Tumgik
#Kekuatan Rakyat Indonesia
galeritumbang · 1 month
Text
Tumblr media
Dari kemarin ditanyain sama beberapa rekan kerja, "mba, njenengan jurusannya PAI kan? itu loh mbok daftar CPNS.. kemenag lagi buka pendaftaran besar²an loh. dicoba mba, siapa tau jadi jalannya njenengan". Respon spontan yg bisa ku berikan hanya sebatas "eeee.. iya bu, saya jurusannya PAI murni. tapi saya sama sekali belum pernah ikut tes² kayak gitu. lagi pula yg dibutuhin juga cuma 1 dari masing² daerah, bakal kalah sama kekuatan orang dalamnya sih. saya juga ga mau ninggalin ibuk, kalau pun harus merantau biarlah adek saya yg merantau. dia kan laki² jadi lebih berhak kerja yg jauh dari rumah".
Padahal sebenernya, selain alasan karena emang ga mau dan ga bisa ninggalin ibuk karena sakit.. aku sendiri pun sebenernya emang ga berminat kerja di bawah pemerintah. Rasanya, hati nurani kok ga akan pernah sejalan dgn berbagai aturan² dari pemerintah yg seringnya menyusahkan dan menyesatkan jalan rakyat. Jadi, sampe hari ini rasanya kok masih ga berminat dgn profesi sebagai ASN di Indonesia yg pemimpin negaranya serakah dan ga mikir akhirat gitu.
Semoga rezekiku nanti Allah hadirkan laki² yg menjadi teman hidupku memiliki profesi yg menyenangkan, tidak terikat dgn pemerintah, bermanfaat dan penuh berkah. Ya Allah, ridhoilah dan lancarkanlah jalan, dan limpahkanlah rezeki kami yg barokah sebagai guru honorer di pedesaan ini. Semoga Allah senantiasa memberikan makna cukup dan meningkatkan rasa syukur bagi kami semua. Aamiin🤍✨
Semoga negara Indonesia Allah jaga dari tangan² pemimpin yg serakah demi kepentingannya sendiri.
Jogja, 22 Agustus 2024 | 23.41
7 notes · View notes
4rz4a · 2 months
Text
Tugas Sejarah Mauza Wulandari(18) & Neng Arla Cantika(29).
Resensi Novel : Gadis Kretek.
Judul Buku: Gadis KretekPenulis
Buku: Ratih Kumala
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (Kompas Gramedia)
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 274
ISBN: 978-979-22-8141-5
Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala termasuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Novel Gadis Kretek ini sudah diterjemahkan dalam 3 bahasa yaitu Inggris, Mesir dan Jerman.
Sang penulis novel, Ratih Kumala merupakan seseorang yang mengenyam pendidikan di jurusan sastra, tepatnya di Sastra Inggris di Universitas Sebelas Maret. Buku pertama Ratih Kumala yang ia tulis berjudul Tabula Rasa yang juga mendapatkan penghargaan di Sayembara Novel Dewan Kesenian di tahun yang sama saat buku ini pertama kali diterbitkan yaitu tahun 2004.
Novel "Gadis Kretek" karya Ratih Kumala menggambarkan latar belakang sejarah industri rokok kretek di Indonesia dan perjalanan cinta di masa pergerakan nasional. Berikut adalah resume yang berfokus pada aspek pergerakan nasional dalam novel ini:
Cerita bermula pada masa penjajahan Belanda, ketika bisnis rokok kretek mulai berkembang di Indonesia. Salah satu tokoh utama, Soeraja, adalah anak seorang pengusaha rokok kretek yang ambisius. Soeraja bertemu dengan Jeng Yah, seorang gadis desa yang penuh semangat dan berpengaruh besar dalam hidupnya. Hubungan mereka tidak hanya dibangun di atas cinta, tetapi juga pada semangat pergerakan nasional.
Jeng Yah terlibat dalam kegiatan pergerakan nasional, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Keberaniannya dalam menyuarakan kemerdekaan dan melawan penindasan menjadi inspirasi bagi Soeraja dan orang-orang di sekitarnya. Namun, perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus. Konflik dan perbedaan pandangan politik memisahkan mereka.
Selama masa pendudukan Jepang, industri kretek mengalami tantangan besar, tetapi semangat nasionalisme tetap membara di antara para tokohnya. Ketika Indonesia merdeka, industri kretek kembali bangkit, dan kisah cinta serta perjuangan mereka menjadi simbol dari kekuatan dan ketahanan bangsa.
Dalam novel *Gadis Kretek* karya Ratih Kumala, periode pergerakan nasional yang digambarkan mencakup akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, khususnya pada masa penjajahan Belanda. Novel ini mengisahkan tentang pergerakan nasional Indonesia melalui kehidupan seorang wanita muda, dan latar belakang sejarah yang digambarkan mencerminkan perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda serta kebangkitan kesadaran nasional.
Periode yang digambarkan dalam novel ini melibatkan beberapa fase penting dalam pergerakan nasional Indonesia, termasuk:
1. Awal Pergerakan Nasional Penggambaran kehidupan sosial dan politik di masa awal pergerakan kemerdekaan, ketika berbagai organisasi dan tokoh mulai muncul untuk menentang kekuasaan kolonial.
2. Pertumbuhan Gerakan Kemerdekaan Menunjukkan bagaimana ide-ide nasionalisme mulai berkembang dan menginspirasi berbagai lapisan masyarakat untuk berjuang melawan penjajahan Belanda.
3. Perubahan Sosial dan Politik Menggambarkan dinamika dan perubahan sosial serta politik yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut, serta bagaimana perjuangan kemerdekaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat.
Novel ini memberikan perspektif fiksi yang kaya tentang bagaimana pergerakan nasional dan perjuangan kemerdekaan Indonesia berlangsung di tengah latar belakang sejarah yang penuh tantangan.
Gadis Kretek dikisahkan dengan dua sudut pandang. Sudut pandang orang pertama dari tokoh Lebas, sebagai “aku”. Ia adalah anak ketiga dari pasangan Soeraja dan Purwanti. Gaya bercerita yang asyik membuat kami ikut merasakan dengan apa yang dirasakan Lebas. Penulis juga menggunakan sudut pandang orang ketiga, si serba tahu sehingga memudahkan pembaca dalam memahami alur cerita dan ikut terhanyut dalam kisah masing-masing tokoh.
Kelebihan novel ini yaitu penulis mampu menggabungkan berbagai latar, kisah, sisi budaya dan sejarah dengan porsi yang pas. Kita diajak melihat perjuangan pergerakan menuju Indonesia merdeka dari segi industri kretek. Diksi yang digunakan dalam novel ini mampu membuat para pembaca untuk memahami ceritanya serta mampu menghadirkan suasana dengan alur yang menarik dan menyenangkan sehingga para pembaca dapat merasakan hadir di dalamnya.
Adapun kekurangan tidak banyak, mungkin karena buku ini menarik dari awal, kekurangan-kekurangannya jadi terlewat. Namun alangkah baiknya keterangan tentang istilah bahasa Jawa diletakkan sebagai footnote, tidak di belakang bab, supaya memudahkan pembaca yang tidak bisa berbahasa Jawa. Ada pula beberapa typo di sana-sini juga penulisan nama tokoh yang sepertinya tertukar.
Melalui narasi yang menggabungkan sejarah keluarga dan dinamika industri rokok kretek, novel ini menyoroti pentingnya semangat pergerakan nasional dalam membentuk identitas dan masa depan bangsa Indonesia. "Gadis Kretek" menggambarkan bagaimana perjuangan, cinta, dan nasionalisme saling berkaitan dan membentuk perjalanan hidup para tokohnya.
