Tumgik
#unek-unek
lemonteaice · 1 month
Text
Bete
asliiii, gue bete banget karena salah pencet. gue keluar dari akun IG, terus gak tau gimana biar bisa masuk lagi ke akun tsb. mana gue lupa tuh akun pake email yang mana, terus sandinya juga apa. ya Allah😭
di mana gue bisa ketemu jasa hapus akun hikss. gue punya 3 atau 4 akun IG yang gue gak bisa login ke situ. kenapa sihhh meta tuh ribet banget kalo mau hapus akun.
hari ini, gue non aktifkan akun Twitter, hapus akun Quora dan niatnya mau hapus akun IG tapi gue selalu gagal dan gak bisa hapus akun IG. lama-lama meta tuh kek pinjol tau, susahhhh di lepassss, ribetttttttt arghhh.
0 notes
pinguinsukakopi · 2 months
Text
Rasanya perlu bersuara dan ngeluarin unek-unek juga tentang teteh @rumahati yg uda deactivated. Well, i'm one of her.... Apa ya nyebutnya yg proper? Hehe. Here we goo..
Tumblr media Tumblr media
Bole dibaca aja ya.
Tapi sebelum saya transfer, saya bacain tuh postingan dia. Sempet intuisi ini ngasi redflag pas baca kata2: "jadi ngirim?" Dan ak berpikir, ko nanya sedekah se slay itu? Kya nanya jadi nongkrong? Jadi pulang bareng? Karena posisinya kami itu stranger. Aneh aja.
Tapi, again, ak berpikir, awal taun mmg ak pny passive income, jd saat itu semacam: oh ini jalan buat aku sedekahkan dan rejeki mereka lewat aku. Udah. Gtu aja. Tapi pas bulan berikutnya dia nanya lagi, aku jadi ilfeel. Heuuu.
Udah sih klo crita pengalaman dan perasaan saat itu gitu aja.
Tapi, mau reflektif dikit.
Ternyata, banyak hal yang amat sangat di luar kontrol kita. Amat sangat. Apalagi klo uda urusan medsos. VUCA banget lah kayak fenomena skripsi aku wkkk. Volatility, unpredictable, complexity dan ambiguity. Jadi.. Harusnya ga kaget walopun masih shock nemu di tumblr. Pengalaman dan pelajaran hidup sih ini namanya.
Buat teteh uni, rumah ati,, aku kecewa dan sedih kali klopun mmg teteh ga amanah, tapi klo hal itu ga benar, mohon dimaafkan su'udzon ini. Emm apalagi ya. Aku malah mikir, kira2 apa ya yg telah teteh lewati hingga ada di titik ini. Masa kecil, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan pasangan atau konflik-diri teteh.
Dan ternyata, manusia tuh gak bisa diliat hitam-putih, terlalu banyak variabel yg bikin abu-abu. Misal, yg ngerti agama, paham agama itu pasti perilakunya mencerminkan juga. Ga gitu. Harapannya gitu tapi kan kenyataannya ga bs selalu gitu. Dan Yap, masalah adalah Gap antara realita dan harapan. Ini dunia. Tempatnya masalah ga sih? Bole benci perilakunya, tapi insyaAllah belajar buat mencoba ga benci orangnya. Dimanapun teh uni berada, semoga Allah jaga dan beri ketenangan. Aamiin.
Gitu aja udah.
24 notes · View notes
seratanekulo · 7 months
Text
Unek-unek di umur 24
Gak berani berkomitmen sama seseorang bukan berarti gue gak pengen ya,
Di umur gue yang segini siapa sih yg gak pengen nikah? Tp gue inget gue blm selesai sm diri gue sendiri, gue masih ada sakit dan sakit itu berkaitan dengan organ reproduksi. Setiap orang nikah pasti tujuannya adalah ibadah, nah didalam ibadah itu salah satu tujuannya pengen punya keturunan. Nah gue sakit, gimana bisa?
Saat ini gue masih ikhtiar untuk penyembuhan diri sendiri dulu. Dari pada kalau misal nikah ribut sm keluarga suami misalnya krn gk mau nerima gue yang sakit-sakitan ini mending gue sembuhin diri gue sendiri dulu aja. So, bukan berarti gue gak mau komitmen ya...
Selanjutnya nikah itu perlu persiapan yang banyak. Financial, mental, dan ilmu-ilmu yang lain.
Semoga Allah kasih aku umur panjang, berkah buat semuanya. Apapun takdirnya, menikah atau tidak, tp yang jelas dan jd kepastian adalah kematian. Mempersiapkan kematian yang memang sudah menjadi kepastian adalah hal yang wajib aku lakukan.
