak usah pikirkan mereka berdua… Ada yang Ahjumma ingin ajarkan padamu. Oh, iya jangan panggil aku ‘Ahjumma’ Kyu. Panggil ‘Umma’ saja…” ujarnya sambil tersenyum.
Pipi chubby Kyuhyun merona imut, “Nee, Umma…”
“Aiiih~ kau imut sekali, Kyu!” ujar Ibu Hankyung sambil (lagi-lagi) mencubit pipi Kyuhyun. “Ayo ke dapur, umma akan ajarkan kamu memasak masakan kesukaan Hankyung…” ujarnya sambil menarik tangan mungil Kyuhyun ke arah dapur.
.
“Jadi… Sejauh mana kau sudah ‘menyentuh’ Kyuhyun?” tanya sang Ayah dengan wajah mengintrogasi.
Hankyung menghela nafas, “Tenang saja, Appa… Aku belum menyentuhnya sama sekali…”
BLETAK!!
“Kau ini bodoh sekali! Bagaimana bisa kau belum menunjukkan pergerakan apa-apa seperti ini?!” ujar sang ayah dengan suara penuh kemarahan.
Hankyung malah bingung atas reaksi ayahnya yang menurutnya di luar perkiraan. Bukan kah seharusnya sang ayah mendukungnya?
“Kapan kau mau memberikan cucu? Aku tidak ingin menunggu lama!!” ujar sang ayah tidak sabar.
Tunggu… Jadi pembicaraan tentang ‘segera mendapatkan cucu’ pada surat di malam pertama pernikahan Hankyung dan Kyuhyun itu serius?!
“Tunggu, Appa… Kyuhyun itu masih kecil… Mana mungkin aku…”
“Ah!! Alasan! Ayah dan Ayah Kyuhyun sudah membicarakan hal ini berkali-kali. Dan kami sepakat kalau kami membutuhkan cucu!” ujar sang ayah memotong omongan Hankyung.
“Lalu, bagaimana bisa Kyuhyu hamil? ‘Kan dia laki-laki juga!” balas Hankyung masih berusaha membela diri.
“Appa sudah pikirkan itu semua, Aku dan juga Ayah Kyuhyun berhasil mendapatkan obat tradisional China untuk merangsang pembentukan rahim di tubuh Kyuhyun. Jadi jika meminum obat itu secara rutin, aku jamin Kyuhyun akan bisa memiliki anak!” ujarnya dengan nada berapi-api.
Setelah itu pembicaraan selalu soal ‘cucu’ dan ‘Ayo lakukan this and that dengan Kyuhyun’. Tentu saja hal ini hampir membuat Hankyung gila karena frustasi tingkat tinggi.
Setelah pembicaraan panjang dan melelahkan selama berjam-jam, kedua orangtua Hankyung pamit pulang. Tentu saja dengan menekankan kalimat “Ayo, cepat buat cucu untuk kami.” Pada Hankyung. Kyuhyun yang tidak mengerti apa-apa hanya tersenyum dan melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal pada kedua mertuanya.
Hankyung menghela nafas sambil memijat pelipisnya. Pemuda kelahiran China terseut mengistirahatkan tubuhnya di atas sofa agar rileks. Sedangkan Kyuhyun pergi ke dapur entah untuk menggambil apa.
Tidak lama kemudian, Kyuhyun kembali dengan membawa sebuah kopi hangat beraroma rempah-rempah yang memanjakan hidung Hankyung. “Hyung, Hyung ‘kan kelihatan capek, jadi Kyu buatkan kopi ini…” ujarnya sambil menyodorkan kopi hangat siap minum itu Hankyung.
Hankyung tersenyum senang atas sikap dan perhatian Kyuhyun yang menurutnya sangat manis itu padanya. “Terimakasih Kyu… Kau baik sekali…” ucapnya sambil mengacak helai lembut rambut bocah sepuluh tahun itu.
Hankyung menyeruput sedikit kopi yang disiapkan Kyuhyun.
‘Hmm… enak juga kopi ini…’ batin Hankyung, kemudian meneguk kopi itu seluruhnya hingga tak bersisa. Dirinya melihat Kyuhyun yang duduk di sampingnya sambil melihat televisi.
‘Kalau diperhatikan, Kyuhyun punya kulit yang putih pucat dan lembut. Hm… Apakah kulitnya memang begitu lembut jika aku nanti akan menyentuhnya? Dan… Ah!! Bibirnya yang ranum dan sewarna dengan buah cherry itu… Apakah bisa lebih memerah lagi setelah nanti aku mencumbunya?’
Mata Hankyung beralih pada gundukan mungil yang ada di selangkangan Kyuhyun. ‘Hm… Saat kejadian mandi bareng itu aku belum sempat melihat bagian yang satu itu… Bagaimana bentuknya, ya? Apa akan muat jika nanti kejantanan mungil itu masuk di mulutku?’
Hankyung cepat-cepat menggelengkan kepalanya, menghilangkan segala pikiran mesumnya. Dirinya melirik bagian selatannya, dan ternyata benar!! Kejantanannya sudah berdiri di balik celana! Hankyung cepat-cepat menutupi gudukan ereksi di celananya.
Hankyung jadi heran sendiri, bagaimana bisa hanya memikirkan hal kotor sedikit saja sudah berhasil membuat miliknya menegang?
Jangan-jangan…
“Kyu… Kopi apa yang kau berikan padaku?” tanya Hankyung panik.
Kyuhyun menggandeng tangan Hankyung dan mengajaknya menuju dapur, kemudian menunjukkan kopi sachet yang tadi digunakannya. “Tadi umma menyuruhku untuk memberikan kopi ini jika hyung kelelahan…” jelasnya.
Mata Hankyung hampir mencuat saat membaca judul merek kopinya.
VIAGRA COFFE
(A/N: Viagra adalah campuran obat yang bisa membuat penggunanya jadi teragsang bahkan pada hal-hal kecil sekalipun)
‘Sial… Bagaimana nasib gundukan di celanaku ini?’ batin Hankyung dalam hati sambil mengumpat-umpat. Seharusnya dirinya sudah bisa menebak, jika orangtuanya pasti akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan…
‘Apa sebaiknya aku melakukan hal itu saja dengan Kyuhyun?’ batinnya. Sepertinya Viagra sudah mengambil alih pikiran Hankyung. Sedangkan Kyuhyun hanya menatap hyungnya itu dengan pandangan bingungnya yang sangat imut. Oh, Kyuhyun… Seandainya kau tahu jika dirimu dalam bahaya…
.
.
TBC
.
.
.
.
More Review=Fast Update
*tebar Kyuhyun*
1 note · View note
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 7] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Kok wajah hyung memerah? Hyung sakit?”
Chapter 7: Strategy
By Himawari Ichinomiya
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God, and Them selves. But, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
Inspired: UKiss-As Long As You Love Me
Rated T semi M
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskan keinginan untuk mentunangkan dirinya dengan seseorang yang di luar perkiraan, dan ternyata adalah seorang anak kecil bernama Cho Kyuhyun?!
Warning: Fic ini mengandung unsur YAOI, banyak typo, OOC, dan hal-hal tidak jelas lainnya. Jika memang tidak suka, silahkan meniggalkan fic ini, sebelum ada niat memberikan flame pada Hima. Kalau ada yang nge-flame, berarti flamer itu nggak bisa baca.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
Kyuhyun-10 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Hankyung menatap jam tangan hitamnya dengan pandangan tidak tenang. Sesekali dipandangnya sosok mungil nan imut di hadapannya dengan pandangan geli.
“Pelan-pelan saja, Kyu.” Ujarnya sambil menahan tawa.
Bocah berumur sepuluh tahun itu cemberut dengan wajah menggemaskan. “Kau menertawakanku, hyung?” ucapnya kesal, khas anak kecil. Saat ini Hankyung, dan Kyuhyun sedang makan siang di cafeteria kampus Hankyung. Setelah peristiwa ‘insiden’ (yang lagi-lagi) dengan Seohyun, membuat makan siang Kyuhyun tertunda. Alhasil, sekarang bocah berumur sepuluh tahun itu makan seperti orang kelaparan.
Hangeng tersenyum, “Kau kelihatan lucu, sih Kyu…” ujar namja China itu dengan menahan tawa, tangannya bergerak membersihkan bekas saus di sudut bibir Kyu dengan ujung ibu jarinya.
Siwon dan Zhou Mi memutar mata dengan malas melihat adegan pasangan baru di depan mereka. Ya ampun! Seperti telenovela saja!!
“Halooo~ tolong jangan lupakan jika kami juga berada di sini dari tadi…” ujar Zhou Mi dengan pandangan kesal.
“Biasa, pasangan yang lagi kasmaran!” sahut Siwon ikut-ikutan.
Hankyung jadi terbatuk-batuk salah tingkah karena perkataan Zhou Mi dan Siwon. Sepupu Hankyung itu terkekeh sedikit mengejek. Kyuhyun Cuma menatap tiga orang pemuda yang lebih tua darinya tersebut dengan pandangan bingung yang imut.
Hankyung melirik jam yang melingkar di tangannya dengan pandangan cemas, “Mian, Kyu… Aku ada jam kuliah lagi setelah ini.”
“Hyung harus pergi…??” ujarya dengan pandangan sedih.
Hankyug menghela nafas, “Maaf, Kyu. Hyung terpaksa harus pergi…” ujar Hankyung dengan wajah menyesal. Kyuhyun makin cemberut karena ucapan Hankyung. Namja China itu kembali menghela nafas, matanya melirik Siwon yang asyik memakan sandwich, dan Zhou Mi yang sepertinya sedang sibuk meng-update weibonya. “Siwon, Zhou Mi. Tolong antar Kyu pulang. Aku ada jam kuliah setelah ini. Kalian tidak keberatan, ‘kan?”
Keduanya menghentikan kegiatan masing-masing, kemudian saling menatap dengan pandangan bersemangat ke arah Kyuhyun. Sedangkan si korban, eh maksudya Kyuhyun, masih asyik meneguk milk shake cokelatya.
Hankyung yang bisa menangkap arti pandangan (mesum) dari dua orang terdekatnya itu langsung memberikan death glare terbaiknya pada Zhou Mi dan Siwon. “Jagan berani-beraninya melakukan hal-hal aneh kepada Kyuhyun.” ujarnya memperingatkan, dan hanya dibalas cengiran tidak bersalah dari kedua mahasiswa populer tersebut.
Hankyung memijat dahinya sebentar, kemudian kembali menatap jam tangannya dengan tidak tenang, “Aku sudah terlambat. Sebaiknya aku pergi sekarang.” Gumam Hankyung pelan, kemudian mencangklong tasnya dan mencium pipi Kyuhyun lembut, “Hyung pulang ke rumah dulu, hati-hati di rumah.” Ujarnya, lalu mengusap rambut ikal Kyuhyun pelan.
Pipi Kyuhyun memerah, karena sikap Hankyung yang seakan menegaskan bahwa dirinya sudah dimiliki oleh sang namja kelahiran China tersebut. Bocah gamer itu mengagguk kecil, kemudian melambaikan jemari kecilnya kea rah sosok Hankyung yang sudah berjalan menjauh.
Zhou Mi da Siwon Cuma memandang sepasang kekasih tersebut dengan perasaan dongkol setengah mati. Zhou Mi menatap Kyuhyun yang masih asyik memakan makan siangnya dengan bersemangat.
“Kyu, bagaimana hubunganmu dengan Han-gege?”
“EH?!” Kyuhyun terbelalak kaget atas pertanyaan Zhou Mi yang tiba-tiba.
“Jadi gimana?” tanya Zhou Mi dengan sedikit memaksa, karena penasaran.
Pipi bocah manis itu kembali merona, “Aku sudah menyatakan perasaanku pada Han-hyung…” ujarnya malu-malu dengan cara yang sangat imut. Namun hal itu malah membuat Siwon dan Zhou Mi jadi tambah sebal, keduanya berpikir, ‘Bagaimana bisa Hankyung memiliki bocah seimut ini sebagai istri sah.’
Siwon yang cepat kembali dari lamunannya langsung mengambil alih pertanyaan, “Lalu bagaimana tanggapan dari Hankyung?”
Wajah Kyuhyun langsung muram, “Dia menjawab tidak tahu…” ucapnya dengan tidak bersemangat.
“Hah? Maksudnya?” balas Zhou Mi bingung.
“Han-hyung bilang, dia tidak mengerti apa yang dia rasakan terhadapku saat ini, tapi yang pasti dia tidak ingin aku jauh darinya.” Ujar Kyuhyun menjelaskan, dan lagi-lagi dengan wajah sedih.
“Terus, kau jawab bagaimana?” tanya Siwon dan Zhou Mi entah kenapa untuk kesekian kalinya bisa bersamaan.
Dan Kyuhyun menceritakan semua yang terjadi pada dua orang yang lebih tua darinya itu, termasuk tentang insiden Seohyun yang sudah dua kali terjadi padanya. Zhou Mi dan Siwon hanya mengangguk-angguk mengerti, terkadang mengimbuhi dan menimpali cerita si bocah imut.
“Jadi sekarang kau bingung bagaimana membuat Han-gege menyukaimu, Kyu?” ujar Zhou Mi, saat Kyuhyun sudah mengakhiri ceritanya. Kyuhyun mengangguk kecil, dengan gaya yang innocent, membuat Siwon da Zhou Mi harus menahan diri untuk tidak ‘men-this-and-that’ bocah manis itu.
“Aku harus bagaimana, Mimi-ge, Wonnie-hyung?” ujar Kyuhyun bingung.
Zhou Mi dan Siwon terdiam sejenak, kemudian berpikir. “AH!!” ujar dua orang itu bersamaan. Kyuhyun hanya mengernyit bingung. Sedangkan kedua namja lebih tua tersebut saling berpandangan dengan wajah aneh, menurut Kyuhyun.
.
.
.
Hankyung menghela nafas untuk entah yang keberapa kalinya hari itu, di mata kuliah yang dihadirinya Hankyung sama sekali tidak bisa konsentrasi. Dirinya sama sekali tidak menangkap dosennya yang menerangkan pelajaran dengan berapi-api di depan kelas. Namja kelahiran china tersebut sangat bersyukur dirinya sudah belajar di rumah megenai apa yang diajarkan oleh dosen sekarang ini.
‘Awas saja kalau si kuda dan koala liar itu melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada Kyu.’ Batinnya untuk yang kesepuluh kali dalam dua jam pelajaran di kelas.
“Sekian untuk pelajaran hari ini. Minggu depan bersiap-siaplah untuk kuis.” Ujar dosen itu kemudian keluar dari ruangan.
‘Akhirnya selesai juga’ ,batin Hankyung lega, buru-buru membereskan buku-buku di mejanya, tentu saja dirinya berusaha mengabaikan ajakan Jessica, YoonA dan Seohyun untuk menemani ketiganya berbelanja di mall.
Dengan langkah tergesa, Hankyung berjalan menuju tempat parkir dan berusaha untuk secepatnya sampai ke apartement dan memastikan Kyu baik-baik saja.
“Kyu! Aku pulang…” ujar Hankyung agak keras saat sudah berada di depan pintu apartement mereka. Namja kelahiran China itu melirik jam tangan Gucci hitam yang melingkar rapi di tangannya.
Jam enam sore.
‘Kyu harusnya sudah sampai di rumah dari tadi.’ ,batin Hankyung khawatir. Pikirannya sudah membayangkan hal-hal yang buruk-buruk, saat beberapa menit kemudian Kyuhyun membuka pintu, “Hyung? Kenapa diam saja di depan pintu?” tanya Kyuhyun heran.
Hankyung berusaha menenangkan kembali hatinya, “Kyu? Kau baik-baik saja ‘kan? Kenapa tidak segera membuka pintu?” ujarnya dengan nada over protective. Namun ucapannya terhenti, saat melihat penampilan Kyuhyun di depannya.
“Ky-Kyu… Ka-kau…” ucapnya terbata-bata. Kyuhyun tersenyum melihat reaksi Hankyung, pikirannya kembali terawa pada kata-kata Zhou Mi saat erada di cafeteria kampus.
“Kenakan celana pendek dan tank top, lalu jangan lupa juga kenakan apron saat memasak untuk makan malam hari ini.” Ujar Zhoumi
“Tapi, Mimi-ge… untuk apa?” ujar Kyuhyun bingung.
“Sudah, pokoknya pakai saja! Dan aku yakin Han-gege pasti akan langsung menyukaimu!” Zhou Mi mengatakannya dengan wajah meyakinkan.
Pikiran Kyuhyun kembali pada dunia nyata, saat tangan Hankyung menyentuh pundak mungilnya,“Kyu…”
Kyuhyun menelan ludahnya sendiri saat melihat tatapan Hankyung yang nampak serius, ‘Apa strategi Mimi-ge berhasil?’ tanyanya dalam hati
“Kyu….”
Glup.
“KENAPA KAU PAKAI PAKAIAN SEPERI ITU?!!” jerit Hankyung dengan nada yang lagi-lagi over protective.
“Eh?”
“Jangan pakai baju seperti ini, Kyu! Apa-apaan juga celana pendek itu?! Bagaimana kalau kau masuk angin?” ujarnya sambil berusaha mengajak Kyu masuk ke dalam apartement, dirinya tidak mau penampilan Kyuhyun yang menggoda saat ini dilihat oleh orang lain.
Kyuhyun cemberut melihat reaksi Hankyug yang menurutnya di luar perkiraan. “Mi-mian, hyung…” ucap Kyuhyun muram.
Hankyung mengecak-acak rambut Kyuhyun pelan, “Sudahlah… Kau tidak salah…”
Kyuhyun sedikit tersenyum, kemudian menggandeng tangan Hankyung, membawa pemuda yang lebih tua darinya tersebut ke ruang makan. Di sana Kyuhyun sudah menyiapkan dengan rapi sepiring nasi goreng Beijing dengan telur mata sapi, jus jeruk, dan sandwich ham.
“Kyu! Kau bisa memasak? Bagaimana kau bisa tahu kalau aku suka nasi goreng Beijing?” ujar Hankyung senang. Terlihat jelas bibirnya membentuk senyuman lebar, dan matanya nampak bersemangat.
‘YES!!’ batin Kyuhyun dalam hati, dirinya berusaha untuk tidak melonjak kegirangan. Wajahnya yang manis hanya menunjukkan senyuman kecil, “Hyung suka? Coba dulu masakannya…” ujar Kyuhyun.
Hankyung tersenyum, senang. Dirinya berjalan menuju meja makan, kemudian mengambil sendok dan mencoba masakan buatan Kyuhyun.
Bocah sepuluh tahun itu menahan napas, berharap-harap cemas.
