Text
padahal gapapa loh, tiba - tiba ngerasa jadi tokoh utama di drakor yang lagi lelah sama hidup pas beli minuman di vending machine.
aku sering banget gitu pas di stasiun.
0 notes
Text
hai
hai, perasaanku lagi buruk belakangan ini, emosi negatif memegang penuh kontrol akhir akhir ini, rasanya sesak, penuh dan aaah, aku kesulitan melanjutkan kalimatku.
menjelang umur 25 tahun, pertarungan soal kehidupan mulai warna warni. kehidupan yang tidak pernah aku hadapi kini berada di sekitarku, berputar putar bagai lalat. menyebalkan, mengapa harus ada yang namanya dewasa.
yang menyebalkan dari semua hal. terkadang aku lupa bagaimana caranya menikmati hidup. melihat semua orang memiliki kehidupan yang tampak menyenangkan, membuatku kadang merasa bahwa hidupku habis hanya untuk hal yang membosankan. semakin lama aku semakin lupa cara menikmati hidup.
sepertinya menyenangkan untuk kembali kemasa masa sekolah, masa kuliah, masa masih terus berada di ketek ibuku.
walau berat setidaknya aku masih menikmati hidup.
sekarang aku merasa menyayangkan segalanya. hidupku,diriku,fikiranku,emosiku,fisikku,dan semua hal yang dulunya menjadi fokusku, sekarang seperti semuanya tampak tidak penting lagi. menyebalkan. aku bahkan tidak tau harus mulai dari mana menata kembali hal hal yang mulai berjalan menjauh ini.
aku, bukan aku yang senang menghabiskan waktu dengan musik kesayanganku ,memandang aliran air, langit yang luas, dan perasaan yang berkecambuk.
aku,bukan aku yang senang berjalan menelusuri tempat yang aku senangi, dengan diriku dan hanya diriku.
aku,bukan aku yang senang menghabiskan waktu hanya untuk berkeliling toko buku sembari meghirup aroma khas buku.
aku bahkan tidak punya lagi waktu untuk hal hal sederhana ini.
aku terlalu sibuk, sibuk lelah, sibuk memaki,sibuk sedih,sibuk menjadi sibuk.
sungguh tulisan yang tidak jelas arahnya.
0 notes
Text
Jatuh cinta tanpa aba -aba
setelah melalui segala upaya dan bertemu dengan berbagai pasang mata manusia. pada akhirnya, dan setidaknya hingga saat ini aku hanya menatap ke satu arah. tidak pernah ada dalam tujuanku untuk jatuh cinta pada seorang yang aku kenal tanpa sengaja. semua berjalan secepat itu, hingga desember tahun kedua kini aku merayakan hari bahagiamu. menyenangkan melewati tahun ini dengan seorang sepertimu, setelah lupa bagaimana rasanya dicintai secara tulus, saat ini aku mendapatkan cinta secara penuh. terimakasih tuan, aku mencintaimu dengan mempertaruhkan kepercayaanku yang menipis. namun tanpa pernah aku sadari perjalanan sejauh ini aku telah mempercayakan segala hatiku untukmu. selamat menua tuan, aku mencintaimu hingga desember terakhir dalam hidupmu nantinya.
1 note
·
View note
Text
the final chapter
trend ini baru sering sliweran di berbagai platfom digital yang akhirnya menarik perhatianku. dari berbagai postingan terkait trend ini, aku sedikit menarik kesimpulan bahwa ini merupakan trend yang ditujukan untuk mengakhiri sebuah “chapter” kehidupan dengan seseorang ,atau sebuah moment yang menunjukan bahwa “chapter” dengan seseorang ini telah usai.
