Tumgik
#Pernikahan Beda Agama
publikkaltim · 11 months
Text
Putusan PN Jakpus Izinkan Pernikahan Beda Agama, DPR RI Desak MA Batalkan
PUBLIKKALTIM.COM – Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) mengizinkan pernikahan beda agama. Hal itu mendapat kritikan dari anggota Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. Ia meminta Mahkamah Agung (MA) agar putusan PN Jakpus soal mengizinkan pernikahan beda agama harus dibatalkan. “Bertentangan dengan syariat Islam. Kita minta MA untuk membatalkan putusan PN Jakpus,” tegas Yandri, Senin…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hidayatuna · 2 years
Text
Mengapa Menikah Beda Agama Diharamkan? Simak Penjelasan MUI Berikut Ini
Mengapa Menikah Beda Agama Diharamkan? Simak Penjelasan MUI Berikut Ini
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan bahwa pernikahan beda agama dilarang atau diharamkan. MUI sudah menerbitkan fatwa melalui Keputusan Nomor 4/MUNAS VII/MUI/8/200 tentang hukum larangan pernikahan beda agama. Yakni, perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah; dan perkawinan laki-laki muslim dengan wanita ahlu kitab menurut qaul mu’tamad adalah haram dan tidak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madurapost · 2 years
Text
Roemah Bhinneka Gelar Forum Komunikasi Pernikahan Beda Agama
Roemah Bhinneka Gelar Forum Komunikasi Pernikahan Beda Agama
Roemah Bhinneka Adakan Forum Komunikasi Pernikahan Beda Agama KEDIRI, MaduraPost – Pernikahan beda agama sering menjadi hambatan pasangan, baik di level agama maupun negara. Persoalannya, ketika dua orang dari agama berbeda menikah, ada dua aturan agama yang harus diikuti. Sementara, setiap institusi agama memiliki perbedaan cara dalam menyikapi pernikahan. Yayasan Sehati Indonesia, Roemah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Ini Alasan PN Surabaya Kabulkan Permohonan Pernikahan Beda Agama Warganya
Ini Alasan PN Surabaya Kabulkan Permohonan Pernikahan Beda Agama Warganya
BNews–NASIONAL– Ada kabar heboh datang dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang kabulkan permohonan pernikahan beda agama yang diajukan pasangan Islam dan Kristen. Bukan tanpa pertimbangan, hal itu dilakukan dengan Alasan supaya tidak terjadi praktik kumpul kebo. Humas PN Surabaya Suparno menjelaskan, hakim mempertimbangkan dan mengabulkan permohonan pernikahan beda agama karena demi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
intrenid · 2 years
Text
Konyol..! Pengadilan Negeri Surabaya Halalkan Pernikahan Beda Agama, Banjir Protes, Malah "Disahkan" Pemerintah
Konyol..! Pengadilan Negeri Surabaya Halalkan Pernikahan Beda Agama, Banjir Protes, Malah “Disahkan” Pemerintah
INTREN.ID, SURABAYA – Pengadilan Negeri Surabaya membuat keputusan kontroversial. Itu terkait dikabulkannya permohonan gugatan pernikahan beda agama pasangan Islam dan Kristen. Dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Surabaya Kota, permohonan tertuang dalam Penetapan Nomor 916/Pdt.P/2022/PN Sby dengan pemohon yakni RA yang beragama Islam dan EDS beragama Kristen. Dalam sidang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritatangerang · 1 year
Text
Biaya dan Syarat Pernikahan Beda Agama
Biaya dan Syarat Pernikahan Beda Agama
Kliktangerang.com – Pengadilan Negeri Tangerang baru-baru ini membuat heboh netizen, setelah melegalkan pernikahan antara suami istri bernama AD dan CM. Keputusan ini memicu kontroversi tidak hanya di kalangan rakyat tetapi juga di antara beberapa fraksi di partai. Disetujuinya pernikahan pasangan beda agama ini berlandaskan UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Pasal 2 ayat (1). Undang-undang tersebut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
andromedanisa · 1 year
Text
MANHAJ KITA BERBEDA.
Pagi tadi ada pesan masuk via WA dari seorang adik senior. kami cukup dekat, dan dia meminta saranku perihal menerima seseorang yang berbeda jalan.
"Kasih saran mbak, buat nggak ngelanjutin soal beda manhaj. Aku sedang ta'aruf sama temennya temenku, semuanya bagus mbak, pendidikannya terus status sosialnya, tapi rupanya kita beda manhaj mbak."
