lemonteaice
lemonteaice
lemon tea
6 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
lemonteaice · 8 months ago
Note
Bagaimana caranya biar bisa rajin sholat? Saya orangnya sering lalai dalam sholat. Apalgi dlm keadaan lelah. Trima ksh sebelumnya atas jawabannya
Hai!
Alhamdulillah, saya senang sekali membaca pertanyaan ini.
Anda punya niat baik untuk bisa rajin shalat. Semoga Allah mudahkan dan bukakan jalan-Nya untuk Anda.
Begini janji Allah:
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” 
(Al-Ankabut: 69)
Saya ingin menjawab pertanyaan Anda dengan berbagi apa yang saya alami sendiri dan apa yang saya amati dari orang-orang di sekitar saya.
Pertama, ada yang rajin shalat karena kebiasaan. Sejak bayi, mereka sering menyaksikan orang tuanya shalat. Setelah tumbuh sedikit besar, mereka juga diajak orang tuanya untuk ikut shalat. Ada yang mulai pada usia 7 tahun, 5 tahun, atau bahkan lebih kecil lagi. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga akhirnya mereka dewasa.
Shalat menjadi otomatis bagi mereka, apapun kondisinya. Sebagaimana kebiasaan lainnya, kita akan merasa feels wrong kalau kebiasaan kita terusik.
Kedua, ada yang rajin shalat karena pemahaman. “Shalat adalah rukun Islam kedua” tidak hanya menjadi hafalan semata, dan “shalat adalah tiang agama” tidak hanya menjadi kata mutiara belaka.
Anda bayangkan, “rukun Islam kedua”, “tiang agama”. Arti sederhananya adalah, kalau kita masih ingin dilihat Allah sebagai seorang muslim, maka shalat adalah salah satu komitmen yang mesti kita jaga.
Ketiga, ada yang rajin shalat karena kebutuhan. Bagi mereka, shalat adalah sesuatu yang mereka nantikan (bukan dinanti-nanti ya). Mereka merasakan kenikmatan setiap melaksanakan shalat. Ada penyegaran, ada kekuatan, ada suatu energi yang meresap ke dalam hati dan jiwa mereka setelah menunaikan shalat.
Jangankan shalat wajib yang 5 waktu, shalat sunnah mereka jajal sebanyak mungkin: dhuha, rawwatib (sebelum dan sesudah shalat), apalagi tahajjud. Justru, bagi mereka, shalat adalah saatnya jiwa mereka beristirahat.
Pada kenyataannya, perilaku shalat kita tentu merupakan perpaduan antara tiga spektrum tersebut, hanya saja kadarnya dalam setiap orang berbeda-beda.
Saya memandang ketiga spektrum tersebut sebagai lapisan-lapisan. Lapisan terendahnya adalah kebiasaan dan lapisan tertingginya adalah kebutuhan. Jadi, kalau lagi sholeh-sholehnya, kita bisa merasakan shalat sebagai kebutuhan, tapi kalau lagi serba kacau paling engga kebiasaan kita membuat kita tetap melakukannya.
Jadi, saran praktis saya adalah:
1. Pancangkan lagi komitmen Anda, kuatkanlah kemauan Anda, dan mohonlah agar Allah menguatkan Anda. Sebab sebaik-baik dorongan adalah dorongan yang lahir dari dalam diri kita, bukan dari luar. Tidak ada dorongan eksternal yang mampu mengubah diri kita, melainkan kita mengizinkannya masuk lalu berkolaborasi dengan motivasi internal kita.
2. Ketika Anda merasa lelah dan hampir menyerah dari shalat, ingatlah bahwa ada ratusan juta muslim di dunia ini, atau paling tidak jutaan orang di Indonesia, yang bekerja keras seperti Anda, namun tetap mampu menjaga shalatnya. Mungkin Anda perlu seorang role model, cobalah cari seseorang yang Anda kagumi yang selalu menjaga shalatnya.
