Tumgik
#PASTI AMAN!!!
toko-skincare · 2 years
Text
TERDEKAT!!!, Call 0877-6017-0885, Toko Skincare Kabupaten Jember Jorie Skincare
Tumblr media
0 notes
jualskincaree · 2 years
Text
Eksklusif!!!, Call 0877-6017-0885, Jual Skincare Kabupaten Rembang Jorie skincare
Tumblr media
0 notes
skincareforacne · 2 years
Text
TERBAIK!!!, Call 0877-6017-0885, Best Skincare For Acne Kabupaten Indramayu Jorie Skincare
Tumblr media
0 notes
tokosuincare · 2 years
Text
TERDEKAT!!!, Call 0877-6017-0885, Toko Skincare Jawa Tengah Jorie Skincare
Tumblr media
"KLIK WA http://wa.me/6287760170885 , Toko Skincare Terdekat, Toko Skincare Di Mall, Toko Skincare, Toko Skincare Di Jakarta, Toko Skincare Terlengkap
JORIE Skin Caring Mild Cleanser with ULTRA MILD SURFACTANT & MULTI ACTIVE EXTRACT
Kenapa pilih Mild Surfactant? Yang pasti Mild Surfactant lebih aman dan tidak mengiritasi dari surfactant umum lainnya sehingga sangat cocok untuk segala jenis kulit wajah seperti kulit kering, normal, sensitif maupun kombinasi. Dengan busa yang lembut mampu membersihkan secara menyeluruh debu, kotoran dan sisa make up sekalipun tanpa mengiritasi kulit wajah. JORIE Skin Caring Mild Cleanser diformulasikan khusus dengan Moisturizing & Anti-Inflammatory Agent dan dengan Gentle Wash Formula serta Low pH, sehingga aman dan ringan untuk digunakan oleh segala jenis kulit wajah, seperti kulit kering, normal, kombinasi, sensitif, berjerawat. JORIE Skin Caring Mild Cleanser selain mampu membersihkan wajah dari kotoran, sekaligus mengembalikan dan menjaga fungsi barier kulit, menjaga kelembapan kulit, bantu cegah iritasi, membuat kulit lebih halus, sehat, dan ternutrisi.
Jorie Skincare Komplek PJMI Jl. Dahlia Raya A19/09 Pondok Aren Tangerang Selatan Banten 15223
Langsung OWNER 0877-6017-0885
tokoskincare
"KLIK WA http://wa.me/6287760170885 , Toko Skincare Terdekat, Toko Skincare Di Mall, Toko Skincare, Toko Skincare Di Jakarta, Toko Skincare Terlengkap
JORIE Skin Caring Mild Cleanser with ULTRA MILD SURFACTANT & MULTI ACTIVE EXTRACT
Kenapa pilih Mild Surfactant? Yang pasti Mild Surfactant lebih aman dan tidak mengiritasi dari surfactant umum lainnya sehingga sangat cocok untuk segala jenis kulit wajah seperti kulit kering, normal, sensitif maupun kombinasi. Dengan busa yang lembut mampu membersihkan secara menyeluruh debu, kotoran dan sisa make up sekalipun tanpa mengiritasi kulit wajah. JORIE Skin Caring Mild Cleanser diformulasikan khusus dengan Moisturizing & Anti-Inflammatory Agent dan dengan Gentle Wash Formula serta Low pH, sehingga aman dan ringan untuk digunakan oleh segala jenis kulit wajah, seperti kulit kering, normal, kombinasi, sensitif, berjerawat. JORIE Skin Caring Mild Cleanser selain mampu membersihkan wajah dari kotoran, sekaligus mengembalikan dan menjaga fungsi barier kulit, menjaga kelembapan kulit, bantu cegah iritasi, membuat kulit lebih halus, sehat, dan ternutrisi.