Hankyung terdiam, keteka selesai mengunyah beberapa kali, “Rasanya enak juga.”
Kyuhyun terhenyak, “BE-BENARKAH?!”
Hankyung tersenyum, kemudian mengangguk pelan, “Coba saja!” ujarnya, kemudian menyendok nasi goreng buatan Kyu kemudian disuapkannya pada bocah manis berambut ikal kecoklatan itu.
Kyuhyun mengunyah sebentar, “Enak!!” ujarnya senang, atas hasil kerja kerasnya sendiri.
Hankyung tersenyum, “Kau belajar membuatnya?” Kyuhyun tersenyum dan mengangguk sebagai respon.
Bocah berumur sepuluh tahun itu bersyukur karena beberapa jam yang lalu mendapat kursus singkat memasak dari Zhou Mi yang lumayan pintar dalam urusan masak-memasak. Yah, ada untungnya juga diskusi masalahnya dengan Hankyung pada Zhou Mi dan Siwon.
“Kau tidak makan, Kyu?” tanya Hankyung, menghentikan makannya sejenak.
 Kyuhyun menggeleng, “Aku hanya membuat untuk Hyung saja… Lagi pula, aku tidak lapar.” ucapnya sambil tersenyum sok dewasa.
Kruyuuuukkkk~
Hankyung tertawa kecil, wajah Kyuhyun memerah, malu.
“Kau lapar ‘kan?”
Kyuhyun mengangguk imut. Membuat Hangeng ingin mencubit pipinya.
“Sini aku suapi…”
Kyuhyun menggeleng cepat.
“Aku tidak menerima penolakan.”
Kyuhyun berjalan mendekat menuju Hankyung, kemudian terduduk di sebelahnya. Hankyung tersenyum, kemudian menyuapkan sesendok nasi goreng buatan Kyuhyun ke dalam rongga mulut bocah penggila game tersebut. “Hyung juga harus makan…” ujar Kyuhyun disela kegiatan mengunyahnya.
Keduanya makan dengan tenang, Hakyung memberikan suapan pada Kyuhyun, namun dirinya juga tidak lupa untuk makan. Sesekali, dirinya membersihkan bulir-bulir nasi yang menempel di sekitar bibir Kyuhyun. Kyuhyun cemberut karena dirinya diperlakukan seperti anak kecil.
“Hyung mau mandi? Aku sudah menyiapkan air hangat.” Ucap Kyuhyun.
Hankyung merasa senang karena merasa dirinya begitu diperhatikan oleh Kyuhyun, meskipun hanya berupa hal-hal kecil yang bisa dilakukan oleh bocah seusianya. “Terimakasih, Kyu. Hari ini kau membuatku sangat senang.”
“Jadi, selama ini aku tidak pernah membuat hyung senang?” balas Kyuhyun dengan menggembungkan pipinya, kesal.
Hankyung tertawa kecil, kemudian menggeleng, “Kyu selalu membuat hyung senang, kok. Tapi, hari ini hyung lebih senang lagi.” Pipi Kyuhyun memerah mendengar perkataan namja yang lebih tua Sembilan tahun darinya tersebut.
Namja kelahiran China tersebut berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Kyuhyun merapikan beberapa piring kotor bekas Hankyung dan dirinya tadi makan.
Beralih dari Kyuhyun, Hankyung tersenyum saat melihat air hangat yang sudah disiapkan oleh bocah kesayangannya itu. Aroma therapy dengan wewangian bunga teratai khas Beijing dari negara asalnya. Bagaimana Kyuhyun bisa tahu semua yang dia suka?? Batinnya penasaran.
Hankyung melepaskan seluruh pakaiannya, memuat kulitnya yang kecokelatan dan abs sempurnanya tidak tertutupi oleh sehelai benangpun. Dirinya merilekskan semua otot-ototnya yang kelelahan dan memasuki air hangat yang sudah tersedia di dalam bath tub.
Hankyung memejamkan matanya, merasakan wangi teratai dan hangatnya air yang membuat seluruh tubuhnya rileks barang sejenak. Masalah dengan perasaannya sendiri tentang Kyuhyun akhir-akhir ini membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
“Hmmh…” Hankyung bisa merasakan otot-ototnya melemas dan tenang, terbasuh hawa hangat air. Bagian pundaknya terasa dipijat oleh tangan-tangan kecil yang semakin membuatnya nyaman dan rileks.
Tunggu…
Pijatan?
Tangan-tangan kecil?
Hankyung langsung terbangkit dari posisinya yang separuh tidur dan menyandar pada bath tub. Kepalanya menoleh, dan mendapati sosok mungil dan hanya mengenakan sehelai handuk tipis melingkar di pinggangnya yang ramping dan mungil.
Hidung Hankyung hampir saja mimisan saat melihat bocah mungil yang berpenampilan hampir telanjang di depannya. Kulitnya yang putih, rambut ikal kecokelatannya yang sedikit berantakan, pinngangnya yang mungil dan ramping, ah! Jangan lupakan puting mungil berwarna pink cerah di dadanya. Hankyung memukul wajahnya sendiri saat tersadar apa yang sedari tadi dipikirkannya.
“Kyu! A-apa yang kau lakukan?!” tanya Hankyung saat kewarasannya sudah berhasil mengambil alih.
“Aku? Aku hanya ingin membantu, hyung pasti capek. Jadi biarkan aku menggosok punggung hyung ya?” ucapnya dengan wajah malu-malu saat menatap Hankyung, tentu saja karena ini pertama kalinya bocah mungil itu memperlihatkan sebagian besar tubuhnya pada orang lain…
Hankyung menatap mata hazel Kyu yang menampakkan tatapan sangat berharap dirinya tidak disuruh keluar dari kamar mandi. Hankyung menghela nafas, tidak ingin melihat Kyuhyun sedih, “Baiklah, kau bisa menggosok punggung hyung.” Ujar Hankyung pada akhirnya.
Kyuhyun tersenyum kemudian melepaskan handuk mungil yang melingkar di tubuhnya, membuat tubuh mungilnya ikut tidak tertutup sehelai benang pun. Hankyung cepat-cepat mengalihkan pandangannya, menahan diri agar tidak bersikap layaknya ahjusshi pedopil.
Hankyung menahan napas saat merasakan (sepertinya) kejantanan mungil milik Kyu bergesekkan dengan punggungnya yang basah. Matanya membulat, napasnya tertahan, dan tubuhnya memanas. Namun dirinya masih berusaha menahan diri.
Jemari mungil Kyuhyun mengusapkan tangannya yang sudah terbalut sabun ke leher Hankyung, membuat sang namja lebih tua merasa tubuhnya semakin panas saja. Kyuhyun sepertinya tidak menyadari apa-apa, sehingga tetap melanjutkan kegitannya.
Kini jemari mungilnya malah mbergerak ke punggung namja kelahiran China tersebut, membelai halus pada punggung telanjang Hankyung. Jemari mungilnya membuat Hankyung merasa punggungnya dihinggapi oleh puluhan kupu-kupu yang terus menggelitikinya, membuat tubuhnya semakin terbakar oleh hawa panas asing dan mengakibatkan organ bagian selatannya mulai bereaksi.
‘Sial, hanya disentuh begini saja tubuhku sudah sangat panas!’ batin Hankyung kesal terhadap reaksi dari tubuhnya sendiri. Jujur saja, dirinya justru tidak begitu terangsang saat melihat video yadong koleksi Zhou Mi, dan majalah porno milik Siwon. Namun, kenapa hanya sentuhan kecil dari Kyuhyun saja sudah membuat tubuhnya bereaksi meminta lebih?
“Hyung? Hyung kenapa?” tanya Kyuhyun heran. “Kok wajah hyung memerah? Hyung sakit? Jangan-jangan gara-gara apa yang aku lakukan ya?” cerocosnya entah pada siapa, karena Hankyung tidak bisa mengatakan apa-apa mengenai apa yang dirasakan tubuhnya. Lebih tepatnya tidak bisa memberikan jawaban yang tepat pada Kyuhyun.
“Tidak, Kyu… Begini-.”
“Jangan-jangan apa yang dikatakan Mimi-ge dan Wonnie-hyung itu tidak benar, ya?!” ucapnya histeris memotong perkataan Hankyung.
Tunggu dulu…
“Memang apa yang Zhou Mi dan Siwon katakan padamu?” tanya Hankyung curiga.
Kyuhyun menampakkan wajah ragu-ragu, “Be-begini… Mimi-ge dan Wonnie-hyung bilang, kalau hyung pasti akan senang saat aku ikut mandi bersama hyung, lalu melakukan –piiiiip- (sensor) dan –piiiiip-. Katanya dengan melakukan itu, hyung akan merasakan kenikmatan yang tiada tara.”
Hankyung sweat droped setengah mati saat mendengar kata-kata yang tidak patut dikatakan oleh anak di bawah umur malah diucapkan oleh bocah polos seperti Kyuhyun.
“Kyu, apa kau tahu arti semua kata-kata yang kau ucapkan tadi?” tanya Hankyung.
Kyuhyun menggeleng dengan wajah innocent.
“Kyu… Begini… umm… segala hal yang kaku katakan itu Cuma boleh dilakukan oleh sepasang kekasih atau suami-istri…” ucap Hankyung menjelaskan.
“Eh?! Kenapa? Kenapa kita tidak boleh? Kita ini suami-istri ‘kan?” tanya Kyuhyun sedikit memaksa, namun tetap saja dengan wajah khas kekanak-kanakan.
“Tapi, hal itu tidak boleh dilakukan oleh anak-anak…” ujar Hankyung sabar.
“aku bukan anak-anak, hyung!!” jerit Kyuhyun kesal. Hankyung memutar bola matanya frustasi.
“Tapi Kau juga belum dewasa, Kyu…”
“Ukkhh!!” Ucap Kyuhyun kesal sambil menggembungkan pipinya yang chubby. Hankyung mencubit pipi Kyuhyun dengan perasaan gemas, sedangkan si bocah gamer Cuma bisa mengaduh kesakitan dan berteriak perotes.
“Ngomong-ngomong, Kyu… Apa benar ide ‘mandi bersama’ dan juga ‘celana pendek serta apron’ tadi adalah ide Zhou Mi juga Siwon?” tanya Hankyung memastikan.
Kyuhyun mengangguk.
‘Awas kalian berdua! Berani-beraninya mencoba mengotori pikiran Kyuhyun!!’ batin Hankyung dengan pandangan marah.
“Hyung… Hyung!” panggil Kyuhyun, membuat Hankyung tersadar dari lamunannya sendiri, dan memandang Kyu yang nampaknya ingin mengatakan sesuatu. “Hyung, kita tidak boleh –piiiip- ‘kan? Kalau begitu, kalau hanya mandi bersama tidak apa ‘kan?” tanyanya dengan wajah innocent.
“UKH!” Ujar Hankyung mati kutu.
Di sisi lain, Zhou Mi dan Siwon sudah mendapatkan firasat jika mereka lebih baik tidak muncul di kampus besok.
.
.
.
TBC
.
.
.
Keep Review and Support me! :3 #TebarKyuhyun
1 note · View note
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 6] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Dia ini milikku! Jangan mendekat!!”
Chapter 6: Awkward
By Himawari Ichinomiya
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God, and Them selves. But, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
Inspired: Super Junior-Song For You.
Rated T
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskan keinginan untuk mentunangkan dirinya dengan seseorang yang di luar perkiraan, dan ternyata adalah seorang anak kecil bernama Cho Kyuhyun?!
.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
Kyuhyun-10 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Sinar matahari mulai merangkak masuk melalui celah-celah tirai putih yag tertiup angin pagi. Seorang namja tampan berdarah China itu mulai merasa tidak nyaman dengan biasnya yang semakin lama semakin terang. Namja yang lebih dikenal dengan nama Hankyung itu merubah posisi tidurnya sejenak, lalu mulai membuka manic kelamnya.
Hal pertama yang ada di pikirannya saat ini adalah, ini bukan kamarnya.
Dan yang terpenting, dirinya tidak pernah merasa memiliki ukuran kasur yang begitu besar.
Hankyung kali ini benar-benar membuka matanya. ‘Menikah!!’ dirinya sama sekali lupa dengan fakta bahwa kemarin pernikahannya sudah berlangsung!
Hankyung mulai khawatir, “Jangan-jangan…”
Namja China itu menyingkap sedikit selimut putih yang menutupi wajah sosok mungil di sebelahnya. Dan mata Hankyung sukses terbelalak setelahnya.
Seorang namja manis berambut cokelat eboni yang sedikit ikal, berkulit putih pucat, dan berbibir sintal tertidur nyenyak dengan wajah begitu damai.
Hankyung merasa panik, dan melihat tubuhnya sendiri di balik selimut.
Masih berpakaian lengkap.
“Fyuuh…” dirinya menghela nafas lega, ternyata memang tidak terjadi apa-apa padanya juga Kyuhyun tadi malam. Namun, entah kenapa, Hankyung merasa sedikit kecewa. Kenapa dirinya tidak melakukan apa-apa tadi malam? Padahal semua orang sudah mendukungnya untuk melakukan ‘this and that’ pada Kyuhyun. Toh, dirinya dengan bocah sepuluh tahun itu sudah resmi menikah…
“Apa yang aku pikirkan?!!” gumam Hankyung yang baru tersadar atas pemikirannya tadi. “Kyuhyun masih kecil. Tahan dirimu, Tan Han Geng….” Gumamnya lagi pada diri sendiri.
Hankyung menatap sosok mungil yang masih tertidur nyenyak di sebelahnya. Perlahan namja asal China itu mengulurkan tangannya, membelai surai madu ikal milik Kyuhyun.
“Lembut.” Ujar Hankyung lirih.
“Hmmh?” Kyuhyun membuka matanya perlahan, memperlihatkan iris cokelat kehidapannya yang indah. “Hyung? Sudah bangun?” ujarnya sambil mengucek-ngucek matanya dengan gaya khas anak kecil.
Hankyung tersenyum, “Kyu, kau tidak berangkat ke sekolah?”
Kyuhyun menggeleng, masih mengucek matanya yang terasa berat, “Ung~ Tidak, hyung… Aku masih capek! Kakiku juga sakit gara-gara acara tadi malam…”
Hankyung tertawa kecil melihat sikap kekanakkan Kyuhyun, “Baiklah, hyung ada jadwal kuliah hari ini. Kyu bisa jaga rumah ‘kan?” ujarnya sambil mulai beranjak dari tempat tidur.
Kyuhyun cemberut sambil menggembungkan pipinya, “Tentu saja bisa! Aku bukan anak kecil!!” ucapnya dengan nada kesal. Hankyung Cuma terkekeh menanggapi si gamer cilik itu. “Hyung mau ngapain?” tanya Kyuhyun, saat sang namja China mengambil sebuah handuk dari dalam lemari.
Hankyung menatap Kyuhyun dengan heran, “Mau mandi. Memang kenapa, Kyu?”
“Aku ikut!”
“Tidak perlu!!” tolak Hankyung tegas. Dirinya tidak bisa menjamin mampu menahan diri ketika melihat tubuh si bocah naked.
“Ehh?!! Kenapa?” Kyuhyun perotes. “Kita ‘kan sama-sama lelaki!”
“Tetap saja tidak boleh!” ujar Hankyung kekuh, kemudian berjalan menuju kamar mandi. Kyuhyun Cuma cemberut, sambil memperhatikan sang hyung (yang sekarang sudah menjadi suaminya). Bocah berumur sepuluh tahun itu turun dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan sederhana bagi dirinya dan Hankyung. Kyuhyun menyiapkan roti tawar, selai, telur mata sapi, dan segelas susu vanilla yang masih hangat.
Kenapa bisa ada bahan makanan lengkap dan alat makan di apartement baru mereka? Berterimakasihlah pada orang tua Kyuhyun serta Hankyung yang sudah menyiapkan segalanya, dari baju, perabotan, hingga bahan makanan. Jadi keduanya tidak perlu repot-repot mengurus kepindahan dan berbenah terlebih dahulu.
Tidak lama setelahnya, Hankyung sudah muncul di ruang makan dengan pakaian rapi dan tas kuliahnya. Namja lebih tua itu tersenyum senang, dirinya benar-benar merasa layaknya pasangan baru. Yah, walaupun dengan anak kecil.
Hankyung duduk dan mulai menikmati sarapannya dengan tenang, sedangkan Kyuhyun melahap roti selai cokelatnya dengan lahap. Namun, kegiatan pagi tenang mereka sepertinya harus terusik…
TING TONG! TING TONG!
Kyuhyun meletakkan rotinya kembali ke atas piring, “Biar aku yang membuka pintunya, hyung.” Ucapnya, lalu berlari menuju pintu depan yang berada di dekat ruang tamu. Hankyung kembali melanjutkan sarapannya, meminum susu vanilla hangat yang sudah disiapkan Kyuhyun.
“Waaaahhh!! Hae-hyung!! Kenapa kau datang kemari?!”
BRUSSHHH!!
Hankyung sukses menyemburkan susu vanilla yang diminumnya.
Hankyung masih ingat jika namja yang bernama Donghae itu adalah pemuda SMA yang pernah dipukulnya beberapa hari yang lalu. Memang mau apa pemuda itu menemui Kyuhyun lagi? Memang masih belum kapok? Batin Hankyung kesal.
Namja berdarah China itu berjalan mendekat ke arah pintu, “Kenapa kau datang kemari?!” ujarnya dengan garang.
Donghae menunjukan wajah terkejut, “Lho? Ternyata kamu suami Kyu?”
Hankyung semakin geram karena Donghae memanggil Kyuhyun dengan sebutan ‘Kyu’. Entah kenapa, menurutnya hal itu terlalu intim. Memang, apa hubungan pemuda ini dengan Kyu?!
Sebelum terjadi pertumpahan darah, bocah berumur sepuluh tahun itu segera berdiri menengahi Hankyung dan Donghae. “Hyung! Jangan memukul Hae-hyung!!” ujarnya dengan wajah kesal yang lucu.
Hankyung sebenarnya sangat gemas dengan ekspresi yang Kyuhyun tunjukkan. Namun, dirinya jadi semakin kesal karena sang gamer malah lebih membela Donghae dari pada dirinya.
“Aku ini suamimu! Kenapa malah membela dia?” ujar Hankyung marah sambil menunjuk Donghae. Dadanya terasa panas, dan napasnya tidak bisa stabil.
“Hyung! Aku jelas membela Hae-hyung! Dia ‘kan kakak sepupuku!!” balas Kyuhyun tidak kalah kesal.
“Eh?”
Kyuhyun mengangguk dan menggandeng tangan Donghae, “Dia Lee Donghae, Kakak sepupu dari keluarga Ummaku, mangkanya marga kami berbeda.” Jelasnya.
