rumahsahabatsalman-blog
rumahsahabatsalman-blog
Rumah Sahabat
9 posts
Rumah kembali untuk terus berbagi
Don't wanna be here? Send us removal request.
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Text
Belajar dari Sejarah
Hai sahabat! 
Hmm pernah dengar sebuah perkataan, jika kita ingin tahu bagaimana caranya bersikap di suatu zaman maka pelajarilah sejarah. Niscaya akan ada petunjuk dari Allah.
Sekarang coba kita ingat lagi wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah yaitu “Iqra’!” yang artinya bacalah. Dan wahyu kedua adalah perintah Allah untuk berdakwah, menyampaikan risalah. Rasulullah pun memulai dakwah dengan sembunyi-sembunyi kepada keluarga terdekat. Dan barulah Rasulullah berdakwah secara terang-terangan. Inti ajaran Rasulullah pada saat permulaan diantaranya adalah tauhid, akhlak, kabar gembira, serta persamaan hak dan martabat (yang membedakan hanyalah ketaqwaan kepada Allah).
Ada beberapa hikmah yang bisa diambil, yaitu:
1. Betapa pentingnya menuntut ilmu, sehingga Allah menjadikannya sebagai wahyu yang pertama. Iqra’ disini bukan hanya membaca secara tekstual, tetapi juga membaca alam dan kekuasaan Allah. Perintah membaca ini mendahului perintah lain. 
2. Wahyu kedua adalah seruan untuk berdakwah. Dakwah Rasulullah dimulai dari yang terdekat secara sembunyi-sembunyi. Mungkin sahabat pernah mendengar perintah untuk berdakwah yang dimulai dari yang terdekat. Begitu pun Rasulullah dulu.
3. Inti ajaran Rasulullah saat permulaan adalah tauhid, akhlak, persamaan hak dan martabat. Ya, kita memberikan kabar gembira terlebih dahulu, membuktikan bahwa islam adalah rahmatan lil alamin.
Ya, kita tahu akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sejarah sebagai bekal untuk kita beramal di zaman ini. Jadi, yuk belajar sejarah!
Wallahu a’lam
0 notes
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Text
Kenapa Harus Dakwah?
Dakwah, kata ini terdengar begitu berat pada awalnya. Kesannya seperti diperuntukkan bagi mereka yang tinggi ilmunya. Tapi, apakah seperti itu? Jika begitu hanya sedikit orang saja yang bisa berdakwah? Dan sampai kapan kita, para pencari ilmu, menunggu untuk memulai menyebarkan apa yang sudah didengar?
Yang dimaksud dakwah disini adalah saling berbagi tentang ilmu dan hikmah yang dimiliki, bukan bermaksud menggurui namun dengan menasihati. Menasihati dengan penuh kasih sayang, sopan santun, dan didasari rasa cinta dan mengharap ridha Allah. Dimana sebelum berbagi, kita mencari tau ilmunya terlebih dahulu, jangan sampai yang kita sampaikan menyalahi sunnah. Dengan ini, kita bisa lebih menyadari betapa pentingnya ilmu di era sekarang. Dan ilmu itu tidak hanya untuk diterima saja, tidak berhenti disana. Jangan lupa untuk mengamalkan dan berbagi ilmu bersama yang lain.
Kenapa kita harus berdakwah?
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al Ashr: 1-3)
Ya, semua manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang saling menasihati dan mengajak pada Allah. Kita tidak tahu apakah Allah menerima setiap amalan kita? apakah hati kita benar-benar mengharap Allah? hendak masuk kemana kita setelah kita mati, surga atau neraka kah? Ya, kita tidak tahu. Namun bagaimana jika selama ini kita merasa telah beramal banyak? Yakinkah surga menjadi tempat kita nanti setelah kita wafat? Ataukah neraka yang jadi tempat kita? Akhirat memang tempat kekal kita, sebagai balasan dari setiap perbuatan kita dunia. Bukankah dunia ini fana, hanya sebentar saja?
Ya, dunia memang fana, dan tidak semua umat Islam benar-benar menyadari hal ini. Jika ingin diibaratkan, umat manusia sedang tenggelam dalam laut dalam yang kelam. Disana kita tertidur. Dan tetiba kita tersadar, terbangun dari tidur. Terbangun dari kenikmatan dunia yang fana itu, menyadari bahwa ada akhirat yang kekal.
