Tumgik
#Target untuk Meraih Predikat
gooselacom · 15 days
Text
Pemko Medan Mempersiapkan Penilaian IGA 2024, Target untuk Meraih Predikat Sangat Inovatif
Pemko Medan Mempersiapkan Penilaian IGA 2024, Target untuk Meraih Predikat Sangat Inovatif
Medan – Dalam rangka pelaksanaan penilaian Innovative Government Award (IGA) tahun 2024 yang akan digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, Pemko Medan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) menggelar rapat persiapan Penilaian IGA 2024 di ruang rapat III, kantor Wali Kota Medan, Jumat (17/5/2024). Rapat yang dipimpin oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 15 days
Text
Pemko Medan Mempersiapkan Penilaian IGA 2024, Target untuk Meraih Predikat Sangat Inovatif
MEDAN – Dalam rangka pelaksanaan penilaian Innovative Government Award (IGA) tahun 2024 yang akan digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, Pemko Medan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) menggelar rapat persiapan Penilaian IGA 2024 di ruang rapat III, kantor Wali Kota Medan, Jumat (17/5/2024). Rapat yang dipimpin oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanimmamuju · 2 months
Text
Kakanim Mamuju Ikuti Monev Target Kinerja Divisi Keimigrasian Triwulan I
Tumblr media
Mamuju - Secara virtual, Kepala Kantor Imigrasi Mamuju beserta seluruh pejabat struktural mengikuti kegiatan Evaluasi Data Dukung Rencana Aksi Divisi Keimigrasian Periode Triwulan I (B03) yang diselenggarankan oleh Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat, Selasa (26/03).
Diawali dengan sambutan Kepala Divisi Keimigrasian, Nurudin, yang menyampaikan maksud dari kegiatan ini yaitu untuk pemantauan serta evaluasi dan perbaikan Data Dukung Penilaian Rencana Aksi Percepatan Perjanjian Kinerja Divisi Kemigrasian Periode Triwulan I (B03) Tahun 2024.
Kemudian Kepala Kanim Mamuju, Andi Zulpikar Rasdin memaparkan data dukung Triwulan I (B03) meliputi perluasan pelayanan E-Paspor yang telah dilaksanakan oleh Kanim Mamuju melalui berbagai pelaksanaan sosialisasi, Analisis kebutuhan layanan paspor, jumlah kuota pada Aplikasi M-Paspor serta data statistik penerbitan Paspor Biasa 48H dan Paspor Biasa 48H Elektronik.
Selain itu di paparkan juga progress pelaksanaan Pembentukan Desa Binaan Imigrasi serta laporan monitoring pelaksanaan tugas pengawasan dan penindakan keimigrasian. Diakhir, Kakanim menyampaikan capaian realisasi anggaran hingga bulan Maret 2024 yang mencapai 22.47%.
Dipenghujung kegiatan, Kepala Divisi Nurudin memberikan pesan kepada seluruh jajaran Kanim Mamuju untuk terus semangat dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta dalam upayanya meraih predikat WBK dan kenaikan Kelas Kantor Imigrasi Mamuju.
Sementara itu, secara terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Marasidin mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju dalam kegiatan ini.
"Sehingga melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja seluruh pegawai serta terus memberikan pelayanan publik prima dan berkualitas kepada masyarakat yang berada di wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Sulbar," tutup Marasidin.
0 notes
baliportalnews · 4 months
Text
Jembrana Terima Penghargaan Zona Hijau Penyelenggaraan Pelayanan Publik Ombudsman RI Perwakilan Bali
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA - Kabupaten Jembrana meraih penghargaan zona hijau atas penyelenggaraan pelayanan publik dari Ombudsman RI Perwakilan Bali. Penyelenggaraan pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 91,07 namun di tahun ini terdapat ada peningkatan yakni 92,64 dengan kategori Kualitas Tertinggi atau masuk kategori hijau untuk tahun 2024. Penilaian dilakukan berdasarkan zona. Zona merah (buruk) dengan nilai 0-50, zona kuning (sedang) dengan nilai 51-80, dan tinggi (hijau) dengan nilai 81-100. Jadi Jembrana termasuk penilaian kategori tinggi. Penyerahan sertifikat predikat kepatuhan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali, Ni Nyoman Sri Widhiyanti di ruang VIP kantor Bupati Jembrana, Rabu (25/1/2024). Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, dengan diraihnya penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Jembrana dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik serta mendorong pemenuhan terhadap standar pelayanan publik dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pelayanan, tentunya untuk mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia. “Kita bersyukur atas penghargaan ini namun tentunya jangan berpuas diri. Kinerja harus terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bupati Tamba menambahkan guna mencapai target serta nilai yang lebih tinggi di tahun depan masih ada beberapa hal yang mesti ditingkatkan. Diantaranya peningkatan standar pelayanan, serta kepatuhan SOP di masing-masing OPD. Tentunya perlu kerja keras dan dukungan seluruh OPD dan kita siap untuk mewujudkan itu,” ujarnya. Sementara, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali, Ni Nyoman Sri Widhiyanti mengatakan, bahwa ada peningkatan nilai untuk Kabupaten Jembrana. Menurutnya Ombusman bukan melihat dari sisi angka-angka nilainya, namun yang terpenting ada komitmen setiap tahunnya ada perubahan yang dilakukan. “Kami harap akan ada peningkatan yang lebih luar biasa lagi, Pak Bupati dan Pak Sekda dapat mendorong apa yang kurang,” jelasnya. Pihaknya pun memberi saran kepada Bupati Jembrana agar tetap menjaga konsistensi dari hasil ini. “Harus lebih siap karena bisa jadi di tahun ini akan ada penambahan indikator atau bisa jadi produk layanannya berbeda dan lokusnya bisa jadi berbeda,” katanya.(ang/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil baru secara retail atau dari dealer ke konsumen mencatat 998.059 unit pada periode tersebut.
Perolehan itu mengalami penurunan sebesar 1,5 persen, jika dibandingkan pencapaian 2022 yang mampu menorehkan 1.013.582 unit.
