Tumgik
#Pulau Naoshima
Text
Menikmati Hasil Karya Seni Di Pulau Naoshima Yang Memiliki Banyak Museum
Menikmati Hasil Karya Seni Di Pulau Naoshima Yang Memiliki Banyak Museum
Berita Wisata Jepang – Tersebar di sepanjang Laut Pedalaman Seto di lepas pantai selatan prefektur Kagawa adalah serangkaian pulau yang terdiri dari salah satu inisiatif seni terbesar – dan lebih sukses – di Jepang. Didirikan sekitar 30 tahun yang lalu sebagai skema untuk meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut, proyek ini mencakup beberapa pulau termasuk Teshima, Inujima dan Ogijima,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
alphawomans · 2 years
Text
#JournalPrompts 3
Place to visit
Pengen ke Jepang! Ke pulau naoshima, buat ngelihat museum chichu, museum arsitek estetik lainnya disitu. Kalo memungkinkan sih. Baru-baru ini aku kepengen ke Turki, selain tripnya ga terlalu mahal, tapi vibes luar negerinya dapet. Kalo di Indonesia, aku pengen ke Bali. Bali? Padahal udah sering kesana ya Deb! Hehe. Aku merasa, Bali itu tempat yang cocok buat refreshing. Staycation dapet, makanan dapet, suasana dapet, alam dapet, jajan dapet. Cuman rasanya kayak belum tamat aja disana. Soalnya belum ada bayangan juga sih kalo di Indo mau kemana. Oh! Pergi ke Raja Ampat sih, waktu itu kepengen kesana cuman ga kepengen banget. Lebih pengen ke negara lain, cuman kenapa kok masih pandemi huhu.
0 notes
kingkonglepas · 7 years
Text
14 Days of Spring: Japan
Tumblr media
Saat ini Jepang memang salah satu tujuan wisata paling diburu oleh wisatawan Indonesia. Gue yang pada awalnya nggak begitu tertarik untuk ke Jepang akhirnya pun luluh juga. Saking banyaknya pilihan tujuan wisata di Jepang sehingga perlu banget buat membuat rencana. Mulai dari menentukan kapan akan pergi, pakai transportasi apa yang dipilih, hingga apa saja yang menarik di setiap kota.
Di blog ini, gue akan cerita mengenai perjalanan gue selama 14 hari ke Jepang di pertengahan hingga akhir bulan Maret 2016. Memang agak telat sih baru sempat gue posting sekarang. Tapi siapa tahu bisa menjadi inspirasi buat trip kalian di Musim semi tahun 2017 ini. Nah kenapa gue pilih bulan Maret? hmm sebenarnya karena alasan bertepatan dengan ada beberapa event yang harus gue kunjungi di Tokyo pada bulan itu jadi sekalian gue extend aja dan sebenarnya agak sedikit berharap untuk bisa melihat Cherry blossom atau sakura yang biasanya memang muncul di akhir maret hingga awal april setiap tahunnya. Tapi bulam maret memang bukan saat peaknya sih. Kebanyakan akhir Maret sakura baru saja tumbuh. sehingga peaknya akan ada di awal April.
Okay gue mulai dengan perjalanan gue yang dimulai di tanggal 17 Maret 2016. Saya mengambil penerbangan langsung dari Jakarta menuju Tokyo. Kali ini gue mencoba maskapai nasional Jepang, ANA. Dari Jakarta ke Tokyo memakan waktu sekitar 7 jam dan karena ini penerbangan malam, jadi saya bisa tidur sepanjang perjalanan. Oh iya yang saya suka dari pesawat ANA ini adalah toiletnya karena ada water spray-nya. hahaha simple thing tapi penting. Karena nggak semua maskapai toiletnya kaya gini. i definitely recommend ANA.
Sampai di Tokyo Haneda Airport pada pukul 7 pagi. Dari situ langsung menuju Apartemen di daerah Shibuya. Oh iya sekadar info singkat, beberapa penginapan saya selama di Jepang menggunakan airbnb. salah satunya di Tokyo ini. Mengapa pakai Airbnb? karena dari segi harga jauh lebih murah dibandingkan hotel dan nggak jarang para pemilik apartemen menyediakan fasilitas tambahan seperti gratis pocket wifi. jadi kita bisa internetan terus selama di Tokyo dan tentu saja untuk menggunakan googlemap sebagai penunjuk jalan. Apartemen saya di daerah Shibuya supaya lebih di tengah dan mudah kemana mana.
