Tumgik
#Sunda
sixteenseveredhands · 2 years
Text
The Colugo: this mammal is able to glide through the air using a fur-covered membrane that stretches across most of its body margin
Tumblr media
Colugos are often referred to as "flying lemurs," but genetic studies have shown that they are actually among the closest living relatives of primates, occupying a sister group.
Tumblr media
They are native to the tropical rainforests of Southeast Asia, where they are divided into two extant species: the Philippine flying lemur (Cynocephalus volans) can be found in the Southern Philippines, and the Sunda flying lemur (Galeopterus variegatus) can be found in parts of Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand, Myanmar, Malaysia, and Indonesia.
The fur-covered membrane that stretches across the colugo's body is known as a patagium; a similar membrane can be found in other gliding mammals (e.g. flying squirrels, sugar gliders, etc.) but the patagium of the colugo is far more extensive, surrounding almost all of the animal's body margin and stretching even between the tail and hind legs.
Tumblr media
When they are not actively gliding, female colugos with young offspring will often pull their tails up against their bellies, effectively curling the patagium into a pouch in which the baby can be carried and protected. In order to glide, however, the mother must fully extend her patagium, meaning that she must unfold the pouch; if the baby has not yet learned how to glide on its own, then it must curl itself around the mother's torso and hold on tight as she glides from tree-to-tree.
Tumblr media
The extensive size of their patagium means that colugos have far more "wing space" than other gliding mammals, which enables them to glide much further. In a single leap, a colugo may glide across a distance of up to 145 meters (about 475 feet) -- nearly the length of three Olympic-sized swimming pools. Studies have shown that they can glide a total distance of 1,342 meters (4,403 ft) per night, climbing a total of 320 meters (1,050 ft) up into the trees in order to do so. They have extremely strong claws, and the soles of their feet are able to mimic suction-cups, which enables them to maintain a tight grip on tree trunks and branches.
Tumblr media
Colugos are most active at night, and they are strictly herbivorous, feeding only on young tree leaves.
Tumblr media
I don't normally feature mammals on my blog, but this one in particular seemed too heartbreakingly adorable and too weird for me to ignore. I mean, look at it -- it's like a tiny dinosaur wrapped in a Snuggie!
Sources & More Info:
Science News: On a Cool Night in Malaysia, Scientists Track Mysterious Colugos Across the Treetops
Animal Diversity Web: Galeopterus variegates (the Sunda Flying Lemur)
BioMed Central Journal of Biology: Colugos: obscure mammals glide into the evolutionary limelight
World Wildlife Fund: Flying Lemurs
National Geographic: Why Do Flying Lemurs Glide?
Animal Diversity Web: Cynocephalus volans (the Philippine Flying Lemur)
876 notes · View notes
four-white-trees · 9 months
Text
Sunday Six
Another great week of writing down. Almost finished with ghost boys. This week I have the opening to a new fic, featuring my first crack at the Y7 crew.
Tagging the usuals @mike----wazowski @overdevelopedglasses @skysquid22 @ohayouasagohan @fire-tempers-steel @woundedheartwithin @passthroughtime @fragilitease
“Uh, it looks pretty bad,” Ichiban said, peering into the small bathroom of Shichifuku.
“How bad?” Adachi asked behind him, trying to peer over Ichiban’s broad frame.
“Like, the-walls-are-leaking bad,” Ichiban said, stepping out of the way to reveal the sopping drywall next to the toilet. Adachi peered closely, reaching a hand out to touch the wall. His hand came away wet.
“This may be out of our area of expertise,” Nanba commented from where he leaned against the bar.
“We can’t give up that easily,” Ichiban argued, but Adachi shook his head. 
“Nah, this is definitely beyond me. They teach you about waterworks in prison?” he asked. 
Ichiban’s face fell. “Well, not really,” he admitted. He raised his chin. “But we gotta help Hamako-chan out.”
“We’ll just have to call an expert,” Saeko said with a shrug, picking up her phone. “You can be helpful by covering his fees.” Ichiban looked alarmed by the suggestion, but readily agreed nonetheless.