Adapun dari sisi wholesales atau penjualan dari pabrik ke dealer meraih 1.005.802 unit, atau turun 4 persen dibandingkan 2022 sebesar 1.048.040 unit.
Selain itu, pencapaian penjualan mobil sepanjang 2023 juga meleset dari target yang dicanangkan oleh GAIKINDO sebanyak 1.050.000 unit.
Adapun predikat merek mobil terlaris secara retail masih dipegang oleh Toyota, yang berhasil menjual 325.395 unit dengan pangsa pasar 32,6 persen.
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar penjualan 10 merek mobil terlaris secara nasional selama 2023 berdasarkan data GAIKINDO
#PenjualanMobil #2023 #GAIKINDO
More Info :
📞 call : 088211567518
*Member Of Astra*
PT Astra International Tbk
TSO - Auto2000 Sudirman Menara Astra
Jl. Jend Sudirman Kav 5 Jakarta Pusat
instagram
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Desa Wisata Nusa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar makin terpacu untuk terus berkembang dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Hal ini setelah desa tersebut menyabet penghargaan pada ajang ASEAN Tourism Forum (ATF)  2023 untuk kategori ASEAN Homestay Awards 2023-2025. “Capaian ini tentunya berkat kolaborasi dan kekompakan warga Nusa selama ini dalam membangun potensi pariwisata,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Banda Aceh, Minggu 12 Februari 2023. Ia menilai, keberhasilan yang diperoleh Desa Wisata Nusa bisa menambah daya tarik wisatawan. Khususnya turis mancanegara dari negara-negara ASEAN untuk berwisata ke Aceh. BACA JUGA: Wisata Atu Belah di Aceh Tengah yang Unik dan Berbalut Mitos “Saya lihat warga Desa Wisata Nusa terus berbenah dan berkembang membangun potensi pariwisatanya. Semoga bisa dicontoh desa wisata lainnya,” katanya. Desa wisata Nusa meraih penghargaan ASEAN Tourism Awards (ATF) 2023 pada kategori ASEAN Homestay Awards 2023-2025. “Predikat ASEAN Tourism Awards ini juga menjadi momentum kita untuk menambah target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023,” kata Almuniza. ASEAN Tourism Awards adalah inisiasi dari negara anggota ASEAN sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan pelaku pariwisata. BACA JUGA: Buntul Rintis Aceh Tengah, Wisata Alam dengan Beragam Spot Foto Intagenic Terutama, dalam menghadirkan destinasi wisata yang unggul dan berkualitas. Indonesia berhasil meraih 20 penghargaan yang terdiri dari empat kategori dalam ajang Asean Tourism Award 2023. Penghargaan tersebut diberikan langsung Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno kepada para pemenang award sebelum upacara penutupan ATF 2023 berlangsung. Diketahui, Rumah Tinggal (homestay) Desa Wisata Gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar meraih penghargaan dari ASEAN Tourism Awards 2023-2025. Sehingga secara tidak langsung standar kelayakannya sudah diakui oleh beberapa negara tetangga. 'Homestay' kita sudah bisa dikatakan layak dan bisa dikatakan sudah berstandar ASEAN," kata Keuchik Gampong Nusa Yasin. *** Sumber: Antaranews
0 notes
beritarayaidn · 2 years
Text
Sabet Predikat Belanja PDN, Pemkot Tangsel Berkomitmen Terus Mengawal Sesuai Instruksi Presiden
Sabet Predikat Belanja PDN, Pemkot Tangsel Berkomitmen Terus Mengawal Sesuai Instruksi Presiden
Tangerang Selatan – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali meraih predikat ke-4 dalam realisasi penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) se-Indonesia. Dengan realisasi Per November sebesar Rp 973,3 Miliar. Demikian dikatakan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Hendrar Prihadi saat menyampaikan target belanja APBN/APBD tahun 2022 untuk produk dalam negeri paling sedikit Rp 400…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 2 years
Text
Sabet Predikat Belanja PDN, Pemkot Tangsel Berkomitmen Terus Mengawal Sesuai Instruksi Presiden
Sabet Predikat Belanja PDN, Pemkot Tangsel Berkomitmen Terus Mengawal Sesuai Instruksi Presiden
TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali meraih predikat ke-4 dalam realisasi penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) se-Indonesia. Dengan realisasi Per November sebesar Rp 973,3 Miliar. Demikian dikatakan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Hendrar Prihadi saat menyampaikan target belanja APBN/APBD tahun 2022 untuk produk dalam negeri paling…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
joyfulnerdprince · 3 years
Text
Safitri-Gerson Target Raih WTP, Pemkab Bursel Gelar Apel Kendaraan
Safitri-Gerson Target Raih WTP, Pemkab Bursel Gelar Apel Kendaraan
Ambontoday – Untuk menargetkan meraih predikat WTP, Kabupaten Buru Selatan dibawa kepemimpinan Safitri Malik Soulisa -SMS- dan Gerson Eliezer Selsily -GES- Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan menggelar apel kendaraan di halaman depan Kantor Bupati. Pantauan media ini, sejak pukul 09.00 WIT, sejumlah kendaraan roda dua dan empat milik Pemerintah Daerah terlihat berada di depan kantor Bupati, Rabu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arofiudinn · 3 years
Text
IKUT LOMBA ITU BANYAK UNTUNGNYA
Siapa bilang pelajar itu sibuknya hanya belajar di dalam kelas atau berorganisasi dalam ekskul dan OSIS saja. Anggapan itu sudah sangat kuno jika dipakai untuk menggeneralisasikan siswa zaman sekarang yang serba aktif, bahkan sampai di luar lingkungan sekolahnya sendiri. Buktinya, para pelajar SMA dari manapun sudah berani mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di luar sekolahnya, salah satunya adalah kegiatan kompetisi atau lomba.
Lomba sendiri, seperti yang secara luas diketahui, merupakan kegiatan bersaing dalam suatu bidang untuk memperebutkan gelar juara secara adil dan sportif, guys. Buat anak SMA yang kreatifnya luar biasa, lomba biasanya banyak bidangnya mulai dari bidang akademik, seperti lomba debat atau karya tulis, sampai bidang seni dan olahraga. Biasanya pelajar yang ikut lomba juga beragam motifnya, bisa karena disuruh guru atau memang karena keinginan sendiri biar eksis atau dapat pengalaman dan hadiahnya.