Jorie Skincare Komplek PJMI Jl. Dahlia Raya A19/09 Pondok Aren Tangerang Selatan Banten 15223
Langsung OWNER 0877-6017-0885
tokoskincare #tokoskincareonline #tokoskincaremurah #tokoskincareaman #tokoskincarealami #tokoskincareamanbpom #tokoskincarecewek #tokoskincaredankosmetik #tokoskincarehalal
jorieskincare "
jorieskincare "
0 notes
Text
TERMURAH!!!, Call 0877-6017-0885, Distributor Skincare Kabupaten Kediri
Tumblr media
KLIK WA http://wa.me/6287760170885 ,Distributor Skincare, Distributor Skincare Jakarta, Distributor Skincare Indonesia, Distributor Skincare Local, Distributor Skincare Murah JORIE Skin Caring Mild Cleanser with ULTRA MILD SURFACTANT & MULTI ACTIVE EXTRACT Kenapa pilih Mild Surfactant? Yang pasti Mild Surfactant lebih aman dan tidak mengiritasi dari surfactant umum lainnya sehingga sangat cocok untuk segala jenis kulit wajah seperti kulit kering, normal, sensitif maupun kombinasi. Dengan busa yang lembut mampu membersihkan secara menyeluruh debu, kotoran dan sisa make up sekalipun tanpa mengiritasi kulit wajah. JORIE Skin Caring Mild Cleanser diformulasikan khusus dengan Moisturizing & Anti-Inflammatory Agent dan dengan Gentle Wash Formula serta Low pH, sehingga aman dan ringan untuk digunakan oleh segala jenis kulit wajah, seperti kulit kering, normal, kombinasi, sensitif, berjerawat. JORIE Skin Caring Mild Cleanser selain mampu membersihkan wajah dari kotoran, sekaligus mengembalikan dan menjaga fungsi barier kulit, menjaga kelembapan kulit, bantu cegah iritasi, membuat kulit lebih halus, sehat, dan ternutrisi. Jorie Skincare Komplek PJMI Jl. Dahlia Raya A19/09 Pondok Aren Tangerang Selatan Banten 15223 Langsung OWNER
0 notes
kurniawangunadi · 21 days
Text
Mewujudkan Mimpi di Umurmu Kini
Takut ya? Lebih menakutkan daripada bertahun yang lalu? Saat mimpi dibenturkan sama realita dewasa, bekerja dari pagi hingga petang, bahkan kadang jarang pulang. Harus membiayai diri sendiri, sebagian yang lain ikut membiayai keluarga, adik-adik, bahkan saudara jaug. Saat tanggungan diri seolah-olah hanya bertumpu pada diri kita. Mimpi kita terasa semakin tak nyata, jauh tak tergapai. Takut untuk mengubah lajur hidup, karena penuh ketidakpastian. Takut mengubah arah, karena takut ditertawakan.
"Buat apa susah-susah ke sana, padahal yang sekarang sudah pasti. Cari yang pasti-pasti saja!" Ujar mereka.
Aku tahu hatiku bilang apa, tapi otakku tak bisa menerima. Bahwa hidup yang sementara ini, jangan hanya memikirkan diri sendiri, katanya. Tapi hatiku bilang, kalau tidak bahagia, tiada ketenangan, buat apa dipertahankan?
Aku ingin sekali mengikuti kata hatiku. Tapi aku sangat takut tak bisa membeli makan besok. Takut tak bisa hidup nyaman. Takut sekali seperti tak bertuhan. Astaghfirullah hal adzim.
