Tumgik
#ceritaramadhan ramadhan
ulvafdillah · 3 years
Text
Memaknai yang Hilang
Di menit-menit terakhir saat ramadhan bergegas pergi, aku justru mengingatmu dengan sangat banyak. Seraya mencoba mengatur napas karena degup dada yang terlampau sesak.
Ramadhan pertamamu tanpa ibu, hari raya pertamamu tanpa beliau. Entah mengapa? Aku justru menjadi lebih cengeng saat mengingat tentangmu.
Aku tidak ingin bertanya perihal perasaanmu. Sebab dari sini, aku seolah larut dan ikut ke dalamnya.
Akhir-akhir ini, mataku pun sering sembap karena perihal itu. Helaan napasku menjadi tak keruan. Ingatanku meraba-raba perihal harimu. Apakah kamu baik-baik saja?
Setelah dapur yang kehilangan suara gaduhnya, setelah menu masakan yang kau santap kehilangan cita rasa khas buatannya, setelah rumah yang tidak lagi kau dapati senyumnya, apakah kamu masih baik-baik saja?
Mataku berair saat menulis ini. Maaf karena lagi-lagi harus menangis untuk hal-hal sepele.
Menit-menit terakhir sebelum ramadhan benar-benar pergi, aku justru menghabiskan waktuku dengan mengkhawatirkanmu. Seraya merapalkan banyak semoga untuk bahagiamu walau awan mendung itu barangkali belum juga pergi.
Saga, kapan pun kau merasa butuh teman cerita, ingatlah bahwa aku selalu ada. Walau mungkin jarak kita terbatas, walau mungkin kesanggupanku dalam menenangkanmu hanyalah berkisar pada telinga yang setiap saat siap menjadi pendengar.
Kali ini aku tidak akan memintamu untuk kuat atau tetap tersenyum hebat. Karena benar ternyata, kau juga manusia. Kau bisa menangis kapan saja. Terlebih saat momen bahagia itu tidak lagi bisa kau lalui bersamanya.
Saga, baik-baiklah.
Walau tahun ini cerita ramadhanmu menjadi berbeda.
05:47 p.m || 12 Mei 2021
44 notes · View notes
cindytaseptiana · 5 years
Photo
Tumblr media
Bismillah… Sahur paling menyenangkan bagiku sebenarnya saat bisa makan bersama keluarga. Apalagi kalau sahurnya sudah dimasakin mama, tinggal makan deh. Haha… Akan tetapi, salah satu sahur yang paling berkesan adalah ketika aku kuliah dan tinggal di rumah kos. . Beberapa orang mungkin memilih masak sendiri atau menyiapkan makan sahur sejak malam hari. Namun, aku lebih sering pergi ke warung makan bersama teman-teman kos tepat di waktu sahur, sekitar pukul 3 atau setengah 4 pagi. Selain lebih hemat waktu, uang, juga tenaga. Lebih baik buat ibadah, ya kan? Hehe… Alasan, bilang aja males! . Namun, suatu hari entah mengapa ibu kos belum membuka gembok pagar terluar. Aku dan beberapa teman pun merasa kebingungan karena tampaknya ibu kos tidak ada atau tidak terbangun. Padahal saat itu kami sama sekali belum menyiapkan makanan untuk sahur. . Dengan sangat terpaksa akhirnya kami pun keluar dengan memanjat pagar 2 meter agar bisa membeli makan ke warung. Saat itu ada anak-anak kos lain juga yang kebetulan lewat, tapi kami cuek saja. Hihi… Perempuan-perempuan, berhijab, jam 3 pagi, mengendap-ngendap manjat pagar, udah kayak apa coba? Haha… . Namun, kejadian itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kalau biasanya orang lain memanjat pagar karena pulang kemalaman atau malah berniat kabur. Nah, kalau kami memanjat pagar di pagi buta demi makan sahur. . #ramadhan #sahur #pengalaman #pengalamanberkesan #throwback #sahurseru #ceritaramadhan #bundytabercerita https://www.instagram.com/p/BxaLKYNBgVw/?igshid=1ssvikgan55p8
1 note · View note
penaimaji · 6 years
Text
Momen ngakak-able pas sahur
Alhamdulillah..setelah beberapa lama nggak ngumpul dan ngobrol bareng keluarga, akhirnya sahur hari ini lengkap. Minus si keceng sih, karna dia masih di pondok ahah. Entah kenapa, momen puasa kali ini lebih semangat. Semangat ibadah, bersih2, masak buat buka sahur. Kesadaranku baru2 ini aja terketuk buat nyenengin mereka. Elah, kemana aja sih selama ini? Terlalu asik dengan dunia sendiri, sampe lupa ngga perhatian sama mereka.
