Tumgik
#sejarahislam
diarysshid · 1 year
Photo
Tumblr media
[Tahun Kesedihan, Sebuah Prolog menuju Isra' Mi'raj] Saat pemboikotan itu dilakukan, para pembesar Quraisy membuat sebuah piagam perjanjian yang digantung di bagian dalam tengah Ka'bah. Selang 3 tahun berlalu, dilakukan perundingan untuk membatalkan dan merobek piagam pemboikotan tersebut karena memang sebagian pembesar Quraisy sebenarnya tida setuju. Kemudian di tengah perundingan tersebut Abu Thalib datang dan mengatakan bahwa wahyu turun kepada Rasulullah bahwa Allah telah mengirim rayap untuk memakan perjanjian tersebut dan menyisakan bagian yang tertulis nama Allah saja. Peserta perundingan/musyawarah tersebut bersepakat jika Rasulullah berdusta dan ucapannya tak terbukti maka Rasulullah akan diserahkan dan jika Rasulullah terbukti benar maka pemboikotan dihentikan dan ternyata apa yang dikatakan Rasulullah itu benar dan pemboikotan pun dihentikan. Itulah mukjizat yang disaksikan langsung oleh para pembesar Quraisy saat itu. Wallahu 'alam. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Baarakallahu lii wa lakum. ___ Mungkin akan ada yang bertanya, lho kok di piagam pemboikotan yang ditulis para pembesar Quraisy ada nama Allah? Kenapa coba? Ada yang mau bantu jawab, Teman-teman? ^^ #TahunKesedihanSebuahPrologmenujuIsraMiraj #TahunKesedihan #AmulHuzni #IsraMiraj #Isra #Miraj #IslamicHistory #SejarahIslam #Sejarah #History #Islam #Rajab #Februari https://www.instagram.com/p/Co2JvVwv_SN/?igshid=NGJjMDIxMWI=
7 notes · View notes
kadaryanto97 · 2 years
Photo
Tumblr media
*Sejarah Pergerakan Bangsa* _Penulis : Prof. Dr. Drs. Abintoro Prakoso, S.H., M.S._ _Penerbit : Aswaja Pressindo _ISBN : 978-623-7593-23-2_ _Tahun : 2020 Cetakan Pertama_ _Tebal : xii + 298 Halaman_ _Berat : 447 gram_ _Ukuran : 15,5 x 23 Cm_ ORIGINAL Harga : Rp. 125.000 diskon 15% Rp. 106.250 #sejarah #indonesia #sejarahindonesia #history #sejarahdunia #bukusejarah #buku #viral #sejarahislam #islam #fakta #budaya #jakarta #infosejarah #sastra #novel #pengetahuan #jasmerah #soekarno #filsafat #faktaunik #pendidikan #bukusastra #bukumurah #sejarahpergerakanbangsa #literasi #politik #info #wowfakta #sejarahnusantara https://www.instagram.com/p/CfMP6LKJRqF/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
febialonaa · 1 year
Text
21 notes · View notes
edgarhamas · 4 years
Text
Bagaimana Cara Berinteraksi dengan Masa Lalu Kita?
@edgarhamas | disampaikan dalam Kajian Online Cendekia Membumi
"Dulu, kami hanyalah penggembala domba
Lalu datang Al Qur'an, kemudian kami menjadi pemimpin bangsa-bangsa
Lalu kami menjauh dari Al Qur'an
Dan jadilah kami kaum yang digembala bangsa-bangsa"
Syair itu pernah saya baca dalam sebuah thread yang disampaikan seorang pakar sejarah Dr Ali Muhammad Al Audah. Ia singkat, tapi merangkum kisah sebuah umat yang berumur 1400 tahun lamanya dengan ringkas. Ia sekaligus juga menjadi kaidah yang memberikan kita pelajaran, bahwa kita jadi hebat dengan Al Qur'an, kemudian lemah jika menjauh darinya.
Saya jadi ingat apa yang disampaikan Khalifah Umar bin Khattab suatu hari kepada para panglimanya ketika membebaskan wilayah Syam yang mahal harganya, "kita adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam. Jika kita mencari kemuliaan selain darinya, maka Allah akan menghinakan kita."
Ibarat sebuah serial, sejarah kita adalah rangkaian episode berisi gelombang naik dan turun. Ada klimaks, ada antiklimaks, ada episode kebangkitan, ada episode kejatuhan. Ada masa-masa dimana pemimpin shalih dan rakyatnya yang baik, ada juga masa dimana pemimpinnya lemah dan rakyatnya tercerai berai. Semua itu ada dalam sejarah Kaum Muslimin.
Maka masa lalu kita sebenarnya tidak selalunya dikaitkan dengan masa-masa kejayaan. Ternyata umat kita ini hidup dalam gelombang; tidak selalunya di atas, dan tidak selalunya di bawah. Tapi, bagi orang-orang yang mempelajari sejarah, mereka akan tahu bahwa ada setiap di atas syaratnya apa, dan setiap jatuh sebabnya apa.
Itulah yang dalam Al Qur'an disebut sebagai sunnatullah. "Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah)" (QS Ali Imran 137) bahwa kemenangan dan kekalahan itu dipergilirkan. Umat Islam pernah menang, tapi juga pernah kalah.
Nah, di situlah cara kita berinteraksi dengan masa lalu kita;
untuk mencari apa syarat-syarat kalau umat ini mau menang, dan mempelajari apa sebab-sebab yang membuat pendahulu umat ini terjatuh. Semua itu hanya bisa didapatkan dari mempelajari sejarah.
Benarlah kemudian hikmah ini berkata, "siapa yang tidak belajar dari sejarah, maka sejarahlah yang akan mengajarkannya."
Syarat-syarat Kemenangan
Apa yang membuat kita menang?
Mari kita belajar dari sejarah. Dalam rentang perjalanan Umat Islam, tercatat kita sering sekali memenangkan kemenangan besar dengan spektakuler. Kemenangan yang nampaknya hari ini kita bergeleng kepala karena cukup kaget ternyata kita pernah sehebat itu.
Ada kemenangan Kaum Muslimin di Badar, ada kemenangan Khaibar, kemenangan Khandaq, kemenangan Fathu Makkah, kemenangan Tabuk, kemenangan pembebasan Persia dan Syam, terbebasnya Andalusia, terbukanya India dan Asia Tengah, sampai kemudian pembebasan Konstantinopel. Banyak sekali. Dan inilah yang selalu diangkat oleh banyak sekali sejarawan.
Tapi pertanyaannya; apa persamaan kemenangan-kemenangan tersebut? Apakah keadaan Umat Islam saat mereka mendapatkan kemenangan itu?
Dalam setiap kemenangan yang Allah berikan pada Kaum Muslimin, kemenangan itu pertama-tama adalah kemenangan iman terlebih dahulu sebelum kemenangan fisik. Kondisi spiritual Kaum Muslimin sedang dalam puncak-puncaknya, sehingga akidah mereka mantap, iman mereka kuat, ibadah mereka berkualitas, dan dzikir mereka sangat banyak.
Hal ini sangat kentara dalam kemenangan di Badar. Saat itu jumlah Kaum Muslimin sedikit, perlengkapan perang mereka sama sekali tak sepadan dengan musuh, sementara kala itu pasukan Quraisy ada dalam keadaan angkuh, logistik yang mantap dan segala keperluan yang tersedia. Tapi iman menjadi poin penting yang membuat Kaum Muslimin dimenangkan.
Tak hanya kualitas iman saja, Rasulullah pun melakukan segala persiapan manusiawi dan manajemen yang maksimal. Pemilihan tempat yang strategis, bahkan sampai memikirkan arah sinar matahari. Penyusunan komposisi pasukan yang rapi, dan segala ikhtiar manusiawi yang bisa dilakukan.
