natitled

[natitled]

jadi sedikit kepikiran tentang "gimana kalau orang yang kita doakan itu ternyata malah milik orang lain yang diwaktu yang sama ia melangitkan doa untuknya juga, untuk seseorang yang memang ditakdirkan dengannya" terus juga "gimana kalau nama kita pun dilangitkan oleh orang lain yang meminta kehendak takdirnya, tetapi kita disini malah melangitkan nama yang tidak di takdirkan untuk kita"

tetapi dari itu semua sempat terpikirkan juga oleh ku bagaimana jika kita terus-terusan meminta dan memohon dengan apa yang tidak ditakdirkan untuk kita dan sang maha pemberi mengabulkan permohonan kita,, apakah kita jadi merubah takdir seseorang??

[natitled]

Setelah lama tidak menulis aku jadi faham jika :

Terkadang aku merasa ada jarak antara aku dengan sang rabb mungkin saat itu karena iman ku sedang naik turun dan emosi yang tidak stabil.

Tak jarang juga aku merasa bahwa ini bukan lah aku yang dulu.

Namun dalam perjalanan itu aku memahami banyak hal jika :

Masih di beri nikmat untuk hidup dan beribadah adalah sebuah nikmat yang luar biasa karena sang rabb masih menyayangi kita selaku hamba.

Segala sesuatu yang dilakukan tak jauh dari sebuah proses dan pembelajaran maka mungkin saja banyak sekali hikmah dan ilmu baru untuk ku fahami dan ku ambil apa yang baik.

Setiap langkah yang di ambil tak jauh juga dari peranan allah yang mengetahui segala sesuatu jauh diluar batas kemampuan hambanya.

[natitled]

ingin gitu memulai semuanya dari yang paling kecil terlebih dahulu, dari hal mendasar yang paling mudah namun sulit untuk dilakukan, ingin gitu merasa dicintai sang rabb dengan teramat sangat, dimudahkan segala sesuatu baik hal kecil maupun hal besar, ingin gitu selalu dimudahkan untuk bangun di sepertiga malam, ingin gitu dimudahkan selalu jalan taatnya.

segala sesuatu hal yang di inginkan jika itu baik pasti dimudahkan.

[natitled]

Mendoakan tanpa orang lain tau, menolong tanpa perlu berpikir panjang, mencintai tanpa perlu syarat apapun. Hidup itu indah, tapi Allaah dan agama kita yang akan menyempurnakan keindahan hidup ini, terlebih ketika kaki kita telah melangkah di surga-Nya, kita tak akan pernah bertanya lagi tentang bagaimana keindahan itu.

[natitled]

Tentang kesiapan dan ketepatan.

Pernikahan itu bukan kontes yang dimana setiap orang itu harus buru-buru ataupun melangsungkan secepat mungkin. Pernikahan itu seperti takdir, tidak ada yang tau kapan dan dengan siapa. Hanyanya saja dalam perjalanan itu ada sebuah ketepatan entah itu perihal jodoh yang tepat, waktu yang tepat dan sebagainya.

Ngomongin takdir, saat aku mendengarkan lagu ini selalu terbesit dalam pikiran siapa orang yang nantinya ditakdirkan untukku ya?? apakah dia memang orang yang sangat amat tepat??

[natitled]

sudah ada satu bulan berada di bawah pengaruh obat-obatan yang lumayan banyak. Kadang membuat diri sedikit gak ke kontrol juga. kadang juga masih seperti susah berdamai dengan segala hal yang berkaitan. Semoga Allah mudahkan untuk memaafkan ya

semakin kesini, semakin banyak hal yang udah gak bisa ke kontrol dan harus kembali lagi menggunakan obat. Sedikit saja rasanya cemas, sesak, mengganggu dan ribut sekali isi kepala. ketika di kerumunan rasanya hanya ingin menenggelamkan diri. Panic attack yang lumayan sulit di kontrol. Rasanya ingin membuang beberapa memori yang menjadi salah satu penyebab kenapa itu bisa terjadi.

[natitled]

semakin kesini, semakin banyak hal yang udah gak bisa ke kontrol dan harus kembali lagi menggunakan obat. Sedikit saja rasanya cemas, sesak, mengganggu dan ribut sekali isi kepala. ketika di kerumunan rasanya hanya ingin menenggelamkan diri. Panic attack yang lumayan sulit di kontrol. Rasanya ingin membuang beberapa memori yang menjadi salah satu penyebab kenapa itu bisa terjadi.

