#comspire2017

[persuasion-comspire-blog]

Nanda

Nanda Flashiela Afedra, gadi kelahiran Jakarta 7 September 1999 ini punya zodiac yang sama dengan aku, yaitu virgo. Nanda orangnya easy going banget, tapi minusnya dia orangnya emosian. Kalau dia udah gasuka sama orang, cenderung gamau ngobrol sama orang itu. Menunggu orang yang suka ngaret bukanlah masalah buat nanda selama keterlambatannya masih wajar dan ada temen nunggu. Soal berbiacara di depan umum nanda masih suka malu terkadang, tapi dia bilang kalau udah familiar sama lingkungan itu pasti dia lebih luwes dan cuek aja.Kalau dibilang virgo itu perfeksionis orangnya, tidak dengan nanda. Untuk yang ini Nanda setuju nih, ternyata dia seperti virgo lainnya,susah ditebak isi hatinya, pandai banget nyembunyiin sesuatu yang sedang terjadi di dirinya. Oh iya, kalau nanda lagi ga mood jangan coba coba pancing emosinya ya.

Lisha

Khalisa Farhanah

Khalisa Farhanah, biasa dipanggi Lisha, lahir pada tanggal 9 September 1999. Aku sama Lisha punya golongan darah yang sama, yaitu O. Di keluarga Lisha yang goldar O cuma dia seorang, anggota keluarga lainnya goldar A. Dalam wawancara ini, ada beberapa sifat Lisha yang memang related dengan sifat goldar O antara lain:

·         Kalau udah berpendapat, argumennya cenderung sulit untuk dipatahkan, karena itu lisha terkadang sering dianggap keras kepala

·         Terlalu memikirkan kata-kta orang lain

·         Suka ceplas ceplos dan apa adanya kalau berbicara, straight to the point

·         Suka dengan hal yang romantic, tetapi bukan sekelas gombalan

·         Seneng banget kalau lagi punya barang baru, tapi lama-kelamaan suka lupa ngerawat barang itu

Eqy

Ariefqy Noermansyah

Panggil saja Eqy, cowok kelahiran Palembang, 26 Juni 2000 ini memang merupakan asli keturunan kota pempek nih, bukan numpang lahir aja. Sekarang Eqy selama berkuliah di UI nge kos di kutek. Jadi aku dan Eqy lahir di provinsi yang beda, aku sendiri lahir di Provinsi DKI Jakarta, ya walaupun tinggal dari kecil di Bogor sih. Eqy cerita di Palembang itu panas banget, jadi bikin mager kemana mana, tapi hal itu gak ngebuat Eqy jadi ga nyaman sama Palembang. Menurut dia, sampai saat ini belum ada perbedaan yang mecolok tentang suasana di depok dan di daerah asalnya, karena dia bilang di depok Cuma baru muter ui sama daerah kosan aja, jadi sebenarnya belum banyak tau tentang suasana asli depok. Tapi… bahasa emang beda banget di Depok sama di Palembang. Eqy merasa lebih nyaman di Palembang karena memang itu udah jadi tempat tinggalnya sejak kecil, tapi bukan berrati dia juga ga nyaman di depok, mungkin karena belum terbiasa aja.

 Gieshania Pitaloka

Aku dan Gie berasal dari SMA di provinsi yang berbeda, Aku dari SMAN 3 Bogor, Gie dari SMAN 2 Tanggerang Selatan, memang dari kecil Gie ini bersekolah di Tanggerang Selatan. Budaya yang menurut dia paling kentel di sekolahnya, kalau di organisasi manggil senior bukan dengan sebutan kakak, tapi aa dan teteh. Gie merasa nyaman banget sekolah, katanya kalau disuruh pindah ke Jakarta dia gamau. Perbedaan dalam hal berteman di UI dan di SMA dulunya, kalau dulu zaman SMA semua masih mau kenal satu sama lain dan belum ada peer group gitu, dan… di UI anaknya ambis ambis semua kata Gie(tapi yang ini bagus sih memotivasi).

Alma

Genre film kesukaan aku dan Alma beda banget, Alma suka film horror, aku sukanya film romantis. Dia suka film horror karena kalo nonton tuh ada adrenalin tersendiri, enjoy teriak teriak gara gara ketakutan apalagi di bioskop bener bener dukung suasana banget.

