#note to myself
Explore tagged Tumblr posts
terusberanjak · 2 months ago
Text
Semoga keadaan yang sedang kamu hadapi ini tidak membuatmu menghakimi dirimu bahwa kamu tidak beruntung, bahwa takdir tak pernah memihakmu.
Semoga kamu bisa menghargai kuatnya dirimu menghadapi realita yang saat ini membuat seluruh tubuhmu terhuyung-huyung.
Semoga kamu bisa menghormati dan menyayangi dirimu. Berterimakasih banyak karena tidak memilih untuk menghabisi raga diri yang sedang letih-letihnya. Bersyukur karena kamu tidak memilih menyerah walau dalam benak rasanya ingin berteriak.
Semoga kamu tidak mencaci-maki dirimu karena belum sanggup menyelesaikan badaimu hari ini. Belum bisa membuat semuanya kembali seperti biasa. Semoga kamu tidak memarahi dirimu karena kamu belum sampai di ujung pintu keluar.
Sebab badai-badai yang sedang menggoyahkan kakimu itu memang bisa jadi takkan berlalu hari ini. Bisa jadi habisnya besok atau lusa. Tapi pasti berakhir.
@terusberanjak
252 notes · View notes
yonatanyanggara · 3 months ago
Text
Ramadhan ke-13 : Pasangan
Dalam menyebut pasangan, terkadang Quran menggunakan bahasa "zaujati" (زوجتي) terkadang menggunakan "imro'ati" (امرأتي). Terdapat salah satu doa di dalam Surat Al-Furqan ayat 74.
 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
Mengapa dalam redaksi doa ini, kata yang digunakan adalah "zaujati" (زوجتي), alih-alih menggunakan "imro'ati" (امرأتي) padahal artinya sama-sama pasangan?
"imro'ati" (امرأتي) seringkali digunakan untuk menggambarkan sepasang manusia yang tidak memiliki kesamaan tujuan dan kesamaan langkah dalam memandang dunia. Contoh nya di Surat At Tahrim ayat 10 saat Allah menggunakan kata "imra'atu Nuh" (إِمْرَأَتُ نُوحٍ) dan "imra'atu Luth" (إِمْرَأَتُ لُوطٍ) untuk menyebut pasangan dari Nabi Nuh serta Nabi Luth, bukan menggunakan "zaujati" (زوجتي).
"zaujati" (زوجتي) merupakan kata yang istimewa. Dimana, hanya diletakan pada pasangan yang selaras dan setujuan. Sehingga tatkala kita sedang berdoa dengan kalimat “Rabbana hablana min azwajina..." kita benar-benar meminta untuk dilekatkan dengan pasangan yang selaras,sevisi, setujuan dengan penciptaan kita sebagai manusia.
Tidak cukup sampai disitu. Kalimat selanjutnya “Qurrata a’yun” itu ibarat bulu mata yang sangat halus yang dimiliki oleh unta yang fungsinya adalah sebagai proteksi dari gemuruh badai pasir di gurun yang tandus. Sehingga, bagaimanapun gemuruh yang terjadi di luar sana saat sudah bertemu dengan pasangan tiada yang dirasakan kecuali : ketenangan.
Prof Dr. Umar bin Abdullah Al- Muqbil bilang terkait ayat ini, bahwa ketenangan yang bersumber dari anak dan pasangan akan punya pengaruh kuat terhadap kepemimpinan yang baik. Sebuah solusi atas isu krisis kepemimpinan.
Satu lagi. Bisa jadi, jawaban atas doa ini justru sebaliknya. Menghindarkan kita dengan pasangan yang tidak selaras dan setujuan. Oleh karena doa itu, kita harus menerima takdir-Nya, meski itu berupa kehilangan seseorang yang kita anggap baik.
Untuk bertemu, mungkin waktunya sedikit agak lama. 
Maukah kamu bersabar sebentar lagi?
*Catatan dari kelas bareng ustadz Oemar Mita (Is she/he the one?)
13 Ramadan 1446 H | 13 Maret 2025
*Tulisan ini adalah bagian dari project kecil : 29 hari menulis yang sudah berjalan sejak 8 tahun yang lalu. Tulisan-tulisan sederhana ini  akan diterbitkan setiap hari selama Ramadhan 1446 H, bertepatan tahun 2025. Selamat membaca, semoga lingkaran kebaikan ini senantiasa terus bertunas:)
84 notes · View notes
arissopian · 11 months ago
Text
Pencapaian biasa menurut kita bisa jadi luar biasa menurut orang lain. Pekerjaan yang mudah bagi kita belum tentu mudah bagi orang lain. Semua orang berada di titik yang berbeda.