Kalau aku meniliki diriku berpuluh tahun lalu, aku tak sebahagia itu. Apakah aku bisa hidup dengan pilihanku? Apakah aku bisa menjalani hidup ini tanpa harus berpikir materialistik? Ya Allah, anugerahkan kepadaku rasa cukup, anugerahkan kepadaku keberanian. Anugerahkan kepadaku rasa aman. Bahwa menjadi hambamu, aku tahu takkan Kau biarkan kekurangan, takkan kau biarkan tersesat di jalan. Sebagaimana Engkau anugerahkan kepadaku saat aku kecil dulu, untuk berani bermimpi, mudah bahagia, dan tak melihat dunia ini dari sudut pandang uang. Sehingga aku merasa sangat berkecukupan :) (c)kurniawangunadi
292 notes · View notes
terusberanjak · 21 days
Text
Betapa menyenangkan bukan bertemu dengan seseorang yang bisa menerima gelisah kita? Memahami betapa rumitnya isi kepala kita, mengerti bahwa perasaan kita tidak begitu sederhana. Betapa menenangkan bukan bertemu dengan seseorang yang dengan tidak mudah menilai kita semena-mena, bersedia mendengarkan isi kepala kita yang begitu riuh, yang dengan kehadirannya membuat hati dan perasaan kita perlahan menenang. Membuat kita yakin bahwa setiap hari pasti ada kesempatan untuk terus membaik? Betapa bahagia dan menyenangkan, bukan?
Kita terus mencarinya pada orang lain, tapi lupa bahwa yang bisa benar-benar seperti itu kepada kita yang memiliki jiwa rapuh ini adalah Allaah. Bisakah kita berjanji bahwa sebelum meminta orang lain menjadi penenang kita, kita minta dulu kepada Allaah? Agar Ia yang memilihkan sesiapa saja yang bisa menjadi tempat aman kita untuk menjadi apa adanya.
@terusberanjak
256 notes · View notes
prawitamutia · 1 month
Text
memutuskan
hari ini, saya, kakak ipar, serta adik saya (yang belum menikah) mengobrol tentang keputusan untuk tidak menikah. masing-masing dari kami punya setidaknya satu teman yang memutuskan untuk tidak menikah. kesimpulan kami, memutuskan untuk tidak menikah adalah keputusan yang sama beraninya dengan memutuskan untuk menikah. sama beraninya dengan keputusan untuk mengakhiri pernikahan. atau juga membatalkan pernikahan. bahkan, juga keputusan bertahan.
setiap orang pasti punya alasan, prinsip, dan kepercayaan tentang menikah dan pernikahan. itu semua mendorong munculnya sikap tertentu, keputusan tertentu. namun yang jelas, seseorang boleh disebut berani saat mengambil sebuah keputusan jika dan hanya jika keputusan itu diambil memang karena sebuah keberanian--bukan karena ketakutan.
misalnya... ada orang yang memutuskan untuk menikah karena ingin lari dari kehidupannya. itu keputusan seorang pengecut.
misalnya... ada orang yang memutuskan untuk tidak menikah karena tidak mau hatinya terluka sedikit saja--yang mana pasti ada dalam setiap pernikahan. itu juga bukan keputusan yang berani.
tapi, jangan salah juga. langkah yang berani tidak sama dengan langkah yang nekat. langkah yang berani adalah langkah yang disertai pertimbangan, persiapan, dan penerimaan konsekuensi. langkah yang berani adalah langkah yang tetap memenuhi kriteria aman, baik, dan benar.
dan jangan salah juga. langkah yang berani bukan berarti langkah yang tanpa kekhawatiran. langkah yang berani justru adalah langkah yang sudah khatam mengenal semua kekhawatiran sehingga bisa mengantisipasinya. langkah yang berani justru adalah langkah yang selalu tahu bahwa selalu ada pilihan berikutnya meskipun saat ini kita belum tahu pilihannya apa.
semoga setiap keputusan kita adalah keputusan yang berani.
139 notes · View notes
hellopersimmonpie · 7 months
Text
Pemilu ini adalah pemilu kedua gue nggak berafiliasi ke partai manapun. Tahun 2014, gue masih bergabung dengan harakah yang mengarah ke partai. Tahun 2019 gue sudah berhenti mengikuti harakah tapi gue ngikutin pemilu dengan rasa trauma ke partai berhaluan islam. Mungkin karena komunikasi publiknya partai islam waktu itu kurang baik. Jadi gue ngerasa pengambilan keputusan politik partai tersebut tidak akuntabel dan cenderung memaksakan taklid buta.