3 notes · View notes
kbanews · 9 months
Text
Dana Kampanye Paling Kecil, Kader Demokrat: Kekuatan Anies Baswedan adalah Rakyat Indonesia
JAKARTA | KBA – KPU merilis laporan terkait dana kampanye untuk para calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden 2024. Prabowo-Gibran menjadi pasangan dengan dana kampanye paling banyak, yaitu Rp 31,43 miliar. Sementara paslon nomor urut satu, Anies-Muhaimin (AMIN) menjadi paslon dengan dana kampanye paling kecil, yaitu Rp 1 miliar. Sementara Ganjar-Mahfud MD…
Tumblr media
View On WordPress
6 notes · View notes
ejharawk · 7 months
Text
10 wangsit dari tepi sungai Cileuleuy
Tumblr media
Diyakini sebagai salah satu agama asli masyarakat di tatar Sunda, para penghayat kepercayaan Budi Daya mengharapkan perlakuan yang setara dengan para penganut agama lain di Indonesia.
Sejak Nusantara terbentuk dan berpenghuni berabad-abad silam, para penghayat kepercayaan Budi Daya di Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat, meyakini nenek moyang mereka yang mendiami tatar Sunda telah mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
Keyakinan tersebut bisa dilacak dalam penyebutan Tuhan melalui penggunaan bahasa Sunda kuno dari era pra-Hindu, sebelum dipengaruhi bahasa Sanskerta, Arab, dan bahasa-bahasa asing lainnya.
Beberapa sebutan untuk Sang Pencipta adalah Hyang (Tuhan, yang diagungkan), Hyang Manon (Yang Maha Tunggal), Sang Hyang Kersa (Yang Maha Kuasa), dan Si Ijunajati Nistemen (Maha Pencipta).
Karenanya, Engkus Ruswana (62) selaku Ketua Organisasi Penghayat Budi Daya menolak tegas jika mereka dianggap sebagai penganut animisme dan dinamisme.
"Istilah itu sebenarnya didengungkan oleh para antropolog Barat untuk melecehkan agama nenek moyang kita. Karena mereka tidak memahami upacara ritual yang dilakukan, dipikirnya itu upacara menyembah roh halus dan kekuatan gaib," kata Engkus.
Keyakinan yang sempat terkikis dan menghilang tersebut kemudian diwartakan kembali oleh Mei Kartawinata setelah menerima Dasa Wasita atau 10 Wangsit. Kejadian turunnya wangsit berlangsung di tepi Sungai Cileuleuy, Kampung Cimerta, Subang, pada 17 September 1927.
Mei Kartawinata (1 Mei 1897 - 11 Februari 1967) menyebut hasil penggaliannya terhadap ajaran leluhur di Bumi Parahyangan dengan istilah pamendak alias temuan terhadap kepercayaan para leluhur.
Walaupun menolak disebut sebagai sinkritisme, Engkus tidak menampik jika ajaran Budi Daya banyak bersinggungan dengan budaya dan tradisi masyarakat Sunda.
Ini terlihat dari inti ajaran Budi Daya yang mengajarkan konsep cara pandang hidup orang Sunda bernama "Tri Tangtu". Isinya tentang wawasan atau tuntunan menyangkut diri manusia sebagai makhluk pribadi, sosial bermasyarakat, dan ber-Tuhan.
Ada banyak nama yang disematkan untuk ajaran Mei Kartawinata. Di luar Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), Agama Perjalanan, dan Agama Buhun, orang-orang mengenalnya sebagai Agama Traju Trisna, Agama Pancasila, Agama Petrap, Agama Sunda, Ilmu Sejati, Permai, atau Jawa-Jawi Mulya.
Mereka yang hendak melecehkannya cukup menyebutnya "Agama Kuring".
Dalam bahasa Indonesia, Kuring adalah kosakata untuk "Aku" atau "Saya". Prosekusi label "Agama Kuring" mengarah pada usaha mendiskreditkan pemeluk agama ini sebagai penganut agama semau gue.
Tumblr media
Agama-agama leluhur orang Sunda sangat menghormati alam sebagai pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.
Bagi para penghayat, alam semesta adalah tempat belajar dan menghayati segala keteraturan. Gunung, lembah, air, api, tanah, angin, dan segala mahluk hidup menjalankan kodratnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia.
Karenanya, Mei Kartawinata meletakkan alam sebagai "kitab suci". Alam adalah kumpulan tulisan Tuhan yang tidak bisa dibuat oleh manusia, berlaku universal, dapat dipelajari oleh semua makhluk tanpa membedakan usia, agama, bangsa, ras maupun gender.
Dalam prosesnya, Mei Kartawinata mendirikan wadah untuk menampung para pengikut atau penghayat ajarannya yang namanya kerap berubah-ubah.
Pertama membentuk Perhimpunan Rakyat Indonesia Kemanusia'an sehingga ajarannya disebut Kemanusa'an. Setelah Indonesia merdeka dan bersiap melangsungkan pemilihan umum pertama, Mei ikut mendirikan Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).
Usai pelaksanaan Pemilu 1955, nama tersebut berubah menjadi Organisasi Perjalanan alias Lalampahan.
Sepeninggal Mei Kartawinata, terjadi konflik internal yang membuat anggota terpecah menjadi beberapa organisasi yang melahirkan AKP, Budi Daya, dan Aji Dipa. Tidak ada perbedaan esensial antar tiga organisasi ini karena sumber ajarannya sama.
Menurut keterangan Engkus, Budi Daya sebagai organisasi terbentuk sejak 1980. "Pada era 1950-an ketika ramai pemberontakan DI/TII, kami juga disebut Agama Buhun, Agama Pancasila, dan Agama Kuring," imbuh Engkus.
Pertemuan kami dengan Engkus yang selalu terlihat mengenakan totopong (ikat kepala khas Sunda) berlangsung di Bale Pasekawan Waruga Jati, Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat (3/3/2018).
Rute menuju kampung tersebut adalah jalan selebar tiga meter yang diwarnai tanjakan dan turunan. Sejauh mata memandang, terlihat bebukitan dan hamparan tanah yang ditanami beragam jenis sayur-sayuran, seperti terong ungu, brokoli, cabe rawit dan kriting, sawi putih, buncis, labu, timun, dan selada.
Bagi warga penghayat di Kampung Cicalung yang berjumlah 78 orang, Bale Pasekawan bukanlah rumah ibadah, tapi tempat pertemuan atau berkumpul alias ngariung dalam bahasa Sunda.
Tempat yang jadi pusat kegiatan para penghayat Budi Daya ini diresmikan pada 17 Mei 2012 oleh Bupati Bandung Barat H. Abubakar.
Luas Bale Pasewakan 1.400 meter persegi yang terdiri dari dua bangunan utama. Ada aula seluas 9 x 11 meter persegi dan panggung seluas 48 meter persegi.
Selain jadi tempat mengajarkan pelajaran Budi Daya sebagai pengganti pelajaran agama di sekolah bagi siswa SD, SMP, dan SMA penghayat kepercayaan, gedung ini kerap pula menampilkan pentas kesenian, seperti degung, jaipongan, salendroan, dan wayang.
Tumblr media
Tidak heran jika terdapat alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan gamelan di dalam Bale. Mereka yang ingin memanfaatkan Bale tidak harus para penghayat Budi Daya.
"Asal kegiatannya untuk kemaslahatan warga desa. Bukan kegiatan untuk politik praktis macam kampanye," tutur Ondo (52), salah satu penghayat saat kami temui di Kampung Cibedug yang berjarak sekitar 6,9 kilometer dari Cicalung.