Oleh karena itu, jangan katakan: "masa gitu aja gak bisa? masa iya gak mampu? dlsb." Jangan mengukur orang lain dengan tolak ukur kita sendiri.
Belajar itu seumur hidup. Tak melulu soal ilmu pengetahuan, belajar memahami dan memahamkan orang lain juga menjadi hal yang mesti kita kuasai.
Cianjur, 6824.1947.
123 notes · View notes
reborn-lika-phoenix · 5 months ago
Text
Tumblr media
Note to myself from 10 years ago...
38 notes · View notes
inovahakim · 8 months ago
Text
kamu kehilangan banyak hal, tapi kamu masih di jalan-Nya. sungguh, kamu tidak kehilangan apa-apa.
rose kepada rose.
53 notes · View notes
monicaftr · 2 months ago
Text
Si Paling
Aku sedang bertarung dengan perasaan menjadi "si paling". Merasa paling berperan, berjasa, berkorban, si paling baik dan si paling benar. Perasaan ini menyusup perlahan tanpa terasa, kemudian menjadi bara kepada sekam. Dan sesungguhnya aku tidak tau kebaikan atau sekam itu masih tersisa atau ternyata sudah hilang menjadi debu.
Berbuat baik itu mudah, tapi meluruskan niat sebelum saat sesudahnya itu sulit. Menuntut ilmu itu mudah, tapi menjadikan ilmu sebagai suatu hal yang manfaat tanpa memandang rendah orang yang belum mengetahui tentangnya itu tidak mudah. Berkorban untuk orang lain aku cukup terbiasa, tetapi tidak mengungkit suatu pengorbanan saat orang lain membalas dengan hal yang berbeda ternyata aku belum terbiasa.Kebaikan ternyata bukan tentang bagaimana dilakukan, tapi juga tentang mengapa dan untuk apa.
Mari melangitkan kembali doa-doa untuk menjaga hati. Mari meluruskan kembali niat-niat yang tak lurus lagi. Mari memohon ampun atas setiap kesombongan yang menyelinap dalam diri. Mari menurunkan ekspektasi pada hal-hal baik yang datang atau akan dilakoni.
15 notes · View notes
fitryharahap · 5 months ago
Text
Proyeksi
Kenapa kita cenderung melakukan sesuatu yang kita sendiri nggak suka kalau orang lain melakukan itu ke kita?
Kadang ini ada hubungannya sama proyeksi—kita nggak suka cara orang lain bersikap, tapi karena nggak tahu cara lebih sehat buat menghadapi itu, kita malah jadi balik ngelakuin hal yang sama. Aneh, ya? Kayak mencoba bikin orang lain paham rasa jengkel kita dengan...bikin mereka jengkel juga. Misalnya, kita sebel kalau ada yang motong omongan kita, tapi pas kita antusias cerita, kita malah nggak sadar motong omongan orang juga. Atau kita nggak suka kalau ada yang terlalu defensif saat dikasih saran, tapi pas kita sendiri dikritik, langsung nyari pembenaran.
Mungkin jawabannya ada di kesadaran diri kita yang kadang masih suka bolong. Kita tahu apa yang benar, tapi seringnya lupa ngaca ke perilaku sendiri. Apalagi kalau emosi lagi menguasai—rasional langsung ambil cuti. Yang jalan, ya cuma rasa kesal atau kebiasaan buruk yang udah kebentuk sejak lama.
Tapi kalau kita mulai sadar dan mau refleksi, pelan-pelan kita bisa lebih peka sama apa yang kita ucapin atau lakuin.
Sesimpel jangan ngomong yang nggak mau kita dengar. Kalau kepikiran mau nyeletuk, coba tanya ke diri sendiri dulu: “Kalau aku yang dengerin ini, rasanya gimana?” Kalau rasanya nggak enak, lebih baik ditahan dulu sambil mikirin cara lain untuk release emosi itu. Entah dengan nulis dulu di notes, curhat ke teman yang bisa kasih perspektif, atau sekadar tarik napas panjang sebelum bereaksi.