Tokyo: Ginza & Shibuya
Hari pertama ini saya menghabiskan waktu di sekitar Ginza dan Shibuya. Ternyata Tokyo besar juga ya. Nggak semuanya dapat ditempuh dengan jalan kaki. harus menggunakan metro untuk berpindah2 tempat sehingga butuh kartu untuk transport supaya lebih mudah kalau gonta-ganti naik metro. Gue pilih Pasmo card yang bisa dipakai untuk naik bus, metro, dan bisa juga buat belanja di 7/11. All u need in one card. semacam kartu e-money lah kalau di Indonesia. Gue beli kartu pasmo ini di Haneda airport. Sebenarnya ada kartu lain yaitu Suica. untuk info lebih lengkap apa aja perbedaan kartu ini bisa lihat di sini: http://www.thejapanguy.com/what-is-a-pasmo-card-what-is-a-suica-card/
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Seharian ini mengeksplor Ginza dan Shibuya. Tapi malam harinya saya pergi ke daerah Shinjuku untuk mencoba restoran jepang yang menyajikan kaiseki. Nah kaiseki ini ini adalah istilah untuk traditional fine dining ala jepang. Jadi ada sekitar 8-12 menu mulai dari appetizer, main course, hingga dessert yang disajikan bergantian. Tapi kali ini saya memilih kaiseki modern atau kerennya bisa dibilang fusion kaiseki. Nama restorannya: Giro-giro Kagurazaka. ini alamatnya: 5-30 Kagurazaka, Shinjuku 162-0825, Tokyo Prefecture. Untuk ukuran kaiseki ini termasuk terjangkau. 4500 Yen per orang untuk menu dinner. Nah alamatnya agak tricky dan masuk2 ke gang dan dari depan tidak ada nama restorannya. hanya berbentuk rumah. Tapi setelah bertanya pada orang yang kebetulan keluar dari resto. Ternyata benar itu sebuah restoran. Setelah masuk baru terasa aura jepangnya. Mejanya seperti ita duduk di bar. ditengah2 ada koki yang memasak. dan satu persatu menu mulai dari appetizer hingga dessert disajikan dan sebelum dimakan, koki memberi penjelasan mengenai masing-masing menu. Seru sih, buat saya sebuah pengalaman yang beda. Tapi buat kalian yang sudah biasa fine dining mungkin biasa aja kali ya. Secara total ada 8 menu yang keluar. dan rasanya buat saya termasuk enak. oh yang menarik buat saya ketika mereka menyajikan miso soup tapi dalam bentuk es krim, lalu ada juga Soba yang disajikan dengan rumput laut yang digoreng kering. Enak! Oh iya, fyi untuk makan di sini kalian mesti reservasi terlebih dahulu. Nggak bisa datang langsung.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tokyo: Tsukiji Fish Market, Omotesando, Meiji Shrine Park, Yoyogi Park
Hari kedua di Tokyo ini saya memulainya dengan brunch di tsukiji fish market. Sudah jelas kalau ke pasar ini pasti akan memesan sushi dan seafood2 lainnya. pagi ini cuacanya hujan. Tapi karena sudah niat ya berangkat saja lah. Pasar ini buka dari pagi buta. Sebenarnya ada acara lelang ikan tapi kalau mau lihat lelang tersebut harus berangkat bahkan sebelum subuh. oh saya tak sanggup. jadi langsung saja agak siangan. jadi langsung brunch aja. Di pasar ini banyak banget restoran atau kedainya. rata-rata sih menjual sushi atau sashimi dan banyak hidangan laut lain. tips dari saya, pilih restoran sushi yang antriannya agak panjang. nah itu sudah pasti enak. dan ga usah ngeliat yg interiornya bagus. justru biasanya makanannya nanti biasa aja. Sebenarnya ada restoran sushi yang sudah terkenal namanya Sushi Dai. berbagai review bilang ini sushinya enak dan langsung dibikin ketika kita sudah duduk. Tapi, sekali lagi ini antriannya panjang banget dan harus dateng agak pagian supaya bisa dapet tempat. Banyak orang yang sudah datang dari jam 5 pagi katanya. hehehe dan dari segi harga Sushi Dai termasuk agak mahal. Saya nggak bisa kasih review karena memang gak makan di sana. Jadi saya hanya pilih random saja restoran yang antriannya cukup ramai nah bisa dipastikan makanannya juga enak.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Siang harinya saya berjalan-jalan ke daerah Aoyama, Omotesando dan harajuku. Lokasi ketiganya nggak terlalu berjauhan jadi bisa sekalian window2 shopping atau nyobain cemilan2 seru atau kafe-kafe yang seru-seru.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Puas jalan-jalan di 3 tempat itu, sebelum jam 5 sore coba sempetin ke Meiji Shrine Park juga deh. Taman kota ini sangat luas dan merupakan hutan kota yang nyaman banget. Jalan ke dalamnya si lumayan agak jauh. tapi seru banget karena suasananya kontras banget dengan di luar. di sini benar2 berasa di hutan beneran deh. Jalan agak kedalam lagi nanti akan menemukan sebuah kuil. di taman ini bisa menghabiskan waktu 1-2 jam karena jalannya agak lumayan. tapi aku sih suka banget. jadi nggak apa apa deh.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nggak jauh dari Meiji shrine, ada Yoyogi park. mereka ini sebelahan tapi konsepnya agak beda yah. kalau meiji shrine lebih mirip hutan kota dan ada kuil untuk berdoanya, kalau yoyogi park lebih seperti tempat nongkrong dan bikin kegiatan beberapa komunitas. beberapa yang gue liat ada komunitas musik dan streetdance. nggak jauh juga ada yang komunitas doa bersama. Jadi benar-benar seru deh. beragam banget yang datang. kalau sore seru banget duduk2 aja di depan air mancur sambil nunggu sunset. Tapi karena udara waktu itu lumayan dingin dan agak mendung, jadi nggak gitu keliatan sunsetnya. tapi taman ini seru banget. Tujuan utama saya ke taman ini sebnernya mau liat sakura, tapi apa daya sakuranya belum numbuh. Pohonnya pun juga masih kering akibat rontok di musim dingin. kalau seminggu atau 2 minggu lagi kesini lagi mungkin sakuranya sudah banyak. hehehehe. Saya habiskan waktu saya sampai sekitar jam 6.30 sore. Kemudian kembali ke daerah harajuku untuk cari makan malam.