[natitled]

Untuk sekedar merasa saja akan sangat teramat berat.

Kadang, tak segala hal itu akan terasa mudah. Banyak sekali rintangannya. Terlalu tinggi rintangan itu harus kita taklukkan.

[natitled]

Aku merasa berada di persimpangan jalan yang salah tetapi aku meyakini bahwa ada jalan yang lebih baik dibalik jalan yang salah ini.

Semoga Allah mudahkan dan mampukan atas segala hal yang baik

[natitled]

Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan atas pilihan yang sudah kita pilih

[natitled]

Tugas kita itu hanya memohon kepada Allah urusan segala sesuatu akan terkabul itu biar menjadi urusanNya.

[natitled]

mungkin agak pro kontra tapi serius untuk aku pribadi boikot itu benar-benar ngasih pengaruh besar. Dulu aku juga sebelum brand tersebut di boikot aku masih menggunakan brand tersebut. Sebut saja Sbux salah satunya yang bahkan dari 2020 aku merupakan membership dari brand tersebut. Saat tau brand tersebut di boikot aku benar-benar berhenti menggunakan brand tersebut yang walaupun aku menaruh sejumlah nominal yang lumayan besar di card membership itu. Awalnya sulit memang tetapi allhamdulillah allah mudahkan segala sesuatu upaya agar kita tidak membuat saudara dan saudari kita di Palestina sana semakin menderita.

Mungkin memang berat pada awalnya karena balik lagi itu adalah habbit bisa jadi mungkin brand-brand tersebut dulunya adalah makanan or minuman yang kita sukai.

Mungkin kita tidak bisa membantu mereka disana dengan ikut berperang tetapi kita bisa bantu dari sini, dari hal yang lebih dekat dan lebih mudah di jangkau oleh kita tidak menggunakan brand-brand yang di boikot dan mengganti dengan brand local. Meskipun sulit insyaallah Allah pasti akan memberikan kemudahan. Dan jangan lelah untuk terus melangitkan doa dan terus berupaya memberikan yang terbaik juga insyaallah.

[natitled]

Sedikit cerita setelah mengalami berbagai hal dalam 3 bulan terakhir ini aku baru menyadari bahwa setiap perjalanan itu harus dilakukan dengan ikhlas agar setiap harapan dan doa dari berbagai orang benar benar sampai kepada diri kita sendiri.

Terlepas dari segala upaya yang maksimal, kunci dalam segala hal itu ikhlas melakukan hal tersebut. Benar-benar mengisi tanpa mengeluh yang terlalu larut.

Pernah sekali mengeluh karena merasa cape akan kegiatan di hari sabtu-ahad dan ayah berucap "kalau cape udah gak usah dilanjut" kalimat pendek tapi benar benar menampar.

Karena sebuah pilihan yang membuat ku memilih jalan itu, aku benar-benar merasa aku harus bertanggung jawab atas jalan yang sudah aku pilih. Wajar jika mengeluh karena cape tetapi harus di ingat lagi jika ini adalah jalan dimana aku belajar ikhlas akan segala hal yang aku lakukan. Dan aku jadi ingat jika aku mengeluh terlalu banyak dan lebih mementingkan ego ku yang merasa lelah maka mungkin segala ilmu yang ingin ku dapatkan akan lenyap begitu saja dan digantikan dengan berbagai keluhan

[natitled]

Dalam hidup kadang kita berpikir tentang berbagai alasan mengapa kita ada di titik ini.

Sebuah keresahan yang terkesan apa banget tapi ingin aku abadikan disini.

sejak Desember kemaren aku merasa bahwa aku sangat membutuhkan emotional support yang bisa membawaku jauh lebih dalam mengenal caraku mensyukuri segala nikmat yang telah allah titipkan. Merasa segala hal yang sudah aku lakukan masih belum cukup dalam aku mengenal lebih dalam dan lebih dekat denganNya.

Perjalanan baru dimulai, berbekal informasi yang didapat dari beberapa teman dan Instagram Aku mulai tertarik pada satu program diklat di masjid Daarut tauhid. Yang pada akhirnya mengantarkan ku pada keputusan yang lumayan besar.