Di kampung itu, terdapat Bale Pasewakan Rasa Jati yang usianya lebih tua karena berdiri sejak 1951. "Dulu bentuknya hanya gubuk bambu. Lama-kelamaan menjadi bangunan permanen seperti sekarang," jelas Ondo.
Adapun kegiatan yang sering berlangsung di Bale Pasewakan, antara lain peringatan turunnya wangsit kepada Mei Kartawinata pada 17 September, tahun baru dalam sistem kalender Jawa (1 Sura), dan renungan malam 1 Juni yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Menganut kepercayaan yang diyakini milik nenek moyang di negeri ini ternyata tak semudah membalik telapak tangan.
Berbagai perlakuan diskriminasi dari masyarakat telah mereka rasakan. Apesnya lagi, negara turut melanggengkannya melalui berbagai peraturan yang mengikat secara yuridis, alih-alih memenuhi hak para penghayat kepercayaan sebagai sesama warga negara.
Misalnya kejadian yang dialami Asep Setia Pujanegara (47) ketika menikahi Rela Susanti (41) pada 23 Agustus 2001.
Kukuh ingin melaksanakan pernikahan seturut keyakinan penghayat, pernikahan mereka tidak mengantongi Akta Pernikahan dari Kantor Catatan Sipil.
Merasa haknya sebagai warga negara tidak dipenuhi, Asep mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Gugatan pasutri ini kemudian disetujui PTUN tertanggal 25 April 2002. Perkawinan yang dilangsungkan dengan cara adat Sunda itu dapat dicatatkan di Kantor Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (BKCS) Kabupaten Bandung.
Pun demikian, Mahkamah Agung tetap bergeming. Asep bersama istri harus menunggu hingga terbitnya Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Hal itu membuat akta kelahiran anak pertama mereka hanya bisa mencantumkan nama ibu dan tidak memiliki hubungan hukum keperdataan dengan ayahnya. Dengan demikian, buah cinta pasangan ini dianggap sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan.
Pada saat UU Adminduk disahkan, terjadi lagi problem teknis dalam pelaksanaan. Nama ayah hanya ditambahkan dalam catatan pinggir yang dituliskan di bagian belakang alih-alih pembaruan akta lahir.
"Alasannya menurut saya sih tidak masuk akal. Karena masalah nomor registrasi tidak boleh ganda," ujar Asep yang menjabat sebagai penanggung jawab pendidikan bagi warga penghayat kepercayaan Budi Daya.
Padahal menurut Engkus, nomor registrasi tak perlu diperbarui. "Cukup lembaran blangko akta kelahirannya saja yang dibuat baru dengan menambahkan nama ayah bersanding dengan ibu."
Tumblr media
Engkus juga pernah jadi korban diskriminasi saat ibundanya meninggal di Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Warga sekitar menolak jenazah almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) karena dianggap tidak beragama.
"Kata mereka, 'Ini khusus kuburan orang beragama, yang tidak beragama tidak boleh.' Setelah melalui rapat desa, diputuskan jenazah harus disalatkan, baru boleh dikuburkan," kenangnya.
Diskriminasi di sektor pendidikan berlangsung lebih lama lagi. Keturunan para penghayat kepercayaan dipaksa memilih pelajaran agama yang diakui negara.
Regenerasi penghayat jadi terhambat karena kebanyakan anak-anak tidak mengikuti penghayat kepercayaan orang tuanya.
Siswa penghayat kepercayaan juga kerap menjadi sasaran perundungan di sekolah dalam bentuk verbal. Akibatnya siswa bersangkutan meminta pindah sekolah karena tidak tahan jadi sasaran bully.
Setelah sekian lama berjuang, mulai 2016 keluar keputusan Kemdikbud yang menyatakan bahwa murid-murid penghayat kepercayaan mendapatkan pelajaran rohani sesuai kepercayaannya.
Berhubung tidak semua sekolah memiliki guru agama dari kalangan penghayat --karena teknis dan kurikulumnya masih dibahas, beberapa siswa dikembalikan ke organisasi atau komunitas penghayat kepercayaan untuk mendapatkan pelajaran keagamaan.
Asep salah satu yang mengabdikan diri sebagai guru pengajar penghayat kepercayaan. "Untuk sementara saya mengajarkan mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan dari SD hingga SMA. Pelajaran biasanya berlangsung setiap hari Minggu di Bale ini. Panduannya sudah ada. Sisanya saya gabung dengan buku-buku karya Pak Mei Kartawinata."
Seiring dikabulkannya gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan perihal Penganut Kepercayaan oleh Mahkamah Konsitusi (7/11/2017), Engkus berharap tidak lagi ada perbedaan dan diskriminasi terhadap warga penghayat kepercayaan.
"Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Selama ini penghayat kepercayaan selalu dianggap lebih rendah. Hak-hak pelayanan sosial untuk kami selalu terkebiri," katanya.
Padahal, kata Engkus, jika berkaca pada sejarah, perlakuan semacam itu sebenarnya dilakukan oleh penjajah untuk merendahkan bangsa kita.
2 notes · View notes
edomedia · 13 days
Text
Prof Ariawan : Ini 4 Langkah Sukses Wujudkan Indonesia Emas 2045
Jakarta, EDITOR.ID,- Secara keseluruhan Visi Indonesia 2045 adalah mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia, pemerataan yang berkeadilan di semua bidang. Wakil Ketua Dewan Pakar Formas & Ketua Yayasan Tarumanagara…
0 notes
ridloaulia · 22 days
Text
Are we Watching Indonesian Democracy or Houses from Game of Thrones?
Melihat secara konseptual mengapa banyak masyarakat marah dengan partai politik di Indonesia.
Mungkin sudah banyak pengamat politik (bahkan yang tersohor dari luar negeri) menamakan demokrasi Indonesia sebagai Procedural Democracy. Saya coba uraikan salah satu poinnya berkenaan dengan kondisi kepartaian di Indonesia saat ini.
Berbeda dengan substantive democracy, demokrasi procedural memandang bahwa proses electoral menjadi nilai tertinggi dalam mendapatkan legitimasi. Seperti Namanya, procedural, maka di dalamnya memungkinkan banyak aspek-aspek yang justru agak sedikit kontra dengan nilai dasar dari demokrasi, salah satunya adalah kondisi kepartaian di Indonesia. Pada dasarnya, kehadiran partai adalah tanda terbesar dari sebuah negara yang menganut demokrasi. Partai adalah satu dari beberapa poin syarat sebuah negara dapat dikatakan menganut demokrasi. Kenapa seperti itu? Karena dalam konsep demokrasi rakyat memegang kekuasaan paling tinggi, sementara partai politik berfungsi sebagai tempat rakyat secara sah mempertarungkan kekuasaan. Partai politik pada dasarnya adalah sebuah “asosiasi” dari rakyat yang memiliki ide, gagasan, dan memiliki kekuatan untuk bertarung secara sah dalam posisi electoral. Maka saya tidak setuju dengan beberapa suara masyarakat (atau mahasiswa) yang berteriak “bubarkan saja partai”, atau melihat partai politik sebagai entitas elit yang kontra dengan masyarakat. Padahal dalam konsepnya, partai politiklah yang justru menjadi suara akumulatif masyarakat. Rakyat, pada dasarnya, membutuhkan partai politik untuk digdaya dalam negara demokrasi.