Gatau tadi awal ngobrolnya apa, terakhir bahas masalah do’a.
Mama : (mama asik banget nyeritain kisah nyata orang buta penghafal qur’an yang setiap hari berdo’a minta istri yang cantik, pinter, kaya, yang baru dikabulkan setelah 30hari). Pelajaran yang bisa diambil itu ya, kita jangan pernah lelah berdo’a. Orang dia yang penghafal qur’an aja dikabulkan setelah 30 hari. Lah kita ini siapa? Cuma orang biasa
Ekso : opo maneh aku. Aku penghafal jalan
Aku : (ngakak ga berhenti2)
Ayah : lapo san? Opone sing mbok guyu?
Mama : mesti kok insan
Aku : aku..aku..(masih kepingkel2). Penghafal jalan jare...
Ayah : ngono ae diguyu
Aku : ayah ah gak seru banget. Penghafal jalan.. kok isok e. Akulo jadi inget story dia kemarin, “Ngabuburit sama motor dan mobil”. Suakno. Aku buko sante2, enak2 mangan ambek selonjoran, de’e buko ndek dalan
Mama : (ketawa)
Ekso : mesti mbak iki senengane tertawa diatas penderitaan orang
Emang dasarnya workaholic ya, mau puasapun tetep aktif produktif dia. Jangan lupa, sesibuk apapun kita, menyegerakan berbuka adalah salah satu akhlak Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam yang patut kita contoh (walau hanya dengan minum air putih). Meskipun harus menerjang lelah dan macetnya jalan, bisa jadi dengan mengutamakan soal agama, kita justru dimudahkan aktivitas setelahnya.
Sidoarjo, 22 Mei 2018
13 notes · View notes
sebastianwahyu · 3 years
Text
Tumblr media
Teruntuk para pencari kebaikan, maksimalkan dan pertahankan.
Karena Ramadan adalah sebuah perlombaan yang membutuhkan semangat dan tenaga jangka panjang.
Dan kini, kamu sedang berada di tahap menuju garis akhirnya. Di tahap ini kamu juga akan melihat bahwa akan ada banyak teman-temanmu yang mulai berguguran. Mereka terlampau lelah. Habis sudah semua energi tercurah.
Padahal kita semua tahu dan pintar. Bahwa yang namanya sebuah perlombaan, pemenangnya akan ditentukan saat kakinya berhasil menginjak garis finish. Bukan di garis awal maupun di garis pertengahan.
Lihatlah perlombaan pacuan kuda. Saat pintu itu dibuka, semua kuda berlari ke depan. Awalnya langkah mereka hanya perlahan. Namun saat mereka tahu garis akhir sudah kian mendekat, mereka segera memaksimalkan kekuatannya dan saling beradu cepat.
Dan teruntuk para pencari keburukan, minimalkan dan lepaskan. Karena kalau di bulan Ramadan saja kamu tidak bisa mendapatkan pahala kebaikan, lantas di bulan apa lagi kamu bisa berbuat demikian?
Sadarilah, orang-orang yang tidak memiliki uang pun sudah terbiasa menahan lapar dan dahaga setiap harinya. Lantas apa bedanya kamu dengan mereka bila kamu berpuasa hanya bisa menahan lapar dan dahaga?
Lisanmu masih gemar berkata dusta. Penglihatanmu masih tak bisa dijaga. Pendengaranmu masih membutuhkan asupan ghibah.
Pesanku di 15 akhir Ramadan tahun ini, Bersikap tenang dan berwibawalah di penghujung puasamu. Janganlah kamu menjadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu serupa dan tak ada satu pun darinya yang berbeda.
(c) Sebastian Wahyu
Instagram : Sebastianwahyu_
Tumblr : sebastianwahyu.tumblr.com
0 notes
atilamrun · 5 years
Text
ramadhan #1
Kali ini tentang sebuah pekerjaan. Banyak orang yang meremehkan mengenai pekerjaan yang aku lakukan. Membanding-bandingkan dan menganggap remeh pekerjaan orang lain, padahal belum tentu dia pun bisa melakukannya. Begitu juga dengan aku, memiliki pemikiran yang sama. Merasa bahwa aku pun bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan orang lain, padahal belum tentu akan menghasilkan yang lebih baik dari lainnya. 