Aku tertegun sejenak dengan pesannya. Teringat dengan seorang teman yang beberapa tahun lalu pernah merasa kelelahan sebab jalannya dengan pasangannya yang berbeda.
"Nis, kenapa kamu harus pilih yang semanhaj?" Tanya dia kepadaku
"Sebab untuk menempuh suatu tujuan kita harus berada dalam satu jalan. Jalan yang lurus, bukan jalan yang berkelok, ataupun berliku-liku. Karena jalan kebenaran itu adalah jalan yang lurus. "Tunjukilah kami jalan yang luru" (QS. Al-Fatihah: 6). Dan pada petikan ayat tersebut jelas sekali bukan petunjuk dariNya?" Jawabku padanya kala itu
"Kau benar, nis. Tidak semanhaj itu melelahkan. Dan aku memahami perihal ini setelah menikah. Kita tetap jalan, namun hanya untuk urusan dunia saja. Untuk urusan akhirat, rasanya aku berjalan sendiri. Dan ini melelahkan sekali."
Beberapa pertanyaan yang masuk di DM perihal "mengapa sih harus memilih pendamping yang sejalan, sepemahaman, semanhaj apalagi. Bukankah cukup dia agamanya baik, sholatnya rajin, ngajinya rutin?"
Maka kutuliskan sekali lagi, bagaimana mungkin kau bisa membersamainya sementara kau dan dia berbeda jalan? Tujuan sama tidaklah cukup, jika kau dan dia harus berjalan sendiri-sendiri, tidak saling membersamai.
Karna dalam pernikahan itu akan ada banyak perbedaan diluar manhaj. Jadi jika perihal manhajnya udah beda, lalu nanti dihadapkan pada perbedaan yg lain. Apa masih kuat untuk bertahan? Apa masih kuat utk nggak capek? Inilah mengapa nggak cuman baik agama, akhlaknya dan semanhaj? Agar nantinya tidak lelah. Sudah tidak ada PR yang harus diselesaikan setelah menikah. Tinggal bersama-sama melakukan kebaikan dan ketaatan. Sudah nggak ada perbedaan dalam urusan agama, urusan akhirat yang perjalanannya akan lebih panjang lagi. Tinggal menyamakan urusan dunia. Udah nggak capek mengajak dia bermajelis ilmu, udah nggak capek mengajak dia buat ke masjid (untuk laki-laki) sebab dia sudah tahu perihal wajibnya sholat dimasjid. Kalaupun ada beda, bisa diskusikan bersama, tanyankepada para asatidz, dasar beragamanya sudah sama, sudah sejalan. Kalau beda manhaj, apakah bisa menyamakan seperti itu?
Contoh sederhananya begini:
Ikhwan: Allaah dimana-mana.
Akhawat: Allaah di Arsy.
I: Bid'ah Hasanah
A: Kullu Bid'atin dholalah.
I: Khawatir rezim pemerintah
A: Taat pemerintah
I: Mengutamakan akal
A: Mengutakaman wahyu
I: harus sufi bertarekat
A: syariat sudah sempurna.
Bisa dilihat perbedaannya, bukan? Belum lagi kalau nanti beda dalam menentukan pendidikan anak. Maka sudah cukup jelas kelelahan seeprti apa yang akan kita temui nantinya jika harus berbeda dalam banyak hal.
~*
Kini aku paham, sedih itu apa, pedih itu apa. Saat aku harus mengatakan, "Mas, manhaj kita berbeda."
Benarlah, cinta saja tak cukup rupanya.
Meminta kebaikan dipenghujung waktu mustajabahnya doa || 13.08
*semua percakapan diatas sudah meminta izin dari yang bersangkutan untuk saya tulis disini.
141 notes · View notes
rubahlicik · 2 years
Text
Marriagetalk: Berantem sama doi, curhat kemana??
Salah satu kepastian dalam berumah tangga adalah berantem. Ini pasti, karena jangankan sama pasangan yang jelas jelas orang lain, sama isi kepala sendiri aja sering ribut, sama batin sendiri aja sering konflik 🙃
Kalo berantem, yang jadi kunci penyelesaiannya adalah komunikasi. Makin bagus komunikasi/bondingnya, makin smooth penyelesaian masalahnya ketika berantem.
Lagi nyari pasangan?? Masukin "bisa diajak diskusi" sebagai syarat wajib. Harus. Karena banyak pernikahan usai karena pasangan ga 'bisa ngobrol', mungkin awal perkaranya simpel, tapi jadi rumit karena minim skill komunikasi.