Tahun ini, semuanya dimulai dengan sikap netral, lebih tenang dan lebih objektif. Udah nggak ada rasa trauma ataupun rasa fanatik ke pihak manapun. Lebih ke ngerasa lega karena udah pelan-pelan mengenal diri sendiri. Semacam:
"Oh ini toh value yang gue pegang ketika sendirian?"
Tahun 2014, circle gue adalah orang-orang yang mendukung Prabowo. Tapi gue milih menggunakan hak suara tanpa memilih presiden dan nggak berkoar-koar karena menghormati orang-orang di sekitar gue. Meskipun pada waktu itu, gue juga sempat membantu mengawal suara. Tapi rasanya masih nggak sreg dan mengalami kebingungan untuk mengambil keputusan. Konon prinsip dasar fiqih memang mengajarkan memilih yang mudharatnya paling rendah. Akan tetapi waktu itu gue merasa semuanya satu toko cuma beda pintu aja. Jadi bagi gue, milih yang manapun akan sama. Tahun 2019, masih sama. Masih bingung juga. Nggak mantep buat milih. Hari ini, gue udah nggak merasa bingung karena dua hal:
Para capres – cawapres menggunakan pendekatan kampanye yang berbeda. Gue punya banyak chanel untuk mempelajari visi dan misi cawapres. Jadi meskipun visi – misinya tidak sempurna, setidaknya arahnya bisa dibaca.
Ada banyak chanel dari lembaga independent yang membedah visi dan misi capres sesuai dengan kepakarannya. Contohnya Green Peace yang berfokus membahas isu lingkungan. Dari situ gue jadi paham capres mana yang menjaga lingkungan dan capres mana yang visi-misinya sangat ekstraktif.
Meskipun di belakang dua hal yang gue sebut tadi masih ada gerbong oligarki yang perlu dianalisa lagi, tapi setidaknya asas yang gue pakai bukan lagi asas lesser evil atau yang mudhorotnya paling minim. Dalam pemilu kali ini, gue memilih paslon karena keinget hadist:
"Jika kiamat hendak terjadi dan di tangan kalian ada biji tumbuhan, maka jika kalian sanggup menanamnya sebelum benar-benar terjadi kiamat, lakukanlah”. HR. Ahmad No. 12981
Segelap apapun sistem yang kita hadapi, jika kita melihat potensi kebaikan di depan mata, mari kita rawat potensi tersebut sambil banyak berdoa. Semoga kebaikan tersebut tumbuh dengan baik. Gue nggak melihat pemilu ini sebagai satu momen saja. Sebagai bagian dari masyarakat, gue melihat pemilu sebagai tolak ukur kecerdasan komunal kita. Mana celah yang perlu banget kita perbaiki. Mana kebaikan yang perlu kita syukuri.
Ketika bicara kecerdasan komunal, gue nggak mengacu pada secanggih apa teknologi yang kita punya. Tapi lebih pada bagaimana kita punya perangkat budaya yang menumbuhkan sekaligus memberi rasa aman kepada semua orang termasuk masyarakat lemah dan rentan hingga manusia yang paling miskin pun tetap bisa hidup dan bertumbuh dengan baik sebagai manusia. Punya waktu untuk berpikir. Bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
Gue nggak bilang orang-orang miskin nggak bisa bertumbuh jadi manusia dan orang kaya pasti bisa jadi manusia yang baik. Tapi tiap gue ngelihat kehidupan kita sekarang, ada banyak skenario yang memungkinkan manusia tidak bisa bertumbuh dengan baik. Contoh sederhana:
Ada masyarakat menengah yang terjebak kemacetan setiap hari cukup lama sehingga waktu bersama keluarga mereka berkurang. Setiap harinya diberatkan dengan urusan-urusan keuangan. Boro-boro upgrade diri. Otak nggak pernah tenang dan semuanya dihadapi dengan survival mode.