42 notes · View notes
yonarida · 5 months
Text
Kebutuhan Suami Bismillah Pernikahan adalah proses belajar sepanjang hidup. Tidak peduli berapa lama usia pernikahan kita, yang terpenting kita harus mempelajari dan memahami apa yang menjadi kebutuhan pasangan, dalam hal ini suami. Kebutuhan suami: 1. Respect/ Pengakuan Laki-laki seringkali merasa takut jika dia tidak berhasil di hidupnya. Laki-laki juga bisa merasa rapuh. Pengakuan untuk bisa dimengerti, diapresiasi, dan dihormati. Bagi suami, pengakuan dari istrinya adalah segalanya. Jika mereka menerima pengakuan yang tulus dari istrinya, mereka pasti akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam kehidupannya. Suami juga akan terdorong untuk maju atau terdorong untuk mengembangkan dirinya jika dia tau bahwa istrinya bisa mempercayai, mengagumi, dan yakin pada kemampuan mereka. Suami ingin mendapat unconditional respect. Walau suami tidak dipungkiri kadang membuat keputusan yang salah atau sikap kurang tepat, sama halnya dengan kita yang kadang demikian, namun pahamilah, bahwa suami umumnya lebih memilih tidak dicintai daripada tidak dihargai. Hindari kata-kata yang menyinggungnya, apalagi jika sedang beda pendapat atau sedang berargumentasi. Suami yang dihormati, biasanya cenderung akan mengasihi istrinya. 2. Apresiasi Jangan terjebak pada apa yang tidak dilakukan suami, sementara kita melupakan apa yang sudah dilakukan suami. Ingatlah, banyak hal yang sudah dilakukan suami yang mungkin kita tidak menyadarinya. Berikan apresiasi, baik terhadap prestasinya, maupun hal-hal kecil yang sudah dilakukannya. Fokus pada terang daripada gelap.
3. Me time Ketika pulang kerja, kadang suami butuh me time. Tanya saja, bilang kalau butuh me time. Perempuan kadang butuh telinga untuk didengar jika ada masalah. Butuh mengeluarkan unek-unek. Berbeda dengan suami yang seringkali butuh menyendiri dulu, butuh waktu untuk me time. Beri ruang pada mereka. Komunikasikan saja. Mungkin bisa buat kesepakatan, bahasa-bahasa tertentu yang bisa kita gunakan ketika lagi me time, kode tertentu. Sehingga kita paham bahwa kebutuhan kala itu adalah me time. Begitu pun sebaliknya dengan istri. Komunikasikan saja ketika lagi ingin me time. Suami butuh waktu untuk menyelami, untuk memikirkan masalahnya. Laki-laki kadang identik dengan kebebasan. Kita bisa beri waktu ke mereka untuk menikmati kebebasan dengan teman-teman nya, untuk menikmati hobi-hobinya (dalam hal positif tentunya). Lebih bagus lagi kalau hobinya sama ya. Best. Jangan sampai suami merasa terkekang.
4. Empati Dalam keluarga, suami memang berperan sebagai kepala keluarga. Tapi suami juga butuh penolong. Daripada menuntut, cobalah untuk menolong. Coba mengerti apa yang sedang dirasakan suami. Apa yang sedang dialami suami. Jadilah pendengar yang baik. Menjadi sahabat, teman bicara yang bisa mendengar keluh kesah mereka. Yang paling penting, bisa memahami. Misal: saat suami pulang kerja, biarlah dia bersantai dan istirahat sejenak, jangan langsung mencecarnya dengan berbagai permintaan. Layani suami. Maka dia akan jadi pelayanmu. Atau mencecar agar mereka mendengar keluhan kamu. Negatif banget auranya. Ketika suami sedang ada masalah, jangan memaksa mengintervensi. Saat suami bercerita, bukan berarti harus langsung diberi solusi. Kadang dia hanya butuh tempat. Jangan terlalu agresif. Terima dulu diri suami seutuhnya. Mungkin kita berpikir hal tersebut akan bisa membantu suami, padahal kadang sikap tersebut membuat suami tidak nyaman dan menjauh. Intinya, coba mengerti, apa yang sedang dia inginkan, butuhkan, dan kehendaki. Kita yang paham sebagai istri. Cobalah untuk bisa berempati. Berika dukungan, dukungan kepercayaan. Jadilah pendengar yang baik. Kita memang harus berempati, tapi kita tidak boleh membuat dia merasa dikasihani.
5. Romantis Bisa dengan hal-hal sederhana. Ngobrol, bercanda, nonton bersama, kasih makanan kesukaan, kasih surprise, berbicara dengan lembut. Perhatikan intonasi. Sapa suami sepulang kerja. Dengarkan suami. Berikan respon. Tetap miliki waktu berdua walau sudah punya anak. Pacaran. Aturlah waktu supaya dapat quality time berdua. Note dari sumber lain: 1. Harus bisa jadi sahabat suami. Selalu mendengarkan. Tidak pernah menghakimi dan tidak pernah membicarakan aib di belakang. Selalu percaya dan mendukung suami. Enak diajak ngobrol apapun dan tidak jaim. 2. Rajin beberes rumah. Sesibuk apapun kita, pastikan rumah rapi dan nyaman untuk tempat kembali suami. Ketika suami pulang ke rumah selepas dapat tekanan dari kantor, maka yang ia ingin ia dapatkan adalah kehangatan keluarga. Itu dapat kita tunjukkan melalui rumah yang bersih dan rapi. 3. Jadi istri yang menarik. Setelah jadi istri, jangan cuek dengan penampilan. Kalau keluar rumah, mau "gembel" tidak masalah, tapi jika ada suami, jadilah cantik. Dandan di rumah. Cantik lahir dan batin.
4. Menghormati suami layaknya seorang raja. Mulai dari diri sendiri. Jangan menuntut suami untuk bisa ini dan itu, tetapi kita banyak kurangnya. Source: https://www.youtube.com/watch?v=iW_0gfk8LHs https://www.youtube.com/watch?v=IRKYWTOqv-c
15 notes · View notes
oneofnana · 1 month
Text
Jeda dulu!