“I know just the guy,” Hamako said. “He’s done other work for me before. Fair price.” She held her hand out for Saeko’s phone, and she surrendered it. Hamako dialed the number from memory and waited for the other side to pick up.
15 notes · View notes
kafimilak-247 · 1 month
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Tumblr media
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. SundaDigi - Apps on Google Play
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?lang=en
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
2 notes · View notes
sebaransunda · 4 months
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Tumblr media
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
4 notes · View notes
poliboy · 2 months
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Tumblr media
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi ~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
2 notes · View notes
sundadigi · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hayu urang diajar dongéng-dongéng Sunda!
.
.
𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘋𝘪𝘨𝘪, 𝘰𝘯𝘦-𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘥𝘪𝘨𝘪𝘵𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘳𝘷𝘪𝘤𝘦 𝘧𝘰𝘳 𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘦𝘴𝘦 𝘭𝘪𝘵𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦.
SundaDigi, layanan panyungsian digital literatur Sunda.
.
#sundadigi #sunda #kebudayaansunda #unpad #pdpbs #pustakajaya #aplikasikesundaan #kamusbahasasunda #bahasasunda
2 notes · View notes
yuanastara · 6 months
Text
Tumblr media
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi/
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1 ~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
2 notes · View notes
ejharawk · 7 months
Text
10 wangsit dari tepi sungai Cileuleuy
Tumblr media
Diyakini sebagai salah satu agama asli masyarakat di tatar Sunda, para penghayat kepercayaan Budi Daya mengharapkan perlakuan yang setara dengan para penganut agama lain di Indonesia.
Sejak Nusantara terbentuk dan berpenghuni berabad-abad silam, para penghayat kepercayaan Budi Daya di Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat, meyakini nenek moyang mereka yang mendiami tatar Sunda telah mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
Keyakinan tersebut bisa dilacak dalam penyebutan Tuhan melalui penggunaan bahasa Sunda kuno dari era pra-Hindu, sebelum dipengaruhi bahasa Sanskerta, Arab, dan bahasa-bahasa asing lainnya.
Beberapa sebutan untuk Sang Pencipta adalah Hyang (Tuhan, yang diagungkan), Hyang Manon (Yang Maha Tunggal), Sang Hyang Kersa (Yang Maha Kuasa), dan Si Ijunajati Nistemen (Maha Pencipta).
Karenanya, Engkus Ruswana (62) selaku Ketua Organisasi Penghayat Budi Daya menolak tegas jika mereka dianggap sebagai penganut animisme dan dinamisme.
"Istilah itu sebenarnya didengungkan oleh para antropolog Barat untuk melecehkan agama nenek moyang kita. Karena mereka tidak memahami upacara ritual yang dilakukan, dipikirnya itu upacara menyembah roh halus dan kekuatan gaib," kata Engkus.
Keyakinan yang sempat terkikis dan menghilang tersebut kemudian diwartakan kembali oleh Mei Kartawinata setelah menerima Dasa Wasita atau 10 Wangsit. Kejadian turunnya wangsit berlangsung di tepi Sungai Cileuleuy, Kampung Cimerta, Subang, pada 17 September 1927.
Mei Kartawinata (1 Mei 1897 - 11 Februari 1967) menyebut hasil penggaliannya terhadap ajaran leluhur di Bumi Parahyangan dengan istilah pamendak alias temuan terhadap kepercayaan para leluhur.
Walaupun menolak disebut sebagai sinkritisme, Engkus tidak menampik jika ajaran Budi Daya banyak bersinggungan dengan budaya dan tradisi masyarakat Sunda.
Ini terlihat dari inti ajaran Budi Daya yang mengajarkan konsep cara pandang hidup orang Sunda bernama "Tri Tangtu". Isinya tentang wawasan atau tuntunan menyangkut diri manusia sebagai makhluk pribadi, sosial bermasyarakat, dan ber-Tuhan.
