Tumgik
#Keluarga Berencana
hargo-news · 2 months
Text
Marten Taha: Program KB Bisa Lahirkan Keluarga Tangguh
Hargo.co.id, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menghadiri kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB/KR di Wilayah Khusus, Selasa (30/4/2024). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Camat Kota Tengah, Kota Gorontalo ini dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A) Kota Gorontalo. Dalam penyampaiannya, Marten Taha…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Layanan Terbaik, Call +62 813-3464-4159, KB Untuk Tidak Haid Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/6281334644159, KB Implan Klinik Habibah, KB Ibu Menyusui Klinik Habibah, KB Ibu Hamil Klinik Habibah Krembung, Program KB, KB Keluarga Berencana KLINIK HABIBAH Jl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275 ( Arah Barat Masjid AT-TAQWA ) Kunjungi Juga Social Media Kami : Instagram : https://instagram.com/klinik_habibah?igshid=MDM4ZDc5MmU= Fast Respon (031)8856-706
#KBImplanKrembungKlinikHabibah, #KBjarum, #KB24JamKlinikHabibah, #SuntikKBKlinikHabibah, #KBHaidKlinikHabibah, #KBKeLuargaBerencana, #KBLenganKlinikHabibah, #KBKecantikanKlinikHabibahKrembung, #KBHamilKlinikHabibah, #KlinikHabibahKBIud
Tumblr media
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Buka Pelatihan Mediator, Benyamin Davnie Harap Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tidak Terjadi Lagi di Tangsel
Buka Pelatihan Mediator, Benyamin Davnie Harap Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tidak Terjadi Lagi di Tangsel
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan pusat mediasi nasional, melaksanakan kegiatan pelatihan mediator untuk masyarakat Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin di Hotel Pranaya BSD, pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bogorone · 2 years
Text
Sambangi Lokasi Bencana, DP3AP2KB Berikan Layanan Trauma Healing
Sambangi Lokasi Bencana, DP3AP2KB Berikan Layanan Trauma Healing
BogorOne.co.id | Kabupaten Bogor – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bogor, lakukan kunjungan langsung ke dua lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor, Kamis (14/07/22). Dilokasi bencana yakni Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 2 years
Text
Mencegah Perbedaan Data, BKKBN Banten Sebut Penanganan Stunting Dibutuhkan Korelasi Lintas Sektoral
Mencegah Perbedaan Data, BKKBN Banten Sebut Penanganan Stunting Dibutuhkan Korelasi Lintas Sektoral
TANGERANGRAYA.NET, Banten – Pelaksana Tugas (Plt.) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten Dadi Ahmad Rostandi menyebutkan penanganan stunting sangat membutuhkan koordinasi dan korelasi lintas sektoral, dan untuk di Provinsi terdapat 51 instansi yang masuk dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). “Jadi kalau kita mau bersama-sama, maka kita optimis nanti…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
milaalkhansah · 5 months
Text
Menerima Penolakan
Dari kecil hingga beranjak dewasa ini ... Aku menghadapi banyak sekali penolakan. Berasal dari background keluarga yang tidak mampu dan juga fisik yang tak semenawan orang lain membuatku berapa kali harus merasakan sakitnya tidak menjadi "pilihan orang lain".
Akhirnya aku perlahan tumbuh menjadi seseorang yang berusaha untuk selalu "diterima" orang lain. Melakukan apa saja agar aku dianggap, agar aku tak ditolak, dan agar keberadaanku diterima. Tumbuh menjadi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan semua orang. Karena menjadi seseorang yang tidak disukai itu sangat menyakitkan diriku kala itu.
Aku pernah punya pengalaman yang berkaitan dengan penolakan yang masih sangat membekas di otakku saat ini. Pengalaman pertama adalah saat SMP. Waktu itu, aku dan ketiga temanku berjalan bersama selepas pulang sekolah. Sepanjang perjalanan, aku merasakan kalau ada seseorang di antara mereka yang sedari tadi menampakkan wajah masam dan tidak pernah melibatkanku dalam percakapan. Selepas orang tersebut pulang duluan karena rumahnya yang lebih dekat ketimbang kami bertiga yang lainnya aku menanyakan hal tersebut kepada temanku yang lain.
"ini perasaanku aja, atau emang dia dari tadi gak suka aku ikut jalan sama kalian gini?"
"iya, dia gak suka. Dia cerita, kalau dia lebih suka jalan bertiga tanpa ada kamu," kata temanku menjelaskan dengan wajah yang tak enak.
pengalaman lain, aku rasakan saat SMA. Dari pengalaman ini juga aku perlahan menyadari bahwa yang namanya "beauty privelege" itu benar adanya. Waktu itu, aku bersahabat dengan seseorang. Dari segi background keluarga dia memang lebih baik dariku. Dan begitu pula dari segi fisik. Aku kalah jauh. Dia adalah salah satu "perempuan tercantik" di sekolahku. Aku sebenarnya heran mengapa dia mau saja berteman dengan seseorang sepertiku. Aku memang tak seburuk itu, tetapi sulit saja rasanya menghilangkan sifat suka menggolongkan pertemanan berdasarkan kesamaan fisik dan ekonomi masing-masing.