Bersatunya iman yang total dan ikhtiar yang mantap menjadikan 17 Ramadhan 2 Hijriah itu sebagai kemenangan Badar yang besar dan paripurna. "tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS Al Anfal 42)
Pola seperti itu berulang dalam segala ekspedisi yang diberangkatkan Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Berkali-kali Kaum Muslimin memenangkan sebuah pertempuran yang sulit dilogikakan 'kok bisa menang' seperti Yarmuk —36 ribu Muslimin menang atas 250 ribu Romawi—, lalu Qadisiyah —30 ribu Muslimin menang atas 200 ribu tentara Persia— dan banyak lagi terjadi di masa-masa setelahnya seperti kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi di Pertempuran Hittin —13 ribu Muslimin menang atas 60 ribu pasukan Salib— dan Pertempuran Manzikert —20 ribu Muslimin menang atas 200 ribu pasukan Eropa.
Sebab-sebab Kejatuhan
Namun ternyata sejarah kita tak selalunya berisi kemenangan. Ada masa-masa dimana iman Kaum Muslimin lemah. Ada masanya Kaum Muslimin bangga dengan jumlah dan terlalu cinta pada dunia, dan itulah sebab-sebab yang menjadikan kekalahan dalam banyak episode Kaum Muslimin.
Seperti kisah Uhud, meskipun tak sepenuhnya kalah, tapi di situ ada sebuah kesalahan besar para pemanah yang buru-buru ingin mengambil harta rampasan perang. Lalu perang Hunain, ketika jumlah Kaum Muslimin ada di puncak-puncaknya, 13 ribu orang, tapi sempat mengalami kekalahan di ronde-ronde pertama pertempuran.
Lalu ada kekalahan Kaum Muslimin di Battle of Tours, ketika Kaum Muslimin sibuk menjaga harta mereka dan saling membenci saudara mereka sendiri. Kemudian kekalahan Lepanto, ketika Kaum Muslimin lengah dengan kehebatannya, menggampangkan musuh dan tidak berikhtiar sekuat tenaga. Semua kekalahan itu bermula dari lemahnya iman, hati yang terkena penyakit Al Wahn (cinta dunia dan takut mati) dan menggampangkan tanpa berikhtiar.
Semua itu belum seberapa dibandingkan dengan catatan sejarah lainnya. Ada 4 bencana besar Kaum Muslimin yang disebabkan jauhnya Umat Islam dari Al Qur'an, dari Ulama, dan dari Islam itu sendiri. Empat bencana itu adalah terjajahnya Palestina tahun 1096 dan sekarang, lalu hancurnya Baghdad tahun 1258, berakhirnya Islam di Andalusia tahun 1492, dan runtuhnya Negara Utsmaniyah tahun 1924.
Penyebabnya ternyata ya itu-itu saja; jauhnya Umat dari ulama, cinta dunia dan takut mati, tertutupnya pintu ijtihad, perpecahan internal di kalangan Umat, hilangnya semangat jihad dan acuhnya generasi muda pada permasalahan keumatan. Ya, seperti sekarang-sekarang ini. Persis.
Maka untuk berinteraksi dengan masa lalu, itulah caranya; mempelajari syarat kebangkitan dan berusaha membentangkannya hari ini, lalu mempelajari sebab-sebab Kejatuhan dan mawas diri jangan sampai ia ada di tengah-tengah kita sekarang. Sebab Rasulullah ﷺ bersabda, "seorang mukmin tidak akan terjungkal dua kali di lubang yang sama."
610 notes · View notes
rivianafilahfauziah · 2 years
Text
Aku ingin Sharing, tentang ini..
..
—Sebuah Catatan yg aku tuangkan bersamaan dengan intruksi dari Grup Kepenulisan 'Rahim Peradaban'
..
...
Fenomena tindakan menjijikan dari manusia manusia durjana saban ini, berita berita pelecehan terhadap perempuan yang dilakukan oleh yang berlatarbelakang keilmuan tinggi, hingga yang berdiri diatas nama Islam. Sungguh semuanya benar-benar menyesakkan dada, sejarah kelam yang terjadi kepada perempuan –penindasan, perbudakan, pembunuhan, pelecehan- yang berlangsung berabad lamanya di masa lalu, ia mulai membabi buta pada masa kini, dengan sama kejamnya, atau bahkan lebih kejam dan membuat kami begidik tak habis pikir. Merasa marah dan resah.
Tentang apakah kita akan dengan mudah kembali ke masa dimana kemanusiaan tidak dihargai? Para perempuan tidak lagi punya harkat martabat, bahkan hilangnya keamanan dan kenyamanan perempuan untuk hidup menjanlankan tugasnya di dunia? Padahal masa itu telah terlampau lama berlalu, kenapa harus kembali melambung ke permukaan secara bersamaan?
Jurnal jurnal yang mengkaji mengenai kedudukan perempuan sebelum islam datang hingga kemudian islam hadir ini, tentunya telah menjadi satu dasar keyakinan bahwa Islam adalah obat ampuh untuk membasmi akar permasalahan yang terjadi kepada perempuan dewasa ini, bahkan tentang permasalahan kemanusiaan yang makin krusial dewasa ini. Rasulullah telah mewariskan peraturan yang teramat komprehensif untuk manusia berupa Quran Sunnah. Selama kita berpegang teguh padanya, tidak akan nyeleneh. Islam adalah rahmat bagi semesta. Tidak peduli muslim atau kafir, laki-laki maupun perempuan, syariat Islam ada untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
Hanya saja, walau kita tahu islam adalah Jawaban . Walau kita tahu, Islam adalah obat ampuh untuk menyelesaikan permasalahan yang terus bertumbuh berabad lamanya ini. Tetap kita perlu meramu formula yang tepat secara bersamaan, tanpa mencampuradukkan dengan isme-isme lain yang ternyata, kian waktu membuat identitas perempuan kembali terpenjara dalam lingkaran setan ; terlucuti, dilucuti, atau bahkan melucuti;.
Katanya, memang sejarah akan terulang. Maka ada pola pola strategi yang bisa kita kaji dan dalami untuk menangani permasalahan yang berulang.
Hanya saja nya lagi, hari ini tidak sedikit , walau berita pelecehan terhadap perempuan terus bermunculan, tetap sebagian enggan membuka mata atas fakta historis. Tentang Bagaimana heroiknya Islam hadir dengan sepenuhnya menghargaai kemanusiaan, memberikan kemulian terhadap perempuan yang berabad lamanya ditindas oleh manusia manusia durjana. Sampailah, masa dimana para perempuan memiliki ruang peran yang luas untuk berkiprah dalam banyak ranah tanpa menafikan fitrah.
Sebagian enggan berfikir ulang , atau sekedar membuka mata dan telinga tentang begitu kejam peradaban peradaban yang hari ini nampak teramat glamor dan terasa mensejahterakan serta didambakan ribuan mata umat, pdahal dahulu kala amat keji menindas kaum perempuan, hingga menganggap perempuan sebagai sumber daripada dosa bahkan sebagai ibu daripada semua derita manusia. Sekalinya perempuan dianggap sebagai manusia, maka ia semata hanya pelayan, budak dari para lelaki. Bahkan bukan saja dahulu, hari ini ada peradaban yang masih terus beroperasi diam diam untuk mengembalikan harkat martabat perempuan kepada serendah-rendahnya, secara perlahan. Berfikir ulang bukan untuk menanan dendam, namun untuk menguatkan keyakinan bahwa naungan yang paling kaffah dalam menegakkan dasar-dasar kemanusiaan, menengakkan keamanan, keadilan dan kesejahteraan untuk perempuan dan laki laki adalah Islam Rahmatan lil-alamiin.
Sayangnya lagi, dari sebagian bagian lainnya, ada sebagian yang memilih acuh, enggan berkomentar, malas memberikan kepekaan.
Jika begini keadannya, Bagaimana kemudian kami menyusun formula yang tepat untuk membuktikan bahwa Islam lah obat untuk mengembalikkan kemanusiaan manusia ? untuk mengembalikan kemulian perempuan, kesejahteraan hingga keamanan perempuan, bahkan pula laki-laki. Untuk memberikan hukuman yang seadil-adilnya kepada para manusia durjana yang melanggar syariat Tuhan, hingga mereka benar-benar jera. Bagaimana?