Ada banyak nama yang disematkan untuk ajaran Mei Kartawinata. Di luar Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), Agama Perjalanan, dan Agama Buhun, orang-orang mengenalnya sebagai Agama Traju Trisna, Agama Pancasila, Agama Petrap, Agama Sunda, Ilmu Sejati, Permai, atau Jawa-Jawi Mulya.
Mereka yang hendak melecehkannya cukup menyebutnya "Agama Kuring".
Dalam bahasa Indonesia, Kuring adalah kosakata untuk "Aku" atau "Saya". Prosekusi label "Agama Kuring" mengarah pada usaha mendiskreditkan pemeluk agama ini sebagai penganut agama semau gue.
Tumblr media
Agama-agama leluhur orang Sunda sangat menghormati alam sebagai pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.
Bagi para penghayat, alam semesta adalah tempat belajar dan menghayati segala keteraturan. Gunung, lembah, air, api, tanah, angin, dan segala mahluk hidup menjalankan kodratnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia.
Karenanya, Mei Kartawinata meletakkan alam sebagai "kitab suci". Alam adalah kumpulan tulisan Tuhan yang tidak bisa dibuat oleh manusia, berlaku universal, dapat dipelajari oleh semua makhluk tanpa membedakan usia, agama, bangsa, ras maupun gender.
Dalam prosesnya, Mei Kartawinata mendirikan wadah untuk menampung para pengikut atau penghayat ajarannya yang namanya kerap berubah-ubah.
Pertama membentuk Perhimpunan Rakyat Indonesia Kemanusia'an sehingga ajarannya disebut Kemanusa'an. Setelah Indonesia merdeka dan bersiap melangsungkan pemilihan umum pertama, Mei ikut mendirikan Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai).
Usai pelaksanaan Pemilu 1955, nama tersebut berubah menjadi Organisasi Perjalanan alias Lalampahan.
Sepeninggal Mei Kartawinata, terjadi konflik internal yang membuat anggota terpecah menjadi beberapa organisasi yang melahirkan AKP, Budi Daya, dan Aji Dipa. Tidak ada perbedaan esensial antar tiga organisasi ini karena sumber ajarannya sama.
Menurut keterangan Engkus, Budi Daya sebagai organisasi terbentuk sejak 1980. "Pada era 1950-an ketika ramai pemberontakan DI/TII, kami juga disebut Agama Buhun, Agama Pancasila, dan Agama Kuring," imbuh Engkus.
Pertemuan kami dengan Engkus yang selalu terlihat mengenakan totopong (ikat kepala khas Sunda) berlangsung di Bale Pasekawan Waruga Jati, Kampung Cicalung, Lembang, Jawa Barat (3/3/2018).
Rute menuju kampung tersebut adalah jalan selebar tiga meter yang diwarnai tanjakan dan turunan. Sejauh mata memandang, terlihat bebukitan dan hamparan tanah yang ditanami beragam jenis sayur-sayuran, seperti terong ungu, brokoli, cabe rawit dan kriting, sawi putih, buncis, labu, timun, dan selada.
Bagi warga penghayat di Kampung Cicalung yang berjumlah 78 orang, Bale Pasekawan bukanlah rumah ibadah, tapi tempat pertemuan atau berkumpul alias ngariung dalam bahasa Sunda.
Tempat yang jadi pusat kegiatan para penghayat Budi Daya ini diresmikan pada 17 Mei 2012 oleh Bupati Bandung Barat H. Abubakar.
Luas Bale Pasewakan 1.400 meter persegi yang terdiri dari dua bangunan utama. Ada aula seluas 9 x 11 meter persegi dan panggung seluas 48 meter persegi.
Selain jadi tempat mengajarkan pelajaran Budi Daya sebagai pengganti pelajaran agama di sekolah bagi siswa SD, SMP, dan SMA penghayat kepercayaan, gedung ini kerap pula menampilkan pentas kesenian, seperti degung, jaipongan, salendroan, dan wayang.
Tumblr media
Tidak heran jika terdapat alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan gamelan di dalam Bale. Mereka yang ingin memanfaatkan Bale tidak harus para penghayat Budi Daya.
