Tumgik
miftahulajri-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
[MELIHAT KE BAWAH] Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata, أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي “Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. …” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) #cantukansumber #noplagiarism Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
3 notes · View notes
miftahulajri-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Kematian demi kematian rupanya tak banyak mengingatkan kita akan kematian diri kita. Seakan-akan jiwa kita akan hidup abadi bak seorang goblin dalam kisah fiktif. Seakan-akan amal kita telah cukup membawa ke surga penuh kenikmatan. Seakan-akan kitalah manusia hebat dengan banyak pujian dunia yang membuat kita "terselamatkan" di yaumul hisab. Tak mungkin seorang pun lari dari kematian … قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8). Harus diyakini … Kematian tak bisa dihindari … أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78). Kematian demi kematian... Tidakkah menyadarkan kita?
2 notes · View notes
miftahulajri-blog · 8 years
Text
Alhamdulillah, Syukuri!
Keberuntungan kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka. Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui. Sedangkan engkau tidak mengetahui. Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan. Perbanyaklah Alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya. Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya. Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu. Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia. Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol. Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu. Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri, yang jauh dari mereka. Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka. Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa rumus kegagalan adalah sikap "asal semua orang " Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui. Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali. Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya. Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah walau sekali sujud. Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi. Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah karena Dialah yang menentukan segala sesuatu. Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim. [Copas dari WA, anonim]
1 note · View note
miftahulajri-blog · 8 years
Text
Edisi Jomblo Curhat
Assalamu'alaikum buat para jomblo maupun yang udah menghalalkan... Buat yang sudah menghalalkan, sebenernya apa sih maksud antum/na buat mengepost/share kemesraan di sosmed? Buat jomblo2, posting antum/na itu bikin : 1. Kita para jomblo yang lagi semangatnya belajar eh tiba2 kepengen #nikahaja 2. Baperrrrr, godaan semakin meninggi! Godaan pengen punya momongan juga gagagaga 3. Pengen "unfollow", terutama klau yg posting ikhwan/akhwat yg pernah bikin kita "berharap" 4. Istighfar banyak2 So, buat yang udah halal, hargailah para jomblo. Jangan sering2 mengumbar kemesraan 😂 InsyaAlloh sakinah, mawadah, warohmah! Salam, Komunitas JOSH Jogja #ngaku2
2 notes · View notes
miftahulajri-blog · 8 years
Text
Syair dari Generasi Kami [© akh Faris]
Wahai Para Bayi... Wahai Para Ponakanku... Hidupmu... Akan lebih sulit dari zamanku.. Umatmu sedang ditindas dan dihabisi oleh musuhmu Maka Umat mu.. Butuh penakluk, seperti mu.. Penakluk ayah dan bundamu.. Ya kamu.. Ketahuilah.. Umatmu ini kehilangan para penakluk... Seperti Sultan Al-Mamluk... Umatmu ini kehilangan para pemimpin... seperti Amirul Mukminin... Wahai Para Calon Penakluk.. Hidupmu... Menentukan masa depan umatmu.. Maka Jadilah kau petir... Seperti hamzah pahlawan badar penghacur kafir... Jadilah kau singa.. Seperti Umar Penakluk Syam dan Persia... Jadilah kau Pedang... Seperti Saifullah yg tak terkalahkan di medan perang.... Jadilah kau Serigala.. Seperti Thoriq bin Ziyad penakluk Andalusia.. Jadilah kau Halilintar.. Seperti Saifudin Qutuz yg menghancurkan Tartar... Jadilah kau bara... Seperti khoirudin barbarosa yg membakar jiwa bangsa eropa.. Jadilah kau api.. Seperti Sulaiman Al-Qonuni yg disegani kaum romawi... Jadilah kau penegak syariat Tuhanmu... Seperti para pendahulumu.. Jadilahkau pembawa kedamaian... Setelah menghancurkan kedholiman... Dan Jadilahkau rahmat bagi seluruh alam... Untuk Kedamaian dan keberagaman yang adil dan diridhoi Tuhan Pemilik Alam Semesta ini. Jadi cintailah umat mu.. seperti kau mencintai diri mu.. Bercita-citalah seperti pendahulumu.. Agar umatmu tak dipadang bulu... Mari bercita-cita.. seperti Al-Fatih penakluk 2 Benua.. Dan.... Bercita-citalah seperti Nuridin Zanki.... Dan Buktikan cita-citamu seperti Shalahudin Al-Ayyubi.... Salam. syair dari Ksatria Dermawan Tinggi (Faris Naufal Ali)
2 notes · View notes
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
0 notes
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
Wah udah 2 tahun.. Makasih banget buat mbak Kandi (istri idaman banget lah) yang secara tidak langsung memberi contoh buat rajin nyapu, nyuci, bisa masak, berbicara halus & sopan sama ortu. Saat mbak Kandi datang, aku jadi sadar diri kalau diri ini belum jadi anak yang bener dan belum siap jadi istri 😂😂
0 notes
miftahulajri-blog · 8 years
Text
Cara Membuat Susu Kunyit
Assalamu'alaikum^^ barusan aja lihat Kinjal bikinin susu kunyit buat Urmila (yang gak pernah nonton Gopi mesti bingung) 😂😂 Nah, kebetulan si Adek sepupu lagi demam dan kurang makan, jadi kepikiran buat bikin susu kunyit. Resep lengkapnya ada di google cuma agak ribet hehe. Nah ini ada resep abal-abal ala shef Itak... Bahan : - susu kental manis - air hangat - kunyit 1 ruas jari Caranya : - Cuci kunyit lalu bakar dengan garpu di kompor +- 2 menit biar rasanya gak nyengak. - Kupas kulit kunyit lalu haluskan kunyit (kalau saya dideplok pakai muntu&cowek) - Taruh susu kental manis ke gelas, tuangkan air hangat. - Kunyit yang sudah dihaluskan dimasukkan ke susu. - Aduk hinga merata Taraaaa selesaiii!!!!