Hankyung langsung membeku di tempat. ‘Kakak sepupu? Dan aku dengan tidak biadabnya malah memukul kakak sepupu Kyu?’ Hankyung langsung membungkuk dalam-dalam, “Aku minta maaf atas kesalah pahamanku selama ini!”
Donghae tertawa ceria, “Tidak masalah… Aku memakluminya, kok! Jangan bersikap seperti itu, aku ini lebih muda daripada dirimu, lho…” ujarnya dengan nada bercanda.
Hankyung mempersilahkan Donghae masuk ke dalam apartement untuk duduk di ruang tamu, setelah pertengkaran pagi hari yang terjadi di depan pintu apartementnya tadi. Kyuhyun meletakkan segelas the untuk Donghae, saat ketiganya mulai mengobrol dan bercanda ringan, berusaha melupakan kesalahpahaman yang terjadi di awal pertemuannya dengan Donghae.
“Dan saat itu, Kyuhyun sempat menangis gara-gara terpisah dari kami sekeluarga di taman bermain! Aku tidak bisa lupa betapa kacaunya wajah setan kecil ini!” ujar Donghae mengejek, sambil mengelus rambut Kyuhyun.
“Yah! Hae-hyung! Jangan membeberkan keburukkanku!!” jerit Kyuhyun kesal dengan wajah memerah, entah karena malu atau marah.
Hankyung tertawa menanggapi cerita Donghae, serta sikap Kyuhyun yang sangat menggemaskan. Namun, dirinya melirik jam dinding yang sudah menunjukkan tepat jam setengah Sembilan pagi. “Mian, Donghae-ssi. Sekarang aku harus berangkat ke kampus.” Ujarnya, sambil mulai mencangklong tasnya, “Kyu, kau bisa jaga rumah sendirian? Atau perlu kuantar ke rumah orangtuamu dulu?” ujar Hankyung sedikit terburu-buru.
“Tidak perlu, hyung! Aku bisa menjaga diri. Lagipula,Hae-hyung juga disini dulu untuk menemaniku beberapa jam kedepan…” Ujar Kyuhyun.
Sebenarnya, Hankyung merasa sangat sebal meninggalkan Kyuhyun berdua saja dengan lelaki lain. Walaupun dirinya tahu jika Donghae adalah kakak sepupu Kyuhyun dan ingin menemani bocah itu lebih lama di apartement baru mereka.
Tapi, Hankyung juga tidak mau absen dari jadwal kuliahnya. Dirinya ingin segera lulus, dan berkerja menggantikan ayahnya. Karna hingga saat ini dirinya masih bergantung dengan materi dari kedua orangtuanya. Namja berdarah China itu ingin segera mandiri, agar bisa menghidupi Kyuhyun dan anak-anaknya dengan penghasilannya sendiri. ‘Tunggu dulu, apa tadi aku berpikiran ‘anak-anak’ dengan Kyu?’ batin Hankyung kacau.
“Kau yakin? Tidak mau ku antar ke rumah orangtuamu saja?” Hankyung kembali bertanya. Dan lagi-lagi gelengan kepala adalah respon dari Kyuhyun. Hankyung menghela nafas, kemudian cepat-cepat memakai sepatunya dan bersiap berangkat.
Bocah gamer itu tersenyum dan melambaikan tangan pada sosok Hankyung yang mulai beranjak pergi. Namun, tiba-tiba Hankyung kembali berjalan ke arah Kyuhyun, menarik tangan mungilnya, sehingga wajah Kyuhyun berjarak hanya beberapa senti saja dari wajah Hankyung.
Namja berdarah China itu tersenyum, melihat pipi pucat Kyuhyun yang memerah. Hankyung kembali mendekatkan wajahnya, mengecup lembut pipi chubby si bocah sepuluh tahun, membuat wajah Kyuhyun terasa panas. “Aku usahakan untuk pulang sebelum makan malam. Hati-hati di rumah.” Ujar Hankyung, sambil kembali mengecup helai madu Kyuhyun yang lembut, setelah itu barulah Hankyung benar-benar berangkat dengan mobil Ferarri hitamnya menuju kampus.
Senyum Kyuhyun makin melebar, dan pipinya masih belum berhenti merona.
‘Hankyung-hyung mencium pipiku!!!’ Jerit Kyuhyun dalam hati.
Sedangkan Donghae hanya memutar mata, iri karena melihat adegan ‘loveley dovey’ pasangan pengantin baru di hadapannya. Si Fishy melihat ada barang yang masih tertinggal di meja, “iPhone milik siapa ini?” ucapnya sambil membawa sebuah iPhone apple dengan warna hitam.
Kyuhyun melihat barang yang baginya tidak asing tersebut. “Sepertinya handphone Hankyung-hyung ketinggalan…”
.
.
.
“Jadi… Berapa ronde?”
“Pakai posisi yang bagaimana?”
“Pakai lube atau kondom?”
“Kau rekam atau nggak adegan malam pertamamu?”
Hankyung terdiam mendengar pertanyaan Siwon dan Zhou Mi. “Sudah berapa kali aku bilang? Tadi malam kami nggak melakukan apa-apa!” ujarnya kesal. Kali ini Siwon dan Zhou Mi jadi terdiam.
“Blow job?” tanya Zhou Mi lagi.
Hankyung menggeleng.
“Making out?” Kali ini Siwon.
Hankyung menggeleng lagi.
“French kiss?”
Lagi-lagi Hankyung menggeleng.
“TERUS KALIAN NGAPAIIIN??!!” Jerit Zhou Mi dan Siwon, entah kenapa bisa bebarengan.
“SUDAH AKU BILANG! KAMI TIDAK MELAKUKAN APA-APA!!” Balas Hankyung tidak kalah keras.
“Kalau begitu apa gunanya kalian menikah?” ujar Zhou Mi heran. Sedangkan Siwon Cuma geleng-geleng tidak mengerti dengan sikap Hankyung.
Saat ini ketiganya sedang berada di cafeteria kampus. Hankyung sudah hampir selesai dengan seluruh mata kuliahnya hari ini. Tinggal mata kuliah fisika dasar dan Kalkulus. Sedangkan Siwon sepertinya memang sudah tidak ada kerjaan lagi di kampus, tapi malas pulang. Zhou Mi? Dia sebenarnya sedang membolos mata kuliah kewarganegaraan yang menurutnya tidak penting, mengingat dia bukan orang Korea.
“Tapi sayang sekali kau tidak melakukan apa-apa pada anak semanis Kyuhyun. Kalau aku sih, pasti tadi malam akan aku buat dia tidak bisa jalan selama satu minggu.” Ujar Siwon ringan, sambil memakan roti isi tunanya dengan tenang. Kata-katanya sukses menghilangkan image bahwa dirinya orang yang religious.
Hankyung memberikan death glare terbaiknya pada Siwon. Dirinya sedikit kesal, saat sahabatnya itu mengatakan ‘Kyuhyun manis’ dan ucapannya tentang ‘seandainya aku dalam posisimu’ tadi.
Zhou Mi meneguk jus tomatnya sedikit, “Benar kata Shi Yuan-ge! Apa gunanya kau menikah kalau tidak melakukan ‘this-that’ dengan Kui Xian?”
“Jangan bilang begitu!! Dia itu masih anak-anak!” ujar Hankyung marah.
“Lalu kenapa kau mau menikah dengan anak-anak, kalau kau tidak mau berhubungan dengannya?” Balas Siwon, yang entah kenapa terasa begitu ‘mengena’ pada Hankyung.
“A-aku… tidak tau…” jawab Hankyung dengan nada tidak yakin. Siwon dan Zhou Mi menatap Hankyung dengan wajah bingung, sekaligus tidak mengerti. Suasana diantara mereka bertiga tiba-tiba terasa begitu hening, dan canggung.
Untunglah keheningan itu terpecah, saat Hankyung melihat ada sekitar sepuluh mahasiswa mengelilingi sesuatu. Seperti lalat yang mengerubungi makanan enak.
“Manis sekali!! Siapa namamu?”
“Sedang apa di sini? Mencari seseorang?”
“Apakah kau sudah punya pacar?”
Hankyung sebenarnya sama sekali tidak tertarik tentang siapa yang dikerubungi oleh mahasiswa-mahasiswa yang kurang kerjaan itu, namun karena menurutnya lebih baik menjauh, dari pada harus menghadapi pertanyaan dua orang tidak waras di depannya, jadilah Hankyung berjalan menuju pusat keramaian.
Namja China itu terdiam.
Sosok didepannya pun terdiam.
“KYU! Sedang apa kau di sini?!!” ujar Hankyung langung menggandeng tangan Kyuhyun, menarik bocah sepuluh tahun itu dengan sikap posesif. Kyuhyun hanya menatap Hankyung sambil mengedipkan matanya dengan imut. “Bagaimana kau bisa ke sini?”
“Aku diantar oleh Hae-hyung kemari...” ujar Kyuhyun saat sudah bisa membaca salah satu dari puluhan tanda tanya yang tertera jelas di raut wajah Hankyung.
“Lalu ke mana Donghae?”
“Aku menyuruhnya untuk pergi, karena aku tidak ingin merepotkannya…” ujar Kyuhyun ringan.
Hankyung menepuk jidatnya frustasi, ‘kenapa anak ini selalu bersikap sok dewasa?’ batinnya. “Jangan lakukan hal seperti ini lagi, Kyu… Bagaimana jika kau tersesat atau semacamnya?” ujar namja lebih tua itu khawatir.
Kyuhyun tertawa kekanakan, “Tidak mungkin! Aku ‘kan bukan anak-anak!” ujar bocah gamer itu. Hankyung Cuma memutar matanya tidak percaya dengan jawaban konyol dari Kyuhyun.
“Ah!! Jadi dia yang kemarin dinikahkan dengan Hankyung-ssi!” ujar salah satu mahasiswa yang entah siapa. Hankyung mematung mendengarnya. Jujur saja, dirinya sama sekali lupa bahwa dirinya MASIH berada di DAERAH KAMPUS, ditambah lagi, dirinya lupa bahwa teman-temannya MENGHADIRI pernikahannya kemarin, baik di resepsi, maupun di gereja.
“Wah… anak kecil yang manis!!” ujar salah satu mahasiswi yang ikut berkerumun.
“Tidak heran jika Hankyung-ssi mau menjadi suaminya, meskipun dia masih kecil!”
“Lihat kulitnya yang pucat dan pipinya yang chubby!! Waah! Jadi ingin mencubit pipinya!!”
Telinga Hankyung terasa panas, dirinya entah kenapa terasa sangat marah dan tidak suka ada yang melihat Kyuhyun dengan pandangan ingin memiliki dan menggoda bocah mungil di sebelahnya ini. Hankyung menggandeng tangan Kyuhyun erat, seakan tidak ingin siapa pun merebut sosok manis yang notabene telah menjadi pendamping hidupnya ini.
Hankyung mengajak Khyuhyun ke sebuah taman yang masih berada di dalam daerah kampusnya-SM University, tapi lebih tenang dari pada di tempat keduanya tadi berada. “Kyu, kenapa kau mendatangiku hingga kemari?” tanya Hankyung.
Kyuhyun menepuk jidatnya, “Oh iya!!” bocah mungil itu merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah iPhone 4 berwarna hitam. “Hand phone milik hyung tertinggal di rumah. Aku pikir, hyung pasti kesulitan jika barang ini tertinggal.” Ujarnya polos.
Hankyung tersenyum lembut, mengacak-acak helai kecoklatan rambut Kyuhyun dengan sayang. “Kau tidak perlu melakukan hal seperti ini, Kyu.” Ujarnya. Namja berdarah China ini sesungguhnya sangat senang dengan perhatian Kyuhyun padanya, hanya saja, bukan berarti si bocah gamer ini boleh melakukan hal-hal yang membahayakan seperti pergi ke kampus Hankyung sendirian.
“Waeyo? Apakah aku membuat hyung khawatir?” tanya Kyuhyun sambil mendongak menatap wajah Hankyung.
“Tentu saja… Jangan pernah melakukan segala sesuatunya sendiri mulai sekarang. Arasseo?”
Kyuhyun mengangguk, “Ne, Hyung…”
Hankyung tersenyum, kemudian beranjak dari tempat duduknya. “Hyung beli minuman untukmu dulu. Kau pasti haus ‘kan, Kyu?” Kyuhyun menjawabnya dengan anggukkan khas anak kecil. Namja lebih tua itu tertawa kecil, “Baiklah, hyung beli dulu.” Ujarnya lalu pergi.
Kyuhyun merogoh sakunya, mengeluarkan PSP hitam kesayangannya, dan mulai asyik bermain.
.
.
.
Ketika kembali ke cafeteria, keadaan di sana sangat ramai, karena sebagian besar jurusan sedang istirahat di jam yang sama. Yah, tidak usah heran, sih… karena ini memang saatnya untuk makan siang. Jadi, mau tidak mau Hankyung harus ikut mengantri untuk beli makanan kecil dan minuman untuk mengganjal perut lapar Kyuhyun.
“Hankyung-oppa! Anyeong, sedang apa di sini? Bukankah mata kuliah oppa sudah selesai sedari tadi?” ujar suara seorang yeoja di belakangnya. Namja berdarah China itu menoleh, dan mendapati sosok Seohyun yang tersenyum anggun padanya.
“Yah, hanya sedikit membeli makanan kecil dan minuman…” ujar Hankyung, berusaha tidak terlihat canggung, karena membelikan makanan dan minuman ini untuk seorang anak kecil yang kini sudah sah menjadi istrinya.
Seohyun tertawa kecil, dengan gaya anggun yang sedikit berlebihan. “Aku pikir oppa bukanlah tipe orang yang suka ngemil…”
“Tidak juga…” ujar Hankyung pendek, berusaha mengakiri pembicaraan yang tidak berbobot sama sekali itu. Namun, sepertinya Seohyun malah semakin mengoceh dan berbicara kesana-kemari, dan tentu saja sebagai namja sopan dan baik dalam berprilaku, Hankyung tidak dapat menyela, dan menghentikan Seohyun berbicara.
‘Sepertinya hal ini akan selesai dalam jangka waktu yang sangat lama!’ batin Hankyung dalam hati, sambil melirik sosok Seohyun yang terus mengoceh, lalu menghela nafas panjang.
.
.
.
“Hu-uh!” Kyuhyun kesal, Hankyung tidak juga kembali. Perutnya terasa keroncongan, dan starcraft di PSP-nya sudah mulai terasa membosankan. Tentu saja hal itu karena Kyuhyun sudah berhasil menyelesaikan game tersenbut sejak dulu.
Setelah berpikir-pikir ulang, Kyuhyun memutuskan untuk menyusul Hankyung ke cafetaria. Mengingat sebenarnya, si ocah gamer sudah tersesat selama dua jam di kampus Hakyung. Jadi Kyuhyun sudah cukup hafal dengan jalan-jalan di SM University. Kyuhyun kembali memasukkan PSP hitamnya ke dalam saku, dan berjalan menuju cafeteria.
Bocah sepuluh tahun itu tersenyum, saat melihat namja China lebih tua darinya kini sedang mengantri. Namun senyum di wajahnya hilang, saat melihat sosok seorang yeoja yang kini erdiri di samping Hankyung, dan keduanya berbisara akrab. Kyuhyun tau benar jika itu adalah yeoja yang sama, dengan yang dilihatnya saat di café beberapa hari yang lalu.
“Aku dengar… Oppa sudah menikah. Itu Cuma gossip, ‘kan?” tanya gadis itu. Yang Kyuhyun tau nada yang digunakannya adalah nada seorang wanita yang sedang merayu pemuda yang disukainya.
“Ukh… Bagaimana aku harus mengatakannya? Aku memang sudah menikah…” ujar Hankyung canggung. Kyuhyun tersenyum sendiri seperti orang bodoh saat mendengar ucapan Hankyung. Rasanya terdapat bahagiaan tersendiri, saat mendengar jawaban sang namjachingu.
“Oppa benar-benar menyukai pasangan oppa itu?” tanya si yeoja kecewa.
Kyuhyun menahan napas, berusaha mendengarkan percakapan antara dua orang itu.
“Tidak.”
Mata Kyuhyun berkaca-kaca. Jadi Hankyung memang hanya terpaksa menikah dengannya, bukan karena dasar perasaan. Bocah mungil itu menangis, pipi pucatnya memerah. Kyuhyun berjalan menjauh dari kedua orang dewasa itu.
.
(In Hankyung POV)
“Oppa benar-benar menyukai pasangan oppa itu?” tanya Seohyun dengan wajah kecewa.
Aku terdiam sejenak. Jika boleh jujur, aku sama sekali tidak tahu harus menjawab seperti apa… Tapi aku selalu nyaman berada di dekat Kyu, aku juga senang jika melihatya tersenyum. Dan mengapa ada rasa sakit, saat aku melihat bocah sepuluh tahun itu dekat dengan orang lain?
“Tidak…” jawabku lirih. Wajah Seohyun langsung cerah saat aku mengatakannya. “Aku… Tidak tahu.” Lanjutku lagi. Dan Seohyun kembali memasang wajah kecewa.
Ketika pandanganku beralih dari Seohyun, samar-samar aku melihat sosok mungil yang berjalan menjauh. Apakah itu Kyu?
Ya! Dia Kyu!!
Tapi, kenapa dia menangis?
Jangan-jangan… Dia mendengar ucapanku?
“KYU!!” Aku memanggilnya, dan berusaha mengejar bocah sepuluh tahun itu. Saat tanganku sudah dekat dengannya, kutarik tangan mungilnya, membuat wajahnya yang biasanya terlihat lucu dan kekanak-kanakan. Namun, kali ini wajahnya terlihat pucat, dan bulir-bulir air mata terus merembes dari manic cokelatnya. “Kyu! Jangan salah paham!” ujarku, sambil berusaha memeluknya.
Kyuhyun masih menangis, dan berusaha mendorong tubuhku. Tapi tentu saja dia kalah tenaga, karena aku jauh lebih tua. “Lepaskan, Hyung! Kau hanya terpaksa menikah denganku! Bukan karena kau menyukaiku!” ujarnya dengan suara penuh isakan.
Aku menghela nafas, kemudian membungkuk. Tanganku menghapus jejak-jejak air mata yang masih merembes dari permatanya yang indah. “Kau salah paham…”
“Jangan bohong! Kau bilang ke Noona itu kalau kau terpaksa menikah denganku!”
“Aku bilang ‘tidak tahu’ bukannya ‘tidak’.” Ujarku menjelaskan.
“Hah?” Kyuhyun memasang wajah bingung. “Lalu, bagi hyung. Aku ini apa? Kekasih? Adik? Atau bukan siapa-siapa?” tanya Kyuhyun bertubi-tubi, menatapku lurus dengan pandangan inocentnya.
