Oktober
Oleh @segudangpikiran
Ku tatap awan-awan
Layaknya menanti datangnya hujan
Berharap terkabulnya harapan
Ternyata sirna dibawa angin
Sungai-sungai telah mengering
Karena hujan tak kunjung datang
Kini Oktober benar-benar gersang
Bagaikan hati yang telah kosong
18 notes
·
View notes
Cahaya
"Tidak perlu memadamkan cahaya orang lain untuk membuat dirimu terlihat bercahaya, begitupun tidak perlu memburukan orang lain untuk membuat dirimu terlihat baik.
Bersabarlah dengan cahayamu sendiri dan teruslah berbuat baik karena pribadi yang baik akan terus bercahaya dimanapun ia berada, barokallah fiikum"
21 notes
·
View notes
Berbisik-bisik menggelitik hati yang fasik
Yang menarik akan berujung dengan intrik
Masalah pelik susah payah ditampik
Tancapkan suntik bisa ular berderik
jeritmalam x mtsny
2 notes
·
View notes
Nyalimu besar jua tuan,
Bukankah sudah pernah ku sampaikan aku adalah lautan
Ombakku sanggup menggulungmu hingga kematian
Damai debur ombakku bisa membuatmu lalai akan kehidupan
Nampaknya ragu diwajahmu tertutup ambisi
Percayalah menyusuri lautanku tidak semudah anganmu
Hanya berbekal ketangguhan saja ditengah jalan papanmu oleng
Tuan, sudah pernah ku sampaikan padamu
Ada yang lebih mahal dari mutiara yang diincar dunia
Perasaan nyaman menyaksikan sang surya lebih mahal
Dirimu begitu angkuh, tiap berbicara saja rahangmu sedari tadi mengencang
Aku sedang tidak bernafsu memberimu argumen bodoh
Jika tuanku bersedia menghabiskan surya pulang ke peristirahatannya, kunyatakan lautku jadi milikmu
Hanya sampai surya tenggelam,
Coba diuji seberapa sanggup tuan angkuh bertahan
3 notes
·
View notes
Sakit ini kujalani sendiri
Kurasakan setiap denyutan, hingga rasa ngilu yang hebat,, kunikmati. Hanya kumohon Pada Yang Kuasa agar aku ikhlas dengan sakit ini, semoga aku kuat melaluinya, dan sakit ini segera berakhir berganti dengan kebahagiaan
#catatan25februari2024
3 notes
·
View notes
abadi
pada riuh ruai tengah kota
ku simpan lekat tiap jalan yang pernah kita jejaki dan ku persembahkan bahwa kamu pemiliknya
di tiap kalimat yang coba ku urai bagaimana senyummu
ku terjemahkan bahwa kamu merupa tentram yang abadi
seperti lagu-lagu yang diputar hingga seribu kali
seperti puisi-puisi yang ku tulis agar tentangmu tak lekas mati
tak akan bosan untuk kunikmati
aku membiarkanmu membahasakan diri sebagai kekal rindu yang melekat pada tiap memori
biar tak lagi bernyawa sebagaimana janji terakhir kali
aku bersumpah bahwa jatuh cinta padamu adalah kenangan yang akan ku bawa mati
maka, hiduplah di sini
bersama tulisan yang berubah menyepi
bersama doa yang akan memelukmu di tiap lelap hingga kamu mampu jatuh cinta kembali
—itsbyw
3 notes
·
View notes
Pada hari hari panjang, satu dua alasan untuk tetap tinggal tak bisa lagi menahan langkahnya, keputusan keputusan besar diputuskan tiba tiba, bertekuk lutut diujung petang, lalu tergesa menyeberangi malam
Terdekaplah ia pada lelahnya sendiri, meraung meredakan tangisnya sendiri.
Istirahatlah.
Hari hari panjang yang kau keluhkan tidak akan menunggumu kembali
Hal hal yang kau khawatirkan sepanjang malam tidak akan menakutkan lagi
Tatapan tatapan tajam dari beberapa pasang mata tidak akan bisa menahan langkahmu lagi dan lagi
Istirahatlah.
7 notes
·
View notes
Maaf untuk perasaan yang tak bisa di bawa pulang
Karena untuk kembali merasakannya aku sudah tak punya peluang
Menutup segala pintu yang dulu sepenuhnya terbuka
Tak ada celah untuk sesiapa pun juga akhirnya
Aku dan hati yang kini sendirian
Biarkan...