Film horror favorit Alma sepanjang masa adalah Insidious 1 sampai 3 bener bener serem se seremnya. Tulisan Ínsidious di awal aja udah bikin merinding, belum lagi background musiknya yang bikin suasana makin mencekam, make up dan actingnya totally memuaskan banget.

Alma lebih prefer film horror luar negeri, 100%. Why?karena horror indo katanya tuh gaada apa apanya, ceritanya masih ga logis dan pengambilan gambarnya masih kurang jadi ga kena gitu suasana horrornya

Gabriel

CATS. We’re both phobia to cats.  Kita berdua bener bener takut sama semua jenis kucing. Kalau Gaby phobia kucing karena dulu waktu kecil dia mau ajak main kucing terus mau pegang buntutnya, kucingnya malah nyakar. Dan emang udah bawaan ibu nya gak suka kucing juga.

Reaksi kita berdua sama banget kalau tiba-tiba ada kucing ngedeketin kita. LONCAT. TERIAK. RIBET, that’s exactly what we do.

Kita berdua sama sekali gaada niatan buat ngilangin phobia kita terhadap kucing

[watchdog-comspire-blog]

If we ever think about great places to spend on holiday, most of us might have thought about going to Europe, eastern part of Asia, or other mainstream places that always get really crowded. Though, crowd is a sign of quality; the perfect indication for tourists to know that the place worth to travel to. Hence, this makes people go to the same place that others always go. 

What if we explore further? How about going beyond the boundary? Surely there are a lot of breath-taking scenery and stunning historical sites on this world that we can visit.

For example, a beautiful country named Algeria.

Algeria, widely known as People’s Democratic Republic of Algeria, is a sovereign state in North Africa on the Mediterranean coast. People, especially those who live in eastern part of the world such as Indonesia, might have not heard a lot of this country. Although Algeria is not very well-known for their tourist destination, its beautiful places has a lot of potential for world-level tourist attractions.

A great companion who’s befriending me for years, 23-year-old Algerian magister student who is called Himo (not real name), gladly enlightened me about the beauty of Algeria. There are four places that he emphasized—greatly recommended—if we ever visit this lovely country.

The first location is Martyrs' Memorial. This landmark is an iconic concrete monument commemorating the Algerian war for independence. It is located in Algiers, the capital city of Algeria.

The monument is intently built enormously and located on the highest point of the city so the citizen can see it from afar while lingering the freedom they had achieved. Truly a masterpiece if seen in the eyes of architects and engineers.

Jardin d'Essai du Hamma (Botanical Garden Hamma) is the second location that he recommended. It holds 58-hectare botanical garden and is located in the Mohamed Belouizdad (formerly Hamma-Anassers) district of Algiers. There are currently an estimated 1200 different species of plant in the garden.

There's an interesting fact that the interviewee mentioned which may catch your attention. Algeria imported a lot of trees overseas, including Indonesia, in order to make the tourists feel overwhelmed. Visiting this heavenly garden would feel like you’ve already visited forests—or at least, touch the trees—from other countries.

My favorite one is Tipaza, a port city of an old trading-post conquered by Ancient Rome. The ruins that are left by Roman Government is the one that makes this city valuable as Tipaza is one of the most popular tourist destination in Algeria.

Tipaza is also located near the sea; another factor that greatly pleasures the tourists. The gentle breeze and the calming blue waves are the perfect complement for the orangey ruins that makes this city as a whole.

Last but not least, Monuments aux Morts de Constantine. Monument aux Morts is the name of French war memorial, established to commemorate the losses of World War I. Since this country was colonized by French, they decided to put one of it in Constantine, Algeria.

Marvelous, isn’t it? This country indeed has potentials to become a famous tourist’s destination; it has plenty of attractive historical sites and gorgeous landscapes.

However, those four are just teeny-tiny examples of Algeria’s grace.

After seeing delightful sites of a country in far west, have you changed your mind? Instead of going to the same place as the majority of 'normal tourists’, why don’t you try something different and invest your time to this country? Surely, it will be a wonderful experience.

However, there is one influental things you need to know when you visit this country. Algeria is not an English-based country, so Arabic and/or French is heavily needed.

Another great challenge to visit a faraway country, right?

This article is made in English as a tribute to an old friend of mine who is featured in this article, Himo.