"Asal kegiatannya untuk kemaslahatan warga desa. Bukan kegiatan untuk politik praktis macam kampanye," tutur Ondo (52), salah satu penghayat saat kami temui di Kampung Cibedug yang berjarak sekitar 6,9 kilometer dari Cicalung.
Di kampung itu, terdapat Bale Pasewakan Rasa Jati yang usianya lebih tua karena berdiri sejak 1951. "Dulu bentuknya hanya gubuk bambu. Lama-kelamaan menjadi bangunan permanen seperti sekarang," jelas Ondo.
Adapun kegiatan yang sering berlangsung di Bale Pasewakan, antara lain peringatan turunnya wangsit kepada Mei Kartawinata pada 17 September, tahun baru dalam sistem kalender Jawa (1 Sura), dan renungan malam 1 Juni yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Menganut kepercayaan yang diyakini milik nenek moyang di negeri ini ternyata tak semudah membalik telapak tangan.
Berbagai perlakuan diskriminasi dari masyarakat telah mereka rasakan. Apesnya lagi, negara turut melanggengkannya melalui berbagai peraturan yang mengikat secara yuridis, alih-alih memenuhi hak para penghayat kepercayaan sebagai sesama warga negara.
Misalnya kejadian yang dialami Asep Setia Pujanegara (47) ketika menikahi Rela Susanti (41) pada 23 Agustus 2001.
Kukuh ingin melaksanakan pernikahan seturut keyakinan penghayat, pernikahan mereka tidak mengantongi Akta Pernikahan dari Kantor Catatan Sipil.
Merasa haknya sebagai warga negara tidak dipenuhi, Asep mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Gugatan pasutri ini kemudian disetujui PTUN tertanggal 25 April 2002. Perkawinan yang dilangsungkan dengan cara adat Sunda itu dapat dicatatkan di Kantor Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (BKCS) Kabupaten Bandung.
Pun demikian, Mahkamah Agung tetap bergeming. Asep bersama istri harus menunggu hingga terbitnya Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Hal itu membuat akta kelahiran anak pertama mereka hanya bisa mencantumkan nama ibu dan tidak memiliki hubungan hukum keperdataan dengan ayahnya. Dengan demikian, buah cinta pasangan ini dianggap sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan.
Pada saat UU Adminduk disahkan, terjadi lagi problem teknis dalam pelaksanaan. Nama ayah hanya ditambahkan dalam catatan pinggir yang dituliskan di bagian belakang alih-alih pembaruan akta lahir.
"Alasannya menurut saya sih tidak masuk akal. Karena masalah nomor registrasi tidak boleh ganda," ujar Asep yang menjabat sebagai penanggung jawab pendidikan bagi warga penghayat kepercayaan Budi Daya.
Padahal menurut Engkus, nomor registrasi tak perlu diperbarui. "Cukup lembaran blangko akta kelahirannya saja yang dibuat baru dengan menambahkan nama ayah bersanding dengan ibu."
Tumblr media
Engkus juga pernah jadi korban diskriminasi saat ibundanya meninggal di Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Warga sekitar menolak jenazah almarhumah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) karena dianggap tidak beragama.
"Kata mereka, 'Ini khusus kuburan orang beragama, yang tidak beragama tidak boleh.' Setelah melalui rapat desa, diputuskan jenazah harus disalatkan, baru boleh dikuburkan," kenangnya.
Diskriminasi di sektor pendidikan berlangsung lebih lama lagi. Keturunan para penghayat kepercayaan dipaksa memilih pelajaran agama yang diakui negara.
Regenerasi penghayat jadi terhambat karena kebanyakan anak-anak tidak mengikuti penghayat kepercayaan orang tuanya.
Siswa penghayat kepercayaan juga kerap menjadi sasaran perundungan di sekolah dalam bentuk verbal. Akibatnya siswa bersangkutan meminta pindah sekolah karena tidak tahan jadi sasaran bully.
Setelah sekian lama berjuang, mulai 2016 keluar keputusan Kemdikbud yang menyatakan bahwa murid-murid penghayat kepercayaan mendapatkan pelajaran rohani sesuai kepercayaannya.