Seorang siswi dari SMA Negeri 1 Purwakarta, Ayodhya mengatakan ia memang suka ikut lomba sejak lama. Sejak kelas 1 SMA hingga kini duduk di bangku kelas 2 saja, dirinya mengaku sudah berpartisipasi dalam lomba sebanyak 15 kali. Dara muda ini biasanya mengikuti perlombaan di bidang karya tulis ilmiah remaja. Ayodhya suka mengikuti kegiatan perlombaan karena dirinya senang bertemu orang-orang baru dan mendapat pengalaman baru. “Aku kan orangnya cepat ngerasa bosan, jadi kalau ketemu orang baru di luar sekolah tuh aku bisa lebih happy,” ujarnya.
Namun, di samping itu ia juga memiliki jawaban yang cukup unik saat ditanya mengenai motifnya sering mengikuti perlombaan. “Biasanya kan lomba-lomba tuh diadain sama universitas-universitas terbaik Indonesia kan, dan aku kan sebenarnya kepo sama isinya dan bagian dalamnya. Jadi alasannya ya kayak gitu juga. Cuma kepo dan pengen tahu seluk-beluknya universitas aja. Terus sebenarnya karena dalam hati pengen bolos sekolah juga sih,” ujar siswi kelahiran asli Subang ini sambil terkekeh.
Ada pula Ilham yang juga suka banget ikut lomba, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Menurut siswa yang bersekolah di SMA Negeri 12 Bandung ini, dengan ikut perlombaan dan kompetisi ia bisa mengukur sejauh mana kemampuannya dibandingkan dengan siswa-siswa lain. Selain itu, jiwa sportivitas dan kemampuan bersaing secara sehat bisa diasah dengan ikut berpartisipasi lewat lomba. “Ikut lomba tuh keuntungannya kebanyakan sih secara gak langsung ya, kayak dapat pengalaman, terus keberanian bersaing juga. Tapi manfaat langsung juga ada, kalau bisa menang atau lolos ke babak yang lebih tinggi kita akan dapat reward,” ujarnya.
Sependapat dengan Ilham, Richie juga menganggap ikut lomba dan kompetisi banyak keuntungannya. Menurut siswa SMA Negeri 1 Purwakarta ini, lomba bisa memberi pengalaman baru dan kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang baru. “Terus kan biasanya pas lomba itu ada komentar dari juri atau lawan. Nah di situ kita bisa dapat masukan untuk memperbaiki yang sebelumnya. Kalau soal piala atau penghargaan sih aku nganggapnya sebagai penghibur dan bonus aja,” ucap siswa yang duduk di bangku kelas 2 SMA ini.
Namun, Richie mengaku bahwa kesempatan buat ikut lomba juga tidak selamanya datang dengan mulus. Mau tidak mau, ia tetap harus menjalankan kewajiban nomor satunya sebagai siswa yakni belajar dalam kelas dan sistem yang ada. Untuk menyiasati keterbatasan waktu tersebut, Richie punya caranya sendiri. “Biasanya aku cari dulu informasi lomba. Nah pas dapat, aku liat jadwal sekolah aku. Kalau misalnya jadwal kosong, aku mending ikut aja supaya lebih produktif juga,” katanya.
Sampai saat ini Richie telah memenangi beberapa perlombaan yang ia ikuti, seperti Juara 2 Festifal dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang Film Pendek dan Juara Predikat Tampilan Koran Terbaik, Ulasan Karya Terbaik, dan Artikel Opini Terbaik dalam Millennial’s Paper Epicentrum Unpad 2016, bersama Ayodhya yang juga jadi rekan satu timnya. Prestasi Ayodhya di dunia lomba juga enggak kalah cemerlangnya. Ayodhya sudah mengantongi predikat Juara 2 Pesta Sains Nasional bidang Karya Ilmiah Populer dan jadi delegasi SMA dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Cabang Biologi. Ayodhya kini juga sedang menyandang gelar sebagai Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2016.
Saat ditanya mengenai harapannya, Richie mengatakan ia masih ingin aktif mengikuti berbagai perlombaan. “Aku pasti sih pengen ikut lomba yang nasional. Cuma banyak pertimbangan sih buat itu, apalagi kan masih sekolah juga jadi jadwal dan kondisinya juga masih harus menyesuaikan. Mungkin nanti kalau udah mahasiswa bisa coba lomba yang skalanya lebih besar,” ucapnya. (tj1)
 AYODHYA FIRDAUSA: DUTA BAHASA YANG AKTIF IKUT LOMBA
Berbicara mengenai pelajar berpretasi, nama Ayodhya Firdausa rasanya tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Ayodhya adalah sosok pelajar yang bisa jadi inspirasi buat semua remaja di Jawa Barat dan Indonesia. Di usianya yang baru menginjak 15 tahun, ia sudah bisa membanggakan orang tua dan sekolahnya, SMA Negeri 1 Purwakarta, dengan memenangi berbagai perlombaan yang dia ikuti, seperti menjadi juara Juara 2 Pesta Sains Nasional bidang Karya Ilmiah Populer dan menjadi delegasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) cabang Biologi.
Di samping lomba yang dijuarainya, total semua lomba yang sudah diikuti Ayodhya sejak kelas 1 hingga kini duduk di bangku kelas 2 adalah 15 kali perlombaan. Enggak hanya itu, dara kelahiran Subang ini juga berhasil menyabet gelar istimewa sebagai Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat untuk tahun 2016. Hebat kan, guys?
Dalam mengikuti lomba dan kompetisi, Ayodhya juga punya prinsip yang dipegang teguh. Dalam filosofinya, saat ikut lomba berarti kita sedang menguji “level” diri kita, dengan bertarung di luar “kandang”. “Kalau ngerasa mampu, ayo coba buktiin kemampuan kita ngelawan orang lain, karena biasanya di luar sekolah juga lebih fair. Artinya kemampuan diri kita tuh bener-bener kelihatan. Kalau kita emang bagus, pasti kita bisa menang. Tapi kalau enggak ya kita harusnya lebih ningkatin lagi. Itulah kenapa ikut lomba juga bisa ngukur level kita,” ujar Duta Bahasa muda ini.