2 notes · View notes
vani-lovelync · 2 years
Text
𝐒𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝐁𝗲𝗿𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝐈𝘀𝗹𝗮𝗺 𝐝𝗶 𝐈𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 ✦
Tumblr media
Agama Islam pertama kali lahir di Mekkah, Arab Saudi. Para pemeluknya menyebarkan agama Islam lewat berbagai jalur. Salah satu teori menyebutkan bahwa agama Islam di Indonesia masuk lewat jalur perdagangan. Ketika Islam menyebarkan agama dan kebudayaannya ke Indonesia, prosesnya cenderung berjalan dengan damai. Karena itu, raja hingga rakyat biasa menerimanya dengan hangat.
Selain perdagangan, ada saluran lain yang menyebabkan agama Islam dapat masuk dan berkembang di Indonesia. Saluran tersebut di antaranya adalah saluran perkawinan, pendidikan, dan seni budaya.
Tumblr media
Ada teori-teori yang menyebutkan tentang asal penyebar Islam di Indonesia
A. TEORI INDIA (GUJARAT)  Teori India atau teori Gujarat menyebutkan agama islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari india muslim (Gujarat) yang berdagang di nusantara pada abad ke-13. Saudagar dari Gujarat yang datang dari Malaka kemudian menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di Indonesia, setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama kerajaan Samudra Pasai. Selain itu, teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.
Teori ini dicetuskan oleh GWJ. Drewes dan dikembangkan oleh Snouck Hurgronje dan kawan-kawan. Teori india atau teori Gujarat ini juga diyakini oleh sejarawan Indonesia Sucipto Wirjosuprato soal awal mula masuknya islam di Indonesia adalah melalu india (Gujarat).
B. TEORI ARAB (MEKKAH) Selanjutnya ada teori Arab (Mekah) yang menyebutkan Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab (Mekah) pada masa kekhalifahan. Teori ini didukung oleh J.C. van Leur hingga Buya Hamka atau Abdul Malik Karim Amrullah. Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam (1997) menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang Arab. Teori dan bukti yang dipaparkan Hamka tersebut didukung oleh T.W. Arnold yang menyatakan kaum saudagar dari Arab cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah Nusantara.
C. TEORI PERSIA (IRAN) Teori yang menyatakan asal mula Islam masuk ke Indonesia dari Negara Persia (yang sekarang bernama Negara Iran) didukung oleh Husen Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen. Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi Hukum Islam di Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Adapula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatra Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam. Akan tetapi, seperti yang kita ketahui, aliran Islam di Persia merupakan aliran Islam Syiah sedangkan aliran Islam yang berkembang di Indonesia adalah aliran Sunni. Sehingga teori Persia ini dianggap kurang relevan dengan fakta yang ada.
D. TEORI TIONGKOK  Ajaran Islam berkembang di Tiongkok pada masa Dinasti Tang (618-905 M) dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Tiongkok. Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Tiongkok terjadi pada 713 M. Diyakini, Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Tiongkok ke Asia Tenggara. Mereka memasuki wilayah Sumatra bagian selatan, Palembang, pada 879 atau abad ke-9 M. Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Tiongkok yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.
Tumblr media
➤𝟭. 𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗦𝘂𝗺𝗮𝘁𝗲𝗿𝗮 dimulai pada saat abad ke-7 Masehi. Kabarnya, pada masa itu sudah berdiri kerajaan Budha sehingga sebenarnya untuk masuknya Islam pun terbilang cukup sulit.
Pada masa itu kerajaan Budhanya adalah Sriwijaya. Sriwijaya sedang mengalami tekanan karena serangan dari India. Maka tidak ada pilihan lain untuk masuk Islam. Kalau kisah yang satu ini baru menjadi pintu gerbang utama adanya Islam di Indonesia.
Nah! Kabarnya juga karena adanya perkampungan Islam di sana. Baik dari pedagang Arab maupun India yang beragama Islam semakin gencar menyebarkan agama Islam. Ditambah lagi dengan ditemukannya batu nisan yang bertuliskan Islam.
Pastinya menjadi tanda kalau islam sudah ada sejak masa itu di wilayah itu juga. Teori lain juga mengungkapkan bahwa agama Islam yang masuk ke wilayah ini justru datang langsung dari Arab dan mendapat utusan langsung dari Khalifah.
➤𝟮. 𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝘄𝗮 𝗧𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 & 𝗝𝗮𝘄𝗮 𝗧𝗶𝗺𝘂𝗿 Khususnya di wilayah Jawa Timur, kabarnya Islam sudah ada sejak abad ke-11 Masehi. Hal ini dibuktikan terdapatnya makam Fatimah binti Maimun dengan tulisan tahun 1082. Bukan hanya itu saja, makam orang Islam lainnya di kawasan Majapahit juga telah ditemukan. Wilayah ini penyebarannya tidak lepas dari Walisongo. Terutama dari 9 wali yang ada, 5 di antaranya masuk dan menyebarkan agama Islam di Jawa Timur. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa ada perpaduan budaya dan agama Islam.
Selain Jawa timur, Jawa Tengah juga menjadi salah satu kawasan penyebaran Islam yang pesat. Terlebih lagi dengan jumlah penduduk yang padat, agama Islam begitu cepat menyebarnya. Terlebih mengenai kabar bahwa Islam di Jawa Tengah bermula dari pesisir Utara.
Ketiga wilayah seperti halnya Jepara, Kudus dan Demak adalah wilayah pokok asal mula Islam ada di Jawa Tengah. Karena masih dekat dengan Jawa Timur, pun tidak heran jika Jawa Tengah juga menjadi daerah yang dikuasai Walisongo sebagai penyebaran Islam.
Menurut sejarah yang beredar, Islam pada masa itu bermula dari Sunan Ampel yang berasal dari wilayah Surabaya. Sunan Ampel menyebarkan agama Islam. Kisah ini juga masih belum lepas dari sistem perdagangan yang menjadi salah satu alasan utama. Dengan begitu, ada kesimpulan yang mengatakan bahwa pergerakan Islam di pulau Jawa bermula dari Jawa Timur lebih dulu. Alasannya? So, tentu saja karena wilayah Jawa Tengah pesat sebagai kota politik dan kebudayaan yang digilai Masyarakat.
➤ 𝟯. 𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝘄𝗮 𝗕𝗮𝗿𝗮𝘁 Kabarnya, penyebaran agama Islam di tanah Pasundan ini tidak.bisa.dilepaskan dari Syekh Quro, yang masih ada garis keturunan dengan sahabat Ali bin Abi Thalib. Masuk sejak akhir abad ke-14, para penyebar Islam di tanah Pasundan begitu semarak.
Terlebih mengingat agama Hindu sudah masuk lebih dulu. Maka jadilah agama Islam dalam penyebarannya butuh beberapa siasat. Seperti halnya, Syekh Quro mendirikan pesantren di Karawang pada 1416 M, dan Syekh Nurjati mendirikan pesantren di Amparan Jati (Cirebon).
➤ 𝟰. 𝗗𝗮𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗶𝗻 Penyebaran Islam pada masanya memang tidak lepas dari sejarah. Termasuk di daerah lainnya. Sebelum abad ke-16 tepatnya, masih belum ditemukan seperti apa sejarah Islam di wilayah Nusantara. Terutama oleh rakyat Indonesia sendiri, pun tidak ada.
Tumblr media
Dalam buku "Sejarah Indonesia Periode Islam" juga dijelaskan media atau saluran-saluran dalam perkembangan islam di Indonesia, di antaranya:
1. Perdagangan Pada taraf permulaan, saluran Islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M, membuat pedagang pedagang Muslim (Arab, Persia, dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia.
Media islamisasi melalui perdagangan dinilai sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan secara langsung.
2. Perkawinan Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar.
Saat menikah dengan saudagar Islam, proses sebelumnya adalah memeluk agama Islam terlebih dahulu. Berawal dari situ, kemudian banyak kampung kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan.
3. Tasawuf Salah satu saluran Islamisasi yang dinilai memiliki peran yang signifikan dalam penyebaran ajaran Islam adalah tasawuf. Dalam konteks penyebaran ajaran Islam di Nusantara, para pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
4. Pendidikan Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan. Proses pendidikan dan pengajaran Islam ini sudah berlangsung sejak Islam masuk ke Nusantara.