Berhubung tidak semua sekolah memiliki guru agama dari kalangan penghayat --karena teknis dan kurikulumnya masih dibahas, beberapa siswa dikembalikan ke organisasi atau komunitas penghayat kepercayaan untuk mendapatkan pelajaran keagamaan.
Asep salah satu yang mengabdikan diri sebagai guru pengajar penghayat kepercayaan. "Untuk sementara saya mengajarkan mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan dari SD hingga SMA. Pelajaran biasanya berlangsung setiap hari Minggu di Bale ini. Panduannya sudah ada. Sisanya saya gabung dengan buku-buku karya Pak Mei Kartawinata."
Seiring dikabulkannya gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan perihal Penganut Kepercayaan oleh Mahkamah Konsitusi (7/11/2017), Engkus berharap tidak lagi ada perbedaan dan diskriminasi terhadap warga penghayat kepercayaan.
"Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Selama ini penghayat kepercayaan selalu dianggap lebih rendah. Hak-hak pelayanan sosial untuk kami selalu terkebiri," katanya.
Padahal, kata Engkus, jika berkaca pada sejarah, perlakuan semacam itu sebenarnya dilakukan oleh penjajah untuk merendahkan bangsa kita.
2 notes · View notes
mnafif · 8 months
Text
Pitnah!
Ceuk saha urang Sunda teu bisa nyebut F? Pitnah!
Mungkin candaan tersebut ga asing buat yg sering beririsan dengan orang Sunda ya, juga candaan sejenis yang intinya bikin huruf F jadi P atau sebaliknya.
Setelah sekian lama melanglang buana di negeri Pasundan, stereotipe orang Sunda ketuker antara F dan P itu ya memang berdasar. Punya atasan dan juga kawan yang suka ketuker antara keduanya cukup jadi bukti bahwa streotipe itu memang berdasar.
Sebagai peranakan Sunda yang besar di Kota Hujan, sungguh saya ga menyangka jadi sebab salah satu stereotipe tersebut di tanah rantau. Kayak "Ah yekali bisa ketuker F dan P"
Ternyata saya salah besar, suatu kejutan besar dan menggelikan bagi saya yang merasa tidak mudah terkejut. Abis kenalan ama abang-abang dan kukira namanya Fudra, eh ternyata namanya Putra. Mana udh kepalang nge-wa dengan sksd palapa lagi.. "Bang Fudra, ini nomer Afif bang"
Gusti Nu Agung... ampunilah hambaMu yg penuh dosa ini :(
Tapi ya itulah hidup ges... selalu ada cerita yang bisa diambil hikmahnya. Salah satunya pastikan baik-baik nama lawan bicara kita dan-pls-atuhlah-artikulasi-tolong-diperjelas-juga-biar-ga-ada-yg-salah-dengar
3 notes · View notes
chakapriambudi · 9 months
Text
Indonesian traditional music instruments kromong from jakarta
Kromong I will make a high quality recording of indonesian music instruments. What Is Kromong? Kromong is part of gambang kromong ensemble, it made of alumunium steel, sounds like a bell. 1 set kromong consist of 2 octave pentatonik scale The Notations are: D4-E4-F#4-A4-B4-D5-E5-F#5-A5-B5 sample: Ondel Ondel, Betawinese traditional song The Gears Logic Pro X DAW Macbook Pro Zoom Audio…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
hotapplekai · 1 year
Text
Tumblr media
It's #cafezootober Day 5: Sunda Tiger & Tonkatsu!
Cool Sunda Tiger fact: These tigers come from a very unique and endangered ecosystem! Protecting these cats means protecting all of the other animals too.
Participating in #cafezootober helps to spread the word about critically endangered species, as well as provides the world with much-needed art featuring these beautiful animals.
[Click here to learn more about Sunda Tigers and how you can help]
2 notes · View notes
alhasyirhumam · 2 years
Text
Aya kuring, di jero kurung.
Ada aku, di dalam jasad. Sejatinya jasad hanyalah media yang Allah anugerahkan kepada ruh-ruh yang akan berjatuh ke alam dunia.
