martinamuliadewi
martinamuliadewi
^^๐ŸŒป^^
208 posts
Speak up your mind
Don't wanna be here? Send us removal request.
martinamuliadewi ยท 21 days ago
Text
Gaharu akan semakin wangi bila tersulut api
Kata imam Syafi'i,
Aku akan menang bila berdiskusi dengan 10 orang berilmu. Tapi aku akan kalah dengan 1 orang bodoh, karena ia tidak tahu landasan ilmu.
4 Juni 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 23 days ago
Text
youtube
HUJAN BULAN JUNI
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(1989) - Sapardi Djoko Damono
Menikmati kembali puisi Alm. Bapak Sapardi yang selalu memberi kesan mendalam dan penuh makna dari karya-karya beliau yg abadi hingga kini. Salah satunya adalah puisi "Hujan Bulan Juni" ini.
Bagiku, menikmati puisi adalah menemukan pesan di balik setiap katanya. Mungkin setiap orang akan menangkap dengan point of view yang berbeda. Dan di situlah seninya.
Puisi ini membawaku pada perjalanan seseorang yang sedang duduk termenung dan berkontemplasi melihat alam di sekitarnya. Mengisyaratkan tentang pesan-pesan kerinduan yang begitu dalam. Tentang kekuatan juga keyakinan dalam menempuh suatu perjalanan, yg mungkin tak mudah baginya. Tentang banyak rahasia yang hanya dirinya yang tahu, dan alam pun menjadi saksi bisu akan hal itu.
Selamat menikmati Hujan di Bulan Juni. Yang turunnya cukup di luar rumah saja, jangan di pipi ya ๐Ÿซ 
1 Juni 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 25 days ago
Text
Bangkit Anak Muda!
Anak muda yg produktif, harusnya begitu kan ya. Rasanya sayang banget kan di umur-umur yg lagi semangatnya mencari jati diri, mengeksplorasi dunia ini, menggali potensi, menemukan "passion", yaa semua energi besar itu sayang banget kalau misalnya termanfaatkan pada hal-hal yang nggak ada gunanya buat masa depan kita.
Lagi pengen ngajak kaum "rebahan" yang pengen banget membuat perubahan pd dirinya. Yang salah bukan rebahannya, tpi kegiatan apa yg dilakukan di waktu-waktu itu. Masak iya sih, seharian tiduran, berselancar di media sosial, chatting sana sini, tahu-tahu udah sore aja. Waktu habis di depan layar hp, unfaedah banget kan ya? Nurutin apa yg ada di dunia maya.
Anak muda dengan segala daya dan upayanya pasti punya potensi kan buat dikembangkan? Masing-masing diri pasti ada. Hal yang sering nggak kita sadari, karena terlalu minder sama diri sendiri. Dan bingung aja, sebenarnya passion kita itu apa sih? Dan mau jadi apa sih nanti di masa depan? Nah di sini kayaknya, hal yang membuat kita itu membuang waktu buat mencari ini, tapi ujungnya jg nggak ketemu-ketemu. Bingung sama dirinya sendiri. Galau sama hal-hal yg nggak pasti. Alasan memilih untuk rebahan aja jadi semakin kuat, dan merasa diri itu nggak ada gunanya. Padahal di tempat lain itu ada orang-orang yang lagi berjuang untuk menata hidupnya, bersemangat untuk berubah. Meskipun dirinya itu nggak tahu mau jadi apa. Tapi dia lebih milih buat terus bergerak, bukan rebahan.
Kaum rebahan emang harus buat perubahan deh (read:aku). Masa muda terlalu berharga buat dilewatkan gitu aja. Ya nggak?
Paling nggak nih ya, rebahannya produktif. Gimana itu? Mungkiin, mengasah skill, ikutan webinar, buat konten positif kalau memang mau aktif di dunia sosial media(asal jangan kecanduan aja), ikutan kelas-kelas self improvement, berbagi sama yang lain, baca buku, kalau pun mau nonton film / apapun tontonannya itu ada value/nilai positif yg bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Nggak selalu sih rebahan itu wasting time. Asal kita nya yang mau memanfaatkan waktunya bukan termanfaatkan.