sore itu aku sedang bosan dan berselancar di twiter, di salah satu akun base seseorang menanyakan apa “the final chapter” versi kalian. sejenak aku kembali ke masalalu. aku mencoba mengingat bagian mana dari hidupku yang menunjukan “the final chapter” dengan seseorang. kupikir untuk moment ini akan lebih cocok untuk seseorang yang memiliki kesan dalam hidup kita. lalu aku teringan dengan seseorang yang aku kenal di awal tahun 2020 tepat saat pandemi. aku mengenalnya tanpa sengaja di sebuah platform dating digital. singkat cerita, karena tengah bosan dan suntuk dengan pandemi ini, aku memutuskan untuk mencari teman dengan aplikasi tersebut. aku mendapat rekomendasi aplikasi tersebut dari salah satu podcast yang aku dengar, dimana pembawa acara tersebut mengatakan bahwa aplikasi ini memiliki potensi lebih besar buat kita bertemu dengan seseorang yang lebih berkelas daripada aplikasi serupa lainnya. dan setelah mencoba berselancar dengan aplikasi tersebut beberapa waktu aku bertemu dengan dia. aku tidak pernah menaruh harapan apapun dengan seseorang yang akan mengobrol denganku melalui aplikasi ini karena mereka semua semu dan berbahaya pikirku. setelah beberapa waktu ngobrol dengan dia, ternyata kita memiliki banyak kesamaan yang membuat kita akhirnya nyambung. setahun berlalu, tanpa sengaja ,setelah pandemi sedikit mereda, akhirnya kita bertemu sangat singkat pada malam hari menuju dini hari di kota jogja. aku sedang berlibur dengan teman teman kuliahku,dan ku pakai kesempatan ini untuk bertemu dengannya. dia cukup menarik, dan penuh misteri. percakapan kita di dunia maya tidak semulus itu, kita jarang sekali bertukar kabar, dia yang tiba-tiba menghilang, pada suatu kesempatan dia datang dan menjelaskan semuanya kembali, lalu menghilang lagi, hingga di tahun kedua, dengan keadaan tidak direncanakan kita bertemu dan dia berpamitan.
selama dua tahun, hubungan kita terasa membingungkan, dengan sangat tidak bijaksana, saat aku sudah mulai muak dengan semuanya dia datang dengan perasaan dia yang sudah sedalam itu denganku. part paling jahat yang dia ucapkan saat itu adalah dia merasa bahwa dia takut kehilangan aku dan pada akhirnya dia kehilangan dirinya, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkanku sebelum aku meninggalkannya. dia mengatakan bahwa dia belum bisa mencintai dirinya sendiri, namun dimataku, kamu hanya orang egois yang terlalu memikirkan diri sendiri. terimakasih tuan, kehadiranmu di dua tahun pelarianmu membulatkan tekatku untuk benar - benar membuka hati dengan seseorang yang saat ini denganku.
selamat melanjutkan hidupmu, aku berharap kamu bahagia seperti aku saat ini. :)
5 notes
·
View notes
Text
pernah ngga sih ngerasa capek sama diri sendiri.
kaya... gua kenapa sih..
1 note
·
View note
Text
beberapa waktu lalu, seorang teman bertanya kepadaku perihal kapan aku merasa titik terendah dalam hidupku. aku berfikir sejenak dan coba mengingat. aku merasa banyak sekali aku melewati titik rendah dalam hidup,namun sampai dikatakan bahwa itu titik terendahku. akupun ragu, apakah itu akan jadi titik paling rendahku.
aku rasa, usia 19 tahunku sangat berat. aku melewati banyak hal yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan akan datang. aku bahkan tidak menyangka, situasi itu membawaku ke arah yang semakin rumit.
usia 20,aku masi berjuang untuk berdamai.
0 notes
Text
gimana rasanya tidak lagi memikirkan dunia...
sempat ngobrol sama kakek dirumah yang sudah berusia hampir 1 abad. yang hari harinya kini cuman diisi dengan beribadah,makan,duduk seharian diruang tengah,lalu masuk ke kamar kala magrib berkumandang. tidak banyak yang bisa ia lakukan,selain karena sudah berumur ,kakek juga mengidap katarak sehingga penglihantannya sudah hampir tidak berfungsi dengan baik. kakek mengandalkan ingatannya dan barang barang disekitar rumah untuk berpindah tempat atau sekedar ke kamar mandi. melihat kehidupan kakek yang jika dibandingkan dengan manusia dirumah ini, ia lah yang paling membosankan, bagaimana tidak, ia bahkan tidak pernah ingat saat ini sudah tanggal berapa,bulan apa ,yang dia tau hanyalah saat waktu sholat dan ia pun punya kegiatan.
aku bertanya “apa kakek pernah ngerasa stress dengan kegiatan yang gini - gini aja kek ?” ,”engga,lha mau gimana lagi” ucapnya dengan tenang ,”karena orang kaya kakekmu ini sudah ngga mikirin dunia dan cuman tinggal akhirat aja,tinggal nunggu waktunya,ya buat apa stress”benar juga kataku. mengingat kakek yang menghabiskan sisa hidupnya dengan beribadah,aku sangat penasaran dengan seberapa dekat perasaan kakek ke tuhan, karena sejujurnya belakangan ini aku sedang merasa jauh dengan tempat pulangku itu.