3. Ada aksioma atau doktrin, “We are creatures of habit”. Maka mulailah membangun shalat paling tidak sebagai suatu kebiasaan.
4. Jika pemahaman mengenai hakikat, tujuan, konsekuensi dari shalat mampu memuaskan Anda lalu membuat Anda lebih bersemangat dalam menjaga shalat, maka carilah ilmu-ilmu mengenai shalat. Tentu baik jika Anda bisa menghadiri majelis-majelis ilmu, namun bahkan Anda bisa mulai belajar saat ini juga dengan mengakses Youtube. Salah satu favorit saya adalah Ustadz Nouman Ali Khan, misalnya di video ini: 
youtube
5. Suatu hari nanti, misalnya Anda sedang terjebak dalam sebuah masalah yang sangat pelik, Anda sangat tertekan, stress, mau meledak, cobalah bangun pada jam 2-3 pagi, dan lakukanlah shalat tahajjud.
Mulailah dengan 2 raka’at, bacalah apapun hafalan Qur’an yang Anda miliki. Resapi setiap bacaan dan gerakan Anda. Rasakan bahwa Anda sedang menghadap kepada pencipta Anda, yang selalu menyaksikan Anda, mengawasi Anda, mengurusi Anda tanpa Anda ketahui.
Rasakan, begitu Anda sujud, bahwa Anda lemah. Rasakan submission, kepasrahan, penyerahan diri Anda kepada Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Kuat, Maha Menolong.
Anda bisa menambah raka’at Anda menjadi 4, 6, 8, atau lebih jika Anda ingin, tutup dengan shalat witir (shalat beraka’at ganjil).
Lalu angkatlah kedua tangan Anda dan berdoalah. Utarakan segala tekanan dalam hati Anda kepada-Nya. Keluarkan semuanya. Mintalah apapun kepada-Nya.
Semoga Anda bisa merasakan betapa nikmatnya shalat, betapa Anda memerlukan shalat.
Biasanya, dalam kondisi sangat tertekan, kita lebih mudah menikmati shalat dan mendekati Allah.
Demikian saran-saran dari saya, semoga ada yang bernilai manfaat. Mohon maaf ya kalau sok menggurui, saya dan banyak muslim lainnya pun masih selalu struggle untuk menjaga konsistensi dan kualitas shalat.
Kalau ada teman-teman lain yang mau menambahkan, sangat dipersilakan, semoga nilai manfaatnya bertambah.
Semangat ya semuanya!
715 notes · View notes
lemonteaice · 8 months ago
Text
Tumblr media
Kau tahu?
Tidak sampai sebulan sejak syahidnya Syaikh Ahmad Yasin, pemimpin Hamas kedua —dr Abdul Aziz Ar Rantissi— akhirnya menyusul syahid.
Apakah kemudian perjuangan hilang? Tidak, bahkan kau dan aku menyaksikan sebuah operasi heroik terbaik abad ini:
Thufaan Al Aqsha...
Dan kita menjadi saksi, beberapa bulan setelah syahidnya Ismail Haniyah 31 Juli 2024, Sang Singa Yahya Sinwar menyusul kesyahidannya.
Apakah perjuangan tumbang? Tidak.
Kelak kau dan aku menjadi saksi: terjadinya peristiwa lebih besar lagi yang akan menghapus penjajahan di Al Aqsha selama-lamanya!
Bangkitlah Umat Muhammad...
Sejarah hidupnya ﷺ telah menginspirasi singa-singa terbaik Gaza.
Maka, kisah-kisah perjuangan Nabi ﷺ jugalah yang akan membangkitkan generasi baru penyelamat Al Aqsha dari Indonesia.
Kisah-kisah perjuangan di zaman ini telah terbentang buat kita, bukan sebagai pengantar tidur, tapi untuk membangunkan kita dari tidur!!!
300 notes · View notes
lemonteaice · 9 months ago
Text
Senin, n nya nangis
Ya Allah, walaupun rasanya sakit banget. walaupun bikin air mata ngalir terus, aku ridha kok, aku gakpapa ya Allah, tapi maaf ya Allah aku masih nangis terus.
aku gakpapa dengan kalimat2 yg belio lontarkan pagi ini, aku ridha Ya Allah.