Jasad adalah ceminan ruh.
Kata-kata adalah cerminan hati.
Tingkah laku adalah cerminan adab ruh.
Aku dan semuanya, terkadang lebih banyak memperhatikan jasad, dan lupa akan ruh yang semakin hari semakin melemah, lupa akan dari mana dia berasal.
Allah sudah memberikan pedoman kepada kita, agar tetap bisa merawat ruh di dalam fitrahnya. Namun, ketika ruh bertemu dengan jasad, muncullah nafsu keinginan. Tanah yang sebelumnya mati, tidak memiliki keinginan. Ketika ruh ditiupkan ke dalamnya, ia mulai memiliki sifat lain yang sebelumnya tidak ada pada dirinya.
Semoga ketika berpisah dengan jasad, keinginan-keinginannya itu tidak menjadikannya lupa akan tempat kembali.
Jakarta, 16 Februari 2023.
9 notes · View notes
derifirman · 1 year
Text
Pungkas, pileuleuyan
Sanajan asih masih kénéh nganteng, duriat masih hayang manjang. Horéng teu sakabéh tresna kudu nyampak, aya hadéna nyamuni dina ati. Teu kudu nembrak-nembrak acan, sabab geuningan réa bangbaluh anu nyaliara mapaésan lampah urang. Ngan rék panceg ati kiwari mah. Parantos lami ngemu kapeurih, rupina sabar henteu lubar. Peun urang cekapkeun. Hapunten teu mungkas ku salam. Pileuleuyan, pileuleuyan.
3 notes · View notes
Text
Tumblr media
Kamus bahasa Sunda pada SundaDigi adalah suatu referensi yang berisi daftar kata-kata dalam bahasa Sunda beserta artinya. SundaDigi membantu dalam memahami dan menerjemahkan kata-kata dari bahasa lain ke bahasa Sunda. Dengan menggunakan kamus bahasa Sunda pada SundaDigi, seseorang dapat menemukan arti kata yang tidak diketahui atau memperluas kosakata mereka dalam bahasa Sunda. Lebih dari 100.000 kosakata yang bisa dilihat di SundaDigi. Tidak hanya kamus, SundaDigi juga memiliki banyak fitur yang tentu saja memudahkan untuk memahami bahasa Sunda. Kunjungi www.sundadigi.com sekarang. #comingsoon #kamusbahasasunda #bahasasunda #sunda
2 notes · View notes
llampung · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
WA 0877-7493-9533 DISTRIBUTOR DAN SUPPLIER PROJECT PLAFON PVC DI LAMPUNG
2 notes · View notes
liehelraheliet · 2 years
Text
Things to do in Bandung
yuk traveling lagi
Udah bukan saatnya staycation lagi, udah bisa traveling. Kondisi udah perlahan membaik. Gejala covid juga sudah tidak separah dahulu dan akhirnya lapangan pekerjaan juga semakin terbuka. Happy banget, akhirnya aku bisa bepergian lagi. Kali ini aku memilih ke Bandung. Setelah lulus sidang skripsi, aku dan keluarga memilih untuk mengisi waktu kebersamaan di Bandung. Sekaligus perayaan kelulusan juga. Selama di Bandung, aku menginap di hotel yang berbeda dan menghabiskan waktu 4 hari lamanya.
Hari pertama, aku memutuskan untuk menginap di daerah Lembang yaitu Baleku Lembang. Aku memilih suasana yang berbeda yaitu Bungalow. Rasanya nyaman juga. Ada beberapa tempat dapat dijadikan sebagai vila bersama, ada juga ruangan untuk keluarga kecil. Sebelumnya, aku pesan mendadak di hari H-2 jam masuk untuk 22 September 2022, maka agak dapat harga yang mahal. Kalian kalau pesan dari beberapa bulan sebelumnya pasti akan ada promo dari Agoda. Kira-kira harganya bisa fluktuatif tergantung season juga sekitar Rp 300.000 s.d Rp 700.000. Disini kalian akan bertemu langsung dengan pemilik dan katanya kalau weekend selalu ramai. Terlepas dari mahal tidaknya menurut kalian, yang paling aku suka dari hotelnya itu bersih banget mulai dari toiletnya, kamar, fasilitas, dan perlengkapan lain yang memadai. Jadi, rasanya nyaman sekali bisa melepas lelah dari perjalanan yang cukup melelahkan Jakarta-Bandung.
