membaikbersama
membaikbersama
253 posts
اللهم اجعل في قلبي نورا
Don't wanna be here? Send us removal request.
membaikbersama · 1 year ago
Text
Tumblr media
Pada usia yang kian hari kian mendekati ujung ini, semoga lekas juga mendewasa dalam arti yang genap. Harus mulai lebih peduli dengan sisa usia. Mulai untuk lebih tertata dalam mengatur rencana dan bijak dalam mengambil sikap.
Jangan memulai sesuatu karena orang lain, tapi semua harus dimulai dari kesadaran diri; niat yang lurus, menjalani dengan ikhlas, dan spirit totalitas dalam menjalankannya.
Sebab, apalah arti lelah jika tidak berbuah pada keridhoan Allah. Tiadalah kerugian bagi siapapun yang menjadikan ridho-Nya sebagai orientasi tujuan.
Tiada kata kecewa, sebab pada hasil burukpun, penilain-Nya akan selalu bijaksana dan adil untuk hamba-Nya. Allah tahu yang terbaik untukmu, Allah juga tidak pernah sedikitpun dzalim padamu.
Semoga kehidupan kedepan semakin mengajarkan arti kesungguhan iklhas dan ridho dalam menjalani segala ketetapan-Nya, menjadikan insan yang sepenuhnya iman dengan-Nya.
Aamiin yaa Rabbal 'alamin.
292 notes · View notes
membaikbersama · 1 year ago
Text
Jangan jadikan uang sebagai orientasi/tujuan. Nasihat yang dulu kujawab dengan bebal ini berangsur bisa kupahami. Seiring waktu berjalan, dari yang dulu single dan sekarang berkeluarga. Kalau dihitung sekali jalan perlu 4 tiket jika pakai pesawat / kereta. Sekali menginap langsung booking 2 kamar. Rasanya kalau kekhawatiran soal uang dan materi apalagi jadi tujuan / orientasi. Aku akan diselimuti kegelisahan sepanjang waktu karena takut kekurangan, berpikir bahwa uang/materi adalah satu-satunya pembebas biar leluasa ke sana kemari dan ngapa2in. Lupa bahwa rezeki itu sudah diatur, sudah dialokasikan sama Yang Maha Pengasih. Apalagi setelah berkeluarga, saat kebutuhan tak lagi soal diri tapi sudah merambat ke biaya pendidikan, properti, dsb. Pasti ada jalannya, ada rezekinya, yang penting terus berikhtiar sebaik mungkin.
Belajar lebih tawakal. Stres di tahun 2023 dipikir-pikir karena ingin sekali mengendalikan banyak hal. Ingin semua hal bisa berjalan dengan baik, tapi ternyata tidak. Ada hal yang akhirnya eror, tidak berjalan sesuai rencana, tidak bisa kukendalikan. Akhirnya stress. Belajar utk lebih berserah pada hasil setelah berusaha. Ada Allah yang mengatur segalanya, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan semuanya. Apalagi terus berharap bahwa apa yang kita usahakan, selalu berhasil sesuai yang direncana. Nanti jadi mudah kecewa.
Komunikasi adalah kunci dari kelanggengan relasi. Baik itu dalam pertemanan, pernikahan, pekerjaan, dsb. Belajar untuk lebih komunikatif, lebih banyak mendengar, dan juga belajar untuk berkata yang baik-baik. Berhati-hati dengan lidah yang tak bertulang, yang berpotensi menyakiti orang lain - fitnah - dan berbagai hal yang bisa jadi keluar darinya karena tak mampu dikendalikan. Yang berakhir pada hilangnya kepercayaan, kesempatan, bahkan hubungan.