Sahabatku mungkin tidak menyadarinya. Tetapi aku sangat merasakan bagaimana perbedaan perlakuan teman-temanku. Aku jarang sekali diajak. Aku tidak pernah diikutkan bila mereka membuat suatu pesta atau perayaan dan berbagai bentuk "penolakan" lainnya. Tak hanya dari lingkup pertemanan. Tetapi hal itu juga aku rasakan dari bagaimana guru-guru di sekolahku memperlakukan kami. Bahkan ucapan seorang guru yang mempertanyakan kenapa kami berdua bisa bersahabat sampai saat ini tidak aku lupakan.
Pernah ada satu kejadian di mana teman-teman sekelasku berencana membuat suatu pesta. Mereka menyampaikan semua orang boleh datang. Aku yang waktu itu rumahnya sangat jauh di banding teman-teman sekolahku yang lain sangat ingin datang. Aku memaksakan diri untuk pergi, Tetapi berakhir aku gak bisa datang, selain karena aku gak punya pakaian yang "pantas" untuk pergi ke pesta, aku juga gak punya transportasi sama sekali. Waktu itu aku menangis sejadi-jadinya. Menyalahkan Tuhan yang menempatkanku pada keadaan di mana aku tak bisa seperti teman-temanku yang lain.
Hingga kini, aku perlahan sadar bahwa berbagai penolakan yang aku terima sejak kecil membantuku untuk menjadi pribadi yang terbiasa olehnya. Allah memberiku berbagai ketidaksempurnaan ini agar aku belajar untuk tidak menempatkan "penerimaan" manusia di atas segalanya. Membentukku menjadi seseorang yang merasa biasa saja jika tak diterima, tak disukai, tak dianggap, dan berbagai macam bentuk penolakan lainnya. Menyadari bahwa aku tidak memerlukan penerimaan orang lain, selama aku sendiri bisa menerima diriku saat ini.
Dan hasilnya? Kini aku berubah menjadi seseorang yang tidak peduli lagi jika kehadiranku tidak disadari. Aku semakin menjadi acuh tak acuh dengan penilaian orang lain, yang membawaku pada ketenangan yang luar biasa. Karena fokusku kini ada pada bagaimana aku bisa menyenangkan diriku sendiri, bukan bagaimana menyenangkan orang lain. Aku semakin tidak takut untuk melakukan sesuatu selama itu membuatku senang. Aku juga semakin tidak takut bila seseorang membenci atau tak lagi menyukaiku.
Jujur, proses menerima sebuah penolakan ini belum 100% bisa kulakukan. Kadang ada kalanya beberapa penolakan yang aku terima—apalagi yang berasal dari orang-orang yang aku pedulikan masih menimbulkan perasaan nyeri. Meskipun di satu sisi aku sadar kalau aku tidak bisa mengontrol bagaimana perlakuan orang lain padaku, termasuk bagaimana orang-orang yang aku sayang memperlakukanku. Tetapi dari hal ini pula aku belajar bahwa seberapa keras pun aku berusaha untuk acuh tak acuh atau merasa biasa saja dengan perlakuan manusia, pada akhirnya perasaan sakit hati itu adalah suatu hal yang lumrah untuk kurasakan sebagai manusia yang masih punya perasaan.
Proses pembelajaran yang aku lakukan dalam mempelajari bagaimana caraku dalam menghadapi manusia lainnya tak serta merta membuatku menjadi seseorang yang ahli dalam melakukannya. Meskipun begitu, setidaknya kini aku lebih pandai untuk menyembuhkan diri dari berbagai perasaan sakit hati itu. Karena berbagai proses pembelajaran itu membentukku menjadi seseorang yang selalu realistis mendahulukan akal sehatku, di banding perasaanku sendiri.
Termasuk dalam hal menerima penolakan.
Sebab ke depannya aku pasti akan menghadapi lebih banyak penolakan. Tetapi dengan pembekalan yang cukup, kini aku bisa lebih legowo dalam menghadapinya. Karena aku telah memahami, penolakan bukanlah suatu hal yang menyedihkan, karena toh sama halnya kita gak bisa memaksakan diri untuk menyukai semua orang, kita juga tidak memaksa orang lain untuk selalu menyukai dan menerima kita. Dan bukankah penilaian manusia tidak berarti apa-apa selama aku bisa menerima diriku sendiri?
22 notes · View notes
nawangrizky · 6 months
Text
Happy Ending
Hei,
Hampir di setiap dongeng, menikah jadi akhir cerita bahagia. Nawang kecil dan remaja sempat berpikir begitu, semua yang menikah mendapatkan happy endingnya. Nawang dewasa menyadari bahwa dongeng nggak memasukkan kisah pascamenikah karena barangkali nggak semuanya happy setelah itu. Sisanya ternyata masih berupa puzzle berisi upaya-upaya ingin bahagia.