Bagi Ayodhya, selain menguji level dan mengasah kemampuan, ikut lomba juga bisa menjadi ajang bersosialisasi dengan orang baru. Dalam pandangannya, saat bertemu orang baru, kita akan bisa mengembangkan pola pikir sekaligus melatih skill komunikasi. “Dan itu juga termasuk keuntungan ikut lomba” katanya.
Meski sudah mendapat banyak prestasi dan juara, Ayodhya tidak merasa puas begitu saja. Ia masih memiliki target yang ingin dicapainya. Sebagai peminat lomba sains ilmiah, Ayodhya mengaku ingin mencoba mengikuti dan memenangkan kompetisi karya tulis ilmiah besar yang ada di Indonesia.  
“Aku pengen banget menangin yang namanya ISPO (Indonesian Science Project Olympiad), LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja) LIPI, Toyota Eco Challenge, sama OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia), karena itu tuh lomba karya tulis ilmiah yang paling wow menurut aku. Kalau berhasil menangin itu kan kita bakal maju ke luar negeri dan itu juga salah satu hal yang aku pengen, selain dapat beasiswa ke luar negeri,” papar dara manis ini bersemangat. Selain itu, Ayodhya juga mengaku ingin mempelajari keterampilan bermusik dan menari tarian tradisional karena bakat seni menurutnya bisa jadi faktor pendukung untuk meraih beasiswa ke luar negeri.
Mengenai lomba dan kompetisi, Ayodhya juga berpesan kepada siapapun agar jangan ragu dan takut untuk mencoba ikut lomba. “Yang penting pas ikut lomba kita enggak boleh down mentalnya. Karena kalau udah down kan otomatis ada sugesti kalau kita bakal kalah dan itu enggak bagus. Jadi ya “sombong” dikit aja enggak apa-apa, buat meyakinkan diri bahwa kita bisa dan enggak lebih rendah dari lawan kita,” ucapnya. (tj1)
0 notes
acehkita · 3 years
Text
Kemenag Aceh Target Raih Predikat WBK dan WBBM
Kemenag Aceh Target Raih Predikat WBK dan WBBM
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh menargetkan untuk meraih predikat wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) 2020-2024 dari Kementerian PANRB. Guna untuk mencapai target tersebut, Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal mengajak seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Aceh menandatangani pakta…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanimmamuju · 3 months
Text
Persiapan Menuju WBK, Kanim Mamuju Gelar Rapat Tim Pembangunan Zona Integritas
Tumblr media
Mamuju – Dalam upaya menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2024, Tim Pembangunan Zona Integritas Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju mengadakan rapat yang dipimpin oleh Kepala Kanim Mamuju, Andi Zulpikar Rasdin, guna kesiapan pengunggahan dan verifikasi data dukung pembangunan Zona Integritas di ruang sekretariat WBK, Senin (26/02).
Dalam rangka pemenuhan data dukung RKT B03 telah dilakukan pembahasan dan pengecekan kebutuhan data dukung masing-masing pokja. Data dukung ini merupakan syarat mutlak yang harus dilengkapi dan dipenuhi oleh UPT untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi.
Ketua Pembangunan ZI Kanim Mamuju Indra Gunawan S menyampaikan agar masing-masing ketua pokja mereview kembali data dukung yang di butuhkan dan di upload sebelum tanggal 03 Maret 2024.
Kakanim Mamuju dalam penyampaiannya kepada seluruh anggota tim untuk mulai berkonsentrasi dan mempelajari indikator masing-masing yang harus dipenuhi. Keterlibatan dan dedikasi semua pihak dianggap krusial dalam mencapai target tersebut.
Sementara itu, secara terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Marasidin mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju dalam kegiatan ini.
"Sehingga melalui kegiatan ini, diharapkan Kantor Imigrasi dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam upayanya untuk menjadi salah satu UPT di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sulbar yang meraih predikan WBK," tutup Marasidin.
0 notes
baliportalnews · 5 months
Text
UGM Raih Penghargaan Sebagai Lembaga Inkubator Peringkat A
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih penghargaan sebagai sebagai lembaga inkubator Peringkat A dalam Incubator Award 2023 yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM). Ajang Incubator Award 2023 ini digelar sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan peran lembaga inkubator sejalan dengan diperkuatnya regulasi penyelenggaraan inkubasi usaha ke dalam Undang-Undang Cipta Kerja Tahun 2020 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Pengembangan Kewirausahaan. Adapun penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga inkubator yang telah berhasil mendampingi dan membina tenant-tenant wirausaha baru serta startup sehingga tumbuh menjadi pelaku ekonomi yang berkualitas. Penyerahan penghargaan yang dilaksanakan pada 9 Desember 2023 di Jakarta yang diterima oleh Kepala Subdirektorat Pengelolaan Kawasan, Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Arief Sudarsono, S.T., M.Eng. Pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menyampaikan, salah satu strategi yang dilaksanakan untuk mencapai target pertumbuhan wirausaha baru dan startup yaitu melalui lembaga inkubator. Direktur Pengembangan Usaha UGM, Dr. Hargo Utomo menjelaskan penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk pengakuan masyarakat atas kiprah UGM dalam menumbuhkembangkan ekosistem startup. Pengembangan ekonomi stratup di UGM dilakukan melalui Program Innovative Academy sejak tahun 2014. “Kedepan UGM akan secara terus menerus meningkatkan perannya sebagai inkubator,” tutur Hargo. Hargo menekankan bahwa UGM berkomitmen untuk terus meningkatkan ragam fasilitasi startup untuk mengembangkan dan menguatkan bisnis startup melalui Innovative Academy. Hal tersebut dilakukan melalui dukungan pendanaan Asia Development Bank dalam Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks (PRIME STEP) Project sampai dengan tahun 2027. Lebih lanjut Hargo menyampaikan pada tahun 2023 ini UGM telah menyelesaikan kegiatan inkubasi untuk kurang lebih 66 startup. Sementara 35 diantaranya telah lolos ke tahap akselerasi. “Diharapkan dengan predikat ini bisa semakin menambah semangat dan kinerja Innovative Academy dalam mendukung kemajuan ekosistem startup di Indonesia khususnya di lingkungan UGM. Tak hanya itu, dalam 5 tahun ke depan salah satu startup UGM berhasil mendapatkan pendanaan dari investor dan meningkatkan valuasi bisnisnya hingga menjadi startup series,” paparnya.(ugm.ac.id/bpn) Read the full article
0 notes
magfiras · 4 years
Text
Dari Piko ke Nano
#Hakikat Manusia
Tumblr media
“Pokoknya aku harus sukses dan banggain orangtua,” teriak semangat menggelora dalam hati bagaikan foto lawas Bung Tomo dengan telunjuk diacungkan ke depan.
