prasasto
prasasto
The Thinker Tinker
28 posts
Maaf saya seenaknya
Don't wanna be here? Send us removal request.
prasasto · 7 years ago
Text
This Tumblr Blog is Decomissioned
Sayangnya, Tumblr diblokir di Indonesia.
Maka konten blog ini saya pindahkan ke wordpress dengan alamat yang sama, prasasto.xyz. Blog ini jadi beralamat prasasto.tumblr.com.
Thanks!
1 note · View note
prasasto · 8 years ago
Photo
Tumblr media
The ‘hedgehog’s dilemma’ is a psychology metaphor that symbolizes the difficulties of human intimacy. Also known as the 'porcupine problem’, this concept represents the animals’ inability to cuddle for warmth without their sharp spines hurting someone else, suggesting that even humans with good intentions can’t be intimate without harming one another. Source Source 2 Source 3
4K notes · View notes
prasasto · 8 years ago
Text
KTP-el Sangat Bisa Dipalsu
So here’s the story.
Liburan semester tahun 2014 (atau 2015. Sampe lupa) lalu saya rekam e-KTP (alias KTP-el). Sangat mudah, cepat, dan katanya jadi dalam waktu singkat. Katanya nanti akan diantar ke RW masing-masing. Namun karena harus kembali kuliah, saya akan ambil e-KTP saya di liburan berikutnya.
Di liburan berikutnya, saya tanya sama pegawai kelurahan, “Bu, saya mau ambil e-KTP”. Lalu jawab si Ibunya, “Sudah ada di RW belum?” “Belum ada Bu, makanya saya kesini.” “Kalo belum ada berarti ya belum jadi Mas.”
"Loh saya bikinnya 6 bulan yang lalu masa belum jadi Bu?”
Dan dijawab dengan luar biasa, “saya aja udah 2 tahun belum jadi-jadi Mas”.
Hahahahahahahahahaha so, pegawai Kelurahan aja belum dapet. Gimana saya...
Ya ini lah Bekasi, pikir saya.
Singkat cerita, di tahun 2017 ini KTP saya yang lama sudah habis masa berlakunya dan kasus korupsi e-KTP lagi diangkat ke publik. Marvelous!
Karena saya sebel, nanti harus bawa-bawa surat keterangan pengganti KTP yang ngurusnya juga agak lama di Kecamatan itu, saya mau bikin KTP sendiri.
Bagaimana caranya? Mudah saja. Berbekal skill photoshop pas-pasan, hal ini bisa dilakukan.
DISCLAIMER: KTP SEPERTI INI TIDAK SAH DAN HANYA BUAT ISENG SAJA. RISIKO TANGGUNG SENDIRI.
Langkah pertama, search google untuk gambar e-KTP. Langsung ketemu gambar yang bahkan formatnya png. Luar biasa! Unduh gambarnya dan buka photoshop.
Langkah kedua, bikin background nya dengan menambal tulisan menggunakan clone stamp. Memang susah buat rapi. Gapapa kita kan bukan mau bikin e-KTP palsu.
Langkah ketiga, coba tebak apa font-nya? Untuk teks NIK font yang dipakai adalah OCR A Std dan untuk tulisan lainnya adalah Segoe UI. Monggo untuk mulai memasukkan data sesuai dengan format. Untuk membantu, bisa menggunakan layer dari gambar asli yg dibuat transparan untuk jadi guide agar bentuknya sama persis.
Langkah keempat, pasang foto dan tanda tangan.
Voila! KTP-el mu sudah jadi! Abaikan warnanya, coba lihat format atau tulisannya ada yang beda atau tidak dengan yang asli.
Tumblr media
Apa pelajaran dari keisengan ini?
Tahukah kamu apa bedanya e-KTP dan KTP biasa? Ya, yang satu kartu bagus (ga juga sih, banyak yg gampang ngelupas dan hilang tulisannya) dan yang satu hanya kertas dilaminasi. Yang membuat saya geleng-geleng kepala adalah e-KTP yang katanya tidak bisa dipalsu dapat dengan mudah ditiru menggunakan perangkat lunak penyunting gambar. Bahkan ada yang sudah bikin apps android nya.
Kenapa mudah ditiru? Karena font yang digunakan bisa diunduh dengan bebas, bahkan sudah ada di komputer dari awal (Segoe UI adalah font user interface OS Windows).
