Tumgik
selvself · 3 years
Text
Anak Sungai Amur yang Terletak di Lokasi Paling Barat
Rencananya hari ini saya ingin menceritakan tentang sungai Amur. Siang itu, saya melihat tayangan National Geographic Wild yang berjudul Amur: Asia's Amazon, Ep 3. Serial ini berisi perjalanan mengunjungi Mongolia untuk mengikuti dua anak sungai Amur yang terletak di lokasi paling barat yang melintasi padang rumput terluas di planet ini.
Namun, sayangnya saya tidak menemukan fakta-fakta yang dibeberkan dalam cuplikan episode yang keren ini. Oleh karena itu, saya urung mengunggah hasil tulisan tanpa riset yang mendalam di instagram saya. Hehe.
Baiklah, mungkin saya hanya akan menceritakan hal menarik yang sebagian saya ingat. Karena sekali lagi, bodohnya saya tidak mencatat hal-hal penting saat serial tersebut ditayangkan. Saya pikir saya bisa mencarinya, namun, hal-hal menarik itu tidak sedetail yang dipaparkan dalam episode kali ini.
Keterbatasan waktu untuk mencari bahan tulisan tentang sungai Amur pun menjadi kendala. Hahaha. Ini bisa menjadi salah satu bahan pembelajaran saya, bahwa nanti setiap melihat tayangan-tayangan National Geographic dan ingin menjadikan konten tulisan, saya harus menyiapkan waktu yang cukup untuk meriset hal tersebut.
Kembali ke sungai Amur. Dalam episode ke tiga ini, yang saya tonton hanya setengah bagian sepertinya adalah cuaca yang ekstrim di anak sungai Amur yang terletak di lokasi paling barat ini.
Anak sungai Amur akan mengering ketika musim panas tiba, namun, ketika musim dingin tiba, anak sungai Amur akan menjadi beku. Siklus yang unik, ketika anak sungai Amur mengering dan musim peralihan berganti serta angin Pasifik berembus, akan turun hujan dengan sungai yang tinggi. Mengisi kelokan sungai Amur sehingga terisi air kembali.
Ini menjadi hal yang menarik, di mana air dari anak sungai Amur tergantung dari musim yang terjadi. Ketika angin dan badai dari gurun Gobi berembus ke arah sungai Amur, maka bisa dipastikan, anak sungai Amur tersebut akan mengering. Dan kembali terisi jika musim penghujan kembali serta angin dari Pasifik berembus.
Begitulah sekilas tentang anak sungai Amur di lokasi paling baeat yang melintasi padang rumput terluas di planet ini.
1 note · View note
selvself · 3 years
Text
Cuma Curhat.
Hari ini lagi gak tau mau buat konten apa. Lalu tiba-tiba waktu menunjukkan pukuk 23.11 WIB. Sambil mencari inspirasi, saya membuka-buka instagram. Lalu menemukan akun Wendy Anggraeni. Namun, sebelum ke sana, untuk menambah tulisan, mungkin saya mau cerita kejadian hari ini saja.
Jadi, hari ini cukup sibuk. Kok bisa? Ya, karena saya yang kebagian bertanggung jawab memberi bantuan bagi sahabat saya yang terkena dampak covid.
Mulai dari bolak-balik membeli beberapa kebutuhan sehari-hari, hingga mengantarnya sampai depan rumah. Tapi tetap ya, kita tidak melakukan kontak.
Sedih sih, karena saya juga pernah di posisi sahabat saya itu. Bedanya, dulu saya lebih memilih menyimpannya saja dan khusus keluarga inti saja yang tahu. Saya pikir, yang penting kita sudah melakukan isoman selama 14 hari.
Cuman itu, covid menurut saya memang lebih menyerang mental. Bagaimana kita terbatas melakukan kegiatan sehari-hari. Jadi, saya sangat mengerti bagaimana perasaan sahabat saya.