Begitulah hal yang pertama kali terbersit saat memakai toga di aula kampus. Kebahagiaan yang membuncah tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Perasaan yang hampir dimiliki oleh setiap mahasiswa yang baru saja meraih predikat sarjana dan berhasil menyelesaikan studinya. Sejak SMP semuanya telah terencana. Masuk di universitas ternama dengan jurusan favorit semua umat dan akhirnya mendapat pekerjaan bergengsi. Demikianlah target yang tidak muluk-muluk. “Tabiat manusia yang selalu mengikuti kemana angin berhembus,” celetukku dalam hati.
Sebagai contoh aku juga tidak berbakat dan mustahil rasanya untuk mengikuti jejak langkah kakak-kakak pendahuluku. Steve Jobs dan Bill Gates didrop out dari kampus. Mereka justru semakin melebarkan sayap dalam dunia bisnis software. Ketahuilah mengikuti langkah mereka, bagiku sama saja dengan bunuh diri. Aku tidak yakin dewi fortuna akan berpihak padaku. Sejujurnya aku juga tidak kenal dengan dewi fortuna. Ada yang kenal? Aku masih lebih percaya dengan kata-kata mama bahwa setiap pencapaian harus dilalui dengan ikhtiar yang dibarengi dengan doa kemudian bertawakkal.
Hasilnya satu persatu pencapaian itu bersambut manis. Namun mengapa kehidupan ini seperti memasuki labirin panjang tanpa titik temu. Entah mengapa masih selalu saja ada kegundahan dalam hati. Seperti ada ruang kosong yang belum terisi. Hari demi hari berlalu seolah tanpa arti. Sampai kapan semua ini. Selanjutnya akan berakhir kemana. Pertanyaan-pertanyaan yang terus tumbuh menggelisahkan diri. Layaknya ada sesuatu penting yang belum terlaksana. Ya Rabb apa selama ini aku jauh dari-Mu? Atau agama-Mu?
Apa ada yang salah. Selama ini waktu luangku hanya kuhabiskan untuk hal-hal remeh temeh yang makin lama terasa memuakkan. Mencari hiburan lalu hilang melebur kembali menjadi kehampaan. Ibadah-ibadah mahdoh memang telah kukerjakan. Namun tak pernah sampai menembus relung-relung hati terdalam. Sekedar menjadi penggugur kewajiban. Sedangkan Allah senantiasa mengabulkan segala doa dan pintaku yang melangit. Memberi nikmat yang tak henti-hentinya dari segala pintu.
Sampai saatnya aku sadar bahwa ilmu agamaku memang payah dan mesti diperbaharui. Lalu kucoba segala upaya mengenal Islam lebih dalam. Maka yang kuperoleh adalah aku memang benar-benar payah. Inilah jawaban dari kegundahanku. Manusia yang kurang piknik tepatnya. Kemana saja aku selama ini, nyatanya mainku memang belum jauh. Mengapa ilmu agama yang sejatinya adalah yang paling penting malah terabaikan. Ilmu yang akan menemaniku melewati dunia dan sebagai bekal di akhirat. Entah berapa lama aku tertidur dari amnesia panjangku. Terombang-ambing di lautan lepas menuruti kemana badai akan membawa perahuku. Hampir-hampir kutenggelam dan karam dalam pekatnya dunia ini. Menuruti tuntutan-tuntutan duniawi yang tak ada habisnya. Menjadi robot berjalan yang di setir pemahaman sekuler. Astagfirullah..
***Back To Allah***
Semakin memahami Islam, semakin aku sadar bahwa hakikat keberadaanku sebagai manusia di bumi tak lebih dari makhluk kecil nan lemah yang serba memiliki keterbatasan dan sangat bergantung penuh kepada Allah pemilik alam semesta ini. Tanpa mengikuti petunjuk dari-Nya, maka bersiaplah badai dan ombak dengan perlahan menenggelamkan perahuku dalam lautan dunia. Allah berpesan dalam surah Adz-Zariyat : 56
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Juga tak ketinggalan dalam surah Al-Baqarah : 21
“Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
Mengenal Islam sekaligus membawaku untuk berkontemplasi dengan diri. Memahamkan hakikat bahwa ada potensi yang dititipkan Allah pada masing-masing manusia. Aku yang dulu hanya berputar dengan pilihan yang kerdil, mulai belajar dalam mengisi waktu. Mulai menimbang-nimbang hal yang perlu dilakukan dan yang harus ditinggalkan. Aku yang dulu belajar hanya sekedar mendapat ijazah dan pekerjaan. Kini semakin haus ilmu dan semangat belajar terus bertumbuh. Aku yang dulu tak peduli kata-kata yang terucap mulai merampungkan tutur kata yang bersahaja. Aku yang dulu lupa menimbang segala tindakan, kini mulai mengesankan amal untuk akhirat. Aku yang dulu asik sendiri, kini belajar mengerjakan satu persatu tumpukan tugas sebagai khalifah di bumi. Seperti kata salah satu cendekiawan muslim bahwa ketika seseorang menekuni suatu pekerjaan yang dilakukan terus menerus dan telah menjadi kebiasaannya, maka dengan sendirinya hal itu akan menjadi bakat yang kokoh serta mengakar dalam jiwanya.
