rmablog
rmablog
RMAblog
5 posts
Blog ini digunakan sebagai arsip dari kajian yang diikuti secara live atau streaming
Don't wanna be here? Send us removal request.
rmablog · 5 years ago
Text
Bertakwa Kepada Allah
Hari/Tanggal: Selasa, 23 Juni 2020
Ustadz:
Lokasi: Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat
Makna Ittaqullah haqqa tuqatihi;
Ditaati tidak di durhakai
Ingat dan tidak lupa
Bersyukur dan tidak kufur
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa sampai akhir hayat (istiqamah). Yang berarti, mencurahkan takwa kita itu segenap dengan kemampuan kita, tidak setengah-setengah. Orang yang benar-benar bertakwa akan istiqamah sampai akhir hayatnya.
Orang yang bertakwa (orang yang tunduk kepada Allah, takut kepada Allah) termasuk ke dalam 7 golongan yang di naungi oleh Allah di hari kiamat nanti. Jika dalam kondisi sehat kita maupun sakit kita tetap istiqamah untuk bertakwa kepada Allah, maka di akhir hayat nanti Allah akan memudahkan kita untuk husnul khatimah (mengucap kalimat Laaillahaillallah)
Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kesanggupannya dan jangan melebihi diluar kesanggupan. Contohnya salah satu sahabat nabi yang berpuasa terus dan tidak buka, shalat malam terus dan tidak tidur, membujang terus dan tidak menikah. Karena Rasulullah adalah orang yang paling bertakwa dan takut kepada Allah, namun Rasul puasa dan berbuka, shalat malam dan tidur serta juga menikah.
Takwa itu terkait dengan hati dan anggota tubuh. Melakukan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang. Di era wabah ini contohnya, kita harus banyak bersabar dan ikhtiar, jangan berputus asa. Dan jangan kita takut kepada covid, namun takutlah kepada Allah. Bertakwa itu juga termasuk berpegang teguh dalam agama Allah, mengikuti apa yang diajarkan Allah dan rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Kita harus memperbaiki diri baik dari segi dunia dan juga agama. Jika dunia saja yang kita perbaiki dan tidak memperbaiki agama, maka jika ada harta maka kita akan rakus karenanya (tidak mau menginfak sebagian darinya). Jika kita memperbaiki agama, maka Allah akan memperbaiki dunia kita dengan memberikan kebaikan-kebaikan dunia. (apa yang menurut Allah baik untuk kita).
Ingatlah akan nikmat-nikmat Allah, contohnya nikmat kita mendapatkan hidayah dari Allah yang menyelamatkan kita dari saat-saat jahiliyah. Allah tidak memandang suku, ras dari manusia untuk memasuki surga-Nya, namun Allah melihat ketakwaan kita kepada Allah. Percuma jika ras orang arab, jika tidak bertakwa kepada Allah maka akan masuk neraka juga. Kita akan mendapatkan hidayah atau petunjuk dari Allah, dengan cara mengenal kebenaran dan beramal akan kebenaran itu.
Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang mensyukuri dan mengingat nikmat-nikmat Allah berupa pengakuan dari hati dan lidahnya, untuk menambah rasa syukur kita kepada Allah. Maka Allah akan menambah nikmat kita tersebut. Sebesar-besar nikmat adalah nikmat mendapatkan hidayah kepada agama Islam, melaksanakan sunnah rasul dan nikmat persatuan diatas Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman Rasulullah.
0 notes
rmablog · 5 years ago
Text
Tanya Jawab Seputar Tema Bagian 2
Hari/Tanggal: Kamis, 14 Mei 2020
Ustadz: Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A
Sumber: Live Streaming - Hikmah Dibalik Covid-19
1. Bagaimana kiat-kiat agar hati kita tidak terpaku oleh ambisi dunia?
Jawab: Mengetahui hakekat dunia bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan denhan akhirat. Contohnya, dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia serta seisinya. Seperti, engkau makan direstoran termahal dan terenak, pada akhirnya akan menjadi kotoran, enaknya ditenggorokan saja. Itulah perumpamaan dunia dan seisinya. Jika kita sudah tahu hakekat dunia, maka kita tidak akan pelit, dan tidak akan berambisi dengan dunia dan menjadikan dunia hanya sarana untuk ke akhirat.
