pluto-projectorrr
85 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
“Sometimes it feels better not to talk. At all. About anything. To anyone.”
— Breaking Bad
2K notes
·
View notes
Text
Teman cerita
Ternyata memang benar, menceritakan sesuatu kepada teman terkadang mungkin bukan hal yang baik. Setelah jauh dari Dimas di Kalimantan Timur sana, rasanya tidak ada lagi teman yang bisa diceritakan terkait dengan kehidupan penuh dengan privasi, terdapat rasa bersalah, rasa takut, dan rasa risih ketika memutuskan bercerita terhadap teman.
Kadang memang tidak semua telinga itu baik untuk mendengarkan cerita, hal ini yang sebenarnya coba kuubah dalam beberapa bulan atau tahun terakhir, tapi ternyata rasanya salah. Banyak dari mereka yang menawarkan telinganya untuk benar-benar mendengar, tapi ternyata tidak sebaik lisannya untuk tetap menyimpannya.
Salah satu adegan dewasa itu ternyata termasuk memilih teman yang benar-benar bisa dijadikan tempat cerita.
0 notes
Text
sometimes i just wondering, kenapa kita kerap kali baru bisa bersyukur kalo kita ngeliat ada orang "gapunya/kurang/lemah" dari kita, kenapa kita ga bersyukur aja dengan apa yang Allah udah kasih ke kita tanpa perlu melihat orang lain?
1 note
·
View note
Text

Hint.
Ada satu mindset yang gue suka terkait kehidupan yang membuat gue lebih mudah dalam menjalani kehidupan, yakni menyadari dengan penuh bahwa segalanya merupakan bentuk kasih sayang Allah.
Hal-hal kecil seperti kepanasan karena terik, berarti Allah lagi mau kasih pro-vitamin D. Kehujanan terus demam, berarti Allah mau hapus dosa-dosa kita. Dimarahin atasan, berarti Allah mau kita lebih baik lagi dalam bekerja atau at least kita tahu cara marah yang baik kayak gimana yang ga menyakiti hati orang.
Ketika hal-hal kecil mulai terbiasa menerapkan mindset seperti itu, bisa coba kita aplikasikan kepada hal-hal yang lebih besar. Jadi sandwich-gen, berarti Allah mau kita untuk lebih berkah kepada keluarga. Kalau dibalik, punya orang tua previledge, berarti Allah sudah mempermudah kita untuk menggapai mimpi-mimpi kita. Ditinggal nikah, berarti Allah mau ngasih tau kalo bersamanya mungkin ga sebahagia di benak kita, dan masih banyak lagi.
Memang ga mudah seperti yang gue tulis sih, banyak juga kok relapse-nya dan mengeluhnya, tapi kan gue yakin deep down in our heart kalo sebenernya kita tuh mau sukses, mau bangkit, mau hidup ini mudah dan bahagia, jadi lebih baik dicoba gak sih?
Konsepnya mungkin sama seperti berhusnuzon sama Allah aja sih, jadi apapun yang terjadi di hidup kita, beberapa hal pasti memberikan kesedihan, tapi semoga kita tidak terlarut dalam kesedihan. Kalo kata Despri, Omnia Causa Fiunt, semua tuh terjadi pasti untuk sebuah alasan.
Inget lagi, Allah tuh sayangnya unlimited dan unconditional. Itulah sedikit hint biar hidup yang bernadya (baca: sedih) jadi lebih mocca (baca: happy)
0 notes
Text