Pekerjaanku kali ini bertugas untuk mencocokan dan menyetujui berbagai macam dana yang entah itu milik siapa. Semua peraturan telah aku peraturi, insyaAllah, semoga tidak ada yang terlewat. Rasa percaya diri yang memuncak, semakin yakin bahwa diri ini bisa menghasilkan sesuatu yang dapat sejajar atau lebih baik dari yang lain.
Sampai pada akhirnya seorang pengawas memberi tahu, bahwa aku melakukan kesalahan. Fatal sekali. Aku salah menyutujui sebuah dana. Ya, contohnya seperti uang A aku buat untuk membeli pesanan B. Padahal A pun juga punya pesanan, sedangkan B belum melakukan pembayaran. Matilah aku. Mana uang untuk membeli tiket pesawat, 2 jutaan pula. Mana di awal puasa ramadhan. Ya Allah... Kenapa bisa terjadi seperti ini... Untuk bayar pesawat sendiri saja aku pun belum mampu, lah ini ngebayarin pesawat orang lain...
Mulutku langsung komat kamit baca mantra, maksudnya baca doa apapun agar aku terselamatkan dari kejadian ini. Aku mencoba tenang, sebisa mungkin aku bujuk B untuk melakukan pembayaran. Namun sungguh sayang, ternyata B ingin melakukan perjalanan di tanggal 7, sedangkan pesanan yang aku bayarkan di tanggal 8. Matilah aku...
Aku mulai berfikir, apakah aku harus menggunakan uang pribadi untuk membayar kerugian ini? Hah.. uang tabunganku saja belum cukup, ditambah baru juga kerja 11 hari disini, yakali? Gaji saja belum juga dapat. 
Lagi-lagi aku mencoba tenang, namun otak ini tak mampu untuk berkompromi lagi. Akhirnya aku bilang kepada ketua divisi. Aku coba terangkan apa yang terjadi. Ya satu-satunya jalan adalah membujuk B untuk melakukan perjalanan di tanggal 8. Karena stuck, akhirnya aku istirahatkan tubuhku untuk mengadu kepadaNya.
Pencerahan dariNya muncul, alhamdulillah tiket tersebut bisa direfund atau dikembalikan dengan dana. Namun dengan syarat, hanya kembali sekitar 80%. Aku yang masih bingung, harus apakah aku? Apakah aku harus transfer kerugian itu sekarang? Ketua divisi menyuruhku untuk kembali melanjutkan pekerjaanku.
Intinya, aku masih bingung. Menerka-nerka, rencana apa yang akan Allah beri kepadaku? Apakah aku harus bersodakoh kah di awal ramadhan? Apakah ini sebuah peringatan agar selalu berhati-hati? Dan apakah lainnya yang masih berputar di pikiran ini. Meski ada ucapan dari para petinggi bahwa, mungkin akan ganti dengan uang pribadi, mungkin dana dapat dimaklumi, tetap saja aku tak ingin yakin, meski mereka adalah seorang petinggi.
Memang hidup ini kita semua tidak ada yang tau akan terjadi seperti apa. Jalan yang kita lalui tidak tau akan memiliki ending cerita seperti apa. Namun terpenting, selalu tanamkan bahwa kita harus selalu berkhusnudzon kepada Allah, berbaik sangka akan segala takdirNya. Dari kita yang merasa yakin melakukan sesuatu, merasa bahwa yang kita lakukan adalah benar, tetapi bila Allah berkata lain, menguji diri kita dengan berbagai macam ujian, yakinlah dirimu bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan umatNya. (QS - Al Baqarah - 286)
Yang terakhir, jangan berharap kepada manusia. Meski orang lain menjanjikan sesuatu, bahkan atasan, dosen, bahkan teman kamu. Karena percayalah, "Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala." (Imam Syafi'i).