Meski begitu, saya memahami mengapa banyak masyarakat yang marah kepada partai politik saat ini. Terlebih lagi angka golput meningkat tajam setelah pilpres 2019 yang menunjukan ketidakpercayaan masyarakat terhadap calon yang dianggapnya “disandera partai” politik, yang padahal, partai politik adalah akumulasi dari suara dan keinginan rakyat. Alasan mendasar yang membuat partai Indonesia banyak tidak disukai masyarakat adalah karena, mereka-semua-sama-saja. Coba jelaskan apa perbedaan antara satu partai dengan partai yang lain? Gagasan utama mereka selalu sama. Bahkan Ketika penyampaian visi, tak jarang kita melihat mereka sama saja. Perbedaan baru terlihat di ranah kebijakan praktikal yang lingkupnya kecil. Ketika ditanya kebijakan tersebut dating dari mana, mereka membawa “ini suara rakyat”, rakyat yang mana? “rakyat Indonesia”, yang mana? Membingungkan. Membingungka karena semua berada pada spektrum ideologi yang sama. Setidaknya hanya ada dua ideologi di Indonesia, Nasionalis dan Islamis. Ini juga ditunjukan oleh table penelitian Burhanuddin:
Tumblr media
Minimnya ideologi di Indonesia ini membuat kondisi partai politik kita sebenarnya sama saja. Ini juga menjelaskan mengapa berkoalisi antara parpol sangatlah mudah, bahkan dengan parpol yang awalnya bermusuhan. Ini juga sekaligus menjelaskan kenapa Jokowi bisa selalu berkata “saya sependapat dengan pak Prabowo” di momen debat presiden 2019. Bayangkan, sependapat dengan lawan politik di panggung debat presiden! Alamak. No, bukan berarti politik harus selalu bermusuhan. Namun demokrasi yang baik adalah yang dapat memberikan banyak alternatif opsi untuk kehidupan yang lebih baik. Jika sama-sama saja, buat apa kita memilih?
Alih-alih menawarkan opsi beragam untuk kehidupan yang lebih baik, saya mulai melihat partai-partai kita seperti Houses dari Game of Thrones. Dalam series favorit saya itu, ada beragam houses mulai dari Targeryen, Lannister, Stark, Baratheon, Greyjoy, Tyrell, Martyl dan lainnya. Mereka tidak didasarkan atas ideologi yang berbeda, satu-satunya yang menjadi pembeda dari setiap house adalah garis keturunannya saja. Lalu kemudian mereka bertarung untuk mendapatkan the Throne. Mereka mudah untuk bekerja sama ataupun mengkhianati house lain jika itu mendekatkan mereka kepada The Throne. (terlihat sama seperti partai Indonesia, bukan?)
Bahkan di Indonesia, partai pun banyak dibentuk dari garis keturunan. Perbedaan antara partai hanyalah siapa elitnya. Jadi sejatinya mereka tidak berasal dari “suara rakyat”, tapi dari elit yang ingin mendapatkan kekuasaan.
Berbeda dengan Indonesia, ideologi partai di negara negara Eropa dan Amerika sangatlah beragam. Mulai dari yang paling ekstreme konservatif, sampai ekstreme progresif. Mulai dari yang ekstrim agamis sampai yang ekstrim sekularisme. Kemauan mereka untuk berbeda, menghasilkan perdebatan yang memberikan banyak opsi untuk kehidupan. Contohnya debat pillpres di Amerika Serikat, Trump dari democrat yang konservatif tegas ingin menutup jalur imigran. Sementara biden dari liberalis yang progresif mendukung kedatangan imigran. Masyarakat diminta memilih mana yang lebih baik. Sangatlah jelas. Ada satu angin segar yang saya kira cukup baik untuk demokrasi kita saat pilpres 2024, yaitu pertentangan antara pro IKN dan kontra IKN. Sayangnya setelah pilpres berakhir, menjadi ambigu partai mana yang dulu menolak karena semuanya akhirnya setuju. Ya beginilah jika partai kita bukan dilandasi oleh ideologi dan idealisme yang kuat. Yang penting adalah mencapai kemenangan, bukan menciptakan gagasan yang kuat.
0 notes
rupmoker · 1 month
Text
Tumblr media
Peringati Hari Pengayoman, Menkumham Tekankan Pentingnya Kesadaran Hukum di Masyarakat
Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly beserta jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memperingati Hari Pengayoman/ hari lahir Kemenkumham yang ke 79, Senin 19 Agustus 2024, di Lapangan Upacara Kemenkumham, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menkumham menekankan pentingnya kesadaran hukum bagi masyarakat.
“Dengan meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat, kita akan menciptakan masyarakat yang lebih berperan aktif dalam penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia (HAM),” kata Yasonna.
Lebih lanjut Menkumham mengatakan, bahwa Kemenkumham akan terus berupaya untuk memperluas program edukasi dan sosialisasi hukum.
“Agar masyarakat tidak hanya menjadi objek hukum, tetapi sebagai subjek yang aktif dalam menciptakan keadilan,” ujar Yasonna.
Menkumham menyadari, tantangan yang akan dihadapi Kemenkumham sangatlah kompleks, mulai dari isu terkait reformasi birokrasi, pelayanan publik, penegakan hukum, hingga penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM. Namun Menkumham yakin, Kemenkumham dapat mengatasi semua tantangan tersebut.
“Kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung upaya penegakan hukum dan pelayanan publik yang lebih baik,” tandas Yasonna.
Selanjutnya Menkumham mengajak seluruh pejabat dan pegawai di Kemenkumham, untuk menanamkan prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan tugas, yaitu integritas, profesionalisme, dan sikap melayani.
“Kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Tugas kita bukan hanya sekadar menjalankan peraturan, tetapi juga memberikan rasa aman dan keadilan bagi masyarakat. Sebagai Insan Pengayoman, kita harus mampu menjadi teladan dalam menjalankan amanah ini, mengedepankan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau golongan,” ucap Yasonna.
“Ingatlah, bahwa setiap tindakan dan keputusan kita, berkontribusi dalam membangun citra Kemenkumham di mata publik,” tambahnya.
Menkumham juga mengimbau Insan Pengayoman untuk meningkatkan semangat kerja dan memberikan kontribusi nyata untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Kemenkumham harus hadir sebagai institusi yang tidak hanya berfungsi untuk menegakkan hukum, tetapi juga sebagai jembatan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Keberhasilan kita bukan hanya terukur dari prestasi yang telah diraih, tetapi dari seberapa besar dampak positif dan kemanfaatan yang kita berikan kepada masyarakat,” beber Yasonna.
“Saya mengajak seluruh jajaran Kemenkumham, serta seluruh elemen masyarakat, untuk bersama-sama menggelorakan semangat pengabdian. Kita harus memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Mari kita bahu-membahu, bersinergi dalam kerja nyata demi terciptanya sistem hukum yang berkeadilan, serta perlindungan HAM yang optimal,” sambungnya.
Di akhir sambutannya, Menkumham mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Kemenkumham, atas kerja keras dan dedikasi luar biasa selama dirinya melaksanakan tugas di Kemenkumham. Dukungan dan komitmen seluruh Insan Pengayoman telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan dirinya sebagai Menkumham.
“Saya sangat menghargai setiap kontribusi yang telah saudara berikan kepada saya dan Kemenkumham. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan Insan Pengayoman kekuatan untuk menjaga integritas dan profesionalisme, agar Kemenkumham semakin baik, tangguh dan terdepan. Selamat Hari Pengayoman,” tutup Yasonna.