Tumblr media
Tokyo: DisneySea
Hari ketiga ini saya excited sekali karena akan ke happiest place on earth. Yes Disney Sea. Berangkat agak pagian. Jam buka DisneySea ini mulai dari jam 8.30 pagi. Lumayan pagi ya kalau dibandingkan dengan disneyland di Hong Kong misalnya yang baru buka jam 10.30 pagi. Oh iya, gue nggak mengunjungi Disneyland Tokyo karena setelah dipertimbangkan, Disneyland wahananya cenderung untuk anak-anak. Lebih banyak karakter-karakternya. Sedangkan gue pengen yang lebih ada wahana untuk dewasa dan DisneySea kan memang cuma ada di Jepang. Jadi akhirnya memilih DisneySea saja.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gue sadar ini adalah hari minggu. nggak kebayang sih penuhnya. Okay, cukup naik subway dan bisa turun di Maihama station, jalan dikit ke stasiun disney resort lalu naik kereta dan langsung turun di stasiun Disneysea. Pokoknya target hari ini bisa main di wahana paling tidak 5 atau 6. Agak ambisius sih karena pas sampai di dalam ternyata memang penuh banget. Jangan lupa untuk ambil fast pass ticket terutama untuk wahana wahana yang antriannya panjang. supaya nggak perlu ngantri terlalu lama dan bisa ditinggal2 dulu sampai jam yang tertera di fast pass.
Makanan di DisneySea menurut saya kurang begitu enak. Kebanyakan gimmick lucu-lucuan aja sih. tapi rasanya standar banget. jadi ya yang penting perut keisi dan nggak masuk angin.
Tumblr media
Di sini saya seharian sampai menunggu kembang api dan parade diatas air pada jam 7 malam. Akhirnya mimpi masa kecil kesampaian juga.
Tumblr media
Tokyo to Naoshima Island
Pagi ini kita bangun lebih pagi karena harus berangkat menuju Naoshima Island. Naoshima island ini adalah sebuah pulau yang letaknya agak ke barat. tepatnya di distrik Kagawa. Mengapa Naoshima ini menarik? Naoshima ini dikenal sebagai pulau seni di Jepang karena di pulau ini banyak terdapat museum dan galeri seni yang sudah dikenal di dunia. Sebut saja Chicu Art Museum yang arsitekturnya di ciptakan oleh arsitek terkenal Tadao Ando yang populer dengan desain modern minimalisnya. Lalu ada juga Benesse House Art Museum. Nah Benesse House ini sebenarnya sebuah one stop place yang di dalamnya terdapat hotel, galeri, restoran, kafe, tempat pertunjukan di dalam satu kompleks. Selain 2 museum besar ini di daerah perumahannya pun banyak rumah-rumah yang disulap menjadi mini art gallery. Pokoknya kalau ke Naoshima ini kita banyak dapet spot-spot foto yang lucu dan sangat instagramable deh.  
Tumblr media
Dari Tokyo menuju Naoshima ini, kita bisa menggunakan kereta atau bus, kemudian nyebrang naik kapal ferry yang kalau beruntung bisa dapet yang desain exteriornya menampilkan karya seniman terkenal Yayoi Kusama yang populer dengan motif polkadotnya. Okay, begini step by step rute dari Tokyo untuk sampai ke Naoshima: 1 Menggunakan kereta Shinkansen dari Tokyo Station ke Okayama Station. 2 Dari Okayama Station kemudian naik JR Uno Line ke Uno Station. 3 kemungkinan harus berganti kereta di Chayamachi untuk melanjutkan ke Uno Station. 4 Tiba di Uno Station dan berjalan ke pelabuhan untuk naik ferry ke Naoshima.
Oh iya, untuk naik shinkansen gue udah beli JR Pass di Jakarta. Gue beli di His Travel karena harganya lumayan lebih murah dibanding travel agent lainnya. Nah Buat kamu yang sudah tau mau kemana aja di Jepang, bisa cek lagi yah apakah JR Pass yang kalian beli bisa mencakup ke daerah yang kalian tuju karena ada beberapa JR Pass dan juga berapa lama kalian akan pakai JR pass ini selama di Jepang. Nanti bisa cek di sini ya: http://his-travel.co.id/jrpass Ada beberapa kereta Shinkansen juga yang tidak bisa digunakan dengan menggunakan JR Pass. Jadi harus beli tiket lagi. Jadi dicatat ya. Kereta Nozomi dan Mizuho tidak termasuk dalam JR Pass ini. selain kereta itu sih aman.
Tumblr media
Bayar Ferrynya sebesar 280 Yen. dari Uno ke Naoshima hanya memakan waktu sekitar 20 menit. Sebentar banget tapi ferrynya bagus. bisa naik ke deck atas untuk melihat pemandangan. Setelah sampai di Naoshima, kita tiba di Miyanoura port. Perlu diingat bahwa ada 2 pelabuhan di Naoshima Island ini. Miyanoura dan Honmura. Jadi jangan ketuker ya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dari Miyanoura port ini lebih dekat untuk mengunjungi Chichu Museum, Lee Ufan Museum dan Benesse House. 3 Museum besar di Naoshima. Nah kalau Honmura port lebih dekat untuk mengunjungi Art house project. Art house project ini adalah semacam rumah-rumah yang dijadikan sebuah galeri mini buat para seniman untuk menampilkan karyanya atau mengadakan workshop untuk umum.
Penginapan di Naoshima sangat terbatas, apalagi kalau sedang banyak event di pulau itu. wah makin sulit mencari penginapan yang bagus dan murah. Kalau kalian punya budget gede, nggak ada salahnya sih menginap di Benesse House. Bagus banget. Tapi karena budget saya terbatas maka saya mencari hotel atau penginapan yang harganya bersahabat. Tapi karena saya mencarinya agak telat kebanyakan penginapan sudah fullbooked dan akhirnya mendapatkan hotel semacam semi ryokan (rumah khas Jepang) Namanya Guest House Oomiyake. Bisa cari di booking.com atau tripadvisor. Penginapan ini juga menyediakan penyewaan sepeda gratis yang bisa dipakai untuk berkeliling Pulau karena sebenarya pulau ini tidak terlalu besar. Bisa ditempuh dengan sepeda kalau mau olahraga dikit lah.