All photos you have seen on this article also belongs to the exact same person.

[rethoric-comspire-blog]

Nama saya Ariefqy Noermansyah. Saya berkesempatan untuk mewawancarai salah seorang teman saya, yang merupakan mahasiswa Departemen Krimonologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017, yaitu Muhammad Alviansyah Hidayat. Saya mengangkat judul “What Makes Pinkfong’s Baby Shark Gain Attention.” Hal ini karena saya melihat, beberapa bulan terakhir, lagu ini sangat booming di masyarakat, terutama di kalangan anak-anak. 

Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=gX2gOpgoTgw

[feedback-comspire-blog]

Berbagi Cerita Senior

Tia Regita

Kak Tia Regita atau yang akrab di panggil Tireg saat ini sedang sibuk menjabat di Departemen Olrah Raga BEM FISIP UI. Saat ini kak Tireg sedang menjadi wakoor acara liga fisip ui 2017.

Rifqi Muzakki

Kak Rifqi Muzakki ini biasa kita kenal sebagai kak Raja. Sekarang ia sedag sibuk menjadi presidium kota bergerak yang dibawahi oleh departemen kajian dan aksi strategi bem fisip ui. Pesan dari kak raja, jadilah seperti gelas yang setengah penuh, jangan menjadi gelas yang terlalu penuh atau terlalu kosong.

Kak ifan sangat menyukai sesuatu yang berhubungan dengan uang. Untuk dapa t mendapatkannya, kak ifan memiliki beberapa usaha sendiri yaitu perencana pesta, peneliti dan lain-lain. Kak ifan mulai menekuni dunia bisnis sejak ia SMA, dimulai pada saat ia ingin membeli suatu baju akan tetaoi tidak memiliki uang sehingga ia memutar otaknya bagaimana agar dapat membeli baju tersebut. Walaupun menekuni bisnis sejak sma, bisnis hanyalah merupakan sebuah hobi.

[structuration-comspire-blog]

BERBAGI CERITA SENIOR PART 2

Kali ini aku mewawancarai mentor kelompok Comspire-ku, yaitu Siti Wulandari atau yang biasa dikenal sebagai Tiwul!! Kak Tiwul adalah mahasiswi komunikasi 2015 yang mengambil peminatan Hubungan Masyarakat. Kami saling berbagi cerita mengenai kehidupan di kampus ini. Kak Tiwul bercerita mengenai bagaimana ujian-ujian dilaksanakan di kampus (mumpung sebentar lagi mau UTS hehe). Pesan Kak Tiwul adalah "Kalau bisa jangan SKS!" ia pernah menggunakan Sistem Kebut Semalam tapi itu berujung tidak baik baginya, "Kalau bisa setiap hari baca lagi aja materi pelajarannya di kosan kalau lagi gabut biar nanti kalau lagi mau ujian, recall-nya nggak banyak-banyak banget." tambah Kak Tiwul.

[audience-comspire-blog]

1. Kak Ocha

Wawancara sm kak ocha kemaren seru banget. Kita banyak ngobrol soal BEM, dan pengalaman kak ocha selama di BEM. Kak Ocha menjadi staf di biro dana usaha. kesibukannya skrg yaitu mengurus acara grafity. Kak ocha juga tahun depan bakal ke australia nih untuk ngelanjutin studinya disana, karena kak ocha dari program kki. sukses terus ya kak ocha! :D

2. Kak Habibi

Aku wawancara kak habibi di gekom sama temen2. kita banyak nanyain soal hmik. Kak habibi sendiri sudah 3 tahun berada di hmik, mulai dari jadi staf, kepala biro keuangan, sampai di jabatannya sekarang yaitu wakil ketua hmik. Alasan kak Habibi mengabdi ke hmik adalah adanya keinginan untuk continue the legacy. Pesan kak habibi, lakukan segala proses dengan ikhlas dan serius karena apapun kedepannya ditentukan oleh proses tersebut.