Lalu, apa yang dilakukan ketika kita bangun tidur dan mendapati kita sedang tenggelam? Tentunya kita ingin menyelamatkan diri. Kita pun berusaha menyelamatkan diri, berusaha untuk berenang. Namun, apa yang terjadi? Ternyata kaki kita terantai, terantai dengan teman kita yang lain yang masih tertidur, belum sadarkan diri. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Tentu saja kita membangunkan teman kita. Dan setelah terbangun dan ingin menyelamatkan diri, ternyata kaki teman kita pun terantai dengan teman yang lainnya. Dan seperti itu lah semuanya, setiap umat Islam terantai satu sama lainnya dan untuk menyelamatkan diri maka kita harus menyadarkan teman-teman kita terlebih dahulu. Dan akhirnya kita bisa menyelamatkan diri bersama.
Dan begitulah hidup. Kita bertemu dengan kenikmatan dunia yang menjerumuskan. Namun tidak semua sadar akan tujuan mereka dihidupkan di dunia, yaitu tidak lain sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah. Tidak semua umat muslim sadar akan hal itu. Beruntung dan bersyukurlah bagi mereka yang diberi kesadaran oleh Allah dengan hakikat hidup ini. Tentunya itu karena petunjuk dari Allah, serta Quran dan Sunnah sebagai penerang jalan kita. Lalu, apakah kita menikmati cahaya Allah itu sendiri? Kita sebagai khalifah di bumi Allah ini pun seharusnya saling berbagi cahaya itu, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas setiap petunjuk yang diberikan. Dan tetap terus berdoa ,karena kesadaran itu memang benar-benar datang dari Allah, dan berada dalam jalan yang lurus.
Itu alasan pertama, bahwa memang kita harus saling mengingatkan dan saling menasihati agar bisa bersama-sama berusaha untuk meraih ridha Allah. Apakah ada alasan lagi? Bagaimana ganjaran pahalanya?  Unta merah, ya kita akan mendapatkannya bila kita memberikan jalan hidayah bagi orang lain. Namun tetap yakinkan diri bahwa Allah Maha Pembolak Balik hati, yang menurunkan hidayah kepada setiap manusia yang Allah kehendaki. Dan kita, hanya bisa berusaha dan berdoa, sambil terus meluruskan niat ini hanya untuk Allah.
Wallahu a’lam.
1 note · View note
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Audio
[Rumah Sahabat on the air]
Sahabat ingin tahu lebih dalam tentang rumah sahabat? Bisa dicek di rekaman audio siaran Rumah Sahabat @MQ FM di atas. :D
1 note · View note
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
[Rumah Sahabat On the Air]
Alhamdulillah Rumah Sahabat diberikan kesempatan untuk berbagi di MQ FM pada Ahad, 3 Januari 2016 kemarin. Semoga apa yang dibagikan kepada pendengar bermanfaat dan tentunya pengingat bagi kami.
"Sebaik-baik manusia ialah orang yang memberi manfaat pada manusia. Sebaik-baik manusia ialah mereka yang paling baik akhlaknya." (Riwayat At Tabrani)
Tetap Semangat Menebar Manfaat!!!
1 note · View note
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Beberapa acara, mulai dari Peringatan maulid Nabi, jalan-jalan bareng anak-anak, silaturahim ke rumah Pak Ketua DKM di Garut, dan pembagian rapot adik.
0 notes
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Text
Ajarkan saya shalat dan mengaji
“AJARKAN SAYA SHALAT DAN NGAJI”
Fulan kirim mesej ke salah satu medsos Shift “Assalamu’alaikum...mohon bantuannya, ajarkan saya shalat dan mengaji.”
Speechless. Perih membayangkannya. Tentu masih banyak fulan lain. Bisa sahabat, tetangga, anak, adik, oom-tante, bahkan orangtua sendiri. “Keluarga saya tidak religius. Saya mendalami agama karena ikut rohis di kampus,” ujar Imel, dara cantik dari Arcamanik. “Boro-boro bisa ngaji, bro..gara-gara ortu cerai sejak SD saya mah sudah mabuk-mabukan,” sahut Iqbal. Sejak hijrah dia sudah juz 23, melaju khatam.
Di sisi lain, lagi-lagi fenomena ini menambah deret indikasi bangkitnya Islam di Indonesia. Ribuan pondok pesantren dan masjid belum cukup. Halaqah-halaqah terus bermunculan. Da’i-da’i cerdas makin banyak. Warbyasah, kata jamaah.
Tapi tunggu dulu, jangan-jangan kita terlalu asik dengan kaji mengkaji. Sibuk memantas-mantas diri. Lupa ngajak orang shalat. Lupa ngingetin baca qur’an.