Lalu apa yang membedakan e-KTP dengan KTP konvensional? Tentu ada RFID chip yang bila ditempelkan ke card reader dapat menghubungkan dengan database kependudukan dan bisa memastikan keaslian e-KTP. Masalahnya, dimanakah mesin seperti itu? Sampai saat ini rasanya belum ada yang pakai. Bikin aja belum kelar kok mikirin cara bacanya.
Walaupun begitu, kalau kita tahu format penyimpanan data di e-KTP, maka bisa saja kita membuat clone dari sebuah e-KTP dan memasangnya di kartu yang baru. Sama saja seperti di film-film aksi yang membuat identitas palsu.
Jadi, maaf ya, karena e-KTP udah bertahun-tahun belum jadi karena katanya kehabisan blanko, saya jadi iseng.
Cheers!
4 notes · View notes
prasasto · 8 years ago
Text
Selfie Ergo Sum
Tumblr media
Di sudut sini aku merenung dan berusaha berpikir. Di sudut sana kulihat para muda mudi yang suka sekali berfoto. Sebuah kafe klise masa kini, dengan perabotan yang bagus, sebuah rak buku, dan quote dari seorang tokoh yang entah siapa ditempel di dinding. Kita tidak pernah peduli siapa yang menulis quote bukan? Yang penting kata-katanya kesannya keren.
Buku-buku itu tersedia di rak hanya seperti hiasan. Sekali-sekali ada yang mengambil, membawanya ke sudut itu, membuka sebuah halaman, untuk properti foto. Lalu dikembalikan lagi. Daku pun penasaran ada buku apa saja di rak itu. Sekali coba kulihat buku-buku di rak itu sembari menunggu pacar mengetik skripsi, ternyata buku-bukunya tidak seperti yang kubayangkan. Biasanya tempat-tempat estetik macam ini punya tumpukan buku desainer ala-ala estetika juga. Ternyata isinya adalah buku-buku yang saling tidak berhubungan; mulai dari buku tentang perang salib, hormon endorfin, sampai bukunya Raditya Dika. Dan mereka di situ hanya menjadi properti foto.
Beberapa kali ke tempat ini aku lebih sering mengamati orang ketimbang mengerjakan sesuatu. Sering kali juga kulihat banyak yang tidak menghabiskan minumannya. Mereka lebih asyik berfoto ria karena tempatnya bagus. Tidak salah juga, karena memang kafe ini lebih menjual tempatnya daripada minumannya.
Aku pun bertanya, “Mengapa mereka begitu senang berfoto?” Aku yakin mereka datang ke tempat ini tidak hanya sekali dan sudah beberapa kali berfoto di sudut yang sama. Lantas, untuk apa?
Bukannya syirik. Aku memang tidak fotogenik, tidak senang difoto, dan tidak punya kamera bagus.
Lalu mengapa aku bertanya? Ya, bukankah hidup ini semuanya tentang perjalanan seorang anak manusia mencari makna? (ataukah mencari makan?)
Makna dan eksistensi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ya, seseorang ingin tetap eksis alias ada bila memiliki makna. Kehilangan makna dapat menghilangkan keinginan kita untuk tetap ada.
Ren‪é Descartes punya satu kalimat yang menjelaskan eksistensi. Cogito ergo sum, artinya aku berpikir maka aku ada. Secara singkat bisa diartikan bahwa bila aku tidak berpikir, maka aku tidak ada. Saya rasa yang ingin disampaikan tidak seperti itu, tetapi lebih kepada proses adanya consciousness (secara harafiah dapat diartikan sebagai kesadaran). Ketika kita mampu berpikir, melihat, memproses, dan merasa, maka kita diartikan sebagai makhluk yang conscious. Dan dengan itu, kita ada. Singkat cerita, ada atau tidak adanya kita bergantung pada sesuatu hal.
Ada juga zero theorem yang menjadi null hypothesis (hipotesa nol) dari eksistensi. Intinya adalah apa pun yang kita lakukan tidak akan memiliki makna apa pun karena sesungguhnya kita hanya butiran debu kecil di semesta yang luas. Everything is for nothing.
Lantas apa makna selfie terhadap eksistensi? Selfie ergo sum? Atau cukup diabaikan karena memang apa pun tidak ada maknanya?