Sama halnya dengan yang miskin. Pendidikan tinggi nggak aksesibel. Ruang hidupnyapun bisa terancam sewaktu-waktu. Belum lagi jika kita melakukan gaslighting dan menertawakan orang-orang yang saking lamanya hidup di survival mode sampai money politics pun kerasa gampang banget masuk ke mereka.
Ini celah peradaban kita. Setiap kali mendesain dunia dalam game, gue selalu berpikir masyarakat seperti apa yang ada di sana? Disiplin ilmu seperti apa yang tumbuh di dalamnya? Apakah mereka punya sistem pemerintahan yang egaliter dan stabil? Jika kita ingin sistem yang egaliter dan stabil, kita harus bagaimana?
Sama halnya dengan dunia nyata. Meskipun variabel bebasnya jauh lebih banyak ketimbang di game, tapi gue belajar juga buat berpikir secara sistem. Let’s say gue muslim yang pengen berkontribusi ke masyarakat dengan warna keislaman gue, gue harus belajar apa agar tidak terjebak ke fanatik buta? Waktu baca buku The Art of Thinking Clearly, gue jadi nyadar bahwa skeptis sama keadaan itu tidak buruk. Justeru kita harus terus menerus skeptis dan kritis sampai kita bisa berpikir dengan jernih. Membedakan mana kekhawatiran yang beneran khawatir, mana kekhawatiran yang dipicu trauma. Lalu menganalisa kekhawatiran tersebut sampai nemu akar masalahnya.
Yang gue khawatirkan hari ini ada banyak. Utamanya karena gue akademisi. Gue khawatir kalau pendidikan tinggi makin susah dijangkau. Kita tahu dengan berubahnya perguruan tinggi jadi PTN-BH, perguruan tinggi seperti punya dua peran sekaligus. Punya peran sosial dengan meringankan UKT Masyarakat miskin sekaligus jadi perusahaan yang dituntut banyak cuan. Padahal skill set dosen atau leader di setiap kampus tuh nggak banyak yang mengarah ke entrepreneurship. Lagi pula membangun Perusahaan itu ya nggak semudah yang kita bayangkan. Pada akhirnya, ada banyak kampus yang masih bergantung pada UKT sebagai sumber pendapatan utama.
Kedua? Gue khawatir kalau ruang hidup Masyarakat rentan tergerus. Pengen menulis ini lebih panjang tapi kok nggak nyaman wkwk. Sebenarnya kekalahan paslon yang gue pilih tuh udah terlintas di benak gue setelah membaca banyak prediksi dan melihat data demografi di Indonesia. Gue nggak pengen nyalahin masyarakat rentan. Nggak pengen menyalahkan akademisi yang dianggap hanya duduk di menara gading.
Akademisi kita sebenarnya sudah banyak yang berjuang. Kalau dibilang “bahasa yang digunakan terlalu intelek dan ndakik-ndakik”, gue sendiri nggak sependapat. Kita kadang-kadang perlu belajar mencerna informasi yang kompleks. Nggak boleh juga kita merendahkan: “Masyarakat kelas bawah pasti nggak mampu ngerti”
Arah jangan begitu. Kalau pakar menjelaskan dengan bahasa yang kompleks, jurnalis yang perlu mengolah biar bahasanya lebih dipahami khalayak. Salah satu hal yang perlu diperbaiki di peradaban kita hari ini adalah jurnalismenya. Keberpihakan kepada Masyarakat rentan belum menjadi arus utama di media.
Meskipun hari ini pola kampanye dialogis masih belum bisa membuat para paslon menang, gue tetap bersyukur. Bagaimanapun pemaparan visi dan misi adalah sesuatu yang perlu diapresiasi.
Sisanya?