Tadinya saya mau membuat sepotong surat untuk tema hari ini, tapi saya mengurungkannya. Karena waktunya sudah tidak cukup. Hehehe.
Kenapa gak cukup memangnya? Ya itu, karena saya tak sengaja menemukan instagram Mbak Weni Anggraeni ini.
Memang dia kenapa? Awalnya memang tak ada yang aneh di feednya, hanya ketika kita lihat profilnya, ada sorotan tentang MELANOMA.
Apa itu? Sebuah kanker kulit ganas yang berawal dari tahi lalat. What? Tahi lalat? Iya, benar!
Kalian bisa cari tahu sendiri di internet tentang Melanoma ini. Hanya saja, kenapa saya tertarik membaca semua sorotan beliau tentang kisah melanomanya? Karena beliau sudah meninggal.
Saya hanya iseng awalnya, ingin memastikan, beneran udah meninggal? Kok gak ada post dari keluarganya kalau ini bukan beliau dan sudah dinyatakan meninggal gitu.
Akhirnya, saya baca semua sorotan tentang MELANOMA yang dibuatnya. Semakin lama, saya semakin terbawa dengan kisahnya. Saya seolah menyaksikan perjuangan ia untuk sembuh.
Memang, harus diakui, Mbak Wendi ini sangat kuat. Ia melakukan semua sendiri (karena pandemi ini sepertinya, jadi ia tinggal di RS sendiri), ia memiliki tekad yang kuat untuk sembuh.
Meninggalkan anaknya yang tak jauh umurnya dengan anak saya. Saya membayangkan ada di posisi beliau. Rasanya pasti sakit, secara fisik dan batin.
Tak bisa bertemu anak adalah sakit yang paling berat. Namun, saya juga membayangkan. Tidak semua orang seberuntung Mbak Wendi, karena beliau bisa berobat pada dokter terbaik hingga RS terbaik di negeri seberang. Lalu, apa kabar kita yang hanya orang biasa? Ya, memang satu hal yang jangan pernah luput untuk kita syukuri. Kesehatan.
1 note · View note
selvself · 3 years
Text
Saya melihat celah, saya melihat sebuah retak yang cukup dalam. Apakah itu mengancam atau tidak. Saya tidak tahu. Saya tidak tahu kerusakan itu seberat apa.
Saya merasa sudah berusaha memperbaiki, tapi saya tak tahu apakah bisa?
Jika polanya terus berulang, apakah saya masih sanggup?
1 note · View note
selvself · 3 years
Text
I, just tired.
I need some rest.
0 notes
selvself · 3 years
Text
-Bukan Persiapan Biasa-
Persiapan memang penting dalam segala hal. Tak bisa dipungkiri, jika persiapan kita kurang, maka keseluruhan rencana tidak akan berjalan lancar.
Namun, tahukah kamu bahwa ada hal yang lebih penting dari sekedar sebuah persiapan semata?
Ya, itu adalah niat.
Niatlah yang menentukan persiapan itu menjadi ibadah atau maksiat.
Persiapan membobol brankas sebuah Bank. Keren sekali, bukan? Jika di dalam film-film aksi, hal tersebut pasti dipersiapkan dengan baik oleh gerombolan pelaku kejahatan. Biasanya para pelaku kejahatan ini difasilitasi dengan teknologi yang mumpuni. Tak jarang mereka mempunyai Blue Print dari tempat yang akan mereka targetkan. Bahkan para pelaku bergaya sangat keren.
Namun, apakah persiapan yang matang dan sangat terstruktur seperti di atas dapat dikatakan sebuah ibadah atau kebaikan?
Oke, saya akan memberikan contoh yang lain. Lihatlah Robin Hood. Apa yang ia lakukan? Mencuri dari orang kaya, namun, itu semua ia berikan kepada orang miskin. Ini membuatnya menjadi pahlawan. Padahal yang ia lakukan sama-sama mencuri.