Ketika pemeluk agama Islam sudah banyak dan telah terbentuk komunitas muslim, maka proses pendidikan dan pengajaran Islam tidak lagi hanya dilaksanakan secara informal, tetapi sudah dilaksanakan secara teratur di tempat-tempat tertentu. Secara umum, model pendidikan pada masa itu ada dua, yakni pendidikan langgar dan pendidikan pesantren.
5. Kesenian Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Sunan Kalijaga tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya untuk mengucapkan kalimat syahadat.
Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni bangunan, dan seni ukir.
6. Politik Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
Di samping itu, baik di Sumatra dan Jawa maupun di Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan nonIslam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.
Tumblr media
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam dahulu juga berperan sebagai mubaligh.
Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya.
Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren- pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut: 1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), menyiarkan Islam di sekitar Gresik. 2. Sunan Ampel (Raden Rahmat), menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. 3. Sunan Drajat (Syarifudin), menyiarkan agama di sekitar Surabaya 4. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim), menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. 5. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said), menyiarkan Islam di Jawa Tengah. 6. Sunan Giri (Raden Paku), menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. 7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq), menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. 8. Sunan Muria (Raden Umar Said), menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. 9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Terimakasih, waasalamualaikum wr wb. Revani Khoirunnisa Azzahra/29/9C
5 notes · View notes
nakindonesia · 3 years
Photo
Tumblr media
Panggilan azan salat dikumandangkan. Gambar diambil di masa Perang Balkan, 1912-13. Wilayah Barata di Bulgaria.
24 notes · View notes
agamasunni · 3 years
Text
Para Sahabat Nabi ﷺ Selalu Sami’na wa Atha’na Terhadap Segala Perintah Nabi ﷺ? Fakta Riwayat Sejarah Islam yang Asli, Jelang Wafat Baginda Nabi  ﷺ (BAGIAN PERTAMA)
Tumblr media
DULU ketika kami masih menjadi seperti keledai yang cuma diam mendengar guru kami berceramah tentang peri-kehidupan para Sahabat Nabi ﷺ, kami selalu takjub dan terkesima. 
Para Sahabat Nabi ﷺ digambarkan oleh para guru kami, para ulama kami, sebagai sosok-sosok beriman yang selalu sami’na wa atha’na, alias selalu mendengar dan patuh serta taat, terhadap segala perintah Baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Para Sahabat Nabi ﷺ digambarkan sebagai sosok yang setia menjalankan perintah Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 59:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ “Wahai orang-orang yang beriman, ta’ati Allah dan ta’ati Rasul”
Dan perintah Al-Qur’an surah al-Anfal ayat 20:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَ نْـتُمْ تَسْمَعُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling darinya, padahal kamu mendengar (perintah-perintahnya)"
Dan perintah Al-Qur’an surah Muhammad ayat 33:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَلَا تُبْطِلُوْۤا اَعْمَا لَـكُمْ "Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu"
Dan perintah Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 32:
قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ  ۚ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ "Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul(-Nya). Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Demikianlah para guru kami, para ulama kami, menggambarkan bahwa para Sahabat Nabi ﷺ adalah sosok pengikut setia Baginda Nabi ﷺ yang selalu sami’na wa atha’na, selalu mendengar, selalu patuh, dan selalu ta’at, kepada segala perintah Baginda Nabi ﷺ.
------------
NAMUN, ketika kami pelajari dan kami baca sendiri riwayat-riwayat hadits yang shahih di kitab-kitab hadits utama yang enam, alias kitab hadits Kutubussittah, khususnya kitab Shahihayn (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim), ternyata fakta yang kami temukan, justru malah sebaliknya! Dan membikin kami terperanjat, dan nyaris membuat kami loncat dari tempat duduk!
TEMUAN KAMI YANG PERTAMA: Kitab hadits Shahih al-Bukhari 4.432, bagian Ekspedisi Militer (Kitab al-Maghazi), bab Sakitnya Nabi ﷺ dan Wafatnya Nabi ﷺ (Maradh an-Nabiyy Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wa Wafatihi)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ هَلُمُّوا أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ ‏"‏‏.‏ فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ، حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ‏.‏ فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ وَاخْتَصَمُوا، فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبُ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ‏.‏ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ غَيْرَ ذَلِكَ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالاِخْتِلاَفَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ قُومُوا ‏"‏‏.‏ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَكَانَ يَقُولُ ابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ لاِخْتِلاَفِهِمْ وَلَغَطِهِمْ‏.
Menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdillah, menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq, mengabarkan kepada kami Ma'mar, dari az-Zuhri, dari 'Ubaydillah bin 'Abdillah bin 'Utbah, dari Ibnu 'Abbas: 
"Tatkala Rasulullah ﷺ terbaring di pembaringan beliau ﷺ dan beberapa orang Sahabat juga berada di sana, berkatalah Baginda Rasulullah ﷺ: "Kemarilah, akan aku tuliskan untuk kalian sesuatu (surat wasiat) yang setelahnya kalian tidak akan pernah tersesat" (yang intinya Rasulullah ﷺ meminta dibawakan alat tulis untuk menulis sesuatu wasiat agar umat Islam setelah beliau wafat tidak akan tersesat selamanya). 
Beberapa Sahabat berkata, "Rasulullah ﷺ benar-benar sedang sakit keras, dan kalian memiliki Al-Qur'an. Maka cukuplah Kitabullah (Al-Qur'an) bagi kita semua". 
Maka, orang-orang (para Sahabat) di tempat tersebut berbeda pendapat dan mulai berdebat. 
Beberapa dari mereka (sebagian Sahabat) berkata: "Berikan Baginda Rasulullah ﷺ alat tulis, sehingga Baginda Rasulullah ﷺ bisa menuliskan sesuatu untuk kalian (untuk kita semua), yang dengannya, kalian (kita semua) tidak akan pernah menjadi tersesat kembali". 
Sedangkan beberapa Sahabat yang lain tetap berpendapat berbeda (bahwa Al-Qur'an sudah cukup). 
Maka ketika perdebatan dan perbedaan pendapat di antara mereka makin menjadi-jadi, Rasulullah ﷺ langsung berseru: "Berdiri pergilah kalian!". 
Ibnu 'Abbas selalu berkata (setelah kejadian itu): "Tidak disangkal lagi, bahwa kemalangan yang besar (bagi umat ini adalah) ketika Rasulullah ﷺ dicegah dari menulis (surat wasiat atau suatu tulisan penting yang dengannya umat ini akan selamat dan tidak akan sesat selamanya), hanya karena suara perdebatan dan perbedaan pendapat di antara mereka (para Sahabat)".
Sungguh luar biasa!
Baginda Rasulullah ﷺ jelang akhir hayat beliau, beliau ternyata diriwayatkan meminta alat tulis yang dengannya beliau ﷺ hendak menulis sesuatu (semacam surat wasiat) yang dengannya umat Islam ini akan selamat dan tidak akan sesat selamanya.
Namun, bukannya langsung sami’na wa atha’na, alias bukannya langsung membawakan apa yang Rasulullah ﷺ minta, sebagian Sahabat justru malah berkomentar dan beropini sendiri, bahwa “Al-Qur’an sudah cukup bagi kita”! Dan akhirnya malah timbul perdebatan yang gaduh, sampai Rasulullah ﷺ akhirnya membatalkan niatnya dan mengusir para Sahabat di ruangan tersebut untuk keluar semuanya!
Allahu akbar...
Wallaahi innaa haadza syai’un ‘adzhiim... 
Demi Allah, ini adalah riwayat sejarah Islam yang benar-benar besar derajat kepentingannya untuk diketahui seluruh umat Islam. Bahwa, jelang momen hidup terakhir Baginda Rasulullah ﷺ yang mulia, di mana beliau ﷺ meminta dibawakan sesuatu, ternyata sebagian Sahabat beliau ﷺ malah ribut sendiri!
Wahai guru-guru kami! Wahai ‘ulama-’ulama kami! Mana klaim engkau yang menyatakan bahwa para Sahabat selalu sami’na wa atha’na?!