Kayak kita.
Tumblr media
Waktu memutuskan untuk menikah sama kamu, dengan kesadaran penuh aku menyadari bahwa kamu sepaket dengan segala yang menyertaimu: Dito yang rendah hati, suka menolong, empati yang kadang gak tau diri, keinginan belanja yang tinggi, bahasa cintamu, ego, amarah, sedih, trauma-trauma, kesukaan dan ketidaksukaanmu, rahasia, juga dimensi-dimensi duniamu yang beberapa masih misteri. Memilih kamu karena kamu adalah Dito yang aku kenal, hon, tidak sulit. Yang sulit adalah meyakinkan diriku sendiri bahwa pada perjalanan yang menungguku setelah menikah, aku akan baik-baik saja. Yang akhirnya membuatku yakin adalah bahwa kalaupun dalam perjalanannya aku menemukan halang rintang, atau bahkan babak belur, aku punya teman dan aku senang itu kamu. Seseorang yang kuyakini bisa kuandalkan dalam setiap fase hidupku nanti.
Yang aku nggak pernah tahu, kamu juga pasti melalui proses berpikir dan menimbang-nimbang. Barangkali Nawang yang sepaket dengan mood swing, overthinking, gemar ngelamun dan ngebatin ini bukan pilihan yang mudah. Barangkali banyak pilihan-pilihan lain yang lebih mudah dan menjanjikan, lebih paham jadi temanmu, lebih pantas jadi pasanganmu, lebih bisa membuatmu bahagia. Aku nggak pernah tahu, nggak akan pernah, mungkin, apa kamu sayang aku kayak aku sayang kamu, apa kamu kagum sama aku kayak aku kagum sama kamu, apa kamu terima aku kayak aku terima kamu.
But here we are, enam tahun pacaran, hampir dua tahun menikah, dan hampir sebulan jadi orang tua buat bayi koala paling gemas, Kai. Sejauh ini baik-baik saja melalui segala halang rintang, lebam-lebam dikit, tapi aman.
Aku nggak tahu kamu gimana, tapi waktu menikah, aku berencana menjadikan ini selama-lamanya. Dan selama-lamanya adalah waktu yang panjang, hon.
Bisa nggak ya, kita baik-baik aja?
Bisa nggak ya, kita masih jadi temen akrab, jadi pacar yang mesra, jadi suami istri yang rukun, jadi orang tua yang baik? Bisa nggak ya, kita jadi manusia yang bahagia atas diri kita sendiri, dan berbagi kebahagiaannya bersama-sama sebagai keluarga?
Entahlah.
Tapi hidup emang gitu, isinya puzzle-puzzle berisi upaya kita sebagai individu yang berusaha bahagia dan baik-baik saja. Semoga apa pun jalannya nanti, kita selalu ingat alasan kita memilih satu sama lain. Semoga bagaimana pun ujiannya nanti, kita selalu memilih satu sama lain sekali lagi, setiap kali.
14 Desember 2023, @nawangrizky
Untuk perjalanan hidup jadi orang dewasa yang ternyata rumit dan runyem, aku masih bersyukur rekanku kamu, semoga kamu juga.
Cheers!  
7 notes · View notes
manifestasi-rasa · 7 months
Text
Menjelang 2024, aku kembali mengukur dan merancang masa yang akan datang. Ternyata, proses pembelajaran dan pemahaman selama ini cukup membuat perubahan mengenai apa yang akan ku tuju. Jika kemarin-kemarin aku memang ingin jadi Psikolog, terutama Psikolog Anak dan Keluarga, rupanya arahku berubah. Setelah kutimbang-timbang, terlebih karena adanya UU PLP yang bikin alur pendidikan di Psikologi berubah, aku berubah haluan dan berencana mendalami sains daripada profesi, menjadi akademisi, eaa~
Maka pada suatu hari aku samapikan pada Umi, "Mi, aku mau lulus cepat, tapi mungkin ngga untuk pulang dengan cepat. Aku mau lulus cepat untuk nyiapin beasiswa buat S2 sembari membersamai adik-adik di kampus, jadi mungkin aku masih bakal stay di boyolali biar bolak-baliknya tetap oke" Lalu umi menanyakan beasiswa apa yang kuincar, dan kujawab dengan salah satu program beasiswa yang terkenal.
"Emang kamu mau ke mana?"
"Psikologi UGM kalau ngga Mercu Buana"
"Kenapa ngga ke luar negeri sekalian? itu kan bisa untuk ke luar negeri, kan?" lalu aku yang mengernyitkan dahi.