Dua hal di atas berbeda niat, namun sama-sama memiliki persiapan yang baik. Lalu, bagaimana? Katanya niat yang terpenting.
Baiklah, mari coba kita lihat lebih jelas.
Mazhab Syafi’i dan Mazhab Maliki, berpendapat bahwa niat adalah rukun ibadah.
Karena niat bagi mereka merupakan tekad untuk mengerjakan sesuatu yang beriringan dengan pengerjaannya. Artinya, niat itu dilakukan bersamaan dengan perbuatan, bukan dikerjakan sebelumnya.
Jadi, jika dilihat dari penjelasan di atas, jelas sekali bahwa perbuatan maksiat meskipun niatnya terlihat baik, maka tetaplah termasuk dosa dan maksiat.
Oleh karenanya, alangkah baiknya kita mempersiapkan segala sesuatu “yang baik” diiringi niat untuk beribadah kepada Allah.
Kenapa “yang baik” harus ditekankan, karena memang sejatinya persiapan itu mestilah untuk sesuatu yang baik yang dapat bernilai ibadah, bukan?
Wallahu a’lam bish showab.
0 notes
selvself · 3 years
Photo
Tumblr media
Ada yang Berbeda di Ramadan kali ini
  Suara selawat terdengar dari toa masjid. Setelahnya diikuti dengan pengumuman tentang waktu untuk tarawih. Besok sudah memasuki hari pertama di bulan Ramadan. Semenjak pandemi tahun lalu, memang Ramadan menjadi berbeda. Namun, tahun ini benar-benar berbeda untukku.
                Sebuah DM di instagram masuk ke dalam akunku. Itu adalah foto Baba (kakak ipar Ibuku) sedang menggunakan kursi roda. Namun, caption yang tertera nampak tidak serius, cenderung bercanda. Walau begitu, aku agak khawatir.
Aku                       : [ Baba ngapain di kursi roda tuh, A? :D ]
Kakak Ipar           : [ Mau disunat. Hahahaha.]
Kakak Ipar           : [ Nganterin si kakek berobat ke alternatif di Tempuran tadi siang. ]
                Lalu terlihat foto Papah menggunakan kursi roda. Seketika hatiku sedikit mencelos.
Tak lama suamiku pulang. Ia baru kembali dari membeli makan. Ia bilang bahwa di luar sepertinya akan turun hujan deras, karena sudah gelap dan berangin.
                Suara adzan isya berkumandang diikuti puji-pujian setelahnya. Ah, suara yang kurindukan. Rintik hujan mulai turun, awalnya sedikit, kemudian beralih menjadi hujan deras. Benar yang dikatakan suamiku tadi, bahwa hujan deras mungkin turun.
                Seperti biasa, petrikor membawa kenangan yang telah lalu kembali. Kenangan tentang Ramadan beberapa tahun terakhir kembali. Sudah beberapa tahun terakhir di rumah Mamah jika bulan Ramadan, salat tarawih kami pasti dilaksanakan di rumah. Di teras depan rumah Bibiku yang berada di samping rumah Mamah. Dengan imam salat yaitu Papah.
Aku teringat foto yang tadi dikirim oleh Kakak Iparku. Ramadan kali ini berbeda, berarti Papah tidak bisa menjadi imam salat lagi di rumah Mamah. Ia memang sudah lebih baik dibanding satu bulan yang lalu, hanya saja belum pulih seperti semula.
Dua bulan lagi  seharusnya Papah dan Mamah bisa berangkat, semoga saja Papah sudah pulih seperti sedia kala. Aamiin.
1 note · View note
selvself · 3 years
Text
Puisi Fast Writing
Aku menatap kursor yang berkedip.
Berharap beberapa kata terangkai.
Kucoba memaksa neuron otakku untuk mencari.
Namun apa? Tak ada yang istimewa terjadi.
Ia masih bergerak di atas kertas putih.
Menunggu jemari merangkai kalimat rapi.