Sama kayak pernikahan temen aink ini yang uda diujung tanduk.
Disclaimer: temen aink (kita sebut saja kaktus) nulis di wag, supaya pernikahannya ini bisa dijadikan pelajaran biar member yang lain bisa ambil pelajaran.
Aink ga tau awalnya gimana, tapi si kaktus ini milih pisah rumah sama istrinya. Cuman masi ada effort buat ngobrol dan tiap weekend ngedatengin buat ngajak main anaknya.
Tapi masalah mereka jadi makin runyam, ketika istrinya malah CURHAT soal kondisi rumah tangga ke salah satu member wag yang notabene masi temennya si kaktus. Yaeyalah kita satu grup wa,..
Grup wa ini isinya cowo semua. Jadi si istrinya kaktus tuh curhat ke cowo lain, uda punya istri pula. Entah apa maksud dan tujuannya..
Trus di salah satu sesi berantem sama si kaktus, istrinya bilang kalo dia curhat sama anak grup, which is emang bego banget
Anak anak grup uda mufakat kalo istri si kaktus ini tampak kayak ngadu domba, antara si kaktus dan anak anak grup.
Sempet ributlah si kaktus ini di grup. Wajarlah, meski istrinya duluan yang mulai, tapi tetep aja ada anak grup yang ngeladenin tanpa sepengetahuan si kaktus. Ego terluka boi
Nah, salah bangetnya dimana? Curhatnya. Ketika uda nikah, curhat masalah hidup tuh harusnya sama pasangan, bukan ke orang lain.
Tapi kalo masalahnya di pasangan, curhat kemana?
Kalo di tuntunan agama islam, setau aink curhat tuh harus ke keluarga pasangan. Kalo minim tanggepan, baru keluarga sendiri, atau ngambil pendapat pemuka agama yang disetujui kedua pihak sebagai penengah.
Salah satu temen aink kalo berantem sama istrinya suka undang ustad yang paham soal pernikahan (kesepakatan rumah tangga dia).
Ketika uda nikah, semua masalah emang baiknya dikeep di dalem. Kalo pun terpaksa curhat ke temen, baiknya ke temen segender yang bisa dipercaya.
Biar masalah rumah tangga, ga jadi konsumsi publik. Kasian sebetulnya soal si kaktus ini. Masalahnya uda nyampe kemana mana.
Salah member grup aink juga sih yang nanggepin curhatan istri orang, padahal dia ga punya kapabilitas apa pun buat ngasi pencerahan. Ampe istri si kaktus lebih nyaman buat curhat dengan suami orang.
Pasangan tuh ibarat selimut. Konsepnya saling melindungi, saling nutupin. Ketika salah satu pihak, cerita urusan dalem selimut ke pihak lain, itu uda auto bikin retak bahtera.
Ada ego yang lebam lebam
Ini kasusnya bukan kdrt dan aneka sikap abusif lainnya yak,. Kalo yang begituan mah uda beda lagi urusannya.
Kalo memang masalah rumah tangga kayak ga ada titik temunya, coba banget ngobrol sama keluarga pasangan. Atau ke ustad/ustadzah yang memang punya kapabilitas buat menjawab.
Kalaupun memang minta sekedar saran ke orang lain sebagai pertimbangan, baiknya anonim aja. Biar rahasia rumah tangga tetap terjaga. Ga usah lah, teman, tetangga, temen sma smp pada tau semuanya.
Biar tenang
197 notes · View notes
coretan-sn · 3 months
Text
NGAJI JOMBLO 02 : Nikah Itu Mulai dari Presepsi
By : Ustadz Felix
Kalau dalam Islam presepsi itu berupa akidah atau dasar. Presepsi itu ada duluan sebelum ada fisiknya, presepsi bisa mengubah cara memandang atau memahami. Fungsi dari Presepsi contohnya ketika di mobil ada 4 anak, tiba tiba ada anak yang kentut kemudian tidak ada yang mengaku. Ternyata pas ditanya mereka semua ngomong “tidak ada” berarti mereka bohong. Maka ganti Presepsi bahwa tidak akan marah jika mengaku dan marah apabila ada yang berbohong. Sehingga nanti akan ada yang mengaku.
Ilmu itu bukan di dapatkan tapi di berikan, bukan nilai yang kita cari tapi pemahaman yang akan di kerjakan. Ketika kita mengganti Presepsi maka kita akan menganti segala-galanya. Ketika kehilangan apapun maka beri Presepsi bahwa kita memang tidak punya apa-apa di dunia.