Setelah memutuskan jeda berkali-kali dari aplikasi ini, finally balik lagi buat sedikit ngeluarin unek-unek biar ga terlalu penuh di kepala xixixi.
Tulisan ini dibuat setelah ngeliat beberapa postingan teman yang seliweran di sosial media tentang kabar lamaran, nikahan, dan launching anaknya xixixi. Sama sekali tidak ada unsur tidak suka, yang terjadi justru sebaliknya. Demi apapun aku ikut bahagia atas kebahagiaan yang didapat oleh mereka. Dicintai, diratukan, dan diterima baik oleh pasangan dan keluarganya, Alhamdulillah.
Kenal dan berteman baik dengan mereka dari zaman putih biru sampai putih abu-abu dan akhirnya menemukan lelaki pilihannya ga membuat aku jauh dari mereka, melihat kabar mereka dari sosial media pun sudah cukup untuk tahu bahwa mereka baik-baik saja, insya Allah.
Dimanapun dan sampai kapanpun kalian butuh aku, i'm here guys! Temukan kebahagiaan kalian and i always pray for that. Sehat-sehat dan terima kasih sudah mewarnai kisah hidupku 🥺💗🫂
9 notes · View notes
meng-u-las · 4 days
Text
Dunia tidak Baik - Baik Saja
Tumblr media
Photo by Thomas Park on Unsplash
Melihat kondisi dunia akhir ini yang sedang tidak baik-baik saja, saya jadi ingin menuangkan unek - unek di kepala. Dialami seluruh manusia di dunia ini, belakangan harga kebutuhan sehari-hari naik secara luar biasa, tidak perlu saya tuliskan disini seberapa besar kenaikannya, karena memang bisa dirasakan secara langsung, kalau kita berkaca ke hukum penawaran dan permintaan, saat harga naik artinya secara jumlah permintaan ada kenaikan atau secara ketersediaannya semakin sedikit, hal ini menjadi semakin kontras, dengan dunia usaha yang selalu menekankan pentingnya pertumbuhan, harus semakin besar market size nya, semakin tinggi revenue nya, dan lain sebagainya, padahal seperti kita sama-sama pahami, sumber daya di dunia ini sebetulnya terbatas, dengan dunia usaha yang seakan tanpa pernah puas selalu memacu pertumbuhan, jangan-jangan selama ini, kita sedang menggali kuburan kita sendiri masing-masing?
Hal lainnya lagi yang sebetulnya terjadi adalah overselling atau overproducing, tentu kita tahu, belakangan perhatian terhadap kerusakan alam sedang tinggi-tingginya, karena bencana alam terjadi dimana-mana, musim hujan kok panas, musim kemarau kok ya banjir, tetapi disisi lain, kita melihat perusahaan otomotif masih terus menggenjot produksi nya, kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri bagaimana di kota-kota besar, jumlah kendaraan begitu tidak sebanding dengan ketersediaan jalan ataupun lahan parkir, bagaimana polusi udara begitu parah di kota besar, tetapi seperti ada candu, dunia usaha perlu menghidupi setiap orang yang berada dibawah naungannya, sehingga membatasi jumlah kendaraan seperti hal yang hampir tidak mungkin terjadi. Contoh lainnya, mengenai perumahan, dengan membangun perumahan, artinya ada lahan yang harus dibebaskan, yang tentu saja mengambil alih peran lahan hijau, kita lihat bagaimana lagi-lagi perusahaan properti sangat gencar membangun, padahal angka serapan perumahan tidak setinggi peningkatan persediaan properti, efeknya adalah kita lihat banyak pengembangan yang tumpang tindih, tidak ada lagi lahan terbuka, semua tempat dihiasi ruko dan perumahan, yaa jangan berharap ada lahan terbuka, karena tentu tidak mendatangkan cuan.
Bahkan belakangan saya menjadi skeptis dengan embel-embel Green yang sering kali diberikan kepada produk, investasi atau perusahaan, karena sepertinya "usaha" menjadi hijau itu tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi, dan seakan menjadi sekedar basa basi atau "pembenaran" dari berbagai dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Kalau ditingkat individu mungkin contoh mudah lainnya adalah saat keluar handphone baru, sepatu model baru, baju baru dan lain sebagainya, selalu ingat, akan ada sampah dari barang yang sempat kita pakai, semakin sering mengganti barang, semakin banyak sampah, berapa banyak sampah yang dihasilkan dan menggunung serta mencemari lingkungan kita hanya dari kebiasaan kita.
Kemirisan ini kemudian jadi bahan permenungan saya, sebetulnya kalau setiap perusahaan dan individu membatasi dirinya, dengan tidak menjadi serakah untuk mengeruk sebanyak-banyaknya sumber daya, apakah dunia ini bisa menjadi lebih baik? karena sepertinya dengan cukup saja, sebetulnya semua bisa baik-baik saja, selintas juga saya teringat akan kata-kata, saat seseorang mengambil lebih dari "jatah-nya" sebetulnya dia sedang mengambil "jatah" orang lain, mungkin tidak secara harafiah dan langsung, tetapi mungkin salah satu contoh nyata, perusahaan properti yang secara serampangan membangun perumahan, bisa saja dia mengambil jatah orang untuk menghirup udara segar yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, bisa jadi dia merampas hak orang untuk merasakan hidup tanpa banjir, dan lain sebagainya, atau saat kita mengkonsumsi lebih dari semestinya, harga barang menjadi naik, yang tadinya bisa dijangkau saudara kita yang miskin, menjadi tidak lagi terjangkau, atau makanan yang semula cukup untuk menghidupi banyak orang, karena mencari cuan, perusahaan menumpuk semua stoknya supaya harga menjadi menggila, dan orang-orang kaya juga ikutan menumpuk barang tersebut, masih segar diingatan apa yang terjadi waktu pandemi Covid beberapa waktu lalu, masker tidak terjangkau oleh masyarakat dan tenaga medis, karena ulah beberapa pihak, atau minyak goreng dan beras yang beberapa waktu terakhir naik tidak kira-kira.
