Text
Gw baru pulang dari acara bukber keluarga sekaligus ulang tahun adik mamang gw, ponakan atau apalah disebutnya, gw kagak tau.
Kedatangan gw telat, karena gw naik motor sedangkan keluarga gw naik mobil, PSBB bro hahaha. Gw sampe tujuan 15 menit setelah magrib, selain karena macet parah, gw juga nyasar di jalan. Karena rumah mamang gw ini jarang sekali dikunjungi oleh gw kecuali kalau ada acara aja.
Singkat cerita gw datang, dan langsung makan. Acara ulang tahun dimulai setelah isya, dia umur 3 tahun. Jadi sudah tau lah ya teman-teman yang datang juga berada di umur segitu, yang lebih kita kenal sebagai bocil.
Gak ada angin gak ada hujan, gw disuruh mamang gw jadi MC. Mau nolak gak enak, ya udah gw iyain. Baru pertama gw megang mic, kakak dari yang berulang tahun teriak, "Yeyyy badutnya udah dateng" -_-
Untung kala itu gw sudah mulai bisa mengontrol emosi, karena biasanya gw sering memasukan perkataan orang lain ke hati hahaha. Karena gw paham posisi gw, badan yang besar dan gemuk kan, muka bulet, pakai kacamata dan berada di ultah bocil. Yaaah thats fair
Udah gitu aja.
4 notes
·
View notes
Text
Planga-plongo aja gw malem ini. Mau nulis aja lah gatel banget hahaha.
Untuk membuat kebiasaan baru setidaknya kita butuh 40 hari ya kan. Gw pernah baca di salah satu artikel hipwee. Kemaren berarti sudah 30 hari, kurang 10 hari lagi dan menulis akan menjadi kebiasaan baru gw tiap hari. Mantap harus gw lanjutin.
Gw seneng banget dengan hewan yang bernama kucing. Salah satu hewan yang memiliki kerabat dekat dengan harimau. Mau melihara harimau tapi takut umur gw pendek, meski gw percaya umur itu di tangan Tuhan.
Kurang dari seminggu, mamang gw kirim pesan ke gw,
"punya kucing baru nih, dapet beli dari teman"
"berapaan tuh?"
"100 ribu. Murah mahal?"
"murah amat anjir"
Dan besoknya dia ke rumah gw sambil membawa kucing tersebut. Diketahui, ditanya dan dijawab kucing tersebut berjenis semi Persia. Rambutnya itu panjang gtu, lebih panjang daripada rambut kucing gw yang notabene adalah kucing domestik a.k.a kucing kampung.
Baru aja tadi malam, sekitar pukul 8 malam, kita pergi ke petshop untuk membeli makanan, karena stock makanan kucing gw udah abis. Di sana kita bercerita kepada pemilik petshop tentang keadaan kucing mamang gw.
Ternyata kucing mamang gw terkena cacingan, jamur, dan skebies. Setelah dari petshop kita pulang ke rumah untuk membawa kucingnya ke petshop tersebut. Btw, mamang gw ngasih nama kucingnya Arjun, tapi gw lebih nyaman memanggilnya Tanto. Gak tau kenapa.
Dari situ gw sedikit flashback tentang alasan gw kenapa dari kecil melihara kucing kampung bukan kucing ras. Jadi kucing kampung itu imun tubuhnya lebih kuat. Bukan kata gw, kata pemilik petshop.
Buat lu yang suka kucing, mari kita berpelukan 🤗
Buat lu yang biasa aja ama kucing, tetap dermawan ya kalo ada kucing minta makan hehee
Buat sedikit sekali dari kalian yang benci kucing, cukuplah dengan benci dan jangan ditambah dengan menyakiti.
1 note
·
View note
Text
Tulisan kali ini gw ketik sambil rebahan di depan kipas angin dan karpet empuk. Gw lebih nyaman tidur di atas karpet dibanding kasur, mungkin lu beda, tapi gapapa, perbedaan bukan pembenaran untuk pertikaian.