3. Kak Btari Nadine

Kak nadine mengambil peminatan jurnalisme. Menurutnya, Jurnalisme sebenarnya seru, cuma cukup bosen kalau lagi sit in. Kak nandine juga banyak cerita soal pengalaman magang. Kak nadine baru aja selesai magang di kibar. Ia mendapat info magang dari oa comm student info. Kak Nadine juga kasih tips tips buat yg mau coba magang. Pesen kak nadine yaitu have fun di komunikasi dan dibawa santai aja :)

4. Kak Raja

Dengan topik mahasiswa absurd, wawancara sm kak raja topiknya macem-macem banget. Kak Raja menjadi staf departemen kastrat BEM FISIP 2017. Selain itu, banyak juga kesibukan kepanitiaan lain. Dari semester 1, kak raja udah ikut banyak banget kepanitiaan. Menurut kak raja, semua itu gaperlu dianggap beban untuk bisa membagi waktunya. Selain itu, kita juga ngobrol-ngobrol banyak hal. Wawancaranya santai bgt dan fun banget deh pokoknya!

[framing-comspire]

Iseng? Jadi reseller!

Sekarang, banyak sekali bisnis-bisnis baru yang bermunculan, mulai dari online shop sampai toko oleh-oleh. Kebanyakan bisnis yang baru muncul tersebut dirintis oleh anak muda yang merasa bahwa mereka bisa mencari tambahan uang lewat bisnis tersebut Namun, apakah berbisnis harus selalu dengan membuka usaha baru? Sepertinya tidak, berbisnis bisa saja dimulai dengan menjadi agen penjual sebuah barang milik orang lain terlebih dahulu, karena dari situ, pemuda bisa belajar terlebih dahulu sebelum memulai bisnisnya sendiri. Hafsah contohnya, ia memulai belajar bisnisnya dengan menjadi reseller buku agenda UI. Ia menjalaninya saat duduk di kelas 12 SMA. Awalnya ia hanya melihat tawaran untuk menjadi reseller agenda UI, kemudian ia tertarik dan akhirnya mendaftar menjadi agen penjualan buku tersebut.

Ternyata tidak semudah yang ia kira, ia harus melalui seleksi sebanyak 2 tahap untuk dapat menjadi reseller agenda UI. Ia harus datang terlebih dahulu ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI untuk mendapat pengarahan dan lain-lain. Baru kemudian dapat menjualnya. Dari situ ia belajar mengenai cara menghitung keuntungan, menghitung modal yang harus digunakan sehemat mungkin, dan belajar cara menawarkan barang yang baik kepada calon pembeli. Wah, ternyata tidak semudah yang ia kira. Beruntung, hafsah saat itu tinggal di sekolah berasrama yang dihuni oleh kurang lebih 500 orang, ia jadi memiliki calon pembeli yang terhitung banyak. Apalagi, sangat banyak siswa di sekolah tersebut yang berkeinginan melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. Hafsah berhasil menjual sekitar 100 buku agenda UI, dimana satu buku ia jual seharga 75.000, waah, lumayan juga ya. Ia berhasil mendapatkan Rp7.500.000 dapat penjualan tersebut. Eits, tetapi itu belum dihitung modal awal loh. Modal awalnya 3.000.000. Hmmm tetap untung ya? Belum lagi, ternyata ia di nominasikan sebagai penjual terbanyak yang akan mendapat hadiah ke Singapura, tetapi sayangnya ia sedang mengikuti Ujian Nasional saat trip tersebut berlangsung. Sekarang, hafsah sering menjadi reseller-reseller produk lain, seperti oriflame, karen dengan itu dia bisa belajar banyak hal. Menurut hafsah, anak muda sekarang harus bisa mandiri, apalagi ia pribadi yng samgat suka belanja, jadi tidak enak rasanya jika terus-terusan minta uang ke orangtua. Hafsah tertarik untuk membuka bisnisnya sendiri, namun ia merasa belum cukup ilmu dan modal untuk membuka usahanya. Jadi, sekarang ia masih terus belajar dan terus iseng-iseng menajdi agen penjualan barang. Hmm, bisa dicoba nih guys buat kalian yang merasa ingin bisnis tapi masih ragu untuk memulainya

[hegemony-comspire-blog]