Tumblr media
Hari pertama di Naoshima. Karena sampai di sini sudah jam 2 siang, saya langsung menyerbu Lee Ufan Museum, Chicu Art Museum dan Benesse House karena sepertinya Saya kurang teliti mengecek kalender Jepang. Plan saya sesampainya di Naoshima adalah hanya berkeliling menggunakan sepeda dan menurut Jadwal buka museum, dikatakan bahwa hampir semua museum tutup di hari Senin. Namun karena hari Selasa besok adalah hari libur nasional, maka di hari Senin ini banyak museum yang buka sebagai pengganti hari Selasa. Jadi buru-buru lah saya ke semua museum di hari ini. karena besok hampir semua museum tutup. dan saya hanya punya waktu Hari Senin dan Selasa karena rabu pagi harus sudah pindah ke kota lain. Kebut-kebutan deh. Tapi beruntungnya karena ketika baru sampai langsung diantar bus dengan desain exterior yang kawaii banget. Pakai motif polkadot Yayoi Kusama semua desain busnya. 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Oh iya perlu diingat juga, rata-rata museum besar di Naoshima tidak memperbolehkan penggunaan kamera di dalam museum. Jadi hanya bisa foto di luar atau di tempat2 yang diperbolehkan saja padahal artworknya yang di dalam museum keren-keren banget. Tapi apa boleh buat, ikuti saja peraturan yang ada.
Full Day at Naoshima Island
Hari ini, karena banyak museum tutup, akhirnya kita hanya mengeksplor benesse Art space dan berkeliling Naoshima Island dengan menggunakan sepeda. Jadi ternyata banyak banget artwork dari seniman lokal maupun internasional yang dipamerin di public space seputaran Naoshima Island. Kemarin saat di port, saya mengambil banyak brosur dan peta untuk mengetahui ada apa saja di pulau ini. Oh iya kalau kalian sempat, ada onsen atau permandian air panas di Naoshima Island ini yang interiornya dipenuhi karya seni. Katanya sih keren banget. Saya sempat mendatangi tempat ini, tapi lagi-lagi karena hari Selasa ini merupakan hari libur nasional, maka tempat ini tutup. kecewa :(. beberapa art house project juga tutup. bahkan restoran pun banyak yang tutup. Solusinya adalah membeli makanan dari sevel. hahahahaha. Yah hari kedua ini walaupun agak kecewa karena banyak museum dan art house project yang tutup. Tapi tetap menyenangkan karena cuaca cerah dan bisa berkeliling Naoshima pakai sepeda.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Naoshima to Osaka
Hari ini kita bangun lebih pagi karena kapal dari Naoshima berangkat jam 6 pagi. Suasana masih gelap banget, tapi ternyata Honmura Port tepat berada di belakang penginapan. Jadi hanya perlu jalan kaki 2 menit. Sampai di pelabuhan sempat nggak yakin karena bentuknya hanya seperti tempat parkir kapal milik rumah pribadi. Eh ternyata, karena kapalnya belum siap. Jadi masih harus menunggu. Setelah menunggu 15 menit akhirnya kita dibolehkan masuk ke dalam kapal. Kapalnya masih sepi banget. hanya ada beberapa orang saja.
Tumblr media
Tujuan kali ini adalah Osaka! yap. dari Naoshima ke Osaka menggunakan kapal ferry dan Kereta Shinkansen. Rutenya hampir sama dengan rute berangkat. Tapi kali ini kita turun di Stasiun Shin Osaka. Perjalanan memakan waktu 4jam-an. Sampai di Osaka masih sekitar jam 11 siang. karena belum bisa cek in di airbnb maka saya menitipkan koper di stasiun. Supaya nggak repot bawa-koper kemana mana sampai waktu sudah bisa cek in di penginapan. Ini nih tempat penitipan koper di Stasiun Shin Osaka bisa lihat di link ini: https://www.osakastation.com/osaka-station-lockers-and-luggage-storage/
Rute pertama adalah Osaka Castle dan Dotonburi. Sebagai turis kayanya wajib banget ke Osaka Castle. Biar afdol kalo mengunjungi Osaka. Hmm Buat saya sebenarnya hanya formalitas saja ke tempat ini. karena kita jadi bisa tau sejarah kota Osaka. Kita bisa jalan-jalan santai di tamannya. Banyak juga yang jual makanan dan kalau sakura sudah mekar, di tamannya bagus banget. Tapi pas saya kesana, sakuranya masih baru pada tumbuh, jadi nggak gitu terlihat. Kalau mau ke  Museum, ada di dalam castlenya dan di bagian atas. jadi ada pilihan mau naik tangga atau naik lift. Oh kalau saya sudah pasti naik lift. hehehehe. harga tiketnya per orang 600 yen. tapi kalau Group tour minimal 15 orang bisa dapat diskon. Info lengkap mengenai Osaka Castle bisa lihat di sini ya: http://www.osakacastle.net/english/museum/index.html
Tumblr media Tumblr media