"Memangnya aku boleh kuliah ke luar negeri? Katanya kalau mau ke luar harus pakai mahram"
"Lha iya, emang itu maksudnya" kata umi sambil ketawa, aku yang meringis.
"Itu berarti aku harus cari suami yang juga mau kuliah ke luar negeri dong, Mi?!"
"Iyalah hahaha, gimana?" aku geleng-geleng kepala lalu bilang,
"Emm sebenarnya ada mi, si itu tuh, tapi kan gatau dia mau sama aku atau engga, lagian timeline kita kayaknya beda" lalu percakapan ini diakhiri dengan tawa bersama.
Well, kita tidak tau bagaimana arah hidup akan menuju nanti. Yang bisa kita lakukan adalah berencana dan mengupayakan yang terbaik, selanjutnya Allah yang tentukan. Yah, bisa jadi yang terbaik untukku nanti adalah bersamamu (?) hahaha. Apapun itu, semoga Allah mudahkan, Allah lancarkan, Allah berkahi dan ridhoi, untukku, untukmu, dan untuk kita. Sampai jumpa di masa depan, ya?
11 notes · View notes
tyassiyess · 2 months
Text
Tumblr media
Semua bisa jadi "mungkin".
"Mungkin" orang melihatnya seperti keluarga bahagia, keluarga cemara, keluarga berencana. Tapi siapa sangka "mungkin" itu adalah foto pertama dan terakhir kami ber 4 atau "mungkin" itu adalah foto kenang kenangan untuk anak kami bahwa itulah orang tua mereka. "Mungkin" setelahnya atau tahun berikutnya kami tidak bisa lagi foto ber4 seperti itu. Semua kemungkinan kemungkinan yang terjadi itu muncul karena adanya lonte dita via. Sungguh dia penghancur rumah tangga orang! menghancurkan masa depan keluarga orang! menghancurkan kebahagiaan anak kami! menghancurkan kebahagiaanku! Menghancurkan mimpi mimpi kami! Menghancurkan impian keluargaku!
"Mungkin" foto ber4 itu adalah awal dari seharusnya. kita memulai dari awal, kita memulai kembali ber4 dengan lengkap, kita menata kembali yang sudah berantakan, kita melaju lagi dalam satu kapal yang sama tapi kemungkinan ini paling 1% diantara 99% kemungkinan yang ada. Thank you lonte dita via anda berhasil merusak segalanya, merusak kebahagiaan anak anakku, merusak kebahagiaanku, merusak kepercayaan orang tuanya, thank you sudah membuat semuanya hancur!
2 notes · View notes
andnsworld · 5 months
Text
Aku berekspektasi, aku berencana, aku berusaha, Allah memberi hasilnya.
"selamat ya nak" menjadi ucapan yang menenangkan. Aku tau hasilku mungkin tidak sesempurna itu. Allah tidak hanya memberiku hasil yang cukup, tapi juga keluarga yang selalu mengapresiasi. Terima kasih sudah selalu mendorongku untuk berhenti menyakiti hati dengan membandingkan diri.
2 notes · View notes
hargo-news · 2 months
Text
BKKBN Provinsi Gorontalo Apresiasi Klinik Swasta Melalui Penilaian Pelayanan KB
Hargo.co.id, GORONTALO – BKKBN Provinsi Gorontalo memberikan apresiasi terhadap pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan oleh Klinik Swasta di daerah itu. Apresiasi tersebut disampaikan Ketua Pokja KBKR, Ni Nengah Wati saat diwawancarai usai melakukan penilaian di Klinik Pratama Medy’s, Kelurahan Pulubala, Kamis (4/4/2024). Dirinya mengatakan, penilaian tersebut merupakan bentuk apresiasi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
1997potrait · 1 year
Text
what if ; bluessy honeymoon in PARIS
Tumblr media Tumblr media
what if : bluessy honeymoon in paris
Honeymoon yang sudah direncanakan mulanya berjalan dengan lancar, Mereka akhirnya memutuskan untuk ke Paris tepatnya di annecy. Keduanya berencana stay di Italia dengan bermalam di sebuah mansion milik keluarga Jeno lalu akan ke Paris selama 7 hari. Setidaknya itu lah rencana awal keduanya, sebelum akhirnya pupus begitu saja saat Jeno mengatakan bahwa, “Kayaknya kita gabisa lama di Paris, Babe. aku ada syuting dadakan buat project baru. Jadi kita disini 3 hari aja, Gimana?”
Karina yang saat itu sedang membereskan pakaian mereka yang ada di koper dengan gembira langsung berhenti begitu saja. Senyumnya yang lebar sudah tidak terlihat lagi, memang betul seharusnya jangan berharap apapun pada manusia pikirnya. Tidak mendengar jawaban dari Istrinya, Jeno menoleh kearah Karina dan berjalan menghampiri.