2 notes · View notes
miftahulajri-blog · 8 years
Video
youtube
Iman terkadang naik turun, sering hapus musik eh masukin lagi tuh musik di hp. Bismillah semoga kali ini gak ada musik lagi.. Nyisain syair Aa Gym yang tanpa musik aja buat pengingat untuk jaga hati… Dan banyakin audio qurannya. Fastabiqul khairat, mari berlomba dalam kebaikan kawan!
0 notes
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
Cuma buat ngingetin aja kalau hari Ahad, 8 Januari 2017 adalah hari pertama gabung di komunitas panahan. Itu nariknya sempurna karena pakai 26 lbs 😂😂
0 notes
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Junkfood, mau?
0 notes
miftahulajri-blog · 8 years
Conversation
Malam itu akan datang
Ibu: Hey nak, satu hal yg dulu pernah ibu sangat sesalkan adalah tidak belajar di pondok pesantren. Maka saat ini kamu harus semangat dalam menuntut ilmu Allah, saat kau dewasa kau akan memahaminya bahwa dunia ini hanyalah persinggahan dan apa yg kamu lakukan tak akan indah tanpa ridho Allah...
Hening
2 notes · View notes
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Never saw like these when new year eve. But 2017, I did it ! From Masjid Al-Azhar Suryowijayan 😁
1 note · View note
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
Bikin mainan dari lilin. Pas udah jadi, difoto, terus baru ditinggal 1 menit, terdengar suara : “Tante, mainannya abi hancurin” –
1 note · View note
miftahulajri-blog · 8 years
Text
Kecil
Paradigma Masalah A l k i s a h . . . . . . . . Seorang guru sufi mendatangi seorang murid nya ketika wajah nya belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana pergi nya wajah bersyukurmu?” sang Guru bertanya. “Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habis nya,” jawab sang murid muda. Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan Guru nya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta. “Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum air nya sedikit.” Si murid pun melakukan nya. Wajah nya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru. “Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah murid nya yang meringis keasinan. “Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa murid nya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.” Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulut nya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulut nya, tapi tak dilakukan nya. Rasa nya tak sopan meludah di hadapan Mursyid, begitu pikir nya. “Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk diduduki nya, tepat di pinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tangan nya, mengambil air danau, dan membawa nya ke mulut nya lalu meneguk nya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokan nya, Sang Guru bertanya kepada nya, “Bagaimana rasa nya?” “Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibir nya dengan punggung tangan nya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan air nya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulut nya. “Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?” “Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminum nya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikan nya, membiarkan murid nya itu meminum air danau sampai puas. “Nak,” kata Sang Guru setelah murid nya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyak nya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh ALLAH, sesuai untuk dirimu. Jumlah nya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.” Si murid terdiam, mendengarkan. “Tapi Nak, rasa ‘asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besar nya qalbu yang menampung nya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.”" Semoga bermanfaat #abiahmad
1 note · View note
miftahulajri-blog · 8 years
Text
MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT
Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat2 yg lain. Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid. Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.
Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA. Namun tak ada seorangpun yang menjawab. Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.
Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA. Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya. Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud. Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).
Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.
_“Benarkah ini rumah Sya’ban?”_Nabi bertanya.
_“Ya benar, saya istrinya”_ jawab wanita tsb.
_“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”_
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab: _“Beliau telah meninggal tadi pagi…“_
InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul “ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya.”
_“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul._
Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:
_“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”_
_“ Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “_
_“ Aduuuh kenapa tidak semua……”_
Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 : “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“
Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah. Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah. Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain. Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat berjamaah lima waktu. Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid. Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.
Saat melihat itu dia berucap: “ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……” Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.
Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju. Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar. Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus. Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan. Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah. Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah. Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb. Kemudian dia berteriak lagi: “ Aduuuh kenapa tidak yang baru…“ Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban. Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.
Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua. Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama. Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah. Demi melihat itu diapun berteriak lagi: “ Aduuuh kenapa tidak semua……” Sya’ban kembali menyesal . Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.
Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal. Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia. Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah. Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.
Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:
_“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”_
_“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”_
_“Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”_
_Namun lihatlah… masjid tetap saja lengang._ _Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah._
Mengapa demikian? Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.
Mata kita tertutupi oleh suatu hijab. Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset. Allah akan membuka hijab itu pada saatnya. Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.
Sya’ban RA telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.
Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal. Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT. Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal. Sudahkah kita semua di group ini berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua…sakratul maut…ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan…???
Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan. Aamiin. Semoga Bermanfaat
1 note · View note
miftahulajri-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
Honestly, cari halaman luas di sekitar rumah untuk bermain untuk SUSAH. Percaya gak percaya, foto yang di atas itu adalah lapangan badminton yang dipakai parkir mobil… Gimana nasib anak2 jaman sekarang ya?
*picture took January 1st, 2017. *mengawali tahun dengan hal yang baik
1 note · View note