Aku masih belum bisa menjawabnya. Tentu saja, aku masih bingung. Tapi, aku sudah dapat merasakan, jika aku tidak bisa jauh dari bocah manis satu ini, dan juga tidak bisa merelakannya bersama orang lain. “Hyung sendiri juga tidak tau. Tapi yang pasti, Hyung tidak bisa berada jauh dari Kyu, dan hyung juga tidak suka melihat Kyu dekat dengan orang lain. Jadi, tetaplah bersama Hyung…”
Wajah Kyuhyun memerah mendengar perkataanku. Aku bisa melihat pipinya merona karena malu. Aku tertawa kecil meihat tingkahnya yang manis, rasanya ingin sekali mencubit pipinya yang chubby! Yang berada di luar perkiraanku, tiba-tiba Kyuhyun menarik tanganku, membuat wajahku lebih mendekat dengan wajahnya.
Yang bisa kurasakan berikutnya adalah, sesuatu yang lembut seperti gula-gula menyentuh permukaan wajahku.
Kyuhyun mencium pipiku!!
“Kalau begitu, bersiap-siap saja, Hyung! Aku akan berusaha membuatmu menyukaiku!!” ujarnya seperti seorang powerangers yang menantang musuhnya.
Aku tertawa kecil, “Kalau begitu, aku sangat menantikannya.”
.
.
.
TBC
.
.
.
Review or Comment, Please!! :D
0 notes
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 5] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Jadi… Kita sekarang sudah boleh bobok bareng, hyung?”
Chapter 5:Am I married?
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God and Them selves. But, Siwon, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
By Himawari Ichinomiya
Inspired: A Pink-I don’t know.
Rated T
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskan keinginan untuk mentunangkan dirinya dengan seseorang yang di luar perkiraan, dan ternyata adalah seorang anak kecil bernama Cho Kyuhyun?!
Warning: Fic ini mengandung unsur YAOI, banyak typo, OOC, dan hal-hal tidak jelas lainnya. Jika memang tidak suka, silahkan meniggalkan fic ini, sebelum ada niat memberikan flame pada Hima. Kalau ada yang nge-flame, berarti flamer itu nggak bisa baca.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
Kyuhyun-10 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
“Haaaah…” Hankyung menghela nafas, lalu menggeleng lemah, sambil memijit dahinya yang sedari tadi terasa pusing. Bukan, bukan kepala namja asal China ini yang terasa sakit. Lebih tepat jika mentalnya yang sedari tadi tidak kuat. Hankyung kembali menghela nafas sekali lagi, tangannya membetulkan dasi berwarna emas mengkilat yang terlihat miring di leher jejangnya.
Namja berumur Sembilan belas tahun itu kembali menatap cermin yang memantulkan sosoknya. Dirinya kini mengenakan texuedo hitam, kemeja berwarna sama, dan dengan dasi berwarna emas. Rambutnya juga sudah tertata cukup rapi. Kenapa dia berdandan rapi seperti ini? Mau ke kondangan? Atau arisan? Tentu saja bukan keduanya!
Hankyung kembali memijat pelipisnya, berusaha menghilangkan stress yang sedari tadi melanda pikiran. Benaknya kembali melayang pada kejadian kemarin lusa. Kejadian yang memicu semua ini bisa terjadi.
.
“Kalian mau menikah?” Jerit Tuan Cho tidak percaya. Pria paruh baya itu sampai meletakkan cangkir kopinya dengan kasar begitu mendengar kata ‘menikah’ dilontarkan oleh anak sang sahabat.
Hankyung mengangguk mantab. “Benar, ahjusshi. Kyuhyun dan aku sama-sama menginginkan status tetap. Kami sudah saling suka. Lalu kenapa tidak menikah saja?” jelasnya panjang lebar.
Kyuhyun membeku dengan ucapan namja lebih tua Sembilan tahun darinya itu. Bocah ini sama sekali tidak menyangka, jika memancing kemarahan Hankyung akan membawanya ke ujung yang seperti ini.
Sedangkan ayah Kyuhyun kini sedang berpikir sambil memegang dagunya. Sesekali mata hitam kecokelatannya menatap tajam ke arah Hankyung, kemudian menatap Kyuhyun yang terlihat gugup. Beberapa saat kemudian Tuan Cho tersenyum lebar, “Aku tahu kau akan mengatakan hal ini.” Ujarnya senang, dengan menepuk-nepuk pundak Hankyung bersemangat.
Hankyung tersenyum, Kyuhyun cuma nyengir tidak jelas, bingung harus senang atau terkejut dengan keputusan sang ayah yang langsung menyetujui hal ini tanpa terlalu lama berpikir. “Baiklah. Karena kalian berdua sudah cukup siap untuk menikah, sebaiknya pernikahan ini segera dilaksanakan.” Lanjut Ayah Kyuhyun serius. “Ah, bagaimana jika besok lusa?”
Hankyung tersenyum, “Semua terserah ahjusshi dan appa saja, kami berdua menerima segala keputusan kalian.” Ujar namja asal China itu sopan. Kyuhyun sendiri merasa sedikit sebal karena merasa tidak diperhatikan. Mungkin ini resiko karena dirinya masih berumur sepuluh tahun, jadi orang dewasa tidak akan menanyakan perihal pendapatnya. Rasa kesalnya terlihat dari bibir bawah si gamer cilik yang maju beberapa senti.
Tuan Cho sepertinya sama sekali tidak melihat mood anaknya yang memburuk, dan malah makin tersenyum atas jawaban sang calon menantu. “Ah, kau benar-benar calon menantu yang baik, Hankyung! Ahjusshi pastikan semuanya beres dan terencana rapi.”
.
Dan di sini lah Hankyung sekarang. Di dalam ruang ganti, bersiap-siap untuk segera berjalan menuju altar. Saat dirinya sudah memasuki gereja, namja asal China itu melihat banyak sekali rekan kerja ayahnya serta ayah Kyuhyun. Tidak hanya itu, teman-teman sekampusnya yang berasal dari kalangan atas semuanya berkumpul. Tunggu dulu, teman sekampusnya? Oh tuhan, jangan bilang kalau teman-temannya juga ikut datang!
 Hankyung memukul jidatnya keras. Pasti teman-teman sekampus akan tahu jika dirinya akan menikah dengan seorang anak kecil! Rasa gugup tiba-tiba menyergapnya. Bagaimana jika dirinya akan dibilang tidak normal? Oke, orientasi seksnya memang tidak normal, tapi dibilang ‘pedopil’? Oh, itu sama sekali bukan cita-citanya!!
Mata hitamnya melirik ke arah bangku terdepan gereja, di sana ada kumpulan keluarga dekatnya dan Kyuhyun. dan Zhou Mi, adik sepupunya serta Siwon sahabatnya duduk sambil terkekeh mengejek, tidak lupa mengacungkan dua jempol mereka, membuat Hankyung semakin kesal. “Sial.” Batinnya.
BRAK
Pintu altar gereja terbuka lebar, seluruh undangan menatap ke arah pintu eboni yang terbuka. Pemain piano sudah mulai menggerakkan jari-jarinnya di atas tuts-tuts nada, menciptakan melodi syahdu yang menenangkan hati. Hankyung terdiam, dilihatnya sosok mungil dengan didamping sang ayah di sebelahnya.
Hankyung terdiam, belah bibirnya terbuka, namun tidak ada satu katapun yang terlontar. Penampilan Kyuhyun saat ini membuatnya benar-benar speechless. Bocah itu terlihat sangat menggemaskan! Tubuh mungilnya yang berkulit pucat dibalut oleh texuedo putih dengan sedikit aksen perak, di lehernya disertakan pita kupu-kupu berwarna perak pula. Pipinya yang chubby sedikit memerah karena gugup dan malu, bibirnya yang kemerahan terlihat lebih menggoda dengan lip gloss, dan tidak lupa karangan bunga cantik, berupa lily putih yang ada di tangan mungilnya.
Seluruh rasa ragu di hati sang namja China itu menghilang, digantikan rasa kagum dan bersyukur. Saat Tuan Cho dan buah hatinya itu sudah mendekat, pria paruh baya tersebut menyerahkan genggaman tangan mungil Kyuhyun ke arah Hankyung. “Kupercayakan buah hatiku padamu, Hankyung.” Ujarnya.
Hankyung mengangguk tegas, kemudian menarik bocah sepuluh tahun itu perlahan ke sebelahnya. Pastor membungkuk sejenak, kemudian mulai sedikit ceramahnya, “Pernikahan adalah suatu hal yang sakral. Pernikahan bukan hanya suatu bentuk status atau pun semacamnya, melainkan sumpah setia serta menyanggupi untuk menemani pasangan hidup apa pun yang terjadi di masa depan.” Ujar sang Pastor serius.
Hankyung terdiam, tangannya menggenggam tangan mungil Kyuhyun yang dingin serta sedikit gemetaran, mungkin karena gugup. Namja China itu tersenyum lembut, saat manik hitam Kyuhyun menatapnya. Membuat snag bocah sepuluh tahun merasa lebih tenang. Saat kembali fokus terhadap perkataan sang pastor, ternyata ceramahnya sudah selesai.
“… Jadi begitulah, maka dari itu kalian berdua berusahalah menjaga ikatan suci ini tetap terjalin hingga akhir hayat.” Akhirnya, kemudian mulai mengeluarkan alkitab, membaca sedikit doa-doa, dan menatap Hankyung dengan serius, “Apakah kau Tan Han Geng bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai pendamping hidupmu, baik saat sehat, sakit, susah maupun senang, hingga kematian memisahkan kalian?”
Hankyung menghela napas panjang, “Aku bersedia.”
Sang pastor mengangguk, kemudian menatap Kyuhyun serius, “Dan apakah kau Cho Kyuhyun bersedia menerima Tan Han Geng sebagai pendamping hidupmu, baik saat sehat, sakit, susah maupun senang hingga kematian memisahkan kalian?”
Kyuhyun terdiam, “A-aku… bersedia.”
.
“A-aku lelah, hyung…” ujar Kyuhyun terengah-engah.
“Sebentar lagi Kyu… Tahan saja, dulu, dan lebarkan kakimu.” Ujar Hankyung sambil melebarkan kaki Kyuhyun.
“Ja-jangan hyung… hiks… sakiit…” ujar Kyuhyun sambil menggigit bibir bawahnya dan mulai menangis.
Hankyung menghela napas, “Kau kelelahan, Kyu… mangkanya, lain kali jangan sampai terkilir lagi….” Ujar si namja China khawatir. Ya… readers jangan salah paham dulu dong… Hankyung nggak se-yadong itu, koook~ *Author dibunuh*
Saat ini dua sejoli itu sedang berada di apartement baru mereka. Bagaimana bisa? Yah, setelah acara pernikahan yang melelahkan lahir dan batin, mereka akhirnya bisa beristirahat. Orang tua dari kedua belah pihak memutuskan (dan tanpa melibatkan Hankyung) untuk membeli apartement bagi keduanya agar (katanya sih) bebas berumah tangga. Jadi beginilah mereka terduduk di sofa ruang tamu apartment baru untuk melepas lelah sejenak.
Hankyung melepaskan dasi juga jasnya, berjalan menuju kamar tidur.
Tunggu dulu…
Hankyung berlari memeriksa seluruh apartment, dan ternyata benarlah pikiran yang ditakutinya selama ini. Cuma ada satu kamar tidur!! Dan sisanya selain dapur, kamar mandi ruang tamu dan ruang keluarga, adalah kamar kosong. Sial.
Kyuhyun mengedip-ngedipkan mata dengan polos, “Kenapa panik, hyung?” ujarnya tidak mengerti.
“Ti-tidak, le-lebih baik kita tidur sekarang…” ujar Hankyung sambil menggandeng tangan mungil Kyuhyun menuju kamar tidur ‘satu-satunya’ di dalam apartement mereka.
Greeek…
Hankyung membuka pintu kamar tidur keduanya. Matanya terbelalak, mulutnya terbuka lebar, lidahnya seakan mati rasa.
“Waaaahhh…” ujar Kyuhyun kagum.
Kamar besar itu memang terlihat indah, dengan satu kasur megah bagaikan kasur kerajaan dengan empat tiang dan ukuran ‘king size’. Kamar itu saat ini diterangi hanya dengan cahaya lilin aroma teraphy, di tengah kasur ditaburi kelopak mawar merah yang membentuk lambang Hati.
“Kamar kita bagus ya, hyung…” ujar Kyuhyun bersemangat. Hankyung tahu jika kamar keduanya memang bagus, hanya saja kenapa terasa begitu identik dengan ‘intim’ dan ‘malam pertama’?!! batin Hankyung frustasi.
Kyuhyun berlari dengan riang memasuki kamar yang hanya diterangi oleh lilin itu, Hankyung masih merasa aneh dengan ‘suasananya’ hanya bisa terheran-heran. “Hyung, ini apa?!” tanya Kyuhyun sambil membawa dua buah botol berlabel aneh yang tidak dipahaminya.
Hankyung berjalan mendekat ke arah Kyuhyun, mengambil dua buah botol aneh dari tangan si bocah penggila game. Tangan Hankyung gemetaran saat membaca kata yang tertera dalam kedua botol itu.
‘Obat Perangsang’
‘Lube with orange favor.’
“Dimana kau menemukan ini, Kyu?” tanya Hankyung heran. Kyuhyun menunjuk sebuah meja kecil yang berada tak jauh dari tempat tidur. Namja asal China itu berjalan menuju meja yang dimaksud, manik kelamnya menangkap secarik kertas yang ada di atas meja.
For: Hankyung
Gunakan obat itu, agar bisa tahan lama, dan jangan lupa menggunakan lubricant agar Kyuhyun tidak kesakitan. Kalau butuh refrensi gaya, banyak video yang sudah ahjusshi letakkan di rak dekat televisi.
Ps: Ahjusshi dan appamu menantikan cucu secepatnya.
From: Tuan Cho beserta Appamu.
Hankyung membatu. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Dirinya tidak pernah berpikir akan ada desakkan untuk mendapatkan cucu secepat ini.
“Kertas apa, sih itu Hyung?” tanya Kyuhyun penasaran, berusaha ikut membaca tulisan di dalamnya.
“Ti-tidak, Cuma sampah…” ujar Hankyung gugup, lalu membuang kertas berisi pesan ‘tidak jelas’ tersebut ke dalam tempat sampah. “Eh, Kyu… lebih baik kau tidur saja, bukankah besok kau masih sekolah?” lanjut Hankyung.
“Oh! Benar juga!” ujar Kyuhyun, bocah sepuluh tahun itu berjalan menuju lemari, mengobrak-abrik baju di dalamnya sedikit, dan mengambil piyama, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti baju. Sepertinya baik orang tua Hankyung maupun Kyuhyun sudah mempersiapkan apartement ini serius. Karena perabotan lengkap, baju, bahkan sampai video yadong, obat perangsang, dan lubricant pun tersedia di tempat tinggal baru mereka ini. Hankyung memijat dahinya yang terasa berdenyut sakit gara-gara perubahan situasi yang begitu cepat.
“RRR… RRRR…”
iPhone apple milik namja China itu bergetar, Hankyung segera merogoh sakunya dan melihat pada layar.
You have two message
Hankyung membuka salah satunya, dengan bingung.
__________________
From: Zhou Koala Mi
Han-gege, pasti saat ini kau sedang malam pertama dengan Kui Xian. Pelan-pelan saja. Jangan nafsu, dia masih kecil! Jangan lupa gunakan pengaman.
Ps: gunakan pelumas rasa madu, aku rasa itu akan lebih baik.
__________________
Hankyung sweat droped. ‘Siapa yang malam pertama, HAH?!!’ batinnya kesal. Sungguh sms dari adik sepupunya itu tidak membantu sama sekali. Mata kelamnya melihat kembali ke arah layar touch screen iPhone apple putih miliknya. Masih ada satu kiriman pesan dari Siwon.
“Hah?” ujar Hankyung bingung saat isi pesan Siwon adalah sebuah video.
__________________
From: Siwon Wild Horse
Video tadi isinya ada berbagai gaya making love yang cukup hebat untuk dicoba. Aku sarankan gunakan doggy style atau ride. Jangan gunakan gaya rock yang terlalu extreme, aku yakin Kyuhyun akan kualahan saat menggunakan gaya itu. Semoga malam pertamamu hebat.
Ps: Jangan lupa direkam. Aku penasaran dengan wajah Kyuhyun saat di ranjang.
_____________________
Hankyung ingin membanting iPhonenya sekarang. Apa-apaan sahabat serta adik sepupunya itu? kenapa tidak malah mendukungnya untuk menahan diri?!! Dan kenapa pula Siwon minta rekaman Kyuhyun di ranjang?! HELL NO!!
Sial. Sepertinya semakin lama akan semakin sulit untuk malam ini.
Greeek…
Kyuhyun kembali memasuki kamar, badan mungilnya sudah terbalut oleh piyama biru muda dengan motif bintang-bintang dan mahluk luar angkasa. “Hyung tidak tidur?” ujarnya bingung, saat melihat Hankyung yang masih mengenakan kemeja hitam serta dasi yang tadi dikenakan saat acara pesta pernikahan keduanya.
Hankyung menggaruk bagian belakang kepalanya canggung, “Yah, sekarang Hyung akan tidur…” jawab sang mahasiswa tingkat tiga itu, kemudian berjalan menuju lemari untuk mencari pakaian gantinya agar cukup nyaman untuk tidur.
“Hyung…” panggil Kyuhyun lirih, namun masih terdengar di telinga Hankyung.
“Hmmm?” jawab sang pemuda lebih tua, masih fokus mencari pakaian untuk tidurnya.
Kyuhyun sedikit gugup, tangan mungilnya bermain di ujung piyama birunya, “Jadi… Kita sekarang sudah boleh bobok bareng, hyung?”
Hankyung membatu dalam posisinya sekarang. Sepertinya kehidupannya semakin lama akan semakin berat dan penuh cobaan…
.
.
-TBC-
.
.
Huwaaaa~!! Chapter 3 dan 4 ternyata terhapus dari lappie-hima... *nangis*
Maaf ya... jadinya langsung Chapter 5... tapi untungnya chapter setelah ini ada semua kok... semoga nggak kecewa. :)
.
.
.
Review and Comment please~
1 note · View note
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 2] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Ka-kamu kelainan ya Han-gege? Kamu pedopil!!”
Chapter 2: Am I Pedophillia?
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God and Them selves. But, Siwon, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
By Himawari Ichinomiya
Inspired: Donghae-My Everything
Rated T
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskan keinginan untuk mentunangkan dirinya dengan seseorang yang di luar perkiraan, dan ternyata adalah seorang anak kecil bernama Cho Kyuhyun?!