0 notes
prasasto · 8 years ago
Photo
Tumblr media
In 1997, 14-year-old Nathan Zohner got 43 out of 50 9th graders to vote in favor of banning dihydrogen monoxide, also known as water. The hoax was a science fair project, which he titled ‘How Gullible Are We?’ He not only won the science fair, but also inspired the term 'Zohnerism,’ defined as 'the use of a fact to lead a scientifically ignorant public to a false conclusion.’ Source Source 2 Source 3
12K notes · View notes
prasasto · 8 years ago
Text
Lembar Pembatas Biru UGM
Kalau Anda sedang skripsian dan tukang mepet deadline kaya saya, Anda datang ke tempat yang tepat. So apparently, kertas sekat biru dengan lambang UGM ludes dari stok di berbagai toko (termasuk Kopma UGM dan Plaza Agro) dan fotokopian siang ini. Saya tadi mau jilid skripsi jadi bingung sendiri karena jam 9 pagi masih ada, tapi jam 12 siang sudah habis.
Daripada gajadi lulus gara-gara sekat doang, saya buka photoshop selama 10 menit. Monggo silakan diunduh, nanti tinggal print warna saja di kertas sekat biru yang tipis itu (dorslagh). Ukuran logo menurut selembar kertas yang tersisa di fotokopian adalah 8,5cm x 8,5cm.
WARNING: KHUSUS WARNA BIRU
Unduh gambar saja
Unduh file word
0 notes
prasasto · 8 years ago
Text
Seven Eleven dan Kopi Kafe
Kenapa Seven Eleven di Indonesia akhirnya tutup?
Kabarnya mereka masuk kategorisasi izin usaha restoran dan bukan minimarket. Sebagai restoran, jelas mereka akan rugi besar. Kenapa? Rata-rata orang menghabiskan waktu 30 menit di sebuah restoran, sementara di Seven Eleven bisa sampai 3 jam. Belanja yang dilakukan pengunjung pun mungkin lebih sedikit (bisa jadi duduk-duduk doang). Rotasi pengunjung yang lebih lambat 6 kali lipat jelas bikin rugi
Mungkin itu sebabnya kenapa harga kopi di kafe mahal. Bijih kopi 12 gram per gelas seharga 3 ribu rupiah dijual seharga 24 ribu rupiah (Gross Margin 87,5%). Untung besar digunakan untuk menutupi rugi karena rotasi pengunjung yang lambat.
1 note · View note
prasasto · 8 years ago
Text
Gunting dan Tang
Sebuah gunting tidak akan pernah tepat digunakan untuk memotong seutas kawat. Pun sebuah tang tidak akan pernah bisa digunakan untuk memotong selembar kertas.
Terkadang suatu hal memang tidak bisa dipaksakan. Ada batasan yang harus disadari. Mau tidak mau. Apalagi bila batasan itu ada pada pola pikir. Satu-satunya cara adalah dengan mengganti pola pikir, bukan dengan memaksakan sampai bisa.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Text
Music and Works
Most of us use music to concentrate. Yes, music could help in boosting our mood for works. Exempli gratia, hip hop music could make us hyped up and our work speed adjusts accordingly. It’s been studied many times by researchers around the globe. And as an amateur musician, I do agree with this.
But sometimes, complete silence kept me focused better. Why? Because at least I won't be distracted by my brain processing the musical notes it automatically detects. Or simply, I won't be tempted to press "Next Song" because of my iTunes shuffler bad taste of music.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Text
Alat Kategorisasi Skor (versi 2)
UPDATE:
Sesuai request beberapa teman, alat kategorisasi skor ini saya tambah fiturnya:
Sekarang sudah bisa untuk kalkulasi kategori dengan skor hipotetik.
Penamaan kategori yang sebelumnya dengan angka sekarang menggunakan nama kategori.
Visualisasi frekuensi dengan data bar.
Lihat post sebelumnya.
-
Alat ini mengkategorisasi skor subjek secara otomatis dan langsung menhitung berapa jumlah subjek untuk setiap kategori. Terdiri dari dua sheet:
Input Skor untuk memasukkan skor dan nilai deviasi standar manual (tidak harus. Alatnya sudah tahu sendiri sebetulnya)
Hasil untuk melihat hasilnya, tentu saja.
Kategorisasi dilakukan dengan melihat deviasi standar. Alat ini memfasilitasi tiga jenis kategorisasi:
3 Kategori dengan interval 2 SD
5 Kategori dengan interval 1 SD (sesuai teori Prof. Azwar)
5 Kategori dengan interval 1.2 SD (sesuai entah teori siapa. Saya pernah denger aja.)
-
Silakan diunduh. Semoga bermanfaat.