Allah, tolong ridhai orangtuaku yaa. tolong sayangi mereka, tolong berikan ketenangan pada mereka, tolong berikan kebahagiaan kepada mereka.
Allah, boleh tidak aku jadi penyebab kedua orangtuaku bahagia. bantu aku ya Allah, bantu aku untuk bisa berbakti kepada orangtuaku, bantu aku untuk bisa menjadi wasilah kebahagiaan mereka, oh Allah bantu aku untuk bisa membanggakan kedua orangtuaku ya.
Allah, please help me:(
Aku cuma punya Engkau, Dzat yang menjadi tumpuan, yang menjadi harapan dan minta pertolongan. Allah, mudahkan jalanku, lancarkan urusanku, mudahkan rezekiku. I trust u, Allah.
0 notes
lemonteaice · 9 months ago
Text
Tembok itu adalah dirimu sendiri
Tumblr media
Ternyata di kehidupan ini, bukan soal menjadi pemenang atau pecundang, tetapi tentang memilih; bertahan lalu melanjutkan perjalanan atau menyerah sebelum sampai pada akhir terhadap; takdir-takdir sulit atau pahit yang sedang di jalani; mimpi atau harapan yang sedang berusaha di wujudkan; serta kayuhan ikhtiar, doa-doa dan prasangka baik yang sedang di perjuangkan.
Ternyata di kehidupan ini, musuh nyata kita bukanlah orang lain. Tetapi diri sendiri. Bagaimana kita mampu terus meluruskan niat, menaklukan ketakutan, meredam keraguan, juga membersihkan prasangka yang ada.
Selalu ada tembok besar yang menguji tekad kita, ketika kita ingin berubah menjadi lebih baik atau memulai sesuatu kebaikan. Selalu ada keragu-raguan yang menguji keyakinan kita, ketika kita ingin memperjuangkan kebaikan. Pun selalu ada prasangka buruk ketika apa yang kita perjuangkan belum jua menjadi kenyataan.
Tetapi jika kita meyakini itu adalah suatu kebaikan maka petunjuk-Nya akan selalu melapangkan dada kita untuk terus melanjutkan pilihan atau keputusan yang sudah di ambil. Maka teruslah bertahan dan berjalan. Sebab tanpa harapan, pertolongan dan kemudahan dari sisi-Nya, kita bukanlah apa-apa dan takkan mampu mencapai apa yang sedang kita perjuangkan.
Suatu pagi, 11 Agustus 2024 07.57
251 notes · View notes
lemonteaice · 10 months ago
Text
Bete
asliiii, gue bete banget karena salah pencet. gue keluar dari akun IG, terus gak tau gimana biar bisa masuk lagi ke akun tsb. mana gue lupa tuh akun pake email yang mana, terus sandinya juga apa. ya Allah😭
di mana gue bisa ketemu jasa hapus akun hikss. gue punya 3 atau 4 akun IG yang gue gak bisa login ke situ. kenapa sihhh meta tuh ribet banget kalo mau hapus akun.
hari ini, gue non aktifkan akun Twitter, hapus akun Quora dan niatnya mau hapus akun IG tapi gue selalu gagal dan gak bisa hapus akun IG. lama-lama meta tuh kek pinjol tau, susahhhh di lepassss, ribetttttttt arghhh.
0 notes
lemonteaice · 11 months ago
Text
sebenarnya gue bingung untuk apa gue bikin akun di sini. mau share random thoughts tapi gue sebenarnya bisa share hal tsb di akun medium.
entahlah, mungkin akun ini bakal gue jadiin diary, ungkapan emosi dan pikiran yang bener-bener tanpa edit, kayak tempat spontan gue ngeluarin unek-unek perasaan dan pikiran gitu.
dahlah gitu aja.
3 notes · View notes