.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
Kyuhyun-10 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Ramainya kantin di SME University memang nyaris mengalahkan ramainya pasar tradisional di Indonesia, tapi siapa peduli? Toh sekarang di Korea…
Hiruk-pikuk mahasiswa yang saling mengobrol, makan, atau hanya memakan snack, sudah menjadi hal yang biasa. Di sisi lain, pada bangku paling pojok kantin, terdapat ladang bunga yang mampu memanjakan mata setiap yeoja, bahkan beberapa namja sekali pun! Ya, itu cuma kalimat konotasinya, sih… bukan benar-benar ladang bunga yang membuat para yeoja dan sebagian namja itu tertarik, melainkan ketiga pria tampan yang sedang mengobrol dengan asyik tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap mereka dengan tatapan mata ‘lapar’.
“Bagaimana perjodohannya, Han-gege?” tanya Zhoumi dengan cengirannya seperti biasa, sedangkan tangan putihnya asyik menyuapkan spageti letucyni ke dalam mulut.
Hangeng yang mendengar pertanyaan dari adik sepupunya itu cuma menghela nafas panjang. “Aku tidak, tahu harus bilang seperti apa… yang pasti di luar pikiran kalian berdua.” Ujar namja asal China itu, sambil memakan roti kejunya dengan tidak bersemangat.
“Bisa memberi kami deskripsi yang lebih jelas? Penjelasanmu itu sangat tidak membantu.” Ujar Siwon yang masih penasaran dengan bagaimana rupa kekasih Hangeng yang sudah resmi sejak tadi malam.
“Dia seorang namja, kalau kalian mau tahu…” ujar Hangeng dengan wajah masih tidak bersemangat.
Zhoumi dan Siwon terdiam, menghentikan kegiatan makan masing-masing. “Wah, aku tidak menyangka, jika oragtuamu cukup mendukung hubungan kurang lazim begitu, Han-gege.” Ujar Zhoumi dengan tawa kecil.
Hangeng cuma menyeruput orange juice-nya dengan kesal, melihat tawa Zhoumi yang begitu menyebalkan. Sedangkan Siwon Cuma tersenyum-senyum kasihan dengan nasib sang sahabat yang kini tertimpa nasib sial itu.
“Kau mau kemana, Han-gege?” tanya namja bertubuh tinggi itu, saat melihat Hanggeng sudah berdiri dan mencangklong tas-nya.
“Setelah ini aku sudah nggak ada mata kuliah, jadi ingin sesekali jalan-jalan ke mal.” Ujarnya singkat. Maklum saja, Hangeng adalah tipe-tipe anak rajin, jarang keluar rumah, dan selalu belajar. Jika tidak sedang ingin belajar, dirinya mungkin akan membantu ayahnya menyelesaikan beberapa dokumen penting atau menemani sang ayah untuk menemui klient.
“Aku ikut! Kebetulan aku juga sedang tidak ada dosen.” Ujar Siwon, ikut beranjak dari tempat duduknya.
“Kalau kalian berdua pergi, aku juga!” ujar Zhoumi bersemangat.
“Kalian tidak bisa ikut aku. Aku akan pergi menjemput Kyuhyun juga, setelah itu barulah aku pergi ke mall.” Ujar Hangeng. Mata kelam kedua namja di depannya kontan membulat.
“Oh, jadi nama namjachingu yang telah ditentukan orangtuamu itu bernama ‘Kyuhyun’?” ujar Siwon makin penasaran.
“Kui Xian? Nama yang bagus…” ujar Zhoumi dengan senyuman mencurigakan. Hangeng Cuma memutar matanya malas sambil bergumam pelan, ‘Mulai deh…’
“Kami ikut, oke?” desak Siwon yang jelas-jelas penasaran dengan bagaimana rupa namja yang menjadi tunangan Hangeng itu.
“Tidak.” Tolak Hangeng kekuh.
“Kami harus ikut!” kali ini Zhoumi yang memakasanya.
“Tetap tidak.” Hangeng masih tetap pada pendiriannya.
.
.
Hangeng tidak percaya dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia membiarkan dua mahluk yang selama ini disebutnya dengan kosakata ‘Sahabat’ kini terduduk dengan senyum-senyum aneh di bangku yang tepat di depan sekolah Kyuhyun.
Ngomong-ngomong soal menjemput Kyuhyun di sekolahnya, sebenarnya hal ini bukanlah ide Hangeng. Lagi-lagi dia harus menuruti apa perintah dari kedua orangtuanya untuk mencoba lebih ‘mengakrabkan diri’ dengan sang calon pendamping hidup. Dan sepertinya masalah tentang Kyuhyun yang akan menjadi istrinya, sudah jelas hal itu akan terjadi di kemudian hari dan tidak bisa diganggu gugat. Jadi, tidak ada salahnya untuk belajar menerima kenyataan. (Hangeng sudah benar-benar harus menerima keadaan ini. Dalam artian pasrah.)
“Jadi namjachingumu itu guru di sekolah ini?” tanya Siwon heran dengan Hangeng yang membawa dirinya dan Zhoumi di kawasan Super Junior High School. Sebuah sekolah dasar untuk kalangan anak-anak dari keluarga elit atau bangsawan.
“Bukan.” Jawabnya sambil meminum cocacola kaleng yang baru di belinya dari mesin penjual otomatis.
“Kalau begitu, apa namja yang bernama Kui Xian itu sudah memiliki anak dan sedang bersekolah di sini?” tanya Zhoumi, dan ditanggapi tawa aneh yang terlontar dari gege-nya itu.
“Kyuhyun? Punya anak? Kalian tidak mengerti juga rupanya.” Ujar Hangeng di sela tawanya yang menurut Zhoumi mecurigakan. Beberapa detik setelah pembicaraan yang tidak membuahkan petunjuk apapun bagi Siwon dan Zhoumi, Hangeng menoleh, mendapati sosok anak kecil berambut hitam mecagklong tas berwarna merah menyala dan salah satu tangannya memegang PSP hitam mengkilat. Hangeng kontan berdiri dari bangku kayu, dan berjalan menuju sang anak kecil yang berumur sekitar sepuluh tahun itu. Zhoumi dan Siwon Cuma memandang namja asal China itu bingung dari tempat mereka duduk.
Terlihat Hangeng dan anak kecil itu berbicara entah apa selama beberapa menit, kemudian keduanya berjalan menuju tempat Zhoumi dan Siwon menunggu. “Kau bisa perkenalkan diri ke teman-teman hyung ‘kan?” ujar Hangeng lembut pada bocah berambut hitam di sampingnya.
Bocah itu Cuma mengangguk kecil, kemudian membungkuk sopan. “annyeonghaseyo, Hyungdeul. Cho Kyuhyun imnida.”
Siwon terdiam.
Zhoumi terdiam tapi dengan mulut terbuka lebar.
Satu detik.
Dua detik.
“MWO?!!!” jerit keduanya bebarengan. Hangeng Cuma menutup kedua telinga Kyuhyun dengan telapak tangannya, agar telinga kecil Kyuhyun tidak rusak gara-gara dua sahabatnya yang hiperbolis itu. Sedangkan bocah sepuluh tahun itu Cuma mengerling bingung dengan wajah kekanakan.
“Ka-kamu kelainan ya Han-gege? Kamu pedopil!!”  teriak Zhoumi heboh, sambil menunjuk-nunjuk wajah Hangeng dengan jari telunjuknya. “Pa-pantas aku tidak pernah melihatmu kencan dengan yeoja manapun, padahal banyak sekali yeoja di kampus menyukaimu! Ternyata selama ini kau- ADUH!” Hangeng menjitak Zhoumi sebelum koala satu ini makin ngelantur ngomongnya.
Mengabaikan pertengkaran dua orang yang sibuk adu mulut itu, Siwon berjalan menuju bocah bernama Kyuhyun yang memandang pertengkaran dua orang dewasa di depannya dengan pandangan heran. “Kyu…” panggil Siwon, Kyuhyun menoleh dan menatap namja lebih tua yang tidak dikenalnya. “Namaku Siwon. Apa benar kau namjachingu Hangeng?” tanyanya halus.
Kyuhyun mengangguk, mata cokelatnya menatap manic hitam Siwon dengan raut muka khas anak-anak. Atau bisa dibilang innocent face. Siwon jadi memperhatikan bocah di hadapannya. Kulitnya putih pucat, rambutnya sekelam malam, matanya secokelat kayu eboni, bibirnya semerah delima dan itu belum termasuk hidungnya yang mancung, serta bulu matanya yang lentik. Satu kata yang ada di batin siwon saat ini. Cantik.
Tiba-tiba tangan Siwon mencengkram pundak Kyuhyun halus, sedangkan bocah penggila game dan selalu membawa PSP itu Cuma menatap Siwon bingung. “Kalau nggak mau jadi namjachingunya Hangeng, jadi namjachingunya hyung aja, ya?”
Hangeng langsung menghetikan perdebatannya dengan Zhoumi, menatap Siwon dengan… er… Murka?
“Ya! Choi Siwon! Di saat sahabatmu ini berusaha untuk meluruskan masalah tentang ‘pedopil atau tidak’ dengan adik sepupunya, kau malah berusaha mendekati tunangan sahabatmu sendiri?!” ucap Hangeng. Sikap dewasanya kini menguap entah ke mana.
Zhoumi terkikik pelan melihat dua orang yang sama-sama pendiamnya itu kini bertengkar. Zhoumi melirik bocah di sebelahnya yang juga ikut tertawa kecil melihat namjachingunya bertengkar. Zhoumi entah kenapa tidak bisa mengalihkan pandanngannya dari si bocah bernama China Kui Xian tersebut. Kui Xian yang tersenyum lebar begitu manis, gigi putihnya yag terjajar rapi jadi terlihat, pipinya juga terlihat chubby, dan bibir merah yang seperti enak untuk dicium itu… Ah…
“Kau lucu sekali, sih Kui Xian~!!” ujar Zhoumi gemas sambil mencubit pipi Kyuhyun hingga merah. “Ah, iya… namaku Zhoumi! Salam kenal, manis.” Lanjutnya dengan senyuman sejuta wattnya, tentu saja tanpa melepas cubitan di pipi Kyuhyun.
“Hiiih… Sakiittt… Mimi-ge… Auhh… lepas!!” jerit Kyuhyun kecil, mulai meronta-ronta meminta cubitan di pipinya dilepaskan.
Zhoumi tertawa kecil melihat tingkah Kyuhyun yang menurutnya sangat manis dan lucu. “Kalau mau lepas, cium dulu Mimi-ge.” Ujarnya dengan senyum jahil.
BLETAK!!
Hangeng memukul belakang kepala Zhoumi keras-keras. “Kau bilang aku ‘pedophillia’, tapi kenapa kau mulai melakukan pelecehan seksual pada anak di bawah umur?!”
Zhoumi megaduh pelan sambil mengelus-elus belakang kepalanya yang serasa akan pecah, “Ngomongmu itu kayak Kak Seto aja, Han-gege!” ujar Zhoumi dengan tawa menyebalkan di mata Hangeng.
“Kamu ngomong apa, sih? Siapa pula itu ‘Kak Seto’? Pelawak?” tanya Hangeng sedikit jengkel.
Zhoumi Cuma sweatdrop, “Kak Seto itu ketua komnas perlindungan anak! Yang rame sama kasusnya Arumi Bachiin itu, loh… ah, sudahlah! Han-gege gak bakal ngerti.” Ujar Zhoumi frustasi. Siwon, Kyuhyun dan Hangeng Cuma mengangkat bahu tidak mengerti.
Tiba-tiba Hangeng merasakan ujung kemejanya ditarik halus oleh seseorang, namja asal China itu menunduk melihat Kyuhyun yang menatapnya lekat-lekat. “Hyung, lapar…” gumam Kyuhyun pelan, namun Hangeng masih dapat mendengarnya.
Hangeng tersenyum, kemudian menggandeng tangan Kyuhyun. tangan mungil berkulit pucat itu benar-benar lembut, Hangeng sampai-sampai tidak berani menggenggam tangan Kyuhyun erat, seakan tangan kecil itu akan hancur jika dirinya bertindak kasar. “Baiklah, Kyu. Katamu kau ingin ke mal ‘kan? Makannya di sana saja.” Ujarnya lembut, kemudian menoleh pada kedua sahabatnya yang sempat hampir merebut tunangan ciliknya. “Dan kalian, cepat pulang sana! Mengganggu saja!” ujarnya dengan nada sadis.
Siwon dan Zhoumi yang tidak mau mendapat jitakan di kepala mereka (terutama Zhoumi yang sudah dapat dua kali) kontan langsung pergi dengan mobil masing-masing. Hangeng menghela nafas lega, akhirnya bisa tenang juga…
“Jadi pergi ke mal ‘kan?” tanya Hangeng lembut. Kyuhyun tersenyum antusias, kemudian mengangguk cepat.
.
.
Selama di perjalanan, Hangeng sesekali melirik Kyuhyun yang sepertinya tertidur. Namja China itu baru menyadari jika Kyuhyun memiliki kulit putih pucat yang begitu halus, rambutnya hitam legam seperti warna PSP yang selalu dibawanya, belah bibirnya yang sewarna dengan buah persik terbuka kecil. Hangeng jadi mengerti mengapa Siwon tiba-tiba jadi suka dengan bocah ini, begitu pula dengan Zhoumi yang tadinya begitu ngotot mengatai dirinya seorang pedophilia.
Lima belas menit kemudian, mobil ferari hitam miliknya sudah memasuki kawasan mall terbesar di Seoul dan terparkir rapi. Hangeng jadi bingung, apakah harus membangunkan Kyuhyun? merusak wajah polosnya yang sedag tidur? Tanpa sadar bibir namja China itu menyunggingkan sebuah senyuman tulus, mengarahkan tangannya pada si mungil yang sedang tertidur, menyibakkan poni hitam Kyuhyun yang tadi menutupi sebagian wajah manisnya.
“Kyu… Bangun. Kita sudah sampai.” Ujar Hangeng lembut, tangannya mengguncang-guncang tubuh kecil Kyuhyun pelan.
Retina hazel itu mulai terbuka separuh, memperlihatkan keindahan serta polosnya wajah anak-anak. Bibir mungilnya mulai terbuka, “Uhhh…” erang Kyuhyun yang sebenarnya memang masih ngantuk, tangan putih mungilnya mengucek-ucek salah satu matanya yang masih terasa berat.
Hangeng sungguh benar-benar harus menahan diri melihat ekspresi manis, sekaligus ‘siap santap’  milik Kyuhyun. Hanggeng menggeleng-gelengkan kepalanya yang mulai terasa tidak waras, kemudian membelai ramut hitam Kyuhyun yang ternyata terasa sangat halus dan menggelitik telapak tangannya, seperti bulu-bulu burung merpati. “Kyu, kalau kau masih mengantuk, lebih baik kita pulang saja.” Ujar Hangeng lembut.
Kyuhyun menggeleng, “Jangan hyung! Aku masih lapar…” gumamnya pelan.
Hangeng tersenyum kecil, kemudian menarik tangan Kyuhyun agar keluar dari mobil. “Kalau begitu, kita makan saja, dulu.” Ujarnya sambil mengunci mobil ferari hitam miliknya. Kyuhyun hanya mengangguk dan mengikuti langkah Hangeng yang baginya terasa begitu lebar.
Hangeng melirik namja mungil di sebelahnya yang terlihat begitu senang. Mata cokelatnya selalu berbinar-binar cerah saat melewati berbagai toko yang memajang sebuah consol game atau kaset game terbaru di etalasenya. Hangeng tertawa kecil, menarik tangan mungil dalam genggamannya untuk tidak berhenti atau setidaknya melongo saat melihat jajaran Nintendo wii terbaru.
Keduanya sampai pada sebuah Japanese restaurant, Hangeng mencari meja kosong untuk dirinya juga Kyuhyun. Matanya menangkap salah satu meja yang masih kosong di dekat jendela. “Makan di sini saja, ya?” ujar Hangeng, Kyuhyun sih iya-iya aja karena perutnya sudah meronta-ronta minta diisi.
Setelah terduduk di sana, beberapa menit kemudian ada seorang pelayan mengenakan kimono hijau mendatangi mereka berdua. “Silahkan daftar menunya… Mau pesan apa, Tuan?”
Hangeng nampak membalik-balik daftar menu, kemudian melirik Kyuhyun yang juga masih sibuk membolak-balik buku menu yang tersedia. “Saya pesan Chiken katsu dan moccachino. Dan kau mau pesan apa, Kyu?” tanyanya.
“Aku mau beff teriyaki, sushi isi telur ikan dan parfait cokelat! Untuk minumnya, orange juice.” Ujarnya bersemangat. Hangeng tersenyum sambil menggeleng-geleng kecil melihat tingkah khas anak SD di hadapannya. Yah, mau bagaimana lagi? Kyuhyun kan memang masih berumur sepuluh tahun.
Selama menunggu makanan, Hangeng mencoba mengajak Kyuhyun mengobrol, agar si bocah penggila game itu tidak terlalu diam dan membuat suasana menjadi canggung. Canggung? Hangeng sendiri bingung, kenapa dirinya merasa begitu canggung di hadapan seorang anak kecil? Entahlah…
Namun, sepertinya tindakan namja asal China itu berhasil dengan baik. Kyuhyun sudah mulai terbuka pada dirinya. Hangeng juga jadi tahu, jika ini adalah pertama kalinya dirinya ke mall tanpa ditemani orang tua atau bodyguard yang selalu membuntuti kemana-mana. Selain itu, Hangeng juga jadi tertawa lebar, saat Kyuhyun menceritakan betapa dirinya begitu menggilai game, sehingga saat natal tiba, si bocah itu tidak meletakkan kaus kaki di dekat perapian, melainkan karung beras! Katanya sih biar cukup menampung semua consol game yang dimintanya pada santa claus.
Waktu lima belas menit bagaikan tidak terasa bagi keduanya. Tiba-tiba saja pelayan sudah mendatangi mereka berdua lagi, dan meletakkan makanan yang keduanya pesan di atas meja. Kyuhyun yang memang sudah kelaparan, langsung melahap beff teriyaki yang dipesannya dengan bersemangat. Hangeng tersenyum menikmati makanannya, sambil sesekali melirik Kyuhyun yang makan dengan lahapnya. “Makannya pelan-pelan saja, Kyu… tidak aka nada yang mau minta makananmu, kok.” Canda Hangeng, membuat sedikit arsiran merah di pipi Kyuhyun yang kini menggembung karena makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Kyuhyun segera menelan makanan di mulutnya, kemudian tersenyum lebar, “Gomawo, hyung. Sebagai hadiahnya, coba pejamkan mata dan buka mulutmu sedikit.” Ujar si bocah berumur sepuluh tahun dengan senyuman yang tidak bisa di tebak.