Nikah itu yang harus di lihat adalah persepsinya, pasangan apa yang di inginkan, serta mendalami karakteristik dan termasuk segala permasalahan akan terjawab ketika Presepsi kita benar.
Sebagian oorang menganggap pernikahan itu seperti di film-film padahal sangat membahayakan. Selain itu pernikahan di bayangkan dengan hal yang manis-manis. Seperti bisa bermesraan-mesrakan, ada yang mengantar, berbagai romantisme, di perhatikan, goalnya memeluk, berpegangan tangan, berhubungan badan. Hal ini berpengaruh dengan bagaimana kita mencapai tujuan semua itu misalnya pacaran. Sehingga ada beberapa yang tidak serius untuk mencapai tujuan pernikahan yang sebenarnya, karena ia sudah mendapatkannya dengan pacaran. Kebanyakan mereka tidak mempermasalahkan banyak hal seperti kalaupun beda agama atau beda tujuan tetap tidak peduli yang penting terpenuhi
Presepsi yang seharusnya bagaimana?
Ternyata menikah itu bukan all romantic, tapi ada tujuan lainnya. Ada kehidupan setelah kehidupan sekarang, manusia tidak sendiri di dunia ini manusia ada asal dan berakhirnya, dimana nanti ada kehidupan real dan bukan mimpi, yaitu di akhirat. Hidup ini sementara yang mana segala kelakukan di dunia ini akan di pertanggung jawabkan. Sedangkan menikah adalah ibadah paling panjang, ibadah bukan yang disukai tapi yang Allah sukai.
Kalau pernikahan itu persepsinya adalah ibadah kepada Allah, maka dia akan cari bagaimana ibadah yang di inginkan. Lalu ada list bagaimana contoh baik dan buruknya pernikahan, ia tidak akan mencontoh istri nabi luth tapi mencontoh pada Khadijah misalnya. sehingga nanti akan menemukan Presepsi yang ideal. Kondisi nikah itu sama ketika sholat, biasanya sebelum tahu ilmu sholat akan terburu-buru tapi setelah memiliki ilmunya ia akan tenang, karena paham ilmunya. Begitu pun dengan menikah, cari ilmunya dulu biar tenang menjalaninya.
Jika Presepsi sudah benar, maka tidak ada lagi pertanyaan hartanya apakah cukup untuk melangsungkan pernikahan (dengan resepsi miliaran, di gedung yang mewah, dan mahar yang elit). Harta memang penting, tapi lebih penting lagi pegang uang setelah pernikahan karena lebih banyak kebutuhannya. Apabila kita tidak tahu dan masih kebingungan tentang Presepsi, maka tanyakan dengan ahlinya minta bantuan ke guru-guru untuk memudahkan mengambil Presepsi yang benar.
6 notes · View notes
kamilapermata · 1 year
Text
Orang Tua yang Baik
Saat kecil, aku heran kenapa ibuku suka nonton ceramah atau kajian Islam di TV. Apa sih serunya nonton ceramah? Aku juga heran kenapa setelah melakukan salat wajib, ibu menambahnya dengan salat rawatib. Kenapa ibu mau capek-capek menambahkan lagi salat sunah setelah melakukan salat wajib?
Bacaan Quran ibuku bagus. Ibu pernah menang lomba MTQ saat SMA. Ibu seringkali diminta untuk membaca Al-Quran saat ada acara keluarga atau acara pernikahan keluarga. Ibu juga pernah mengajar mengaji ibu-ibu lainnya, walaupun memang bukan di lembaga profesional. Kalau untuk yang ini, perasaanku lebih kepada kagum, kok bisa ya ibu membaca Quran dengan tartil dan enak didengar?
Kemudian di masa SMA, entah kenapa, perasaan untuk belajar agama lebih dalam tiba-tiba muncul dalam diriku. Aku jadi suka mendengar kajian, mulai menjalankan salat yang sunah-sunah, juga mulai belajar tahsin. Di masa kuliah, aku pun ikut organisasi keislaman di Salman yang membuatku pada akhirnya harus mengajarkan Al-Quran.
Jika dulu aku heran kenapa ibu suka nonton kajian di TV, sekarang aku merasakan bahwa mendengarkan kajian adalah hal yang menenangkan dan menjadi hiburan bagiku.
