Tumgik
#Dikira Party
borobudurnews · 11 months
Text
Dikira Party, Rombongan Bule Datang Ke Resepsi Pernikahan di Jogja
BNews-JOGJA– Acara pernikahan di Yogyakarta menjadi perhatian dan viral setelah rombongan bule ikut bersalaman dan berfoto bersama pengantin. Momen pernikahan unik ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @argtnjl. Dalam video selama 15 detik tersebut, kedua pengantin terlihat mengenakan busana adat Jawa modern dengan warna merah marun. Para mempelai melakukan resepsi di luar ruangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pbdsbdayakparty · 2 years
Text
Kenangan lama....
Buat pengetahuan anda yang mungkin baru sahaja mengikuti perkembangan parti ini, inilah satu-satunya calon atau calon tunggal parti PBDS Baru yang bertanding di PRU14 dahulu di kawasan parlimen P202 Sri Aman. Pada masa itu, beliau dikecam hebat terutama dari bangsa Dayak sendiri. Walaupun, mendiang dikecam hebat, beliau tetap berdiri teguh dan berjuang demi bangsa nya.
Beliau pernah menyatakan, jika orang lain tidak melakukannya, biarlah dia sendiri melakukannya kerana dia berasa kasihan kepada bangsa Dayak yang sering ditindas. Seorang pejuang yang berjuang dikira sebagai seorang pejuang yang berjuang untuk tanahairnya dan bangsanya. Itulah yang kami belajar dahulu daripadanya. Sikit demi sedikit kami sampai ke tahap ini walaupun ada yang mahukan kami meletakkan lebih banyak daripada itu.
Kata pepatah Melayu, "Sikit-sikit, lama-lama jadi bukit". Yang penting jangan berhenti berjuang dan meneruskan perjuangan sehingga menutup mata. Benarlah, perjuangan beliau terbukti begitu. Kami akan meneruskan perjuangan dan semangat dayakisme beliau.
R.I.P. Tuan Presiden Cobbold John
Tumblr media
0 notes
syafitas · 4 years
Text
Tumblr media
Besok siap-siap pagi, ya. Kumpul di tempat biasa.
Tertulis sebuah pesan di dalam grup obrolan yang isinya teman-teman.
Esoknya, semua berkumpul seperti biasa. Dengan mata sembab; berulang kali menguap; iler dan belek masih ada yang menempel di tempatnya.
Ditambah cuaca hari itu seakan mendukung kegiatan kami: bisa dibilang mendung tapi ada panas matahari yang malu-malu muncul.
"Mau kemana sih, Nan?"
"Nggak tahu. Ikut Abang aja."
"Ngantuk."
"Duduk depan deh. Biar tidur."
"Emang kalo duduk belakang nggak bisa tidur?"
"Bisa. Bisa nindihin temen sebelah lo!"
"Ih apaan! Gue nggak serusuh itu kalo tidur."
"Hahahaha. Iya, iya."
"Yok semuanya kumpul!"
Seruan terdengar nyaring di depan sana. Tujuh manusia yang sedang mengeratkan jaketnya masing-masing perlahan bergerak ke sumber suara.
"Mau kemana sih, Bang?" Tanya perempuan yang sedari tadi sibuk merapikan rambut.
"Ikut aja. Mumpung libur. Kita having fun. Setuju?"
"Setuju!!" Sorak semuanya.
"Mobil ada dua. Bebas mau masuk mana aja. Ray, lo nyetir kan?"
"Iya, Bang."
"Ta ikut sama Ray, Bang."
"Oke."
4 orang masuk di mobil pertama, sisanya tentu saja masuk di mobil kedua. Perlahan kedelapan roda itu bergerak menuju tujuan.
"Gue ngantuk banget Ray. Gue tidur ya. Lo ditemenin Tata doang gapapa, kan?"
"Eh--"
"Iya gapapa. Tidur aja, Ko. Lo juga, Ra. Tidur aja. Nanti kalo udah sampe gue bangunin."
"Oke Ray!" Seru kedua orang yang sedang mengatur posisi nyaman di kursi belakang.
"Nan...."
"Gapapa, Ta. Lo tidur juga gih. Gue tidur cukup ko."
"Duit cukup?"
"Kasih sayang pacar aja si gue yang belum cukup."
"Yeeee! Cari makanya."
"Lo aja ada, kenapa gue harus nyari?"
"Dih, emang gue mau sama lo?"
"Ya kalo nggak mau sekarang kan belum tentu nggak mau nanti."
"Bodoamat ya, Nan."
"Lo penasaran nggak kita mau kemana?"
"Lebih penasaran kita bakal makan siang apa ya? Ini kita jalan jauh lewat tol, kalo makannya bakso mah mending jalan ke Ancol. Hahaha."
"Sialan, hahaha."
--
Beberapa jam berlalu. Dua buah mobil terlihat memasuki sebuah pekarangan rumah yang sangat asri.
"Rumah siapa nih, Bang?"
"Ada. Temen. Yuk, masuk."
"Oke."
Mereka pun memasuki rumah. Terlihat seorang laki-laki paruh baya mempersilahkan mereka masuk dan mengarahkan ke halaman belakang.
"Wah, gila. Ini bukan cuma bunga, tapi kebon." Ujar Tata.
"Suka?" Tanya Bang Reno.
"Banget."
"Hahaha. Guys! Yang mau nyebar, nyebar aja. Itu di sebalah kanan ada buah juga yang udah siap panen. Puas-puasin ya."
"Yes, yuhuuuuuuu." Teriak Rara, Viona dan Tata yang sedari tadi melihat sekitar.
Semua menyebar. Mencari spot paling cantik untuk latar foto; mencari spot paling nyaman untuk sekedar menikmati kopi dan rokok.
"Ikut gue, Ta."
"Sekarang Bang?"
"Taun depan!"
"Hahahaha, yok!"
"Liat deh."
"Hah...ini?"
Di depan sana, terhampar beberapa mawar putih yang melambai di antara daun karena ditiup angin.
"Seneng nggak lo?"
"Gue nggak bisa ngomong. Ini cantik banget. Banget. Banget! Parah! Lo parah, Bang."
"Hahaha. Biasa banget kan bawain bunga tangkai. Nih gue bawain kebonnya."
"Bawa pulang boleh?"
"Setangkai?"
"Sekebon, hehe."
"Boleh. Boleh gue tinggalin aja sih lo di sini. Hahahaha."
"Ih, sialan."
"Gih sana. Lo liatin tuh mawar sampe mata lo copot."
"Lo nggak mau nemenin gue? Fotoin gitu."
"Ogah! Capek. Entar gue panggil Rara sama Vio biar nyusul lo."
"Abang...terima kasih."
"Sama-sama Adik kecil."
Reno pergi meninggalkan Tata yang satu menit kemudian sudah tenggelam dalam pesona sang Rosa Alba.
--
"Cabut, yuk. Capek. Gue aus." Ujar Vio.
"Yuk, Kak."
"Gue ke toilet dulu, ya. Ka Vio sama Rara duluan aja."
"Mau minum apa lo, Ta?"
"Ice lemon tea Ka, tolong."
"Okay."
Setelah keluar dari toilet. Tata melihat ada beberapa mawar putih yang sepertinya baru saja dipetik. Ia pun menghampiri meja tempat tergelataknya mawar tersebut.
"Ray, maju aja sih. Gue dukung."
"Gue kapan mundur sih Bang?"
"Lo bahkan udah ngelepasin, bukan mundur lagi."
"Dulu."
Pelan tapi jelas. Sepertinya ada percakapan menarik di balik tembok tempatnya berdiri.
"Sekarang?"
"Nunggu."
"Apa yang lo tunggu?."
"Dia, lah."
"Ya, tau, Ray. Maksudnya tuh--"
"Gue nunggu hatinya Bang. Gue nunggu perhatiannya, fokusnya, yakinnya. Semuanya. Nggak cuma satu aspek."
"Kalo ternyata penantian lo sia-sia?"
"Ya belom jodoh."
"Segampang itu?"
"Apa yang bikin itu jadi susah?"
"Lo udah ngeluarin usaha segitu gedenya tapi hasilnya ngga sesuai itu nggak gampang hlo, Ray. Lo nggak sakit hati? Dendam? Or like that."
"Ada, lah. Dikira gue ultramen apa hahaha. Tapi buat apa disimpen sih Bang? Konsekuensi. Nggak semua yang gue pengen bisa gue wujudin."
"Lo nggak papa dia nggak respon?"
"Nggak papa. Itu artinya gue harus lebih yakinin dia kan. Sebelum dia milih orang lain. Gue masih bisa usahain dia Bang."
"Ini masuk teori buang-buang waktu nggak sih?"
"Bagi gue sih nggak, ya."
"Mau gue kenalin ke cewek lain aja nggak sih, Ray?"
"Lo nawarin cewek ke gue? Nggak salah?"
"Hahahahaha, bangsat! Bener juga."
"Ngebet banget nyuruh gue mundur. Mau maju lo?"
"Lo nggak mundur juga gue dari dulu tetep maju. Tapi kan udah disuruh nyerah duluan sama keadaan."
"Hahahaha. Lo tuh, ya. Anak gerejaan lo bening-bening banget Bang. Nggak ada yang nyangkut?"
"Banyak. Tapi tiap liat dia, bahkan dari jauh tuh, kayak, gue deg-degan mulu. Bego banget deh rasanya."
"Gila, ya. Ada apanya sih dia?"
"Semedi di gunung kali. Minta ajian. Hahahahaha!"
"Goblok! Hahahaha. Cabut ah, kayak homo gue sama lo berduaan di sini."
"Ya lo mau aja gue ajakin mojok. Awas belok suka sama gue. Hahaha."
"Sinting!"
Suara langkah makin lirih terdengar. Tata memberanikan diri berjalan ke balik tembok. Terlihat dua punggung sudah berjalan jauh di depan sana. Saling menertawakan; saling melayangkan sentuhan fisik.
Sebuah buket berisi mawar putih sudah ada di genggaman. Ia pun mulai melangkah menuju arah yang sama dengan dua manusia sebelumnya. Menarik napas dalam; tersenyum tenang seakan mendengar percakapan tadi adalah hal paling menggelikan.
--
Semua sudah berkumpul di sana; mengelilingi meja bundar yang dipenuhi gelas dengan berbagai minuman.
"Dari mana lo?" Tanya Raynan saat Tata kembali bergabung bersama ketujuh temannya.
"Toilet."
"Nguras kolam? Lama amat."
"Sirik aja sih."
"Berantem mulu ya lo berdua. Mending siap-siap. Kita cabut buat makan siang. Sekalian ada yang mau gue omongin." Sela Reno.
"Minum Rara belom abis ih."
"Pesen lagi entar di sana. Gue udah reservasi."
"Meluncur!" Kompak semuanya.