Ingin kukabarkan pada seluruh penjuru dunia bahwa ilmu Islam telah memberi cahaya kembali dari jiwaku yang telah lama terkungkung dalam belenggu kegelapan. Memberi senyum semangat kembali menebar kebaikan dan kebermanfaatan. Kembali membentuk pribadi “Ahsanu Taqwim” dan “Fastabiqul Khairaat”. Berfokus pada cahaya bukan kegelapan.
0 notes
satukanal · 5 years
Text
Sekda Didik Budi Apresiasi DPMPTSP, Minta Tahun Depan Raih A+
https://www.satukanal.com/sekda-didik-budi-apresiasi-dpmptsp-minta-tahun-depan-raih-a/
Sekda Didik Budi Apresiasi DPMPTSP, Minta Tahun Depan Raih A+
Tumblr media
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Didik Budi Muljono memberikan apresiasinya atas raihan positif Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terkait penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2019.
Walau hanya kembali menyabet predikat yang sama dengan tahun lalu, yaitu diganjar sebagai unit penyelenggara pelayanan publik dengan kategori sangat baik atau A- dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) RI, Didik Budi menilai raihan tersebut tetap patut diapresiasi.
“Tentunya kami apresiasi raihan positif yang ditunjukkan DPMPTSP, yaitu tahun ini tetap menjadi unit penyelenggara pelayanan publik dengan kategori sangat baik. Semoga  tahun depan bisa naik predikatnya menjadi A+,” ucap Didik Budi, Minggu (24/11/2019).
Raihan itu tentu memerlukan berbagai langkah dan strategi lainnya pada tahun depan. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terlihat kencang berlari dalam urusan investasi atau penanaman modal dalam periode keduanya.
“Investasi menjadi senjata dalam menggerakkan perekonomian. Ini yang jadi fokus pemerintah saat ini. Maka tentunya kami pun harus terus menyesuaikan strategi itu,” ujar Didik Budi.
Target mendapatkan predikat A+ sebenarnya telah dicanangkan  tahun 2019 ini. Berbagai jejak positif pun sebenarnya telah dikawal cukup baik oleh DPMPTSP Kabupaten Malang. Misalnya, kebijakan yang memudahkan masyarakat yang hendak berwirausaha serta memerlukan berbagai layanan perizinan lewat sistem self-service atau pelayanan mandiri untuk masyarakat maupun pelayanan online berbasis OSS sampai ada kelengkapan infrastruktur kantor, baik pelayanan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga layanan Bank Jatim.  Selain hal tersebut, DPMPTSP Kabupaten Malang  telah memiliki ruangan khusus bagi penyandang disabilitas dan ruang laktasi serta ruang bermain anak di dalam kantor.
Torehan nilai investasi pun setiap tahun berada dalam tren positif. Dari data DPMPTSP Kabupaten Malang tercatat,  tahun 2014 sampai 2015, nilai investasi meningkat sekitar 1,9 persen. Dari 0,3 persen menjadi 2,2 persen. Nilai investasinya dari Rp 6,34 triliun menjadi Rp 6,48 triliun.
Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN)  dan penanaman modal asing (PMA) masing-masing sejumlah 20 unit pada tahun tersebut.
Tren kenaikan investasi tersebut melonjak tahun berikutnya. Tahun 2017 lalu, nilai investasi mencapai Rp 26 triliun dari target sebesar Rp 25 triliun. Disusul tahun 2018 dengan membukukan nilai investasi  Rp 28,3 triliun dan merangkak naik tahun 2019 ini.
“Setiap tahun nilai investasi kami mengalami kenaikan dari target yang telah ditentukan,” ujar Subur Hutagulung, kepala DPMPTSP Kabupaten Malang, yang menarget tahun 2019 ini sesuai renstra peningkatan nilai investasi, akan naik sekitar 3-5 persen.
Disinggung pekerjaan rumah yang sampai saat ini belum termaksimalkan dalam persoalan perizinan dan investasi, Subur menyampaikan persoalan regulasi daerah yang masih terus digodok bersama DPRD Kabupaten Malang. Yakni peraturan daerah (perda) penanaman modal serta rencana pembangunan gedung atau mal pelayanan satu pintu.
“Perda penanaman modal seperti juga disampaikan bupati Malang menjadi penting bagi para investor yang akan masuk. Selain terkait rencana pembangunan gedung atau mal pelayanan terpadu satu pintu,” ucapnya.
Pekerjaan rumah ini memang pernah disampaikan Bupati Malang Sanusi dalam rapat paripurna dengan DPRD Kabupaten Malang. Sanusi menyampaikan perda itu menjadi urgen untuk segera disahkan dan diundangkan.
“Sudah banyak investor yang akan masuk. Tapi mereka harus menunggu dulu adanya aturan yang bisa menjamin kelangsungan investasi mereka di sini,” ucap politisi PKB yang sejak menjadi plt bupati Malang getol menarik para investor masuk ke wilayahnya.
Urgenitas perda penanaman modal inilah yang diharapkan bisa segera lahir untuk menjawab penantian para investor yang bersiap menanamkan uangnya.  “Saya berharap memang secepatnya perda ini disahkan. Selain untuk jawaban para investor yang menunggu, juga bisa jadi daya tarik bagi kepastian investasi di Kabupaten Malang,” imbuh Sanusi.
Dimungkinkan, hal ini pula yang membuat DPMPTSP Kabupaten Malang tahun 2019 ini tak mencapai targetnya dalam meraih predikat penyelenggara pelayanan publik dengan nilai A+ atau harus berpuas diri dengan nilai A- dari Kementerian PAN RB seperti tahun 2018 lalu.