2. Bagaimanakah kiat-kiat agar hati kita dilapangkan untuk bersedekah?
Jawab: Sedekah jumlah nominal sama namun pahalanya berbeda dilihat dari kondisi si yang memberi sedekah. Pahala sedekah yang kita dapatkan ketika kita kaya, berbeda dengan bersedekah ketika kita miskin. Pahala bersedekah ketika kita sehat, berbeda ketika kita bersedekah ketika sedang sakit. Jauh lebih besar pahala yang kita dapatkan ketika bersedekah diwaktu susah ketimbang diwaktu senang. Sedekah adalah bukti keimanan dan sedekah tidak akan jatuh membuat kita jatuh miskin. Tanamkan dalam pikiran kita bahwa harta kita bukan milik kita melainkan dari Allah.
3. Bagaimana kiat-kiat agar dapat meraih lailatul qadr, 10 malam terakhir bulan ramadhan di masa pandemi ini?
Jawab: Lakukan semua amalan lailatul qadr yang biasa dikerjakan Rasullullah. Shalat malam, membaca Al-Qur'an, berdoa dan berdizikir, selama 10 hari terakhir bulan ramadhan dan membuat suasana rumah kita menjadi seperti dimasjid.
4. Bagaimanakah cara kita memperbaiki niat? Jika niat kita ubah ditengah jalan bagaimana?
Jawab: Semua amalan tergantung niat. Jika niat awal riya' maka batal amalannya. Jika niatnya awal baik tapi ditengah berubah menjadi niat buruk, maka batal juga amalannya. Tapi jika ia memerangi niat buruknya sampai akhir dan berhasil, maka amalannya dapat.
5. Bagaimana mentata hati kita terhdap niat agar ikhtiar dan tidak      terjerumus ke dalam ambisi?
Jawab: Ikhtiar, sesuai aturan ia jalani. Kalau ambisi, halal haram ia tempuh. Contoh, ia bayar dosen untuk lulus ujian itu adalah ambisi. Tapi jika ia berusaha sendiri maka itu termasuk ikhtiar.
0 notes
rmablog · 5 years ago
Text
Hikmah Dibalik Pandemi Covid-19
Hari/Tanggal: Kamis, 14 Mei 2020
Ustadz: Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A
Sumber: Live Streaming - Hikmah Dibalik Covid-19
Allah menciptakan kita bukan untuk mencari kekayaan, bukan mencari pasangan yang cantik, bukan pula untuk kesenangan dunia. Tapi Allah menciptakan kita di muka bumi ini untuk menguji kita siapa yang paling baik amalannya. Semua keindahan yang ada di dunia ini hanyalah sebagai perhiasan semata yang nantinya hanya akan berubah menjadi debu.
Kita semua dapat mengaku bahwa kita orang yang beriman. Tapi kita tidak tahu siapa yang sungguh beriman dan siapa yang pura-pura beriman, maka dari itulah Allah menguji kita semua untuk mengetahui siapa yg sungguh beriman dan siapa yang termasuk ke dalam golongan munafik. Posisi kita di mata Allah tidak akan pernah berubah walaupun engkau rektor,  mentri ataupun presiden.
Di mata Allah, kita hanyalah hamba Allah yang tidak pernah lepas dari kekuasaan Allah sedetik pun. Orang yang beriman adalah ketika ditimpa kesenangan ia bersyukur, dan ketika ia ditimpa petaka ia bersabar. Covid-19 baru beberapa bulan, namun sudah banyak yang berkeluh-kesah, padahal sudah berapa lama kita diberikan nikmat oleh Allah tapi akankah kita pernah bersyukur?
Allah itu sangat luas ilmunya dan sangat baik hikmahnya. Covid-19 terjadi disaat bulan ramadhan ini pasti ada hikmah yang Allah berikan kepada kita. Sesungguhnya setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Covid-19 datang untuk membersihkan dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita. Seperti halnya malam lailatul qadr, mungkin diwaktu-waktu sebelumnya kita sering melalaikan malam lailatul qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Dengan datangnya covid-19 engkau tersadar bahwa betapa pentingnya lailatul qadr itu. Untuk menjadi orang yang dicintai Allah, kita harus memperbaiki niat kita terlebih dahulu. Untuk apa niat kita, apakah untuk dunia atau untuk akhirat? Jika niat engkau untuk dunia, maka engkau akan dapatkan dunia. Tapi, jika engkau niatkan untuk akhirat, maka dunia akan mengikutimu.
Seperti halnya tenaga medis dalam menangani covid-19, jika niatmu membantu orang lain untuk uang, jabatan, pengakuan dari orang lain bahwa engkau dokter yang teladan, maka Allah akan memberikannya kepadamu namun akhirat engkau tidak mendapatkan apapun. Tapi jika tenaga medis itu niat untuk membantu orang lain karna Allah, mengharap pahala dari Allah, maka kebaikan-kebaikan dunia akan engkau dapatkan dan kebaikan-kebaikan akhirat juga engkau dapatkan.