Sesampainya di tempat makan. Mereka langsung menikmati hidangan yang telah disediakan. Tenang; hanya ada suara denting sendok dan lirikan-lirikan kode yang mengisi ruangan.
"Ah, Alhamdulillah. Kenyang banget." Ucap Riko.
"Alhamdulillah." Susul Dimas.
"Enak nggak?" Tanya Reno.
"Banget!" Tanpa aba-aba, mereka semua menjawab dengan kompak.
"Hahahaha. Mumpung udah pada kenyang. Gue mau ngasih pengumuman. Udah siap?"
"Hm,"
"Bulan depan, awal tahun. Gue dipindah ke Bali. Kemungkinan besar juga akan menetap. Jadi, gue minta doa sama restu dari kalian, ya. Tapi gue masih bolak-balik Jakarta kok."
Hening. Hanya ada tatapan lurus yang sesekali mengerjap.
"Bohong. Bang Riki sama Bang Anggi juga bilangnya gitu." Rara memulai percakapan.
"Kepentingan mereka beda, Ra. Gue akan usahain."
"Lo udah mantep Bang?"
"Udah, Ray."
"Kita support lo. Congratulation, ya."
"Thank you, semuanya."
"Party nggak ada nih?" Tentu saja celetukan itu didukung oleh tatapan jahil nan ngeselin dari para lelaki yang hadir.
"Oh, tenang. Lanjut sampe malem."
"Asik! Hahaha."
Mereka pun tertawa. Menikmati waktu yang detiknya mulai terasa cepat.
--
"Ta,"
"Iya, Bang."
"Jangan cengeng lagi, ya. Jangan diem-diem aja kalo udah ngerasa berat. Jangan suka bikin orang nunggu, hey!"
"Bentar, kok lo kaya Mas Aya, sih?!"
"Hahaha. Gue sama Aya kan satu team."
"Jelek banget. Lagian siapa sih yang nyuruh nunggu?"
"Lo. Atau sikap lo?"
"Gue tuh udah bilang, ya. Nggak gantungin anak orang macem jemuran siang-siang. Ya kalo dia mau nunggu udah hak dia dong, Bang. Masa gue harus tanggung jawab."
"Tata usaha?"
"Abang pernah liat Tata nyerah duluan sebelum usaha? Kecuali sama pacar orang, ya. Sadar diri banget akutuh."
"Oh pernah."
"Ke siapa?"
"Ke gue."
"Abaaaaaangggg!!!"
"Bener kan? Lo nyerah sama kita, Ta."
"Gue nggak nyerah. Coba bayangin, seberapa sakitnya jatuh di lubang yang sama?"
"Maksud lo, gue akan ninggalin lo selamanya?"
"Iya, kan? Lo pasti akan ninggalin gue selamanya, entah kapan. Tapi gue tau, Bang. Kita nggak akan pernah berakhir dalam satu ikatan sakral."
Ada tarikan napas dalam sebelum Reno menjawab. Dihembuskannya karbondioksida beserta senyum yang terpatri di bibirnya.
"Lo bener. Lo selalu usaha. Walaupun hasilnya nggak sesuai sama apa yang seharusnya. Kita emang akan berakhir gini-gini aja. Gue tau khawatirnya lo kaya apa. Maaf."
"Nggak papa, Bang. Gue cuma mau bilang, senggak suka apa pun lo sama sesuatu, sebelum itu lo pasti udah usaha buat suka dan menyatu sama hal tersebut. Ya kalo nyatanya nggak bisa kenapa harus dipaksa."
"Dan lagi, kalo nggak ngaruh ke hidup lo kenapa harus dipikirin? Stop overthinking about them, Ta. Dunia lo akan tetap berputar dengan atau tanpa gunjingan mereka. Please, be happy, everytime."
"Gue happy terus. Sedihnya buat yang di surga aja. Selebihnya nggak usah dipikirin. Ya kan, Bang?"
"Hahahaha. Iya. Ya udah, yuk. Balik. Gue juga akan tetap lega ninggalin lo di sini. Kan ada Raynan. Jangan sering-sering berantem, ya."
"Musuh abadi sih kalo itu, hahaha."
"Dasar. Jatuh cinta lagi baru tau rasa, lo. Hahaha."
"Dia siap tanggung jawab ini. Ya kalo nggak mau tanggung jawab, biar jadi urusan Tata deh. Hahaha."
"Ada aja lo ya, hahahaha. Yuk ke mobil."
--
3 notes · View notes
kemungkinan-blog · 5 years
Text
Jika Raja yang pilih MB, Malaysia bukan lagi negara demokrasi - PM
Tumblr media
Semalam, Sultan Johor Sultan Ibrahim menitahkan agar 'pihak tertentu' berhenti dari membuat bising dan bertelagah mengenai politik, sebaliknya menumpukan kepada usaha menjaga negara. 
"Saya kini berada di luar negara tetapi sentiasa mengikuti perkembangan dalam negara terutama Negeri Johor melalui laporan-laporan semua pihak.
"Saya mahu pihak tertentu berhenti membuat bising dan bertelagah mengenai politik sebaliknya tumpukan kepada usaha menjaga negara.
"Berkenaan Johor, jangan sibuk mencampuri urusan negeri ini kerana negeri yang berdaulat ini masih mempunyai seorang Sultan.
"Saya akan membuat keputusan yang terbaik demi rakyat saya apabila tiba masanya nanti," titah baginda. 
Tumblr media
Sebelum itu, Tunku Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim dalam tweetnya pada 9 April menegaskan bahawa kuasa memilih Menteri Besar adalah hak mutlak Sultan.
Tumblr media
Bagaimanapun, Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad menjelaskan bahawa, jika Raja-raja dianggap memiliki kuasa untuk memilih perdana menteri dan menteri besar, Malaysia tidak boleh lagi dikira sebagai negara demokrasi.
"Rakyat telah memilih parti dalam pilihan raya dan parti seterusnya ada hak untuk melantik menteri besar. 
"Tetapi (apabila) hak ini dinafikan maka kita bukan (lagi) demokrasi. Kita sudah jadi negara (dengan sistem) raja berkuasa mutlak.
"Di waktu kita membentuk Persekutuan Tanah Melayu, kita memperkenalkan Perlembagaan Persekutuan dan di dalamnya dinyatakan bahawa Persekutuan Tanah Melayu dan negeri-negeri dalam persekutuan ini mengamalkan sistem Raja Berpelembagaan, bukan raja berkuasa mutlak. 
"Kita masih ada undang-undang perlembagaan Johor, ia terbatal kerana Johor juga bersetuju dengan sistem pemerintahan di negara kita ini. 
"Jika kita hapuskan (sistem) itu, maka kita tak perlu adakan pilihan raya lagi," katanya. 
Sumber: Facebook Sultan Ibrahim, Twitter Tunku Ismail, MalaysiaKini
from The Reporter http://bit.ly/2VAy6wh via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat http://bit.ly/2G7R5ri via IFTTT
2 notes · View notes
tintakaca · 6 years
Photo
Tumblr media
9 Mei 2018 - Kali ke2 mengundi dalam sejarah hidup saya , menjadi sebahagian daripada sejarah baru yang terlakar.
1. Perdana Menteri ke 7 mencatat sejarah Malaysia apabila diangkat sekali lagi selepas menjadi yang paling lama berkhidmat sebagai Perdana Menteri ke 4 (1981 - 2003).
2. Tun Mahathir merupakan pemimpin tertua dunia, dilantik sebagai PM pada usia 93 tahun, lahir pada 10 Julai 1925.
3. Barisan Nasional akan berada di kerusi pembangkang setelah 60 tahun ( 1957 - 2018 ) di kerusi pemerintah.
4. Pakatan Harapan (PH) tidak menang mudah kerana perikatan tersebut tidak rasmi berdaftar; gabungan PKR, DAP, Amanah, & PPBM. Maka, calon Amanah & PPBM (Bersatu) yang menggunakan logo PKR diambil kira, tetapi DAP dikira sebagai entiti lain.
# Nota kaki
a ) N9 - Ramai menyatakan mereka korbankan MB kesayangan mereka kerana mahukan perubahan b ) Jeffrey Kitingan dilabel pengkhianat kerana lompat parti selepas kemenangan c ) Angkat sumpah PM secara rasmi hanya berlangsung pada 10 May 2018 21:45 menyebabkan banyak cerita tular.
1 note · View note
kerahlekung · 4 years
Text
Sabah Deputy CM Post For Sale - RM15,000,000 cash...
Sabah Deputy CM Post For Sale - RM15,000,000 cash....
youtube
Seorang ahli Parlimen Sabah hari ini membaca pesanan teks yang kononnya membuktikan bahawa usaha sedang dilakukan untuk menarik wakil rakyat di negeri itu untuk menyokong Perikatan Nasional (PN) Azis Jamman (Warisan-Sepanggar) mengatakan, pesanan teks itu dikirim kepada anggota parlimen Kota Belud, Isnaraissah Munirah Majilis dan laporan polis telah dibuat mengenai perkara itu...
Several Sabah DAP elected representatives have claimed they were offered deputy chief minister posts and up to RM15 million in cash to defect to Perikatan Nasional (PN) and form the government. In a press conference today, the elected representatives shared their experiences of being supposedly “shopped” by middlemen to the federal government, in the hopes of toppling the Warisan-led state government.
“Efforts have been going on for months now, and in some cases, they have intensified. I’ve been contacted by at least seven different people now and they have even come to my office. They ask me how much it will take to jump and said they can give me a deputy chief minister post,” said Likas assemblyman Tan Lee Fatt.
Sabah Youth and Sports Minister Ginger Phoong also said he was called by a young Chinese man and was offered the deputy chief minister’s post. “He said I could be offered the post because I already have a minister’s post. He also said he could directly link me to Tan Sri Muhyiddin Yassin, but of course, I am not stupid, and I didn’t believe him.
Phoong said that Sri Tanjung assemblyman Jimmy Wong had also told them of his experience, and he too was offered the same post. Wong, however, could not attend the press conference today, as he was recovering from an illness. His son, Jack, had sent a message to the party informing them of his father’s condition.
Other DAP representatives who were approached were Kapayan assemblyman Jannie Lasimbang, who said three men came to her house in Penampang last night on the pretext of being her constituents.
“They said that the state government would not survive, and they asked me to join them. I was so insulted and offended that I cursed them and told them to stop disrupting the government from doing their work. It is so wrong for them to come to my house, where my children and I live and proposition me like this,” she said.
Lasimbang lodged a police report and hoped that the police would take action against the men, who she said identified themselves as representatives of a former senior Sabah Umno politician’s son.
“The same men, one of them who is familiar to me, also visited my sister, Moyog assemblyman Jenifer Lasimbang with offers of a minister post and money. It is unlawful and corrupt, and this culture needs to be stopped,” she said.