Hangeng menuruti setiap perintah si mungil, memejamkan matanya dan membuka mulutnya sedikit. Kyuhyun terkikik kecil, kemudian mengambil sesuatu berwarna agak kehijauan di pojok makanannya dengan sumpit, dan disuapkannya ke dalam mulut Hangeng.
Namja asal China itu tersenyum merasakan sebuah makanan masuk ke dalam mulutnya, sepertinya Kyuhyun hendak menyuapinya makan. Tapi…
Satu detik hangeng mengunyah.
Dua detik.
Tiga detik.
“Pe-pedas!!!!!” Jerit Hangeng, matanya terbuka lebar dan lidahnya sungguh terasa panas. Apa yang tadi disuapkan Kyuhyun padanya? Hangeng melihat Kyuhyun yang sudah tertawa terpingkal-pingkal di tempat duduknya.
“HAHAHAHAHA!! Aku tidak menyangka kau akan benar-benar memakannya, hyung! Itu ‘kan wasabi!!” ujar Kyuhyun masih dengan tawa hebohnya yang tidak memperdulikan penderitaan lidah Hangeng yang terasa seakan terbakar.
Hangeng meneguk cepat minumannya hingga habis, berharap rasa pedas itu akan segera hilang, mengingat tadi Kyuhyun menyuapkannya cukup banyak wasabi. Beruntung rasa pedasnya hanya bersisa sedikit. Mata kelamnya kemudian menatap si bocah penggila game yang masih tertawa kecil-bukan, maksud Hangeng masih tertawa mengejek.
Hangeng menancapkan satu hal dalam pikirannya. Wajah Kyuhyun memang manis saat tertawa, memang polos saat tertidur, memang menggemaskan saat sedang cemberut, TAPI di balik itu semua ternyata Kyuhyun menyimpan kengerian luar biasa dalam hal kejahilannya. Dan jelas-jelas sifat buruk itu tertutupi oleh wajah manisnya. Oke, apa Hangeng hiperbola? Tentu saja tidak. Bukankah dirinya adalah salah satu ‘korban’?
Makan siang itu diisi dengan tawa-tawa Kyuhyun yang belum juga hilang soal kejahilannya tadi, dan jelas hal ini membuat Hangeng agak kesal. Selesai dengan makan siangnya, kedua orang yang bisa dikatakan sebagai pasangan itu berjalan menuju beberapa toko consol game dan kaset, dan tentu saja Kyu yang menyeret-nyeret Hangeng ke setiap toko itu.
Kyuhyun tersenyum lebar dengan penuh kepuasan, tangan kanannya menggandeng lengan Hangeng erat, sedangkan tangan kirinya membawa satu kantung plastic penuh dengan game terbaru. “Kau tahu, hyung? Selama ini aku selalu menyebutkan game apa yang aku ingini pada pelayan, dan dalam waktu dua jam, game itu akan sudah berada di dalam kamarku. Tapi, rasanya sungguh berbeda kertika aku berusaha membelinya sendiri. Hal ini terasa lebih asyik dan mendebarkan.” Ujar Kyuhyun bersemangat, matanya berbinar-binar karena bahagia. “Aku sungguh berterimakasih padamu. Gomawo, Hangeng-hyung.” Lanjutnya dengan senyum tulus.
Hangeng ikut tersenyum melihatnya, kemudian mengacak-acak helai hitam rambut Kyuhyun dengan penuh sayang. Bocah berumur sepuluh tahun itu cemberut seketika, “Ya, hyung!! Berhenti mengacak-acak rambutku!” ujarnya kesal, bibirnya yang merah maju beberapa senti, sedangkan pipi putihnya yang mulus menggembung.
Kyuhyun kembali menarik tangan Hangeng menuju arena bermain atau bisa dibilang game center. Di sana mereka menukarkan sejumlah uang, untuk digantikan dengan koin, agar mereka bisa memainkan banyak macam game. Jika mereka menang, mereka akan mendapatkan sejumlah tiket yang bisa di tukarkan di pusat informasi game center.
Kyuhyun yang memang dari sononya pinter main game, jadi sangat bersemangat. Bocah berumur sepuluh tahun itu berhasil memenangkan game racing, fighting, dan adventure sekalipun. Hangeng Cuma geleng-geleng kepala melihatnya, betapa bocah satu ini menggilai game.
Hangeng mendekati salah satu mesin game pengambil hadiah, saat Kyuhyun sedang asik memainkan game fighting. Mesin itu memiliki banyak sekali phone strap atau bisa dibilang gantungan handphone di dalamnya. Hangeng tersenyum, kemudian merogoh sakunya untuk mencari koin game. Setelah ditemukannya koin game, Hangeng memasukkannya ke dalam mesin, kemudian mencoba mengait salah satu strap. Namun, usahanya gagal. Hangeng sama sekali belum menyarah, diambilnya satu koin lagi dari sakunya, kemudian memasukkannya ke dalam mesin game.
Hangeng mengincar salah satu strap yang berbentuk sebuah kepala panda yang tersenyum manis. Tangannya memencet tombol merah, dan mengarahkan mesin pengait pada strap yang diincarnya. Hangeng kembali menekan tombol merah, sehingga pengait itu turun dan mencengram strap kepala panda. Dengan hati-hati, Hangeng mengarahkan joysticknya pada sebuah tabung, agar strap tersebut dapat di ambil di bawah mesin. Dan… Berhasil!! Hangeng tersenyum senang dengan hasil kerja kerasnya. Yah maklum saja, Hangeng buknlah tipe penggemar bermain game layaknya Kyuhyun.
Kyuhyun yang sudah selesai dengan gamenya berjalan menuju Hangeng yang tersenyum-senyum sendiri dan sedang merogoh kotak di bawah mesin game. Mata Kyuhyun membulat ketika melihat Hangeng mengeluarkan strap phone berbentuk kepala beruang dari dalam mesin.
“Wah!! Hyung bisa berhasil mendapatkan strap phone itu?! padahal aku sudah pernah berkali-kali mencoba, tapi tidak pernah bisa!” ujar Kyuhyun takjub. Hangeng Cuma tersenyum sambil tertawa kecil, kemudian menarik telapak tangan mungil si bocah sepuluh tahun tersebut.
“Aku mengambil ini… untuk seseorang yang istimewa.” Ujarnya lembut, senyum masih terus mengembang di wajahnya yang tampan.
Kyuhyun memandangnya dengan tatapan bingung, mata cokelatnya terus menatap Hangeng lekat-lekat, kemudian memandang strap di tangan si namja China dengan penasaran. “Memang untuk siapa, hyung?”
Senyum Hangeng semakin lebar, diletakkannya gantungan handphone itu di telapak tangan mungil Kyuhyun. “Aku mengambil ini demi namjachingu-ku yang special. Dia bernama Cho Kyuhyun.” ujarnya. Kyuhyun yang mendengar itu langsung dari mulut Hangeng sontak merona, wajahnya terasa panas, dan jantungnya berdebar kencang.
“Hehehehe.” Kyuhyun tertawa kekanak-kanakan, kemudian memeluk lengan Hangeng erat. “Aku tidak menyesal, kalau hyung yang jadi namjachinguku.” Hangeng ikut tersenyum melihat Kyuhyun yang tertawa-tawa bahagia.
.
.
.
Sungguh waktu sama sekali tidak terasa panjang begitu Hangeng menghabiskannya bersama Kyuhyun. Bayangkan saja, tadi dirinya dengan Kyuhyun jalan-jalan dari siang hingga jam delapan malam begini. Al hasil, Kyuhyun kelelahan dan sekarang tertidur di tempat duduk sebelah Hangeng. Sedangkan namja asal China itu tetap fokus menyetir di tengah jalanan yang sudah gelap dikarenakan malam hari.
Saat ini Hangeng sedang dalam perjalanan mengantar Kyuhyun pulang ke rumahnya, sekaligus meminta maaf pada Tuan Cho karena telah membawa anaknya hingga larut malam seperti ini. Hangeng sudah siap jika dirinya akan dicaci-maki oleh calon mertuanya itu, karena Hangeng sudah merasa jika dirinya memang bersalah.
Kurang dari setengah jam kemudian, mobil ferari hitam milik Hangeng telah memasuki perkarangan taman rumah kediaman keluarga Cho yang megah. Di kanan kiri jalannya terdapat taman bunga mawar dan beberapa patung artistic yang memiliki nilai seni tinggi. Setelah mobilnya tepat berada di depan kediaman keluarga Cho, Hangeng membuka pintu mobilnya, dan menggendong Kyuhyun dengan bridal style ke dalam rumah.
Para pelayan sontak terkejut melihat tuan mudanya sedang tertidur bagai putri dongeng dan digendong oleh seorang namja yang luar biasa tampan jelmaan para pangeran. Namun terkejutan itu hanya sementara, karena setelahnya mereka langsung menunduk dengan hormat pada sang tamu agung dari keluarga Han.
Hangeng Cuma mengangguk dan berjalan menuju ruang tengah, berharap bertemu dengan salah satu orang tua Kyuhyun. dan untunglah harapan Hangeng berhasil, Tuan Cho alias appa  dari Kyuhyun sedang meminum kopi sambil membaca majalah bisnis di tangannya. Pria paruh baya itu mendongak, dan terkejut setengah mati saat melihat Kyuhyun sedang dipapah oleh Hangeng.
“Hangeng, sebaiknya kau menjelaskan maksud semua ini padaku, nak.” Ujar Tuan Cho dengan nada tidak sabar.
Hangeng menelan ludahnya susah payah, kemudian meletakkan tubuh ringkih Kyuhyun yang masih terlelap di atas sofa empuk di sebelahnya. “Mianheyo, ahjusshi. Jeongmal mianheyo… Aku meminta maaf, karena sudah mengajak Kyu jalan-jalan hingga larut malam seperti ini…” ujar Hangeng sambil merunduk, tidak berani menatap ke wajah murka sang calon mertua.
Tuan Cho menghembuskan napasnya kuat-kuat, kemudian menatap Hangeng dengan senyuman maklum. “Hahahaha. Aku tahu anak muda zaman sekarang sama sekali tidak terikat oleh jam.” Ujarnya sambil tertawa-tawa jenaka. Kemudian pria paruh baya itu menepuk pundak Hangeng lembut, dan tersenyum tulus, “Lagi pula, lihat wajah anak itu.” ujarnya sambil menatap lembut wajah Kyuhyun yang terlelap.
“Dia bahkan tersenyum dalam tidurnya. Dia senang bersamamu, nak! Dia bahagia.” Ujar Tuan Cho masih dengan wajah puas sekaligus bahagia. “Selama ini aku jarang sekali berada di sisinya. Dia selalu menumpahkan rasa kesepiannya pada game. Dan aku senang begitu tahu kau mau dijadikan sandaran hatinya.” Lanjutnya sambil mengelus helai hitam rambut Kyuhyun lembut dan penuh kasih sayang.
Hangeng ikut tersenyum melihat Kyuhyun yang tertidur dengan wajah polosnya. Kemudian menatap Tuan Cho dengan sungguh-sungguh, “Aku tidak akan mengecewakanmu, Ahjusshi. Aku akan terus menjaga Kyuhyun.” ujarnya serius. Tuan Cho cuma tersenyum, dan mengangguk melihat kesungguhan Hangeng.
Sebelum Hangeng pamit untuk pulang, Tuan Cho menepuk pundak si namja China tersebut, “Kau terlalu baik, nak… Aku hampir saja berpikir kau membawa Kyuhyun ke love hotel atau semacamnya. HAHAHAHA.” Ujar pria paruhbaya itu di sela tawanya. “Padahal aku sudah berpikir kemungkinan aku mempunyai cucu dari kau dan Kyuhyun. HAHAHAHA.” Lanjutnya senang sambil menghisap cerutunya. Hangeng sendiri jadi merinding aneh mendengarnya, mana mungkin dirinya akan menghamili atau melakukan ‘this and that’ pada anak berumur sepuluh tahun?! Setelah percakapan singkat tersebut, Hangeng pamit pulang dan kembali berterimakasih karena Tuan Cho mau mempercayakan Kyuhyun padanya.
Malam sudah mejelang, lampu-lampu jalanan dan gedung bertingkat yang memancarkan cahaya meneranngi langit-lagit kota Seoul, seakan kunang-kunang hidup yang tetap bertahan di sarangnya. Hingar-bingar kota besar yang tidak pernah tidur, adalah pesona tersendiri untuk sebagian orang. Di jalanan yang cukup padat, melaju ferari hitam milik Hangeng.
Di dalam perjalanan pulang, Hangeng tidak henti-hentinya memikirkan sang bocah berumur sepuluh tahun. Segala hal yang dilaluinya hari ini bagaikan sebuah film yang tidak henti-hentinya di putar dalam memorinya. Hal ini terkadang membuat Hangeng tertawa atau tersenyum sendiri, pikirannya jadi tidak terlalu fokus pada jalan yang gelap.
Hangeng sama sekali tidak bisa melupakan senyum kyuhyun yang membuat pipinya terlihat chubby. Dirinya juga tidak bisa lupa dengan betapa halusnya rambut si bocah, serasa menggelitiki permukaan telapak tangannya. Hangeng tidak bisa lupa dengan bibirnya yang merah dan ranum, tidak bisa lupa dengan kulit putih pucatnya yang halus, tidak bisa dengan tatapan mata polosnya yang lucu, tidak bisa lupa dengan kerlingan matanya dan senyum jahilnya. Hangeng sama sekali tidak bisa lupa dengan semua hal tentang Kyuhyun yang membuatnya gila. Ingin rasanya bisa membelai pipi putih itu, meraup bibir mungilnya, mengecup kelopak matanya, atau merengkuh hangat tubuhnya yang mungil dan ringkih… Sendainya hal itu benar-benar terjadi…
“Ka-kamu kelainan, ya Han-gege? Kamu pedopil!!”
Namun entah kenapa, tiba tiba kata-kata Zhoumi terngiang kembali di kepala Hangeng.
Apa dirinya mulai pedopil? Apa dirinya sudah keliatan seperti orang tidak waras? Seperti orang mesum di tipi tipi? Seperti syekh puji yang menikahi maria ulfa?
“TIDAAAAAAKKKKKK!!!!!” Dan jeritan pilu Hangeng menggema di seluaruh jalanan sepi yang gelap. Sepertinya perjuangan namja China kita akan semakin berat setelah ini… Poor Hangeng…
.
.
TBC
.
.
Annyeyong chingu~!! :)
Ketemu lagi sama hima~!! Yeeeyyy!! #peluk #peluk #peluk
Oke, hima ucapkan gomawo! Gomawo! Buat para author dan para readers yang sudah menyambut hima dengan sangat hangat di fandom ini. #pelukLagi
Dari banyaknya antusias di fic hima yang ‘Punishment’ sampai di fic ini juga… #mewek TTuTT
Hima terharu banget!! Terima kasih!
Oh, iya… pada chap kali ini kok terasa humor gak jelas banget ya… padahal pinginnya buat yang agak seriusan dikit gitu… :’(
Oke, sekarang hima mau bales repiu dulu~!! (~-w-)~ #nari
Mauyeppaelf: Hehehehe, ceritanya memang agak kurang wajar, ya? Ukh… jadi malu sendiri soalnya fic pedopil a.k.a Shota jarag banget atau mungkin nggak ada… :( eh, tapi hima akal buat ini fic sebaik mungkin! Jadi ikuti terus ya!! *kedip2 geje
Yukihime-sama: Makasih udah baca~!! #peluk Hima usahakan untuk apdet lebih cepat setiap chapternya~!! :) ikuti terus, ya!!
Park Minnie: Hahaha, hima sediri jadi authornya aja ngakak bayangin mereka berdua kemana-mana gandengan terus waktu Hangeng ditanya orang, “Adeknya, mas?” lalu Hangeng bakal jawab, “Bukan, ini pacar saya…” hahahaha. Semoga puas sama Chapter kali ini… :)
Lee mina: Makasih sudah baca~! #peluk wah, pair kali ini adalah HanKyu… hima pengen eksperimen… (padahal baru gabung di fandom ini). Oke, hima usahakan apdetnya semakin cepet! Dan semoga puas sama chapter kali ini!!
Sihanchul21: Hahahaha, tapi Hankyung juga belum mau ngakui kalau dia pedopil… eh, sihan-sshi juga cepet apdet fic-nya ya Hankyu, ya… hehehe *ikutan ngingetin*
Mrs. Zhou: Ini, hima balikin koalanya Phi… *kasih koala tiruan* yang asli buat hima aja, ya… hehehehe dua bapak itu geje soalnya sama-sama terobsesi pingin segera punya cucu dari Hangeng sama Kyu… #eh Hima usahakan buat ap det lebih cepet lagi, ya~!! #peluk Makasih udah mau repiu… :)
Zhau Lau Xian: hehehe, memang jarang sekali ya fic shota di sini… sampe semuanya speechless baca fic ini… #pundung Makasih udah mau baca~!! Ikuti terus kelanjutannya!!
Chacha95: Hehehe, makasih udah mau baca… Kyuhyun memang hima buat anak-anak biar jadi imut dan nggak evil… tapi kayaknya dia bakal tetep evil… ==a *lirik fic sendiri* Oke, ikuti terus kelanjutannya, ya~!! XD
Lady hee hee: Kyuhyun memang cuek bebek! Cuma peduli sama PSP-nya doang~!! :p Makasih ya sudah mau baca sama repiu~!! #peluk ikuti terus ceritanya!! :)
Han Soon Hee: anyeyong HanSoo-ah~!! #peluk trims udah mau repiu sampe repot-repot sms hima buat ngobrol bareng~!! #peluk lagi semoga aja puas sama chapter kali ini… kalo ada rikues cerita, sms aja hima lagi, ya!! :D
Yulee hyuk: hahaha, sampe sekarang Hangeng memungkiri kalo dirinya pedopil. Yah, untung aja bukan langsung nikah, tapi tunangan dulu… *senyum kalem*
Han Haneul: Anyeyog~!! :) Iya ini Hangeng suka histeris sendiri dalam hati. Tapi di luarnya sih jaim-jaim aja, tuh… beda banget sama Kyuhyun yang nggak peduli sama sekali. yah, keasyikan sama PSP, sih…
Haniglory: Hahaha, makasih sudah baca… *nunduk* semoga saja chapter kali ini sesuai dengan harapan kamu, ya… ^^ gini2 kyuhyun itu manis… jadi cocok juga, kok… :)
.