Gw bingung mau menceritakan apa lagi di dalam kehidupan perbucinan gw, karena terlalu banyak hingga susah untuk memutuskan. Jadi gw memilih untuk menulis sebuah saran dari pandangan subjektif penulis dalam hal asmara.
Karena kata 'cinta' itu sangat luas, bisa cinta kepada-Nya, orang tua, sahabat, teman, hewan peliharaan dll, maka gw batasi kepada cinta terhadap lawan jenis.
Begini, kalo lu pernah mendengar atau menonton stand up comedy Pandji Pragiwaksono, pasti pernah tau. Beliau pernah bilang,
"Cewek itu butuh perhatian, cowoh butuh pengakuan (pujian). Kasih dia lebih dari yang biasa dia dapatkan, dia jadi milik lu"
Sedikit tambahan dari gw. Ketika lu berada di fase mulai tumbuh benih-benih cinta dengan seseorang, hal pertama yang harus lu sadari adalah 'kenapa'.
Hal selanjutnya adalah lu harus bisa membayangkan bagaimana jika lu menua bersamanya. Karena gw yakin kita semua ingin menikah sekali seumur hidup bukan?
Bagaimana setelah lu berhasil mendapatkannya cintanya?
Jaga hubungan kalian baik-baik. Rasa bosan PASTI ada dan bisa terjadi kapan saja. Sadari bahwa rasa bosan terjadi karena kita sudah biasa. Sudah biasa cinta lama-lama jadi bosan. Coba diubah. Hari ini cinta besok lebih cinta dan terus meningkat.
Gw pernah dengar quotes dari entah lupa dari siapa, tapi yang jelas beliau adalah asatidz pondok,
"jangan bilang I love u full. Tapi bilanglah I love u almost full. Biarkan rasa cinta bertumbuh terus seiring waktu"
.
@adhit21 @ceritacita @pcltelor @fadhila-trifani @sekotenggg
5 notes
·
View notes
Text
Sebelum menulis di Tumblr ada kalimat berwarna abu-abu beropositas sekitar 70% tertulis,
Tambahkan sesuatu, jika ingin
Ketika melamun, kita merenung dan dalam hati terdengar,
"Raihlah cita-cita, jika ingin"
Tapi sayangnya yang kita gw tulis adalah,
"Mending rebahan, lebih enak"
1 note
·
View note
Text
Layaknya sebuah koin, pacaran juga memiliki dua sisi, ada enaknya ada paitnya.
Sebelum lanjut gw akan selalu bilang kalo ini murni berdasarkan pandangan subjektif gw, ada yang relevan dan ada juga yang bertolak belakang.
Sisi enak dan paitnya akan gw ceritakan secara random, jadi gak gw urutin enaknya dulu baru paitnya atau sebaliknya. Mungkin selang-seling.
Gak enaknya pacaran itu yg pertama adalah pertemanan semakin mengecil. Alasannya karena waktu banyak dihabiskan dengan pacar. Apalagi kalo masih baru jadian, beeeuuhhh itu dunia serasa milik bertiga (lu, pacar lu, dan cinta kalian).
Tetapi kabar baiknya adalah lu gak harus pusing kalo ada film bioskop baru, pengen beli sepatu, maen ke tempat wisata yang baru dibuka, lu udah tau orang yang bisa lu ajak.
Pait yang selanjutnya adalah lu gk bebas sebebas-bebasnya. Haahaha ini kejadian baru beberapa hari yang lalu. Gw upload tiktok duet dengan cewek lagu "papah muda". Di sana gw cosplay sebagai gagak. Cuman nyanyi, "Akhh, akhhh, Akhh" doang, dan doi ngambek 😂
Kabar baiknya adalah lu punya partner untuk bisa diajak berkembang. Tapi itu tergantung dari passion lu dan pasangan lu. Kalo sama atau setidaknya bisa saling melengkapi, thats good idea for growing up together.