Jam makan siang sudah lewat dan perut sudah lapar banget. Dari Osaka Castle saya menuju Dotonbori. Nah ini pasti udah pada tau lah ya. Pusat kehebohan di Osaka, yang banyak tempat beanja, berbagai makanan dan cemilan seru. Dan yang paling iconic di sini: Glico man. Spot wajib buat para turis. Di sini banyak banget pilihan makanannya. Tapi yang paling banyak dicari adalah takoyaki dan okonomiyaki. Patokannya coba yang antrinya panjang. biasanya itu enak. hehehe.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Saya seharian di sini sampai malam sebelum balik ke stasiun buat ambil koper dan menuju ke penginapan. Lokasi penginapan airbnb tidak terlalu jauh dari stasiun Shin Osaka supaya besok tidak jauh untuk ke Universal Studio
Osaka: Universal Studio Japan
Yeaaayyy. Akhirnya ke USJ. Saya pergi jam 8.30 pagi. karena mereka baru buka jam 9. Dari stasiun Shin Osaka sangat mudah untuk ke USJ. Ini rute buat ke USJ:
Tumblr media
Ada apa di USJ? ya bisa cek di websitenya USJ kali yaaaa. aku tamplin foto-fotonya aja. Yang jelas wajib banget buat ke Wizarding World of Harry Potter. worth it! walaupun antrinya bisa 2 jam walaupun sudah pakai Fast pass. Jadi harus sabar2 yaaa apalagi kalau lagi peak season seperti ketika saya kesana. Yang wajib dibeli adalah butter beer.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Di USJ sampai sekitar jam 7 malam. setelah itu balik ke hotel dan makan malam di restoran Japanese Barbeque. Pemilik apartemen memberitahu bahwa dekat apartemen airbnbnya terdapat restoran bbq yang ramai dikunjungi penduduk lokal setelah pulang kerja. Nama restorannya aku lupa tapi ini dekat banget sama airbnb saya. cobain kobe beefnya. Maap soalnya namanya dalam huruf kanji. ini enak banget dagingnya :)
Tumblr media
Kinosaki Onsen
Satu lagi yang merupakan highlight dari trip saya ke Jepang adalah. Mencoba Onsen pertama kalinya. Yes, mandi air panas gaya jepang. Nah saya memilih Kinosaki Onsen. Jadi Kinosaki ini adalah kota kecil di antara Osaka dan Kyoto yang memang khusus menawarkan onsen di seluruh kotanya. Bagaimana menuju Kinosaki Onsen dari Osaka? Nah, kalau sudah memiliki JR Pass maka hanya perlu satu kali naik Shinkansen dari Shin Osaka Station nanti langsung sampai di stasiun Kinosaki Onsen. Perjalanannya kurang lebih memakan waktu 2 jam 40 menit.
Tumblr media
Kinosaki ini kota kecil banget, jadi kemana-mana bisa jalan kaki. Dari stasiun ke penginapan juga bisa jalan kaki hanya 3 menit. Karena kebetulan saya memilih penginapan yang nggak jauh dari Stasiun. Yang menarik di sini hotelnya berbentuk Ryokan. Jadi nanti benar-benar tidur di tatami dan kita diminta ntuk memakai yukata. Nah karena pada saya saat datang cuacanya agak dingin, jadi mereka memberi yukata yang berlapis lapis. Oh iya nama ryokan tempat saya menginap adalah Mikuniya Ryokan. Info lebih lanjut bisa lihat di sini: http://www.kinosaki3928.com/english/
Tumblr media
Yang seru dari ryokan ini selain bisa pakai yukata jalan kaki kemana mana. Kita diajarin pakai yukata yang benar dan pake bakiak. hahahaha. Kalau dari segi pelayanan sudah OK banget deh. Begitu masuk ke lobby mereka sudah ngasih kita sandal khusus. koper kita di lap satu satu. Lalu mereka menunjukkan kamarnya. Ih langsung jatuh cinta. Cozy bangeeet. Kita juga dikasih pass untuk masuk ke 7 tempat onsen yang tersebar di Kinosaki. Gratis! dan mereka ngasih penawaran untuk juga nyobain onsen yang ada di dalam Ryokan dan ngasih jadwal Onsen yang kosong. supaya tidak bentrok dengan jadwal tamu lain. Nah kalau yang di hotel ini, onsennya lebih private. Jadi nggak rame-rame kaya yang di public onsen. Untuk yang public onsen, karena ada banyak banget permandian air panas di kota ini. kita bisa memilih yang sesuai kita mau. ada yang outdoor ada juga yang indoor. Nah tapi itu tadi syaratnya cuma bisa milih 7 aja. dan bisa aja kok pindah2 tempat asal kuat aja nyemplung air panas mulu. hahahaha. Ini berlaku selama kita menginap di Kinosaki. Bisa kapan aja onsen-an. Mai pagi, siang sore malem. sampai bosen. hahahaa
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Satu lagi, kali aja banyak yang gak tau, cewek sama cowok dipisah ya tempatnya dan harus untuk telanjang bulat ya. Buat yang nggak biasa mungkin awalnya ngerasa aneh mandi rame-rame dan mungkin pertama kali ketika nyemplung ke air panas berasa panas banget. Apalagi waktu itu suhu di luar sekitar 9-10 derajat. jadi lumayan berasa deh air panasnya. Saya hanya kuat 40 menitan di dalam air panas. ga mau lama-lama. Sebenarnya ada bebrapa tempat yang menyediakan beberapa kolam dengan level panas yang beda. hehehe saya nyobain 2 tempat. yang outdoor dan yang indoor. Lebih menarik yang outdoor ternyata.