0 notes
anatasian-blog · 5 years
Text
Perjalanan Menuju Sarjana
Tumblr media
Saya ingin mengenang bagaimana lika liku saya dalam meraih gelar sarjana, mungkin bagi sebagian orang perjalanan menuju sarjana bisa biasa – biasa saja. Tetapi menurut saya, perjalanan menuju sarjana berbicara soal penerimaan dalam berproses. Teman – teman dikampus saya, banyak yang risih jika ditanya soal “kapan lulus?”, kalau si penanya tidak begitu dekat dengan yang ditanya otomatis mereka yang ditanya akan mengeluarkan senyuman basa basi bahkan ekspresi ketus. Lain halnya dengan saya, saya sama sekali tidak merasa terganggu jika ditanya kapan lulus. Saya lebih risih jika ditanya berapa lama kamu mengerjakan skripsimu, karena kembali lagi menurut saya mengerjakan skripsi itu soal proses, tiap orang memiliki proses masing – masing, indikator pengerjaan lama pengerjaan skripsi menurut saya tidak serta merta diukur dari kuantitas tetapi juga dari kualitas, misal tema yang diangkat dan dosen pembimbing. Jika dosen pembimbingnya kooperatif tentunya tema sesulit apapun pasti akan terselesaikan tepat pada waktunya lain halnya jika dosennya sulit ditemui.
Sekarang berbicara mengenai karya saya, Saya melamar dosen pembimbing saya sekitar bulan April 2018. Lama sekali bukan, banyak teman – teman yang memulainya lebih lama dari saya dan lulus duluan, saya tidak pernah iri ataupun cemburu dan takut perkara siapa yang lulus duluan, selama saya punya target semua akan baik – baik saja. Kala itu saya berkeinginan untuk meneliti tentang instagram, pokoknya harus instagram. Kenapa? Jawabannya sederhana, saya merasa instagram adalah salah satu platform yang saya gemari, saya sering menghabiskan waktu di instagram, gak mungkin dong bermain instagram tidak ada faedahnya. Tentu ada, lalu terbesit dikepala saya untuk mengangkat tema literasi digital karena di kampus saya belum ada yang mengangkat soal itu dan membahas media sosial masih jarang. Dosen pembimbing saya lalu menyetujui tema yang saya angkat. Akhirnya proses pembimbingan dimulai.
Sebelum menuliskan latar belakang, dosen saya menganjurkan saya untuk melakukan reading course, apa itu reading course? Yaitu proses membaca dan memelajari tema dengan membaca jurnal – jurnal internasional. Bukan main, dosen saya memberikan kurang lebih 6 jurnal dengan jumlah halaman masing – masing jurnal tersebut lebih dari 20 halaman, bahkan ada yang 40 halaman dengan bahasa inggris yang cukup komprehensif dan sangat ilmiah. Jujur jika ditanya rasanya bagaimana jurnal tersebut, tentu saja menjemukan tetapi ada hal yang menyenangkannya juga. Semakin lama membaca jurnal tersebut, saya merasa arahnya kok lama – lama membahas politik, padahal saya inginnya membahas literasi digital di instagram tapi bukan ke arah politik.  
Pertemuan berikutnya saya mengobrol dengan dosen pembimbing (dosbing) saya, kemudian dosen saya mengarahkan untuk membahas salah satu akun edukasi politik di instagram yang bernama @PinterPolitik. Keluar dari ruangan saya masih terdiam, mencoba mencerna informasi pelan – pelan, akhirnya dalam hati saya, ya sudah lah tidak apa apa bicara soal politik. Coba teman – teman bayangkan bagaimana rasanya jika teman – teman tidak menyukai hal tersebut kemudian harus mendalaminya hehe, tentu merasa beban. Saya tidak bohong saya merasa terbebani, tetapi saya juga berusaha sekeras mungkin menikmati proses pengerjaannya. Selama berkuliah, saya tentu diajarkan perihal politik tetapi jika diibaratkan kacang, ia hanya pada kulitnya saja, masih umum. Tidak ada yang mengajarkan mengenai bagaimana politik diperbincangkan didunia maya, masih hanya berfokus pada aktor aktor politik saja. Disini saya menemukan kesulitan saat mengerjakan skripsi, menulis bab 1 yang masih mengawang awang, pokoknya tiap menuliskan bab yang ada di skripsi saya, saya selalu merasa tidak yakin.
Rampung mengerjakan bab 1, saya melanjutkan ke bab 2, proses pengerjaan bab 1 itu butuh proses yang cukup panjang saya butuh kurang lebih 3 bulan, sangat lama, banyak teman – teman saya yang lebih cepat. Lagi saya tidak boleh iri, jika kita selalu melihat orang lain dan membandingkan kemampuan kita dengan mereka, pasti kita akan sakit sendiri teman – teman. Saya mengerjakan bab 2 tentu juga melalui berbagai macam tantangan, saya merasa jurnal dan metode yang saya gunakan untuk bab 1 beberapa tidak cocok untuk metode skripsi saya. Belum lagi mencari kajian pustaka yang benar – benar tepat dengan tema saya, susah bukan main, karena sangat jarang yang membahas tema yang saya teliti. Beruntungnya setelah membantu dosen untuk mendatang Beritagar.id (tempat dimana saya magang) ke kampus saya jadi dekat dengan dosen tersebut, kedekatan itu yang berakhir membuat kami semakin sering untuk mengobrol mulai dari membahas hal yang tidak penting hingga mengobrol hal hal lainnya, hingga akhirnya beliau menanyakan soal skripsi saya. Dosen yang membantu saya ini masih muda, cantik, sangat cerdas dan dosen favorit serta dosen terkeren di jurusan saya tentu saja predikat terkeren tersebut adalah versi saya.
Beliau dengan sabar membantu saya mencarikan jurnal – jurnal untuk skripsi yang sungguh saya tidak mengerti ini, kami beberapa kali bertemu di kafe untuk mengobrol. Saya senang sekali bergaul dengan dosen tersebut karena sangat membantu, tetapi bukan berarti saya tidak akrab dengan dosbing saya, hubungan saya dengan dosbing sangat baik dan beliau sangat peduli dengan saya dan teman – teman yang seperbimbingan. Saya menganggap dosen yang membantu saya mencarikan jurnal bukan sebagai dosen lagi, tetapi lebih ke teman diskusi. Hubungan kami tidak seformal dosen dan mahasiswa di kampus, tetapi menjadi senior dan junior. Saya sangat senang, senang sekali, bantuan Tuhan sungguh diluar dugaan.