Ada lagi kepaitan yang akan lu rasakan adalah rasa bosan. Ya itu semua akan terjadi ketika memang harus terjadi. Jangan dilawan jangan ditentang. Akui dan coba berdiskusi.
Kabar baiknya adalah rasa bosan bisa dihilangkan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang gw lakukan adalah mengajarkan doi maen game, lalu kita #ANJAYMABAR
Ya udahlah ya. Sekali lagi itu berdasarkan subjektif dari yang gw rasakan.
Pacaran pasti akan membuat lu berubah. Bisa berubah menjadi lebih baik ataupun lebih buruk, tergantung bagaimana diri lu menjalaninya. Ketika lu menyadari bagaimana perubahannya, lu bisa mengambil konklusi, "another agenda" atau "another one"
.
@henniarum @pcltelor @sekotenggg @fadhila-trifani @adhit21
11 notes
·
View notes
Text
Kalau kita mencari pasangan dengan harapan akan membuat kita bahagia, sepertinya kita keliru. Nyatanya kewajiban untuk membuat kita bahagia adalah diri kita sendiri.
4 notes
·
View notes
Text
Mulai dari mana ya? Hmm baiklah langsung aja to the point. Gw suka heran sama orang yang takut, alergi, bahkan benci dengan kata 'cinta'. Ketika lu membaca kata terakhir dan bulu kuduk berdiri, berarti lu termasuk. hahaha.
Gini-gini biar gak salah paham. Gw gak ada masalah sama orang yang lebih memilih sendiri. Thats good choice I think. Gw juga gak ada masalah sama yang masih berjuang mencari pasangan. I support u so keep struggle.
Yang gw permasalahkan adalah mereka yang alergi atau benci dengan yang namanya cinta. Seperti ketika bertemu seseorang dan merasa ada perasaan yg berbeda, tapi ia menolaknya. Satu hal yang gw pelajari adalah sekeras kita menolak perasaan tersebut, sekuat itulah ia menempel. Bagi gw, perasaan itu harus disadari dan dihayati.
"Oh kayaknya gw suka deh dengan dia"
Apakah cukup? No. Coba lebih sadar lagi dengan lebih detail.
"eh tapi kenapa gw suka ya?"
"dia kan biasa-biasa aja sama kayak yg lain"
Oke cukup sekian.
Gw mau lanjut cerita. Sekedar gambaran bagi lu yang penasaran "bagaimana sih rasanya punya pacar?" Ini tentunya 100% subjektif dari diri gw. Bisa jadi relevan atau mungkin bertolak belakang. Just for sharing.
"Aku sayang kamu, mau gak jadi pacar aku?"
Hahaha. Kalimat tersebut tidak pernah gw ucapkan. Dan kalo gw flashback, sepertinya gw tidak punya tanggal jadian resmi. Itu semua berjalan seperti biasa aja. Sisi positif nya gini,
"GAK ADA ANNIVERSARY YANG MAKAN BIAYA" HAHAHAHA
I like it. Tapi tentunya ada momen yang membuat gw merasa sangat dekat dengan pacar gw, ketika adek gw yang paling kecil meninggal. Akhir Desember 2016.
Gw tau kabar itu dari HP, dan langsung OTW rumah naik bus sendiri. Selang beberapa hari, pacar gw ini menelpon dan meminta lokasi rumah gw. Gw kasih dong, dan dia naik bis dari Bandung menuju Kebon Nanas. Di sana dijemput sama gw dan ortu.
Itulah awal doi kenal keluarga gw
Penasaran bagaimana rasanya membawa cewek ke rumah?
AWKWARD BANGEET HAHAHAHA
Doi adalah cewek pertama yang main ke rumah secara apa ya, officially deket sama gw gitu (karena dulu ada juga yg main dg alasan lain dan gak sendiri).
"wihh udah gede"
"cieee udah punya pacaaalll"
Yaa kira-kira begitulah reaksi keluarga gw.