Tumblr media Tumblr media
Setelah puas ngonsen. Begitu sampai di ryokan. Kamar yang tadinya kosong, Kini sudah disulap menjadi ruang makan pribadi. Yes, tatami style. Lalu saya ditanya, mau disiapin makan malam sekarang? tentunyaaaa. Makan malamnya penuh dengan kepiting. Yap, Snow crab memang lagi musim di Jepang karena musim salju baru saja berakhir. dan sekarang musim semi, jadi kepiting2 itu mulai pada keluar dari sarangnya. Dan ukuranya besar besar banget. Kali in kita makan Kaiseki dengan tema kepiting, mulai dari di bakar, dibuat sup, di buat tempura, dsb. Mereka juga menyajikan sushi. Kenyang pokoknya. dan enak banget. Recommended!
Tumblr media
Setelah makan malam saya mencoba onsen yang ada di ryokan karena jadwal kosongnya ada di malam hari jam 11. Okelah. lebih mirip kamar mandi pribadi dengan jacuzzi sih. Seruan yang di public bath. hehehehe
Di Kinosaki ini saya hanya menginap satu malam Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Kyoto. Keesokannya Breakfast di sajikan di ruangan khusus breakfast. Tapi breakfastnya saya tidak terlalu suka. Setelah breakfast saya lanjutkan mencoba onsen lainnya. Kali ini permandiannya ada di atas gedung. Menarik juga. Dan menyediakan kolam air dingin juga. yah tapi ngapain sudah di luar dingin malah mencoba kolam air dingin. hahahaha. Kereta dari Kinosaki menuju Kyoto sekitar jam 1. Jadi bisa makan siang sebentar dekat stasiun.
Kyoto: Kawai Kanjiro Memorial Museum, Finding AirBnb
Dengan menggunakan Shinkansen lagi dengan lama perjalanan 2,5 jam, kali ini saya sudah banyak plan di Kyoto, karena dengar dengar dibeberapa tempat sudah banyak bunga sakura. Sampai di stasiun Kyoto saya cukup terpukau dengan arsitektur bangunannya. Jadi stasuin Kyoto ini menggabungkan stasiun, terminal bus, pusat perbelanjaan, Pusat makan, dan public space. Oh tidak lupa di atas stasiun ini ada sky garden juga. Lumayan bisa nongkrong di atas gedung dan bisa lihat kota Kyoto dari atas.
Tumblr media
Tujuan pertama saya di Kyoto mengunjungi Kawai Kanjiro Memorial Museum. Museum ini merupakan rumah peninggalan almarhum seniman keramik terkenal Kawai Kanjiro. Museum ini dikelola oleh anaknya yang kebetulan menemani kami berkeliling melihat sejarah rumah tersebut dan kebiasaan-kebiasaan unik dari Kawai Kanjiro. Rumahnya berbentuk rumah jepang kuno dengan ruangan tatami. Sangat menarik buat kalian yang penasaran pembuatan keramik tradisional dan penasaran gimana sih orang jepang jaman dulu hidup. Halaman belakang dari rumah ini juga lumayan luas dimana terdapat tungku bertingkat yang digunakan untuk membakar Tanah liat sehingga menjadi keramik. Kondisi rumahnya masih sangat terjaga dan semua paninggalan dari sang seniman juga masih tersimpan dan terorganisir dengan baik sesuai tahun pembuatan.
Tumblr media
Sekitar Jam 6 sore saya cek in ke Airbnb yang sudah saya pesan. Hmm letaknya dekat dengan Daitokuji. Hanya perlu jalan kaki sedikit. Tapi letaknya agak tricky. masuk ke dalam gang sempit. ga bakal keliatan kalau dari jalan. Sempat tersesat sampai saya tanya ke pos polisi. Bahkan di peta polisi alamat itu tidak terlihat. Hanya jalan besarnya saja yang tercantum. Jadi akhirnya saya menuju jalan tersebut sambil berusaha menghubungi pemilik airbnb tersebut. Puji Tuhan ketika sedang berjalan tiba-tiba ada orang menghampiri saya. wah ternyata pemilik Airbnb nya. yeaayy. Dia ternyata dapat berbahasa inggris dengan fasih. Dia bilang dia sempat sekolah di Amerika. Oh pantesan. Oh iya transportasi di Kyoto paling gampang menggunakan Bus. sebenarnya ada jalur metro. tapi nggak semua daerah dilewati oleh metro ini, jadi ebih enak pakai bus saja. untuk bayar bisa pakai koin atau pakai Pasmo card juga bisa.
Tumblr media
Dari sini kita diajak mengunjungi sebuah kafe yang letaknya sangat dekat dengan museum. Kafe ini dikelola oleh sahabat dari teman kami yang merupakan anak dari Kawai Kanjiro. Tempatnya cozy banget buat ngopi2 atau sekedar menikmati cemilan sambil ngobrol.Malam harinya saya cobain restoran pork katsu di dekat Kyoto station. Antrinya lumayan panjang sampai keluar. Dan setelah 40 menit menunggu akhirnya dapat juga tempat. dan ternyata memang enak. Recommended!
Tumblr media Tumblr media
Explore Kyoto: Daitokuji Temple, Kinkakuji Temple, Arashiyama Bamboo Forest, Fushimi Inari, Kyomizu Dera
Hari ini temanya mengunjungi beberapa kuil. Nah saya baru tahu ternyata ada perbedaan mendasar antara kuil Shinto dengan kuil Buddha. Paling gampang sih bedain dari bentuknya. Kalau Shrine biasanya ada semacam gapura yang biasa disebut Torii. Sedngkan kalo kuil Buddha bentuknya pagoda. Lalu penamaannya kalau kuil Shinto (shrine) namanya ada kata jingu di belakangnya. sedangkan kuil Buddha (temple) ada kata Ji dibelakangnya. 