Nihil,
Ia tetap bergeming.
Tik tok tik tok,
Jam dinding berdetak.
Kertas itu masih kosong,
Seolah jemari ini tak mau bergerak.
Akhirnya, sebuah kata tercipta,
Perlahan merangkai kata.
Hingga satu paragraf.
Tak melihat apa yang salah.
Jemari itu terus menari,
Namun di akhir ia berhenti.
Bukan karena usai,
Tapi karena otaknya tak sampai.
Ia ingat materi hari ini di kelas.
Menulis cepat berpikir sekilas.
Menggunakan jubah penulis saja.
Tanpa mengedit tanpa jeda.
Tulis saja apa yang kau pikirkan,
Semudah kau mengunyah apa yang kau makan.
Atau semudah kau membalikkan telapak tangan.
Teorinya sih begitu,
Tapi otak tetap buntu.
Tidak mau bekerja sama atau membantu.
Tak mau berpikir malah membatu.
Aku tahu puisi ini gak nyambung,
Tapi biar saja mau nulis apa nabung,
Yang penting semua bersambung,
Seperti hijaunya lumbung.
Lumbung apa ini?
Tentunya lumbung di lembar nilai.
Nilai dari 30 hari menulis.
Agar tetap menulis secara lihai.
Hei, sudah berapa kata sekarang?
Aku kira sudah sesuai aturan.
Lebih dari dua ratus kata untuk dikarang.
Tinggal di posting di platform yang diinginkan.
Eh, sudah dulu ya kawan.
Sampai jumpa lagi nanti di hari kemudian.
Insyaallah,
Selamat malam,
Dan semoga mimpimu indah, teman.
2 notes · View notes
selvself · 3 years
Text
Sejak Kapan?
“𝙺𝚊𝚔𝚎𝚔, 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚞𝚑. 𝙰𝚢𝚘 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗𝚎𝚝-𝚙𝚕𝚊𝚗𝚎𝚝𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚒𝚜𝚜𝚞𝚎 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚐𝚒.”
“𝙱𝚒𝚜𝚜𝚖𝚒𝚕𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛𝚘𝚑𝚖𝚊𝚗𝚒𝚛𝚘𝚑𝚒𝚖. 𝚈𝚊 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚎𝚔 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚞𝚑, 𝚊𝚊𝚖𝚒𝚒𝚗!”
Aku tersenyum memperhatikan voice note yang sengaja ku kirim untuk papah. Ku minta anakku untuk mengisi voice note itu. Kemarin mamah menelepon agar kami saling memberi semangat untuk papah yang sedang diisolasi.
Kemarin malam aku coba untuk melakukan video call, namun sepertinya papah sudah tidur. Sebagai gantinya ku kirimkan gambar anakku memegang tulisan “Semangat sembuh, Kakek!” dan juga mengirimkan video anakku juga dengan kata-kata yang mirip, menyemangati agar lekas sembuh.
Lalu tadi pagi, ku coba melakukan video call lagi. Tersambung, namun jaringannya jelek dan video lebih banyak berjeda. Aku melihat rambutnya yang putih dan pipinya yang tirus. Yang membuat hatiku sedikit mencelos adalah sinar matanya. Ia begitu redup, bahkan tidak fokus.
Padahal belum sampai satu bulan lalu kami masih seperti biasa. Sejak enam tahun yang lalu, saat mamah kelelahan dan minta istirahat di tangga mall di pusat grosir terbesar di ibu kota.
Aku menyadari satu hal, sejak kapan kedua orang tuaku sudah tua? Biasanya mamah tak pernah meminta istirahat ketika berbelanja, namun saat itu ia terlihat begitu letih, berjalan pun sedikit tertatih. Rasanya aku terlalu sibuk dengan urusanku, hingga tak menyadari bahkan di tahun depan aku akan menikah.