Gw berpikir ni cewek emang berjuang kan, bukan sekedar bilang,
"turut berduka cita"
"yang sabar yaa"
di mata gw itu sesuatu yang spesial, ketika ada orang yang datang untuk menemani kita di saat kita sedang jatuh. Dari sana gw mulai fokus ke doi dan melepaskan jala dari yg lain.
Dari kejadian itu ya udah kan gw udah mulai menunjukkan perasaan ke doi. Makan bareng, nganterin les, nonton di bioskop, dan ngerjain tugas bareng. Btw yang terakhir mungkin bisa terjadi kalo pacar lu sejurusan. hahaha.
Kepanjangan kayaknya ceritanya, gw lanjut besok deh tentang enak + pahitnya 😁✌️
.
@henniarum @adhit21 @fadhila-trifani @gugunm @sekotenggg
3 notes
·
View notes
Text
“Nasihat dengan perkataan yang lemah-lembut kadang-kadang jauh lebih baik daripada nasihat dengan cara menyentap. Sedangkan membaca quran pun dimulai dengan pujian. Sekaligus mengingatkan Allah itu Maha Pemurah dan Maha Penyayang.”
—
87 notes
·
View notes
Text
Mulai dari mana ya? Hmm baiklah langsung aja to the point. Gw suka heran sama orang yang takut, alergi, bahkan benci dengan kata 'cinta'. Ketika lu membaca kata terakhir dan bulu kuduk berdiri, berarti lu termasuk. hahaha.
Gini-gini biar gak salah paham. Gw gak ada masalah sama orang yang lebih memilih sendiri. Thats good choice I think. Gw juga gak ada masalah sama yang masih berjuang mencari pasangan. I support u so keep struggle.
Yang gw permasalahkan adalah mereka yang alergi atau benci dengan yang namanya cinta. Seperti ketika bertemu seseorang dan merasa ada perasaan yg berbeda, tapi ia menolaknya. Satu hal yang gw pelajari adalah sekeras kita menolak perasaan tersebut, sekuat itulah ia menempel. Bagi gw, perasaan itu harus disadari dan dihayati.
"Oh kayaknya gw suka deh dengan dia"
Apakah cukup? No. Coba lebih sadar lagi dengan lebih detail.
"eh tapi kenapa gw suka ya?"
"dia kan biasa-biasa aja sama kayak yg lain"
Oke cukup sekian.
Gw mau lanjut cerita. Sekedar gambaran bagi lu yang penasaran "bagaimana sih rasanya punya pacar?" Ini tentunya 100% subjektif dari diri gw. Bisa jadi relevan atau mungkin bertolak belakang. Just for sharing.
"Aku sayang kamu, mau gak jadi pacar aku?"
Hahaha. Kalimat tersebut tidak pernah gw ucapkan. Dan kalo gw flashback, sepertinya gw tidak punya tanggal jadian resmi. Itu semua berjalan seperti biasa aja. Sisi positif nya gini,
"GAK ADA ANNIVERSARY YANG MAKAN BIAYA" HAHAHAHA
I like it. Tapi tentunya ada momen yang membuat gw merasa sangat dekat dengan pacar gw, ketika adek gw yang paling kecil meninggal. Akhir Desember 2016.
Gw tau kabar itu dari HP, dan langsung OTW rumah naik bus sendiri. Selang beberapa hari, pacar gw ini menelpon dan meminta lokasi rumah gw. Gw kasih dong, dan dia naik bis dari Bandung menuju Kebon Nanas. Di sana dijemput sama gw dan ortu.
Itulah awal doi kenal keluarga gw
Penasaran bagaimana rasanya membawa cewek ke rumah?
AWKWARD BANGEET HAHAHAHA
Doi adalah cewek pertama yang main ke rumah secara apa ya, officially deket sama gw gitu (karena dulu ada juga yg main dg alasan lain dan gak sendiri).