------------
TEMUAN KAMI YANG KEDUA: TERNYATA ‘UMAR BIN KHATTHAB YANG MEMULAINYA! Kitab hadits Shahih al-Bukhari 7.366, bagian Berpegang Teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah (Kitab al-I'tisham bil Kitabi wa-s Sunnah), Bab Tidak Dibencinya Perbedaan (Karahiyah al-Khilaf)
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، أَخْبَرَنَا هِشَامٌ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ لَمَّا حُضِرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ـ قَالَ ‏"‏ هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ ‏"‏‏.‏ قَالَ عُمَرُ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ، فَحَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ‏.‏ وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ وَاخْتَصَمُوا، فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ‏.‏ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغَطَ وَالاِخْتِلاَفَ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ قُومُوا عَنِّي ‏"‏‏.‏ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ مِنِ اخْتِلاَفِهِمْ وَلَغَطِهِمْ‏.‏
Menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, mengabarkan kepada kami Hisyam, dari Ma'mar, dari az-Zuhri, dari 'Ubaydillah bin 'Abdillah, dari Ibnu 'Abbas, yang berkata: 
"Tatkala jelang wafat Baginda Nabi Muhammad ﷺ dan beberapa orang (Sahabat) juga hadir di rumah Nabi ﷺ, dan di antara mereka (para Sahabat) ada 'Umar bin Khatthab, bersabdalah Baginda Rasulullah ﷺ: "Kemarilah, biarkan aku menulis untuk kalian, sesuatu yang dengannya kalian tidak akan pernah tersesat lagi selamanya". 
'Umar bin Khatthab kemudian berkata: "Nabi ﷺ benar-benar tengah sakit parah, dan kalian semua memiliki Al-Qur'an, maka cukuplah Al-Qur'an bagi kita semua". 
Orang-orang (para Sahabat) di rumah tersebut kemudian berselisih berbeda pendapat dan saling ribut. 
Beberapa Sahabat berkata: "Ayo mendekat kepada Baginda Rasulullah ﷺ (dengan membawakan alat tulis) sehingga Rasulullah ﷺ bisa menulis untuk kalian sesuatu (wasiat) yang dengannya kalian tidak akan pernah tersesat lagi".
Sebagian Sahabat lagi, berkata seperti yang 'Umar bin Khatthab katakan. 
Akhirnya ketika para Sahabat makin gaduh dan perdebatan di antara mereka kian memanas padahal mereka ada di hadapan Rasulullah ﷺ (sedangkan meninggikan suara di depan Rasulullah itu sangat terlarang), Rasulullah ﷺ pun langsung bersabda: "Pergilah kalian dan tinggalkan aku!". 
Ibnu 'Abbas (sejak saat itu) selalu berkata: "Bencana besar adalah karena perselisihan dan suara gaduh mereka (para Sahabat), yang mencegah Rasulullah ﷺ dari menulis sesuatu untuk mereka."
Riwayat yang sama, direkam juga oleh Imam Muslim, dalam kitab hadits karyanya, Shahih Muslim.
TEMUAN KAMI YANG KETIGA: Kitab hadits Shahih Muslim 1.637, bagian Wasiat (Kitab al-Washiyyah), dari jalur riwayat yang lain
وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، - قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا وَقَالَ ابْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، - أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّونَ بَعْدَهُ ‏"‏ ‏.‏ فَقَالَ عُمَرُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ غَلَبَ عَلَيْهِ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ ‏.‏ فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ فَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ ‏.‏ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ ‏.‏ فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالاِخْتِلاَفَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ قُومُوا ‏"‏ ‏.‏ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ مِنِ اخْتِلاَفِهِمْ وَلَغَطِهِمْ ‏.‏
Dan menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humayd, berkata 'Abd, mengabarkan kepada kami, dan berkata Ibnu Rafi', menceritakan kepada kami, 'Abdurrazzaq, mengabarkan kepada kami Ma'mar, dari az-Zuhri, dari 'Ubaydillah bin 'Abdillah bin 'Utbah, dari Ibnu 'Abbas, yang berkata:
"Tatkala Baginda Nabi Muhammad ﷺ hendak meninggalkan dunia ini (jelang wafat), beberapa orang (Sahabat) juga hadir di rumah Nabi ﷺ, dan di antara mereka (para Sahabat) ada 'Umar bin Khatthab, bersabdalah Baginda Rasulullah ﷺ: "Kemarilah, aku tulis (diktekan) untuk kalian, kalian tidak akan pernah tersesat lagi setelahnya".
'Umar bin Khatthab kemudian berkata: "Nabi ﷺ benar-benar ditimpa sakit yang hebat, dan kalian semua memiliki Al-Qur'an, maka cukuplah Al-Qur'an bagi kita semua".
Orang-orang (para Sahabat) di rumah tersebut kemudian berselisih berbeda pendapat. 
Beberapa Sahabat berkata: "Bawakan untuk Rasulullah ﷺ (alat tulis) sehingga beliau ﷺ menuliskan sesuatu untuk kalian dan kalian tidak akan pernah tersesat lagi sepeninggal beliau ﷺ".
Sedangkan sebagian Sahabat berkata seperti yang 'Umar bin Khatthab katakan.
Akhirnya ketika para Sahabat makin gaduh dan perdebatan di antara mereka kian memanas padahal mereka ada di hadapan Rasulullah ﷺ (sedangkan meninggikan suara di depan Rasulullah itu sangat terlarang), Rasulullah ﷺ pun langsung bersabda: "Pergilah kalian dan tinggalkan aku!".
‘Ubaydullah berkata: Ibnu 'Abbas (sejak saat itu) selalu berkata: Kerugian yang besar. Sungguh kerugian yang besar, disebabkan perselisihan dan suara perdebatan mereka (para Sahabat). Rasulullah ﷺ tidak dapat menuliskan (atau mendiktekan) tulisan (wasiat) tersebut untuk mereka".
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun...
Jadi inilah, sumber dedengkot, sumber pangkal utama dan pertama, kenapa umat Islam saat in,i terpecah-pecah dan satu sama lain saling menyatakan sesat, satu sama lain! 
Rasulullah ﷺ ternyata sudah menyampaikan permintaan untuk menuliskan (atau mendiktekan) sesuatu tulisan (surat wasiat), yang dengannya umat ini tidak akan pernah tersesat lagi selamanya, namun ternyata dicegah dan dihalangi oleh sebagian Sahabat Rasulullah ﷺ sendiri!
PERTANYAAN BESARNYA adalah... 
“Kenapa SEBAGIAN Sahabat tersebut TIDAK SAMI’NA WA ATHA’NA?! Dan kenapa dedengkot utamanya justru MALAH ‘Umar bin Khatthab yang merupakan Sahabat terkemuka dan SEHARUSNYA ia mestinya menjadi contoh TELADAN nyata DAN PERTAMA dalam ber-sami’na wa atha’na?! KENAPA, WAHAI ‘UMAR?! Kenapa engkau malah mengatakan HASBUNA KITABULLAH?! Kenapa engkau malah mengatakan Al-Qur’an sudah cukup?! Andaipun jika benar engkau berpegang hanya kepada Al-Qur’an, bukankah justru BERTEBARAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN yang MEMERINTAHKAN untuk TA’AT KEPADA RASUL??!! Argumentasimu ternyata JUSTRU BERBALIK MENYERANGMU, WAHAI ‘UMAR!!!”
Kami sesak sekali mendapati fakta nyata seperti ini.
Besar sekali kekaguman kami kepada para Sahabat Rasulullah ﷺ. 
Dan besar pula kekaguman kami kepada sosok Sahabat selevel ‘Umar bin Khatthab yang selalu digambarkan sebagai Sahabat yang paling terdepan dalam menta’ati perintah Rasulullah ﷺ.
Namun ternyata, fakta riwayat shahih di atas malah menjungkir-balikkan semua bayangan yang kami miliki selama ini.
Ternyata fakta riwayat shahih di atas dengan gamblang menunjukkan, seorang ‘Umar bin Khatthab malah berani menjadi orang yang pertama menentang perintah Baginda Rasulullah!!!
Dan lebih luar-biasa lagi, ketika kami membawa riwayat-riwayat hadits di atas kepada sebagian guru-guru ‘ulama kami, para beliau justru malah balik mempertanyakan Rasulullah!!! 