Tapi tulisan saya ini tidak bermaksud menyerang pihak manapun, hanya sekedar unek - unek, kalau ada yang merasa tersinggung, saya minta maaf sebesar-besarnya.
2 notes · View notes
rereenaa · 5 months
Text
Orang Gila Mana, Orang Gila Mana?"
'Orang gila mana yang males makan nasi, tapi kalo urusan jajan paling depan, jarang minum air putih, tiap malem begadang?" "Orang gila mana yang udah cari model kebaya, cari MUA bagus, susun konsep resepsi wedding, stalking fotografer dan videografer yang estetik, padahal nikahnya gak tahu kapan?" "Orang gila mana, yang udah tahu punya sam lambung, tapi masih sering telat makan?" "Orang gila mana, yang suka ngeluh pengen punya doi, giliran ada yang deketi malah kabur wkwk?"
"Orang gila mana yang kalo marah, bukannya mengeluaarkan unek-unek, malah nangissss?"
"Orang gila mana yang males ambil uang ke ATM, terus minta tolong pinjem cash sama temennya, lalu ditransfer uang gantinya?"
"Orang gila mana yang katanya mau nabung, api self reward terus?" "Orang gila mana yang udah niat konsisten nulis narablog, tapi malah scroll sosmed, gak nulis-nulis sampai akhirnya dikeluarkan dari grup wkwk?" Itu adalah beberapa cuplikan "orang gila mana trend" yang ada di tiktok, sejujurnya merasa relate wkwkwk. Wahhh ternyata banyak orang gila di dunia ini, atau mungkinkah kita semua adalah orang gila? wkwkwk
Kita sepertinya memang gila dengan cara kita masing-masing
Tumblr media
3 notes · View notes
abidahsy · 1 year
Text
Seberapa Mirip?
Sebelumnya aku minta maaf karena menghujani tumblr-mu (jika kamu follow tumblr-ku) dengan postingan yang berjarak dekat. Dilakukan saat dini hari pula. Semoga kamu tidak menyalakan notifikasi atau semoga tumblr lupa mengirimkannya.
Aku hanya merasa perlu menuliskan ini sesegera mungkin setelah aku menemukan ahha moment hasil bongkar-bongkar tulisan lama. Plus menurutku, memang mereka berdua semirip itu. Jadi, sebelum aku lupa, ada baiknya segera ditulis.
Pertama, ibukku bilang bahwa saat sebelum ibuk menikah dengan ayah, ibuk fokus berdoa, "Jika memang yang terbaik, maka mudahkanlah," sama seperti kata Scor, "Kalau memang jodoh, insha Allah mudah aja jalannya,"
Awalnya aku mengira hal itu tidak istimewa karena siapapun bisa berpikir hal yang sama. Pun Tulus dalam lagunya berjudul Interaksi yang sebagian liriknya berbunyi:
Jika memang bisa untukku, sini, dekat dan dekatlah. Dan jika dia memang bukan untukku, tolong, reda dan redalah.
Tapi, dua kesamaan setelahnya menjadikan rasa penasaranku menjadi layak untuk ada.
Ibukku pernah bilang sesuatu yang aku dokumentasikan pada tulisan berjudul Sebuah Hakikat Kehidupan. Begini katanya:
Sebenarnya yang penting itu sabar dan pengertian. Sabar dalam bentuk yang utuh bahwa setiap ujian adalah wujud kasih sayang Allah, biar kita naik kelas, malah seharusnya empati pada si 'penguji kesabaran' karena sejatinya dia sedang ada masalah. Sebaliknya, bisa jadi bahan perenungan juga, bisa jadi kita juga jadi 'penguji kesabaran' bagi orang lain. Pengertian dalam arti bahwa selain sabar, kita juga belajar memahami dan mengerti latar belakang, alasan, pemicu seseorang menjadi 'penguji kesabaran' bagi kita. Dengan begitu setiap konflik yang ada bisa diredam dan dikelola dengan baik.
Lalu, Scor bilang:
Jika suami atau istri ingin mencari solusi masalah dan perselisihan, hendaknya ia memposisikan diri sebagai orang yg berselisih dengan dirinya. Dengan begitu, ia akan mengetahui bagaimana seharusnya ia bersikap terhadap orang yang berselisih dengannya. Selain itu, ia juga harus mengetahui pangkal masalah atau sebab-sebab terjadinya. Barulah ia memutuskan jalan keluarnya.
Keduanya bilang untuk memosisikan diri kita jadi orang lain sebagai upaya dalam menyelesaikan konflik atau perselisihan. Lalu, mempelajari alasan dan sebab permasalahan yang ada. Selanjutnya, ibukku bilang:
Tapi, bukan berarti kita juga memendam segenap emosi itu begitu saja, yang ada nanti malah melukai diri. Kita juga bisa menyalurkannya lewat curhat ke Allah, menulis, beberes, atau melakukan hal baik lainnya.