"wihh udah gede"
"cieee udah punya pacaaalll"
Yaa kira-kira begitulah reaksi keluarga gw.
Gw berpikir ni cewek emang berjuang kan, bukan sekedar bilang,
"turut berduka cita"
"yang sabar yaa"
di mata gw itu sesuatu yang spesial, ketika ada orang yang datang untuk menemani kita di saat kita sedang jatuh. Dari sana gw mulai fokus ke doi dan melepaskan jala dari yg lain.
Dari kejadian itu ya udah kan gw udah mulai menunjukkan perasaan ke doi. Makan bareng, nganterin les, nonton di bioskop, dan ngerjain tugas bareng. Btw yang terakhir mungkin bisa terjadi kalo pacar lu sejurusan. hahaha.
Kepanjangan kayaknya ceritanya, gw lanjut besok deh tentang enak + pahitnya 😁✌️
.
@henniarum @adhit21 @fadhila-trifani @gugunm @sekotenggg
2 notes
·
View notes
Text
Masa terindah saat mendekati seseorang adalah ketika PDKT. Masa dimana si cowok siap melakukan apa aja demi gebetannya, dan si cewek masih bersikap malu-malu meong.
Gw jadi ingin menulis cerita gw dlu dengan gebetan gw, sekarang sih udah jadi pacar 😁
Semester 2 gw sudah rajin mengambil les private. Bahkan seminggu bisa 4 hari. Bukan sekedar sering, tapi juga jauh. Kosan di gerlong, les di kota baru Padalarang. Pernah gw dapet siswa dari lembaga yang tinggal di daerah batu jajar, tepatnya di asrama kopassus. Eh ralat, berarti gw udah semester 4, karena sudah menjadi anggota Resimen Mahasiswa.
Siswa les gw itu anak dari tentara kopassus. Tinggal di asrama kopassus, mengharuskan gw untuk hormat setiap kali memasuki Markas.
Nah setelah satu bulan mengajar les, gw tawari ortu siswa untuk langsung hubungi gw, jika ingin lanjut. Haha gw tau ini sangat salah, but for sure, i don't feel enough with my payment.
Kabar baiknya, mereka mau. Bahkan menambah siswa yaitu adiknya untuk diajar les matematika oleh gw. Jadi pembagian waktunya itu sore ampe magrib adiknya, malem kakaknya.
Oke gw setuju.
Pertama dan terakhir kali, gw les dari sore hingga malam. Cape cuy. Belum lagi perjalanan yang bisa memakan waktu dua jam pulang pergi. Gw berinisiatif mengajak partner untuk membantu gw ngajar. Jadi gw bagian kakaknya dan dia bagian adenya.
Yup, gw hubungi dong gebetan gw hahaha. Dan dia mau dong. Untungnya ketika itu gw udah bawa motor dan gebetan gw belom. Asli dah. Sambil nulis ini aja gw masih kebayang momen dimana kita makan bubur abis ngajar, nunggu hujan reda di depan toko, bahkan gw pernah ngasih jaket gw ke gebetan gw ketika menembus hujan.
Jadi ceritanya malam abis ngajar les ini. Terus di daerah ITB hujan. Nanggung kan bentar lagi nyampe. Gw tanya mau lanjut gak, dia mengiyakan. Di tengah perjalanan hujan makin gede, dia gak pake jaket. Gw paket jaket kulit sintetis. Berhentilah kita. Gw kasih jaket gw yg dimana itu BAUNYA SUDAH SANGAAAAT......itulah pokoknya.
Awalnya menolak (mungkin karena bau) tapi karena gw memaksa (haahaha) biar gak sakit, dipakailah jaket bau jahaannam itu pffftt. Tapi yang lebih bego gw. Gw bawa motor dan langsung menghadapi angin malam + rintik hujan, tanpa ada jaket di badanku.
Maklum ya, kala itu kepintaran gw merosot banget. Pertama kali berjuang dalam hal cinta soalnya ✌️
.