Pagi ini dimulai dengan Daitokuji Temple karena paling dekat dengan penginapan. Tamannya cantik banget. Ada beberapa kuil di dalamnya dan sepertinya sedang ada upacara pagi itu, karena banyak warga berbusana tradisional berkunjung dan berdoa. Di sini saya nggak terlalu lama. sambil berjalan kaki ke jalan raya. dan menunggu bus kembali untuk menuju Golden Temple alias Kinkakuji Temple.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dari Kinkakuji Temple ke Arashiyama Bamboo Forest yang terkenal itu dpat menggunakan metro. Karena saya masih bisa menggunakan JR Pass, dan kebetulan jalur ke Arashiyama ini adalah JR line jadi saya bisa gunakan tanpa beli tiket lagi. Arashiyama ini seperti nama distrik di Kyoto yang memang tempat turis banget, jadi memang lumayan rame. Seperti pada umumnya Arashiyama ini terkenal dengan hutan bambunya. Cukup OK lah walaupun kenyataannya rame banget dan kalau mau foto mesti pintar-pintar mengambil angle supaya tidak kelihatan banyak orangnya. Menurut saya tempat ini agak overrated. Tapi karena sudah di Kyoto ya menurut saya wajib sih ke sini. Oh iya di Arashiyama ini juga ada taman yang di dalamnya lumayan banyak bunga sakuranya. Akhirnya bisa lihat sakura bermekaran.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hari ini Saya agak ambisius untuk mengunjungi Fumishi Inari. sampai di sana sudah sekitar jam 14.30. Sudah agak kesorean untuk bisa nanjak sampai ke puncak yang katanya bisa memakan waktu 2-3 jam. Bukan apa-apa. hari ini cuaca agak mendung dan sepertinya akan hujan di sore hari. Setelah berjalan menaiki bukit dan melihat peta yang terpampang di pintu masuk ternyata memang lumayan panjang juga rutenya untuk bisa sampai puncak. Jadi akhirnya saya tidak menyelesaikan sampai ke puncak. Hanya sampai pemberhentian ke 3 atau 4 gitu. agak lupa. Sepanjang jalan hanya melihat torii berwarna orange bertuliskan huruf kanji. Menarik banget. dan sangat bagus buat tempat foto.
Tumblr media
Sekitar jam 5 sore hujan mulai turun. Sebenarnya bukan hujan lebat sih. Hanya gerimis saja. Tapi lumayan bikin cuaca jadi dingin dan berangin. Tapi karena kita dapat free pass untuk mengunjungi Kuil Kyomizu Dera. Sebenarnya Kuil ini dibuka untuk umum, tapi kalau malam hari tidak selalu kuil ini dibuka. Mereka menyebutnya special night di musim semi. Jadi hanya buka di bulan Maret - April saja. Jadi memang momennya pas nih untuk mengunjungi kuil ini. Sakura sudah banyak yang mekar dan cantik banget kalau malam hari.
Tumblr media Tumblr media
Kyoto: Gion, Kyoto Downtown
Sepertinya saya jatuh cinta dengan Kyoto. Sayangnya hari ini adalah hari terakhir saya di Kyoto, tapi karena jadwal bus ke Tokyo nya malam. Jadi bisa jalan-jalan dulu seharian. Saya ambil bus malam dari Kyoto ke Tokyo. Jadi bisa tidur di jalan. Okay cerita mengenai bus malam akan kuceritakan setelah ini ya.
Jadi pagi hari ini saya menuju Gion. Maksud hati pengen banget ketemu geisha. Tapi emang agak jarang ya. mlah ketemunya sesama turis yang mengenakan kimono ala geisha. hehehehe. Di daerah gion ini kalau mau mengeksplor sampai ke delam gang-gangnya banyak rumah dengan gaya tradisional Jepang juga. Dan itu tadi, kalau beruntung bisa lihat geisha yang sedang berjalan2. Buat foto-foto di sini juga bagus. Kalau kamu pengen sewa kimono atau baju samurai buat para cowok juga bisa di sekitar sini. hmm tapi saya belum tertarik buat sewa. hehehee ribet. Tapi kalau kalian penasaran dan emang pengen ya menarik-menarik aja sih.
Tumblr media Tumblr media
Dari Gion saya memutuskan untuk berkeliling di sekitar downtown. Yah ini kota pada umumnya sih kaya pasar gitu tapi banyak restoran dessert yang menarik. Akhirnya memutuskan untuk cobain Lipton Tea House. nah ini dessertnya menarik-menarik banget dan rasanya enaak banget. Hmm di Jepang harga dessert kurang lebih seharga main course. jadi ya gapapa deh merogoh kocek agak banyak tapi enak banget. worth it laah.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
ah sekarang baru deh saya cerita tentang Bus dari Kyoto ke Tokyo. Sebenarnya bisa saja menggunakan Shinkansen lagi. Tapi berhubung saya hanya membeli Shinkansen dengan masa berlaku 7 hari maka untuk balik ke tokyo ini saya tidak bisa mnggunakan JR Pass saya lagi karena ini sudah hari ke 9. Oke tapi karena saya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk membeli tiket bus yang harganya jauh lebih murah daripada menggunakan kereta. Gue menggunakan bus Willer Express. Karena ini yang paling murah dibandingkan armada bus lain. Harga tiketnya sekitar 3500 Yen. Tapi harga tiket ini bervariasi banget dan cepat banget habisnya. Jadi harus dari jauh-jauh hari ya kalau mau beli tiket bus ini. Terminal bus ini ada di sisi samping stasiun Kyoto tepatnya di depan Hotel Ibis Styles Kyoto Station. Jalan menuju ke sini agak tricky. Tapi coba cari saja pintu keluar G2 Platform. Busnya berangkat pukul 21.50 dan akan sampai di Tokyo Shinjuku Station pada pukul 8 pagi. Busnya nyaman banget. kursinya ada penutup seperti kepompong gitu. jadi kita bisa tidur dengan lelap karena nggak ada cahaya lampu dari jalanan masuk. dan antara bagian penumpang dengan supir juga dikasih korden. jadi kaca depan bus nggak kelihatan jadi nggak bisa lihat lampu mobil yang berjalan berlawanan arah.