Elopura assemblyman Calvin Chong said that a man dropped by his house at 6am this morning after calling him at 5am. “I was shocked that he knew exactly where I lived. I fear for my safety and that of my family now. How can they go to such lengths? Please leave me alone. I am loyal to the party struggle and to the Warisan government,” he said.
Kota Kinabalu MP Chan Foong Hin and Tenom MP Noorita Sual also said they had been approached by people in the past.
“This culture of shopping for Aduns and MPs need to stop. This is not a shopping mall and we are not for sale. It is immoral and unethical,” he said.
Sabah DAP chairman Frankie Poon said that they wholeheartedly condemned the culture of buying assemblymen and would not bow to the pressure.
Most of Sabah DAP’s elected representatives attended the press conference in person today aside from Wong, and appointed assemblyman Ronnie Loh. Phoong said Loh was replying to messages so they have “no reason to be suspicious.”
Poon said today’s press conference was in response to the increasingly blatant moves by the Opposition amidst fresh rumours of a state government toppling.
Several leaders like Kota Kinabalu MP Chan, Tenom MP Noorita and Sandakan MP Vivian Wong, and also Elopura assemblyman Chong were present at the press conference via Zoom.
A report in The Star Online claimed the state Opposition, led by former Barisan Nasional state chairman Tan Sri Musa Aman (above) is close to securing a simple majority following the purported agreement by several elected representatives to align themselves with it.
Rumours have been rampant on social media of defections and a new state government with Musa at the helm.
Warisan’s secretary general Loretto Padua Jr was reported denying rumours and said the party was still intact.
The state Opposition, comprising Umno, PPBM, STAR and PBS need about 13 more seats to attain a simple majority in the 65-seat state assembly. – MMO
Adun DAP Sabah dakwa ditawar RM20 juta keluar parti..
Bila Jin pakai toceng...sebelum lebai telan dedak... 
Hobi ‘mencarut’ di Parlimen dan DUN...
Wakil rakyat atau pemimpin negara adalah orang yang memimpin komuniti, atas dasar mereka dipilih oleh rakyat itu sendiri. Atas nama mereka sebagai pemimpin, mereka seharusnya sedar dan dapat merasakan apakah bentuk keadaan dunia yang sedang dihadapi kini, serta persiapan dan tindakan yang harus dipersiapkan kepada rakyat di negara ini. Mereka sebagai wakil rakyat yang berperanan sebagai pemimpin seharusnya tahu arah dan matlamat yang ingin dituju demi kebaikan bersama.
Rakyat masih boleh memaafkan sekiranya ramai wakil rakyat kita yang kurang membaca ataupun tidak pernah langsung ketemu dengan pandangan-pandangan baru melalui pembacaan. Masih dikira ‘tak apa’. Tetapi rakyat merasa gusar kini apabila terdapat agak ramai wakil rakyat yang tidak dapat meletakkan diri sebagai wakil rakyat menepati erti kata sebenarnya. Pendek kata rakyat amat tidak ‘selesa’ apabila berhadapan dengan tindakan wakil rakyat yang memalukan.
Walaupun tidak ramai yang berkelakuan tidak senonoh, namun rakyat akan melabelkan tindakan wakil rakyat tersebut memalukan. Seekor kerbau (atau lembu) yang membawa lumpur maka pastinya semua terpalit. Disebabkan dua tiga ‘ekor’ yang melakukan tindakan tidak wajar sebagai seorang wakil rakyat, maka rakyat sedikit sebanyak akan menuduh bahawa kebanyakan wakil rakyat adalah bersikap demikian.
Orang tua-tua dahulu selalu berkata, ‘sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah juga’. Peribahasa ini membayangkan sesuatu perkara buruk itu pasti tidak dapat dilindungi dan lambat laun akan diketahui juga. Itu dulu. Kini setelah kemunculan media sosial yang begitu meluas, tentulah apa saja perkara yang membabitkan wakil rakyat akan diketahui dengan cepat oleh rakyat. Apatah lagi yang berkaitan dengan perkara-perkara buruk seseorang wakil rakyat itu.
Akhir-akhir ini terdapat wakil rakyat sama ada wakil parlimen atau Adun yang mengeluarkan kata-kata tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang wakil rakyat. Seolah-olah tidak memikirkan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kata-kata. Ramai antara wakil rakyat yang memiliki hobi ‘mencarut’ sebagai budaya mereka di parlimen dan di DUN. Hal ini membayangkan keadaan sedemikian sudah menjadi budaya yang sentiasa diamalkan mereka setiap hari samada di rumah atau pun apabila berada di majlis-majlis. Sesetengah wakil rakyat juga ada yang ‘tidur’ semasa parlimen bersidang.
Rakyat biasanya mengharapkan sesuatu yang murni daripada seorang wakil rakyat, sama ada dari segi tingkah lakunya, percakapannya ataupun cara mereka berhubung dengan rakyat. Sekiranya seseorang wakil rakyat itu tidak menampakkan penonjolan nilai-nilai murni dalam diri maka pastinya mereka tidak akan mendapat penghormatan daripada rakyat. Rakyat kadang-kadang tertanya dan agak ‘bingung’ melihatkan tingkah laku wakil rakyat yang kononnya berkelulusan tinggi tetapi cara hujah dan penyampaiannya di parlimen tidak menggambarkan langsung sebagai seseorang berkelulusan tinggi. Tidak berapa lama dahulu telah timbul gelaran ‘Profesor Kangkung’ yang diberikan kepada para profesor di universiti kita. Ini kerana mereka tidak langsung menampakkan diri mereka sebagai seorang profesor berbanding sesetengah profesor yang mendapat penghormatan tinggi dari rakyat. Profesor Ungku Aziz misalnya terus menerus mendapat penghormatan rakyat. Ini kerana kemampuannya meletakkan dirinya sebagai seorang profesor sebenar. Begitu jugalah dengan keadaan wakil rakyat yang tidak dapat menempatkan diri mereka sebagai seorang wakil rakyat, yang tugasnya adalah merangka undang-undang negara dan membawa suara rakyat di parlimen. Rakyat pastinya mempersoalkan kredibiliti mereka sebagai wakil mereka, dan rakyat sendiri masih merasakan mereka belum begitu layak untuk diberikan pengiktirafan.
youtube
Bising,melompat2 macam nilah!!!
Sepatutnya apabila menjelang abad ke-21, tidak ada lagi wakil rakyat kita yang bersikap seperti sesetengah wakil rakyat sewaktu tahun-tahun selepas mendapat kemerdekaan dahulu. Rakyat boleh memaafkan wakil rakyat berkenaan, atas dasar mereka sememangnya golongan yang tidak mendapat pendidikan agak sempurna berbanding dengan sekarang. Ramai yang hanya berkelulusan Darjah 5 atau Darjah 6 sekolah Melayu sahaja dan tentu rakyat dapat memaafkan. Kini sudah ramai wakil parlimen kita yang berkelulusan tinggi, tetapi tidak menampakkan kemampuan untuk ‘menggalas’ status lulusan tinggi mereka. Tentu keadaan ini malang sekali. Antara faktor yang menyumbang kebanyakan wakil rakyat bersikap tidak sepatutnya adalah: Kurang membaca. Mereka telah tidak diketemukan dengan fakta dan maklumat yang terkini yang sedang berlegar di dunia. Mereka mungkin tidak melibatkan diri mereka dalam the knowledge society kini. Lantas mereka agak ketinggalan dan tidak berapa tahu apa yang berlaku dalam dunia sekarang. Mereka hanya bertemu dengan watak-watak ‘yes man’ yang sentiasa mengangguk apa saja yang diperkatakan oleh mereka, walaupun fakta yang diperkatakan tidak munasabah. Hujah seseorang wakil rakyat itu menjadi tidak berasas sama sekali. Lantas wakil rakyat sedemikian adalah sentiasa dalam keadaan ‘syok sendiri’. Sentiasa berada di kawasan ‘zon selesa’. Berjuang hanya untuk diri sendiri. Menjadi wakil rakyat atau pemimpin hanya untuk populariti dan keuntungan diri semata-mata. Lupa yang menjadi wakil rakyat tujuannya adalah untuk berbakti dan menyumbang pada masyarakat. Bercakap besar. Kata-kata yang dikeluarkan sesetengah wakil rakyat hanya ‘dilepaskan’ tanpa memikirkan sensitiviti masyarakat. Agama dan moral diketepikan. Menjadi wakil rakyat atau pemimpin tetapi lupa nilai-nilai murni yang sepatutnya diamalkan apabila menjadi seorang pemimpin. Kesimpulannya, wakil rakyat dan pemimpin seharusnya peka dengan suara masyarakat semasa. Peranan mereka bukan sahaja dapat dilihat oleh rakyat Malaysia, tetapi memberikan gambaran dan imej yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia. Jika mereka berkhidmat dengan baik, rakyat juga akan senang hati dan memberi sokongan penuh kepada kepimpinan mereka. Mandat yang diberi oleh masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk menyumbang dan berbakti demi masa depan masyarakat dan juga negara. - Muhammad Effendi Ismail
Tumblr media
cheers.
Sumber asal: Sabah Deputy CM Post For Sale - RM15,000,000 cash... Baca selebihnya di Sabah Deputy CM Post For Sale - RM15,000,000 cash...
0 notes
altopuercrispus · 7 years
Text
Sabtuku
Judulnya gitu banget. Oke, tugas selanjutnya adalah bagaimana membuat judul yang ena dan spesial. Dikira martabak spesial. Btw, post kali ini ada hubungannya dengan martabak loh! (terdengar menjanjikan) (padahal mah) (nya kitu)
Anu, jadi hari ini aqu kedatangan teman sejawat yang sekarang sudah tinggal di kapitol, naonsi, Jakarta maksudnya, namanya Nurma. Sama saya biasa dipanggil Nurma, Noma, Murmaq, Momrah, atau Murnasida. Ga ada yang bener. Sudah beberapa tahun belakangan menjadi seorang korporat farmasi yang sesekali rindu hawa Bandung dan ciloque. Ia pun datang dengan trayvel lalu menunggu di depan Supernesia Dago. Begitu ketemu langsung berpeluckan layaknya tutup bolpen yang hilang dari bolpennya. SANGAT ERAT. Beklah, jangan lama-lama, perut suda lapar. Akhirnya kami pun sarapan di tempat roti yang itutuh ena bgt sebelah Supernesia (tetep gamau ngasitau) (biar blog ini ga muncul di GoogleSearch).
Si Nurma ini ceritanya abis ulang tahun, lalu ga ada hubungannya sih, emang lagi pengen aja ke Bandung gara-gara disuruh seseorang namanya Upixkeripix, si teman satu lagi yang baru nanti siang gabung, karena konon katanya sepagi itu (jam 8) dosqi belom bangun. Huft. Pixkeripix adalah teman sejawat orkes yang kebetulan wisuda S2nya bareng saya cie. Tapi dia ngambil jurusan astronomi, itu loh yang zodiak zodiak aries pisces HAHA.