Baleku Lembang - Bandung
Makan malam kala itu sebenarnya bisa dimasakkan oleh pihak Bungalow, namun aku memilih untuk mencoba Nasi Liwet Stroberi Pak Asep. Awalnya, kukira ini nasi liwet yang menggunakan bahan dasar stroberi, ternyata hanya masakan Sunda seperti biasanya saja. Hanya saja, bentuk dan designnya memiliki karakter stroberi dimana-mana. Waktu itu aku memesan paket nasi liwetnya dan ada sate khas Bandung. Semuanya rasanya cukup enak, namun masih agak asin ya. Mungkin memang cocoknya untuk orang Bandung asli. Namun, suasana dan vibesnya cukup nyaman dan teduh. Buat kalian yang pengen coba, boleh banget. Restoran ini juga menjual bermacam souvenir untuk oleh-oleh. Tentunya, aneka souvenir dalam bentuk design stroberi.
Tumblr media
Nasi Liwet Komplit
Esoknya, aku mengunjungi Goa Maria Karmel Lembang untuk berdoa dan supaya mendapatkan suasana teduh untuk melepas stres sesudah sidang skripsi. Mempersiapkan mental untuk berjalan ke kehidupan yang sesungguhnya.
Tumblr media
Goa Maria Karmel - Lembang Bandung
Setelah itu, aku pergi ke Lembang Floating Market, The Great Asia Afrika, dan Farm House Susu Lembang. Beruntung banget, aku kesini di weekdays, makanya tidak terlalu ramai dan berdesakan.
Lembang Floating Market buka dari 09.00-18.00 WIB. Harga tiket masuknya kurang lebih Rp 30.000 dan sudah mendapatkan tiket untuk mengambil minuman, serta memiliki beberapa lokasi untuk berfoto menyediakan jasa untuk sewa kostum ala Jepang dan Korea. Aku memilih foto kostum ala Jepang. Hasilnya pun sangat indah, meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak murah. Namun, kapan lagi bisa memiliki memori dan pengalaman seperti ini? Kurang lebihnya jika sewa kostum sekaligus minta foto dan semua hasil foto di transfer ke gadget kita, mungkin ada Rp 500.000. Kita diberi waktu selama satu jam juga untuk bebas berfoto di area Jepang menggunakan kostum. Namun, kita tetap bisa memilih paket yang pas di kantong saja. Selain itu, ada area untuk makan yang tak lain adalah penjual makanan dengan kapal apung. Disitu aku memesan Seblak supaya merasakan vibes dinginnya Bandung dan ada beberapa makanan juga yang lain seperti cireng dan cimol. Namun, aku tidak terlalu merekomendasikan makanan disitu, mungkin lebih baik mencari makanan yang memang khas dari Bandung di luar lokasi. Jika memang ingin menambah pengalaman dan suasana yang mendukung seperti di pasar apung, maka bolehlah sesekali mengicip makanan yang dijual disitu sambil mendukung UMKM.
Tumblr media Tumblr media
Lembang Floating Market - Bandung
The Great Asia Afrika memiliki luas yang begitu besar, aku kesini waktu siang dan rasanya panas namun sejuk. Jadi cuaca pun mendukung. Perjalanannya harus mengitari semua miniatur dan kota kecil setiap negara. Dimulai dari atas, sampai ke lembah atau dasar dari lokasi. Ketika aku bertemu spot foto yang lucu, pasti aku memilihnya. Disini aku sewa baju untuk gaya India sekitar Rp 100.000 selama satu jam dan bisa berfoto sambil berkeliling sekitar kota kecil India. Setelahnya, aku berkeliling ke bagian negara lain sampai terkahir di Afrika.