” oke.” Jawab Karina pelan, Jaehyun berjongkok disebelah istrinya itu seraya mengelus rambutnya perlahan, “Maaf ya sayang, aku gagalin lagi rencana honeymoon kita. Aku selesain project yang akan datang dulu baru nanti aku ambil cuti yang banyak buat kita bisa liburan panjang sekaligus honeymoon part 2 ya.” ucapnya lembut sambil sesekali mengecup pelipis Karina.
Karina mengangguk, tidak mengeluarkan suara apapun membuat Jeno dirudung rasa bersalah yang teramat besar. Ini benar-benar di luar dari perkiraannya, Jeno sudah mengajukan cuti selama 2 minggu dan pihak agensi juga sudah mengkonfirmasi bahwa tidak ada jadwal apapun untuk Jeno selama itu, tetapi saat baru saja tiba di Paris dia langsung mendapatkan panggilan bahwa akan ada project baru dalam waktu dekat di luar dari schedulenya, dimana project ini teramat penting dan tidak bisa dicancel sehingga membuat Jaehyun mau tidak mau mengiyakan dan memupuskan harapan dirinya terutama istrinya untuk liburan panjang dan honeymoon di Amerika dan Paris seperti rencana awal.
Awalnya Karina baik-baik saja, begitu pikir Jeno. Tapi selama Mereka disini, Karina jadi lebih pendiem dan terkesan menghindarinya. Membuatnya semakin merasa bersalah dan tidak enak secara bersamaan, lagi-lagi Ia memupuskan kebahagiaan istrinya itu setelah beberapa kali gagal pergi honeymoon dikarenakan kesibukannya.
Jeno menghampiri Karina yang sedang duduk di sofa besar ruang tv dengan selimut menutupi kaki dan segelas cokelat panas di cangkir yang dipegangnya.
Sambil dalam hatinya menguatkan diri untuk mencoba membujuk atau sekiranya mengobrol tentang rencana liburan Mereka ini.
“Kamu hari ini ada planning mau kemana? Ayo siap-siap kalo mau pergi,” Jeno duduk disebelah Karina yang sedang fokus dengan tontonan dihadapannya
“Ga kemana-mana, aku mau disini aja.” jawabnya singkat tanpa melihat Jeno, Jeno menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Karina lalu memeluk tubuh wanita itu dari samping. “Kita dari kemarin di rumah terus ga jalan-jalan, sayang. Emang kamu gamau keliling? Sayang banget kalo gitu, kita juga cuma punya 3 hari disini,”
Karina mengedikkan bahunya acuh, “Yaudah mau gimana lagi, aku masih punya waktu nanti di Paris buat jalan-jalan,”
Jeno mendongak, melihat wajah sang istri yang menatap datar kearah tv.
“Kamu beneran mau ke Paris sendiri? Nanti aja sama aku ya, sayang.”
“Sayang Jen tiketnya, Udah gapapa, aku punya temen ko disana nanti janjian aja sama Dia,”
“Bisa dibatalin semuanya kan? Nanti aku beliin lagi ya, pas kita udah ada planning baru,”
“Aku juga tau ko, kamu bisa beliin tiket dan semua-muanya berpuluh kali lipat, tapi bukan masalah bisa atau engga nya, Jen. Tapi aku emang yang mau kesana, kalo kamu gabisa yaudah gapapa aku sendiri.”
Jeno diam, istrinya itu tidak berekspresi apapun membuat Jeno dilema, antara membiarkan istrinya pergi sendiri atau pulang duluan. Tapi sepertinya kemauan istrinya itu sudah bulat, Dia tetap akan ke Paris walau tanpa dirinya.
“Aku di korea Cuma 2 hari, nanti setelah selesai aku langsung nyusul kamu ya,”
“Iya, oke. Kamu atur aja gimana baiknya,”
“Kamu ga lagi marah sama aku, kan? Dari kemarin aku didiemin, sayang…”
“Menurut kamu aja.”
“Iyaa maaf aku salah, meskipun diluar dari prediksi aku tapi aku akuin ini salah aku. Harusnya aku ga angkat telpon dari manajer hyung aja ya kalo gitu. Maaf yaa, Cintaku.”
Jeno mengeratkan pelukannya pada Karina sementara Wanita itu diam saja. Beberapa kali gagal pergi untuk berlibur pasca menikah, membuatKarina memaklumi jadwal kegiatan suaminya itu yang suka di luar ekspektasi. Maka dari itu, untuk sisa liburan Mereka yang harusnya ke Paris, Karina putuskan untuk berangkat sendiri saja, memang ada opsi untuk dibatalkan saja tapi ya sayang juga uangnya, meskipun penghasilannya dan Jeno bisa lebih dari cukup tapi tetap saja mubazir buang-buang uang, lagipula Karina disana juga bisa bertemu teman-temannya selama Jeno di Korea, jadi tidak ada masalah dan juga ini keinginannya dari setelah menikah untuk bisa pergi liburan bersama suaminya ke Paris.