Sesampainya di tempat roti paling enak sebima sakti itu, tiba-tiba bapak Arya menelepon, “nyet masi lama ga? gue sama Atin mo nyusul”, terus w balas, “yodah buat lo gue lamain deh”, gitu, terdengar salah ya. APA HAYO. Akhirnya bapak Arya pun muncul setengah jam kemudian dengan t-shirt kayak buat tidur, namun menyangkal dan bilang dia udah mandi, meskipun sejam yang lalu watsapan katanya masih main game. Penuh muslihat emang. Oiya lalu ada Atin, temen sejawat orkes seorang lelaqi yang mukanya ngantuk terus gue ga paham.
Akhirnya kami mesen roti dengan beringas. Semuanya kayak mau dicobain, tiap balik ke counter ada yang baru terus. Kan rese. Mana enak dan mure lagi haDAHHHH. Lalu gue kena ganjaran, begitu bill datang, tagihan totalnya bisa buat makan 3 hari, dan ini masih waktu sarapan, hari masih panjang HADEH kapan ya gue kayanya kalo jajan mulu.
Lalu, kami berpisah jalan TSAH. Arya-Atin (kaya nama pasangan calon gubernur) sudah ada agenda sendiri sementara kami para gurlz mau nyari baju HAHA seus yuuuu. Bandung lagi panas bat, tipikal udara yang nantinya bakal ujan, gaenak coy. Kami verjalan menuju diztro-diztro, sungguh siang itu berasa sangat touristy. Ke Trunojoyo, ke Baltos, dll, bener-bener judulnya jalan-jalan di kota dah! Lah ngegas tibatiba. Ahirnya Murmasida mendapat beberapa potong busana untuk dipakay sekembalinya doski ke kapitol.
Akhirnya Upixkeripix menelpun dan bilang ready to party. Tengah hari bolong disuru party hhh yodah akhirnya ke tempat koriya barbeque hitz baru buka gitu. Ena sih tapi dikit. Dengan kegembulan tiada tara, kami berpindah venue untuk mencari dessert. Ntap la. Ke bakery lagi beli cheesecake terus smoothie bowls. Kalo diceritain kok kaya mau muntah ya kebanyakan makan, tapi pas dialami tadi siang mah ngga loh, pengennya makan mulu semuanya disickat :(
Abis dari onoh pun menemani Murmak mencari barang bekas lampu antik buat sesuatu acara di kantornya. Aneh bat. Mulai klenik. Ok gapenting, udah bolak-balik dua toko yang jual barang bekas ga nemu juga. Akhirnya jalan dan menemukan distro lalu agak lama di situ, selain sedang ada pameran ilustrasi, dalemnya juga lumayan gede jadi bisa puas megang-megang anu. Milih baju maksudnya.
Akhirnya keabisan ide, itu udah jam setengah lima. Enaknya ngeskrim nih, begitu ujar salah satu dari kami. Lupa siapa, yang diinget cuma tiba-tiba akhirnya kami memutuskan ke Braga nyari yang maniez maniez. Wah apatu. Berangkatlah kami dengan boil ojol. Jadi boil apa ojol.
Sesampaynya di Brakha (pake suara Nurma), kami pun memilih-milih tempat, bingung mulu karena semua tempat udah pernah. Sombong. Akhirnya pilihan jatuh kepada itutuh yang plangnya oren dan ada balkonnya. Pesen affogato sambil ngantuk-ngantuk yaalloh kenapa cape bgt dah rasanya kaga paham. Baru pas makanan dateng langsung pada seger, abis itu teler lagi. Sore yang aneh.
Hari mulai gelap dan obrolan udah ga ada yang berfaedah, akhirnya memutuskan untuk beli martabak yg terqenal banget itu loh ke arah Sudirman. Langsung tau kan HAHA betapa rakusnya. Pesen mobil lalu meninggalkan Braga menuju jalan anu yang banyak lampionnya. Pesen martabak, padahal masih kenyang banget, tapi tetep ludes. Ya ampun maafkan kerakusan kami. Ngga berhenti sampay situ, kami pun memutuskan untuk makan yang asin-asin aka makan malem serius (daritadi makanannya dinilai ga serius ternyata..) lalu masuk ke street food yang satu distrik susah nyari makanan halal itu loh. Malem minggu pula. Ntap. Rame bat ga boong. Makin berasa jadi turis.
Akhirnya makan seafood. Sumpah kenyang abis. Samar-samar gue denger Upixkeripix masih mau ngajakin untum nyari bola ubi, sumpah pengen gue gebuk tuh anak. Kenyang bat.
Dengan haty gembyra, kami pun pulang fan janjian untuk sarapan esoq paginya jam 7 demi mendapat menu-menu andalan yang kalo sejam-dua jam telat bisa-bisa udah abis. Makanya itu tidur dulu yak. Beklah love you all.
1 note · View note
enykureny21 · 6 years
Photo
Tumblr media
#daytwentysix⁣⁣⁣ ⁣⁣ Sadar Siaga, gaes!⁣⁣⁣ ⁣⁣ Hari ini liat story dari salah satu teman yang sekarang bekerja di Binar yaitu mbak @novitasariupik, bahwa hari ini adalah showcase dan graduation untuk batch 10 (yeaaay... Selamat.. selamat, bisa bobok normal lagi yaaa) dan perkenalan batch 11. Rasanya baru kemarin merasakan gimana party class 1, 2, prepare showcase sampe Hari H showcase dihadapan beberapa partner Binar dan pihak Binar (antusias dong bakal ada mbak @alamandas gegara liat graduation batch 8 ada mbak hebat ini tapi ternyata gak ada, hiks syedih akutuuu), disalah satu hotel di kota Pendidikan.⁣⁣ ⁣⁣ Ya, kalau banyak yg suka bilang "jalan-jalan mulu, banyak duit nih"⁣⁣⁣ "Ngapain di Jogja betah banget"⁣⁣⁣ "Kerja di Jogja? Gajinya kan kecil"⁣⁣⁣ Yang nomor satu, ah mungkin kursng piknik dikira aku piknik terus (beloma Tau aslinya wkwkwkw). Yang kedua, betaaaah bangeeet lhoooo, belum ngerasain aja gimana "nyamannya" tinggal di kota gudeg ini (dedek belum bisa mup on bwaaaang). Yang ketiga nih, aaah balik ke nomor tiga deh. Atau kalau punya jatah cuti banyak ambil Liburan tapi jangan pas high seasons.⁣⁣⁣ ⁣⁣ Intinya di Jogja ikutan program Binar. Terjun langsung gimana ngerjain project sebuah aplikasi. Ketemu banyak banget orang2 dengan skill kereeen banget. Sampe mikir kok mas ini mas itu padahal udah punya startup, udah keren banget skillnya tapi masih belajar. Beberapa yang bisa kusimpulkan, mereka emang suka belajar, mereka sedang mengetes skill mereka Dan yang pasti mereka mau berbagi ilmu dan pengalaman yang mereka dapat. Masyaa Allah. Orang2 hebat dengan hati mulia.⁣⁣⁣ Terima kasih @academybinar sudah memberi kesempatan mendapatkan pengalaman luar biasa dipenghujung 2018.⁣⁣⁣ ⁣⁣ Info pict : team E, Sadar Siaga, Selesai Party class 2⁣⁣⁣ 🔲 : Mas ventri (PM), Adit (lead UI UX), Mas Panji (lead Android yang demen ketawa), Mas Adi (Android), Me, Mbak Upik (QA, best student batch 9), Mas Aziz (Lead FE, asal Papua lho), Mas Yudi (FE, best student batch 9), Mas Bobby (Android), Farid (lead BE, mastah yang sekarang jadi mentor di Binar Batam), sisanya tidak bisa hadir.⁣⁣⁣ ⁣⁣ @30haribercerita @academybinar #30haribercerita⁣⁣⁣ #30hbc19⁣ #30hbc1926 #jogja #201811 (at Sinergi coworking space) https://www.instagram.com/p/BtGdYzAHMhN/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=tlja50n5mfap
0 notes
novirakharamyna · 7 years
Text
Ketika Toleransi Mencoba Intervensi
Pilkada tahun ini cukup menarik perhatian khalayak terutama pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Sebagai orang yang pernah bekerja di Jakarta saya cukup percaya diri untuk bilang bahwa fasilitas dan kebijakan juga tata kotanya jahuh lebih baik sekarang ini, walaupun masih banyak yang perlu ditingkatkan. Bagaimanapun juga yang kita bicarakan ini adalah Ibu kota yang sulit untuk ditaklukan.
Pada dasarnya ‘pemipin yang baik’ itu tidak cukup untuk menggambarkan pemimpin yang ideal atau sosok pemimpin yang amanah. Bagaimana pemipin yang amanah itu? ada hubungannyakah dengan agama yang dia anut? kenapa harus bawa-bawa agama? dimana toleransi beragama kita? toh yang penting dia jujur, adil, dan bisa mewakili aspirasi kita sebagai rakyat atau masyarakat luas bukan?
Sekarang saya akan coba menceritakan apa yang saya alami sebagai analogi juga perbandingan sosok pemipin.
Leader saya di kantor waktu itu bisa dibilang complete package, dia punya semuanya. Dia jujur, bijak, peduli terhadap pemerintahan kita, penyayang, bertanggung jawab, mendevelop bawahannya, family man, berkarisma, ganteng #eh. Apa yang dia lakukan selalu membuat kita respect dan terkadang gabisa menolak atau menjadi lebih toleransi karena kita berpikir bahwa apa yag dia katakan dan perbuat itu seringnya benar.
Suatu waktu leader saya berkata “eh vira gapapa gasih kalo cium pipi?”atau gaboleh ya?”, sebenarnya dia bukan tipikal centil, saya kenal betul dan juga kenal istri juga keluarganya. di kantor saya memang lumrah seperti itu. Saya pun bingung mau menolak takut dikira ga respect jadi saya iyakan saja, karena hanya pipi denga pipi jadi saya toleransi aja (tapi tidak tiap kali bertemu, kebanyakan saya tolak).
Lain waktu senior saya sedang pusing dengan pekerjaannya, dia stress berat, bukannya merampungkan pekerjaannya tapi malah mondar-madir yang jadi kegiatannya. lumrah juga dia tidak bisa berpikir jernih waktu itu, kepalanya terlalu pusing dan pikirannya terlalu berat karena deadline dan keinginan klien (yang selalu jadi raja), jadi apapun yang klien minta kita hampir selalu penuhi, lalu leader saya merasa kasihan juga bingung, dia adalah salah satu yang paling dekat dengannya, karena sejak kuliah sudah bersama, rasa pedulinya terhadap senior saya tidak bisa dibendung dan leader saya pun menyarankan untuk minum wine. setelah itu senior saya merasa baikan dan tidak pusing lagi. Dia pun bisa mengerjakan tugasnya.