Coba bandingkan dengan jawaban Scor:
Aku ke sahabat bukan ke curhat sih lebih tepatnya tapi lebih ke sharing, kalau curhat yg lebih personal atau mendalam aku ke orang tua dan langsung ke Allah 😁
Keduanya juga suka curhat ke Allah sebagai jalan keluar setiap masalah dan unek-uneknya dalam hidup.
Jadi, entah mereka ini memang satu frekuensi atau sudah janjian sebelum menjawab, aku tidak tahu.
Oh iya, aku juga ingat kalau pernah menyeletuk ke ibuk, "Ada gak ya orang yang kayak ibuk (bisa mencintai dan menerimaku tanpa syarat)? Aku mau hidup sama ibuk saja sampai tua, boleh?"
Dan ternyata secara harfiah, ada orang yang bisa sepemikiran sama dengan ibukku. Meskipun belum sampai pada tahap mencintai dan menerimaku tanpa syarat, tapi lumayan ada mirip-miripnya. Hehe.
Menurutmu, seberapa miripkah mereka berdua?
7 notes · View notes
manifestasi-rasa · 1 year
Text
Suatu waktu abis aku menang lomba, temenku ada yg ngepost fotoku dengan caption ngucapin selamat terus disambung kalimat kurang lebih gini "yaa gimana yaa, mau kayak Aisy tapi dia aja mainnya ke perpus muluu, sedangkan aku ngurusin kerjaan rumah." Makasih buat ucapannya, tapi zuzur aku agak tersinggung 😂 kayak ... Emangnya aku cuma bisa belajar dan nulis aja, gabisa ngurus kerjaan rumah? Seolah aku yg menangin lomba adala hasil keluar masuk perpus everydaaaayyy dan mantengin laptop tanpa ngerjain hal lain, dih.
Monmaap nih ya, aku juga hampir tiap hari masak sendiri buat bekal supaya tida kelaparan dan gaperlu keluar kampus buat cari makan. Dan tentu biar lebih ekonomis, pft. Kata teman teman juga masakanku cukup enak, seperti masakan ibu. Baju-bajuku aku urus sendiri dr mencuci sampai tergantung dan terlipat rapi-wangi. Well, mungkin aku kadang agak berantakan, tapi aku selalu menyempatkan utk beberes.
Jadi gini say, apa apa yang tidak aku perlihatkan tuh bukan berarti aku tidak melakukan. Aku jarang atau bahkan gapernah posting foto hasil masakan karena yaaaa.. ya itu menurutku hal biasa yg ga perlu di posting.
Iyaa, gapapa. Ngga semua orang perlu tau. Ini cuma mengeluarkan unek" aja dah wkwkw.
12 notes · View notes
azurazie · 2 years
Text
Jeda
Suami ketika pulang kerja. Inginnya istirahat dulu untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Beri jeda sejenak. Tidak langsung dibrondong dengan cerita ini itu. Beri jeda sejenak. Tidak langsung diminta ini itu. Agar bisa lebih fokus. Karena istri tidak tahu, di tempat kerja suaminya hari ini, ia mendapatkan tugas apa. Dapat tekanan dari atasan seperti apa. Di sepanjang jalan macet atau kehujanannya seperti apa. Jangan sampai suntuknya pekerjaan di luar jadi terbawa sampai rumah.
Pun demikian,
Istri ketika melihat suaminya pulang, inginnya sejenak istirahat. Untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Gantian shif. Untuk sekadar didengarkan ceritanya. Tentang tingkah polah anak yang super duper enerjik. Yang kadang tidak mau mendengarkan ini itu. Yang kadang manjanya datang tidak kenal waktu. Atau cerita tentang lingkungan tetangga yang ini itu. Cerita yang sepanjang hari tertahan karena tidak ada tempat untuk bercerita. Berikan ia jeda. Untuk mengeluarkan unek-uneknya. Karena suami tidak tahu, sepanjang hari apa yang sudah istrinya kerjakan. Pekerjaan rumah tangga apa yang membuatnya kelelahan. Beri sejenak jeda. Untuk tidak dulu dimintai tolong ini itu. Beri sejenak jeda untuk menemani anak-anak bermain. Karena sudah tentu, istrilah yang lebih banyak waktunya untuk terbangun. Tidur lebih malam. Bangun paling pagi. Dengan pekerjaan rumah yang seolah tidak ada habisnya.
@azurazie
29 notes · View notes
lemonteaice · 1 month
Text
sebenarnya gue bingung untuk apa gue bikin akun di sini. mau share random thoughts tapi gue sebenarnya bisa share hal tsb di akun medium.
entahlah, mungkin akun ini bakal gue jadiin diary, ungkapan emosi dan pikiran yang bener-bener tanpa edit, kayak tempat spontan gue ngeluarin unek-unek perasaan dan pikiran gitu.
dahlah gitu aja.