Semoga ada hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini. | 6 Mei 2019
0 notes
juliandika · 4 years
Text
Tumblr media
Kalau kita menilik sejarah, banyak peristiwa-peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadhan. Perang Badr, perang tabuk, Fathu Mekkah dan Pembebasan Andalusia adalah sekian peristiwa besar dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Ramadhan. Selain itu, tak lupa menyertakan momen proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia yang terjadi pada bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat dari Allah. Bulan dimana pintu surga dibuka lebar sementara pintu neraka ditutup. Setan-setan pun dibelenggu. Di Ramadhan pula Al Qur'an pertama kali turun dan peristiwa Lailatul Qadar terjadi. Namun disisi lain, jika menghubungkan bulan Ramadhan dengan peristiwa besar yang pernah terjadi, saya pribadi menyimpulkan kalau pada bulan ini pula momen titik tolak perubahan terjadi. Momen perubahan itu dapat terjadi pada individu, kelompok, masyarakat bahkan sampai pada sebuah bangsa. Pastilah pada saat itu ada Strong Why yang luar biasa untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen kemenangan yang sebenarnya. Ramadhan ini menjadi momen mentarbiyah diri menjadi pribadi yang lebih unggul.
Strong WHY Ramadhan apa yang mendasari kita melakukan kegiatan, kita sendiri yang dapat menemukannya. Semoga Ramadhan kali ini dapat menjadi momen perubahan diri kita untuk 11 bulan selanjutnya. Bahkan terus sampai nanti.
#ceritaramadhan
13 notes · View notes
buangsampah-blog1 · 7 years
Text
Jarak
Aku melihat jarak diantara kita. Kenapa? apa salahku? apakah aku bau? Hey, tapi tidak juga. yang lain juga berjarak satu sama lain. Lantas mengapa?
Ini sungguh mengganjalku. Apalagi jarang-jarang kita bertemu. Aku mencoba merapat kepadamu, wahai engkau yang berdiri di sebelah kananku. Tapi engkau malah menjauh. “Mari merapat,” kataku pada engkau yang di sebelah kiriku. Engkau acuh tak acuh, tetap teguh berdiri di tepi tengah kain sujudmu. Lucu. Sepertinya aku tidak boleh menginjak wilayah teritori kalian, dan kalian juga seperti tidak sudi melewati wilayah milik orang lain. Lucu. karena pembatas wilayah kita hanya ditentukan oleh selembar kain yang digunakan untuk alas kita menyembah Tuhan. 
Uh, gemas!
Wahai Ibu, Bapak, Mbak, Mas, Kakak, Adik, Mbah, dan semuanya. Ketahuilah, sajadahmu bukan kavling sholatmu. Selebar apapun sajadahmu, saf sholat tetap harus rapat dan rata. Seperti barisan tentara Yang Maha Kuasa. Apalagi ini adalah bulan dimana kesempurnaan setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya.
“Luruskan saf-mu, kerana sesungguhnya meluruskan saf itu merupakan sebahagian dari kesempurnaan solat”. (HR. Muslim, no. 433)
“Sesungguhnya meluruskan saf itu merupakan sebahagian dari mendirikan solat.” (HR. al-Bukhari & Muslim) 
“Sesungguhnya menegakkan saf (meratakan saf), adalah sebahagian dari kebaikan solat.” (HR. al-Bukhari)
Tidak bolehkah membawa sajadah lebar? Silakan. Ketahuilah, akan sangat bermanfaat jika sajadah besar tersebut digunakan bersama 2 atau 3 orang 
So please, jangan ada jarak diantara kita. Bukannya apa, aku ini manusia pendosa. sekali-sekali aku juga ingin dapat pahala dengan menyempurnakan ibadahku. Okay?
5 Ramadhan 1438
Tumblr media
1 note · View note
srisulastri · 5 years
Text
#ramadhan
Gara-gara ini bulan #ramadhan, aku ingin fokus ibadah saja. Jadinya pekerjaan lain terbengkalai. Rapat organisasi banyak dilewatkan. Janji banyak dibatalkan. Pekerjaan banyak ditinggalkan.
Gara-gara ini bulan #ramadhan, aku ingin fokus ibadah. Tidak banyak keluar rumah atau mesjid. Apalagi menemui orang-orang disekeliling. Tiba-tiba jadi seorang petapa dalam gua.
Gara-gara ini bulan #ramadhan, aku ingin fokus ibadah saja. Bahkan sekedar membantu pekerjaan orang tua di rumah pun lupa.
Gara-gara ini bulan #ramadhan, aku ingin fokus ibadah saja. Tugas-tugas kuliah dikerjakan seadanya. Atau bahkan ditunda?
Gara-gara ini bulan #ramadhan, banyak toleransi sama diri sendiri untuk menambah jam tidur misalnya, karena mengganti jam tidur yang berkurang diwaktu sahur.