Leader saya pun tidak pernah absen dalam mengucapkan hari raya apapun kepada siapapun, dan respect kami semakin besar kepadanya. Toleransinya sangat besar terhadap sesama.
Dia pun selalu mengajarkan saya untuk berbaur dengan pegawai lainnya salah satunya ikut party kantor yang isinya hanya kegiatan “malam” untuk anak gaul yang bukanlah seperti saya. Makin hari saya makin toleransi terhadap itu semua namun party ini tidak pernah saya ikuti. Alhamdulillah.
Maka dari itulah saya semakin berpikir bahwa memilih pemimpin itu haruslah sesuai dengan pedoman kita yaitu Al-Quran dan kita dilarang untuk memilih yang selain daripada yang ada di surat Al-Maidah ayat 51, karena telah saya buktikan sendiri bahwa kita menjadi lebih dekat dengan hal yang buruk untuk kebaikan kita dan juga buruk di mata Allah jika pemimpin tidak seiman.
Untuk itu saya pun selalu memandang suatu hal bisa dikatakan benar ketika:
1. Hal tersebut tidak bertentangan dengan agama atau pedoman hidup (Al-Quran)
2. Tidak merugikan orang lain
3. Tidak merugikan diri sendiri
4. Selalu berada dalam kebaikan
Jika kita memilih pemimpin selain yang diserukan oleh Allah maka itu sudah melanggar point no. 1 bukan? maka saya anggap hal tersebut tidaklah benar. Berpikirlah dengan baik ketika akan memimilih pemimpin, perannya sangat besar dan berpengaruh untuk orang banyak, tapi bukan berarti kita menjadi ektstrem dan tidak mentoleransi apapun loh.
Ingatlah bahwa ketika toleransi mengintervensi kita akan mulai lupa apa yang kita imani bahkan jati diri kita sendiri.
1 note · View note
musikdugemindo-blog · 4 years
Text
Musik Dugem Pengaruhnya Pada Otak
Warga Jakarta disibukkan dengan rave party tahunan Djakarta Warehouse Project( DWP), pergelaran nada dugem yang mengajak orang menari semalam suntuk. DWP diselenggarakan sepanjang 2 hari beruntun pada 11- 12 Desember 2015 serta memperkenalkan disc jockey kategori bumi, antara lain DJ Snake, Tiesto, dan Major Lezer yang menunjukkan musik dugem terkini.
Musik dugem yang pula diucap electronic dance music( EDM) itu, saat ini tengah dambakan di golongan kalangan belia. Sementara itu, di golongan alat mainstream, EDM dikira bagaikan‘ kebangkrutan’ gaya anak belia era saat ini. EDM dapat dianalogikan bagaikan nada rock’ n’ roll di masa 80an, yang diberi merek bagaikan nada untuk para disiden.
Rave party sendiri dikira minus sebab biasanya, para penikmat acara nada itu lengket dengan pemakaian obat- obatan ilegal, semacam ekstasi serta LSD.
Mengutip halaman dancemusicnw. com, EDM cumalah nada yang memayungi bermacam jenis nada elektronik, tercantum tekno, house, trance, hardstyle, drum serta bass, dubstep, trap, Jersey club serta bermacam subgenre yang lain.
Semacam jenis nada lain, EDM memanglah memiliki akibat pada kehidupan orang. Dengan cara biasa, EDM mempunyai pukulan aksen yang kilat yang membangkitkan antusias.
Dengan cara tidak siuman, badan memanglah merespon nada dengan melepas serotonin yang mempengaruhi rasa senang. Tidak hanya itu, badan pula memproduksi dopamin, hormon yang membuat orang merasa bergairah. Di dikala yang serupa, otak hendak melepas norefineprin, yang tingkatkan Fokus dan rasa euforia.
Terus menjadi kilat aksen nada, terus menjadi banyak pula hormon yang dikeluarkan. Tidak bingung apabila EDM dapat mengakibatkan antusias buat menari semalam suntuk.
Di sebagian penelitian, nada elektronik pula teruji memiliki akibat dalam menanggulangi kendala mood, tekanan pikiran serta tekanan mental. Banyak penelian mengatakan nada ialah pengobatan anti- depresan yang jitu. Tetapi, tipe nada pelepas tekanan pikiran untuk tiap orang, pasti berlainan.
0 notes
hokalohnews · 6 years
Text
Bersih: Calon terang-terangan lakukan kesalahan pilihan raya
Pemantau pilihan raya berharap kesalahan pilihan raya yang berlaku semasa PRK Sungai Kandis tidak berulang di Seri Setia dan Balakong.
Yap Swee Seng berkata pasukan SPR kurang memantau kempen calon, yang menggunakan kaum dan agama untuk meraih undi.
PETALING JAYA: Pemantau pilihan raya Bersih 2.0 menggesa semua parti politik dan calon pilihan jangan menggunakan taktik kotor semasa berkempen.
Pengarah Eksekutif Yap Swee Seng merujuk kepada kesalahan dalam berkempen yang Bersih 2.0 dapati berlaku pada pilihan raya kecil Sungai Kandis.
“Kami menyeru calon-calon yang bertanding dalam PRK Seri Setia dan Balakong jangan menggunakan taktik berkempen yang kotor seperti yang berlaku di Sungai Kandis.
“Kami tidak mahu melihat aset dan program kerajaan disalahgunakan, berbelanja untuk mempengaruhi undi dan memberi sumbangan untuk mendapatkan sokongan.
“Semua itu kesalahan pilihan raya tetapi sukar nak ubah tabiat lama. Parti-parti politik dan calon-calon perlu beri perhatian,” katanya.
Dalam laporan pemantau PRK Sungai Kandis, Bersih 2.0 mendapati calon Barisan Nasional (BN) Datuk Lokman Noor Adam dan calon Pakatan Harapan (PH) Zawawi Ahmad Mughni melakukan kesalahan-kesalahan itu.
“Kami mendapati kempen Zawawi mengajurkan aktiviti seperti menawarkan minyak enjin percuma kepada penunggang motosikal dan pemeriksaan perubatan dan ubat-ubatan percuma kepada penduduk. Semua ini kesalahan pilihan raya.
“Zawawi juga menyalahgunakan aset kerajaan dalam sekurang-kurangnya 4 kes, di mana dia didapati berkempen untuk mendapatkan sokongan di 2 sekolah kerajaan dan di 3 acara kerajaan.
“Dalam kejadian lain, beberapa menteri juga didapati menggunakan kenderaan rasmi ke pusat penamaan,” kata Yap.
Lokman didapati melakukan kesalahan pilihan raya apabila menyediakan makanan dan minuman untuk mempengaruhi pengundi dalam 2 kejadian, iaitu mengadakan kenduri anjuran Umno Pahanag pada 31 Julai dan ceramah “Pentas Bicara Rakyat” pada 1 Ogos, di mana makanan dihidangkan kepada hadirin.
“Lebih mengejutkan, kaum dan agama sekali lagi digunakan untuk mendapatkan sokongan di sekurang-kurangnya 4 acara dalam kempen Lokman.”
Yap mendakwa penceramah, seperti Shukri Samsudin dan Khairul Muzammil, dalam satu ceramah mengeluarkan kenyataan yang mengapi-apikan seperti DAP menentang orang Melayu.
Beliau berkata Ahli Parlimen Pasir Salak Tajuddin Abdul Rahman juga menggunakan agama untuk mendakwa kumpulan tertentu mahu merampas kuasa politik.
“Suruhanjaya Pilihan Raya mesti ambil tindakan. Itulah satu-satunya cara untuk menghentikan taktik berkempen yang kotor. Rakyat mahu pilihan raya yang bebas dan adil. Mereka mahu undi dikira dengan adil dan pilihan mereka dihormati.
“Semua taktik manipulasi dan penipuan harus diharamkan. Ia diharamkan oleh undang-undang tetapi parti politik mesti maklum dan pastikan ia tidak berlaku lagi,” kata Yap.
Beliau berkata SPR tidak patut mengehadkan peranannya kepada hanya hari penamaan dan hari pengundian. Bersih 2.0 berkata suruhanjaya itu kurang memantau aktiviti kempen semua calon.
“Ada banyak kekurangan. Mereka ada pasukan penguatkuasaan tetapi mereka hanya menyiasat bahan kempen seperti sepanduk.
“Mereka juga patut menyiasat kesalahan lain seperti menyebabkan pengaruh yang tidak wajar, menyalahgunakan aset kerajaan, dan berkempen di sekolah-sekolah dan rumah-rumah ibadat. Semua aktiviti itu tidak boleh dibenarkan,” katanya.
Bersih 2.0 mengatur 38 pemerhati pada PRK Sungai Kandis, yang berlangsung dari 21 Julai hingga 4 Ogos.