“Jika memang wasiat ini penting, kenapa Nabi ﷺ tidak menghardik ‘Umar bin Khatthab dan sebagian Sahabat yang pro kepada ‘Umar pada kejadian tersebut? Kenapa Nabi ﷺ tidak bersikukuh meneruskan mendiktekan apa wasiat yang ingin ditinggalkan beliau? Sehingga, sebagian Sahabat lagi bisa mendengar wasiat beliau ﷺ, dan kemudian menuliskannya. Dengan kata lain, hal terkait wasiat ini tidak benar-benar begitu penting”.
ALLAAAHU AKBAR!!
Malah Rasulullah ﷺ yang jadi terdakwa!
Sudah jelas-jelas dan sudah nyata-nyata menentang Sunnah, masih tidak tahu diri dan mengklaim diri sebagai Ahlu Sunnah?!
Tidak cukupkah ayat-ayat perintah Al-Qur’an DI ATAS, yang memerintahkan untuk ta’at kepada Allah dan TA’AT kepada RASULULLAH?!
Dan tidak cukup pula-kah Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 6 yang berbunyi bahwa Nabi itu lebih utama bagi sekalian Mu’min (untuk dita’ati) dari diri-diri mereka sendiri?!
اَلنَّبِىُّ اَوۡلٰى بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ مِنۡ اَنۡفُسِهِمۡ‌ وَاَزۡوَاجُهٗۤ اُمَّهٰتُهُمۡ “Nabi itu LEBIH UTAMA bagi kaum Mu’min dibanding diri-diri mereka sendiri, dan dibanding istri-istri mereka sendiri, dan dibanding ibu-ibu mereka sendiri”
Allaahummaghfirlanaa...
Namun... dengan fakta ini, kami BERSAKSI, bahwa Rasulullah ﷺ telah melaksanakan perintah Allah dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 80:
مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَا عَ اللّٰهَ  ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا  "Barang siapa mentaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad), untuk menjadi pemelihara mereka."
Sebagian Sahabat yang hadir, malah lebih memilih mengikuti / menta’ati ucapan ‘Umar bin Khatthab. Mereka berpaling dari perintah Rasul ﷺ.
Sebagian Sahabat yang tidak setuju kepada ucapan ‘Umar bin Khatthab, juga bukannya langsung pergi mengambilkan alat tulis untuk Rasulullah ﷺ, malah ribut dan berdebat.
Sehingga... tepatlah, Rasulullah ﷺ mengusir mereka semua sekalian. 
Dan sungguh, kami berlepas diri dari para Sahabat yang menentang perintah Rasulullah ﷺ, dan kami berlepas diri dari ucapan ‘Umar bin Khatthab, bahwa “Hasbuna Kitabullah (Cukuplah Al-Qur’an Bagi Kami)”. 
Kami berlepas diri. 
Demi Allah kami berlepas diri. 
Sungguh demi Allah kami berlepas diri.
Dan, dengan terbeberkan-nya fakta-fakta di atas, maka telah SALAH, KELIRU, dan NGACO-LAH, guru-guru kami dan ‘ulama-’ulama kami, yang selalu tutur-tinular di setiap khutbah dan ceramahnya, bahwa para Sahabat, selalu sami’na wa atha’na, kepada Baginda Rasulullah ﷺ. 
Klaim para Sahabat selalu mendengar dan patuh kepada Baginda Rasulullah ﷺ, ternyata bullshit, hoax, alias dusta semata!
Kami juga berlepas diri, dari guru-guru agama kami, dan dari ‘ulama-’ulama kami, yang ternyata selama ini membelokkan kami dari fakta yang sebenarnya, tentang seperti apa para Sahabat Nabi ﷺ, jelang akhir hidup Baginda Nabi ﷺ.
Wahai Allah, jangan engkau kumpulkan kami di akhirat kelak bersama orang-orang di atas, yang telah menentang perintah Rasul-Mu, dan orang-orang yang mengklaim diri sebagai guru agama Islam dan mengklaim diri sebagai ‘ulama Islam namun sejatinya menyesatkan kami dari kebenaran. 
Ampuni mereka yang tidak tahu. 
Dan tunjuki mereka yang tahu, dengan taufiq-Mu dan hidayah (petunjuk)-Mu, agar mereka berlepas diri dari orang-orang yang menentang perintah Rasul-Mu.
Kumpulkan kami di akhirat, dengan orang-orang yang benar-benar ta’at kepada-Mu dan benar-benar ta’at kepada Rasul-Mu.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad.
2 notes · View notes
zaarahk · 3 years
Text
Tumblr media
Gencatan senjata sejak tanggal 21 Mei 2021 belum menjadi akhir. Masih ada perjuangan-perjuangan selanjutnya yang harus dilakukan. Dan dari kejadian ini, akhirnya Aku dapat gambaran dari kutipan buku terbitan Generasi Shalahuddin Berilmu:
Tidak mudah mengalahkan manusia yang lebih mencintai mati daripada hidup. Mau sehebat apapun pasukan yang diberangkatkan untuk menghabisi umat Islam, tak akan pernah umat ini hancur dan musnah. Percaya kan? Di masa ketika Islam menyebar ke penjuru dunia, Khalid memimpin pasukan muslimin melawan Persia.
Kisra langsung ciut nyalinya, padahal jumlah pasukannya puluhan kali lipat dari pasukan muslimin. Ia buru-buru menulis surat untuk meminta bantuan kekaisaran Cina. Bayangkan, Persia dan Cina adalah negara besar sejak dulu, seharusnya akan sangat mudah untuk menghabisi kaum Muslimin. Tapi apa jawaban kaisar Cina pada Raja Persia?
"Kami tidak akan bisa memerangi kaum yang lebih mencintai kematian daripada kehidupan"
—The Untold Islamic History
3 notes · View notes
diarysshid · 1 year
Photo
Tumblr media
[Isra' Mi'raj Peristiwa Penguat Keimanan] Bismillah... Teman-teman, InsyaAllah, post kali ini adalah bagian pertama dari rangkaian peristiwa Isra' Mi'raj yang akan aku share dari beberapa kajian yang pernah aku ikuti. Semoga Allah mudahkan untuk aku bisa share ke Teman-teman dan bisa diambil manfaatnya, Alhamdulillah. Setelah aku baca ulang dan coba rangkai, kurang lebih ini akan jadi 14 postingan berbeda dan InsyaAllah akan di-upload maksimal 2 post setiap hari, InsyaAllah. Kurang lebih ini daftar judulnya: 1. Isra’ Mi’raj Peristiwa Penguat Keimanan 2. Tahun Kesedihan (Sebuah Prolog Isra’ Mi’raj) 3. Isra’ Part 1 = Perjalanan Malam yang Bergegas 4. Isra’ Part 2 = Stasiun-Stasiun Pemberhentian 5. Isra’ Part 3 = Peristiwa-Peristiwa di Perjalanan 6. Isra’ Part 4 = Kejadian-Kejadian di Perjalanan 7. Isra’ Part 5 = Pertemuan Seluruh Nabi dan Rasul 8. Mi’raj Part 1 = Menaiki Tangga Langit 9. Mi’raj Part 2 = Lapis-Lapis Langit 10. Mi’raj Part 3 = Pertemuan dengan Sang Khaliq 11. Mi’raj Part 4 = Hadiah dan Keringanan 12. Mi’raj Part 5 = Pemandangan Penghuni Neraka 13 Kembali ke Makkah dan Ujian Keimanan 14. Salat = Mi’rajnya Ummat Muhammad Source dari postingan tentang Isra' Mi'raj adalah: 1- Kajian Majelis Maimunah dan ISA dengan judul (1) "Detik ke Detik Perjalanan Bergegas Penuh Mukjizat: Isra' wal Mi'raj" (2/10/2021). (2) "Perjalanan Isra dan Mi'raj dalam Berbagai Riwayat". 2- Kajian Cinta Gaza dengan judul "Isra Mi'raj & Pesan Cinta dari Langit" (27/2/2022). 3- Kajian YouTube Ustadz Felix dengan judul "Ngobrolin Isra Mi'raj" (11/3/2021). 4- Dauroh Sirah Nabawiyah Online 2, Materi ke 12-15 dengan judul (12) "Tahun Kesedihan" (13) "Dakwah ke Luar Makkah" (14) "Awal Masuk Islam Yastrib" (15) "Isra Mi'raj" (Sya'ban-Syawal 1441H). Semoga Allah mudahkan. Alhamdulillah 🤲 Btw menurut Teman-teman, aku share all of post ini dengan bentuk microblog semua, atau reels? #IsraMirajPeristiwaPenguatKeimanan #IsraMiraj #Isra #Miraj #IslamicHistory #SejarahIslam #Sejarah #History #Islam #Rajab #Februari https://www.instagram.com/p/Coze6XAvFON/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