1 note · View note
kabartangsel · 1 month
Text
Jabat Satu Dekade Jadi Presiden, Jokowi: Senyum, Sapa, dan Doa Rakyat Jadi Sumber Kekuatan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengemban tanggung jawab sebagai Presiden selama satu dekade dan bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin selama lima tahun merupakan amanah besar. Amanah ini dapat dihadapi dengan adanya dukungan dan doa dari rakyat Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024,…
0 notes
garamterang · 2 months
Text
HUKUMAN ALLAH BAGI BANGSA YANG SOMBONG
Renungan Jumat, 2 Agustus 2024 Nas: Yehezkiel 26:1-14
Aku akan menjadikan engkau gunung batu yang gundul dan dengan demikian engkau akan menjadi penjemuran pukat, sehingga engkau tidak akan dibangun kembali, sebab Aku, TUHANlah yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. - Yehezkiel 26:14
Dalam Yehezkiel 26:1-14, Tirus dihukum oleh Tuhan karena beberapa alasan utama yang terkait dengan kesombongan dan tindakan jahat mereka:
(1) Kesombongan dan Kesombongan Tirus. Tirus adalah kota yang makmur dan kuat, dan mereka menjadi sombong karena kekayaan dan kekuatan mereka. Mereka menganggap diri mereka tak terkalahkan dan tidak membutuhkan Tuhan.
(2) Kegembiraan atas Kejatuhan Yerusalem. Tirus bersukacita atas kehancuran Yerusalem, yang menunjukkan kebencian dan sikap tidak peduli terhadap penderitaan orang lain. Mereka berharap mendapat keuntungan dari kejatuhan kota suci tersebut.
(3) Keamanan Palsu. Tirus merasa aman karena letak geografisnya di pulau dan pertahanan mereka yang kuat. Mereka mengandalkan benteng dan tembok mereka daripada Tuhan untuk perlindungan.
Akibat dari tindakan-tindakan ini, Tuhan menyatakan bahwa Tirus akan dihancurkan oleh bangsa-bangsa, termasuk oleh Nebukadnezar dari Babel. Tembok-tembok mereka akan diruntuhkan, dan kota mereka akan menjadi reruntuhan yang tak berpenghuni. Hukuman ini menunjukkan keadilan Tuhan terhadap kesombongan dan kejahatan, serta peringatan bagi bangsa-bangsa lain yang mungkin mengikuti jejak Tirus.
Refkeksi: Sebagai gereja Tuhan di Indonesia, kita perlu mendoakan bangsa ini dengan kesungguhan, supaya TUHAN Allah tidak menjatuhkan hukuman atas bangsa ini akibat ketidakadilan, kefasikan, KKN yang masif. Rakyat kecil yang selalu menjadi korban manuver politik para elit negeri. ' "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Taw. 7:14). TWP
0 notes
Text
Hubungi: 0857-183-22788 Menguak Sejarah Batik Pekalongan yang Menakjubkan
Tumblr media
Pendahuluan
Batik Pekalongan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan estetika tinggi. Kota Pekalongan, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, telah dikenal sebagai pusat pengrajin batik sejak berabad-abad lalu. Dalam artikel ini, kita akan temukan sejarah menarik di balik Batik Pekalongan yang tidak hanya mempesona namun juga mengandung nilai filosofis yang mendalam.
Asal Usul Batik Pekalongan
Sejarah Batik Pekalongan bermula dari interaksi budaya yang kompleks antara penduduk lokal dengan para pedagang asing yang singgah di pesisir utara Jawa. Pada abad ke-17, Pekalongan menjadi salah satu pelabuhan penting di Jawa, tempat bertemunya berbagai bangsa seperti Tiongkok, India, Arab, dan Eropa. Pengaruh dari berbagai budaya ini tercermin dalam motif dan teknik pembuatan batik Pekalongan.
Pengrajin batik Pekalongan dikenal sangat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan motif-motif baru yang dipengaruhi oleh interaksi budaya tersebut. Misalnya, motif Jlamprang yang dipengaruhi oleh budaya Arab dan motif Liong yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok. Keanekaragaman motif ini menjadikan batik Pekalongan unik dan kaya akan makna.
Perkembangan Batik Pekalongan
Pada masa kolonial Belanda, sejarah batik Pekalongan mengalami perkembangan signifikan. Banyak pengrajin batik yang memperkenalkan motif-motif baru dengan sentuhan gaya Eropa, seperti motif bunga-bunga dan hewan. Selain itu, teknologi pewarnaan juga mengalami perkembangan dengan diperkenalkannya pewarna sintetis yang lebih tahan lama dan memiliki warna yang lebih cerah.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, batik Pekalongan juga memegang peranan penting sebagai simbol identitas dan kebanggaan bangsa. Banyak pahlawan nasional yang mengenakan batik sebagai bentuk perlawanan budaya terhadap penjajah. Hingga kini, batik Pekalongan terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Produsen Seragam Batik
Selain menjadi ikon budaya, batik Pekalongan juga memiliki peranan ekonomi yang penting. Banyak Produsen Seragam Batik yang bermunculan di Pekalongan, menyediakan seragam batik untuk berbagai keperluan, mulai dari seragam sekolah, kantor, hingga acara resmi. Produsen ini tidak hanya melayani pasar lokal tetapi juga mengekspor ke berbagai negara, menunjukkan bahwa batik Pekalongan memiliki daya tarik global.
Tradisi dan Filosofi Batik Pekalongan
Batik Pekalongan tidak hanya sekedar kain bermotif, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam. Setiap motif batik memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, harapan, dan doa dari masyarakat Pekalongan. Misalnya, motif Kawung melambangkan keseimbangan dan harmoni, sedangkan motif Parang menggambarkan kekuatan dan keberanian.
Proses pembuatan batik Pekalongan juga sarat dengan nilai-nilai tradisi. Mulai dari pemilihan bahan, pembuatan desain, hingga proses pewarnaan, semuanya dilakukan dengan cermat dan penuh ketelitian. Pengrajin batik Pekalongan mewarisi keterampilan ini dari generasi ke generasi, menjaga agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang.
Keunikan Motif Batik Pekalongan
Salah satu ciri khas batik Pekalongan adalah keanekaragaman motifnya. Motif-motif tersebut tidak hanya menggambarkan keindahan alam tetapi juga cerita-cerita rakyat yang sarat akan pesan moral. Beberapa motif terkenal dari Pekalongan antara lain:
Motif Buketan: Motif ini menggambarkan rangkaian bunga yang indah dan sering digunakan pada kain batik untuk kebaya atau pakaian resmi lainnya.
Motif Jlamprang: Dipengaruhi oleh seni Islam, motif ini menggunakan bentuk geometris yang kompleks dan simetris.
Motif Terang Bulan: Motif ini menggambarkan suasana malam hari dengan bulan purnama yang bersinar terang, seringkali dipadukan dengan gambar-gambar flora dan fauna.
Keunikan motif-motif ini menjadikan batik Pekalongan tidak hanya sekedar kain tetapi juga karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi.
Pelestarian Batik Pekalongan
Pelestarian sejarah batik Pekalongan menjadi tantangan tersendiri di era modern ini. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan gaya hidup, banyak generasi muda yang kurang tertarik pada seni tradisional seperti batik. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, komunitas, maupun individu.
Pemerintah kota Pekalongan misalnya, telah menetapkan Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia dan menyelenggarakan berbagai event tahunan seperti Pekan Batik Nusantara. Event ini tidak hanya menjadi ajang promosi batik Pekalongan tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya ini.