“ kek,kalau orang sudah beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan,melakukan apa yang seharusnya dilakukan seperti biasa ,namun dalam hatinya masih merasa kosong dan jauh sama tuhan itu kenapa ya?”
“ berarti kamu belum jujur”
“jujur... sama ?”
“jujur sama dirimu sendiri, yang paling tau kan kamu, apa yang kamu lakukan,kamu rasakan,kamu pikirkan itu semua kamu yang tau, lha selama ini kamu udah jujur belum?”
aku terdiam sesaat dan mengingat seberapa jujurkan aku dengan apa yang sudah aku lakukan belakangan ini.
0 notes
Text
cerita aja
pernah ngga sih ngerasa kaya kehilangan sosok dirimu sendiri.
atau malah menemukan dirimu yang lain.
kalau iya, aku cuman mau bilang kalau itu wajar. kalau kamu pernah melakukan tes psikologi, tes MBTI misal yang lagi ramai di medsos, kalau hasilnya sekarang kamu introvert , ngga menutup kemungkinan tahun depan kamu jadi ekstrovert. manusia itu dinamis,dia akan berubah seiring berjalannya waktu, meskipun ada yang permanen dalam diri manusia,namun ada hal yang terus berkembang. itu kenapa tes psikologi ada jangka waktunya. karena manusia akan berubah,tergantung pengalaman apa yang ia lewati,lingkungan yang membentuk dia,cara pandang dari hal yang dia baca misalnya. banyak sekali hal yang merubahnya. selain itu masa lalu juga berpengaruh pada beberapa kasus.
kadang kalau udah ngerasa kaya kehilangan sosok diriku, aku coba kasih jeda ,supaya aku bisa tau, sebenernya aku lagi ngalamin apa sih, terus perubahan ini sebenernya baik engga buat aku. kalau misal itu buat hal negatif dalam diri makin banyak dan ngga bisa aku kontrol ,aku bakal cari jalan keluarnya. engga selalu,hanya kadang aku sadari biar ngga makin merusak.
tentu saja ngga segampang itu melawan diri sendiri.
0 notes
Text
kendali
sering kali aku merasa bahwa dunia merupakan tempat paling mengerikan, dan kabar buruknya saat ini kita sedang terjebak didalamnya.
seperti bom waktu suatu saat akan menghancurkanmu, dunia ini sama berbahayanya. salah langkah sedikit bisa membawamu pada jurang paling kelam.
namun hebatnya ,didunia seperti ini aku kerap kali melihat manusia dengan senang hati menuntun dirinya untuk berjalan kearah kehancuran demi kesenangan yang tidak pernah bertahan lama. akupun menyadari bahwa terkadang langkahku masih keliru, terkadang aku berjalan dijalan lurus, terkadang aku tersandung dan hampir jatuh, dan lucunya kadang aku lelah berjalan dengan benar lalu berbelok ke arah yang salah. setelah tersadar, aku menertawakan diriku yang menangis berhari hari menyalahkan kaki yang nakal ini. manusia itu makhluk yang punya akal namun kadang malas menggunakannya dengan baik. bukan karena mereka sengaja,namun ada hal lain dalam diri mereka yang terkadang kendalinya lebih besar dari akal.
mereka sering menyebutnya nafsu
0 notes
Text
menginjak umur 20an aku semakin lupa tentang kapan terakhir kali aku bangun dengan perasaan tenang. aku selalu menemukan diriku terbangun dengan segala pertanyaan dikepala, segala kecemasan yang tentu tidak ada jawabnya. bukan tanpa alasan ,namun untuk dijelaskan pun aku tidak mengerti harus seperti apa aku menjelaskannya. aku mulai merasa lelah, kadang ingin menyerah. namun,lagi lagi raga ini kupaksa untuk terus bekerja. “mau bagaimana lagi” pikirku, dunia masih harus terus berjalan sehancur apapun duniamu.
0 notes
Text
sebelumnya kau hanyalah ilusi yang kubuat sendiri. Aku memang gemar bermain dengan angan ingin memiliki, sempat ku mantapkan hati untuk segera mengakhiri segala yang kusebut mimpi. Namun, tanpa aku sadari, kau makin tampak nyata kini. aku paham betul, ketika ilusi yang seharusnya tetap tampak jauh itu terus berada di tempatnya, semuanya akan lebih baik. Bukankah kau lelah bermain dengan harap, lantas mengapa tidak kau pakai akal sehatmu untuk mengerti apa yang terjadi. saat kau terjatuh pada harapan mu sendiri, ingatlah bahwa ini adalah mimpi buruk yang kau pilih sendiri.