kadaryanto97 · 2 years
Photo
Tumblr media
Teladan dan Inspirasi Para Wanita Tangguh Sahabat Nabi _Penulis : AR Shohibul Ulum_ _Penerbit : Alvabet_ _ISBN : 978-623-220-133-0_ _Tahun : Mei 2022 Cetakan Pertama_ _Tebal : 360 halaman_ _Berat : 291 gram_ _Ukuran : 13 x 20 cm_ ORIGINAL Harga Rp. 88.000 diskon 15% Rp. 74.800 Sinopsis Buku-buku biografi dan sejarah Islam klasik lebih banyak menonjolkan atau memberikan porsi lebih terhadap para sahabat lelaki Nabi Muhammad. Jarang sekali karya-karya klasik itu yang mengulas para sahabat wanita atau shahabiyah Nabi dalam satu karya utuh. Kebanyakan biografi mereka terselip atau berserakan di karya-karya yang berbeda, sehingga sering kali sulit ditemukan. Padahal, para sahabat wanita punya peran penting dalam sejarah Islam awal sebagaimana para sahabat lelaki. Buku ini hadir mengisi kejarangan karya-karya tersebut dalam satu karya utuh. Di buku ini diceritakan 40 sahabat wanita Nabi dari yang sudah populer seperti istri, putri, dan keluarga dekat beliau, hingga yang namanya jarang kita dengar dan ketahui. Ditulis dengan gaya tutur yang mengalir enak dan dirujukkan pada banyak karya ulama klasik dan modern, buku ini tak hanya menggambarkan keteguhan mereka dalam berislam sehingga mereka begitu luar biasa dan layak diteladani, tetapi juga sisi-sisi humanis mereka ketika bersama keluarga atau ketika berinteraksi dengan sesama. Buku ini penting terutama untuk para wanita muslimah milenial yang ingin menjadikan para sahabat wanita Nabi yang merupakan generasi terbaik awal Islam sebagai rule model di zaman sekarang. #sejarahislam #sejarah #islam #hijrah #sejarahindonesia #sirahnabawiyah #dakwah #sejarahdunia #bukuislam #bukuislami #bukusejarah #pemudahijrah #dakwahislam #muslimah #muslim #sejarahnabi #kisahnabi #history #faktaislam #videodakwah #indonesia #buku #literasi #sahabatnabi #islamichistory #pejuanghijrah #videoislam #hijrahquote #alquran #sunnah https://www.instagram.com/p/Ces89-1O3EA/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
minewulan · 3 years
Text
Tumblr media
MADRASAH DARUL AL-ARQAM (part 1)
Madrasah pertama Rasulullaah, ketika fase dakwah masih harus sembunyi-sembunyi. Mengapa Rasulullaah memilih rumahnya Al-Arqam untuk menjadi markaz, pusat pertemuan Rasulullaah dan sahabat di masa awal sekali Islam?
Setidaknya ada 3 alasan. Pertama, keislaman Al-Arqam tidak diketahui oleh kaum Quraisy. Hal ini karena Al-Arqam bukan orang terkenal, bahkan nama dalam sejarah saja Al-Arqam bin Abil Arqam, Al-Arqam anaknya bapaknya Al-Arqam. Nama bapaknya pun tidak diketahui.
Kedua, Al-Arqam berasal dari Bani Mahzum, suku yg membenci Bani Hasyim. Sehingga tampak tidak mungkin mendukung dakwah Rasulullaah yg berasal dari Bani Hasyim.
Ketiga, Al-Arqam masih berusia 16 tahun ketika masuk Islam.
Ketiga hal tersebut memperkuat alasan tentang keamanan di rumahnya Al-Arqam untuk tidak dicurigai oleh kaum Quraisy.
----
Kajian Youtube Madrasah Darul Al-Arqam
Maa syaa Allah. Dari alasan mengapa Rasulullaah memilih rumahnya Al-Arqam menjadi markaz pertama kaum Muslimin saja banyak sekali pelajaran yg bisa diambil. Siasat. Dalam dakwah, mempertimbangkan banyak hal sebelum berbuat. Agar dakwah Islam, tidak tercabut ketika tunasnya baru tumbuh. Biarkan ia menjadi agak besar terlebih dahulu. Agar ketika angin cobaan datang, ia sudah memiliki akar yg kokoh.
4 notes · View notes
inikumi · 4 years
Text
H+21 Ramadhan 1441 H | Album Foto
Terasa sedih di hati ketika lembaran foto-foto lama terlihat kembali. Yang terlihat, kondisi fisik yang rupa nya begitu cepat berubah.
Tidak sangka, waktu begitu cepat berlalu.
Tak di rasa pula perubahan kecil sehari-hari, ternyata terasa terlihat sekali perubahannya setelah bertahun-tahun berlalu.
Sedih rasanya, ketika melihat album foto lama yang berisikan penuh kebahagiaan terutama tentang keluarga terlebih tentang orang tua.
Fisiknya telah berubah; padahal di foto lama badannya masih bugar, masih tegar, masih sehat, masih semangat-semangatnya menghidupi hidup terutama untuk keluarga.
Terkadang hidup adalah kumpulan dari hari kehari, kumpulan dari setelah berlelah-lelah bekerja disiang hari lalu jadikan malam untuk istirahat, kumpulan dari setelah kesulitan pasti ada kemudahan, begitu seterusnya.
Tak dirasa, ternyata orang tua kita sekuat itu
Tak dirasa, kini mereka tumbuh menua
Seumur jagung jatah hidup didunia,
Kini aku sedang meratap
Barangkali tak banyak yang bisa aku lakukan
Kecuali berbhakti menjadi manusia bermanfaat
Terlebih membahagiakan mereka
Meski jasa nya tak pernah bisa terbalaskan
Adalah Doa dari Anak yang sholeh dan sholehah lah yang bisa mengantarkan kebaikan bagi sang orang tua.
Penghujungnya,
Menjadi seorang ibu atau ayah bagi anak-anaknya adalah ladang pahala bagi nya, Hanya Allaah yang mampu membalas segala jerih payah dan kebaikannya.
Tugasku terus mendoakan dan berbhakti kepadanya.
Jangan putus asa, jika barangkali hari ini kita sedang merindukan mereka.
Tak ada sekat dalam berdoa.
Langitkan setinggi-tinggi nya.
14 may 2020 | yumisstrynsh
15 notes · View notes
edgarhamas · 4 years
Text
Lebih Dekat Dengan Ibunda Aisyah
@edgarhamas
Wah, viral ya lagu Ibunda Aisyah dimana-mana. Berhari-hari YouTube penuh dengan trending video aransemen lagu Sayyidah Aisyah, mulai dari Syakir Daulay, Sabyan Gambus sampai bahkan Brisia Jodie pun ikut menyanyikannya.
Lirik lagunya memang kekinian banget. Deskripsi Ibunda Aisyah dengan romatikanya bersama Rasulullah ﷺ, dilantunkan akhirnya oleh banyak anak-anak muda. Satu sisi, banyak yang akhirnya mulai berkenalan lebih dekat dengan Sang Ibunda; siapakah Sayyidah Aisyah? Bagaimana hidupnya? Apa saja kehebatannya?
Namun di satu sisi, ada sebuah nasihat dari Buya Yahya yang menyejukkan jiwa. Lagu itu ditulis dengan maksud baik, dengan alasan yang baik, namun barangkali cara penyampaiannya kurang beretika pada Ibunda Aisyah dengan terlalu menitikberatkan pada sisi fisiknya. Padahal sejatinya, sebagaimana kata beliau,
"kalau kita sayang pada ibu kita atau saudari kita, kita tidak akan mungkin mau menceritakan berlebihan fisiknya pada orang lain."