20 notes · View notes
insnrhfhyh · 8 months ago
Text
Sampai di hari ini, ternyata Allah beneran kasih banyak ujian yang erat banget perihal hati. Bener-bener lemah, kalau tanpa pertolongan-Nya. Umur segini juga makin banyak belajar dari pengalaman hidup orang sekitar, entah itu dari keluarga atau teman dekat, yang dari obrolan singkat sama mereka aja kita bisa ambil pelajarannya. Jadi memang ya, jangan lagi berlebihan berharap sama manusia, sadar diri banget kalau kita itu emang ga akan mampu nyenengin setiap manusia lainnya. Jadi ya sewajarnya aja, kasian hatinya. Nanti efek sampingnya ngerasa kecewa. Perempuan seperti saya juga paham betul gimana rasa gaenaknya. Sekarang, kalau memang Allah kasih jalannya buat ngalir seperti ini adanya, gapapa kita belajar terima. "Kali ini, semoga aku dimampukan-Nya." 23.54 Tgr, 29/10/24.
28 notes · View notes
lembayungsenja · 2 years ago
Text
.
Dunia akan selalu membuatmu lelah, maka biarlah ia melelahkanmu hingga yang tersisa hanyalah yang terbaik. Berpeganglah pada bagian terbaik dari dirimu yang mampu bertahan.
261 notes · View notes
terusberanjak · 2 months ago
Text
Bisingnya kepala kita tetap sunyi di telinga orang lain. Hanya gelak tawa yang terdengar membuncah di tengah obrolan padahal hati sedang sendu, padahal kita berharap bahwa detik itu akan berlangsung lama. Kita benci sendirian, tapi kenyataannya kita menghadapi penderitaan itu sendirian. Tak mau berbagi kepada orang lain.
Beri selamat kepada diri kita karena sanggup menahan semua penderitaan sendirian.
@terusberanjak
154 notes · View notes
yonatanyanggara · 3 months ago
Text
Ramadhan ke-21 : Kenapa Emosi Takut dan Sedih Sering di Mention Sama Allah?
Tumblr media
Dari sekian banyak jenis emosi dari "The Feeling Wheel" nya Dr. Gloria Willcox, rasa-rasanya emosi takut dan sedih itu sering sekali di mention di Quraan maupun hadist.
Selama setahun ini juga bertanya tanya, kenapa dua emosi ini kerap kali disebut. Belum ketemu secara pasti jawabanya, tetapi ini menjadi suatu hal yang harus kita perhatikan secara seksama. Seolah dua jenis emosi ini harus kita pahami. Mulai dari dari trigger-nya hingga bagaimana cara coping-nya.
Bahkan, kita dianjurkan berlindung dari emosi takut ini sebanyak dua kali sehari sama rasulullah.
Jika direnungkan kembali, rasanya, kita sering sekali diuji dengan ketakutan. Takut akan presepsi orang lain, takut tidak berhasil, takut kehilangan kesempatan, takut saat semakin bertambahnya usia, takut ambil keputusan, takut ambil resiko, takut dianggap gagal, takut memilih pasangan. Rasa takut itu menjadi ruang jarak dan penghalang antara kita dan masa depan. Akibatnya kita tidak kemana-mana, hanya jalan ditempat karena tidak pernah mengambil langkah berani.
Ketakutan membuat kita kehilangan keberanian. Tidak kunjung berani mengambil keputusan, tidak berani mengambil kesempatan, tidak berani salah, tidak berani memutus suatu hubungan yang buruk, tidak berani bertemu orang-orang baru, tidak berani menerima kegagalan.
Bagaimana jika sebenarnya, apa-apa yang kita takutkan itu hanya ada di kepala? bagaimana jika ternyata tujuan kita itu hanya bisa diperoleh hanya dengan sedikit keberanian?
اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي
Allahumma astur ��awraati wa aamin raw‘aati.
Yaa Allah , tutuplah auratku dan peluklah aku dari rasa takut (HR. Abu Dawud)
*Beberapa hari kemarin ikut kelas yang rekamanya dapat diakses di https://www.youtube.com/live/UYPpwxy8ibo?si=aJMGWCCx3ARen835, sedikit ketemu hipotesis jawabanya, tetapi masih perlu dielaborasi sama referensi2 lainya.
21 Ramadan 1446 H | 21 Maret 2025
*Tulisan ini adalah bagian dari project kecil : 29 hari menulis yang sudah berjalan sejak 8 tahun yang lalu. Tulisan-tulisan sederhana ini  akan diterbitkan setiap hari selama Ramadhan 1446 H, bertepatan tahun 2025. Selamat membaca, semoga lingkaran kebaikan ini senantiasa terus bertunas:)
80 notes · View notes
arissopian · 8 months ago
Text
Sepandai apapun, sebijak apapun, dan sesepuh apapun seseorang, ia tetaplah manusia. Ia tak mampu menerka takdir yang datang kemudian.
Tumblr media
Maka atas segala keputusannya yang berakhir buruk, tak perlu salahkan pribadinya. Karena barangkali ia hanya menjadi perantara atas ujian hidup yang mesti kita lewati.