Rasulullah bilang, yang pertama dihisab nanti itu shalat. Rumah tanpa bacaan Qur’an itu bagai kuburan. Apa jadinya di pengadilan akhirat nanti, kalau si fulan mendakwa kita tak pernah ngajak, ogah mengajarkan, enggan mengingatkan. “Mereka sibuk sendiri!” tuding si fulan. Gubrakk. Jleb.
“Ajarkan saya shalat dan ngaji,” terpendam dalam di lubuk hati mereka. Kita tak bisa diam. Tak hanya menunggu. Kita harus menjemputnya...** (n/shift).
*disalin dari Fanpage FB Pemuda Hijrah
https://www.facebook.com/pemudahijrah/photos/a.1387255588269971.1073741828.1386064978389032/1516566458672216/?type=3&theater
0 notes
rumahsahabatsalman-blog · 9 years ago
Text
Cerita Kami
Sekarang izinkan kami bercerita tentang apa yang telah dilakukan oleh Rumah Sahabat. Rumah Sahabat sudah berjalan dua tahun (dua periode), terdiri dari dua rumah yaitu putra dan putri yang berada di daerah Pelesiran, Bandung (sekitar kampus ITB). Di semester pertama, yang kami lakukan adalah pemetaan mesjid-mesjid di wilayah sekitar lingkungan rumah kami. Ada dua mesjid yang sekarang menjadi fokus kami yaitu Mesjid Nurul Iman dan Mesjid Al Arif dan sebagai langkah awal kami fokus terhadap pengaktifan kembali pengajian Al Quran untuk anak. Kondisi pengajian anak untuk kedua mesjid ini awalnya masih kurang aktif. Mesjid Al Arif sebenarnya aktif beberapa tahun sebelum kami datang, tetapi karena adanya pembangunan mesjid total maka pengajian anak menjadi kurang aktif.
Beberapa cara dilakukan agar bisa mengaktifkan pengajian anak di kedua mesjid tersebut. Mulai dari pendekatan terhadap anak-anak sekitar, survei terhadap warga, dll. Bahkan awalnya pengajian sempat dilakukan di rumah. Namun pada akhirnya bisa sustain dilakukan di mesjid. Beberapa acara yang telah dilakukan diantaranya Peringatan Isra Mi’raj, Maulid Nabi, 17 Agustus, itikaf Ramadhan, dan lain-lain. 
Rumah Sahabat periode 1 alhamdulillah sudah mengaktifkan kembali pengajian anak. Rumah Sahabat Periode 2 fokus terhadap pembangunan sistem yang baik untuk pengajian anak dan mulai fokus terhadap pembinaan remaja. 
Untuk mencapai visi : “berupaya untuk meningkatkan kesolehan masyarakat” memang diperlukan waktu yang lama sehingga setiap kepengurusan memiliki perbedaan fokus kerja. Bahkan efeknya bisa jadi tidak serta merta dalam tahun yang sama, bisa jadi efeknya baru muncul saat beberapa tahun mendatang. 
Butuh proses yang panjang, sistem yang menyeluruh, dan banyaknya kader yang berkualitas untuk mewujudkan visi tersebut. Ditambah lagi dengan kultur masyarakat yang tidak bisa dengan mudah untuk diubah menuju hal yang lebih baik.
Mungkin dari luar orang melihat cukup banyak yang telah dilakukan oleh Rumah Sahabat. Namun pada dasarnya kamilah yang seharusnya bersyukur karena bisa diberikan sarana untuk belajar bersosialisasi dan peduli terhadap masyarakat. Kami telah diberikan sarana untuk dapat melihat langsung kondisi masyarakat sekarang, yang tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupan kami kelak. 
0 notes
rumahsahabatsalman-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Proud to be Muslim. Menjadi seorang muslim tentunya merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan untuk kita. Dan di Indonesia, Islam merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Namun, mungkin diantara kita masih banyak yang mengeluhkan kondisi bangsa Indonesia. Padahal kita punya Allah sebagai tujuan dan Rasulullah sebagai panutan hidup kita. So, pasti ada yang tidak beres dengan semua ini...
Dan ini dia... ilustrasi yang cukup baik untuk menjelasan semua kondisi sekarang, dan semoga bisa memantik semangat kita. Mesjid, bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk ikut membangun akhlak bangsa. Yuk, aktifkan dan ramaikan mesjid di lingkungan sekitar kita. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan untuk ambil bagian dari proyek besar ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Semangat Pemuda Muslim !!!
*sumber gambar: Fanpage Dakwah Kreatif
1 note · View note
rumahsahabatsalman-blog · 10 years ago
Text
Bismillah
Hai Sahabat!
Yap, ini adalah tumblr dari Rumah Sahabat. Ingin tahu lebih lanjut? yuk lihat profil kami disini... :D
0 notes