Ketertarikan yang Membawakan Hasil

Berawal dengan ketertarikannya dibidang fashion, Laras Shintya mengembangkan ketertarikannya itu menjadi sesuatu yang menghasilkan uang. Perempuan yang gemar disapa laras ini mengaku sudah terbiasa berbisnis sejak SMP. Apapun yang memberinya peluang untuk mendapatkan keuntung akan ia lakukan. Walau dengan latar belakang keluarga yang berkecukupan tidak membuatnya malas untuk bisa melatih softskillnya di bidang bisnis. Ditambah lagi dengan umurnya yang semakin dewasa saat SMA ia pun memperdayakan kemampuannya di bidang designnya itu dengan bisnis jasa design kartu nama. Melihat peluang yang cukup besar diwaktu yang pas itu di gunakan dengan baik. Ia banyak mendapatkan keuntungan yang memuaskan dengan bisnis kecil-kecilannya itu. .Dengan bekal pintar dalam berstrategi bisnisnya itu pun ia buktikan dengan membuat clothing line pertamanya diumur lima belas tahun. Bersama 3 orang teman SMAnya, ia merintis bisnis pakaian yang bernama VIÉR yang berarti 4 dalam bahasa Jerman. Tetapi karena kesibukan mereka dikala SMAnya yang sangat padat clothing linenya itu tidak dapat ditekuni lebih jauh lagi

Untuk melanjutkan studi S1, Laras shintya memutuskan untuk memilih bidang manajemen. Di SMA Laras memang termasuk siswa yang mempunyai nilai di atas rata-rata. Disela waktunya yang padat dalam bidang organisai dan kepanitiaan, ia selalu menyempatkan dirinya untuk belajar dengan tekun. Dan ketekukannya itupun membuahkan hasil. Nilainya yang diatas rata-rata itu membuatnya mendapat undangan (jalur prestasi) dari Universitas Indonesia pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Untuk mengisi liburan panjangnya selama 4 bulan itu Laras menyiapkan konsep untuk membuat bisnis barunya. Kali ini ia menjalankan bisnisnya sendiri. Dengan membuat konsep yang matang dan mencari barang yang akan di jual secara memungkinkan (dalam arti dari segi bentuk, bahan, dan harga) ia pun merilis brandnya tersebut. “EARRIBLY” adalah sebutan untuk brandnya tersebut. “EAR+ABLE+Y Dari situ namanya berasal, sebenernya gue buat nama itu biar gampang diingetsih sama orang” begitu kata pembisnis muda yang satu ini. Atas dukungan orang-orang terdekatnya ia mengaku semangat dan bangga bisa merilis brans dengan konsep yang matang. Earribly menjual berbagai model anting. Dengan bantuan dunia internet yang sedang gempar-gemparnya dikalangan anak muda ini memudahkan baginya untuk berjualan. Ia menjual brandnya itu melalui instragram. Dengan id @earribly dan mesesannya melalui line yang tercantum pada id tersebut. Untuk pemasarannya ia memanfaatkan teman-temannya untuk membantu mempromosikan di instagram masing-masing. Selain itu ia juga meminta remaja eksis atau remaja yanh mempunyai follower banyak di media sosialnya. Dengan caranya seperti itu anting-anting yang dia jual dengan cepat terjual habis. Selain mendapatkan keuntung yang cukup besar ia juga mengaku bida belajar banyak dalam dunia bisnis yang ia tekuni selama ini. Banyak yang bisa dijadikan pelajaran untuknya di dunia kerja yang akan datang.

[conglomeration-comspire-blog]

Alas Kaki Seharga Satu Unit Motor, Ini Kata Penjual

Sepatu memang salah satu kebutuhan primer bila mengacu pada prinsip "sandang, pangan, papan". Namun, bila harga sepatu memerlukan kocek hingga jutaan rupiah, masih bisakah kita menyebutnya kebutuhan primer?

Excel Susanto (19), yang saat ini menempuh pendidikan manajemen bisnis di Universitas Pembangunan Nasional Jakarta, mengaku bahwa sepatu, khususnya sneakers, adalah barang tersier. Apalagi, saat harga satu pasangnya bisa setara dengan harga satu unit motor.