Kembali mengajak diri untuk bagaimana kita mengenal diri sendiri dan memanfaatkan potensi. Ada akal, hati, dan anak muda.
Menggunakan akal untuk mengeksplorasi, menuangkan ide, berpikir.
"Cugito ergo sum"
Pemikiran Descartes ini yg cukup mewakili, "Aku berpikir, maka aku ada." Sudah selayaknya aset berharga ini terus dijaga. Bedanya manusia dan makhluk lainnya, menggunakan akal dan pikirannya untuk terus bergerak, menimbang, dan mencari kebenaran. Nggak ada yg tahu betapa brilliant nya otak kita sebenarnya, dan perlu diasah setiap harinya biar tidak tumpul di makan usia. Supaya dari sana ada ide-ide cemerlang yg akan tertuang.
Dan soal hati, ini yg melatih juga buat berempati. Melatih untuk peduli, melihat sekeliling dan menggerakkan tangan untuk memberi bantuan. Dan ini juga perlu latihan, mempertajam kepekaan. Itu penting untuk memanusiakan manusia :)
Sudah sering dengar hadits ini ?
Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka semua anggota tubuh akan baik. Apabila segumpal daging itu buruk, maka semua anggota tubuh akan menjadi buruk pula. Segumpal daging itu adalah hati (qalbun).
Begitulah sabda Nabi Muhammad SAW (HR. Bukhari dan Muslim).ย 
Hati menjadi penentu juga baik nggak nya seseorang kan? Ada tambahan lagi, dan kalau yg ini aku baru tahu.
Sepasang mata adalah petunjuk. Sepasang telinga adalah corong. Lisan adalah juru bicara. Kedua tangan adalah sayap. Perut adalah kasih sayang. Limpa adalah senyuman. Paru-paru adalah jiwa. Kedua pinggang adalah tipu daya. Dan hati adalah raja. Ketika Rajanya bagus, maka rakyatnya pun bagus. Dan jika rajanya rusak, maka rakyatnya pun rusak.
(HR. Ibnu Hibban, Abu Syaikh dan Abu Nu'aim)
Hati adalah Raja. Yang harus bisa mengkondisikan rakyatnya. Rakyat bergerak atas perintah Raja. Dan kemakmuran akan tercipta jika Raja dapat bertindak dengan bijaksana.
Sedangkan anak Muda, bukan soal umur saja, tapi semangatnya yg terus membara ini yg harus diarahkan agar trbentuk lingkungan yg baik
*ini tulisan lama yg aku muat kembali. Entah habis baca buku apa, buat reminder aja ๐Ÿคญ
31 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 27 days ago
Text
Berprinsip itu Penting
Manusia itu mulia dalam hidupnya ketika dia setia dengan nilai-nilai. Ketika dia punya nilai untuk diperjuangkan. Tidak sekadar mengalir saja mengikuti situasi. Jadi di moment ini, hari ini, saatnya kita punya nilai untuk ditegakkan meskipun tidak abai dengan kenyataan.
Kalau kata Sunan Kalijaga, "Angeli ananging ora keli"
Mengalir tapi tidak tenggelam. Ya nggak papa kita mengalir mengikuti arus tapi jangan sampai tenggelam. Artinya apa? Ya kita punya prinsip, nilai, ide-ide yang ingin kita tegakkan dan sebarkan. Idealisme itu penting. Karena biasanya yang ngalir gitu aja adalah ikan mati.
Bahasan menarik ini aku dapatkan dari diskusi Dr.Fahrudin Faiz dan Pak Gita Wirjawan di podcast Endgame. Berprinsip itu penting. Punya idealisme itu penting. Kalo menurutku pegangan itu bisa jadi bahan bakar buat orang mau bergerak mengerahkan usaha dan tenaga terbaiknya untuk mencapai yg dituju.