Jangan mengkambinghitamkan #ramadhan. Bukan seperti itu memaknai #ramadhan. Ramadhan itu bulan jihad, saatnya kita berjihad melawan nafsu. Seorang muslim itu harus tetap tawazzun (seimbang) atara urusan dunia dan akhiratnya. Jangan karena #ramadhan malah jadi melupakan tugas-tugas dunia kita. Justru dibulan ramadhan harusnya kerja lebih giat, sosialisasi lebih kenceng, silaturahim lebih kuat. Project kebaikan dimana-mana tanpa harus mengurangi intensitas ibadah kita.
Tidak ada alasan juga untuk memanjakan diri dengan menambah jam tidur. Dahulu Rasulullah pernah perang dibulan Ramadhan dibawah terik matahari. Para sahabat banyak melangitkan ibadah dan mengurangi jam tidurnya, bukan menambah jam tidur. Bagaimana bisa kita bersantai-santai saja?
Jangan mengkambinghitamkan #ramadhan. Harus tetap seimbang antara ibadah dengan amanah-amanah kita didunia.
#ceritaRamadhan
1 note · View note
rchauliyasari · 4 years
Photo
Tumblr media
Alhamdulillah, Jumuah Barokah... Hari pertama menunaikan ibadah puasa Ramadhan yang sangat berkesan karena memang ini adalah kali pertama aku kembali berpuasa Ramadhan setelah 4 tahun terakhir menjadi bumil dan busui bagi kakak beradik Cimbuls. Sejujurnya hari ini terasa panjang sekali. Masih melakukan work from office di tengah pandemi dan cuaca terik yang cukup ekstrem. Belum lagi drama naik-turun emosi akibat ulah dan tingkah para bocil yang hmmm... sedap sedap ingin khilaf. Mohon maaf, namanya juga cuma manusia, mengeluh saja bisanya. Sore tadi pun tanpa sadar berencana mengajak anak-anak keliling mencari takjil di sekitar komplek, kalau beruntung siapa tahu bisa dapat takjil gratis yang biasa dibagikan oleh para dermawan di jalan-jalan seperti yang selalu jadi agenda selama Ramadhan. Sederhana, tapi amat dirindukan di masa karantina begini. Yang tadinya surau-surau tak henti memperdengarkan santri-santri tadarus Al-Qur'an, sekarang memutar rekaman/mp3 saja sudah bagus. Yang sebelumnya masjid-masjid penuh dengan jamaah salat tarawih, kini terpaksa menjaga jarak dan diharuskan tetap mengenakan masker saat salat. Aku? Tetap di rumah saja. Berbuka dengan takjil seadanya karena batal ke mana-mana. Sholat tarawih berjamaah sekeluarga. Insyaallah, bagaimana pun kondisi saat ini Ramadhan selalu menjadi momentum terbaik. Akan ada hikmah di balik setiap peristiwa. Sebagaimana kita dapat berbuka setelah seharian berpuasa, semoga segera tiba masa bumi akan sehat kembali, terbebas dari corona dan tulus berbahagia. @30haribercerita #cemara0424 #ceritamasakarantina #ceritaramadhan #ramadhanday1 #ramadhankareem #selamatmenunaikanibadahpuasa #selamatberbuka #takjil #minumankopi #dalgonacoffee #instacoffee #instaramadhan #instamoment https://www.instagram.com/p/B_XfaS3gIMA/?igshid=11l5d95u3prx0
0 notes
nurilsworldblog · 4 years
Video
تقبّل الله منا و منكم، اللهم تقبّل يا كريم⁣ ⁣ Lantunan yang sangat dirindukan sebelumnya dan malam ini saat pertama lantunan itu terdengar hingga sebulan penuh kedepannya, sungguh tak terasa butiran itu mengalir saat ku ucapkan niat akan menjalankan puasa esok hari, benar hari mulia itu telah datang, hari dimana seluruh umat muslim berlomba-lomba dengan kebaikan pribadinya, umumnya Di awal Ramadhan ini semua terbiasa dengan membuat tumpukan agenda ibadah yg akan di jalankan seperti: tahajjud, baca Qur'an one day one juz atau lebih, Dhuha dan ibadah lain². Tapi pertanyaannya Istiqomah kah kita selama satu bulan penuh menjalankan semua agenda baik