Hidayah itu ada yang tiba-tiba datang ke hati manusia. Ada yang datangnya memang perlu dijemput atau dikondisikan. Dengan menata pola pikir Masyarakat, berarti kita membantu memudahkan banyak orang untuk mendapatkan hidayah. Menata pola pikir masyarakat itu bukan memaksakan mereka mengikuti pola pikir kita. Tetapi lebih ke bagaimana kita mengembangkan instrument budaya yang memberi ruang untuk berpikir, membantu masyarakat untuk memperkecil bias, hingga orang yang bisa berpikir jernih semakin banyak. Kita tidak akan bisa sampai pada ketaatan selevel nabi Ayyub A.S. Tapi gue berharap seberapapun miskinnya kita, semoga Allah tetap mendekatkan kita pada kebenaran dan memampukan kita untuk memperjuangkan hal-hal baik.
Gue paham banget bahwa kemiskinan itu membatasi banyak hal. Termasuk imajinasi. Di negara kita, kemiskinan bahkan menghambat manusia meraih pendidikan dan pekerjaan yang layak. Maka jihad-jihad kita tuh selain bikin kajian tentang hal dasar beragama, kita juga perlu membentuk masyarakat yang melek undang-undang dan hak mereka. Paham negara ini harus diarahkan kemana. Paham betapa dampak kota car-centric terhadap kemanusiaan. Paham gimana dampaknya RUU Ciptaker. Beneran. Pemahaman tentang hal-hal semacam ini tuh juga bis akita sebut hidayah. Karena apapun yang bisa memberi kita inspirasi untuk menjauhkan manusia dari keburukan dan mendekatkan manusia pada kebaikan, bisa kita sebut hidayah.
Mungkin kita akan menghadapi musim dingin beberapa waktu. Tapi semoga Allah menjaga kita semua. Semoga kelak kita bisa bernegara dengan lebih baik. Bertumbuh, sejahtera dan punya banyak resource untuk berbuat baik :")
115 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Berkarir dan Ambisius
Tadi nemu twit selewat, gini intinya:
Cewek tuh kalo udah punya pasangan yang membuatnya aman, biasanya langsung pede berkarir dan ambisius.
BENTAAARRR DULU. Gimana gimana?
Personally, gak perlu nunggu ada pasangan sih buat confident dan ambitious berkarir. Kenapa jadi segala-gala nunggu mesti ada pasangan? Kenapa harus nahan-nahan shining karna takut para kandidatnya insekyur?
Kurang-kurangin perasaan kek gitu. Sengaja meminimalkan potensi juga tidak membuat kamu dapat pasangan lebih cepat.
Berkarir yang optimal selagi single, go ahead! Lagian buat diri sendiri juga ujung-ujungnya, gaji naik ya buat kamu juga.
Kurang-kurangin pemikiran kalo apa-apa akan lebih baik lebih bahagia kalo ada pasangan. Kesuwen nunggu pasangan. Yang pasti-pasti aja!
16 Mei 2024
62 notes · View notes
toko-skincare · 2 years
Text
TERDEKAT!!!, Call 0877-6017-0885, Toko Skincare Kabupaten Jember Jorie Skincare
Tumblr media
0 notes
gizantara · 1 month
Text
Pada overwhelmed nggak sih sama berita yang hilir mudik bertubi-tubi hari ini?
Yang menarik, dalam sekian jam, kawan bisa berubah jadi lawan. Yang dulunya saling mencaci sekarang terpaksa harus saling bela. Dua kelompok yang bermusuhan menjadi teman hanya karena punya satu musuh yang sama. Kelompok yang tadinya dielu-elukan dan ditaruh harapan besar, ternyata tunduk di hadapan kekuasaan, menyisakan jamaah akar rumput yang menelan pil pahit kekecewaan.
Pasti pedih bagi mereka, harus meng-untrust sosok/kelompok yang pernah dipercaya. Denial sudah pasti jadi respon pertama. Tapi mau di-husnuzon-in juga tetep gak masuk akal, cenah. Udah di luar batas kalau harus sampai satu barisan dengan pendukung penjajahan Rohingya.