Sejak duduk di bangku SMP, Excel jatuh cinta pada sneakers dari berbagai merk dan model. Tanpa disadari, mengoleksi sneakers akhirnya menjadi hobinya. Ia rela menggunakan uang tabungannya sampai jutaan rupiah hanya untuk mendapatkan satu pasang sneakers impiannya. Namun, saat memasuki bangku SMA, Excel mulai berpikir untuk menjadikan hobinya ini sebagai peluang bisnis. Di titik inilah muncul niat Excel untuk merintis usaha kecil-kecilan sebagai penjual sneakers secara online. Walau usianya kala itu masih enam belas tahun, namun keuletan dan semangat belajarnya di dunia bisnis nyatanya berhasil membuat online shop Benz Store bertahan sampai saat ini. Kerennya lagi, hampir seluruh sepatu yang dijual adalah barang impor yang memang tidak banyak dijual di Indonesia. Excel memang mempunyai perpanjangan tangan untuk mendapatkan sneakers-sneakers dari penjuru dunia itu. Namun, tidak jarang juga Excel membelinya sendiri bila sedang berlibur ke luar negeri. Seperti bulan Agustus kemarin, sepulangnya dari Eropa, Excel membawa pulang kurang lebih lima belas sepatu limited edition yang siap dikirim ke rumah pelanggannya. Dibantu dengan saran dan ilmu dari anggota keluarganya yang juga pebisnis, Excel dapat memperkaya pengetahuan di dunia marketing dan accounting. Meski sudah banyak belajar, namun tetap saja ada keluhan yang pernah datang dari salah satu pelanggan. Cacat fisik dari kardus pembungkus sepatu, misalnya, menjadi keluhan salah satu pelanggan berdomisili di Pekanbaru. Walaupun hal ini bukan kesalahan Excel secara langsung, namun Ia tetap menanggapi keluhan itu dengan sabar, dan sebisa mungkin menindaklanjuti serta memberikan pertanggungjawaban. Melalui media sosial Instagram, sepatu-sepatu sneakers dari berbagai merk ternama di dunia, dijual dengan harga 'miring' di akun @benzstoreid. Alasan Excel berbisnis via online selain mudahnya mempromosikan barang yang dijual, adalah tidak adanya waktu yang terbuang untuk bertatap muka dengan calon pelanggan. "Fashion, kan, bagian dari seni. Seni itu tidak ada batasnya. Jadi, menurut gue, sih, wajar aja kalau sepatu karya designer ternama dibandrol seharga satu motor", ujar Excel.

Selama tiga tahun berbisnis, tidak jarang Excel membeli sneakers dagangannya sendiri, lho! Sebagai sneakers addict, tidak heran bila Excel segera mengambil 'jatah' nya saat ada model-model langka yang diproduksi. Model-model langka yang dimaksud contohnya, Nike x Off-White yang saat ini sedang naik daun di kalangan sneakers addict. Pasalnya, saat ini, hanya lima orang di Indonesia yang sudah memilikinya! Bisa ditebak berapa harga sepasangnya? Ya, benar. Harganya mencapai puluhan juta rupiah. Saat ini, Benz Store telah memiliki lebih dari tiga ribu pelanggan. Meski begitu, belum terpikir oleh Excel untuk membuat toko atau showroom untuk sneakers-sneakers yang dijualnya. Excel masih menikmati masa mudanya ini sebagai pelajar sekaligus pengusaha, tanpa harus membayar uang sewa toko dan mengeleluarkan waktu lebih untuk memperhatikan toko. Excel berharap usahanya akan terus berjalan dan berkembang seiring ia mendalami ilmu bisnis lebih dalam sebagai mahasiswa. Such an inspiring entrepeneur!

[dramatism-comspire-blog]

Berbagi Cerita-Senior

Perkenalkan, nama saya Widhi Nugraha Utama dari kelompok 10-dramatism. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang senior yang telah saya wawancarai.

1. Kak Adri (cerita perantauan). Kak Adri pernah tinggal di Belanda sampai kelas 3 SMP. Kak Adri menceritakan bahwa budaya di Belanda hampir mirip dengan di Indonesia, bahkan diibaratkan Indonesia-nya Eropa. Pendidikan di Belanda berbeda dengan di Indonesia. Di Belanda pendidikannya lebih praktikal. Kak Adri mengatakan pendidikan di Indonesia lebih sulit ketimbang di Belanda.

2. Kak Yufa/Cipuy (HMIK). Kak Cipuy adalah anggota HMIK dari departemen seni dan budaya. Kak Cipuy menjadi PJ artbound. Alasan Kak Cipuy memilih departemen senbud karena seni adalah passionnya terutama musik. Kak Cipuy juga mengatakan seni bisa jadi alat perubahan. Pengalaman di Gelmab 2016, Kak Cipuy bermain musik dan sebagai black man. Kak Cipuy bermain musik sejak SMP sampai sekarang. Suka duka di HMIK menurut kak Cipuy adalah sukanya bisa menambah pengalaman, dukanya kasian sama badan.