0 notes
rmablog · 5 years ago
Text
Tanya Jawab Seputar Tema Bagian 1
Hari/Tanggal: Rabu, 13 Mei 2020
Ustadz: Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A
Sumber: Live Streaming - Muslim Sukses, Muslim Peduli
1. Ingin membantu tetangga, tapi takut tetangga tersinggung. Bagaimana caranya?
Jawab: Memakai nama samaran, hamba Allah untuk memberi bantuan. Dan bisa juga dengan cara membantu via online, dengan order lalu kirim ke tetangga, dan seolah-olah kita juga mendapatkan bantuan tersebut.
2. Terbatas untuk memberikan sedekah, mana yang lebih diutamakan keluarga inti atau tetangga?
Jawab: Diutamakan keluarga inti, lalu kerabat, baru tetangga. Namun, jika tetangga lebih membutuhkan dari keluarga inti, antum juga bisa memberikan sebagian sedekah untuk keluarga inti dan sebagian lagi untuk tetangga yang lebih membutuhkan tersebut.
3. Lebih prioritas mana untuk sedekah jika ada pilihan; fakir miskin, masjid atau sumur?
Jawab: Jika bisa berbagi semuanya, Alhamdulillah. Namun jika tidak, kita lihat mana yang lebih membutuhkan dari antara 3 pilihan tersebut.
4. Masih mahasiswa, uang dari orangtua. Apakah boleh sedekah? Lalu pahalanya untuk siapa?
Jawab: Tidak masalah bersedekah walau kita masih dberikan uang oleh org tua. Krna orgtua yg memberikan uang kepada anaknya, otomatis uang itu sudah milik hak anak. Dan jika di sedekahkan, pahala anak dan orangtua juga dapat.
5. Bayar fidyah, untuk menengah kebawah bolehkah?
Jawab: Fidyah untuk org2 miskin. Apakah menengah kebawah itu trmsuk org miskin? Jika trmsuk, silahkan. Namun jika mengengah kebawah org yg bercukupan, maka tidak boleh.
6. Sedekah tapi niatnya untuk dagangan laris. Bagaimana ustadz?
Jawab: Jika antum meniatkan sedekah untuk urusan dunia, maka engkau tdk dapat apa2 di akhirat. Tapi, jika antum niatkan untuk akhirat Insyaallah dunia akan mengikuti.
0 notes
rmablog · 5 years ago
Text
Muslim Sukses, Muslim Peduli
Hari/Tanggal: Rabu, 13 Mei 2020
Ustadz: Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A
Sumber: Live Streaming - Muslim Sukses, Muslim Peduli
Bagaimanakah Muslim Yang Sukses Itu?
Orang yang samia'na wa ato'na
Orang yang beriman
Orang yang menjaga shalatnya
Orang yang tahu akan keutamaan waktu
Orang yang mengeluarkan zakatnya dan peduli terhadap orang lain
Orang yang amanah terhadap janji-janjinya
Orang yang bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain
Orang yang patuh dan taat adalah orang-orang yang mengerjakan kebaikan dan meninggalkan larangan-Nya serta takut hanya kepada Allah. Muslim yang sukses adalah yang menjaga shalatnya, maksudnya adalah yang khusyuk terhadap shalat dan meninggalkan riya’ serta ujub dalam shalatnya.
Muslim yang sukses juga tahu cara mengatur waktu mereka, tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang atau tidak berguna. Mereka tahu mana yang harus diutamakan terlebih dahulu. Dan juga orang yang amanah terhadap janji-janjinya, yang menepati janji dan tidak ingkar terhadap janji-janjinya juga merupakan kunci kesuksesan.
Bermanfaat bagi orang lain tidak hanya dari segi harta melainkan juga dari segi sikap kepeduliaannya terhadap sesama, seperti ketika ia bersedih engkau gembirakan hatinya. Keutamaan membantu sesama lebih diutamakan daripada engkau i'tikaf di masjid nabawi selama satu bulan yang pahalanya sangatlah besar.
Barangsiapa yang bisa menahan emosinya atau kepuasannya sementara ia dapat melampiaskannya, maka Allah ganti kepuasannya pada hari kiamat, diberikan kelapangan dan keridhoan hati. Maka dari itu, tinggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah seperti perbuatan zina, karena perbuatan zina dapat merusak akal dan pikiran kita sehingga menghambat kita untuk menuju kesuksesan.
Berbagi kepada sesama tidak harus kita mempunyai harta yang berlebih, ketika kita kesusahan dan ada orang lain yang lebih susah dari kita, maka kita dianjurkan untuk berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan tersebut.
0 notes