itu ? ⁣ Jujur Tenang dan damai dapat melaksanakan tarawih sampai tuntas, banyak unek2 yg tak bisa ku ungkapkan saat menjalankan tarawih ini, mungkin agak lebay kalian mengira tapi ini faktanya malam pertama ini serasa teguran keras untuk diri sendiri, teguran akan perbaikan dan kualitas diri yg harus lebih baik, malu rasanya diri ini karna sering berbuat dosa. Ya Allah hamba takut Ramadhan ini seperti yang sudah-sudah hanya menjadi sekadar ritual tahunan, yang tidak berdampak pada perbaikan. Yang hanya semangat di awal dan mulai goyah ditengah hingga gulung sajadah di akhir 😢 نعوذ بالله #latepost #ramadhan #ramadhantiba #ramadhanstory #puasaramadhan #haripertama #ceritaramadhan #semangat #allahummayassirwalatuassir (di Pondok Pesantren Nurul Huda) https://www.instagram.com/p/B_6pxIRARmRKaNFyRGWUv7ypOcmGImfd0ItDRU0/?igshid=qfyo7a41xpfg
0 notes
cindytaseptiana · 3 years
Photo
Tumblr media
Bismillaahirrahmaanirrahiim... Dua malam pertama kami ke masjid untuk shalat Isya dan Tarawih berjamaah. 🥰 Tak semudah itu memang memutuskan untuk keluar rumah. Seperti tahun sebelumnya, dimana kami hanya tarawih #dirumahaja 😔 Demi melepas rindu ini, kami memberanikan diri. Setelah melihat kondisi keluarga dalam keadaan sehat, kami pun berangkat.💪🏻 ✅ Masker ✅ Hand Sanitizer ✅ Sajadah Pribadi ✅ Wudhu dari rumah ✅ Ikuti aturan jaga jarak ✅ Tak salaman setelah shalat Setelah itu, berserah diri kepada Allah SWT. Semoga kami diberi perlindungan, kekuatan, kelancaran, dan keberkahan dalam menjalankan segala bentuk ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Aamiin yaa mujiibas saailiin 🤲🏻 #tarawih2021 #ramadhan2021 #tarawihmasapandemi #ceritaramadhanbundyta #sawanganresidenceideal #masjidbabussalam #BundytaBercerita #CeritaRamadhan (at Sawangan Residence Ideal) https://www.instagram.com/p/CNo0C5FHMA-/?igshid=9k76jue0q633
0 notes
naaa-story · 7 years
Text
Ramadhan ...
Sebentar lagi ramadhanMu berlalu, Dalam hati, Rasanya sedih ditinggalkan oleh Bulan yang penuh berkah, Kita hambaNya, belum tahu apakah masih bisa bertemu lagi dengan bulan yang bahkan ketika kau istirahat sejenak menjadi pahala, . Bulan yang semua kebaikan pahalanya dikalikan dengan berlipat ganda.. ==== Ramadhanku tahun ini, Banyak hal yang kupelajari, Bukan hanya menjadi lebih sabar akan segala hal dalam hari-hariku, Namun menjadi ikhlas, Menjadi manusia yang lebih baik, Menjadi lebih dekat lagi dan lagi dengan ALLAH SWT, Seolah bahagia selalu melindungiku dan mengeliliku selama Ramadhan ini, Seolah rasa syukur tak pernah terputus, The feeling i can't describe with a words.. === Di lain hal, Terasa euforia bahagia yang lain disaat Ramadhan menuju akhir, Aku yang berada jauh dari keluarga, Kemudian bisa pulang kerumah dan tinggal beberapa hari lebih lama dengan keluargaku, Larut beberapa hari lebih lama dalam hangatnya kebersamaan yang hanya bisa kurasakan setahun sekali, Karena pulang yang sebenarnya pulang hanya bisa terasa disaat seperti ini. ==== Alhamdulillah.. Semoga Ramadhan ini menjadikan kita semua manusia yang lebih dekat denganNya, Semoga ibadah kita selama Ramadhan menjadi berkah untuk kita yang menjalankannya, Dan semoga doa-doa kita selama Ramadhan ini bisa segera di kabulkan satu persatu olehNya, Aamiin Ya Rabb, 🙏🏻🙏🏻 -NAstory
0 notes
growth-over-norm · 7 years
Text