Tak perlu di usik dengan segala rayuan
Tak perlu di bujuk dengan segala perasaan
Tak perlu menunggu karena hanya akan membuat waktumu terbuang.
"Aku dan segala perasaan asing ku, yang tak bisa lagi kompromi untuk mengatakan rindu"
34 notes
·
View notes
Angin Musim Semi
Kala diriku mulai tersesat
jati diriku mulai mati perlahan
Namun satu angin kuat datang padaku
menghentak kuat robohkan badan
jatuh tersungkur menghantam lantai
Rasanya memang sakit
menjalar dari ubun-ubun ke ujung kaki
Tapi setelahnya aku tersadar
apa yang telah aku lupakan dan kekuranganku selama ini
Mendobrak pancaindra kuat-kuat
angin ini begitu hangat
Seperti musim semi yang berdatangan
Kuncup bunga di dunia imaji
mulai bermekaran
dan menghambur hiasi awanganku
yang gelap jadi benderang
yang busuk jadi mewangi
Menghantam ruang pikir
kebat angin ini bangkitkan saraf yang mati suri
Bawakan satu kecupan masa lalu
Dimana aku begitu berapi-api
Dimana aku teguh akan dunia idealku
Dimana aku tidak takut untuk jatuh berulang kali
Selama ini aku berpikir untuk menyerah
setelah berulang kali tersapu kegagalan
dari dunia ideal yang aku inginkan
dan memilih untuk hadapi kenyataan
Tapi setelah aku menyadarinya
menjalani hidup seperti itu
bukanlah hidup yang aku inginkan!
Seseorang di masa lalu pernah berkata
Apa itu jatuh dan menyerah?
Ya ampun, hanya jatuh sekali dan kau ingin menyerah?
Itukah dirimu?
Dan membantu orang lain untuk dirimu sendiri?
Apakah kau bercanda?
Kau hidup untuk siapa?
Ah benar
Aku adalah aku
Aku si pantang menyerah
yang berjuang untuk diriku sendiri
Terkadang egois itu perlu
Karena hidupku untukku
bukan untuk orang lain
2 notes
·
View notes
"Aku suka malam, tapi tidak dengan gelap. Aku gak suka siang, tapi senang dengan terang. Siang terlalu bising, sedangkan malam jauh lebih menenangkan."
Sepetak kamar kecil. 11 maret 2023
2 notes
·
View notes
Yuk kita coba ikhlaskan perjuangan kita. Karena hasilnya tergantung sang pencipta . Semoga bermanfaat, Salam, @lantai_kampoeng ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Judul buku: Kau Tuduh Aku Meng-Covid-kanmu Penulis: Bon Yosi Harga: Rp. 60 ribu (harga PO) Ukuran: 14 x 20 cm Tebal: 108 halaman Tahun terbit: September 2021 . Informasi & pemesanan: @lantai_kampoeng Bon Yosi: 0818 1896 7887 ⠀ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 🌷 Follow @lantai_kampoeng 🌷 🌷 Follow @lantai_kampoeng 🌷 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ #murnisetya #poempm #poem #poetry #penulisindonesia #bicaraasa #catatanstory #bicara_rasa #sastrajeda #ayosemangat #rintisanindonesia #marimembaca #sajakcinta #puisiku #motivasionline #literasi #pemudahijrah #quotes #gagalmoveon #semangat #bisayokbisa #janganlemah #perempuankuat #jagahati #stayhome #indah #lakilakihebat #lantai_kampoeng (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CoFEKnUrvzb/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes
·
View notes
Desember
Oleh @segudangpikiran
Bila Desember telah usai
Kutahu tiada seorangpun peduli
Hanya tersisa serpihan memori
Dalam lemari kenangan abadi
Bila tahun ini berakhir
Kutahu tiada seorangpun bersyair
Hanya terdengar desiran petir
Dikala hati nan hancur lebur
Oh, Desember
Kutahu kau mengalir seperti air
Walau dirimu terselubung khawatir
Tetaplah pesona hingga akhir
8 notes
·
View notes
aku ingin bilang pada ayah
Ayah,apa kau ingat ketika dulu putrimu suka sekali dengan kembang api? Aku yang selalu memintamu membangunkanku tepat diperayaan tahun baru. Namun kau selalu melewatkan hal itu untukku. Hingga akhirnya aku bangun pagi tanpa melihat satupun kembang api.