window.fbAsyncInit = function() FB.init( appId : '170260162989134', xfbml : true, version : 'v2.7' ); ;
(function(d, s, id) var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); (document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
0 notes
cybitmedia · 7 years
Photo
Tumblr media
09 Januari 2018 | Bukan 35 Kerusi Sahaja, DAP Yang Tanding Paling Banyak Sebagai sebuah parti yang berangan untuk menguasai negara, nampaknya Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) kini dibuai mimpi-mimpi indah, apatah lagi ia berjaya mendapat 52 kerusi Parlimen dalam pengagihan kerusi oleh Pakatan Harapan pada pilihan raya umum ke-14 (PRU-14) nanti. PPBM tentunya berasa bangga kerana ia mendapat pengagihan kerusi paling banyak di Semenanjung berbanding PKR (51), DAP (35) dan Parti Amanah Negara (PAN) sebanyak 27 kerusi. Daripada 35 kerusi yang akan ditandingi oleh DAP itu, 31 daripada kerusi itu adalah kerusi yang telah sedia dimenangi oleh DAP pada PRU-13 lepas. Berbanding dengan PPBM, ini adalah kali pertama ia bertanding pada PRU dan untuk kerusi Parlimen, seorang sahaja ahlinya yang menjadi penyandang kerusi Parlimen iaitu Muhyiddin Yassin di Pagoh. Itupun kemenangan Muhyiddin adalah atas tiket Barisan Nasional. Namun pada PRU-14, adalah sukar untuk Muhyiddin mempertahankan kerusinya dan sejak tahun lepas telah bersebar spekulasi bahawa beliau akan berpindah ke kawasan Muar, untuk bertanding di situ. Namun ketika PPBM sedang asyik diulit mimpi, pengagihan kerusi itu hanya untuk ditandingi di Semenanjung sahaja belum masuk Sabah dan Sarawak. Hakikatnya pada PRU-14 nanti, DAP masih sebenarnya menjadi dominan dalam Pakatan Harapan (PH) meskipun Pengerusi PPBM, Mahathir Mohamad diumumkan sebagai calon Perdana Menteri, iaitu calon kitar semula. Kalau dikira betul-betul, ramai yang tidak sedar tentang strategi DAP ini. Ada 222 kerusi Parlimen dan setakat ini, pengumuman yang dibuat oleh PH itu baru melibatkan 165 kerusi. Ada baki 57 kerusi iaitu di Sabah dan Sarawak. Persoalannya parti mana yang akan bertanding di Sabah dan Sarawak itu? Seperti yang dinyatakan oleh penganalisis politik, Dr Kamarul Zaman Yusoff, perkara penting yang perlu diingati adalah PPBM telah mengumumkan bahawa ia tidak akan meletakkan sebarang calon di di Sabah dan Sarawak di pada PRU 14. Justeru ia menjadikan bilangan kerusi yang akan ditandingi oleh PPBM di seluruh Malaysia pada pilihan raya umum kelak adalah kekal 52. 'Sebaliknya, Penasihat DAP, Lim Kit Siang, telah mengisytiharkan bahawa DAP akan menggandakan bilangan kerusi Parlimen (dan kerusi Dewan Undangan Negeri) yang akan ditandinginya di dalam PRU-14 di Sabah, bermakna bilangan kerusi yang akan ditandingi oleh DAP di Sabah di dalam PRU 14 ini ialah 8. 'Pada PRU-13 lalu juga, DAP telah meletakkan 11 calon di Sarawak. Pada pilihan raya negeri Sarawak lalu, Kit Siang juga telah mengisytiharkan strategi untuk memastikan DAP Sarawak menguasai kerajaan negeri pada 2021. 'Bagi tujuan itu, ia menjadikan kemungkinan untuk DAP bertanding lebih banyak kerusi Parlimen di Sarawak pada PRU- 14 itu ada,' katanya. Walaupun pembahagian kerusi itu nampak seperti direstui oleh semua parti dalam gabungan berkenaan namun ada pemimpin PAN yang seolah-olah tidak bersetuju. Jika tidak, masalah Timbalan Presiden PAN, Salahuddin Ayub yang disiarkan oleh Sinar Harian hari ini mencadangkan platform Pakatan Harapan digunakan untuk berbincang mengenai pembahagian kerusi susulan wujud ketidakpuasan hati beberapa kumpulan dan individu dalam PAN mengenainya. 'Rundingan mengenai pengagihan kerusi ini kita bincang dari semua aspek seperti faktor kemenangan, kekuatan parti, sokongan pengundi dan kekuatan jentera. Semua ini kita adunkan dan kita bincang dalam menentukan kerusi,' kata Salahuddin. Disebabkan pembahagian kerusi berkenaan juga maka PAN Johor dilaporkan memboikot Konvensyen Pakatan Harapan 2018, kerana parti itu hanya mendapat dua kerusi di Johor. Realitinya, Pakatan Harapan umpama air di tasik, di permukaannya nampak tenang namun di dalamnya, penuh bergelora. Perasaan tidak puas hati terus membayanginya, daripada pemilihan nama calon Perdana Menteri hinggalah kepada pengagihan kerusi. Beruang Biru | BB731 Penafian : https://goo.gl/m2H63G
0 notes
kerahlekung · 4 years
Text
100 hari Din PM dapat pujian ramai kecuali UMNO,why?...
100 hari Din PM dapat pujian ramai kecuali UMNO,why?....
Din macam Bangla tak faham Bahasa Melayu...
Sempena 100 hari Muhyiddin Yassin menjadi Perdana Menteri pada 9 Jun lalu, ternampak begitu banyak puji-pujian dan sanjungan yang sengaja direka dikalungkan terhadapnya.Terutama media arus perdana, pengampu dalam media sosial, pensyarah universiti dan tidak terkecuali pemimpin Pas, mereka dilihat bukan main gigih lagi memberi pujian kepada Muhyiddin. Terlihat pujian dan sanjungan terhadap Muhyiddin ini melebihi apa yang pernah diterima oleh mana-mana Perdana Menteri sebelum ini ketika mereka melepasi tempoh 100 hari memegang jawatan tersebut. Tak tahulah, mungkin kerana kedudukan Muhyiddin yang tidak begitu stabil dan cara beliau menjadi Perdana Menteri pula tidak mengikut normal yang sepatutnya, bak kata Duta ke Timur Tengah bertaraf menteri – ikut tebuk atap – maka pujian dan sanjungan sebegitu rupa sengaja diolah untuk menenggelamkan ketidakstabilan yang ada. Ada yang mengatakan dalam tempoh 100 hari ini Muhyiddin telah berjaya mengemudi negara dengan cemerlang, tidak berpolitik, hanya fokus kepada rakyat, layak diberikan markah A, rakyat lebih gembira dan bermacam-macam lagi kata-kata pujian yang tentunya mampu membuatkan songkok di kepalanya jadi lebih ketat daripada biasa. Cuma yang agak sedikit musykil, tidak ternampak ada pemimpin UMNO turut ghairah memberi pujian kepada Muhyiddin berbanding rakan daripada Pas yang baru merasa nikmat jawatan dalam kerajaan.
Org kata  bebas rasuah bukan bebaskan perasuah...
Tetapi, jika kita jujur dan benar-benar melihat menggunakan kaca mata atau teropong yang putih bersih, bukan disaluti limpahan duniawi bertaraf menteri, benarkah Muhyiddin seorang Perdana Menteri yang boleh dikira berjaya dan layak diberi markah A? Benarkah juga beliau seorang Perdana Menteri yang tidak berpolitik dalam tempoh 100 hari, sebaliknya hanya mengutamakan rakyat semata-mata? Hakikat paling nyata ialah Muhyiddin belum teruji lagi kedudukannya kerana sejak menjadi Perdana Menteri, beliau bukan saja mengelak untuk mengadakan sidang Parlimen, malah tidak pernah sama sekali berdepan wartawan secara langsung. Dengan itu, kita tidak tahu sama ada beliau benar-benar ada sokongan majoriti atau sebaliknya. Lantaran tidak berani mengadakan sidang Parlimen, malah menangguhkan daripada 9 Mac kepada 18 Mei, kemudian menangguhkan sekali lagi kepada 13 Julai depan, itu pun belum dipastikan sama usul undi tidak percaya akan dibenar dibentang atau terus dihalang, tanggapan mudah ialah beliau masih tidak cukup sokongan di dalam Parlimen. Jika benar sudah ada sokongan, kenapa mesti menangguh-nangguhkan sidang Parlimen? Walaupun sudah 100 hari memegang kuasa, Muhyiddin juga satu-satunya Perdana Menteri yang tidak pernah berdepan secara langsung dengan wartawan. Beliau hanya berani muncul melalui perutusan khas beberapa kali di depan kamera dan tanpa pertanyaan wartawan kemudiannya. - Shahbudin Husin
Ostad N Balasubramaniam juai mimpi jumpa Nabi, dapat juga Senator. 
Kesian walaun2 tin milo dan pacak bendera habuk pun tak dak...Takbeerrr!
Can we still look to Tun M 
for another miracle?...
PM Muhyiddin's effort to combat the coronavirus outbreak has been commendable, but unfortunately this alone is not going to assure him he can always keep his PM seat, nor his party PPBM remains solid as ever. While fighting the virus, he is also trying to rope in more elected reps, Indeed, there are too many political frogs constantly making noise in the midst, totally unprincipled, dishonorable and morally depraved. Tun M is not going to be left out as he is prowling to make a comeback soon. The thing is, how many people will place their trust on this old man again, save for Pakatan Harapan? To seize the lost power, PH will still opt to dance with the devil, knowing very well he could hardly be trusted. Anwar seems to have somewhat changed in recent weeks. He has started to get tough with Mahathir, having refused to meet him on several occasions and absented himself from press conferences he chaired. Party insiders say Anwar's tolerance for Mahathir has been stretched to a limit and he is not going to submit himself to the old man any more. We all know that Anwar's attitude will sooner or later soften for the sake of power. Expectedly, the two men met again before long. On June 10, Mahathir made a personal call at PKR headquarters to attend the PH meeting to discuss the PM candidate if PH++ gets to rule again. The PM post is the only palpable barrier standing in the way of PH–Mahathir cooperation. We have yet to see whether Anwar will make himself a fool once again. Given the current political chaos in the country, political frogs have become a tradable commodity. Both Mahathir and PH are racing against time to get elected reps on their side while seizing any available opportunity to talk the 18 GPS MPs into joining them, which will significantly boost their chances of returning to power. Mahathir's son Mukhriz has claimed that PH will form a new government before the parliamentary sitting resumes in July. Both PN and PH claim they have the numbers.
The numbers are, in reality, no longer important, as frogs can hop from one side to another and statutory declarations can be signed carelessly. Mahathir has said the numbers keep appearing and disappearing and he just doesn't know whether he has the numbers! Indeed, power will make one crazy, and once the sweet taste of power is savored, it will stay etched in the mind and be grabbed back at all costs if lost. In order to grab the power, many politicians have forgotten that the power entrusted to them actually comes from the rakyat, who are their real bosses. When power is at hand, they become arrogant and would indiscriminately abuse that power. Mahathir is now working very hard to recapture that power from the hands of Muhyiddin. In addition to getting more MPs to support him, he also challenges Muhyiddin in the court over the termination of party membership of him and four others. He insists he is still the party's legitimate chairman. Muhyiddin not only needs to put up a good show in combating the virus, he also has tons of political challenges to face. To consolidate PPBM's position in the ruling coalition, he has proposed to register PN as a formal alliance, but that does not seem to work out quite nicely. Majority of PPBM leaders and members were from Umno, both parties sharing very identical DNA. No one can tell for sure MPs defecting to PPBM post-GE14 will not go back to Umno one day. Which side will these people stand if a snap election is called soon, or if Muhyiddin's administration would last until the next general election is due?
There were as many as 46 parliamentary seats that saw three-cornered fights among Umno, PAS and PPBM in GE14. Of these seats, PPBM only won ten while Umno and PAS took 30 and six respectively. It will be inconceivable for Muhyiddin to get Umno to hand over these seats to his party, and pro-Mahathir former education minister Maszlee Malik is skeptical PPBM can even retain the existing ten seats. The fundamental support bases of these three parties are all Malay-dominant constituencies. Once the Parliament is dissolved, all these parties will be operating on their own. Neither Umno nor PAS is going to negotiate seat allocation with you! Muhyiddin was unlucky enough to have assumed the PM post at a time the country's coronavirus outbreak was on the verge of an explosive growth. And with the virus now somewhat under control, he has to muster all his energy to tackle the siege from PH and Mahathir. Mahathir has never absented himself from the Malaysian governments during the past four decades. Save for his 22 years as prime minister, he also made himself visible during Abdullah's and Najib's administrations. He took out Abdullah to install Najib, and then took out the latter to become PM himself, again. This February, his rushy resignation killed the PH administration, and he was then fighting to get reinstated. He will not call it a day until Muhyiddin—the unpresumable eighth prime minister who betrayed and unseated him—is taken out of office. Mahathir still has the clout, and is now making advances towards becoming the country's ninth prime minister, another world record indeed! But, can we still look to him to deliver another miracle? - Pook Ah Lek, Sin Chew Daily
Najib's Races Plans Into Action 
To Get Off The Hook?...