Jangan ragu untuk memutus pertemanan yang tidak sehat. Belajar untuk lebih dekat dengan lingkaran-lingkaran kebaikan, yang mengajak pada hal-hal baik, yang mengingatkan pada hal-hal baik, yang semakin dewasa ini sangat dibutuhkan banyak sekali nasihat ketimbang haha-hihi. Apalagi lingkaran-lingkaran salih yang membuat kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Lebih banyak menerima feedback. Meski terdengar tidak nyaman, tapi kita sangat memerlukan kritik dari orang lain. Alih-alih denial, coba resapi bahwa bisa jadi ketidakpekaan kita selama inilah yang menghambat diri untuk berkembang. Karena diri menolak untuk dinilai dan dikritik. Tidak mendapatkan evaluasi, tidak mendapatkan saran untuk hal-hal yang perlu dibenahi, bersembunyi dibalik kata-kata mutiara "Aku memang seperti ini, kalau gak suka ya gak apa-apa, aku mau jadi diri sendiri." Apakah benar menjadi diri sendiri itu artinya tidak mau berubah lebih baik lagi atas sifat-sifat buruk yang dimiliki?
POV Orang Tua, anak-anak di masa kecilnya hanya akan terjadi sekali. Jangan sampai lalai dengan urusan pekerjaan dsb yang menyita waktu hingga tidak ada waktu untuk menjadi orang tua yang utuh, yang hadir, yang dengan segala keadaan yang nanti terjadi, tetaplah hadir sebagai orang tua bagi anak-anak.
Jangan memelihara rasa benci. Jangan memelihara pikiran yang picik. Jangan terus menerus berpikir buruk tentang orang lain dan juga diri sendiri. Apalagi memiliki sekeciiilll apapun buruk sangka kepada Allah - jangan sampai terjadi.
565 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Tumblr media
Mengawali Oktober ini, izinkan sedikit saya berbagi nasihat sederhana ini:
Pada pengharapan yang ditujukan kepada yang bukan semestinya, siapkan ruang untuk kecewa. Dunia ini tabiatnya memang sering mengecewakan, karena keinginan manusia tidak pernah ada batasan. Mungkin satu pengharapan sudah tercapai, tapi disaat itu juga akan menuntut lebih. Begitu seterusnya. Maka kunci dalam menyikapinya adalah secukupnya, tidak perlu berlebihan.
189 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Kita butuh situasi-situasi bahaya agar sadar kalau diri lemah dan hanya Allah yang kuasa.
Kita butuh situasi-situasi rapuh agar sadar kalau diri tak pernah berdaya kecuali Allah yang menguatkan.
Kita butuh situasi-situasi yang kita benci untuk tumbuh dan menjadi apa yang selama ini kita doakan kepada Allah.
@terusberanjak
494 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Begitu lucunya ya kita—manusia. Seringkali disibukkan dengan isi kepalanya sendiri, sibuk menggeledah kemungkinan-kemungkinan pada hal-hal yang sebenarnya belum pasti terjadi.
Pikiran kita terbang ke sana kemari, menggumamkan gumaman "kalau nanti" yang seakan-akan skenario itu pasti akan dialami. Padahal yang dipikirkan itu pun belum sama sekali terjadi. Aneh sekali.
Lalu kita kesal, marah, bingung, lelah hanya karena membayangkan hasil fantasi skenario pikiran yang kita buat-buat. Lucu. Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita disibukkan oleh kekhawatiran?
Mau sampai kapan sebenanya kita, membiarkan pikiran kita diramaikan oleh ketakutan?
Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita dijejali oleh rasa keputus asaan?
Dan mau sampai kapan sebenarnya kita, melupakan Allah yang dengan kemahaanNya mudah sekali memberikan ketenangan? Mengatur kepastian. Memberikan jawaban.
Sibuk sekali ya kita menyusahkan diri. Padahal tak pernah-pernah Allah suruh kita mengurusnya sendiri.
Berhentilah membuat banyak rekaan kejadian di kepala. Bukan sebuah tugas untuk kita meraba-raba kepastianNya. Karena sejatinya kita tak mungkin bisa mengatur kejadian di masa depan.