Saya membutuhkan waktu yang panjang lagi untuk mengerjakan bab 2, kurang lebih satu bulan setengah. Di tengah hiruk pikuk mengerjakan bab 2 saya merasa bagaimana dengan bab 3 saya, metode yang dianjurkan dosbing tidak cocok. Disitu saya merasa bingung dan ingin menangis, kepala saya pening memikirkan selanjutnya. Solusi dari pembimbing saya, saya harus melakukan reading course kembali untuk bab 3. Saya membaca dan memahami dengan pelan – pelan bagaimana metode tersebut, saya menyukai menulis tetapi jika untuk skripsi saya merasa kalah dan ingin menyerah saja. Saya ingin berhenti, tapi dalam hati tidak boleh menyerah. Akhirnya setelah membaca berbagai macam buku saya sepakat untuk menggunakan metode yang saya yakini.
Proses pengerjaan bab 3 terbilang cukup sebentar dibanding bab – bab sebelumnya. Setelah bab 3 rampung dosen saya menyetujui saya untuk melakukan seminar proposal walaupun saya juga belum sepenuhnya yakin dengan skripsi saya. Tetapi saya berpikir, ya sudah jalan saja, biar saya mengetahui apa yang salah dan agar saya tercerahkan. Pada tanggal 27 Februari saya melakukan seminar proposal. Anehnya hari – hari  sebelumnya saya tidak merasakan apa – apa, sama sekali tidak tegang dan tidak deg – degan. Tetapi benar saja, pada hari H saya ujian, saya merasa tidak bisa menjawab pertanyaan penguji dengan tepat, otak saya seperti kosong, bukan berarti saya tidak belajar ya. Saya belajar. Begitulah kekuatan tegang pada hari H, padahal penguji saya orang yang baik dan sabar tidak ada embel embel sebagai dosen killer.
Bukannya tercerahkan, saya makin pusing tujuh keliling setelah seminar proposal. Saya bingung harus memperbaiki bagian yang mana, saya harus pelan – pelan menerima semua kejadian ini. Beberapa hari setelah seminar proposal, dosbing mengajak saya bertemu dengan teman saya yang sama – sama juga sudah sempro. Kami mengobrol santai di ruang baca jurusan, dosbing juga memberikan nasehat – nasehat yang membangun dan menyemangati kami untuk sidang skripsi nantinya. Sungguh kala itu, saya merasa lebih tenang. Setelah melewati masa revisi selama kurang lebih 2 minggu, pada bulan April saya melakukan turun lapang ke kantor Pinter Politik di Jakarta Selatan. Sebelumnya saya masih bingung nantinya bagaimana saya bisa berangkat ke Jakarta, karena saya tidak memiliki uang yang cukup untuk melakukan penelitian. Saya seringkali tiap malam berdoa sambil menangis kepada Tuhan agar diberi rezeki untuk melakukan penelitian, Tuhan menolong saya kembali memberikan rezeki setelah penantian selama bertahun – tahun. Saya sungguh merasa bersyukur akan pertolongan Tuhan.
Saya berangkat ke Jakarta, sebelum berangkat ke Jakarta saya menghubungi subjek penelitian saya terlebih dahulu. Saat di kereta, informan saya memberikan kabar mengejutkan bahwasannya saya hanya bisa melakukan wawancara sebanyak satu kali, siapa yang tidak ketar – ketir saat itu. Beruntungnya saya memiliki teman – teman yang sangat pengertian dan baik hati memberikan dukungan kepada saya tanpa henti, melalui ruang ruang obrolan aplikasi media sosial tersebut itulah saya merasa tenang. Pada saat hari H melakukan wawancara, saya menemui kedua informan utama saya, mereka sangat baik dan sabar meladeni dan menjawab pertanyaan saya. Selama kurang lebih satu jam mereka melayani saya, merasa data saya kurang mereka memberikan saya kesempatan satu kali lagi untuk melakukan wawancara, saya merasa sangat bersyukur. Tiap masalah selalu ada jalan keluar jika kita percaya dan berusaha.
Rampung pengumpulan data, saya melanjutkan mengerjakan bab 4 hingga 6, pengerjaan tiga bab tersebut lebih cepat dibanding bab – bab sebelumnya. Saya merasa lebih santai saat mengerjakannya, tidak begitu pusing seperti menyusun bab satu hingga tiga, karena seperti perkataan dosbing saya bahwasannya saat mengerjaan bab 4 – 6 hanya mengikuti atau melanjutkan dari bab – bab selanjutnya. Saya mengerjakan 3 bab tersebut kurang lebih selama satu bulan saja, dan saya harus menganggur satu bulan karena menunggu ujian periode selanjutnya. Benar saja, yang paling khawatir adalah kakak saya, karena beliau melihat unggahan kelulusan teman – teman saya di instastory wkwk.
Sebelum ujian, saya sering mimpi sudah sidang, sering sekali ada yang buruk dan ada yang indah. Pada saat hari H, kedua dosen penguji saya telat dan saya cukup deg – degan dan getir. Saya melakukan sidang selama kurang lebih dua jam, bahkan cukup lama dibanding teman – teman saya. Saat diruangan sidang banyak pertanyaan yang terlontar dari dosen penguji dua, saya merasa tenaga saya habis untuk menjawab pertanyaan beliau. Saya senang hari yang mendebarkan itu akhirnya terlewati juga. Pokoknya selama ujian saya tidak boleh diam dan terus menjawab pertanyaan dari para panelis dan tidak takut salah, menjawab sebisa mungkin sepemahaman saya tetapi tidak nyolot.
Pada hari itu banyak teman – teman saya yang menghadiri ujian saya, saya merasa sangat senang dan bersyukur, karena banyak yang ingat dan peduli. Selama proses pengerjaan skripsi saya belajar, bahwasannya ini semua perihal proses dan bukan kompetisi. Ini soal bagaimana memulai dan menyelesaikannya. Teman saya yang bijak pernah mengatakan bahwasannya mengerjakan skripsi ialah soal belajar memaksakan diri, konsisten, dewasa dan mengatur perasaan jika teman – teman sudah lulus duluan. Saya gak pernah merasa tertekan jika teman saya lulus duluan, saya tertekan jika saya tidak bisa mematuhi target yang sudah saya buat sendiri. Semua ini mengenai belajar dan menerima. Semangat mengerjakan skripsi teman – teman, pasti bisa kok lulus!
1 note · View note