@henniarum @gugunm @adhit21 @fadhila-trifani @sekotenggg
5 notes
·
View notes
Text
Semua orang pasti pernah merasakan cinta sama seseorang. Sebagian ada yg terbalas, sebagian hanya membekas.
Ditemani kipas angin gw menulis cerita ini. Cinta monyet pertama kali gw rasakan saat SMP kelas 1. Masa dimana ciri-ciri pubertas manusia baru muncul sebagian.
Kapan tepatnya rasa itu muncul? Ketika pembagian nilai fisika. Doi nilai tertinggi fisika di kelas, gw tertinggi se anak cowok. Pada masa itu indikator gw suka sama seseorang itu simple, pinter dan pemalu, I mean pendiam.
Kala itu rasanya seperti mestakung, semesta mendukung. Anak kelas ada yg bilang,
"ciee kayaknya cocok nih sama-sama pinter"
"ceweknya pintar cowonya pinter, nanti anaknya keblinger" hahaha
Di luar gw terlihat malu. Dalem hati? Seneeeng bossss 😂
Ada waktu dimana nama gw dipanggil bersama nama dia, lewat pengeras suara. Artinya gw harus menuju tempat yang di sana gw akan menunggu atau ditunggu dia. Baru dengar namanya aja udah deg-degan wkwk.
Udahlah. Cinta juga sebuah emosi. Kadang bisa membantu kita termotivasi atau lebih seringnya bikin depresi. Itu semua tergantung bagaimana kita menyikapi ✌️
.
@henniarum @adhit21 @gugunm @fadhila-trifani @sekotenggg
6 notes
·
View notes
Text
Gue inget ketika kuliah semester 5, ada salah satu matkul yang membuat gw stress. Seminar Pendidikan Matematika, SPM biasa kita sebut.
Jadi singkatnya, matkul tersebut sebagai pemanasan sebelum skripsi. Dari mulai proposal hingga bab 3 aja. Ketika itu gw memilih dosen pembimbing di awal awal kontrak kuliah. Jadi masih banyak pilihan yang gw punya. Gw pilih tuh satu dosen.
Ketika ditanya sama teman-teman, mereka heran kenapa gw memilih dosen tersebut, apakah karena cuman itu yang tersisa?
Lah gw kaget. "Ada apa dengan dosen ini?"
Ternyata, ketika menjalani matkul tersebut, gw merasakan bahwa gw salah pilih. Dalam pandangan gw, beliau cukup sulit untuk dihubungin. Ketika dihubungi, jawabannya sangat singkat.
"iya", "y", "ok"
Kayak pacar lagi ngambek gitu. #ups
Sampai terjadi ketika itu, gw merasa putus asa. Karena ujian sidang SPM besok hari, gw belum dapat TTD beliau karena tadi, susah komunikasi. Pergilah gw ke dosen pembimbing akademik atau bahasa gampangnya wali kelas, dan gw curahkan keluh kesah gw ke beliau.
Gw inget, beliau berpesan,
"jangan menyerah. Kamu sudah sampai sini, tinggal besok yang kamu sudah selesai. Ya sudah jangan takut, hadapi saja. Masalah berhasil atau tidak itu urusan nanti. Yang penting buktikan dulu kalau kamu bukan pecundang"
.
@henniarum @gugunm @adhit21 @sekotenggg @fadhila-trifani
3 notes
·
View notes
Text
Instead of worrying about what you cannot control, shift your energy to what you can create.
— Roy T. Bennett, The Light in the Heart
10K notes
·
View notes
Text
Setengah jam lagi berganti hari. Masih ditemani dengan radio yang gw setel dari handphone, atau lebih tepatnya smartphone.
Kenapa disebut smartphone? Smart itu pintar kan?
Yaa pertanyaan bodoh itu tiba-tiba muncul di benak gw. Hal yg tidak penting untuk dibahas haha.
Kenapa untuk tertawa ditulis haha?