Maka, hiduplah di atas keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Sebaik-baik yang menetapkan ketetapan. Dan segala apa yang ditetapkanNya adalah hal yang terbaik untuk kita dapatkan.
596 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Tumblr media
Serunya, "Dek, kenapa diem aja? Ayo main air."
Aku hanya tersenyum seraya menjawab sebisanya, "Disini aja, mbak. Liat ombak."
Dalam hati,
"Aku tidak diam, kepalaku sungguh penuh tanya. Dan hatiku sibuk berdialog dengan Tuhan. Berharap Allah menjawabnya dengan ketenangan.
Ya, Rabb. Laut-Mu yang tidak terbatas itu, bagaimana kalau aku menjadikan hatiku seperti itu? Pastinya; asam, manis, pait yang dituang tak kan merubah rasa didalamnya, kan?! Karna begitu luasnya penerimaannya. Tapi untuk menuju luasnya sebuah penerimaan. Apa lagi yang harus aku lalui, Ya Rabb.."
Hati kita harus diperluas sebagai sabar itu yang tiada batas. Luasnya hari untuk menerima segala ketetapan baik ataupun yang dirasakan kurang baik. Yang sejatinya diri ini sering kali alfa memaknai hal yang tidak kita suka sebagai hal yang tidak baik. Sehingga tak kala hal itu datang menerpa kita bisa menempatkan diri. Bahagia dan bersedih secukupnya. Tidak berlarut-larut lama.
Sebagaimana air laut yang diberi gula/pemanis. Sebanyak apapun yang diberikan tidak akan mengubah rasa asin dari air laut.
46 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Pastikan kamu menjadi pemenang atas dirimu sendiri, atas jalan hidupmu, juga jalan ceritamu.
@menyapamakna1
283 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Semua balasan atas keikhlasan kita, atas ketulusan kita, atas kesabaran kita, dan bentuk kebaikan lainnya hanya Allaah yang kuasa mengatur bagaimana akan membalasnya.
Bisa jadi tidak selalu Allaah bersegera menggantikan di dunia, tapi sebagai tabungan amal shalih di akhirat kelak. Bahkan bisa jadi atas kebaikan yang kita lakukan Allaah memilih membalas dengan memaafkan kesalahan - kesalahan kita yang begitu banyaknya. Lalu aku tertunduk malu, mengingat betapa lalainya diri ini.
— @menyapamentari 🍂
161 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
“Bila kabar kematianku sampai kepadamu, mohonkanlah ampunan kepada Allâh untukku, tutuplah aibku, dan maafkanlah segala kesalahanku.” - حفظه الله
Bila ada janji yang belum ditepati, hati yang tersakiti, hutang yang belum terlunasi, sampaikanlah.
Bila ada hak yang belum tertunaikan, maka sampaikanlah juga.
Semoga Allâh wafatkan kita dalam keadaan Husnul khatimah, kematian yang diidam-idamkan oleh setiap hamba Allâh yang beriman.
260 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Rumah Tangga dan Keletihan-Keletihan yang Berpahala
Kelak kau akan tahu.
Bahwa menikah adalah ibadah terpanjang yang tidak akan bisa kau tolak. Di dalamnya berisi ribuan pengabdian yang melahirkan pahala. Di dalamnya kau akan belajar perihal komunikasi dua arah.
Kelak kau akan tahu.
Letih yang kerap hadir dari tubuhmu saat sedang mengurus rumah adalah tetes demi tetes pahala yang akan kau raih keberkahannya kelak.
Peluh yang mengucur seluruh ragamu saat sedang berbakti kepada lelaki lain selain ayah adalah setumpuk demi setumpuk kebaikan yang akan menuai balas.
Maka bersabarlah.
Dari keinginan yang tidak menemukan pencapaian. Dari perhatian yang tidak menemukan balasan. Dari kesepian yang kau lalui seorang diri saat malam-malam sunyi.