Di masa dewasa aku banyak melakukan apa yang dulu ibu lakukan. Dorongan untuk melakukan itu datang begitu saja. Lalu aku berpikir, bisa jadi berbagai kebiasaan baik yang mudah kita lakukan, bersebab dari orang tua kita yang dulu membiasakan diri melakukan kebaikan-kebaikan tersebut. Kita sebagai anak yang melihatnya setiap hari, kemudian merekam di alam bawah sadar, lalu kebiasaan itu akan muncul suatu saat.
Aku juga ingat, saat SMP aku selalu ingin mengikuti hal-hal yang sedang tren di kalangan remaja. Mulai dari gaya berpakaian, gadget, tempat jalan-jalan, film, lagu, hingga ingin juga merasakan punya teman dekat laki-laki (pacaran, ewh). Tapi saat SMA, tiba-tiba keinginan-keinginan itu hilang. Aku juga jadi tidak berminat punya pacar karena aku tidak mau ribet dengan drama percintaan remaja yang menguras emosi dan menghabiskan waktu. Kemudian suatu hari, ibu bilang padaku bahwa saat aku SMA, ibu sering mendoakan agar pergaulanku terjaga dan aku tidak pacaran. Ternyata, ketidakminatanku pada pacaran dan menganggap bahwa pacaran itu merepotkan, disebabkan oleh doa-doa ibu yang menjagaku.
Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu. Ada banyak sekali teori parenting yang mendefinisikan bagaimana menjadi orang tua yang baik. Tapi dari berbagai teori parenting yang berbeda-beda itu, aku kini paham bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang taat pada Allah, yang banyak mendoakan anaknya, dan yang banyak bertaubat.
Pun sebagai orang tua, kita harus ingat bahwa kebiasaan buruk kita juga akan berdampak pada anak-anak kita. Maka jika suatu saat ada sikap anak yang tidak sesuai harapan, yang pertama-tama dikoreksi adalah diri kita sendiri. Yang pertama ditaubati adalah dosa-dosa kita sendiri.
Pada akhirnya, teladan dari orang tua yang ikhlas dalam beribadah dan penjagaan dari Allah-lah yang akan menjaga seorang anak agar selalu dimudahkan dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan pada Allah.
---
"Bagaimana cara mendidik anak? Ibunya terus berusaha jadi baik dulu untuk Allah, karena anak-anak sangat membutuhkan doa ibunya. Anak tidak butuh ibu yang keren, cantik, gaul, famous. Anak butuh ibu yang mustajab doanya. Tapi kalau ibunya suka maksiat seperti masih suka ngomongin orang, kepo sama urusan orang lain, seneng kalau lihat orang berantem, suka ngomporin bukan ngademin, lisannya yang keluar kata-kata yang tidak baik, apa iya Allah mau mengabulkan doa dari lisan yg tidak baik? Ibu juga harus jadi seseorang yang bisa dipercaya oleh anaknya, yang selalu ada di setiap keadaan, agar anak menjadi cinta. Sebab bukankah kita akan mudah mengikuti siapapun yang kita cintai?" (Umi Tavi Alhasani)
"Sesungguhnya dosa orang tua itu sangat berefek kepada anaknya. Maka kita kembalikan lagi pada surat Al Ahqaf ayat 15, kita menjumpai ketika kita memohon pada Allah wa aslih li fi zurriyyati, maka kata setelahnya adalah inni tubtu ilaika 'saya bertaubat ya Allah'. Orang tua yang hebat itu bukan yang tidak melakukan kesalahan, tapi yang banyak bertaubat kepada Allah terhadap dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan. Karena taubat itulah yang akan memutus mata rantai kemungkinan dosa yang pernah dilakukan orang tua menurun pada anaknya. Karena tidak ada yang mampu memutuskan mata rantai dosa dan kemaksiatan yang dilakukan orang tua untuk tidak turun kepada anaknya kecuali atas kehendak Allah. Dan itu tidak bisa kita dapatkan sampai kita bertaubat kepada Allah." (Ust. Oemar Mitta)
7 notes · View notes
hidayatuna · 2 years
Text
Pernikahan Beda Agama Disahkan, Ini Respon PBNU
Pernikahan Beda Agama Disahkan, Ini Respon PBNU
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat suara soal disahkannya pernikahan beda agama oleh Pengadilan Tinggi Surabaya. Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan pernikahan beda agama tidak dibenarkan dalam Islam. Ia menjelaskan, ajaran Islam melarang perkawinan beda agama. Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 221. Pada sisi lain, lanjut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
zaimalatifah · 1 year
Text
Tentang Menikah : Persiapannya banyak
Bicara tentang menikah itu banyak suara-suara yang akan bertanya selain usia dan pasangannya mana, akan ada juga makhluk di bumi yang bernama manusia ini akan bertanya lagi "emang udah persiapan apa buat nikah?" atau "Beresin dulu masalah sendiri baru nikah" atau "Pahamin diri lu sendiri dulu baru lu pahamin orang lain" atau segudang pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan "Persiapan Pernikahan".