Kalau dalam suatu masa, ada hal-hal di luar diri yang mencoba mempengaruhi atau mengaburkan prinsip atau nilai yang jadi pegangan kamu selama ini, balik lagi ke catatan ini yaa. Prinsip-prinsipmu itu jgn sampai hilang ditelan bumi. Apalagi hanya karena situasi dan kondisi di sekitarmu tidak mendukungmu. Tetap jadi perempuan yg punya pendirian, tidak mudah goyah pada tantangan zaman
29 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
1 note ยท View note
martinamuliadewi ยท 28 days ago
Text
Perlu Bukti Bukan Janji
Menjadi sebuah keharusan bahwa apa-apa yang kita ucap tidak akan menguap begitu saja.
Logikanya jangan dibalik. Lakukan dulu baru katakan.
2025 bukan waktunya lagi buat omong kosong. Ayok kita manfaatkan momentum
Lembutkan hati. Sabarkan diri.
Jangan kaku pada diri sendiri.
Kita perlu beradaptasi dan berinovasi.
Siap ya? Kita buat setengah tahun ini buat terus berbenah diri?
28 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 29 days ago
Text
Menjadikan sholat sebagai istirahat. Menjadikan Al-Quran sebagai Sahabat
Indah betul jika bisa seperti itu. Para pemuda G4z4 yang pemberani dan perkasa. Ternyata inilah amunisinya. Menjadikan sholat sebagai istirahat, dan menjadikan Al-Qur'an sebagai sahabat. Di bumi itulah kita akan menemukan cinta yang sesungguhnya.
Kita yg jauh dari segala hiruk pikuk di sana, tak mampukah berkata "cukup" pada apa yg kita punya. Dan berusaha menunjukkan cinta pada agama ini seperti seharusnya.
Kenapa mulut ini masih saja mengucap keluh setiap harinya. Padahal yg di sana sedang meregang nyawa walau hanya untuk sholat saja. Kenapa?
Wahai diri cobalah mengerti keadaan ini. Di mana empati dan rasa peduli yg kita miliki. Sudahkah ia mati karena hati yang tak pernah disirami Kalam Illahi?
Cukup sudah. Jangan kau tambah lagi penderitaan mereka dengan keacuhanmu pada berita yang beredar tentang saudaramu.
Lisanmu juga mempertanggungjawabkan tentang apa yang sudah dilakukannya di dunia. Sudahkah doa setulus hati itu terucap dan melangit bersama dengan harapan kemenangan agama ini di bumi P4lest!na?
Wahai diri, tolonglah mengerti. Kamu tak semenderita itu dibanding perjuangan mereka. Mulai hari ini, bisakah kamu menjadi salah satunya yg tetap bersuara di tengah senyapnya dunia? Sampaikan cinta dan perjuangan lewat cerita yang kamu dapatkan di bumi P4lest!n4.
Hayya 'alal falah...
Biidznillah, seruan itu akan terdengar...
Sebentar lagi...
Janji Allah itu pasti terjadi...
27 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
1 note ยท View note
martinamuliadewi ยท 30 days ago
Text
Bismillah, Mari Kita Mulai Lagi
Nggak papa banget kalau hari ini kamu memutuskan untuk memulai lagi. Berlomba dengan diri sendiri, meredamkan riuh di kepala dari hari ke hari. Hempaskan segala isi hati dengan mengambil langkah kecil hari ini.
Bangun pagi-pagi, bereskan selimut dan bantalmu sendiri. Bersihkan diri, ambil wudhu dan sholatlah untuk menumpahkan segala uneg-unegmu hari ini. Sesederhana melakukan hal ini, insyaa Allah apa yang lg berantakan di dalam diri satu per satu akan tertata rapi lagi.
"Belajar lebih tenang menikmati hidup dengan proses tanpa protes."
26 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
1 note ยท View note
martinamuliadewi ยท 1 month ago
Text
MenemukanMu (lagi)
Tumblr media
Entah berapa kali aku mengatakan pada diri sendiri, ingin menyerah pada semua hal yang sekarang dijalani. Di tengah kemrungsungnya isi hati dan kepala, yang mungkin aku sendiri penyebabnya, kadang merasa diri ini terlalu lemah.