Download Kategorisasi Skor Subjek (versi 2) Kapasitas Alat: Max 1000 subjek. More than enough for virtually everyone.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Note
terimkasih atas aplikasinya. bolehkah bertanya? hasil penghitungan yang menghasilkan ktegorisasi itu menggunakan norma hipotetik atau empirik ya? tadi saya mencoba memasukkan skor totak di sheet 1, di bagian hasil hanya muncul kategorisasi auto stdev sedangkan kategorisasi manualnya kosong, ini maksudnya bagaimana kah?
Halo. Untuk kategorisasinya menggunakan norma empirik. Untuk yg hipotetik belum saya buatkan.Kategorisasi auto menggunakan stdev yg dihitung otomatis oleh excel. Kategorisasi manual menggunakan stdev yg diinput di sheet 1. Saya memberikan input stdev manual karena rumus deviasi Excel dan SPSS ada yg berbeda. Utk memfasilitasi perbedaan itu, bisa input hasil deviasi standar dr spss ke kotak yg ada di sheet 1. Tapi tanpa yang manual pun, kategori auto sudah dapat digunakan. Semoga membantu 🙏🏻
0 notes
prasasto · 8 years ago
Text
Alat Kategorisasi Skor
Untuk menginterpretasi hasil pengukuran, dapat dilakukan kategorisasi skor subjek. Sebetulnya ada dua jenis kategorisasi: berbasis norma hipotetik, atau menggunakan norma empirik. Anda juga tidak perlu tahu si X dapat kategori apa, kan? Cukup tahu jumlah subjek pada kategori tertentu ada berapa.
Alat ini mengkategorisasi skor subjek secara otomatis dan langsung menhitung berapa jumlah subjek untuk setiap kategori. Terdiri dari dua sheet:
Input Skor untuk memasukkan skor dan nilai deviasi standar manual (tidak harus. Alatnya sudah tahu sendiri sebetulnya)
Hasil untuk melihat hasilnya, tentu saja.
Kategorisasi dilakukan dengan melihat deviasi standar. Alat ini memfasilitasi tiga jenis kategorisasi:                                                                                    
3 Kategori dengan interval 2 SD
5 Kategori dengan interval 1 SD (sesuai teori Prof. Azwar)
5 Kategori dengan interval 1.2 SD (sesuai entah teori siapa. Saya pernah denger aja.)
Silakan diunduh. Semoga bermanfaat.
Download Kategorisasi Skor Subjek Kapasitas Alat: Max 1000 subjek. More than enough for virtually everyone.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Conversation
Rumah Angker
Bocah 1: Eh katanya ini rumah angker.
Bocah 2: Jangan ngomong sembarangan dong, tolol!
0 notes
prasasto · 8 years ago
Conversation
Politik (?)
Ini adalah sedikit cuplikan ketika di awal tahun 2013 saya diajak seorang teman mewawancarai Ibu Karlina Supelli, salah seorang astronom wanita pertama Indonesia yang sekarang memilih menjadi seorang filsuf.
B: Menurut Ibu, politik Indonesia saat ini bagaimana?
KS: Memangnya politik itu apa?
B: Ya... Yang berhubungan dengan pemerintahan, kan?
KS: Tidak hanya itu. Semuanya adalah politik. Apa yang kamu yakini, apa yang kamu konsumsi, apa yang kamu pelajari, semuanya politik. Bahkan, teknologi saja termasuk politik. Karena, apapun yang memiliki kekuatan bargaining, pasti akan berhubungan dengan politik.
2 notes · View notes
prasasto · 8 years ago
Quote
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Sering diucapkan motivator, Tapi ini ada di Injil Matius 6:34.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Conversation
Kurva Tipologi yang Aneh
R: Pak, hasil analisisnya kok gini ya?
WJ: Lah, ya udah bener gitu kan?
R: Tapi kok aneh gini ya, Pak?
WJ: Hmm... Oh iya. Coba saya merenung dulu. Tapi kalau merenung, biasanya ketiduran.
0 notes
prasasto · 8 years ago
Conversation
G: Huaaaa ada kecoa
R: Lalu kamu apain?
G: Aku semprot pake stella pengharum ruangan
R: ...
0 notes