Komunitas dan pengrajin batik juga berperan aktif dalam melestarikan batik Pekalongan. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan motif-motif baru yang sesuai dengan selera pasar modern tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi. Selain itu, banyak pengrajin yang membuka workshop dan pelatihan batik bagi generasi muda, sehingga keterampilan ini tetap terjaga dan diwariskan.
Penutup
Sejarah batik Pekalongan adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam dan penuh makna. Dari interaksi budaya, perkembangan teknologi, hingga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalamnya, batik Pekalongan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi budaya dan ekonomi Indonesia. Temukan sejarah menarik di balik Batik Pekalongan. Pelajari sekarang! Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan seragam batik Pekalongan, Anda dapat menghubungi Info Pemesanan: 0857-183-22788.
Dengan memahami dan menghargai sejarah batik Pekalongan, kita turut berperan dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini. Batik Pekalongan bukan hanya kain, tetapi juga identitas dan kebanggaan bangsa yang harus kita jaga bersama.
(Andika-SMKN 3 JEMBER)
0 notes
liontmeow · 2 months
Text
Mengupas Strategi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Piala Dunia
Tumblr media
Keikutsertaan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia dalam ajang Piala Dunia merupakan mimpi yang telah lama dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Setelah melalui berbagai babak kualifikasi yang ketat dan penuh tantangan, akhirnya Indonesia berhasil mendapatkan tiket untuk berkompetisi di panggung sport sepak bola terbesar di dunia. Kesuksesan ini tentunya tidak terlepas dari strategi matang yang diterapkan oleh tim pelatih dan manajemen. Artikel ini akan mengupas berbagai aspek strategi yang digunakan oleh Tim Nasional Indonesia dalam persiapan dan pelaksanaan pertandingan di Piala Dunia.
Persiapan Fisik dan Mental
Persiapan fisik dan mental merupakan fondasi utama dalam strategi Tim Nasional Indonesia. Pelatih kepala, yang memiliki pengalaman luas di berbagai kompetisi internasional, menekankan pentingnya kondisi fisik yang prima. Program latihan yang ketat dan disiplin diterapkan, meliputi latihan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Selain itu, pola makan sehat dan istirahat yang cukup juga menjadi fokus utama untuk memastikan para pemain berada dalam kondisi terbaik.
Dari segi mental, tim pelatih mengundang psikolog olahraga untuk bekerja sama dengan pemain. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi, mengurangi tekanan, dan membangun kepercayaan diri. Latihan mental ini mencakup teknik visualisasi, meditasi, dan strategi untuk mengatasi stres di bawah tekanan pertandingan.
Taktik dan Formasi
Taktik dan formasi adalah elemen kunci dalam strategi sepak bola. Tim Nasional Indonesia menerapkan formasi 4-3-3, yang menekankan pada keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Dalam formasi ini, empat pemain belakang bertugas menjaga area pertahanan dengan ketat, sementara tiga gelandang berfungsi sebagai penghubung antara lini belakang dan depan. Tiga pemain depan bertugas untuk menekan pertahanan lawan dan mencetak gol.
Pelatih juga mengajarkan variasi formasi, seperti 3-5-2 dan 4-4-2, yang bisa diterapkan tergantung situasi pertandingan. Fleksibilitas dalam mengubah formasi sport ini sangat penting untuk mengantisipasi gaya bermain lawan yang beragam.
Analisis Lawan
Salah satu komponen penting dalam strategi Tim Nasional Indonesia adalah analisis mendalam terhadap calon lawan. Tim analis yang berpengalaman mempelajari rekaman pertandingan lawan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Informasi ini kemudian digunakan untuk merancang taktik khusus yang dapat mengeksploitasi kelemahan lawan dan meminimalkan ancaman dari pemain kunci mereka.
Contohnya, jika lawan memiliki pemain sayap yang cepat dan lincah, Tim Nasional Indonesia akan menugaskan bek sayap yang memiliki kecepatan serupa untuk menghentikan pergerakan mereka. Jika lawan cenderung bermain dengan penguasaan bola tinggi, Indonesia akan mengadopsi strategi pressing tinggi untuk memaksa lawan melakukan kesalahan.
Pengembangan Pemain Muda
Keberhasilan jangka panjang Tim Nasional Indonesia juga ditentukan oleh pengembangan pemain muda. Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah meluncurkan program pengembangan pemain muda yang bertujuan untuk mencetak talenta-talenta baru yang siap bersaing di level internasional. Program ini melibatkan akademi sepak bola di seluruh Indonesia, dengan fokus pada teknik dasar, taktik, dan etika olahraga.
Pemain muda yang menunjukkan potensi besar diberikan kesempatan untuk berlatih bersama tim senior, memberikan mereka pengalaman berharga dan mempersiapkan mereka untuk turnamen besar seperti Piala Dunia. Kolaborasi antara pemain muda dan senior ini menciptakan sinergi yang positif dan memperkuat skuad secara keseluruhan.
Peran Pelatih dan Staf Pendukung
Kesuksesan Tim Nasional Indonesia tidak lepas dari peran pelatih dan staf pendukung. Pelatih kepala bekerja sama dengan asisten pelatih, pelatih fisik, analis video, dan staf medis untuk memastikan setiap aspek persiapan tim berjalan dengan baik. Komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik di antara staf pelatih merupakan kunci untuk menciptakan strategi yang solid.
Selain itu, pelatih juga berperan sebagai motivator bagi para pemain. Kepemimpinan yang inspiratif dan kemampuan untuk membangun semangat tim yang tinggi sangat penting untuk menciptakan atmosfer positif dalam tim. Pelatih harus mampu memotivasi pemain untuk memberikan performa terbaik mereka di setiap pertandingan.
Dukungan Suporter
Tidak bisa dipungkiri bahwa dukungan suporter memiliki peran besar dalam kesuksesan tim. Suporter Indonesia yang dikenal dengan semangat tinggi dan fanatisme mereka selalu memberikan dukungan penuh baik saat tim bermain di kandang maupun tandang. Kehadiran suporter di stadion memberikan energi tambahan bagi para pemain dan meningkatkan motivasi mereka untuk bermain dengan penuh semangat.
Selain dukungan langsung di stadion, suporter juga aktif mendukung tim melalui media sosial dan kampanye dukungan lainnya. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan kebanggaan nasional yang memperkuat tekad tim untuk meraih hasil terbaik.
Mengupas strategi sport Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Piala Dunia mengungkapkan betapa kompleks dan detailnya persiapan yang dilakukan. Dari persiapan fisik dan mental, taktik dan formasi, analisis lawan, hingga pengembangan pemain muda dan peran pelatih, semua elemen tersebut bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan yang sama: membawa kebanggaan bagi Indonesia di panggung sepak bola dunia.
Dengan strategi yang matang dan dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia, Tim Nasional Indonesia siap menghadapi tantangan di Piala Dunia dan meraih prestasi gemilang. Semoga kesuksesan ini menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dan memperkuat posisi Indonesia di kancah sepak bola internasional.