Saat orang lain tengah tertidur pulas sedangkan engkau masih bergulat pada popok yang basah, pun tangisan dari anak manusia yang lahir dari rahimmu.
Bersabarlah dengan sabar yang banyak. Karena kunci keharmonisan rumah tangga tidak terletak hanya dari harta yang berlimpah. Atau dari rumah megah.
Kunci keharmonisan rumah tangga terletak pada takwa kepada Allah Azza Wa Jalla, juga pada sabar yang panjang tanpa batas.
Keletihan-keletihan yang kau temui saat mengarungi bahtera pernikahan adalah tabungan pahala yang akan kau buka dan lihat hasilnya di hari pembalasan.
Bersabarlah.
Pada raga yang hampir patah karena pekerjaan rumah. Pada telinga yang nyaris terbakar karena coloteh tetangga. Pada hati yang nyaris hancur berantakan karena perlakuan suami, mertua atau pun anggota keluarga.
Bersabarlah dengan sabar yang banyak.
Karena jika bukan mengharap ridho dari Allah, lantas untuk apa berlelah-lelah dalam hubungan yang bahkan kita tidak bahagia?
08.45 p.m || 26 Januari 2023
854 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Hari baru? Bulan baru? Tahun Baru?
Apa yang harus kamu rayakan dari hari-hari yang telah habis dan kamu lalaikan?
Apa yang membuat kamu bersenang-senang sedangkan kamu adalah hari-hari yang akan selesai?
Apa yang harus kamu banggakan dari dunia yang sebentar lagi akan usai?
Apa yang membuatmu merasa aman sedangkan hari perhitungan bisa jadi sisa menghitung hari?
—365 hal. 2
66 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Berikan dirimu waktu untuk tidak selalu fokus dengan kehidupan orang lain, kamu berhak bahagia dengan semua yang sudah Allah berikan kepadamu
Sesekali coba jangan buka story orang di sosmed biar hatimu tenang dan merasa cukup dengan apa yang kamu miliki saat ini
92 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Penyesalan Memang Datang di Akhir.
Tidak apa jika kita menyesal perkara dunia, misal target tidak terpenuhi, realita tidak sebagaimana yang diharapkan, atau seseorang yang begitu didambakan tidak menjadi bagian dari kehidupan.
Akan tetapi, penyesalan pada urusan-urusan dunia pada akhirnya mampu untuk kita perbaiki, bagaimanapun adanya. Bisnis bangkrut, bisa dibangun kembali. Gagal dalam ujian bisa remidi, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, ada satu penyesalan yang jangan sampai penyesalan ini ada dalam kehidupan ini, yaitu menyesal tidak mengoptimalkan kesempatan memaksimalkan amal sholih semasa masih hidup di dunia. Kata Ibnul Qoyyim :
"Penyesalan yang tidak mampu ditebus kecuali dengan penderitaan yang panjang, ketika seseorang menyesal dalam kehidupan akhiratnya, ketika dia tidak memaksimalkan seluruh amal sholih yang dia lakukan di dunia, maka sesungguhnya dia akan menyesal, karena kehidupan ternyata begitu singkat."
Sehingga dalam QS. Al-Fajr : 24, menyisakan sebuah penyesalan dari seorang yang tidak mengoptimalkan kehidupan dunianya :
يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”
Maka, di hari yang indah indah ini, mari kita awali dengan bermuhasabah, sudah dikemanakan saja kehidupan ini? Seberapa banyak dari peluang amal sholih yang telah diupayakan? Atau justru malah lebih banyak tersia-sia kan?
133 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Diuji
Yang sudah belajar aqidah dengan benar, bisa diuji dengan akhlak buruk dan penyakit hati. Yang sungguh-sungguh ibadahnya, bisa diuji dengan aqidah yang menyimpang. Yang baik dan santun akhlaknya, bisa diuji dengan meremehkan perintah dan kewajiban agama
Semoga kita ini lebih mawas pada diri sendiri; lebih banyak mengintrospeksi diri. Apabila kita mendapat ujian, bisa jadi Allah sedang menegur kita juga
Semoga Allah karuniakan hati kita ini hati yang bersih, mudah melihat aib dan kesalahan sendiri, mudah menerima, mudah berbaiksangka, dan mudah memaafkan orang lain
Allahummaghfirlanaa dzunuubanaa..