3. Kak Ifan (cara kaya dalam waktu singkat). Kak Ifan mengawali bisnisnya saat kelas 3 SMA. Saat itu, kak Ifan membuat konsep bisnis. Bisnis kak Ifan saat ini adalah apple pay, katering, dan party planner. Kak Ifan berpesan jangan malu untuk belajar, jalin relasi, dan buatlah diri dikenal orang. Kendala kak Ifan dalam pengalaman bisnis adalah pecah dengan teman dan time management

[copyright-comspire-blog]

Berbagi Cerita dengan Senior Kharrizma Kanya Sani

1. Muhammad Guntoro Ismail Menambah Relasi dengan Nongkrong

Emang bisa ya nambah relasi dengan nongkrong? Ya tentu bisa! Nih buktinya Kak Guntoro

Kak Guntoro merupakan salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015 yang suka nongkrong. Ia pertama kali memutuskan untuk nongkrong kelas 11 SMA. Awalnya tujuan ia menongkrong adalah agar dapat berbaur dengan anak-anak kelasnya yang mayoritas adalah anak tongkrongan. Sebagai anak baru di sekolah, tentu ini merupakan kesempatan di mana ia juga bisa menambah relasi dengan teman-teman angkatan dari kelas dan jurusan lainnya, senior-senior, serta alumni.

Kak Guntoro pun juga bercerita bahwa tempat ia menongkrong pertama kali di FISIP Universitas Indonesia adalah di Polay. Tujuannya adalah agar dapat mengenal mahasiswa Ilmu Komunikasi lainnya, baik yang satu angkatan maupun senior-senior. Ia mengaku baru mulai nongkrong di Takor pada semester 3 kemarin. Menurutnya dengan ia menongkrong di Takor, ia dapat menambah relasi baru dari mahasiswa jurusan lainnya di FISIP Universitas Indonesia ataupun mahasiswa-mahasiswa dari fakultas lain. Selain itu, ia juga dapat berdiskusi tentang pemahaman-pemahaman baru yang sangat bermanfaat. 

2. Rifqi Muzakki Mahasiswa Absurd

Siapa sih yang nggak kenal Raja? 

Rifqi Muzakki atau biasa dipanggil Raja merupakan salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi program KKI angkatan 2016 yang sangat aktif di berbagai kepanitiaan dan organisasi. Sejak awal semester pertama ia sudah mengikuti berbagai macam kegiatan dari berbagai macam bidang, seperti Kontingen FPG, FISJUR, Kontingen GELMAB, dan OIS. Ia juga merupakan staff BEM FISIP UI Departemen Kajian dan Aksi Strategis. Eits tidak berhenti disitu saja, ia adalah Ketua Angkatan Ilmu Komunikasi 2016 lho! 

“Program KKI, aktif kepanitiaan, aktif organisasi, bagaimana cara mengatur waktunya?” Kak Raja berkata bahwa tipe personality dia adalah Assertive. Ia cukup menghargai energi dirinya sendiri dengan apa yang ia bisa lakukan. Namun demikian, ia juga sedikit perfeksionis tapi masih tahu batas. Oleh karena itu, ia selalu berpatokan dengan skala prioritasnya; pertama keluarga dan teman, kedua kegiatan-kegiatan non-akademis karena dapat membuatnya berkembang, dan ketiga akademis karena menurutnya belajar bisa di mana saja. Mengerjakan tugas-tugas akademis tidak membuatnya berkembang sebagaimana mengikuti kegiatan-kegiatan non-akademis. 

3. Christopher Amaerendra Boeky Berolahraga

Ini dia nih atlet kita semua!

Kak Boeky merupakan salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015 yang sangat berjasa di bidang olahraga, khususnya basket. Namun demikian, olahraga pertama yang Kak Boeky tekuni adalah sepak bola. Bahkan, ia mengakui bahwa ia tidak terlalu minat menekuni basket hingga ia lulus SD. Lalu waktu memasuki SMP, ia merubah haluan olahraga karena pada saat itu anak-anak keren sekolahnya adalah anak-anak basket. Ia juga merasa bahwa setelah sekian banyak latihan, basket lah yang merupakan passion dan bakat terpendamnya selama ini.