Anehnya, semakin kuikuti kata hati itu, justru membuatku terpuruk dalam jurang kesedihan. Seperti magnet yang menyeret apa saja untuk mematikan semangatku. Bahkan di detik ini, diksi yang aku pilih saja menggambarkannya. Dulu, mungkin bahasa yg aku gunakan bukan 'lemah' tapi 'tidak kuat'.
Sejujurnya, di balik kekacauan akhir-akhir ini, aku ingin mengatakan pada diri sendiri bahwa, aku rindu...
Rindu pada malam-malam yang khusyu' penuh harapan
Rindu pada bacaan-bacaan Al-Qur'an yang menenangkan
Rindu pada hari-hari yang penuh semangat untuk memperbaiki diri
Rindu pada diri yang ingin terus belajar tiada henti
Rindu pada sosok yang selalu ceria menyapa dan berbagi cerita kepada siapa saja
Ke mana ia? Sakit sekali ya rasanya ๐Ÿ’” Kehilangan diri sendiri yang entah ke mana perginya
Aku tak tahu harus ke mana lebih dulu. Yang aku tahu pada Surat CintaMu,
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. -QS Al Baqarah : 186-
Aku rindu senyum itu, tawa lepas itu, dan tenang di hatiku. Bawa aku kembali menemukanMu (lagi)
22 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 1 month ago
Text
Mengambil Jeda
Berhenti mendengar kata-kata motivasi. Berhenti melihat kanan kiri. Berhenti menatap masa depan yg tak pasti. Berhenti juga meratapi masa lalu yg sudah terjadi. Kamu hanya perlu berhenti memahami semua ini.
Bernafaslah, sejenak menikmati
Tak apa, sejenak mengambil jeda. Daun jati meranggas bukan berarti mati. Cuman nunggu moment yang tepat untuk bersemi kembali
21 Mei 2025 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
3 notes ยท View notes
martinamuliadewi ยท 8 months ago
Text
The Power of Positive Thinking
Tumblr media
Ada yang menarik yang terulang dua kali hari ini, di rumah dan di kantor. Dan jadilah materi di slide ini Haha. Ada sebuah ember yang berisi air keruh dan kotor. Ketika diisi dengan air bersih dari kran, maka kotoran yang ada di dalam ember itu akan naik ke atas dan keluar. Lama-lama air di dalamnya menjadi lebih bersih dan bening. Kalau continue diisi terus, maka yang tersisa di dalam ember adalah air yang benar-benar bersih. Hilang sudah kotoran dan kekeruhan tadi. Sama halnya dengan ini : Air yang kotor di dalam ember = kondisi jiwa/pikiran kita yang dipenuhi emosi negatif. Pegel, grundel, sebel, dan hal-hal nggak baik lainnya. Kran air bersih = pikiran yang positif, hal-hal baik yang bisa kita kontrol dari dalam diri. Memang nggak semua hal bisa kita kontrol seperti yang kita inginkan, yg kita mau. Bahkan mngkin ada omongan orang-orang di luar sana yang membuat grundel ae seharian atau mungkin berhari-hari. Ada hal-hal yang tidak sejalan dengan rencana. Kecewa sama manusia udah sering kan? Nah, kalau kita bisa membersihkan itu dengan menyalakan kran air bersih bernama positif thinking tadi, maka isi ember hati dan pikiran juga akan jadi bersih. Pikiran tenang, hati pun senang. ang ang ang. Sesimpel itu ngomongnya tapi mungkin tak semudah itu melakukannya. Tapi mari kita coba. Yuk nyalakan kran air bersihnya :) Sekian #LifeLessons hari ini ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™Œ 16 Oktober 2024 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
4 notes ยท View notes
martinamuliadewi ยท 11 months ago
Text
Bagaimana Mengenali Diri?
Apapun peran yang dijalani saat ini, proses mengenali diri adalah salah satu hal penting yang perlu dilakukan setiap orang. Ada beberapa langkah yang aku dapatkan dari materi yang disampaikan oleh Bunda Elly Risman. Yang pointnya lebih aku tarik ke refleksi diri sebelum ikatan pernikahan. Dan ini dia 4 langkah itu:
Bersyukur
Kita mengucap syukur sama Allah atas apa yang telah terjadi dalam hidup. Allah tempatkan kita di posisi sekarang, menjadi seorang anak misalnya, punya pekerjaan, banyak teman baik, dst. Kita menyadari bahwa kasih sayang Allah itu luar biasa besarnya. Membuat jurnal syukur cukup membantu dalam proses ini.