Ayah, apa kau ingat ketika dulu putrimu seringkali terduduk di jendela dekat sungai yang tengah menunggumu pulang. Tapi kau memilih pulang lebih petang.
Ayah,apa kau ingat aku suka ikut pergi bekerja denganmu dipesisir pantai Jogja. Namun kau selalu melarangku untuk pergi kesana.
Ayah,katamu hidup ini akan terasa baik-baik saja asal kita yakin dan percaya. Tapi nyatanya aku hampir sering jatuh tersungkur. Atau justru aku yg kurang bersyukur?
Aku tau,bahwa bebanku tak lebih berat dibanding beban mu. bahwa tangisku lebih banyak dibanding tangismu. bahwa senyumku tak selebar senyum yg kau punya. Tapi ayah,meski kadang hidup itu terasa sulit,aku berusaha untuk bisa terus bangkit. Meski aku tak sekuat dirimu,nyatanya aku bisa berdiri di atas kakiku.
Ayah,aku tak pernah menyukai segala pilihanmu. Aku tak menyukai cara berpikirmu yang berbanding terbalik denganku. Aku seperti tak bisa hidup dengan caramu. Dan yang aku pahami,ternyata kecewa sudah seringkali mampir sejak aku masih kecil.
-zizi
3 notes
·
View notes
Manusia adalah kesepian yang bernafas, berbicara, melihat, mendengar, dan hidup.
-jeritmalam
5 notes
·
View notes
Kita; dua kata yang dipisahkan tanda baca
pada secarik kertas lusuh, kurangkai paragraf yang mendiami amigdala. frasa yang membuncah-ruah namun termaktub abadi dalam kepala. isinya sederhana, pilar janji yang engkau lukis di antara rongga dada — merengkuh singgasana hampa.
kalimatmu masih kurekam indah. tatanan diksi sederhana yang mampu meluruhkan kecamuk badai — meruntuhkan dinding pertahanan.
'tak usah kita risaukan masa depan. jalan-jalan ini berkubang dan berlubang. namun, selama tangan kita masih saling menggenggam, maka tekadku kan abadi tuk hadirkanmu senang'
lantas, setelahnya, waktu berlalu dengan cepat. banyak hal pun kian runyam. kutagih satu persatu sumpah yang engkau langitkan di hadapan raguku. kau jawab dengan beragam alibi yang kian memudarkan yakinku.
kehendakmu; sejak dulu selalu menjadi tanda tanya besar yang tak kunjung mampu kutuai jawabnya. asumsiku kian liar — dipenuhi spekulasi dan praduga. reka terkejam semesta berputar ulang terus-menerus tak berjeda pada lobus frontal. imaji pengkhianatan yang dihidupi lantunan bualan dari mulut manismu.
gejolak tuduhan pun menyeruak. tak lagi berakhiran tanda tanya, kini tiap rinci dialog tengah malam kita pun dibubuhi tanda seru. diskusi dengan kepala dingin terdengar basi — denting jam berdetak perlahan bagai jeda dari tiap racau yang terlontar. ego dan amarah mendominasi nalar dan cinta yang dirakit sepanjang perjalanan bersama merengkuh asa. konflik yang sama terjadi berulang, dan kita terjebak dalam lingkaran setan.
nyaman, suka, serta mimpi-mimpi yang terajut penuh makna kini membias. eksistensi kita memudar di mata jagad raya. lalu mati dan hilang di tengah kelam galaksi yang menelan seluruh janjimu. serapahku terdengar percuma — engkau tak lagi ada.
dan kita usai sudah.
12 notes
·
View notes
terdapat ingatan tergeletak mengenaskan
serupa kehilangan tuan meski setiap waktu berlalu-lalang di depan
daripada mengakui, keduanya bersua layaknya manusia tanpa saling mengenal
mereka lupa satu hal
ada waktu yang dihabiskan dengan berbagi cerita yang dibuat lucu
supaya mengundang tawa, pernah
ada mata yang beradu tatap dengan hati merapalkan doa
mengenai sebuah harapan akan suatu masa di mana
keduanya mengulang kisah masa lalu di atas kursi kayu
ah, manusia
mereka pandai menipu
kita memang pintar bersandiwara
—itsbyw
7 notes
·
View notes