“Kamu tuh… kan tau… aku mau banget spend time yang lama sama kamu.. bisa ga sih… kasih waktu buat aku.. dikit aja…” Tiba-tiba Karina bersuara diiringi isak tangis yang menyayat hati, membuat Jeno segera melepas pelukannya dan menatap istrinya itu terkejut.
“Sayang.. sedih banget ya sampe nangis gini? Maaf yaa, aku bilang manajer hyung buat di undur dulu project annya, ya. Cup cup… kita jadi pergi ko sayang.” Jeno kembali memeluk erat Karina sambil mengelus rambutnya.
“Gausah aja… gapapa… project kamu juga penting… aku sendiri aja,”
“Gapapa, bisa di cancel ko. Udah ya jangan kebanyakan nangisnya, itu udah gabisa nafas gitu nanti sesak, sayang. Kita jadi pergi yaa, yuk kita honeymoon ke Paris yuk. Kamu jangan khawatir nanti baby nya pasti made in Paris.”
Karina tertawa dibalik tangisannya, lalu mengangguk seraya mengeratkan pelukannya, “Makasih, sayang. I love you,”
“Sama-sama. I love you more, baby.”
11 notes · View notes
Penanganan Cepat, Call +62 813-3464-4159, KB Hamil Klinik Habibah
KLIK https://wa.me/6281334644159, KB Perkecil Lengan, KB Kecantikan Klinik Habibah, KB Gemuk, KB Tidak Haid Klinik Habibah, KB Jarum Klinik Habibah Krembung Sidoarjo KLINIK HABIBAH Jl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275 ( Arah Barat Masjid AT-TAQWA ) Kunjungi Juga Social Media Kami : Instagram : https://instagram.com/klinik_habibah?igshid=MDM4ZDc5MmU= Fast Respon (031)8856-706
#ProgramKB, #KBKeluargaBerencana, #KBImplan, #KBPerkecillenganKlinikhabibah, #KBSehatKlinikHabibah, #KBBerkualitas, #KB24JamKlinikHabibah, #KBTidakHaid, #KBUntukTidakHaidKlinikHabibahKrembung, #KBEfektifUntukIbuHamilKlinikHabibah
Tumblr media
0 notes
arintyas · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Dan jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku (Masjid Nabawi)," (HR Bukhari).
Dari Ibnu Az-Zubair bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban) [HR. Ahmad, 26:41-42; Ibnu Hibban, 1620. Sanad hadits ini sahih].
“Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga." (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 1391)
"Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2]: 158).
Hadist-hadist yang saya nukil diatas merupakan hadist Shahih
Tahun ini merupakan tahun terberat dan tahun penuh hadiah dari Allah.
Kami bersyukur atas setiap yang Allah beri, baik ujian, hidayah dan memperbaiki diri sehingga berusaha menjadi yang Allah suka, menjalankan keseharian dengan tenang karena Allah selalu mendampingi.
Setelah keguguran 2x, kami diingatkan untuk bersaturahmi kepada saudara kami yang sakit dan ‘sripah’. Silaturahmi yang tidak mudah tapi tetap kami jalankan.
Satu persatu pintu mulai terbuka, Allah tiba-tiba memberi saya ide untuk mewujudkan keinginan mertua. Pergi ke Bromo. Disitu, tidaklah selalu mudah dan selalu senang. Ada senang, tapi tidak mudah naik gunung (walaupun Bromo yang tidak mendaki) membawa balita. Anak kami mabok sepanjang jalan. Yang harusnya bisa gitu dia tidur aja kan gelap, tapi karena excited naik jeep jadi malah melek berujung mabok sepanjang jalan kelak kelok itu diisi mabok, diisi makanan/minum mabok lagi sampai lemas. Berasa naik halilintar di dufan kali dia. Tapi alhamdulillah dia sehat dan dapat bergabung sampai akhir dan lancar kembali 🥹 padahal habis turun dari Bromo menerjang kemacetan libur lebaran Malang yang swuperrr sekali langsung tolak ke Jogja.
Beruntung saya mempunyai suami yang Allah pasangkan untuk saya. Kami kompak menjaga anak kami dengan mood dan dalam keadaan nyaman walau tubuhnya mungkin tidak nyaman. Suami saya bisa diajak kerjasama. Saya dapat keyakinan itu (walau sebelumnya pun saya tahu dia begitu tapi kali ini makin yakin karena ini perjalanan kami terlama dan ter-menantang bersama anak balita kami)
Sampai ketika bapak ibu mertua sekeluarga berencana umroh. Saya juga sudah sangat ingiiin sekali berangkat umroh, impian sejak 2013. Tadinya saya ragu umroh membawa balita, banyak ketakutan. Takut tidak maksimal, takut anak lepas nanti tidak dalam pengawasan, takut biaya, takut dll dll. Banyak. Karena ini bukan umroh dalam bayangan saya, bayangan saya umroh tidak membawa anak dan memakai travel. Tapi ini tidak. Umroh ini umroh mandiri, umroh pertama kali, dan umroh bawa anak. Overthinking.