OK, sekian dari hima~!! Semoga para readers nggak bosen sama cerita hima. Dan sekali lagi gomawo buat sambutan hangatnya… hima jadi nggak segan-segan buat menetap di fandom ini…
Sampai jumpa di chapter berikutnya, dan di oneshoot hima berikutnya!!
.
.
.
Yang repiu, hima kasih… hima kasih… kasih apa, ya?
Kasih raccoon aja, deh… #digamparTeukie
1 note · View note
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
[Chap 1] Sweet Love Story: Not For Kids!!
Tumblr media
“Apa kalian benar-benar serius?”
Disclaimer: Super Junior belong to SME, God and Them selves. But, Siwon, Kyuhyun and Mochi is mine. #DitabokElfSedunia
By Himawari Ichinomiya
Inspired: Super Junior- Good Person, Leeteuk Ft Joo-IceCream
Rated T
Gendre: Romance, Drama, Comedy
Summary: Hankyung adalah mahasiswa biasa, setidaknya itu dulu. Sebelum orangtuanya mencetuskannya untuk bertunangan dengan seseorang yang di luar perkiraannya.
.
Note: Hankyung-19 years old
Siwon-19 years old
Zhoumi-18 years old
.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Angin semilir melewati jendela dengan agak kencang, menerbangkan poni hitamnya yang agak panjang. Mata hitam kelamnya masih terus mengikuti segala penjelasan dari sang dosen Kalkulus yang terus-terusan mengoceh sambil menulis rumus-rumus super sulit. Beruntung dirinya termasuk mahasiswa cerdas dan rajin, jika tidak, bisa dipastikan dirinya akan kena D.O dalam selang satu semester dari hari MOS. Dan kabar baiknya, namja yang cukup Tampan ini adalah mahasiswa semester tiga dan selalu mendapatkan predikat cumlaude dalam setiap semester kuliahnya.
“Baiklah, sampai di sini saja pelajaran hari ini, dan jangan lupa, persiapkan diri kalian, besok akan ada kuis!” ujar sang Dosen sambil membereskan segala berkas-berkasnya yang agak berserakan di atas meja. Mahasiswa yang lain Cuma mengerang perotes sekaligus kecewa dengan perkataan pria paruh baya di depan mereka.
Barulah setelah pria tua itu keluar dari ruangan, para para mahasiswa mulai kembali ramai. “Hankyung-ah, kita clubbing malam ini, yuk!” ajak Seohyun manja sambil bergelayut manja pada lengan Namja China itu.
Hankyung yang merasa agak risih, langsung berusaha melepaskan pelukan Seohyun lembut. “Maaf Seohyun-ah, aku harus pergi ke acara peting nanti malam.” Tolaknya halus, seraya berjalan menjauh dari yeoja yang termasuk sebagai salah satu anggota dari ‘Girls Generation’-Perkumpulan yeoja tercantik di SME University tersebut. Seohyun Cuma bisa mencak-mencak sebal karena peolakan Hankyung entah keberapa kalinya itu.
Bisa dibilang, jika cukup banyak yang menyukai Hangeng. Mengingat Ayahnya adalah pemimpin perdagangan China sekaligus pengatur bea cukai di negara Asalnya, membuat namja bermata kelam ini berlimpah harta dan kekayaan. Jadi, tidak heran jika seperempat gadis di seluruh SME University tergila-gila padanya. Namun seperti kata pepatah, ‘Air tenang menghanyutkan’ Hangeng memilih untuk mengacuhkan semua itu.
Merasa sedikit lapar, namja asal China tersebut melangkahkan kakinya ke dalam kantin, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, kemudian duduk di sebelah sahabat dan adik kelasnya-Zhoumi serta Siwon. Kedua orang itu adalah sahabatnya. Siwon, adalah mahasiswa jurusan olahraga, banyak sekali cabang-cabang olahraga nasional yang menawarinya untuk mengikuti kejuaraan di kancah internasional mewakili Korea Selatan. Selain tubuhnya yang bisa dibliang ‘kotak-kotak’, Siwon memiliki wajah yang tampan dan pembawaan yang agak dewasa. Ayah Siwon adalah presidir suatu prusahaan CEO yang terkenal. Jadi namja bermarga Choi ini jelas-jelas masuk daftar ‘The Hotest Man’ di SME University.
Sedangkan Zhoumi, sebenarnya adalah adik Sepupu Hangeng, pembawaannya sedikit selengekan dan tidak serius. Tapi, jangan remehkan mahasiswa semester dua bidang tehnik Kimia ini, karena walaupun playboy, tidak serius dan gemar bercanda, dalam urusan otak, Zhoumi adalah mahasiswa yang memiliki nilai IPK paling tinggi seangkatannya. Ditambah lagi, Zhoumi memiliki wajah yang tampan, tubuh tinggi semampai, dan jangan lupakan senyuman ‘sejuta mega watt’nya yang bisa membuat yeoja manapun dalam jangka waktu satu detik mau menjadi pacarnya, yang tentu saja hal ini tidak disia-siakan oleh sang pemilik wajah untuk berplayboy-playboy ria.
“Yo, habis nolak ajakan Seohyun-noona lagi, Han-gege?” ujar Zhoumi dengan senyuman sejuta watt-nya, bisa didengar teriakan histeris sekumpulan yeoja tak jauh dari mereka. Namun senyum itu lebih terlihat seperti cengiran mengejek di mata Hangeng.
“Jangan bersikap menyebalkan, Zhoumi. Aku sudah cukup bad mood saat ini.” Balas Hangeng sedikit menampakkan wajah stress atau frustasi, meletakkan tasnya di meja dan memakan salah satu Sandwich Zhoumi, dan sepertinya namja berambut kemerahan itu tidak perotes. Sedangkan Siwon Cuma manggut-manggut.
“Kenapa kamu jadi galau begitu? Biasanya aja cuek…” timpal Siwon sedikit acuh, sambil terus memakan nasi goreng di hadapannya. Zhoumi mengangguk antusias. Biasanya Hangeng lah yang paling tenang dalam menghadapi masalah di banding keduanya, tapi kenapa sekarang wajah Hangeng yang terlihat paling kusut?
Hangeng menghela nafas panjang, “Ini gara-gara amma sama appaku, mereka berdua berniat menjodohkan aku dengan anak rekan bisnis mereka…” ujarnya tidak bersemangat. Zhoumi tahu betul dengan sifat Han-gegenya yang selalu mematuhi apa kata orangtua tanpa membantah sedikitpun. Namun, jelas-jelas saat ini Hangeng bingung karena sejujurnya dirinya sama sekali tidak setuju dengan usulan semena-mena kedua orangtuanya.
Siwon menepuk pundak sahabatnya satu itu, “Sudahlah… lihat saja dulu calonnya. Mungkin saja pas denganmu…” ujarnya yang bisa membaca dengan jelas, apa yang dipikirkan sahabatnya sejak SMA tersebut. Hangeng mengangguk, ‘Benar juga…’ batinnya sambil mencoba untuk terus berpikiran positif. Yah, semoga saja sesuai harapan namja China satu ini…
.
.
.
“Rapikan kemejamu lagi, sayang. Kau tidak mau calon pasanganmu ilfeel gara-gara kemeja yang kusut ‘kan?” ujar Nyonya Han, sambil kebetulkan dasi Hangeng yang tampak agak kendur. Wanita paruh baya yang memiliki paras cantik itu mengenakan gaun merah maroon yang cukup anggun membalut tubuhnya.
“umma-mu benar, Nak. Kau harus berpenampilan sempurna, kali ini!” timpal sang ayah.
Sambil menunggu kedatangan rekan bisnis yang merupakan calon mertuanya di masa depan, Hangeng mengobrol ringan dengan sang umma dan appa.
Taplak meja putih yang berhiaskan renda dari Belgia, red carpet untuk menyambut tamu, jajaran makanan mahal, pengunjung klas atas dan chef kelas satu, music klasik yang memanjakan telinga. Sudah jelas, jika saat ini Hangeg dan kedua orang tuanya sedang berada di sebuah restoran super mewah dengan pakaian serba resmi. Hangeng sediri memutuskan mengenakan kemeja, jas, dan dasi hitam (bayangkan Hangeng di MV Super Girl.).
Tidak lama kemudian, munculah sepasang suami istri yang mendekati keluarga Han dengan mengembangkan senyuman hangat di wajah mereka. Hangeng yang mengerti dengan isyarat ini segera berdiri, dan membungkuk hormat di depan rekan bisnis ayahnya tersebut.
“Wah-wah, masih muda begini sudah sopan sekali! Tidak seperti anak muda kebanyakan.” Puji Pria yang kira-kira berumur hampir setengah abad itu dengan senyuman lebar di wajahnya, setelah itu mempersilahkan Hangeng untuk kembali duduk di kursinya.
Tuan Han ikut tersenyum ramah, “Wah, mana calon menantuku itu? aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya.” Ujarnya sambil tertawa lebar. Hangeng yang dari tadi duduk di sebelah ayahnya jadi sedikit gugup, membayangkan yeoja seperti apa yang akan menjadi calon istrinya kelak.
“Ahahaha… tunggu, sebentar lagi dia akan datang.” Jawab rekan kerja ayahnya tersebut. Hangeng semakin gugup, matanya mecari-cari sosok yeoja yang berjalan menuju kemari, tapi hasilnya nihil! Bola mata kelamnya Cuma menangkap sosok anak kecil berumur sepuluh tahun yang sedang membawa-bawa PSP.
Tunggu dulu? Apa itu tadi? Anak kecil?
Pria berumur hampir setengah abad itu berdiri, kemudian menarik bocah berumur sepuluh tahun mengenakan texuedo putih yang masih setia menggenggam erat PSP-nya. “Kyuhyun, ayo perkenalkan dirimu di depan keluarga Han.”
Kyuhyun mengangguk mendengar perintah appanya, segera menaruh PSP hitam mengkilat itu di atas meja, kemudian merunduk sopan. “hangeonghaseyo, Cho Kyuhyun imnida. Umurku sepuluh tahun, kelas empat SD di Super Junior High School, salam kenal.” Ujarnya. Yah, perkenalan setingkat anak kecil ‘kan memang begitu… Tapi, bocah bernama Kyuhyun itu masih memasang wajah ‘khas cuek.
Tuan Han tersenyum lebar, “Salam kenal juga, Kyu… Geng, dia adalah calon istrimu di masa depan.”
Kepala Hangeng terasa pusing, matanya terpaku pada sosok namja berkulit putih pucat di hadapannya yang kembali mengambil PSPnya di meja. Apa telinganya salah dengar? Apa tadi ayahnya mengatakan bahwa dirinya harus menikah dengan seorang bocah berumur sepuluh tahun? Laki-laki pula! Apa ayahnya sudah tidak waras?!!! Jerit Hangeng bertubi-tubi dalam hati.
“Geng, apa yang kamu tunggu?” tanya sang ayah dengan nada
 tidak sabar.
“Mi-mianhe, tadi aku terkejut, ternyata calon pendampingku semanis ini…” ujar Hangeng sedikit mengelak dari kenyataan bahwa sebenarnya dirinya ‘Shock’ karena calon istrinya adalah anak di bawah umur. Namun sebenarnya terdapat sedikit semburat merah di pipi Kyuhyun saat mendengar kata-kata Hangeng.
“Hangeng, imnida. Salam kenal, Kyuhyun.” ujarnya sambil tersenyum seramah mungkin pada bocah di hadapannya ini.
Tuan Cho tertawa keras, kemudian menepuk pundak Hangeng akrab. “Aku tahu kau pasti akan langsung menyukai anakku!” ujarnya dengan senyuman yang benar-benar membuat Hangeng mati kutu, dan berpikir ribuan kali untuk menolak perjodohan saat ini juga.
Hangeng tersenyum canggung, “Tuan Cho, apa ini tidak terlalu cepat? Maksudku, Kyuhyun masih berumur sepuluh tahun, rasanya agak kurang wajar jika dia menikah dalam umur segini…” ujar Hangeng yang memiliki arti ‘anakmu masih di bawah umur, Tuan Cho’.
Namun, di luar dugaan, Tuan Cho malah tertawa terbahak-bahak. “Aku tau kau benar-benar perhatian pada Kyu, Hangeng. Tapi bukan kah semakin cepat semakin baik?” ujarnya bersemangat.
Hangeng hampir saja terjelembab dengan tidak elitnya, sedangkan calon pendampingnya-Cho Kyuhyun si bocah berumur sepuluh tahun itu masih asyik bermain PSP dengan cueknya. Oh tuhan, apa ini Cuma guyonan orangtua mereka?
“Kalau dipikir-pikir benar juga apa kata anakku.” Ujar Tuan Han serius. Kemudian menepuk lembut pundak sang anak, “Geng benar-benar memikirkan kebebasan anakmu, anakmu masih berumur sepuluh tahun. Ada baiknya mengurungkan niat untuk menyegerakan mereka menikah.” Lanjutnya.
Hangeng menghela napas kuat-kuat. Bersyukur kedua orangtuanya membatalkan pernikahan yang sangat tidak jelas ini. Bisa-bisa dirinya dianggap tidak waras karena menikahi anak di bawah umur!
“Kau benar, Han! Kyuhyun masih terlalu kecil.” ujar appa Kyuhyun setuju, sambil memasang pose berpikir. Hangeng merasa lega, napasnya berhembus kuat. Untung saja, bisa mati dirinya kalau pernikahan tidak jelas itu masih tetap akan berlangsung.
“Jadi, sebaiknya mereka bertunangan saja dulu.” Lanjut Tuan Cho riang, dan ditanggapi dengan anggukkan oleh ayah Hangeng.
‘Oh bumi, telanlah diriku sekarang juga…’ Batin Hangeng pasrah, hatinya semakin nelangsa saat melihat Kyuhyun dengan cueknya masih memainkan PSP, sedangkan kedua pasang ayah mereka sedang membicarakan tentang pernikahan dan bulan madu.
.
TBC
.
.
Oke, readers sekalian~!! *peluk*
Mian soalnya pendek! Namanya juga masih permulaan chapter-chapter awal… *senyum inosen*
Untuk chapter berikutnya, semua bergantung kalian~!! :)
Sampai jumpa pada Chapter berikutnya!!
.
.
.
.
Silahkan review~!!
Yang repiu hima kasih koala… #ditabokMimi-ge
0 notes
kyuhyunfanfics-blog · 12 years
Text
Moon and Lust
Tumblr media
“With this heart of mine, will you accept me?”
MiXian/ Qmi/ ZhouKyu/ KyuMi.
Disclaimer: Super Junior is belong to SMEnt, God and them selves.
By Himawari Ichinomiya
Inspired: DBSK-Mirotic
Rated M
Gendre: Romance
Summary: Kebayang gimana malem pertamanya MiXian? Penasaran?
Warning: Fic ini mengandung unsur YAOI, banyak typo, OOC, LEMON (NC-21) dan hal-hal tidak jelas lainnya. Jika memang tidak suka, silahkan meniggalkan fic ini, sebelum ada niat memberikan flame pada Hima. Kalau ada yang nge-flame, berarti flamer itu nggak bisa baca.
~Dun like? Dun read!~
Tetap nekad baca?
Gak nanggung kalo jadi fujoshi ato fudanshi nantinya.
.
~Happy Reading!!~
.
\(o_o\)o0o(/o_o)/
Malam sudah lama menjelang, langit sudah gelap, hanya sinar keemasan bulan yang memasukki celah tirai yang terbuka di sebuah pondok atau penginapan dekat pantai. Angin laut berderu kencang, menggerakkan dedaunan kelapa yang menimbulkan bunyi gemerisik merdu di telinga setiap orang. Ombak bergelung santai, membasahi permukaan pasir yang putih.
Musik-musik pantai itu seakan menyembunyikkan bisik-bisik menggoda dari salah satu penginapan yang tepat di dekat pantai. Di dalam sebuah kamar dengan penerangan minim, terlihat dua orang namja sedang saling memadu kasih, membimbing pasangannya untuk mencapai puncak kesempurnaan cinta mereka. “Mimi… Sarangheyo, Mimi… Sarangheyo… Ummmhhh…” erang seorang namja dengan rambut secokelat madu, kulit putih pucatnya yang bersih menggeliat resah di bawah sinar rembulan yang menerobos melalui celah tirai yang tertiup angin.
Namja yang dipanggil ‘Mimi’ itu melengkungkan senyum hangat, kemudian memaut bibir merah sang kekasih hati. Menjilat-jilat permukaan bibir merah tipis itu dengan penuh sayang, kemudian mengulumnya lembut seperti permen kapas yang rapuh. “Nado Sarangheyo, KuiXian…”
Zhoumi memeluk tubuh putih yang sudah tak terbalut apapun tersebut. Merengkuhnya, tak ingin melepaskannya sedetik pun. Malam ini adalah puncak seluruh rasa cintanya, setelah sekian lama dirinya berpacaran dengan namja manis bernama Cho Kyuhyun ini. Akhirnya hari ini, tepatnya tadi pagi, mereka sudah dipersatukan oleh ikatan suci tuhan.
Mereka berdua mengucapkan sumpah suci, di hadapan pendeta dan berates pasang mata yang menatap keduanya berlinang air mata. Kyuhyun tersenyum bahagia, memeluk lengan Zhoumi begitu erat. Keduanya akan selalu bersama. Selalu.
Walaupun begitu, cinta Zhoumi padanya tidak akan pernah berkurang, apa lagi habis. Cintanya pada KuiXian akan selalu ada, bahkan akan terus bertambah setiap harinya, setiap waktunya, setiap detiknya. Zhoumi memejamkan matanya, mengecup lembut rambut madu milik Kyuhyun, menghirup aromanya yang begitu wangi dan memabukkan.
Zhoumi kembali mencium Kyuhyun, menekan bibirnya pada bibir tipis sang pemuda manis.  Kyuhyun mengalungkan tangannya di leher Zhoumi, menekannya agar memperdalam lumatannya. Zhoumi tersenyum, mulai memasukkan lidahnya pada rongga mulut Kyuhyun yang hangat dan basah. “Ummmhhhh…. Huuuhhhh……Cppkhhhhh….”
Zhoumi menyesap segala rasa manis yang membuatnya gila, menekan-nekan setiap inchi rongga mulut Kyuhyun dengan lidahnya. Saling bertukar siliva dan menghisap lidah Kyuhyun keras. Si namja bernama China KuiXian itu pasrah, menyerah pada setiap sentuhan Zhoumi yang membuat tubuhnya seakan lumpuh seketika. “MMMhhhhh…. Ummpphhhh… Ah…Ha…..”