Pun atas segala keputusannya yang berakhir baik, tak perlu berlebihan memuji, karena semua terjadi atas kuasa dan kehendak-Nya.
Menggalimakna, 071124.2000.
108 notes · View notes
suniyahdewi · 1 year ago
Text
Bila masih sulit untuk menghargai, setidaknya jangan pernah untuk mencaci.
@suniyahdewi
45 notes · View notes
Text
Hey as a note to my past self if you’re day dreaming about how nice it would be to be a lesbian but nope you’re tOtAtLy straight… you’re probably a lesbian pookie😭
10 notes · View notes
walksthroughfire · 10 months ago
Text
just in case no one has told you today:
good morning.
i believe in you!
you're doing great.
you've got this!
27 notes · View notes
monicaftr · 12 days ago
Text
Yang Dilangitkan
Segala puji hanya milik-Mu, ya Allah, atas ribuan, ratusan ribu, jutaan, bahkan tak terhingga nikmat yang Engkau limpahkan. Perkenankanlah rasa syukur senantiasa hadir dalam hati kami. Perkenankanlah rasa cukup senantiasa menetap dalam benak dan terwujud dalam tindakan kami.
Wahai Tuhan Yang Maha Pengampun, dosa kami menjulang setinggi langit, sebanyak buih di lautan. Kami bersimpuh, bersujud, memohon ampunan sebagaimana yang Engkau janjikan. Terlalu banyak kesalahan yang telah kami perbuat—di masa lalu, masa lampau, bahkan hari ini. Tak lelah kami meminta, karena hanya kepada-Mu tempat kami memohon. Ampunilah kami, orang tua kami, saudara-saudara kami, guru-guru kami, serta teman-teman kami. Terlalu banyak pula aib yang kami miliki, kami tak berdaya menutupinya. Jika bukan karena-Mu, sungguh kami akan menderita karenanya.
Engkau Yang Maha Pemaaf dan mencintai permintaan maaf, maka maafkanlah kami. Atas dosa-dosa kecil hingga dosa-dosa besar, atas dosa yang kami sadari maupun yang tak kami ketahui. Hapuskanlah, bersihkanlah, ridhailah, dan limpahkanlah kepada kami kasih sayang serta pertolongan-Mu.
Wahai Tuhan Yang Maha Membolak-balikkan Hati, kami adalah manusia lemah yang kerap berpaling dari-Mu. Jangan biarkan hati kami semakin menjauh, ya Allah. Dekatkanlah hati kami hanya kepada-Mu. Tetapkanlah kami dalam keimanan dan keislaman. Dekatkanlah kami dengan orang-orang saleh. Berikanlah kekuatan untuk terus berbuat baik dan berusaha menjadi lebih baik.
Atas segala takdir yang Engkau tetapkan, lapangkanlah hati kami untuk menerimanya. Berikanlah kekuatan bagi kami agar tetap melangkah, baik di saat hidup terasa ringan maupun berat. Jernihkanlah pikiran kami agar selalu mampu memetik hikmah dari setiap peristiwa. Kuatkanlah fisik kami agar tetap maksimal dalam beribadah kepada-Mu.
Engkau Tuhan yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, jangan biarkan kami tenggelam dalam kesendirian. Pertemukanlah kami dengan pasangan yang bukan hanya menerima kekurangan, tetapi juga mau sama-sama memperbaiki kekurangan. Yang bukan hanya ingin hidup bersama, tetapi juga ingin saling membangun mimpi bersama. Yang menyejukkan hati satu sama lain. Yang dengannya, langkah menuju surga menjadi lebih mudah dan lebih terarah. Kelak, hadirkan pula keturunan yang baik, saleh, dan penyenang hati.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Petunjuk, tunjukilah kami jalan yang lurus—jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai, bukan pula jalan mereka yang tersesat. Jangan biarkan dunia menjadi tujuan hidup kami. Mudahkanlah jalan kami menuju surga-Mu. Kumpulkanlah kami kelak di surga-Mu bersama keluarga, saudara-saudara, guru-guru, serta sahabat-sahabat kami.
Maka, anugerahkanlah kami hidup dan akhir kehidupan dalam keadaan Islam, membawa iman, dan husnul khotimah.
Hanya kepada-Mu kami memohon. Hanya kepada-Mu kami meminta. Engkaulah Tuhan yang sebenar-benarnya Maha Mengabulkan Doa, Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui. Istiqamahkanlah kami untuk senantiasa menengadah, bersujud, dan beribadah kepada-Mu.
Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin.
6 notes · View notes