Tumblr media
Back To Tokyo: Edo-Tokyo Museum, Mori Museum & Tower, Asakusa, Sakura at Ueno Park, 
Saya masih punya waktu 3 hari di Tokyo. Kali ini saya memilih Airbnb di daerah Asakusa. Saya mulai hari pertama setelah pulang dari Kyoto adalah mengunjungi Edo Tokyo Museum. Museum ini berisi sejarah kota Edo hingga berganti nama menjadi Tokyo. Semuanya tergambar jelas lewat diorama dan presentasi yang sangat memukau. Kita juga bisa experience kehidupan di jaman Edo hingga berubah menjadi sebuah kota metropolis bernama Tokyo. Sekarang saya jadi tahu mengapa rakyat Jepang sangan independen dan maju. Semua melewati proses jatuh bangun yang sangat lama. Keren banget dan sangat menginspirasi. Untuk info mengenai jam buka, denah lokasi museum ini bisa dilihat di website ini: https://www.edo-tokyo-museum.or.jp/en/p-exhibition/
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Siang ini saya mengunjungi Ueno Park, karena menurut info yang beredar, sakura di Ueno sudah mulai bermekaran dan banyak orang ber-hanami alias piknik di bawah sakura pada saat musim semi. cantik banget sakuranya. 
Tumblr media
Di hari terakhir saya di tokyo saya menyempatkan untuk datang ke kuil di Asakusa dan mengunjungi pameran di Mori Art Museum. Jadwal saya buat tidak terlalu padat karena hanya ingin santai menikmati Tokyo sebelum kembali ke Jakarta. Hmm Asakusa menarik, tapi karena terlalu banyak turis, jadi tidak terlalu menikmati suasana. Oh iya di sini juga banyak kios yang berjualan berbagai suvenir dan cemilan-cemilan. Saya nggak terlalu lama di area Asakusa ini. Tadinya ingin ke Akihabara, tapi karena acara di Mori Art Museum juga harus hari ini dikunjungi, jadi Akihabara di lain waktu saja kalau saya ke Jepang lagi. Okay, next stop Mori Art Museum.
Mori Art Museum ini berada di Mori Tower di daerah Roppongi Hill. Sangat mudah di akses. Kalau naik metro bisa turun di stasiun Roppongi. nah nanti ada petunjuknya untuk menuju ke sini. Nah, Mori Art Museumnya sendiri berada di lantai 53, jadi memerlukan akses khusus. Museum ini buka setiap hari dari jam 10 pagi - 10 malam, kecuali hari selasa yang tutup pada jam 5 sore. penjualan tiket ditutup 30 menit sebelum jam tutup museum. Nah karena yang saya kunjungi ini event khusus, maka harus pakai undangan. Ini beberapa yang saya lihat di dalam Mori Art Museum.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kalau kalian ingin melihat Tokyo dari atas, di Mori Tower ini adalah salah satu tempatnya. Kalian bisa naik ke observation deck. Kalau langit cerah di malam hari, ini merupakan spot terbaik untuk melihat bintang-bintang. Tapi karena saya berkunjung masih di sore hari dan langit agak berawan, jadinya hanya bisa melihat pemandangan Tokyo dari atas saja. Tapi ini saja udah keren banget. Untuk jam buka dan harga tiket untuk bisa ke observation deck, bisa dilihat di sini: http://www.roppongihills.com/tcv/en/information/index.html
Tumblr media
Ah selesai sudah deh 14 hari di Jepang. Banyak banget yang bisa dicontoh dari Jepang. Teknologinya, ketertibannya, kebersihannya, budaya antrinya, dan masih banyak lagi. Sudah pasti saya akan balik lagi karena banyak banget yang masih bisa dieksplor. Keesokan harinya saya kembali ke Jakarta dengan mengambil flight pukul 10 pagi. Thank you Japan :) 
Tumblr media
-Gregorius
1 note · View note
louisonurmark · 5 years
Text
4 sebab untuk melawat Naoshima, pulau seni Jepun
4 sebab untuk melawat Naoshima, pulau seni Jepun
Jepun mungkin mempunyai lebih banyak ruang seni kontemporari daripada anda boleh mencucuk kuas di, tetapi tidak ada pemandangan indah seperti pulau kecil Naoshima yang kecil di Laut Inland.
Selepas beberapa dekad yang ada sebagai komuniti nelayan yang mengantuk, Naoshima bangun dengan tujuan baru dan menjadi rumah yang rendah hati, namun sesuai untuk koleksi seni kontemporari, seni bina dan…
View On WordPress
0 notes
naomismi · 8 years
Photo
Tumblr media
#latepost 190117 --Tiket ferry menuju naoshima island ¥560 bolak balik, di loket ibunya bilang bahwa museumnya paa tutup untuk maintenance dari tgl 16-19 jan . Ya gak pa pa saya tetap nyebrang .. Pengen liat-liat . Yaay !! Naik kapal ... Hanya 20 menit menuju pulau naoshima . . #thekusmalendrasgoestojapan #pimpijapantrip2017 (at Uno Port)
0 notes