Kalau ramadhan, saya yang paling sering request ke mama untuk masakan buka puasa -dengan paksa. Iya, maksa. Kalau ngga dibuatkan, manyun. Padahal ya kalau minta sesuatu, jarang sekali ikut bantu. Sedih sebetulnya. Daerah teritorial mama hanya sebatas dapur dan pasar. Sementara saya harus hinggap ke sana ke mari, yang lokasinya jauh dari dapur mama. Dua hari lalu, saya minta dibuatkan cocktail buah. Dan mama membuatkannya. Padahal mama begitu repot. Masak terus. Tapi kalau saya minta sesuatu, kalau bahannya ada, pasti mama buatkan. Waktu tarawih di masjid, saya biasa sebaris dengan ibu-ibu. Kalau sedang jeda, saya memperhatikan ibu-ibu ini. Mereka terlihat lelah, ngantuk. Tapi mereka enjoy saja. Mereka ceritakan kegiatannya sehari itu dengan santai. Saya membatin, pasti mama juga begini. Terlalu sering masak, pasti capek. Ditambah lagi, pesanan masakan saya. Tapi mama enjoy saja. Besoknya, saya tidak minta dibuatkan apa-apa. Teh manis juga sudah nikmat kalau minumnya sambil mengingat siapa yang membuat. Tadi siang, waktu ingin berangkat ke kampus, mama sedang memotong ubi merah. Katanya dengan bangga,"Mama bikin kolak nih." Saya sedih. Sedih sekali. Karena saya tidak bisa berbuka puasa di rumah, padahal mama sudah menyiapkan ta'jil terbaiknya -tanpa saya minta. Seharian di kampus, saya memikirkan mama. Saya ingin segera pulang. Segera. Tapi ya tapi. Saya harus tahan. Sesampainya di rumah, tepat sekali dengan adzan isya. Dan lagi, saya harus menahan. Saya baru bisa makan kolak mama, sehabis tarawih. Saya jadi teringat tulisan Kurniawan Gunadi tentang targer ibadah sosial. KG bilang, kebanyakan dari kita sibuk dengan target ibadah pribadi dan sedikit memikirkan target ibadah sosial. Kalau dipikir-pikir, bukankah hal-hal yang dilakakukan ibu, seperti menyiapkan makanan spesial untuk keluarganya selama ramadhan juga bagian dari ibadah sosial? Kalau saya berbuka puasa di rumah, insyaa Allah biasanya waktu magrib tidak meleset jauh. Isya dan tarawih pun demikian. Tepat waktu. Karena tidak terlena dengan agenda hahahihi dan selfie setelah berbuka. Kalau mama masak yang spesial, pasti saya bergegas pulang. Kalau saya pulang dan berbuka di rumah, ibadah insyaa Allah aman. Hal-hal yang dilakukan seorang ibu di bulan ramadhan menjadikan ramadhan keluarganya menjadi maksimal, bukan? Menjaga orang lain, selain dirinya, agar khusyuk beribadah di bulan ramadhan. Tidakkah pekerjaan yang dilakukan ibu adalah bagian dari kerja sosial? Ibu itu pahlawan ramadhan. Jangan lupa mendoakan. ♥ 9 Juni 2016
0 notes
azmihanifah · 4 years
Text
4 Ramadhan 1441 H
Pagi ini dipenuhi dengan semangat, memang benar. ketika hari diawali dengan hal hal produktif, sepanjang hari energi postif muncul dengan sangat menyenangkan.
hari ini, menyusun ulang tentang finansial, memilah milah kegiatan wfh selama ramadhan, evaluasi kebutuhan keinginan, dan ternyata secetek ini ilmuku.
upgrade dengan dengerin kajian podcast, yutub, dan belum kesampaian baca baca buku ttg finansial dan bisnis.
ada banyak sekali harapan di ramadhan ini. sampai sampai urusan mudik yang entah bagaimana nanti menjadi sedikit teralihkan.
aku tak ingin semua kacau hanya karena memikirkan sesuatu yang sungguh sungguh belum pasti. salah satu caranya hanya dengan menjalani, sampai pada hari tersebut nanti.
seperti apa hasilnya, Allah yang berhak memutuskan. aku hanya bisa ihtiar, berdoa, dan menyibukkan diri seproduktif mungkin.
terima kasih diri, untuk hari ini.
untuk tetap komitmen dengan dhuha 6 rakaat dan tilawah 2 juz perhari.
besok dipertimbangkan untuk apresiasi.
semoga esok, ada cerita yang lebih menginspirasi.