0 notes
pardomuansitanggang · 2 months
Text
Kerajaan Natuna, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Kerajaan Natuna adalah sebuah kerajaan kecil yang pernah berdiri di Kepulauan Natuna, yang terletak di perairan utara Kepulauan Riau, Indonesia. Berikut adalah beberapa informasi mengenai Kerajaan Natuna: Pendirian dan Pusat Pemerintahan: Kerajaan Natuna didirikan di Kepulauan Natuna, yang merupakan sekelompok pulau-pulau yang terletak di utara Kepulauan Riau. Pusat pemerintahan kerajaan ini berada di pulau-pulau utama seperti Pulau Natuna Besar. Ekonomi dan Sumber Daya: Ekonomi Kerajaan Natuna bergantung pada sumber daya alam seperti hasil laut, pertanian, dan perdagangan. Pulau-pulau Natuna kaya akan kekayaan alam seperti gas alam dan ikan, yang menjadi sumber kekayaan ekonomi bagi kerajaan ini. Kebudayaan dan Tradisi: Seperti kerajaan-kerajaan Melayu lainnya di wilayah tersebut, Kerajaan Natuna juga memiliki kebudayaan dan tradisi yang kaya. Hal ini mencakup sistem pemerintahan yang terorganisir, adat istiadat, seni, dan musik tradisional Melayu. Pengaruh Kolonial: Seperti banyak kerajaan di Asia Tenggara, Kerajaan Natuna juga terlibat dalam hubungan dengan kekuatan kolonial Eropa, terutama Belanda. Pengaruh kolonial ini mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi di wilayah tersebut. Perubahan Modern: Setelah berbagai perubahan politik dan administratif, termasuk masa penjajahan dan integrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Natuna saat ini menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kerajaan Natuna, meskipun kecil, memiliki peran penting dalam sejarah lokal dan regional di Kepulauan Riau. Peninggalan sejarah dan budayanya masih dapat ditemukan dalam bentuk situs-situs bersejarah, cerita rakyat, dan warisan budaya yang dilestarikan oleh masyarakat setempat.
0 notes
inspirasitala · 3 months
Text
Paman Birin Turdes ke Kurau, Pj Bupati Tala : Salah Satu Bentuk Perhatian Pemprov Kalsel
TANAH LAUT, inspirasitala.co.id – H. Sahbirin Noor atau yang sering kita kenal dengan “Paman Birin” Gelar Turun Desa (Turdes) yang bertemakan “Turdes Menembus Batas Ke-10 2024 Bergerak Dengan Kekuatan Rakyat Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua”. Kabupaten Tanah Laut (Tala) lebih tepatnya di Desa Kurau, Kecamatan Kurau merupakan destinasi pertama yang disambangi oleh rombongan turdes Paman…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
totoxlofficial8888 · 3 months
Text
TOTOXL | Legenda-legeda terkemuka dari Indonesia
TOTOXL Indonesia, dengan ribuan pulau dan beragam budaya, memiliki warisan cerita rakyat yang sangat kaya. Legenda-legenda ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral, sejarah, dan kebijaksanaan lokal. Berikut adalah beberapa legenda paling terkenal dari berbagai daerah di Indonesia.
Tumblr media
1. Legenda Danau Toba
Danau Toba di Sumatra Utara adalah danau vulkanik terbesar di dunia dan memiliki legenda yang menarik tentang asal-usulnya. Konon, ada seorang pemuda miskin bernama Toba yang menemukan seekor ikan mas besar di sungai. Ketika ikan itu dibawa pulang, ikan tersebut berubah menjadi seorang perempuan cantik yang kemudian menjadi istrinya. Sang istri memiliki satu syarat: Toba tidak boleh mengungkapkan asal-usulnya sebagai ikan. Mereka hidup bahagia dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Samosir. Suatu hari, dalam kemarahan, Toba melanggar janjinya dan mengungkapkan rahasia itu. Sang istri kembali menjadi ikan dan kembali ke sungai, sementara hujan deras turun, membentuk Danau Toba dan pulau di tengahnya, Pulau Samosir.
2. Legenda Malin Kundang
Legenda Malin Kundang berasal dari Sumatra Barat dan mengisahkan seorang anak durhaka. Malin Kundang adalah seorang anak yang pergi merantau dan menjadi kaya raya. Ketika kembali ke kampung halamannya, ia malu mengakui ibunya yang miskin. Ibunya yang kecewa kemudian mengutuknya menjadi batu. Sampai hari ini, di Pantai Air Manis, Padang, terdapat batu yang dipercaya sebagai Malin Kundang yang berubah menjadi batu akibat kutukan ibunya.
3. Legenda Roro Jonggrang
Legenda ini berasal dari Jawa Tengah dan menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso ingin menikahinya, tetapi Roro Jonggrang menolak. Untuk menghindari pernikahan tersebut, Roro Jonggrang memberikan syarat yang mustahil: Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam semalam. Dengan bantuan makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tugasnya, tetapi Roro Jonggrang meminta para wanita desa untuk memukul lesung sehingga ayam berkokok lebih awal. Akibatnya, Bandung Bondowoso hanya menyelesaikan 999 candi. Dalam kemarahan, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi yang keseribu. Kompleks candi tersebut sekarang dikenal sebagai Candi Prambanan.
Tumblr media
4. Legenda Nyi Roro Kidul
Nyi Roro Kidul adalah Ratu Pantai Selatan yang legendaris dan sangat dihormati di Jawa dan Bali. Menurut legenda, Nyi Roro Kidul adalah seorang putri yang menjadi ratu laut selatan setelah menderita nasib tragis. Dia sering digambarkan sebagai seorang wanita cantik berpakaian hijau, dan dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Banyak orang Jawa percaya bahwa ia dapat memberikan berkah atau bencana, dan hingga kini, banyak ritual yang dilakukan untuk menghormati Nyi Roro Kidul, terutama di daerah pesisir selatan Jawa.
5. Legenda Timun Mas
Legenda ini menceritakan tentang seorang janda tua yang hidup sendiri di sebuah desa. Karena kesepian, ia memohon kepada Dewa untuk diberikan seorang anak. Dewa memberinya sebuah biji mentimun yang kemudian ditanam, dan dari situ lahirlah seorang bayi perempuan yang diberi nama Timun Mas. Namun, Timun Mas harus diserahkan kepada raksasa yang telah memberi biji mentimun itu saat ia beranjak dewasa. Ketika saatnya tiba, Timun Mas menolak dan melarikan diri. Dengan bantuan benda-benda ajaib dari Dewa, seperti biji mentimun, jarum, dan terasi, ia berhasil mengalahkan raksasa dan hidup bahagia bersama ibunya.
6. Legenda Asal-Usul Pulau Bali
Legenda ini berkisah tentang seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit bernama Sri Jaya Pangus. Ia menikahi seorang putri dari Tiongkok bernama Kang Cing Wie. Namun, pernikahan mereka tidak memiliki keturunan. Pangeran Jaya Pangus kemudian menikahi seorang dewi bernama Dewi Danu dari Gunung Batur. Mengetahui hal ini, Kang Cing Wie merasa kecewa dan mencari suaminya. Saat menemukan suaminya dengan Dewi Danu, terjadi pertengkaran yang menyebabkan kematian Jaya Pangus dan Kang Cing Wie. Dewi Danu kemudian mengubah mereka menjadi pura, yang sekarang dikenal sebagai Pura Ulun Danu Batur.
7. Legenda Sangkuriang
Legenda Sangkuriang berasal dari Jawa Barat dan merupakan salah satu cerita yang paling dikenal. Kisah ini bermula dengan Dayang Sumbi, seorang dewi yang turun ke bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Karena sebuah insiden, Dayang Sumbi memukul kepala Sangkuriang hingga terluka. Sangkuriang pun diusir dari rumah. Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang kembali dan tanpa menyadari bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya, ia jatuh cinta padanya. Dayang Sumbi, yang menyadari identitas Sangkuriang, memberikan syarat yang mustahil untuk menghentikan pernikahan mereka: Sangkuriang harus membendung sungai dan membangun perahu besar dalam satu malam. Ketika hampir selesai, Dayang Sumbi memanggil ayam untuk berkokok lebih awal. Sangkuriang yang marah menendang perahu yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Tumblr media
8. Legenda Keong Mas
Legenda Keong Mas adalah cerita rakyat dari Jawa Timur yang menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Candra Kirana yang disihir menjadi seekor keong emas oleh seorang penyihir jahat. Suatu hari, seorang nenek tua menemukan keong emas di sungai dan membawanya pulang. Keong tersebut berubah menjadi Candra Kirana setiap malam dan membantu nenek tua itu dengan melakukan pekerjaan rumah. Suatu hari, Pangeran Raden Inu Kertapati yang mencari Candra Kirana menemukan keong emas dan menyadari bahwa itu adalah tunangannya. Dengan bantuan dari Dewa, kutukan penyihir pun terangkat dan Candra Kirana kembali ke bentuk aslinya. Mereka akhirnya hidup bahagia bersama.