3 notes · View notes
vanilachocolate · 1 year
Text
Mungkin karena ngelarin sekolah sampe 3 tahun dan akhirnya bisa sidang tuh bikin anak ini ngga bisa kontrol happy. Padahal, kapan lagi bisa foto sama dosen dosen kuereen dan yg 2 ngerangkap jadi pejabat juga? Padahal udah berusaha senyum semanis mungkin, tapi tetep lebar banget wkwk. Mana hpnya pas mau ngefoto kok malah ngga sensitif. Tapi saking happynya banget ibu penguji 2 sampe bilang "saya lebih fokus merhatiin chintya, mukanya happy banget." 🤞
Awalnya ngga mau pake slempang. Soalnya malu aja. Ngga bisa jawab pertanyaan materi dasar. Apalagi masih diginiin pula, "Lho, mau jadi master of science lho, masa ngga bisa?" Waah, walau tetep lulus, tapi hati aku tuh ciut wk. Berasa ngga pantes ajaaaa. Tapi, pas udah sama yg lain ditanyain slempang suruh pake. Udah bikin dari semester 5, sayang kalau ngga dipake lah.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sempet ngga mood belajar juga dalam waktu yg lama. Belajar bentar, ngedeakor berjam-jam. Bahkan malah playhard wkwk. Maiiiin mulu maiiin. Sempet main sama @modswing sama dinda, sama yg lain juga. Selain itu sempet ngobrol sama @kecambah , ngilangin unek unek wk. Dan telponan tuh pasti rameee terus ngobrolnyaaa.. thanks ✨
Pas kemarin udah selesai, ya menyadari kalau, "NGGAK PAPA PLAYHARD KOOOK. BUKAN KARENA PLAYHARD YG BIKIN NGGA BISA JAWAB PERTANYAAN SEDASAR ITU. TAPI EMANG NGGA KEPIKIRAN SAMPE SANA JUGA BUAT BELAJAR MATERI ITUUU," gitu.
Thankyou udah keras kepala chin. Nanges. Ngeluh terooos. Walau kalau ngeluh banter selalu ke tumblr karena best place pokoknya tumblr tooooh. Terima kasih juga warga tumblr. Saksi chintya yg ancur-ancuran kehilangan 2020, dan abis sidang di 2023 ❤️🦏Ntap!
9 notes · View notes
deesi-academia · 1 year
Note
did you ever watch that cartoon "ek unek ekta"
i think it's super cute cuz like yeah it's old but it's so cute toooooo eeeeeeee
noo i havent seen it 😭😭 whats it about??
7 notes · View notes
cocotangaje · 11 months
Text
31 Oktober 2023
Gue hari ini mengalami cukup banyak kesialan. Sebenernya dari kemarin, tapi entah kenapa gue bisa menghadapinya dengan lebih selow, tanpa tantrum dan badmood berkepanjangan.
Dimulai dari menerima informasi yang salah soal letak bobobox yang ditulisin di aplikasinya di ITC Kuningan padahal sebenernya letaknya di lantai 4 mall ambassador, jadilah gue muter-muter hampir setengah jam buat cari bobobox. Gak berhenti nyampe disitu, pod yang gue tempatin bluetoothnya sempet gabisa connect, stop kontaknya mati, yang mengharuskan gue menunda mandi dan baru bisa bersih-bersih di jam 8 malem. Masih berlanjut di temen gue yang jadiin gue samsak tinju emosinya sendiri dengan numpahin segala unek-uneknya ke gue, saat gue lagi capek.
Seharian kemaren gue udah adu tegang sama mama, mengakhiri hari dengan banyak persoalan, terus pagi ini kaos gue kena cokelat sisa sarapan roti isi dari bobobox yang gatau kapan itu baju kena si cokelatnya. Mau ganti gak ada baju lain. Dilanjut dengan gue kebingungan cari exit gate mall ambassador yang masih tutup di set 10an. Pas pesen grab ke travel, grabnya gak mau nyamperin dan mengharuskan gue buat jalan ke kuningan city karena dia nunggu disana. Gue ngalah dan nyamperin, tapi niat mau ngasih bintang 4 aja di aplikasi karena gue sedikit kecewa. Pas turun, mau ngasih rating, kepencet 5.
Begitu bayar travel, gue nyadar kalo punggung baju gue basah banget. Untungnya gue bawa jaket adek gue dan memutuskan buat ganti pake itu. Meskipun ini jaket agak bikin deg-degan karena dia modelnya kancing, bukan sleting. Tapi daripada masuk angin, gue tetep nekat pake ini. Terus lanjut beli makanan soalnya sarapan gue cuma roti isi cokelat doang. Tadinya mau mcd, tapi setelah inget kalo beli mcd gue bisa beli di rumah, gue akhirnya memutuskan buat beli subway. Toppingnya paperoni, pake cheddar, sisanya sayur. Pake sweet onion sama mayones, udah. Melipir ke sbucks karena punya sisa duit di sbucks carrd dan beli es latte. Biar kalopun gue bete, seenggaknya gue mau mengapresiasi diri karena udah menghadapinya dengan sekalem mungkin.
Kalo di rumah gue bisa ngamuk tantrum ini dikasih kesialan bertubi-tubi gini. Di Jakarta gue perlu pinter-pinter manajemen energi. Kalo gue ngamuk karena hal sepele, gue nanti gak punya tenaga buat ngerjain hal lain yang lebih penting yang jadi kewajiban yang harus gue selesaikan. Jadinya cuma shibal shekiya dalam hati bentar, mikir solusi praktisnya, lakuin, dan move on.
Di Jakarta kalo sama mood sendiri lu kalah, udah lu kegusur dah. Mana bisa ngoyo menya-menye disini. Gak ada waktu.