Kemudian, beberapa tahun yang lalu, aku menyadari hal lain. Aku bertanya sesuatu pada papah, namun papah tak menghiraukanku, seolah aku tak ada di sana. Aku diam, merenung, lalu kuulangi lagi pertanyaanku, hanya saja nada suara kutinggikan, barulah terdengar jawaban dari papah. Lagi-lagi aku tertegun. Sejak kapan kedua orang tuaku sudah tua? Aku benar-benar tak menyadari waktu berlalu begitu cepat.
𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝑹𝒂𝒊𝒉𝒂𝒏, 𝒅𝒆𝒎𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒂, 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒂𝒏.
Lalu, beberapa minggu ini pun aku kembali tertegun, sesuatu yang paling aku takutkan terjadi, sesuatu yang aku bahkan tak mau membayangkannya. Sesuatu yang memanggil kewajiban kita sebagai seorang anak untuk berbakti.
Allah mulai mengambil sedikit kenikmatan papah, ia mulai sakit. Untuk BAK dan BAB sulit. Sakitnya tak kunjung membaik sehingga mengharuskan ia dirawat. Kemudian di sinilah aku, bertanya-tanya. Semoga saja hal menakutkan lain tidak akan terjadi. Semoga saja waktu kami masih panjang. Semoga dan semoga yang lain.
𝑺𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈, 𝒂𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊, 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒂𝒏 “𝒔𝒆𝒋𝒂𝒌 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏” 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊. 𝑺𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂.
Pah, kita memang tak pernah dekat, tapi aku tahu, segala keberuntungan, segala kebaikan yang terjadi dalam hidupku. Bahkan semua kebaikan yang menyentuh hatiku, itu tak lain karena doamu. Doa papah dan mamah.
Ayolah Pah, setelah tertunda satu tahun, tahun ini waktunya kalian pergi menjadi tamu Allah. Ayolah, Pah! Tinggal beberapa bulan lagi, jangan menyerah.
4 notes · View notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
Jadi udah tw siapa mirip siapa ? 😂😂 . . . #mahesharrasyid #therahadian’s
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
"Find a group of people who challenge and inspire you; spend a lot of time with them, and it will change your life." — Amy Poehler Artinya dibalik poto emak yg ketjeh ada bayi yg ngamuk pgn nenen d stoller sebelah kiri 😂😂😂 Maapin emak y nak 😁😁 . . . #sisterhood #mates #raisadanisyana
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
"Mari terus menulis bahkan jika hanya bisa menulis diatas daun2 sekalipun" *Tere Liye* Sedih ya bang walaupun abang gak bisa menulis lagi diatas kertas ,tapi abang bisa menulis diatas keyboard .. Tereliye sudah tak menerbitkan buku lagi ,jika ingin pesan ebook tereliye ,bisa ke > @darwistere.liye 🙂 . . .#ebooktereliye #bukupergi #tereliye #ebook
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
Baby Shark yg sipit2 🦈👶🏻 . . . . #mahesharrasyid #babyshark
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
~ |The Rahadian| ~ . . . #mahesharrasyid #familygoals #love
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
Bayi kelinci 🐰 . . . #mahesharrasyid
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
Momen langka yang bisa diabadikan ..biasanya tiap udah dandan ayah ibu nya ,cuma bertahan paling lama 5 menit doang udah gitu ribet sama bocah 😅😂 Tetap seperti ini ya yah ♥️ @rahadianyogie . . . #mobilegrapher #kondangan #mr&mrsRahadian #love #couplegoals
0 notes
selvself · 7 years
Video
I called them ♥️ @rahadianyogie . . . #1stanniversary #weddinganniversary #mahesharrasyid #instagram #chocolatecake
0 notes
selvself · 7 years
Photo
Tumblr media
Happy 1st anniversary ♥️🎁 Terimakasih ayah untuk pemberiannya ..Saya suka dua2nya .. 😁 . . . #mahesharrasyid #1stanniversary #weddinganniversary #love #instagram #instafood #chocholatecake
0 notes