Awalnya mungkin niatku belum benar-benar lurus karena aku berfikir "gapapa jalani aja cuma 3 bulan kan diklatnya bisa lah" masih tertanam dalam diriku sekecil rasa sombong bahwasanya aku bisa menghadapi diklat itu. Namun pada kenyataannya tidak semudah apa yang logika ku katakan.

Pada beberapa moment khusus akhirnya aku menyadari bahwa aku ini terlalu memudahkan hal-hal kecil yang sebenarnya benar-benar memiliki makna dalam untuk kehidupan ku.

Sebuah moment khusus dimana aku merasa ragu akan apa yang akan aku lakukan benar-benar membuat aku sedikit takut dan terlalu banyak menggunakan logika tanpa melibatkan pertolongan Allah. Yang pada akhirnya aku mendapati diriku yang gagal dalam 2 kali percobaan karena terlalu mengandalkan kekuatan.

Aku percaya setelah apa yang terjadi, sebagai manusia aku terlalu sombong, aku terlalu mengandalkan logika dan kekuatan yang aku miliki dengan upaya yang besar namun sangat kecil memohon pertolongan dan upaya dari Allah SWT.

Pada akhirnya, upaya dan pertolongan Allah lah yang membantu aku bisa melewatinya.

Aku percaya bahwasanya segala hal yang aku lakukan itu tidak terlepas dari pertolongan Allah. Tidak akan pernah jauh dari pantauan Allah. Maka untuk apalagi aku merasa takut jika segala sesuatu yang akan aku hadapi itu pasti mendapat pertolongan dari Allah.

Sungguh nikmat yang sangat besar karena kita sebagai manusia benar-benar dilindungi oleh Allah SWT

[natitled]

Tentang pernikahan

Pernikahan bukan lah sesuatu hal yang bisa dengan cepat kita putuskan. Baik keputusan sepihak ataupun dari kedua belah pihak.

Ada banyak sekali hal yang sangat perlu kita luruskan. Entah itu niat, mental, kesehatan bahkan komitmen. Pernikahan ideal adalah pernikahan yang bisa membawa kita meraih ridhoNya bersama-sama. Merasa cukup dengan segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita, mampu bersikap tenang dan dewasa dalam menghadapi masalah dalam rumah tangga.

Yang pada akhirnya, pernikahan memiliki zona kesiapannya sendiri dalam setiap diri manusia. Semua tidak bisa disamakan baik antara aku dan kamu yang mungkin memiliki beribu-ribu persepsi tentang pernikahan yang diinginkan.

walaupun cuma obrolan ngalor ngidul bareng temen temen dilapangan kemarin tapi aku rasa bahasan tentang pernikahan kemarin bener bener membuka lebih luas lagi tentang pemikiranku terkait pernikahan. Merasa masih haus akan ilmu yang bagi diriku ini awam banget karena merasa tabu wkwk

[natitled]

To the Children of War.

Never known a home, Never known clean running water, Never known a full stomach, Never known peace.

Thousands are orphans who’ve never felt the love of a mother. Orphans who’ve never felt the love of a father. Instead of board games and Netflix, they work all day trying to keep their family alive. Trying to live while there’s a constant chance of an indiscriminate missile strike. 75 years mankind has failed Gaza, 75 years we’ve watched as they die and suffer. 75 years we’ve witnessed children starve to death or be victims of ruthless air strikes or even die due to the cold.

Where is humanity?

[natitled]

Tanpa kita sadari, kita sudah masuk jauh terlalu dalam. Merasa segala hal akan dengan mudah untuk di gapai. Terjerumus, terjatuh bahkan tergelincir pada satu keadaan dimana ekspektasi kita seolah-olah dijunjung tinggi setinggi langit. Segala angan-angan terlihat sangat memanjakan. Tapi dibalik itu, kita terlalu sering melihat keatas tanpa pernah mau melihat kebawah. Sungguh aku juga demikian, menjungjung tinggi ekspektasi yang terkadang tidak seindah realita yang ada. Tak apa. Sesekali kita boleh berangan-angan, tetapi jangan sampai ketergantungan. Sebab itu akan membuat kita jatuh terlalu dalam.