Tumgik
sipenikmatlara · 4 years
Text
Tumblr media
7 notes · View notes
sipenikmatlara · 4 years
Text
Mungkinkah pintu hatiku akan terbuka Dengan kunci yang pernah kau patahkan?
___________________
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
"Kamu tau?
Aku adalah orang yang payah dalam hal melupakan".
___________________
3 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
"Berbicara tentang kepergian, meninggalkan ataupun ditinggalkan rasanya sama saja. Sama-sama menyakitkan."
~pojok nostalgia~
2 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Semoga aku termasuk golongan orang-orang:
- yang tidak pernah mengungkit kebaikan dengan orang lain.
- yang tidak pernah berpura2 baik agar punya banyak teman. Baik yaa baik aja.
- yang selalu menghargai pertolongan orang lain sekecil apapun itu.
- terakhir, semoga tidak lagi dipertemukan dengan orang golongan ini.
2 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Cuz if you think I'm such a happy person, no you are wrong
By saying my laughter is louder than yours
Shut your freakin' mouth
-skinnyfabs (happy)
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
Sebab namamu adalah kata yang kubiarkan malaikat bosan mendengarnya.
Do'a yang kubiarkan langit terpenuhi olehnya.
~pojoknostalgia~
2 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Bukan dia yang memberimu harapan. Hanya kamu yang salah mengartikan tatapan.
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
Bahkan dalam keadaan layu pun, kamu tetap terlihat cantik.
Tumblr media
0 notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Pernah menjadi bagian terpenting, lalu perlahan dilupakan.
Sakit memang, tapi aku tak pernah menyesal : )
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
Sederhana saja,,,, aku ingin mencintaimu tanpa alasan apapun. Tanpa ada mengapa, tanpa jawab karena. Sebab jika aku mencintaimu dengan apa-apa yang ada pada dirimu, aku khawatir akan meninggalkanmu sebab apa-apa yang tidak ada padamu.
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
Hanya akan menjadi hayalan bagi yang belum menemukan sandaran. 😭
Lembayung
Di lembayung sore seperti ini, aku biasa menggandeng tanganmu. Mengisi relung-relung kosong di sela jemarimu.
“Mau ke mana?” Tanyamu.
Aku terkekeh, “Ke depan, ke indomaret. Jajan.”
Kau tidak protes. Kau menyetujui untuk ikut tanpa banyak tanya beserta gegas memakai sepasang sandal bewarna merah yang tampaknya hanya muat untuk kaki kecilmu saja.
Kita berjalan. Banyak tertawa. Kau mencoba menyamakan derap langkahku agar tidak tertinggal di belakangku. Kita adalah dua pasang yang mudah bahagia di hal-hal yang sederhana. Sesederhana menghabiskan sore menjelang malam dengan jajan di minimarket lalu pulang ke tempat yang sama.
"Tak apa sesederhana ini?” tanyaku sepulang dari minimarket itu. Dengan melingkar keresek putih di lenganku sedangkan lenganku yang satu lagi kau peluk erat. 
“Gak papa. Asal ada kamu.”
Belum aku menjawab, tiba-tiba kau memotong lagi, “Jalannya jangan cepet-cepet!!” Ucapmu ketus dengan dalil ingin memeluk lenganku lebih lama ketimbang biasanya.
Aku duduk di sebelah pintu, sedangkan kau asik mengganti baju dengan pakaian yang lebih sejuk di tengah panasnya kota ini meski sekarang cuaca sedang berganti menuju malam.
“Malam ini kita mau ke mana?” Tanyamu yang tengah menggulung rambut dan mengikatnya ke belakang.
“Di kamar saja, boleh?” usulku.
“Boleh.” Kamu langsung duduk di sebelahku, menyandarkan kepala di bahuku, lalu sibuk membuka ponselmu lagi.
Buatku, menghabiskan banyak waktu dalam satu ruangan yang sama asal bersamamu, aku seperti tidak pernah kelewatan apa-apa. Sebab, untuk hidupku, kamu adalah segalanya. Seakan wangi tubuhmu yang belum menyentuh air sejak pagi, wangi rambutmu yang tak kau bilas sejak kemarin, tak pernah mengganggu hidungku. Aku nyaman bersamamu di segala keadaan. Keadaan terburukmu sekalipun.
Sebab, kau; adalah hal-hal sederhana yang begitu aku cinta.
Lalu, kita menghabiskan seharian menonton tivi via hdmi. Sesekali ketika lehermu lelah, kau rebahkan kepalamu di dadaku sambil sedikit merengek memasang wajah manja itu. Kita tetap melanjut menonton, bedanya, kali ini tanganku memijat pelan punggungmu.
Seakan saat itu aku bisa dengan sombongnya berkata bahwa aku tau apa isi jawabanmu ketika mereka bertanya sebuah pertanyaan yang itu-itu saja;
“Apa tidak bosan seharian di kamar gitu aja?”
Sebab, aku pun akan menjawab hal yg sama seperti apa yg akan kau ucapkan di depan segala tanya-tanya itu;
“Bosan? Selama bersama dia?”
Kau melirik ke arahku, lalu tersenyum manis sekali, 
“Tidak akan pernah.”
263 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Tumblr media
6K notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Tumblr media
2K notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
"Kecewa tidak datang dari hati yang tidak berharap. Jadi jangan marah kepada siapapun yang membuatmu kecewa. Karena bisa jadi, kesalahan justru ada padamu."
~intan_mwrni~
2 notes · View notes
sipenikmatlara · 5 years
Text
Dan lucunya, aku masih tetap menunggu orang yang bahkan tidak pernah berjanji akan datang :')
-intan_mwrni
1 note · View note
sipenikmatlara · 5 years
Text
"Jangan terlalu cepat mengartikan ketidakhadiranku sebagai menghilang. Sebab berjuangpun terkadang butuh jeda"
~intan_mwrni
2 notes · View notes