The moves to get charges dropped against UMNO’s warlords appear to have moved into urgent top gear – is this a sign that the coup coalition fears time may be running out? Yesterday the former AG Apandi (who in 2016 declared that the 1MDB investigation proved no evidence of wrongdoing whilst waving the incriminating evidence for all to see) was once more put to work seeking to allege the prosecutor in Najib’s 1MDB trial was compromised. Now, it has emerged, Najib’s allies immediately headed down to the police station reporting alleged ‘treason’ against former PM Mahathir Mohamad in connection with the issue!
Tactic to excuse charges being dropped After years of silence on such matters Apandi made his surprise intervention claiming that the prosecutor leading the case against Najib in the 1MDB trial, Gopal Sri Ram, was somehow compromised because, according to Apandi, Sri Ram asked him whilst he was Attorney General to proceed against Najib over 1MDB back before the GE14 election. In short, it appears that Sri Ram, a former federal judge, had advised Apandi to do his job. It may seem a stretch, but the coup conspirators need some sort of fig leaf to excuse evident plans to use the hijacking of the Malaysian government to drop the multiple charges of theft against Najib and fellow UMNO warlords and it seems they have chosen this. Naturally, they have made their attack as aggressive as possible suggesting that it is Mahathir and Sri Ram* who should be jailed, not the man who accepted stolen billions of public money into his private bank accounts. According to the police report, placed by UMNO Supreme Council Member Lokman Adam (who has been charged with contempt for threatening witnesses at Najib’s trial): “The previous AG Tan Sri Apandi revealed a part of his book that Gopal Sri Ram, a retired Judge, had passed on Dr Mahathir’s request that Apandi arrest and charge Najib, the PM at that time. When asked why Najib had to be arrested and charged, Gopal replied that this was to be done for no reason as many people would like it. The actions of Gopal were treacherous because they were tantamount to bringing down a legitimate government. Apandi’s revelations are serious and worry me because as soon as Dr. Mahathir became PM, he appointed Gopal Sri Ram as the prosecutor involving the cases of Najib and Rosmah. The purpose of this report is to enable the police to investigate the truth of Apandi’s statement in view of the fact that he has CCTV coverage as proof and also witnesses in support. If true, Dr, Mahathir and Gopal Sri Ram have to face justice.” [English translation] This may seem ridiculous, however Najib’s artful lawyers will doubtless concoct a tale of prejudice over which they plan to troop into their newly appointed AGs office to demand charges be dropped. Then they will hope for relative plain sailing steered by money and connections.
Najib makes new attempt to disqualify Sri Ram as prosecutor
Once ‘Bosku’ is back and distributing his stolen cash again, according to this script, charges can indeed be brought against all the people who earlier sought to bring him to book. Ideally, they will hope to achieve all this without calling Parliament at all (it has already been illegally prorogued under ’emergency’ declarations by the PM without a mandate). If necessary, they will aim for a Covid election inflamed by the racial tensions they have stoked for years to cover up their criminal activities. This move doesn’t get Najib off his SRC case, of course, which has a separate legal team or Rosmah off her cases either. However, now the ball is set rolling the legal network is already abuzz with talk of pressure being brought to bear in all directions. This was how Najib/BN operated pre-GE14 as the country knows. They think money and establishment friends will help them pull it off. Rosmah herself has set the tone, with the angry announcements emerging yesterday that her Hermes bag collection (which she has plainly been set on getting back) has been tainted by markers made by police. They are branded forever as criminal items, which might spoil it for her if she tried to sport them publicly once more. An independent police force would, of course, dismiss this discredited UMNO bigwig’s interventions. BN/PN bullies will press their case with Najib’s high stakes gamble to overturn the verdict of GE14 and cheat the rule of law. - Sarawak Report
SOP Kedai Gunting Rambut...Tapi 90% tak patuhi SOP ini
Depa pakat hentam saja,malah plastik pakai buang si pelanggan 
direcycle balik dan alat2 yang diguna tak disanitised ikut arahan...
Tumblr media
cheers.
Sumber asal: 100 hari Din PM dapat pujian ramai kecuali UMNO,why?... Baca selebihnya di 100 hari Din PM dapat pujian ramai kecuali UMNO,why?...
0 notes
Text
PSYWAR PAKATAN HARAPAN - Part 1
PEPERANGAN MINDA ATAU PSYWAR PAKATAN HARAPAN – STRATEGI, CARA DAN MEKANISME
Pihak Pakatan Harapan telah melancarkan fasa peperangan minda terakhir sebelum PRU14. Fasa ini adalah kemuncak pada rencana peperangan psikologi mereka.
Apa Peperangan Psikologi?
Peperangan psikologi adalah penggunaan propaganda, ancaman, dan cara psikologi lain untuk mengelirukan, menakut-nakutkan atau sebaliknya untuk mempengaruhi pemikiran atau tingkah laku lawan.
Peperangan psikologi juga adalah satu cara “conditioning” atau persiapan minda orang ramai untuk menerima sesuatu yang tidak benar sebagai benar. Ini dari segi fakta atau kesimpulan atau keputusan.
Peperangan psikologi adalah satu kempen yang mengambil masa yang agak lama kerana masa diperlukan untuk mengubah atau membentuk persepsi seorang. Cara psywar PH ditujukan untuk dua golongan, satu adalah golongan yang tidak ada kaitan dengan parti politik, seperti mereka yang dianggap sebagai pengundi atas pagar. Satu lagi kumpulan yang menjadi sasaran adalah penyokong BN yang bukan hardcore atau yang baru jinak dengan BN.
Kalau dilihat dengan teliti, cara psywar PH boleh dibahagikan kepada 3 fasa.
Fasa Permulaan - Tuduhan-Tuduhan Mula Dibuat.
Dalam fasa pertama ini, banyak strategi digunakan untuk menimbulkan persoalan tentang pemimpin dan ikon ikon negara yang dibina BN. Cara ini dilakukan adalah dengan membuat tuduhan tuduhan. Tuduhan-tuduhan dibuat mesti mempersoalkan moral dan kejujuran pemimpin dan kerajaan. Polisi-polisi dipersoalkan dari sudut pandangan yang singkat.
1. Strategi Menjatuhkan Pemimpin BN
Strategi utama yang digunakan adalah menjatuhkan kepimpinan kerajaan dengan mempersoalkan kejujuran mereka.
Yang paling hebat diserang dengan strategi ini adalah DSN secara persendirian dan sebagai PM. Ini ditambah dengan serangan kepada DS Rosmah.
Cara ini termasuklah kes 2.6 Billion dan 1MDB. dan DS Rosmah dengan pemfitnahan tentang cincin 21 juta dan potongan rambut yang berharga Rm1,200. PERMATA juga diserang untuk menjatuhkan imej DS Rosmah.
Saya rasa tidak perlu untuk diceritakan disini bahan bahan yang digunakan untuk menjatuhkan DSN. Tapi Aalhamdulillah DSN tetap teguh.
Selain dari DSN, pemimpin lain juga diserang seperti KJ dan Timbalan PM.
2. Strategi menjatuhkan Ikon Ikon Kerajaan
Strategi ini digunakan untuk menyerang institusi institusi kerajaan dan institusi yang dibina kerajaan untuk mentadbir wang rakyat seperti Tabung Haji, FELDA, MARA dan PTPTN.
Cara yang dilakukan adalah dengan menyerang pemimpin institusi-institusi dan persoalkan cara ia ditadbir termasuk cara pelaburan oleh institusi ini.
Serangan ini tidak mengira jikalau tuduhan yang dibuat itu benar atau tidak, yang penting, institusi-institusi ini dipersoalkan.
3. Strategi Mengelirukan Orang Ramai
Cara mengelirukan dilakukan dengan menyoalkan sesuatu perkara dengan soalan yang sebenarnya tidak memberi erti tapi bertujuan untuk mengelirukan.
Contoh cara ini boleh dilihat apabila penjualan saham Proton oleh DRB Hicom kepada syarikat Geely. Di luar negara ini tidak menjadi satu isu tapi di Malaysia, ia sengaja dihangatkan. Perkara yang dipersoalkan sebenarnya tiada membawa apapun pengertian.
Cara ini juga digunakan kepada penjualan Edra dan TRX.
Pengeliruan juga digunakan sebagai satu senjata dalam psywar PH. Caranya adalah dengan mengelirukan orang ramai tentang polisi kerajaan.
Cara ini juga dilakukan untuk cuba mengagalkan GST yang diimplimintasi kerajaan pada tahun 2015.
Hingga sekarang, ramai yang masih tidak tahu cara GST dikira. Kesempatan ini diambil untuk memberikan cara yang salah untuk perkiraan GST dimana harga satu barang akan naik berganda.
Selain dari itu, perkara seperti musim, kenaikan kos kos pengeluaran, sewa dan sebagainya tidak diambil kira dalam kenaikan harga. Harga barangan naik kerana GST – itulah kempen anti GST PH.
Rakyat dibebankan oleh GST kerana orang miskin juga harus membayarnya. Ini juga menjadi satu “tagline” kempen Anti GST walaupun hampir semua barangan keperluan dasar tidak dikenakan GST dan sebelum GST 6% wujudnya SST 15%.
Akibatnya ramai yang percaya dengan kempen PH.
Selain dari kempen Anti GST seperti diatas, BR1M dilabelkan sebagai rasuah, polisi bumiputra dilabelkan sebagai rasis dan polisi pelaburan dilabelkan sebagai polisi salah.
Banyak artikel artikel akan ditulis menyokong kelakuan dan pandangan PH oleh media dan portal pro PH dalam fasa ini. Ini untuk meyakinkan orang ramai bahawa apa yang dituduh itu benar dan apa yang dilakukan PH bermoral.
Fasa Pertengahan
Dalam fasa pertengahan , isu isu dan tuduhan diulang berkali kali dan dibuat secara bergambar. Ini dilakukan supaya persepsi yang direka dapat digambarkan oleh orang ramai dan ini dapat mengukuhkan kepercayaan orang ramai kepada PH yang “membongkar” segala keburukan kerajaan dan institusi institusi diatas.
Gambar DSN dan isteri dijadikan sasaran untuk melepaskan rasa kebencian oleh orang ramai yang telah termakan hasutan PH dalam fasa pertama. Fasa ini juga adalah untuk mengubah pandangan orang ramai terhadap kedudukan DSN, pemimpin lain termasuk pemimpin institusi yang disebut diatas bahawa pemimpin BN tidak perlu dihormati.