0 notes
Text
seseorang paling mandiri dan tangguh yang saya kenal pernah mengatakan ini pada saya
“meskipun gua bisa ngelakuin banyak hal sendiri, tapi gua tetep butuh seseorang disisi gua, karena dalam hidup gua pasti banyak hal - hal yang akan gua pilih, sekecil apapun itu,gua ingin ada orang yang bisa gua ajak ngobrol tentang pilihan ataupun keputusan dalam hidup gua,sekecil apapun itu”
belakangan ini aku mulai menyadari bahwa,banyak hal yang memang ketika aku tau harus apa,aku tetap melibatkan seseorang untuk aku tanya dan membuat aku yakin dengan apa yang bakal aku jalanin.
0 notes
Text
perihal dua orang
hai tumblr, minggu ketiga perkuliahan semester ini ternyata cukup membuatku disibukan dengan banyak tugas tugas perkuliahan. oh iya,sore kemarin aku pergi ke kampus ,berencana ngambil buku yang seharusnya di pakai hari selasa ini, tapi ternyata ngga ada. terpaksa aku pulang dengan tangan kosong, tapi sebelum itu aku pergi ke kedai es cream yang berada di sebrang toko buku kampus, aku menghabiskan sore hingga malam disana dengan seorang kawan yang ku kenal sejak mahasiswa baru, kebetulan kita selalu satu kelas sejak saat itu hingga semester 4 ini, jadi kita lumayan akrab. sore itu entah mengapa aku ingin sesekali bertanya tentang bagaimana hubungan pasangan menurut dia, yang diamana aku tau sendiri bahwa dia jarang sekali tertarik dengan obrolan semacam itu, melihatnya jatuh hati saja aku tidak pernah. hal yang paling aku ingat dalam percakapan kita sore itu ketika dia bilang bahwa “kalau cari pasangan jangan punya standar yang di atas kita atau di bawah kita,kalo bisa kita cari yang ngga jauh dari gimananya kita ,bisa dari hal ekonomi,pendidikan,latar belakang dll. soalnya bakal selalu ada ketimpangan ketika dalam hubungan itu dua orangnya punya level yang berbeda banget” kurang lebih kaya gitu ,yang aku tangkap dari apa yang dia obrolin ke aku. jujur terkadang aku seneng beranda andai bakal bertemu dengan seseorang yang ini,itu . sampai lupa melihat kediri sendiri kaya gimana keadaannya,kalo seandainnya dapet apa yang di mau selama ini, aku pasti juga bakal muncul rasa minder karena dia segala galanya.
0 notes
Text
akhirnya,aku mampu berbesar hati. menerima segala yang tuhan tetapkan atasku. meski perlu berkali kali tersungkur,untuk sampai pada akhir bahwa segala yang tuhan tuliskan itu sebuah ketetapan.
0 notes
Text
manusia kerap kali menciptakan skenario tidak perlu untuk berputar di kepala
0 notes
Text
aku bertanya - tanya, apakah seorang bisa menulis cinta, saat ia tidak tengah jatuh cinta?
aku ragu menyebut hal ini sebagai cinta, tapi mengetahui dirimu masih ada di muka bumi ini, aku sangat bersyukur.
tak jarang, aku hanya cukup memastikan kau baik baik saja disana dan aku akan bahagia lantas melanjutkan hidupku.
walau terkadang kau terlihat sedang terpuruk, tapi selalu saja mencoba untuk berkata "aku baik baik saja" kepadaku, yang entah kau tau atau tidak,sangat mengkhawatirkan dirimu.
semoga kau benar benar begitu.
dan ku yakin kau paham betul,bahwa kita sejak awal memiliki sekat yang amat jelas. namun tak apa, aku masih mampu melihatmu jadi kejauhan.
0 notes
Text
berhenti untuk mengasihani dirimu,kau harus tau bahwa itu akan melukaiku. segala upaya yang ku usahakan kepada tuhan,seharusnya telah sampai kepadamu. aku selalu berupaya untuk tidak pernah melewatkan namamu dalam doa doa panjangku. atas bahagiamu dan atas segala hal yang sedang kamu perjuangkan.
0 notes