Tumblr media
The Great of Asia Afrika - Bandung
Disini aku menggunakan gondola untuk kembali karena jalannya yang sudah jauh dan cukup lelah. Tapi, semuanya worth it.
Kebetulan, lokasinya berseberangan dengan Farm House. Jadi, aku langsung kesitu untuk mencoba susu asli Lembang dan mencari memori baru saja. Hasilnya, aku lebih suka di Asia Afika. Jika kalian memiliki anak kecil, cocok banget buat ke Farm House sambil belajar mengenai beberapa makhluk hidup sambil berwisata. Disitu pengunjung juga bisa menunggang kuda dan melihat beberapa pertunjukan.
Hari semakin gelap, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke daerah Punclut. Katanya, di Pluncut banyak sekali hal baru yang perlu dicoba. Aku mencoba ke area yang memiliki banyak miniatur dari seluruh dunia. Aku pikir ini mirip di Shenzen yang memiliki miniatur seperti ini juga, ternyata kita terlalu menutup mata pada negara sendiri yang sebenarnya bisa loh jadi destinasi yang bagus. Aku paling suka dengan miniatur Santorini. Disitu juga ada jembatan ala San Fransisco. Namun untuk menyeberangi jembatan itu perlu membayar lagi. Tiket masuk ke area Sarae Hills kurang lebih Rp 75.000 dan kalian akan dapat pengalaman yang oke banget.
Tumblr media
Sarae Hills - Santorini Lembang
Malamnya, aku makan di Dago Bakery. Di Dago Bakery, kita harus membayar Rp 20.000 per orang untuk masuk ke Bakery. Setelah masuk memang tidak menyesal, semua pemandangannya sangat indah. Banyak yang melakukan prewed juga. Menunya juga beragam, tak hanya kue, namun banyak makanan ala Indonesia dan Barat. Semuanya worth it. Apalagi, makan sambil ditemani live music dan pemandangan yang indah di malam hari. Harga dari makanannya mirip dengan makanan di Jakarta.
Tumblr media
Dago Bakery - Punclut
Hari kedua yang padat ini, aku memutuskan untuk bermalam di The House Tour Hotel Midtown Ciumbuleuit. Hotelnya sangat milenial, vibesnya gen z banget dan nyaman. Siapapun yang menginap disini pasti senang. Paginya ada sarapan yang juga lumayan enak. Tempat sarapannya pun indah dipandang. Aku pesan di hari H juga dan lumayan cepat habis di Tiket.com. Harganya kurang lebih mirip yang di Baleku Lembang. Kalau pesan beberapa bulan sebelumnya akan ada promo dan lebih murah pastinya.
Tumblr media Tumblr media
The House Tour Hotel - Bandung
Setelah beristirahat, aku memutuskan untuk bermain di sekitar pusat kota saja. Berkunjung ke saudara, bertemu teman, dan menikmati hari-hari terakhir selama di Bandung. Rekomendasi banget untuk kalian yang ingin mencoba batagor dan siomay yang enak ada di Hotel Pullman. Selain itu, ada juga oleh-oleh khas Primarasa yang isinya daging beef. Biasanya kalau orang membeli brownies cokelat, aku lebih memilih yang isi beef. Primarasa juga menjual aneka macam makanan berat bisa untuk sarapan atau makan siang.
Aku mencoba restoran yang unik ala Belanda di daerah Buton. Namanya, Keuken Van Elsje. Disitu aku diajak temanku untuk makan dan rasanya enak. Tempatnya juga pet friendly walaupun mbaknya juga kadang takut ya dengar suara anabul. Namun, kalian harus booking dulu jika mau makan disini. Lokasinya seperti di rumah dan mejanya pun tidak banyak. Memang harus orang yang sudah booking yang bisa makan. Dijamin deh kalau Christmas dinner pasti penuh.
Tumblr media
Keuken Van Elsje
Begitulah akhir cerita dari Bandung,
Perjalanan yang sangat memorable, apalagi mengisi liburan bersama keluarga. Semoga ceritaku ini bisa jadi inspirasi buat kalian yang pengen ke Bandung.
luvluv...
4 notes · View notes