2. Bergeser
Ketika merasa hidup tidak baik-baik saja, coba deh geser pola pikir ke arah yang lebih positif. Berangkat dari rasa syukur di poin pertama tadi, saat kondisi jiwa kita terguncang atau ditampar realita yang tidak kita inginkan, maka kita bisa melihat sisi lain yang akan membuka pikiran. Tidak muter-muter pada masalah yang sama.
Misalnya, "Alhamdulillah ya, aku udah punya kerjaan sekarang. Ada teman-teman yang habis lulus kuliah masih pada bingung nyari kerja. Aku tinggal masuk kantor aja setiap hari."
"Alhamdulillah, setiap hari aku ketemu orang-orang yang berusaha mendekat pada Al-Qur'an, di tengah kesibukan mereka masih menyempatkan waktu belajar mengaji dan menghafal Al-Qur'an."
3. Look in
Lihat ke dalam diri kita sendiri. Memang aku ini gimana orangnya? Karakteristiknya gimana? Apakah aku telah menjalankan sebaik-baiknya peran sebagai hamba Allah belum? Sebagai anak, jadi anak yang gimana? Sudah berbakti sama kedua orang tua?
Di poin ketiga ini, kita akan menemukan sebetulnya aku ini siapa? Aku mau ngapain di dunia ini? dan Aku harus gimana? siapa aku sekarang. Ini yang menjadi PR setiap hari secara rutin yang perlu kita cari.
4. Proses
Nggak ada sesuatu yang instan. Pada umumnya, orang cukup susah menemukan siapa dirinya sendiri karena tidak terbiasa melihat ke dalam diri sendiri, look in. Kadang terlalu sering look out, melihat ke luar. Point pentingnya, latihlah diri terlebih dahulu melihat jauh ke dalam diri, kita kenal siapa diri kita, kita kenal Allah, baru kita look out. Jangan terbalik.
Bab mengenal diri sendiri memang tidak akan pernah habis selagi kita masih di bumi. Jadi teringat sebuah nasihat,
ูู…ูŽู†ู’ ุนูŽุฑูŽููŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุนูŽุฑูŽููŽ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡
"Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya."
Yuk, mari berproses menyelami diri sendiri. Supaya peran-peran yang kita jalani saat ini lebih maksimal dan totalitas. Terlebih, jika muara ujungnya adalah untuk mengharap keRidhoan Allah. Maka teruslah berproses, sampai Allah katakan tugasmu sudah selesai! Ayo Pulang!
๐ŸŒป8 Agustus 2024 | @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Takhlukkan Amarahmu dan Maafkan
Nabi Isa ditanya, "Apa hal yang paling sulit dihindari di dunia ini dan di akhirat nanti?" Ia menjawab, "Murka Allah." Mereka bertanya, "Dan apa yang dapat menyelamatkan kita dari itu?" Dia menjawab, "Kuasai murkamu sendiri dan amarahmu dan kemarahan terhadap orang lain." Ketika pikiran ingin mengeluh, lakukan yang sebaliknya, bersyukur. Membesar-besarkan masalah sedemikian rupa hingga kau melupakan cinta dalam dirimu dari apa yang kau keluhkan. Rasa syukur yang dibuat-buat adalah salah satu cara mencari cinta Tuhan. Guru kami, Syams, berkata, "Mengeluh pada ciptaan berarti mengeluh kepada Sang Pencipta." Dia juga berkata, "Kebencian dan amarah laksana api yang tersembunyi di alam bawah sadarmu. Jika kau melihat kobaran keburukan dari percikan dari api itu, padamkanlah, sehingga ia akan kembali sirna dari mana ia datangnya. Jika kau bersikeras untuk membantah dengan kemarahan dan mengobarkan nyala amarah, maka ia akan menjadi lebih besar dan lebih cepat dari ketidaksadaranmu, dan menjadi semakin sulit untuk dipadamkan." Usir kejahatan dengan sesuatu yang baik, dengan begitu kau akan menang melawan musuhmu dalam dua cara. Pertama musuhmu bukanlah daging dan kulit, melainkan keburukan pikiran. ~ Jalaluddin Rumi
4 April 2024 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
3 notes ยท View notes
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Trade Off
Kalau balik lagi di masa kuliah, selalu ingat istilah ini. Dalam ilmu ekonomi, Trade off diartikan sebagai situasi yang menyebabkan seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih dan mengorbankan salah satu aspek dengan alasan tertentu.