Tapi suami saya meyakinkan. Ayo gpp, mumpung bareng-bareng. Saya tanya, memang finansial kita siap? Suami jawab, kita bisa siapkan. Kita usahakan semaksimal mungkin.
Saya pikir-pikir lagi, anak kami pun sedang suka ke Masjid, suka hafalan surat pendek, dan suka tentang kisah nabi. Jadi itu menambah kecenderungan saya untuk mengajak dia yang sedang senang belajar agama untuk berangkat ke masjid terbaik, terbesar, termegah dan terramai di dunia ini.
Singkat cerita kami sering kontak dengan keluarga diluar kota dan diluar negeri. Kami janjian umroh bersama. Dari Indonesia berangkat bersama dan bertemu dengan keluarga yang lain di Madinah.
Suami saya senang sekali, setiap videocall dengan kakak adiknya di bersemangat. Padahal kalau bahas persiapan bisa sampai dini hari karena beda waktu. Ibarat kata harta benda badan terpakai untuk umroh gapapa.
Karena memang umroh ibadah fisik dan harta.
Dia senang bisa umroh bersama keluarga kecilnya dan keluarga besarnya.
Saya pun menawarkan kepada ibu saya, tapi ibu insyaAllah 1-2 th lagi berangkat ibadah Haji jika Allah mengijinkan. Ibu bilang ingin menyiapkan fisik dulu. Lagipula ini tahun terakhir ibu mengabdi di tempat kerjanya, tidak ingin melewatkan setiap momen.
Tiba hari-h saya berangkat, dengan penuh rasa khawatir karena umroh ini tanpa perencanaan jauh hari. Hanya 5 bulan. Prosesnya 5 bulan dari kami yang tidak punya paspor. Semua urus secara mandiri dari paspor, visa, pesan tiket dan hotel, persiapan, sampai akhirnya pulang dan semua terlalui dengan mengantongi perasaan bahagia dan kerinduan yang bertambah rindu.
Kenangan ini yang sungguh berarti dan tidak akan saya lupa.
Tahun ini banyak sekali yang Allah ajarkan kepada saya dan keluarga. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Tumblr media
3 notes · View notes
icharizkaa · 1 year
Text
Rumah Mimpi
Setahun sebelum rencana CC Farmasi Jalan-jalan dilaksanakan kami sudah berencana akan staycation di Bogor. Tapi hari berlalu dan rencana berubah. Setelah mempertimbangkan beberapa hal akhirnya kami staycation di Bandung. Di sebuah rumah, rumah impian bagiku.
Rumah itu dua lantai. Lantai dua berisi tiga kamar dan ruang ibadah. Lantai pertama berisi ruang keluarga. Ada meja makan panjang dengan pemandangan rak buku berjejer sekitar 4 meter. Rak buku itu berisi berbagai buku yang tersusun rapi sesuai kategori buku yang dikehendaki pemilik rumah. Ada beberapa buku yang menarik karena aku tahu persis buku-buku ini hanya akan dibeli oleh mereka yang ingin memperdalam pemahaman tentang agama. Tentang bagaimana keagungan-Nya. Tentang bagaimana perjalanan pembawa risalah itu.
Sudut lain aku melihat sisi akademisi dari pemilik buku-buku itu. Ada beberapa yang pernah ku baca. Namun lebih banyak yang belum ku baca. Aku punya keinginan kuat untuk mempunyai rumah buku, minimal dirumahku sendiri.
Aku ingin membangun rumah buku. Awal mula terinspirasi memiliki rumah buku ketika aku sedang kuliah kerja nyata di Desa Sangiang, Bima, Nusa Tenggara Barat. Sumringah dan bahagia anak-anak itu masih tergambar dalam ingatanku. Mereka hanya bisa membaca sepekan sekali di hari Minggu. Taman membaca itu dibuat di pinggir Pantai Sangiang. Pembuatnya adalah seorang pemuda sangiang yang merantau ke Kota Pelajar, Yogyakarta.
Semangat pemuda ini membuatku terpantik mengingat kalimat "buku adalah jendela dunia". Rasanya bahagia melihat anak-anak membaca buku daripada sibuk bermain game online atau menonton youtube. Rasanya ingin berkontribusi mengembalikan masa kecil anak-anak yang jauh dari kecanduan gawai.
Sepulang kuliah kerja nyata, keinginan memiliki rumah buku semakin menguat. Akhirnya aku dan keluarga membeli rak buku yang lebih besar. Harapannya bisa diisi beragam kategori buku. Bukan hanya buku yang ku butuhkan namun juga buku anak-anak. Ingin rasanya mengadakan open house taman baca untuk anak-anak disekitar rumahku. Tapi sebelum hal itu dilakukan, aku harus memiliki buku anak-anak lebih banyak, entah dengan membeli atau menerima kiriman buku dari kawanku.