Dalam sudut pandang pribadi, pertama, beruntung dibesarkan dengan dasar "ideologi tauhid" bukan ketokohan apalagi taklid kelompok. Sehingga berkumpulnya kami, memang hanya karena menginginkan cita-cita yang sama. Hiruk-pikuk perpolitikan Indonesia tidak sedikitpun mempengaruhi cita-cita kami.
Beruntung orang tua dan senior selalu mendorong kami untuk bersikap kritis terhadap hal-hal yang bertentangan dengan prinsip. Seorang senior bilang, "jangan terpaku pada sosok. Tidak ada jaminan siapapun yang kamu teladani akan istiqomah hingga akhir hidupnya."
Yah, sejak kecil kami diselamatkan dari hal-hal itu. Sudah banyak perilaku "idealizing someone" membawa kepada celaka, sebagaimana kaum para nabi dahulu membuat berhala orang-orang saleh. Hal itu tidak sedikitpun dapat membawa mereka kepada keselamatan.
Kedua, cukup kasihan melihat muslim lainnya yang kehilangan arah setelah elit kelompoknya menanggalkan prinsip dan nilai-nilai jama'ah mereka. Yang militan selalu saja kalangan akar rumput. Sebutlah—kasarnya—sampai harus "nyebokin" para elit.
Ketiga, pengadilan akhirat. Jujur udah terlalu jengah melihat ketidakadilan tanpa closure di akhir periode ini. Bukan cuma periode ini sih, dari dulu-dulu udah banyak urusan makro hingga mikro yang tidak diselesaikan di pengadilan dunia.
Aku diskusi dengan temanku bahwa, "titik terjahat seseorang adalah ketika dia didoakan oleh orang lain agar tidak dikasih kesempatan bertaubat." Jleb, itulah doa warga Indonesia kepada para penguasa. Mereka ramai-ramai siap memberikan kesaksian betapa dzalimnya penguasa hari ini.
Tumblr media
Kata seorang senior, tugas kami sekarang nonton aja sambil unggul dan menjadi orang terbaik di bidang masing-masing. Jadi katalisator tapi jangan ikut reaktif. Persiapkan diri untuk menjemput momentum pertolongan Allah itu dan nanti ketika doa telah diperkenankan, tetaplah di jalan yang lurus.
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala."
Ibrahim (14) : 35
— Giza, tulisan kali ini hanya bisa dipahami oleh mereka yang mengerti
53 notes · View notes
forancee · 2 years
Text
TERBAIK!!!, Call 0877-6017-0885, Best Skincare For Acne Kota Jakarta Selatan Jorie Skincare
Tumblr media
0 notes
skincareforacne · 2 years
Text
TERBAIK!!!, Call 0877-6017-0885, Best Skincare For Acne Kabupaten Garut Jorie Skincare
Tumblr media
0 notes
tokosuincare · 2 years
Text
TERDEKAT!!!, Call 0877-6017-0885, Toko Skincare Jawa Tengah Jorie Skincare
Tumblr media
"KLIK WA http://wa.me/6287760170885 , Toko Skincare Terdekat, Toko Skincare Di Mall, Toko Skincare, Toko Skincare Di Jakarta, Toko Skincare Terlengkap
JORIE Skin Caring Mild Cleanser with ULTRA MILD SURFACTANT & MULTI ACTIVE EXTRACT
Kenapa pilih Mild Surfactant? Yang pasti Mild Surfactant lebih aman dan tidak mengiritasi dari surfactant umum lainnya sehingga sangat cocok untuk segala jenis kulit wajah seperti kulit kering, normal, sensitif maupun kombinasi. Dengan busa yang lembut mampu membersihkan secara menyeluruh debu, kotoran dan sisa make up sekalipun tanpa mengiritasi kulit wajah. JORIE Skin Caring Mild Cleanser diformulasikan khusus dengan Moisturizing & Anti-Inflammatory Agent dan dengan Gentle Wash Formula serta Low pH, sehingga aman dan ringan untuk digunakan oleh segala jenis kulit wajah, seperti kulit kering, normal, kombinasi, sensitif, berjerawat. JORIE Skin Caring Mild Cleanser selain mampu membersihkan wajah dari kotoran, sekaligus mengembalikan dan menjaga fungsi barier kulit, menjaga kelembapan kulit, bantu cegah iritasi, membuat kulit lebih halus, sehat, dan ternutrisi.