Sebagai manusia yang belum menikah, tentunya bicara kayak gini ya berlandasan apa yang akhirnya dilalui dan dipahami. Belum lama ini bahas sama temen terkait pertanyaan pertama "beresin dulu masalah diri lu sendiri, baru nikah atau nasehat sejenis itu, sebenarnya itu gak salah itu adalah bentuk pengingat bahwa kita harus beresin atau pahamin diri sendiri dulu. Masalahnya sampe kapan? karena beresin diri sendiri itu gak ada ujungnya sama kayak kita mau memperbaiki diri itu hal yang gak ada ujungnya di dunia kecuali Allah udah manggil untuk balik pulang. Tapi nih bukan berarti itu salah juga, menurut gue ya sebelum nikah kita tuh harus belajar pahamin diri sendiri, inget kata kuncinya belajar. Kita nih terus belajar pahamin diri kita dan paham apa yang jadi tujuan kita ketika menikah.
Terus persiapan buat nikah emang udah ada? enggak ada yang 100% bener-bener siap perkara pernikahan ada aja ragunya ada kurangnya makanya berserah diri sama Allah sambil usaha tuh emang yang terbaik.
Yang ketiga nih, kita tuh pasti sering banget dengerin nasehat -nasehat pra nikah atau apapun itu, sekali lagu itu nasehat ya bukan perintah yang harus lu jalanin atau iya in semuanya namanya nasehat ya pasti cara kerjanya akan beda di setiap orang. Manusiaanya aja beda, ya kemungkinan cara kerjanya juga bakal berbeda. Jadi gak usah dengerin dong? tetep harus dengerin sih menurut gue buat ambil ilmunya tapi bukan 100% kita akan memperlakukan sama karena sekali lagi orang yang akan kita hadapin dengan orang yang dihadapin sama mereka ya jenis manusia yang beda yang pasti punya cara dan ketentuan yang berbeda.
Terus gimana ? Apa sebenarnya yang perlu dipersiapkan ? Ya semua pertanyaan mereka adalah bagian yang perlu dipersiapkan mulai dari materi (ini skala akan beda juga nih tiap orang perkara nikah di KUA atau digedung aja gak bisa lu samain dan maksa kan). Persiapan diri kita, ini sebenarnya memang penting pastiin udah bisa belajar ngenalin diri sendiri mulai dari apa yang disukai dan tidak, nah satu lagi sambil persiapan diri kita juga mesti persiapin orang tua apakah orang tua lu ini satu frekuensi terkait mandang jodoh, kenapa? karena restu nya ada di orang tua. Misalkan apa orang tua gak apa2 kalo anaknya nikah sama yang beda agama? beda suku ? atau beda ormas ? "eh tapi temen gue bisa kok, keluarganya oke oke aja tuh udah nikah dll" . Ya ini orang lain bukan keluarga kita, coba pastiin ke emak sama bapak karena hal yang menurut kita simple bisa jadi enggak buat beliau berdua kayak beda ormas misalnya. Jadi, selamat mempersiapkan persiapan yang banyak menuju pernikahan gak semua harus selesai saat ini tapi paling tidak kita tau arahnya kemana. Oh iya satu lagi almarhum kyai gue pernah bilang (semoga allah selalu sayang dan masukan beliau ke syurganya. aamiin) kalo doa perihal jodoh itu jangan hanya berdoa yang kita mau tapi juga yang orang tua kita rindukan dan ridhoi. Semoga Allah permudah ya semua niat - niat baik.. Aamiin Jakarta, 2023 pas adzan asar
6 notes · View notes
yasmijn · 2 years
Text
Jujur amazed sama betapa reaktifnya orang-orang di Twitter dan betapa hal sekecil apapun bisa memecah belah masyarakat. Tapi jadi gak pernah bosen dan asli selalu nungguin dan nyari keributan apalagi nih yang akan muncul di timeline hari ini.
Yang rame banget beberapa hari lalu adalah per-CV-an @greschinov (yang, sayang sekali aku dia blok jadi aku gabisa baca secara langsung😫), terus ada juga Mbak @ekaulab yang ikutan post CV. Wow, keributannya. Asli suka bingung sih kenapa ada orang-orang yang petty dan butthurt banget baca kriteria pasangan orang lain. Namanya juga preferensi, kan? Kalau mau milih orang untuk jadi teman seumur hidup, masa asal terima siapa aja?