#ceritaramadhan
#menulistiaphari
0 notes
juliandika · 4 years
Text
Tumblr media
Saya bersyukur masa kuliah dulu dipertemukan dengan orang-orang baik yang juga mengajak dalam kebaikan. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Surabaya, dipertemukan dengan senior-senior yang menjadi teladan (kemudian sekarang saya sadar, bahwa itu Allah yang mengatur).
Bertemu dengan mereka, merubah hidup saya 180 derajat. Dari kehidupan SMA yang suka nongkrong sana sini, pacaran, jarang ngaji dan jarang ke masjid. Kemudian atas ajakan teman-teman serta hidayah dari Allah, saya selalu mengusahakan untuk sholat di masjid, ngaji dan ikut liqo. Serta ikut dalam jamaah kebaikan di kampus yang terhimpun dalam SKI. Sekali lagi semua itu bisa terjadi atas hidayah Allah melalui ajakan teman-teman yang baik.
Saya selalu ingat bagaimana dulu itu, setiap Ramadhan seperti sekarang ini, menyiapkan takjil tiap sore. Kadang juga bantu2 nyiapkan kajian. Sederhana. Namun saat2 itu justru jadi saat yang indah. Dimana saya bisa berkumpul dengan mereka, orang-orang baik yang mengajak dan saling memberi nasihat dalam kebaikan.
Dari merekalah juga saya belajar Islam. Mulai dari menjadi pribadi yang sesuai Islam, berdialektika dan berdiskusi tentang Islam sampai bagaimana menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Masa itu sungguh masa yang terlalu berharga jika dilupakan. Jika Allah berkenan dan menganggap pantas diri ini untuk masuk ke surga, saya ingin dipertemukan dengan mereka sekali lagi.
#ceritaramadhan
1 note · View note
ichigoichiyo · 7 years
Photo
Tumblr media
*Lebaran Kali Ini* Rasanya baru kemarin mempersiapkan diri menyambut Ramadhan. Kini, Ramadhan udah say goodbye aja. Sedih? Ih, berasa pencitraan sih kalau bilang sedih doang tapi ternyata ga maksimal ibadahnya kemarin. Berasa pencitraan juga kalau bilang kehilangan tapi ternyata akhlak dan adabnya masih aja ga bener. Berasa pencitraan kalau bilang bakal rindu banget tapi ternyata hari ini sampai 11 bulan berikutnya masih weh sama kelakuannya seperti sebelum Ramadhan kemarin. Jleb ya? Santai, ini mah semacam selftalk aja. Objeknya saya sendiri. =========================== ... Mungkin Allah mau ngetes kali ya, tentang apa yang selama ini saya bilang, bahwa saya mau jaga mama, saya mau rawat mama dulu sampai nanti menikah, kalau bisa malah bawa serta mama juga kalau nanti udah nikah (udah nyambung ke situ aja, Chi? Hihi). Allah mau nguji, selaras atau ga perkataan dengan perbuatan. Kalau menjaga mama, merawat mama saat beliau sehat mah semua anak juga bisa kalii. Tapi saat sakit? Well, saya baru ngerasain memang ga mudah. Orangtua yang terkena stroke itu udah kayak bayi aja, tapi bayi gede. Semuanya harus dibantuin. Mulai dari makan, minum, pakai baju, bersihin badan, pas buang air besar-kecil sampai duduk pun harus dibantu. Kakak sering ngingetin kalau saya mulai ngeluh (dasar tabiat manusia), “Chi, bersyukur Allah kasi ujian ini sama kita. Kita jadi tau gimana susahnya mama dulu ngerawat kita saat lahir dan ga bisa ngapa2in. Ga ada tuh ngeluhnya saat lelah ngasi makan kita. Ga ada tuh jijiknya waktu bersihin kotoran kita. Dan itu selama bertahun-tahun. Lah kita? Belum ada sebulan juga.” Allah, ini belum apa-apa dibanding pengorbanannya. BELUM ADA APA-APANYA!!! CATAT! UNDERLINE! BOLD! ITALIC! ... For more stories, visit this dusty blog on http://susanthink.blogspot.co.id/2017/07/lebaran-kali-ini.html?m=1 😉 Jadi ini ceritanya memasuki awal tengah tahun akhir, mau mencoba berjuang menjalankan kembali target "kontinyu menulis-nya". Mudah-mudahan ga kayak gelombang yang turun naik (lagi).. haha.. Anyways, selamat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih hebat setelah tempaan di bulan Ramadhan ya, gaes! :D #ceritaramadhan #lebaran2017
0 notes