Pasti kamu juga pernah kan mengalami situasi ini? Dalam suatu waktu, kamu perlu mengambil keputusan dengan tepat, menimbang mana yang paling bijak dan lebih menguntungkan, membaca peluang dan kesempatan, dan akhirnya bisa menentukan pilihan.
Proses ini tentu akan panjang. Namun yang pasti, apapun pilihan yang menjadi final keputusan selalu memiliki value yang lebih unggul. Aku menjumpai orang-orang yang mungkin di awal terkesan ambisius (dalam sisi yang baik). Dia begitu berambisi, penuh strategi, dan melangkah dengan pasti walaupun dia tahu ada banyak tantangan di masa depan untuk hal yang saat ini dia jalani. Bisa dibilang, hanya orang-orang yang nekat yang berani menempuh jalan itu.
Simpul demi simpul telah tersambung. Ternyata di balik keambisius-an seseorang itu, ada keputusan di masa lalunya yang menjadi titik awal kenapa dia begitu bekerja keras dan disiplin pada apa yang dijalani saat ini. Trade off yang dilakukan juga nggak main-main. Contoh salah satunya, untuk seseorang yang ingin melanjutkan sekolah hingga S2 S3, tentu jalannya nggak mulus gitu aja. Apalagi pakai beasiswa. Strugglenya pasti luar biasa di balik layar yang orang-orang mungkin nggak tahu prosesnya.
Tapi ada satu anak muda yang pernah aku temui, dia bercerita, di titik yang sekarang ini dia jalani, yang mungkin orang-orang di luar sana juga sedang bermimpi menjadi seperti dirinya, di masa lalu dia telah mengorbankan pekerjaan yang juga menjadi impian banyak orang. Gaji terjamin, hari tua mapan, nggak perlu susah payah lagi mencari pekerjaan, dari serangkaian proses seleksi, dia resmi diterima menjadi PNS. Dan keputusannya saat itu ingin melanjutkan lagi cita-citanya memperoleh pendidikan tinggi di luar negeri. Seperti apapun omongan orang-orang di sekitarnya, segala sesuatu yang membuat mimpi itu seakan runtuh, demi sebuah cita-cita, aku yakin gunung pun akan di daki dan lautan luas itu akan ia sebrangi.
Well, makin ke sini, saat aku bertemu dengan orang-orang ambis seperti contoh tadi, aku juga makin yakin bahwa, wah pasti di masa lalu trade off dan tantangan yang dihadapinya nggak mudah ya. Bukan kaleng-kaleng lagi perjuangannya. Daan aku juga yakin, orang-orang seperti ini pasti telah menyusun peta hidup dengan sedemikian rapi.