Serangan dibuat kepada PDRM dengan rasuah kecilan direkod oleh video dan keberanian untuk melawan PDRM sengaja dibuat. Kesalahan kecil diperbesarkan dan ditular di media sosial. Ini dianggap sebagai satu “conditioning” untuk orang ramai bahawa PDRM juga bersekongkol dengan pemimpin korup dan PDRM sendiri tidak bersih dan tidak perlu dihormati.
Selain dari PDRM, agensi agensi lain turut dikritik termasuk perkhidmatan perubatan dan jabatan immigrasi. Ini dilakukan untuk orang ramai merasa tidak puas hati.
Isu kos sara hidup terus dimainkan kerana inilah isu paling dekat dihati ramai pengundi.
Didalam masa yang sama Di Parlimen, ahli ahli PH akan membuat bising dan ada kalanya bertikam lidah dengan cara yang tidak terhormat untuk menunjukkan mereka adalah “hero” dan untuk menarik perhatian orang ramai. Mereka akan membina imej PH sebagai pihak yang berani berjuang untuk rakyat dengan apa carapun
Di akhir fasa ini, isu isu lama akan digunakan kembali atau apa yang ramai menganggap sebagai “kitar semula”.
Posting posting, artikel dan tulisan tulisan lama akan diterbitkan dan digunakan semula. Ini akan ditular dan diulang berkali kali. Tujuan ini dilakukan adalah untuk persiapan untuk fasa terakhir.
0 notes
jessicanataliegnwn · 7 years
Photo
Tumblr media
Ica growing up = terus-terusan ketakutan akan kehilangan kepercayaan kepada keajaiban. Takut berhenti menghargai hal-hal kecil, dan tidak lagi menjadi si tukang percaya. Sering melihat adults yang turns into a skeptical person that lose faith in miracles and magic. Turns rigid and dull, as if life’s no more than routine and busy schedule. BUT THEN!, i slowly turns into an adult. Hiiii👻. WK yea sok plot twist yang tanpa twist (apasih). Oke. Balik. . . . Tahun ini, i turned 21 years old. Gapernah kebayang akan menjadi setua ini, gapernah kebayang akan akhirnya menyebutkan angka ini. And it was not as bad as i thought it would be. Turned 21 and still believe in fairies, still watch all Disney’s movies, still believe in the impossible things, and still believe in kindness and unicorns 😝. But though those principles i still kept in mind, growing up juga memberikan penyadaran, akan hal-hal yang dikira akan hilang, tapi ternyata hanya berubah wujud dan bertransformasi sedikit. Magic is no longer party dresses, princes, balls, and magic spells; its in fact terletak di bagian-bagian hidup yang akan kusam bila tidsk diberi warna. Its in finishing paper on time, successful presentation, crying to release stress, overcoming heartbreaks and able to get your feet on the ground in any critical and manic situation. Akhirnya mulai bisa menyadari bahwa ternyata keajaiban terletak di pengendalian diri, di berbicara di depan umum, dan bisa mengenali mimpi dan arti. Keajaiban juga, terletak di mensyukuri, tidak berhenti belajar dan membantu orang lain. . . . Hihi, its not as scary as i thought it would be, tapi juga super nyeremin in the same time. Beberapa ketakutan memang menjadi kenyataan, tapi bukan berarti membiarkan diri direnggut olehnya. Akhirnya sadar bahwa we’re in control in what we choose to be, tidak perlu ketakutan, karena kamu selalu punya dirimu, untuk dibentuk jadi pribadi terbaik sesuai keinginanmu. Tidak perlu berubah menjadi orang lain yang tidak kita inginkan. Dan yang terakhir, i belong to myself, completely; and i am perfectly happy about it. I hope you to!!! So selamat menyambut 2018, hepi hepi ye guys, semoga nangisnya semakin sedikit, tawa dan syukurnya semalin berlimpah yeah, amien!! Salam, dari si strong believer of a true love kiss, perjuangan kelas, tercapainya perdamaian, dan manusia-manusia baik.
0 notes
leobellicose · 7 years
Text
Calonkan nama PM tak bercanggah adab Islam
Calonkan nama PM tak bercanggah adab Islam
SAYA menulis tentang isu calon nama PM bukan saya nak mencalonkan nama PM. Saya hanya bercakap tentang hukum mencalonkan nama PM secara umum. Ia bukanlah bercanggah dengan adab Islam seperti yang digambarkan oleh sebahagian pihak. Bahkan pihak itu juga sebelum ini pernah mencalonkan nama PM.
Tidak jadi masalah jika kita tidak mahu calonkan nama PM kerana pertimbangan politik kita ia tidak perlu buat masa ini. Namun apabila dikaitkan ia dengan adab Islam maka ia satu isu yang besar dan perlukan dalil dan istidlal yang terperinci.
Sebahagian pihak yang bersetuju dengan kenyataan mencalonkan nama PM itu tidak selari dengan adab Islam mengatakan kenapa ambil kenyataan lama? Saya katakan, isunya bukan lama atau baru. Isunya ialah konsisten dalam pandangan. Kenapa dulu buat dan dianggap selari dengan Islam tapi sekarang bila tak nak buat dianggap orang yang buat tidak selari dengan adab Islam?
Itu saja. Adakah dulu tidak jumpa dalil sekarang jumpa? Atau adakah agama telah jadi bahan mainan sehingga apa saja yang dibuat lalu ditarik agama sekali?
(BERIKUT ADALAH TULISAN AWAL DR USTAZ ROZAIMI RAMLE DALAM LAMAN FACEBOOK BELIAU)
Saya membaca kenyataan seorang ilmuwan yang merupakan presiden sebuah parti di Malaysia yang seolah membayangkan bahawa meletakkan calon PM dan meletakkan Kabinet bayangan bercanggah dengan adab Islam. Antara dalil yang beliau gunakan ialah kisah Bani Amir.
Saya terpanggil untuk memberikan sedikit komentar atas artikel beliau ini. Berikut komentar saya:
1. Penulis membuka bicaranya tentang politik Islam dengan sangat baik. Penulis berjaya menunjukkan keanjalan sistem politik Islam. Hadis yang bermaksud: “pemimpin dari Quraisy” tidak difahami secara literal tetapi ia bermaksud seseorang yang ingin jadi pemimpin perlu mendapat sokongan majoriti.
2. Namun setelah itu penulis seolah membayangkan bahawa adab Islam tidak meletakkan calon PM. Sebab itulah partinya tidak meletakkan calon PM.
3. Penulis menggunakan riwayat Ibn Ishaq berkaitan kisah Bani Amir. Saya bawakan riwayatnya supaya kita sama-sama lihat:
أَرَأَيْتَ إنْ نَحْنُ تَابَعْنَاكَ عَلَى أمْرِكَ، ثُمَّ أَظْهَرَكَ اللهُ عَلَى مَنْ خَالَفَكَ، أَيَكُونُ لَنَا الأَمْرُ مِنْ بَعْدِكَ؟ قَالَ: «الأَمْرُ إلَى اللهِ يَضَعُهُ حَيْثُ يَشَاءُ».
Maksudnya: kata wakil Bani Amir lepada Nabi: apa pandangan kamu jika kami mengikuti kamu dalam urusan kamu, kemudian Allah menangkan kamu ke atas orang yang memusuhimu, adakah kami akan menerima kuasa selepas dari kamu? Sabda Nabi: kekuasaan dari Allah dan Dia akan letakkan pada siapa yang Dia mahukan.
Riwayat ini dinukilkan oleh Ibn Ishaq dan sanadnya terputus dari jalur al-Zuhri.
Jika dilihat ia tidak berkaitan dengan penamaan calon pemimpin. Sebaliknya ia berkaitan dengan isu meminta jawatan. Jika dilihat dari teks ini jelas bahawa Bani Amir sudah dapat gambaran bahawa Nabi akan menjadi pemimpin mereka. Ini seolah mereka sudah dapat gambaran calon pemimpin apabila menang dan membentuk kerajaan nanti. Justeru mereka mahu berkuasa setelah Nabi.
4. Cubaan menggunakan riwayat ini untuk mengatakan menamakan calon pemimpin bukan adab Islam adalah tersasar bagi saya. Perlu diingatkan bahawa ulama tidak sepakat terhadap isu larangan meminta jawatan secara mutlak. Sebahagian ulama memperincikan hukumnya. Ia dibenarkan bagi mereka yang layak. Dan inilah pandangan yang kuat bagi sebahagian pengkaji moden.
5. Saya tidak tahu ke mana penulis ingin bawa pembaca artikel beliau. Ia seakan flip flop. Sekejap berpegang dengan maqasid (objektif) di sebalik hadis sepertimana dalam mukadimahnya. Sekejap mahu berpegang dengan literal hadis yang melarang meminta jawatan.
6. Jika meletakkan calon PM itu dikira sebagai meminta jawatan, mengapa penulis tidak terus sahaja katakan bahawa bertanding dalam pilihanraya juga meminta jawatan dan ia dilarang juga? Bahkan ia lebih direct meminta jawatan dari pengundi.
7. Jika meletakkan calon PM dikatakan menyalahi adab Islam, bagaimana pula dengan meletakkan manifesto? Bukankah kedua-dua isu ini berkait rapat iaitu meyakinkan pengundi tentang visi dan misi parti yang bertanding untuk meraih undi dan keyakinan dari pengundi?
8. Saya ingin tegaskan bahawa isu politik dalam Islam kebanyakannya bersifat ijtihad dan anjal. Oleh itu, khulafa’ Rasyidin juga berijtihad dalam politik. Abu Bakar pernah mencadangkan Umar sebagai pemimpin selepasnya. Adakah Abu Bakar tidak mengamalkan adab Islam? Tidak sama sekali. Ia isu ijtihad.
9. Maka kenyataan yang mengatakan menamakan calon PM bukan adab Islam itu sebenarnya yang menyalahi adab Islam. Jangan digunakan nama Islam untuk tindakan kita sewenangnya kerana bimbang nanti bila kita tukar pandangan nama Islam akan dibawa tukar juga.
Dr Rozaimi Ramle Pensyarah Universiti Pendidikan Sultan Idris
Penafian: Artikel ini adalah pandangan peribadi penulis dan tiada kaitan dengan Ismaweb.net. Artikel ini disiar lebih awal dalam laman Facebook Dr Rozaimi Ramle.
The post Calonkan nama PM tak bercanggah adab Islam appeared first on Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb.
Credit kepada admin sumber asal Artikel Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb di Calonkan nama PM tak bercanggah adab Islam via Blogger http://sayupgema.blogspot.com/2017/12/calonkan-nama-pm-tak-bercanggah-adab.html
0 notes