Fi sisi lain, beberapa redaksi lagu seperti "Sungguh sweet Nabi mencintamu, Hingga Nabi minum di bekas bibirmu", sejatinya tidak terlalu pas dengan maksud hadits yang sebenarnya hanya menjelaskan "bekas gelas" bukan "bekas bibir."
Yah, ala kulli haal, bukan untuk membedah lagu itu kita membahas ini. Kita perlu bersyukur pada Allah bahwa ini barangkali cara di antara cara-cara-Nya agar banyak lagi muslimah yang makin kenal wanita hebat ini. Wanita yang dideskripsikan oleh Rasulullah ﷺ ketika seseorang bertanya padanya, "siapa manusia yang paling engkau cinta wahai Rasulullah ﷺ?"
Beliau ﷺ menjawab, "Aisyah.", Seseorang itu bertanya lagi, "kalau dari kalangan laki-laki?" Dan Rasulullah ﷺ menjawab, "ayahnya."
(HR Tirmidzi 4264)
Fakta-fakta Tentang Ibunda Aisyah
Tahukah kamu? bahwa Ibunda Aisyah dinikahi oleh Rasulullah ﷺ setelah kemenangan Kaum Muslimin di Perang Badar. Pernikahan ini terjadi di Bulan Syawwal 2 Hijriah, sebulan setelah Badar dan menjadi sangat fenomenal karena Kaum Muslimin sedang dalam keadaan yang bahagia atas anugerah pertolongan Allah di pertempuran heroik itu.
Tahukah kamu? Bahwa Ibunda Aisyah terkenal dengan kedermawanannya pada penduduk Madinah dan mengutamakan kepentingan umat dibandingkan kepentingan pribadi. Suatu hari Ummu Durrah memberikan hadiah 100 ribu dirham kepada Ibunda Aisyah, kemudian beliau membagikannya seluruhnya pada orang-orang padahal beliau sedang berpuasa. Ummu Durrah bertanya, "apakah sekiranya Engkau mengambil beberapa dirham untuk membeli daging untuk berbuka?"
Ibunda Aisyah menjawab, "andai saja kau tadi ingatkan aku, mungkin akan aku lakukan."
(Dikisahkan oleh Ibnu Sa'd dalam Thabaqat Al Kubra)
Tahukah Kamu? Ibunda Aisyah terkenal dengan kehebatan ilmu dan kecerdasan hafalannya. Hal itu membuat seorang Ulama Tabiin terkenal bernama Atha bin Abi Rabah rahimahullah berkata, "Ibunda Aisyah adalah salah seorang manusia yang paling dalam Fiqh-nya, yang sangat didengarkan oleh manusia."
Kesaksian itu dilengkapi oleh seorang sahabat besar Abu Musa Al Asy'ari Radhiyallahu Anhu, "jika ada sesuatu hadits yang tidak diketahui ilmunya oleh majelis sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ, kemudian kami tanyakan kepada Aisyah, maka kami selalu mendapat ilmu darinya."
Selain ilmu-ilmu agama, Ibunda Aisyah juga mewarisi kehebatan keperawatan yang diajarkan oleh Ibunda Ummu Ruman. Salah seorang Tabiin masyhur Urwah bin Zubair rahimahullah berkata, "aku tidak pernah melihat orang yang paling hebat pengetahuan tentang halal dan haram, ilmu dan syair, dan juga kedokteran melebihi Ibunda Aisyah."
Ibunda Aisyah Salah Satu Perintis Madrasah Ilmu Pertama dalam Islam
Meskipun Kaum Muslimin membuka banyak sekali negara di kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, Madinah tetap menjadi pelita yang didatangi banyak orang untuk menimba ilmu. Masjid Nabawi menjadi lebih ramai oleh murid-murid dari seantero mata angin, seperti Kufah, Bashrah, Mesir, Damaskus, dan kota-kota besar lainnya.
Nah, di dekat tempat yang dulunya menjadi kamar Rasulullah ﷺ, saat itu telah berubah menjadi tempat kajiannya Ibunda Aisyah. Disana, banyak orang-orang meminta fatwa, banyak wanita menanyakan pengetahuan Islam dan Ibunda Aisyah menjadi "guru favorit" di Masjid Nabawi tersebut.
Berapa jumlah Hadits yang pernah diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah?
Beliau masuk menjadi satu-satunya wanita dari 7 besar sahabat yang memiliki riwayat hafalan terbanyak dari Rasulullah. Siapa sajakah beliau-beliau ini?
7 Sahabat Paling Banyak Meriwayatkan Hadits
1. Abu Hurairah 5374 hadits
2. Abdullah bin Umar 2630 hadits
3. Anas bin Malik 2286 hadits
4. Aisyah binti Abi Bakr 2210 hadits
5. Abdullah bin Abbas 1660 hadits
6. Jabir bin Abdillah 1540 hadits
7. Abu Said Al Khudri 1170 hadits
Wafatnya Sang Ibunda
Karena jauhnya jarak kita dengan Ibunda Aisyah, kita jadi mendapatkan beberapa riwayat kapankah beliau wafat. Namun semuanya sepakat bahwa Ibunda Aisyah dimakamkan di pemakaman Baqi, yang sekarang sangat dekat dari Masjid Nabawi.
Dikatakan bahwa beliau wafat pada tahun 58 Hijriah di usianya yang ke 67 tahun. Beliau wafat di malam Selasa tanggal 17 Ramadhan dan beliau sebelum wafatnya berwasiat untuk dimakamkan malam-malam.
Maka beliau dimakamkan setelah shalat witir dan dishalati oleh orang-orang shalih diantaranya sahabat besar Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Dan ada 5 tokoh besar yang turun langsung ke liang lahat memakamkannya: Abdullah bin Zubair, Urwah bin Zubair, Al Qasim bin Muhammad, Abdullah bin Muhammad bin Abi Bakar, dan Abdullah bin Abdurrahman bin Abi Bakar Radhiyallahu Anhum.
648 notes · View notes
wisatadiciamis · 4 years
Video
#Repost @erwinteja • • • • • • 📌 Ini hanya beberapa bukti saja untuk meyakini bahwa di Kabupaten Ciamis pernah berdiri Kerajaan Sunda Galuh, silahkan bisa dilihat pada video ini; https://youtu.be/COyFsxX21zg Untuk referensi lainnya yang lebih lengkap dan ilmiah, silahkan temen-temen tambahkan, terima kasih 🙏🙏🙏 . #sejarah #kerajaan #ciamishits #sejarahindonesia #ciamis #indonesia #ciamismanis #ciamishitz #ciamistagram #novel #exploreciamis #sastra #ciamiskekinian #sejarahislam #ciamisselaras #ciamisinfo #wisatadiciamis #wisataciamis (di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CBxfPp5ll1g/?igshid=1ssthagt1y897
1 note · View note
muntahanega · 5 years
Text
Sabar kunci kelapangan
Bersabarlah, dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah. Bersabarlah dengan kesabarannya orang yang percaya akan adanya kelapangan, mengetahui tempat kembali, mencari pahala, ingin kesalahan-kesalahannya dihapus. Bersabarlah meski berbagai musibah membuat jalan di hadapanmu gelap gulita, karena pertolongan ada dibalik kesabaran, kelapangan ada di balik musibah, kemudahan ada di balik kesulitan. Itulah kesabaran terbaik. Hanya Allah jua tempat kita memohon pertolongan.
Orang-orang besar telah melewati dunia ini. Karena kesabaran mereka  yang besar dan kuat, musibah-musibah yang menerpa bagi mereka tak ubahnya seperti tetesan-tetesan air dingin di kepala, mereka kokoh laksana gunung dan kuat laksana kebenaran. Tak lama berlalu, wajah mereka memburatkan tanda-tanda fajar kegembiraan, keceriaan kemenangan dan masa pertolongan. Ada juga yang tidak cukup hanya dengan berbekal kesabaran semata, ia bertarung dengan berbagai  malapetaka, berteriak di hadapan wajah musibah seraya menantang.
فَاصْبِرْ ۖ اِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِيْنَ " Maka bersabarlah, sungguh, kesudahan (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Hud 11: Ayat 49)
instagram @mnnega
3 notes · View notes