Waktu yang tepat.
Pas kemarin berangkat piket bandara jam 4 pagi, cuacanya enak banget, adem yang cenderung ngga dingin, sedikit berangin tapi embun ngga turun, jadi ga gerimis. Kemudian pas pulang sebenernya awan udah kayak tinggal jatuh aja, rasa-rasanya kayak bakal ada badai, matahari udah ga keliatan, angin-angin mulai masuk-masuk ke helm dan kerah. Beberapa jalan kemudian aman, hujan belum turun, namun deket rumah ternyata hujan udah turun, bekas sisa air di jalanan masih ada, dan ia sudah reda.
Bersyukur, sampai rumah ngga kehujanan. Terus mikir, kok bisa ya pulangnya tepat waktu, dimana disebagian jalan dilalui saat belum hujan, dan disisa jalan dilalui saat hujan udah reda. Bikin diri gue tersadar kalo emang Allah selalu punya waktu yang tepat! Kalo tadi, pulang lebih cepet, ngga bikin laporan dulu hasil piket bandara, kayaknya bakal ngalamin kehujanan dijalan deket rumah. Kalo tadi, pulang lebih lambat, ngobrol dulu dan segala macem, mungkin udah turun hujan duluan.
Ini baru perkara pulang dari piket bandara, diperkara lain, gue yakin, waktuNya akan selalu tepat.
2 notes
·
View notes
Text
Halo tumblr! Udah lama rasanya gue nulis terakhir disini. Tahun 2024 ini udah setengah tahun ya, gak kerasa banget. Gue mau nulis salah satu catatan untuk kedepan bisa gue baca lagi ketika gue butuh atau senggang. Let's go!
Pada suatu Sabtu pagi, gue mendapatkan kerjaan yang setelah gue nilai, "ini pekerjaan ga urgent", akhirnya gue kerjain, tapi di Senin pagi. Gak lama kok, jam setengah 9 aja udah selesai itu kerjaan. Terus gue kirim hasilnya ke atasan. Gak lama berselang, dia jawab "Makasih ya, btw budaya leletnya dikurangin ya". Mendengar kata-kata itu awalnya kesel, terus ngerasa pengen bales "At least saya tahu hari dan jam kerja pak!", tapi gue urungkan niat itu. Satu sisi gue sebagai manusia, wajar sih ngerasa kesel dan denial, dalam hati kecil gue bilang "Kalo gue yang ga manajemen waktu, ngerjain di hari libur, gue bakal kehilangan rasa enjoy menikmati weekend, gabisa gue ngandelin manajemen yang kurang baik dari atasan". Cuman pada akhirnya gue jawab "Baik pak". Gak lama gue berpikir buat tidak mengeluh pada siapapun, tidak menceritakan pada siapapun, terus mikir, "apa jangan-jangan nasihat itu sebenernya yang gue butuhin ya". Akhirnya gue coba berbaik sangka terhadap Allah kalo sebenernya nasihat "budaya leletnya dikurangin" adalah salah satu jawaban dari Allah untuk doa-doa ketika meminta jalan yang lurus dalam Al-fatihah gue.... Gue anggap nasihat itu bukan cuman perkara "kerja pada hari libur", tapi lebih luas, mungkin hal lain yang harus gue perhatiin agar "budaya lelet" itu harus dikurangin, menunda-nunda di bidang lain gue kurangin, hingga akhirnya nanti hidup yang akan berubah. Alhasil lega sendiri. Ternyata berbaik sangka pada Allah itu mengubah rasa kesal dalam hati dan membuat rasa syukur bertambah. Emang bener, nasihat adalah obat yang terkadang kita harus telan pahitnya sebelum nanti kita rasakan khasiatnya.
0 notes
Text

You are his first teacher and role model, and you must prepare well for this
785 notes
·
View notes
Text
Diunggah disini, biar jadi pengingat diri di masa depan, dunia emang lelah, sabar Aldi.
0 notes
Text
Allah’s plan is better than your deepest desire.
374 notes
·
View notes
Text
"Jangan biasakan diri mengemis perhatian dari siapapun, selain dari Allah"
178 notes
·
View notes
Text
I bet u guys already hear this messages, but let me remember this one in my page; if you spend your time chasing butterflies, they'll fly away. But.... if you spend your time building beautiful garden, the butterflies will come, and if they don't.... you still have your beautiful garden🌻
Happy November!
1 note
·
View note
Text
Pluto Projector on Pluto Projector. Rex, Jakarta, Oct 14th. Blessed.
4 notes
·
View notes
Text
I adore someone, but I ruined her trust, and if she even leave me, it's ok. I'm hard to love, sorry.
1 note
·
View note
Text
Pikirannya Lelaki
Beberapa hal yang dipikirkan laki-laki (dalam hal ini aku), dan mungkin lelaki di sekitarmu juga sama :
Apa yang diinginkan oleh perempuannya, hal yang kemudian di ucapkan, itu bakal bikin lelaki kepikiran terus. Kalau ia belum kunjung berhasil mewujudkannya, rasanya itu kayak beban karena merasa ingin sekali mewujudkan itu.
Takut sekali kehilangan pekerjaan, sebenarnya lebih kepada kemampuan untuk memberi nafkah. Entah karena kehilangan pekerjaan atau kemampuan untuk bekerja sehingga membebani perempuannya untuk ikut bekerja atau bahkan menanggungnya. Itu runtuh-tuh harga dirinya, kepercayaan dirinya.
Kesulitan untuk menerjemahkan apa yang dirasa oleh perempuannya karena mungkin emang dari sananya laki-laki begitu, dan perempuan begitu, memulai hard-conversation bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki, karena takut melukai perempuannya.
Meninggal duluan tapi tidak meninggalkan apapun di dunia yang bisa membuat hidup perempuan dan anak-anaknya cukup bahagia dan terjamin secara materi, tidak harus bersusah payah. Kelihatannya duniawi sekali, tapi memang kepikiran. Coba nanti sesekali tanyakan kepada lelakimu, apa yang dia khawatirkan saat itu, saat bersamamu, saat hidup yang sebentar ini ingin ia wujudkan yang terbaik buatmu. Redakan rasa khawatirnya dengan rasa syukur dan cukup, cukup untuk kalian berdua. -kurniawangunadi
859 notes
·
View notes