9. Legenda Batu Menangis
Legenda Batu Menangis berasal dari Kalimantan Barat. Kisah ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang sangat cantik tetapi sombong dan tidak menghormati ibunya yang miskin. Suatu hari, mereka pergi ke pasar, dan gadis itu merasa malu dengan penampilan ibunya. Ketika ditanya oleh orang-orang di pasar, gadis itu mengaku bahwa ibunya adalah seorang pelayan. Ibunya yang terluka hati akhirnya berdoa agar anaknya mendapat hukuman setimpal. Gadis itu kemudian berubah menjadi batu dan menangis tak henti-hentinya. Batu tersebut hingga kini dikenal sebagai Batu Menangis dan menjadi simbol pengingat akan pentingnya menghormati orang tua.
10. Legenda Jaka Tarub dan Nawang Wulan
Legenda ini berasal dari Jawa Tengah dan menceritakan tentang Jaka Tarub, seorang pemuda yang menemukan bidadari bernama Nawang Wulan sedang mandi di sebuah danau. Jaka Tarub mencuri selendang Nawang Wulan sehingga ia tidak bisa kembali ke kahyangan. Akhirnya, Nawang Wulan menikah dengan Jaka Tarub dan memiliki seorang anak. Namun, karena selendangnya yang hilang, Nawang Wulan kehilangan kekuatannya dan harus bekerja keras seperti manusia biasa. Suatu hari, ia menemukan selendangnya yang disembunyikan Jaka Tarub. Setelah itu, ia terbang kembali ke kahyangan, meninggalkan Jaka Tarub dan anak mereka.
11. Legenda Asal Usul Gunung Krakatau
Legenda ini berasal dari Lampung dan menceritakan tentang seorang raksasa bernama Krakatau yang tinggal di antara pulau Jawa dan Sumatra. Ia memiliki seorang anak yang sangat ia sayangi. Suatu hari, anaknya dibunuh oleh manusia, dan dalam kemarahannya, Krakatau berubah menjadi gunung berapi yang meletus dengan dahsyat, memisahkan pulau Jawa dan Sumatra. Letusan ini menciptakan Selat Sunda dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Gunung Krakatau masih ada hingga hari ini dan dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.
Tumblr media
12. Legenda Putri Tangguk
Legenda Putri Tangguk berasal dari Jambi dan mengisahkan tentang seorang petani bernama Putri Tangguk yang hidup di sebuah desa. Meskipun hidup sederhana, Putri Tangguk merasa cukup dan tidak serakah. Suatu hari, ia bermimpi bahwa sawahnya akan berbuah padi yang melimpah. Namun, Putri Tangguk mengabaikan peringatan dari mimpinya untuk tidak serakah. Ketika panen tiba, ia menjadi tamak dan menimbun padi tanpa membagikannya kepada orang lain. Akibatnya, sawahnya mengering dan Putri Tangguk kehilangan semua hasil panennya. Cerita ini mengajarkan tentang pentingnya berbagi dan tidak serakah.
0 notes
himpunid · 5 months
Text
Politik Silaturahmi dan Pencegahan Dini Bawaslu dalam Menghadapi Pilkada 2024
HIMPUN.ID – Politik dan kondisi Indonesia saat ini rupanya sedang diuji dengan kekuatan-kekuatan luar yang mencoba menjauhkan kita dari tujuan terciptanya suatu Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Negara dan Pemerintah tentu melindungi segenap bangsanya serta seluruh tumpah darah Indonesia. Pemerintah yang memajukan kesejahteraan umum, Pemerintah yang mencerdaskan kehidupan Bangsa dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
almujahidinsyh · 6 months
Text
Tumblr media
K.H Idham Chalid lahir di Satui, Kalimantan Selatan tanggal 27 Agustus 1921 dan wafat di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2010 pada umur 88 tahun, adalah salah seorang politikus dan menteri Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Selain sebagai politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan ia pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Nadhdatul Ulama pada tahun 1956-1984.
K.H. Idham Chalid merupakan ulama yang cukup lama, memimpin organisasi terbesar Islam, NU 928 tahun) Keterkaitannya dengan NUdimulai pada tahun 1952 ketika ia dalam Pemuda Ansor, organisasi bawahan NU. Dua tahun kemudian ia sudah dipercaya memegang tahun kemudian ia sudah dipercaya memegang jabatan Sekretaris jenderal PBNU, Jabatan sebagai Ketua NU dipegangnya dari tahun 1956 sampai tahun 1984.
Pada masa Demokrasi Terpimpin, Idham Chalid mengambil sikap berpartisipasi dengan pemerintah, walaupun ia mendapat kritik dari berbagai pihak. Sikap itu diambilnya agar kelompok Islam terwakili dalam pemerintahan dan dengan demikian dapat memperjuangkan kepentingan umat islam, terutama untuk mengimbangi kekuatan PKI yang semakin besar.
Sebelum memasuki NU, Idham Chalid sudah aktif di bidang pendidikan. Pada tahun 1940 ia menjadi guru di Madrasah Pondok Modern Gontor, bekas almamaternya. Setelah kembali ke daerah kelahirannya di Kalimantan Selatan pada tahun 1944, ia mempin Normal  Silam School. Ia juga menghimpun sejumlah pesantren dengan mendirikan Ittihad Al Ma’ahid Al islamiyyah. Kegiatan di dunia pendidkan masih dilanjutkan Idham Chalid ketika ia sudah menjadi pimpinan NU. Pada tahun 1956 ia mendirikan perguruan islam Darul Ma’arif di Jakarta dan pada tahun 1960 mendirikan Pendidikan Yatim Darul Qur’an si Cisarua, Bogor.
Pada masa Perang kemerdekaan, Idham Chalid berjuang di Kalimantan Selatan . Mula-mula ia bergabung dengan badan perjuangan Serikat Muslim Indonesia ( Sermi), kemudian dengan Sentral Organisasi pemberontak Indonesia Kalimantan (SOPIK) . Bersama dengan Komandan Divisi IV ALRI, Letnan Kolonel Hassan Basri, ia mendirikan Fonds Nasional Indonesia Kalimantan. Ia ikut bergerilya bersama anggota divisi IV ALRI, bahkan diangkat sebagai penasihat. Pada bulan Maret 1949 ia ditangkap Belanda dan baru dibebaskan pada bulan November.
Di bidang pemerintahan, beberapa kali Idham Chalid duduk dalam kabinet dengan jabatan antara lain sebgai wakil Perdana Menteri II dan menteri Utama Bidang Kesejahteraan Rakyat. Ia juga pernah menajdi anggota dalam beberapa lembaga kenegaraan seperti DPR, Konstituante, DPA, dan MPR. Bahkan, ia pernah diangkat sebagai Ketua DPR dan Ketua MPR.
0 notes