Shit. Pertanyaan bodoh muncul lagi. Gak usah dibahas karena tidak penting. Sambil berpikir mencari topik yang penting untuk dibahas.
Bagaimana sesuatu dikatakan penting?
Ayolah otak. Rumit sekali jalan pikiran lu. Dulu pas gw kecil lu gak serumit ini. Mau ngapain yaa tinggal lakuin. Persetan dengan apa yg akan terjadi setelahnya. Kenapa lu sekarang jadi terlalu kritis sih wahai otak yg hinggap di kepalaku?
Eh gw nemu tulisan bagus dari buku nya Ippho Santosa,
Rutinitas dapat mengundang kejenuhan dah kebosanan. Bahkan rutinitas membunuh kreativitas. Dengarkan saya, ini bahaya! Untuk mencegahnya, mau atau tidak mau manusia perlu 'perubahan rasa'
.
@sekotenggg @fadhila-trifani @henniarum @gugunm @adhit21
4 notes
·
View notes
Text

Buku ini pernah ramai diperbincangkan di lingkungan gw.
Dalam buku terjemahan, buku ini berjudul, "Sebuah seni untuk bersikap Bodo amat"
Gw gak beli buku ini. Bodo amat.
Sebelum buku ini ramai diperbincangkan, sikap bodo amat sudah terinstall dalam diri gw.
Perlu cukup dewasa untuk memahami cerita yang ditulis setelah paragraf ini.
Bukan hal yang aneh, kalo kita punya grup WA yang sepi sekali. Gw ambil contoh yang kesesuaiannya mendekati 90% yaitu grup kelas. Ramainya grup kelas pertanda ada tugas dari dosen atau bisa jadi ada bayaran yang harus kami keluarkan. Setelah itu? Sepi
Perlu cukup dewasa bagi anda untuk memahami bahwa orang yang cuek atau 'masa bodo' bukanlah keinginannya dari awal. Sifat tersebut tumbuh bersamaan dengan hadirnya rasa kecewa. Sangat mungkin orang yang cuek berasal dari mereka yang kepeduliannya tidak dihargai. Sangat mungkin mereka para pemberontak berasal dari orang taat yang tak diampresiasi.
Kedewasaan menjadikan kita dapat berfikir, bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti karena berawal dari sesuatu.
Kelak ketika kita semua sudah mulai merasakan pahitnya dunia orang dewasa, vitamin yang terbaik hanyalah dukungan,
"Ayo kamu pasti bisa, kamu yang terbaik"
.
@gugunm @sekotenggg @adhit21 @henniarum @fadhila-trifani
4 notes
·
View notes
Text

Gambar di atas cukup mewakilkan apa yang akan gw tulis kali ini.
Bagi para pembaca yg berumur 20 tahun ke atas, mungkin lu sekarang ngerasain yg namanya:
Kesepian
Galau sama tujuan hidup
Ngerasa diri gak guna
Lebih senang merenung
Benar gak? Atau hanya sebagian? Atau mungkin lebih?
Gw ngerasain semuanya. Menempuh pendidikan selama kurang lebih 16 tahun nyatanya masih membuat diri ini terasa hampa.
Kehadiran teman gw rasa hanya sebatas pemanis selama sekolah. Bener gak? Ketika SMP kita lost kontak sama temen SD, ketika kuliah lost kontak sama temen SMA.
Awalnya terasa berat sob. Tapi seiring waktu, rasanya sudah tak asing dengan kehilangan. Mungkin secara kuantitas berkurang, tapi kita jadi tau mana yang Really care dan mana yang hanya sebatas pemanis hidup.
Tumbuh dewasa sepertinya membuat diri ini lebih menjaga kualitas lingkaran pertemanan yang sederhana, walau kecil sedikit tapi bermakna.
*Buat lu yg masih memiliki banyak teman, gw bilang selamat. Lu beruntung dan jaga mereka
.
@adhit21 @henniarum @sekotenggg @gugunm @fadhila-trifani
2 notes
·
View notes