Balik lagi ke diri sendiri, di detik ini, saat ini, coba direnungkan lagi trade off apa yang membuatmu sampai di titik ini? Kalau-kalau merasa harimu terasa berat sekarang ini, masak nggak ingat tentang hal-hal di masa lalu yang kamu korbankan atau tunda untuk sesuatu yang menjadi takdirmu hari ini. Jika kamu lelah, coba ingat-ingat lagi, banyak orang-orang di luar sana yang ingin merasakan apa yang saat ini kamu nikmati. Kamu punya waktu dan kesempatan untuk menjalaninya dengan sebaik-baiknya peran. Jadi ingat juga apa yang disampaikan dr. Gamal, "Jangan korbankan mimpimu karena recehan rupiah." Nilai dari cita-cita mulia yang ingin kamu tuju, lebih dari itu. Apalagi jika akhir dari segala hal yang kamu usahakan saat ini dan banyak hal lagi yang telah dikorbankan di masa lalu, muaranya adalah SURGA. Jangan pernah ragu untuk terus mengusahakannya. Allah yang akan membersamaimu di setiap langkah. Seberapa besar keyakinanmu kepada Allah, itulah yang akan terwujud. Kun Fayakun-Nya selalu bekerja pada orang-orang pilihan yang menjadikan-Nya sandaran dan memohon pertolongan. Jadi, tetap semangat untuk apapun yang sekarang sedang kamu jalani. Yassarallahu lakum ๐Ÿ˜Š
20 Maret 2024 ๐ŸŒป@martinamuliadewi
1 note ยท View note
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Pilihlah Peranmu!
Ada satu nasihat indah yang aku baca dari sebuah tulisan. Nasihat ini disampaikan oleh Ustadz Fairuz Subakir Ahmad, tentang peran seorang perempuan dalam 3 level. "Jadilah wanita dalam 3 level ini: Pertama, melahirkan tokoh. Kedua, pendamping tokoh. Ketiga, menjadi tokoh itu sendiri. Jika kamu tidak bisa menjadi tokoh, maka bercita-citalah keluar dari rahimmu seorang tokoh Alim, Ulama, dan bermanfaat bagi umat dan bangsa. Saat itu juga energi besar yang luar biasa menyengat tubuhku. Jiwa optimis bangkit kembali. Panggilan untuk "menjalankan peran terbaik" ada di 3 level ini. Hanya tinggal menemukan peluang dan kesempatan yang mana yang akan diambil, maka lakukan terbaik untuk peran tersebut. Karena setiap orang punya peran istimewa yang bisa kita pilih dari kesempatan dan peluang yang Allah berikan. Yuk para perempuan bangkit!
๐ŸŒป18 Februari 2024 @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Barangkali, sesuatu ditunda karena hendak disempurnakan. Dibatalkan karena hendak diganti yang utama. Ditolak karena dinanti yang lebih baik. - Salim A Fillah
14 Februari 2024 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
2 notes ยท View notes
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Terapi Hati โค๏ธ
Jangan mudah kita menjadi hakim bagi orang lain, barangkali orang yang kita hakimi itu orang-orang yang sudah mendapat ampunan dari Allah
Jangan mudah mengolok-olok atau mengejek orang lain, barangkali ia di sisi Allah memiliki derajat yang lebih tinggi
Jangan mengharap pemberian dari manusia, pasti kalian akan kecewa. Mengharaplah segala sesuatu hanya kepada Allah, pasti kita akan bahagia
Tiga hal yang perlu diingat supaya noda-noda hitam di hati menghilang. Tetap bersih dan tenang tiada gejolak.
Bismillah, Allah jaga hati ini tetap terpaut pada Nya. Namanya manusia, kadang terbolak-balik. Oleh karena itulah penting buat selalu berdo'a,
ูŠูŽุง ู…ูู‚ูŽู„ูู‘ุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุซูŽุจูู‘ุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ููƒูŽ
"Wahai Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu."
13 Februari 2024 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes
martinamuliadewi ยท 1 year ago
Text
Nasihat Kehidupan #1
Yahya bin Mu'adz rahimahullah mengatakan, Seberapa besar rasa takutmu kepada Allah, maka sebesar itu pula rasa segan manusia kepadamu. Seberapa besar cintamu kepada Allah, maka sebesar itu pula cinta manusia kepadamu. Sesibuk apa engkau terhadap urusan Allah, maka sesibuk itu pula manusia dalam membantu urusanmu. Seberapa besar penghormatan seorang hamba terhadap perintah Allah, maka sebesar itu pula kemuliaan yang akan Allah berikan kepadanya, kemudian Allah akan memberikannya kehormatan di hati orang-orang beriman.
12 Februari 2024 ๐ŸŒป @martinamuliadewi
0 notes