2 notes · View notes
cheesocado · 2 years
Text
#0 STOP PMO: KECANDUAN PORNO BIKIN HIDUP GUE RUSAK
Hai. Gue seorang perempuan berusia 23 tahun. Kali ini gue mau menuliskan pengalaman yang sebetulnya agak memalukan untuk diceritakan. Iya, di satu sisi gue malu untuk cerita, tetapi di sisi lain gue sudah enggak kuat.
Gue perlu untuk menumpahkan unek-unek ini. Gue harus mengeluarkan sampah ini dari dalam diri gue. Maka dari itu, gue bikin blog anonim di tumblr sebagai sarana buat gue bebas berekspresi.
Well, pengalaman yang ingin gue ceritakan ke khalayak adalah tentang kecanduan porno.
Sejauh otak gue mampu mengingat, pertama kali gue nonton video porno, yaitu ketika gue kelas 5 SD. Waktu itu gue lagi iseng download video dan mp3 di suatu situs populer. Kalau enggak salah, sih, Waptrick. Mungkin, ya.
Saat berselancar di situs itu, tiba-tiba gue tertarik dengan video yang thumbnail-nya agak lain, yaitu cewek dan cowok tidur menyamping di sofa dengan kondisi tubuh telanjang bulat.
Selesai diunduh, gue tonton video berdurasi tidak lebih dari satu menit itu. Ternyata video itu berisi adegan si cowok masukin alat kelaminnya ke kelamin si cewek dan si cewek menjerit-jerit.
Ketika itu gue belum paham tentang aktivitas yang mereka berdua lakukan. Jujur, di situ gue tidak merasakan rangsangan apa-apa. Gue malah berpikir si cowok lagi menyiksa si cewek, dan yang ada gue justru kasihan sama si cewek karena dia jerit-jerit begitu. Pengalaman nonton video itu cukup traumatis bagi diri gue.
Lambat laun gue baru paham bahwa video yang gue tonton itu adalah video porno. Pahamnya gimana? Entahlah, gue enggak tahu, yang pasti gue paham dengan sendirinya tanpa tanya ke siapa-siapa.
Ketika masuk SMP, gue mulai benar-benar penasaran sama hal berbau porno. Selain itu, gue mulai ngerasain ‘enak’ tiap nonton begituan. Gue juga mulai tahu tentang mastrubasi walaupun saat itu gue belum paham bahwa apa yang gue lakukan disebut demikian.
Waktu gue SMP adalah waktu ketika media sosial Twitter lagi mulai rame-ramenya di kalangan anak muda. Nah, selain menggunakan Twitter untuk berinteraksi dengan teman dan fangirling, gue memanfaatkan media sosial berlogo burung biru itu untuk cari GIF porno.
Selain GIF porno di Twitter, saat SMP gue juga sudah mulai membaca fanfiction rating 18+ yang waktu itu bisa gue temukan dengan mudah di Blogspot atau Wordpress melalui Google, lalu kemudian di Wattpad.
Makin tumbuh dewasa, gue makin canggih dan berani. Bukan sekadar cari GIF porno di Twitter, menginjak SMA gue sudah bisa buka situs porno meskipun seluruh situsnya diblokir pemerintah.
Kendati sudah akrab dengan porno, gue merasa bahwa kebiasaan gue akan hal itu saat SMP dan SMA masih dalam batas wajar. Dalam sebulan gue nonton porno dan masturbasi mungkin cuma dua sampai tiga kali. Yah, pokoknya enggak pernah lebih dari lima kali dalam sebulan. Jarang banget lah.
Kala itu gue tidak pernah merasa ada yang salah dengan kebiasaan gue. Gue merasa demikian kerena meskipun gue ngeporno, gue tetap berprestasi di sekolah. Ketika SMP, gue sering masuk peringkat 10 besar di kelas, bahkan ketika SMA gue pernah jadi peringkat ketiga pararel satu angkatan. Gue juga diterima di salah satu PTN favorit di negara ini. Gue jaman sekolah tuh pintar dan percaya diri banget.
Sayangnya, ketika kuliah terutama saat jadi mahasiswa semester akhir, kebiasaan gue ngeporno makin parah. Parahnya kebangetan. Efeknya, gue terjun bebas dari sosok pintar dan percaya diri jadi sosok yang sampah abis.
Saat masa skripsian, gue jadi minim kegiatan. Gue pergi ke kampus kalau bimbingan doang. Sebagian besar waktu cuma gue habiskan untuk mengerjakan skripsi di kosan sendirian. Teman-teman gue juga pada sibuk skripsian. Hal itu bikin gue kesepian sekaligus punya waktu luang yang cukup banyak.
Jadi, setiap merasa mentok dan capek ngerjain skripsi, gue pasti melampiaskannya ke hal porno.
Apalagi gue pas kuliah mulai menemukan media baru selain video dan cerita sex, yaitu audio sex atau ASMR plus-plus. Wah, dari situ kebiasaan gue masturbasi makin menjadi-jadi.
Gue juga pernah sekali dua kali melakukan sexting dengan stranger. Beneran cuma sekali dua kali karena entah mengapa gue merasa dosa banget kalau ada orang lain yang terlibat. Padahal enggak melibatkan orang lain juga tetap dosa.
Bisa dibilang masturbasi adalah coping mechanism gue di kala stres skripsian. Pernah suatu waktu skripsi gue disuruh rombak total oleh dosen penguji. Saat itu gue stres banget dan gue melampiaskan stres itu dengan masturbasi tiga atau empat kali dalam sehari.
Sialnya, kebiasaan gue yang sudah terlanjur melampiaskan apa-apa ke hal porno terbawa hingga gue lulus kuliah.