Hal lain yang ku suka adalah tiap membeli buku baru. Saat-saat buka buku baru itu selalu jadi momen yang ku tunggu. Selain aku menyukai wanginya, aku lebih suka rasa penasaran yang muncul atas banyaknya hikmah yang akan aku pelajari dari buku itu.
Buku memang bukan satu-satunya sumber ilmu, tapi buku adalah salah satunya. Rumah buku masih akan tetap ada dalam wishlistku. Aku yakin dapat mewujudkan rumah buku itu didaerahku dalam 5-10 tahun kedepan. Beberapa strategi akan ku susun untuk langkah nyata komitmen diri mewujudkannya.
Salah satu inspirasiku adalah Negeri Buku. Sebuah yayasan milik seorang yang ku kenal karena keluasan ilmunya dan kegigihannya meningkatkan literasi anak Indonesia. Negeri Buku mengirimkan buku-buku ke pelosok secara sukarela. Buku yang diperoleh berasal dari teman-teman yang punya value sejalan atau berasal dari donasi teman-teman yang ingin berkontribusi.
Beberapa pekan lalu aku melihat informasi negeri buku mengirimkan berkilo-kilo buku ke pelosok negeri. Sumbangsihnya dalam meningkatkan literasi anak-anak sungguh sangat menginspirasi.
Mimpiku selain membuat rumah buku adalah membuat rumah tumbuh. Di dalam rumah itu tentu ada perpustakaan. Tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas, membaca, atau sekedar beristirahat dari bising. Rumah yang didalamnya akan diisi mahasiswi berbagai daerah yang memiliki semangat juang tinggi. Rumah yang didalamnya ramai lantunan ayat-Nya. Rumah yang akan melahirkan kebermanfaatan yang deras alirannya. Rumah yang akan menumbuhkan seisi penghuninya. Rumah yang kelak akan menjadi saksi bahwa di bumi kami pernah berjuang menegakkan hal yang Allah suka, saling menguatkan, dan terus menghasilkan karya untuk kemajuan peradaban. Rumah mimpiku adalah rumah buku dan rumah tumbuh.
10 notes · View notes
lamyaasfaraini · 9 months
Text
Persepupuan ter update: Ada 4 BUMIL!!
Tumblr media
Baru aja nulis keresahanku tentang nambah anak yg dirasa aku ngga bakalan mampu dari beberapa aspek menurut pov aku sendiri. Beberapa jam setelah nulis tentang itu dapat info yg bikin kaget jg karena beneran serempak ada 4 sepupu yg hamil. Kontras bgt sama yg aku alami bukan hehe. Aku jadi mengasihani diriku sendiri, knp semuanya menimpaku dgn segala keresahan ini. Disisi lain aku happy mendengar bakalan banyak bayi InsyaAllah di 2024.
Eh yg hamil pertama itu ponakan yg umurnya beda setaun lebih muda dariku, hamil anak ke 2 setelah pernah keguguran. Anak pertamanya seumur nemo hanya beda 3 bulan lebih tua nemo. Alhamdulillah mau nambah cucu! Hahaha kusudah nenek2 nich~
Hamil sepupu #1 lebih tepatnya istrinya Aa sepupu sih, si Aa mah udah tua umurnya 39 kalogasalah. Istrinya seumur adikku jd msh muda yakan. Yg ini jg anak ke 2, setelah mengalami trauma kehamilan pertama dan sempet gamau hamil lg alhamdulillah yaa (ini yg aku sebut Allah maha membolak balikkan hati manusia). Anak sulungnya, 7 thn kelas 1 SD. Kurang tau ini udah brp bulan.
Hamil sepupu #2 inipun istrinya Aa sepupu, sama inipun umurnya jauhhh si Aa udah 41 thn skrg. Kalo istrinya 2 thn lebih muda dariku, mayan masih muda untuk anak ke 3 skrg! Haha produktif bukaaan. Yg ini baru 2 bulan katanya.
Hamil sepupu #3 inimah adik sepupu cayanganku yg baru resign dari kantor BUMN dgn gaji besar ituu demi mengabdi jadi IRT. Ternyata berencana nambah anak. Wah! Skrg baru 1 bulan lebih usia kandungannya. Anak sulungnya seumur jena, minggu depan umurnya 3 thn. Passs sekali jarak 4 tuh tuuuh! (tadinya pgn kaya gini akutu huhu).
Alhamdulillah seneng dengernya, ada 4 bumil bayangkaaaan! Keluarga besar kita makin besar yaah, makin rame makin recet nanti haha. Sehat semua ke 4 bumil cayangan, lancar hamilnya, dimudahkan lahirannya mau proses apapun yg penting bayi dan ibu sehat selamat. Aamiinnn.
Speechless akutu, terlalu kontras sama yg aku alami @sagarmatha13
3 notes · View notes