Tangan Zhoumi tidak diam saja, tangannya yang besar menjelajahi setiap bagian tubuh Kyuhyun. meremas-remas dadanya hingga menegang sempurna, mengelus punggung putih pucatnya yang halus, meremas kedua buah pantatnya yang kenyal. “KuiXian… KuiXian… KuiXian…” ucap Zhoumi tepat di telinga Kyuhyun, membuat si magnae memejamkan matanya karena nikmat.
“Ja-jangan pernah berhenti menyebut namaku, Mimi-ge… Jangan pernah…” ujarnya, sambil membenamkan wajahnya yang terasa panas pada lengkung leher Zhoumi. Namja berambut merah itu tersenyum, mengecup pundak KuiXiannya yang putih halus.
Zhoumi mengarahkan bibirnya pada permukaan kulit putih halus pada leher Kyuhyun mengecupnya berkali-kali, kemudian menggigitnya agak keras, membuat Kyuhyun meringis kesakitan. “Akh! Uhhhhh….” Erangnya, tapi rasa sakit itu hilang, saat Zhoumi menjilati bekas luka yang digigitnya kemudian menghisapnya lembut, meninggalkan bekas kemeraahan di titik yang sama.
Zhoumi kembali melakukannya beberapa kali di setiap titik yang ada di leher Kyuhyun, menunjukkannya pada seluruh dunia, jika Cho Kyuhyun adalah milik Zhoumi seorang. Hanya milik Zhoumi. Kyuhyun menggeliat resah, tubuhnya seperti digelitiki oleh permukaan bibir Zhoumi yang halus. Matanya hitamnya terbuka separuh melihat Zhoumi yang terus memberikan bukti kepemilikkan pada tubuhnya. Kyuhyun sama sekali tidak keberatan, karena dirinya, seutuhnya, hatinya, pikirannya, cintanya, semuanya untuk Zhoumi, Segalanya untuk Zhoumi. Perasaannya sudah melebihi cinta, sudah melebihi ingin memiliki, sudah melebihi saling menyayangi. Perasaan putih abstrak yang tidak memiliki nama.
“Ahhh… Uhhh… Zho-Zhoumi…. Huuuhhhh… Ahhh.. Haaa…” desahnya saat lidah Zhoumi yang hangat dan basah menyelimuti nipplesnya. Mata hitam Kyuhyun terpejam rapat, dadanya terasa panas, tubuhnya seakan mendidih, merasakan tangan Zhoumi kembali berkerja, menekan, mencubit dan memelintir nipple satunya lembut.
Zhoumi tersenyum, telinganya seakan di penuhi deru napas berat KuiXiannya. Matanya selalu di manjakan oleh gerakan-gerakan dan ekspresi erotis dari Kyuhyun yang seakan terus meminta di sentuh lebih jauh.
“Uhhh… Haaa… Zhoumi… emmmhh… Ukkhhh… Ge-geli sekali…” Kyuhyun kembali mendesah, saat bibir Zhoumi kini menari di atas permukaan kulit perutnya yang putih mulus. Tidak seperti para member lainnya yang berlomba-lomba membentuk tubuh, Kyuhyun malah membiarkan tubuhnya terbentuk dengan sendirinya. Alhasil beginilah sekarang. Perut putih langsing yang rata. Begitu menggoda di mata Zhoumi. Tidak, semua bagian tubuh Kyuhyun adalah yang terindah baginya, setiap detilnya adalah karya seni bernilai tinggi.
Namun, mata Kyuhyun terbelalak sempurna. Bibirnya kembali mengeluarkan desahan menggoda, saat tangan Zhoumi mencengkram kejantanannya erat, kemudian meremasnya lembut. “Uhhh… Ouuhhh… Zho-zhoumi…. Akkkhhhhh…” desahnya makin keras saat Zhoumi mulai mengocok kejantanannya dengan irama yang ritmis.
Zhoumi menghentikan gerakkan tangannya, kemudian menggantikan kerja tangan dengan mulutnya. Awalnya namja berkaki panjang itu mengecup puncak Junior milik Kyuhyun, kemudian menjilat permukaannya dengan gerakkan lambat. Kyuhyun melesakkan kepalanya ke dalam bantal, sambil terus memejamkan matanya rapat-rapat. Rasanya begitu aneh, panas dan nikmat. “Ouuuhhh… Mimi-ge… Ukkkhhh… OOhhh!!” erangnya keenakan. Tangannya meremas-remas bed cover, matanya hanya terbuka separuh, karena merasakan kenikmatan yang tiada tara.
Zhoumi mulai memaju mundurkan kepalanya, meraup seluruh Junior Kyuhyun agar masuk seluhruhnya ke dalam murutnya yang hangat, berusaha memberikan kehangatan pada tubuh mungil yang terus menggeliat resah di bawah kendalinya.
Kyuhyun merasakan dunianya berputar, pandangannya memutih, dan perut bagian bawahnya diaduk-aduk sedemikian rupa. “Mimi… Ukkhhh… Uuuuhhh… A-aku mau… Ke-keluar…”
Zhoumi mengerti, kapalanya bergerak semakin cepat, sedangkan tangannya meremas-remas twin balls yang ada di bawah junior Kyuhyun. membuat empunya menggeliat semakin intens. Tidak lama kemudian, Kyuhyun melengkungkan tubuhnya bagai busur, memejamkan matanya erat. “Aaaakkkkhhh!!! Zhoumiiii…… Ouggghhhh…” Kyuhyun menumpahkan segala kenikmatan dan kepuasannya di dalam rongga mulut Zhoumi. Namja bertubuh tinggi itu sama sekali tidak keberatan, bahkan langsung menelan seluruh cairan putih kental itu ke dalam kerongkongannya.
“hahh… Ahhhahhhhh…. Haaaahh….” Kyuhyun masih terngah-engah. Pipinya memerah, bibirnya bengkak karena terlalu lama dicium, dan matanya terbuka separuh hanya untuk selalu melihat wajah sang kekasih. Ah bukan, karena mereka sekarang sudah resmi menjadi sepasang suami-istri.
Zhoumi mengulum senyum, menatap dan memberikan waktu bagi KuiXiannya untuk menarik napas sebanyak-banyaknya. Pemandangannya saat ini begitu indah, Kyuhyun terlihat begitu bergairah dan menggoda. Setelah dirasakannya napas Kyuhyun mulai kembali stabil, Zhoumi mengulum ketiga jari tangannya sendiri, lalu mulai melumuri sisa silivanya pada opening lubang Kyuhyun.
“Uhhhh… Ge-geli sekali… Ah…. Ha….” Ujarnya sambil menggelinjang saat jari-jari Zhoumi terus membelai opening lubangnya. Namun, tanpa aba-aba, namja berjuluk koala itu mendorong jari telunjuknya hingga menembus lubang Kyuhyun. “Akkkhhh!!! Sa… Sakiiiitttt… Sakiiit, Mimi-ge…” ujarnya mulai menangis saat lubangnya mulai terasa panas seakan terbakar.
“Tenang… rileks… aku tidak akan menyakitimu…” ujar Zhoumi lembut, tangan kanannya yang menganggur, membelai-belai rambut Kyuhyun yang halus pelan. Sedangkan tangan satunya masih menggerak-gerakkan jarinya di dalam lubang Kyuhyun agar bisa dimasuki ‘miliknya’ nanti. “Sudah tidak terlalu sakit ‘kan?” tanya Zhoumi lembut. Kyuhyun Cuma mengangguk lemah sebagai responnya.
Zhoumi mengeluarkan jemarinya dari tubuh Kyuhyun. “Apa kau benar-benar bersedia melakukannya sekarang, KuiXian? Aku tidak ingin kau kesakitan atau menyesal nantinya…” ujar namja berambut kemerahan itu lembut, dirinya tidak ingin jika Kyuhyun kesakitan atau menderita karena kenikmatan yang sesaat ini.
Namun, Kyuhyun tersenyum lembut, membelai pipi Zhoumi pelan. “Sarangheyo, Mimi-ge… Lakukanlah… lakukan saja apa yang kau inginkan…” ujar Kyuhyun, sinar matanya tampak tulus dan bahagia. Zhoumi sama sekali tidak menyesal telah mencintai Kyuhyun, tidak menyesal karena telah mengorbankan seluruh waktunya untuk sang KuiXian.
Zhoumi mengecup seluruh wajah Kyuhyun, dari kelopak matanya, hidungnya, pipinya yang lembut, dan terakhir adalah biirnya yang halus dan ranum. Zhoumi memperdalam ciumannya, pelan-pelan dimasukkannya juniornya pada lubang Kyuhyun yang masih saja terasa sempit. “Mhhhh…. Mpppphhh!!! Ummmhhhh!!!” Zhoumi terus memaut bibir Kyuhyun agar jeritannya tertahan dalam ciuman.
Pelan-pelan Zhoumi terus memasukkan kejantanannya dengan sabar, agar tidak menyakiti Kyuhyun. “Mhhhh!!! Mppphhh!!! Mmmmhhhhpppphhh!!!” jerit Kyuhyun tertahan, namja berkulit pucat itu merasakan bagian bawah tubuhnya terbelah, lubangnya terasa panas seperti terbakar. Setitik air mata keluar dari permata hitamnya, Zhoumi masih terus berusaha menenangkan sang KuiXian dan menghapus titik-titik bening itu dengan ibu jarinya.
Zhoumi mengangkat kedua kaki KuiXiannya lembut hingga bertumpu di kedua bahunya. Kemudian memandang Kyuhyun seakan meminta persetujuan. Kyuhyun mengangguk, “Bergeraklah, Mimi-ge…” ujarnya lembut.
“Sakiiit… Ukkkhh… Uhh…” gumamnya pelan saat Zhoumi mulai menggerakkan juniornya keluar-masuk lubang Kyuhyun. Lubangnya masih terasa sakit bagai terbelah pedang. Namun, lambat laun rasa sakit itu mulai lenyap, digantikan dengan perasaan aneh yang begitu nikmat saat junior Zhoumi menggesek kasar lorong di dalam tubuhnya. “Ahhhhh… Huuuuhhh…. MMhhhh… Le-lebih cepat…” rancaunya pada Zhoumi.
Zhoumi tersenyum karena Kyuhyun mulai menikmati permainannya. Digerakkan junornya lebih cepat, dan menumbuk titik terdalam Kyuhyun keras-keras. Zhoumi mengeluarkan juniornya hingga tersisa kepalanya saja, lalu menghujamkannya dalam-dalam hingga menyentuh titik terdalam dan tersensitif dari Kyuhyun. “AHH!! Haaakkhhhh… UUhhhh… Hahhhhhaahhhh…” desahnya tak karuan.
Zhoumi kembali menaikkan tempo permainannya, tangannya juga tidak mau menganggur, diremasnya junior Kyuhyun keras-keras, lalu dikocoknya dengan tempo sesuai. Tentu saja tanpa mengurangi kecepatan menusuknya. “AAhhhh… Ja-jangannn… Uuuuhhh… Akuuu… Ja-jadi ingin keluar… Mimi-ge….” Desah Kyuhyun keenakan.
Zhoumi makin mempercepat kocokkannya begitu pula dengan tusukkannya yang semakin cepat dan dalam. “Auuhhhh… Haaaa…. Mimi-ge…. Ukkhhh… Ma-mau keluar lagii…” desah Kyuhyun sambil menggeliat resah.
Zhoumi tersenyum, kemudian merendahkan tubuhnya untuk mengecup Kyuhyun. “Keluarkan saja, sesukamu KuiXian…” ujarnya sambil terus menggerakkan juniornya in-out, tangannya juga terus mengocok junior Kyuhyun semakin cepat da intens.
Pandangan Kyuhyun kembali memburam. Perutnya kembali terasa aneh, dan juniornya terasa berkedut-kedut. “Arrrrggghhhh….. Zhoumi!!!” jeritnya saat cairan putih lengket itu kembali keluar membasahi tangan sang namja berambut merah juga menetesi bagian perutnya. Kyuhyun merasakan nikmat tiada tara menghujam tiap senti kulitnya, nafasnya terengah-engah karena kelelahan. “Hosh… Hosh… Hosh…”
Zhoumi tersenyum kemudian membalik tubuh Kyuhyun hingga si pemuda berkulit pucat itu bertumpu pada siku dan kakinya, atau bisa dibilang posisi menungging. “Aku masih belum ‘keluar’ sama sekali, KuiXian… Jadi, ini masih belum selesai, lho…”
“A-apa?!! Heegghh…. Uuuuhhh… Zhoumi… Akh… A-aku lelah…” ujarnya sambil bergerak-gerak resah.
“Shh… bersabarlah KuiXian… aku tidak pernah menyentuhmu dalam masa kita pacaran, karena menunggu-nunggu malam seperti ini…” ujarnya sambil mempercepat gerakan ‘in-out’ juniornya di dalam tubuh Kyuhyun.
“Ahhh… Huuuu….. Uggghhh… Ta-tapi aku capek…” ujar Kyuhyun protes, hanya saja, apa yang dikatakannya dengan reaksi tubuhnya sungguh berbeda. Tubuhnya seakan masih haus dan belum puas dengan segala sentuhan Zhoumi.
“Ouuuuhhhh… Mimi-ge…. Aggghhhhh….. Ah…Ha….” Desahnya tidak karuan, saat salah satu tangan Zhoumi kembali mengocok kejantanannya, sedangkan tangannya yang lain membelai lembut, lalu memelintir nipples-nya yang sudah menegang. Tentu saja tanpa mengurangi tempo gerakkan ‘in-out’nya.
Pandangan Kyuhyun seakan menjadi buram, karena tubuhnya begitu dimanjakan oleh sentuhan-sentuhan Zhoumi yang begitu keras, intens, namun juga lembut di saat bersamaan. “Zhoumi… Uhhhh… Ukkkhhh…. Haaa… Ahhh… Di-di sana…” desah Kyuhyun, ketika merasakan Zhoumi menemukan titik tepat di dalam tubuhnya.
Zhoumi tersenyum, kemudian mengecup puncak rambut Kyuhyun yang basah karena peluh. Baginya Kyuhyun saat ini nampak begitu manis dan mempesona. Zhoumi kembali membelai-belai tubuh Kyuhyun, memberikan rangsangan-rangsangan kecil di setiap permukaan kulitnya. Di kecupnya lagi bibir merah KuiXian-nya yang tidak akan pernah membuatnya bosan.
“Mhhhh…. Ummmppphhh…” desah Kyuhyun tertahan, lidah Zhoumi mulai menginvasi setiap inchi rongga mulutnya, menjilat langit-langit dan mengajak lidahnya untuk saling membelai bertukar siliva. “Mimi…. Ukkkhhh… se-sepertinya… Ahhh… Aku akan keluar…..” ucapnya terputus-putus.
“Akkkhhh…. Zhoumi!!!!” jerit Kyuhyun tertahan, juniornya kembali menyemprotkan cairan putih kental entah untuk keberapa kalinya. Kyuhyun lemas, engsel-engselnya seakan mau copot, dan tubuh bagian bawahnya terasa begitu nyeri.
Zhoumi merasakan dinding-dinding lubang Kyuhyun berkonteraksi, kemudian menyempit sehingga meremas juniornya di dalam sana erat. Zhoumi tidak bisa menahan dirinya, juniornya terasa membesar dan mulai berkedut-kedut. “Ugghhh… KuiXian… Wo ai ni…” ujar Zhoumi lirih dipuncak titihan kesempurnaan penyatuan tubuh keduanya, dirinya menumpahkan segala cairan bukti cintanya di daam tubuh Kyuhyun, membuat pemuda berkulit putih pucat itu merasa tubuhnya menjadi hangat dan panas.
Tubuh Zhoumi yang sudah terasa pegal semua, langsung terbaring di sebelah Kyuhyun, memeluknya hangat dan mengecup dahinya lembut. “Capek?” tanyanya. Kyuhyun Cuma mengangguk kecil, sambil menenggelamkan wajahnya yang terasa panas di dada Zhoumi yang bidang. Zhoumi tertawa kecil, kemudian menarik selimut untuk menghangatkan tubuh keduanya.
“Mimi-ge…” gumam Kyuhyun pelan.
“Hmmm, KuiXian??” jawabnya lembut, masih mebelai-belai rambut KuiXiannya yang terasa sedikit basah namun tetap saja lembut baginya.
Kyuhyun terdiam, pipinya kembali dipenuhi oleh semburat merah muda. “Um… begini, Mimi-ge… bisa ‘kah kau melepaskan ‘milikmu’ itu dari dalam lubangku…? Ra-rasanya penuh sekali…” ujarnya malu.
Zhoumi tertawa, kemudian memeluk tubuh ramping pendamping hidupnya tersebut dengan sikap posessif. “Aku tidak mau, KuiXian! Aku masih ingin merasakan hangat di dalam tubuhmu…” ujarnya manja, sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher Kyuhyun.
Kyuhyun terkekeh kecil, “Dasar koala mesum… yadong!” ujarnya pura-pura marah dan memukul pundak Zhoumi keras.
Zhoumi ikut tertawa. Tidak aka nada yang bisa memisahkan keduanya lagi sekarang. Hari-hari mereka akan berubah menjadi penuh warna dan rona kebahagiaan. Zhoumi sama sekali tidak akan pernah menyesal karena menyerahkan sisa hidupnya pada Tsao KuiXian-nya, Kyuhyun-nya.  Selalu menjaga namja yang dicintainya ini hingga kematian mengikis nyawanya, namun jikalau begitu, maka di sana- di surga pun Zhoumi akan terus memperhatikan KuiXiannya, melindunginya dengan cara yang berbeda.
  The only thing that I can give you is love Although it's insignificant Even though there are areas which I lack I will protect the love between us, me and you Let's make a promise, no matter what happens we will still be in love And even so...
.
.
.
FIN
.
.
.
Anyeyong, Chingu~!! *peluk*
Hima kembali dengan oneshoot yadong full NC gak jelas ini…
Ampuuunnn!!! Jangan mutilasi Hima!! *mewek mewek*
Huwaaa…. Percaya atau tidak, ini itu PWP pertama Hima, lho… hima itu alim ‘kaaan~?? #ditimpukSemen
Awalnya mikir sampe guling2 di kasur, mau bikin fic MiXian NC-an yang kayak gimana… tapi ternyata malah tangan ngetik ide nggak jelas begini…
Dan pinginnya sih di fic ini kerasa romantisnya gitu… ‘kan malem pertama pengantin… Harus romantic, dong…
Udah, deh… gitu aja curcolnya Hima! Semoga aja ngga mengecewakan… (apanya?!)
Oke, sampe jumpa di karya yadong dan nggak jelas berikutnya~!!
.
.
.
.
Review, please~!! :)
Hima kasih Ikan, nih… #DigamparHae
5 notes · View notes