Pena Imaji
149 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Tumblr media
Keuntungan bukan datang dari perdagangan,tapi ia datang dari Allah.
Kesehatan bukan datang dari obat, tapi ia datang dari Allah.
Anakmu bukan datang darimu, tapi ia datang dari Allah.
Ada sebab akibat, tapi tak menjadikan kita bergantung kepada sebab itu. Inilah hikikat penafiyan segala selain Allah.
Semua selain Allah kecil...
Semua selain Allah lemah...
Semua selain Allah makhluk...
Hanya Allah yang menciptakan, semua selain Allah diciptakan.
Hanya Allah yang berkuasa, semua selain Allah dikuasai.
Tak boleh ada yang lebih besar, dan merasa besar, kecuali Dia.
Allahu akbaru min kulli syai'in.
Allah-lah yang lebih besar dari suatu apupun.
-Ustadz Abdurrahmanzahier Hafidzahullah
3 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Allah tidak pernah membiarkanmu sendirian.
‌Dibalik badai ujian yang kita hadapi selalu ada pertolonganNya yang membersamai. Dibalik semua kesulitan yang kita rasakan selalu ada kemudahanNya yang menyertai,maka balutlah luka itu dengan istighfar dan sabar, karena setiap apa yang kita alami tidak lain adalah ketepatan yang terbaik dari Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dari Sang Maha Segalanya lagi Maha Bijaksana, yang sedikitpun tidak pernah mendzolimi para hambaNya.
6 notes · View notes
membaikbersama · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Siang ini, Gunung Semeru erupsi. Saat saya membereskan perpustakaan, dan mengemas beberapa dus buku untuk dikirim ke Papua Barat:
Majalah Tarbawi ini, tersingkap. Judul besarnya: Maafkan Saudaraku, Mungkin Iman Kami yang Kumuh Punya Andil atas Bencanamu.
Terbit 17 Agustus 2006, satu bulan saja setelah tsunami melanda pesisir selatan Jawa Barat kala itu.
Sahabat, ada sejumlah etika untuk diperhatikan ketika bencana datang.
Pertama. Jangan pernah menuding mereka yang dilanda bencana sebagai kaum yang penuh dosa, berlumur maksiat, dan lain sebagainya. Persoalannya, adalah etika berhadapan dengan kehilangan, tata krama di hadapan kesedihan.
Kedua. Peringatan yang datang padamu, untuk beribadah, salat, sedekah, zakat, dan lain sebagainya, jangan didustakan. Sebaliknya, curigailah dirimu sendiri dan jalankan ibadah sedalam-dalamnya. Jangan merasa angkuh, sebab bisa jadi, ibadah kita ini begitu kumal untuk diterima Allah subhanahu wa ta'ala.
Ketiga. Taubat. Taubat. Mungkin kita nyaris jatuh kepada lembah zina. Bisa jadi kita hampir saja merobek tirai seorang hamba kepada Tuhannya, yaitu, busana yang menutup aurat. Bisa jadi kita hampir melepaskan jilbab. Jangan mencari pembenaran. Akan tetapi, pahamilah bahwa Allah selalu menunggumu kembali pada dirimu yang dulu .
Keempat. Bersegeralah. Bencana, bisa jadi membuka peluang amal bagi mereka yang tidak terkena musibah. Di mana-mana, ada penggalangan dana, pendaftaran relawan, atau minimal mencegah berita bohong dan provokasi bertiup melalui telepon genggam kita.
Salinglah mendoakan dan doakan aku, sahabat. Agar Allah ampuni aku.
- repost instagram risalah_amar
28 notes · View notes