Mbaknya naro syarat harus S1, bah langsung rame yang berargumen kalau yang ngga S1 juga bisa ini, bisa itu. I mean, yaudah sih? Itu kan hak prerogatif orang... Nyari orang yang cocok itu kan susah banget dan time consuming, jadi konstrain-konstrain itu kan sebenernya tujuannya untuk mempermudah proses pencarian. 
Di Islam aja ada konsep cari pasangan sekufu. Sepadan, sesuai, semisal, sederajat. Dan definisi sekufu ini tentunya berbeda-beda untuk setiap anak manusia. Ini bener-bener murni bagaimana cara seseorang memandang kesepadanan. Ada yang memprioritaskan agama, penampilan, pendidikan, keturunan, atau apapun. Emang sih bukan syarat utama dalam pernikahan, tapi penting untuk jadi pertimbangan supaya punya rumah tangga yang harmonis.
(But man what do I know I’m not even married)
Seperti kata Babah:
Tumblr media
16 notes · View notes
aledisini · 1 year
Text
People Change
Pertama kali ke Aceh, gue ga punya saudara atau kenalan. Betul-betul sendiri. Tapi yang punya kondisi sama persis kaya gue nggak gue sendiri. Ada Lin.
Sama-sama cewek yang merantau jauh.
Gue sama dia menghabiskan satu tahun pertama penuh drama dan tangis. Iya, penuh tangis, serius. Jujur aja hampir setiap bulan kita langganan ke klinik, kadang dua-dua nya sakit, kadang giliran.
The old her, sangat sangat kiri (WKWKWKWKWK SORRY). Rasa-rasa nya gue belum pernah punya temen yang ceritanya se abc xyz dia. Kalo dia buat ftv, judul nya bakal Aceh Jalan Hijrahku (eaakk).
Perubahan yang paling kerasa sih mindset ya. Dulu gue didebat habis-habisan tentang peran perempuan dalam keluarga dan berumah tangga. Kita waktu itu agak beda pendapat karena menurut dia ya perempuan nggak boleh dibatasi apapun alasan nya. Literally apapun. Tapi beberapa bulan lalu, waktu kita lagi ngomongin jodoh (hot topic kita ieu wkwk), dia bilang "gue kayanya kalau suatu saat diminta suami resign karena alasan anak mungkin mau resign deh". Wow, amazing. Si kepala batu ini bisa kepikir gitu, padahal gue tau plan karir dia agak jauh.
Konsep taaruf juga, ngga setuju dia. Karena menurut dia buat sampai ke jenjang pernikahan perlu proses perkenalan yang lama. Ya kalo menurut gue kan nikah teh proses mengenal sepanjang sisa hidup yak, kalo kudu sampe kenal banget banget terus baru nikah kapan gong nya? Gue kenalin dong dikit-dikit sama konsep taaruf ini (ya walaupun saya juga belum berhasil wkwkwk), gue tunjukin contoh yang berhasil. Lama-lama dia "oh, ini ya kenapa Allah ngelarang pacaran".
Itu sedikit cuplikan aja sih. Ada banyak lagi perubahan-perubahan dia yang nggak gue sangka-sangka.
Kalau orang bilang people change. Yes, people do change, but they don't change easily. Perlu waktu. 1,5 tahun Lin di Aceh berhasil ngubah dia. Banyak hal-hal yang dulu di awal gue ketemu dia kepikir, ni orang kaya nya susah dilurusin, nyatanya sekarang dia jadi salah satu yang sering ngingetin gue. Jatuh bangun nangis darah di Aceh juga ngubah pola pikir kita berdua. Banyak diskusi sama Lin ngasih gue pandangan yang berbeda. Oh, orang-orang bukan nggak mau melakukan kebaikan, mereka hanya belum tau. Kadang yang menurut gue hal basic banget dalam agama, ternyata buat temen gue, hal itu nggak pernah diperkenalkan sebelum nya.
Orang tuh bisa berubah kok, jadi baik tentu nya. Karena fitrah nya manusia itu baik. Yuk semangat jadi baik dan mengajak ke kebaikan.
وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ
Suruhlah mengerjakan yang baik, dan cegahlah dari perbuatan yang munkar {Luqman : 18}
2 notes · View notes
dyantiyasin · 1 year
Text
Sebab cinta hanya sebatas hawa nafsu saja, sehingga jika menikah karena cinta ketika sudah mendapatkan nya seiring berjalannya waktu akan ada rasa bosan.
memang beda, jika orang yang menikah dengan pasangan yang akhlak baik, beradab dan apalagi punya pemahaman agama yang baik. dengan orang yang menikah karena hanya "cinta" yang sebenarnya itu hawa nafsu apalagi pemahaman agamanya kurang akan selalu ada keegoisan, beda pendapat hingga pertengkaran, tidak saling memuliakan pasangannya, pentingnya ilmu sebelum menikah agar tidak keliru menganggap pernikahan hanya berhubungan suami istri, memiliki anak dan bekerja, namun kewajiban beribadah di tinggalkan, orang yang lalai ibadah tidak lain mengandalkan dirinya sendiri jangankan menghargai pasangannya, sama Allah yang menciptakan nya pun tidak takut. yakinlah pasangan yang baik tidak akan meninggalkan pasangan yang akhlaknya baik dan cintanya karena Allah, jadi baik perempuan atau laki-laki yang mendapatkan pasangan yang benar-benar di pilihkan Allah tidak akan mengecewakan, tidak akan menyakiti, tidak akan berkhianat dengan pasangannya meskipun banyak cobaan yang menimpa rumah tangganya.
25 January 2023, rabu
Corlu 🇹🇷
2 notes · View notes
irfanilmy · 2 years
Text
Nasihat Pernikahan
Agak gimana gitu ya diminta buat ngasih pesan bagi kedua mempelai sementara saya juga belum menikah. Takut terkesan sok tau. Tapi, kalau baca-baca atau nontonin video mengenai topik ini emang udah cukup banyak sih sebagai bekal--yang entah kapan akan diimplementasikan. Nah, kata Gus Baha, "jodoh adalah siapa pun yang "mau" ngajak nikah dan mau diajak nikah."
Sederhana sekaligus rumit dalam waktu bersamaan. Ini udah ada di kalian, buktinya undangan nikahnya udah disebar dan semoga memang lancar seluruh prosesnya. Berarti ada keinginan dari kedua belah pihak untuk sama-sama hidup bersama dan siap menanggung konsekuensi pilihan ini.
Yang namanya nikah, pasangan kan datang dari dua latar belakang keluarga, pendidikan, dan banyak beda-beda yang lain. Jadi, sangat mungkin timbul banyak konflik. Tapi, lewat konflik itu barangkali akan jadi jalan buat saling merekatkan cinta kasih di antara kedua pasangan, dengan catatan bisa dewasa dalam menyelesaikannya.
Saya jadi ingat pesan Abah Gus Mus soal sahabat D (saya biasanya suka manggil dengan inisial ini ke teman saya), bahwa salah satu kunci rekatnya hubungan persahabatan adalah meyakini kalau keduanya belah pihak dalam relasi itu adalah manusia, bukan malaikat yang tidak pernah salah, dan bukan syaitan yang tak pernah benar. Manusia ada di antara keduanya. Cara pandang ini bisa diaplikasikan juga dalam memandang hubungan suami istri yang bahkan idealnya lebih-lebih dari sahabat.
Lantaran manusia punya potensi untuk benar dan di kesempatan lain tidak luput dari kesalahan, maka permakluman itu harus senatiasa hadir. Tidak ada manusia yang sempurna kan gitu katanya. Itu aja paling D yang bisa dipesankan. Semoga bermanfaat.
Kalau nasihat pernikahan, saya suka dengar dari ceramah-ceramahnya Gus Baha, Abi Quraish Shihab, sama Cak Nun. Tapi, saya enggak rajin ngumpulin tautan-tautan videonya. Bisa cek aja di Yutub. Insya Allah mencerah dan menenangkan nasihat-nasihatnya.
Doa
Semoga lewat pernikahan ini kalian jadi lebih dewasa, lebih giat beribadah baik yang personal maupun ibadah kolaborasi, dan menghasilkan keturunan unggul untuk terus mensyiarkan agama Allah. Semoga sakinah, mawaddah, wa rahmah keluarganya. Aamiin.
_________________
Beberapa waktu lalu saya (dan undangan yang lain juga) diminta untuk mengisi konfirmasi kehadiran pernikahan dari seorang teman. Dua di antara isiannya adalah mengenai pesan/nasihat untuk kedua mempelai dan doa. Saya menuliskan itu di GForms-nya. Agak terburu-buru jadi pasti banyak kurang-kurangnya. Yuhu.
7 notes · View notes