Kini gue semestinya sibuk cari kerja dan menikmati stresnya hidup di usia 20-an awal. Namun, gue malah stres dikit, ngeporno. Stres banyak, ngeporno. Apa-apa, ngeporno. Hidup gue ngeporno mulu. Brengsek.
Bulan lalu, gue mulai paham bahwa gue kacanduan porno. Gue sadar akan hal itu karena beberapa hal. Pertama, gue sering enggak bisa tidur kalau enggak masturbasi dulu. Kedua, gue sengaja tracking kebiasaan masturbasi gue di bulan Januari 2023, dan hasilnya seperti ini.
Tumblr media
Melihat hasil tracking di atas, gue merasa seperti ditampar wajan sekencang-kencangnya. Gue mulai sadar betul bahwa gue kecanduan porno. Lihat aja, hampir 50% hari di bulan Januari 2023, gue isi dengan masturbasi, dan setiap masturbasi gue pasti menonton video porno, membaca cerita sex, atau mendengar sex audio alias ASMR plus-plus.
Sadar akan hal itu, gue mulai merasa malu dan jijik sama diri sendiri.
Sebenarnya banyak dampak lain yang gue rasakan akibat seringnya gue ngeporno.
Susah Fokus Semenjak kecanduan porno, gue sadar gue jadi susah fokus. Orang bilang A, gue menangkapnya B. Gue benar-benar merasa bodoh. Ilmu yang masuk ke otak seakan-akan cuma lewat aja.
Jadi Pelupa Hal ini baru gue sadari beberapa hari lalu ketika ngobrol bareng teman-teman, dan gue lupa dengan beberapa istilah yang mesti gue ucapkan. Tidak cuma sekali di perbincangan itu gue ngomong, “Hmm apa ya namanya? Kok gue lupa, sih?” Kampretnya, begitu sampai kosan gue baru ingat dengan istilah tersebut.
Kurang Percaya Diri Salah satu dampak yang paling gue rasakan sejak kecancuan porno adalah gue jadi kurang percaya diri. Gue jadi suka minder dan was-was setiap bertemu orang lain, khususnya orang baru dan terutama lawan jenis.
Pikiran Jadi Kotor Setiap bertemu dengan sosok lawan jenis yang gue tipe gue banget, otak otomatis traveling mikirin hal-hal jorok. Padahal orang itu sedang bersikap biasa aja, enggak menunjukkan gelagat nakal. Nah, jujur, gue sedih banget. Gue merasa diri gue nista banget karena sudah memikirkan hal jorok tentang orang itu.
Memasuki bulan Februari ini gue punya niat untuk berhenti ngeporno. Namun, brengsek susah banget!
Gue baca pengalaman-pengalaman orang lain, katanya cara untuk berhenti ngeporno selain hapus akses yang memudahkan kita untuk membuka porno adalah dengan ngomong ke orang lain bahwa lo akan berhenti ngeporno.
Akan tetapi, gue enggak seberani itu untuk jujur ke orang terdekat bahwa gue kecanduan porno dan ingin berhenti. Lagipula, kayaknya tanggapan dan respons mereka nanti akan menambah masalah di hidup gue daripada membantu gue untuk berhenti ngeporno.
Oleh sebab itu, gue bikin blog ini untuk mengumumkan ke dunia bahwa gue akan berhenti ngeporno. Gue akan terus bikin update tiap pekan terkait kemajuan gue dalam mengatasi PMO (Porn, Masturbate, Orgasm).
Jadi, sekitar tanggal 22 Februari 2023 gue akan bikin update tentang apakah gue mampu satu pekan tanpa ngeporno dan tentang hal-hal yang gue rasakan atau alami sehubungan dengan itu.
Baiklah, kayaknya sudah sampai sini dulu aja.
Dari awal, gue sengaja enggak bicara terlalu jauh dari sisi agama karena dari sisi kehidupan sosial aja dampaknya sudah sebegitu buruk di hidup gue. Yah walaupun kalau boleh jujur sebenarnya gue takut kebiasaan ini bisa jadi penghambat gue mendapat hal-hal baik dari Tuhan.
Kamar Kos, 15 Februari 2023
9 notes · View notes
miefat · 2 years
Text
Setelah menunggu semalam ternyata hasilnya tetap nihil ya...
Yah sebenarnya sudah diduga sih, pasti akhirnya akan begini...
Lalu kenapa harus ku tunggu ya...
Hahaha mari tertawakan diri ini...
Yah saat ini cuma harus mencoba untuk ikhlas...
Ingat semua orang itu punya kepentingan dan punya pertimbangan masing-masing...
Dan ego kita juga berbeda kan...
Wah ...
Sungguh tak bisa berkata-kata..
Tapi terimakasih banyak untuk orang-orang baik yang sudah rela kurusuhi semalam dan seharian ini..
Terimakasih sudah memberikan kekuatan dan dukungan...
Sungguh kalian akan aku kenang dan menjadi bagian proses kehidupan ku yang sangat berjasa...
Sekali lagi terimakasih orang-orang baik...
Semoga kita bisa saling menguatkan ya...
Kita masih ada satu minggu buat ketemu kan...
Sukses terus buat kalian..
Doakan aku ya kuat dengan suasana baru dan dunia baru yang belum pernah kutahu...
# unek-unek
Awal bulan yang mengejutkan 1_3_2023
10 notes · View notes