Jorie Skincare Komplek PJMI Jl. Dahlia Raya A19/09 Pondok Aren Tangerang Selatan Banten 15223
Langsung OWNER 0877-6017-0885
tokoskincare #tokoskincaremurah #tokoskincareaman #tokoskincarealami #tokoskincareamanbpom #tokoskincarecewek #tokoskincaredankosmetik #tokoskincarehalal
jorieskincare "
1 note · View note
nonaabuabu · 5 months
Text
M E M U L A I
Ada sesuatu dalam diriku yang sering menangis setiap kali berdiam. Sesuatu itu tak pernah mengenalkan diri, dan seberapa lama pun aku merasakannya aku selalu gagal mengenalinya dengan baik. Hingga suatu waktu aku memutuskan menunjukkan langkah yang sekiranya ia sukai atau sebenarnya itu adalah pilihan yang aku buat agar ia tak lagi banyak menangis.
Hari ini, langkah itu berupa keberanian untuk kembali memulai, kembali menyusuri satu dua hal ringan yang pernah ia bayangkan dalam dialog lewah pikir yang seringnya datang tengah malam. Mendebat habis-habisan diri sendiri apakah layak atau tak layak? Apakah sia-sia atau memberikan setidaknya satu kebaikan? Apakah berdampak atau hanya menghabisi waktu yang pernah dibuat menjadi tak berguna?
Aku dalam dialog itu, masih serupa ragu yang takut akan bagaimana orang bereaksi. Masih takut apakah kali ini akan menjadi pilihan buruk perihal mimpi, yang barangkali tak pernah tertulis dengan pasti tapi sering membayangi dalam gulita setiap mata terbuka pada dini hari.
Sebanyak ketakutan itu muncul, sebanyak itu pula hasrat yang terbangun dari diamnya. Keinginan sederhana yang berulang kali ditidurkan hingga dipaksa mati dengan dalih mencari aman. Ia berontak disetiap kesempatan kapanpun aku ingin berhenti memiliki harapan. Seolah menyerah bukan pilihan. Ya, bukankah seharusnya menyerah tak pernah jadi pilihan?
Tapi menyerah bukan paling berisik yang ada dalam diriku. Adalah memulai yang tak pernah jadi karena katakutan-ketakutan akan pilihan diri yang pasti dipergunjingkan. Padahal menjadi diam tetap harus menerima tuduhan akan hal yang membuat hati kelu akan naasnya tenggang rasa.
Berulang kali aku mempertanyakan itu dalam diri, seberapa lama aku tak berani memulai hanya karena ketakutan yang barangkali tak akan pernah ada? Jika pun ia ada bukankah sudah puas jiwa dan raga dihabisi kawan karena perbedaan pilihan? Bukankah diri telah belajar bahwa setiap jalan memiliki lubang, kerikil dan bebatuannya?
Hari ini, separuh diriku adalah yang berani. Membagi yang selayaknya dibagi dan bicara yang selayaknya dibicarakan. Ketakutan perihal salah yang juga mendebat hati berkali-kali cukup dijadikan tumpuan untuk berpikir lebih baik, agar tak asal lidah bicara, tak mudah pikiran menghakimi.
Separuh diriku yang lainnya adalah kosong, yang selalu mencari kemana saja langkah pergi. Yang aku percaya perlahan akan terisi seiring diri yang berani memulai.
Medan, 22 November 2022
31 notes · View notes