Selain menjadi Ketua Departemen Olahraga HMIK UI saat ini, Kak Boeky juga bergabung di komunitas-komunitas olahraga FISIP Universitas Indonesia, seperti komunitas basket FISIP UI dan juga komunikasi basket Komunikasi UI. Selain basket, sepak bola, futsal, ia juga bisa olahraga renang, tenis meja, voli, dan atletik (lari 200 meter). 

[persuasion-comspire-blog]

Berbagi Cerita Senior

Challege comspire berita senior, saya mewawancarai 3 senior yaitu pertama kak Dava Kharis, komunikasi 2016 yang sekarang sedang menjabat sebagai staf PSDM HMIK UI 2017, ka Dava dengan topiknya ‘Kecemplung di Komunikasi’ bercerita bahwa dulunya dia berpikir sama sekali untuk masuk ke komunikasi melainkan ingin masuk ke sastra Indonesia karena ka dava menyukai puisi, novel dan hal – hal yang berbau sastra lainnya, tapi setelah perdebatan dan diskusi panjang dengan orang tua dan keluarga besarnya kak dava akhirnya masuk ke komunikasi melalui jalur SBMPTN.

Kedua, saya mewawancarai kak Angel Permata Jauhari, Komunikasi 2016, yang sekarang sedang menjabat sebagai PSDM BEM FISIP UI 2017. Kak Angel sekarang sedang sibuk menjadi mentor comspire 2017 dan Line student partner sebagai duta kampus line. Topik kak Angel yaitu ‘How to Deal with Term 1 and 2’, saat wawancara ka angel memberikan banyak tips kepada saya dan dua teman saya untuk mendapat IP cumlaude di semester 1 dan 2, beberapa tipsnya yaitu, 1.  Perhatikan SKS dan SAP, cari matkul yang paling banyak bobot SKS nya dan pusatkan perhatian disitu, usahakan dapat A. 2. Saat SIAK war konsultasi ke senior tentang dosen yang enak dan tidak pelit nilai. 3. Jadilah ketua kelas minimal satu kelas, karena dengan mengemban tugas sebagai ketua kelas berarti kita memiliki tugas lebih dan dosen akan menghargai dan memberi nilai plus.

Ketiga, saya mewawancarai Kak Ifan Naufal Nugroho, Komunikasi 2015, peminatan Brodcasting. Kak ifan mengangkat topik ‘Cara Kaya dalam Waktu Singkat’, saat wawancara ka ifan bercerita saat SMA pernah menjadi business planner untuk sebuah usaha party planner yang ia jalankan bersama 2 orang temannya, ka ifan belajar bisnis secara otodidak dengan membaca literatur yang berhubungan dengan cara memulai bisnis. Sekarang ka ifan memegang bisnis katering dan apple pie, namun cara mendapatkan uang dari bisnis tersebut butuh waktu yang cukup lama. Cara mendapat uang dalam waktu singkat yang didapatkan kak ifan yaitu kak ifan membantu Research dalam komunitas anime yang penghasilannya mencapai 20 juta rupiah. Di akhir wawancara kak ifan memberikan pesan untuk maba 2017 yaitu jangan takut mencoba hal baru, jangan takut untuk bersinar didunia bisnis dan jadilah kreatif.

[watchdog-comspire-blog]

Dengan memasuki lingkungan yang baru, diri ini juga mulai beradaptasi terhadap kepentingan-kepentingan baru.

Dunia perkuliahan sudah berjalan sekitar tiga atau empat bulan, namun secara tidak sadar, saya merasa terhambat dalam beradaptasi dengan lingkungan kampus. Demi memperlancar kehidupan kampus, kali ini saya berkesempatan untuk mewawancarai tiga orang senior yang membawakan topik yang sangat fundamental bagi saya. Ketiga topik itu mencakup dunia organisasi, dunia akademis, serta dunia bisnis (hobi).

Dalam topik pertama, Kak Habibi Azis (PR, 2014) membawakan tema HMIK. Saya mendapatkan berbagai macam kisah mengingat Kak Habib ini bisa dibilang seorang sepuh karena telah bergelut di dunia HMIK selama tiga tahun.

Pengalaman Kak Habib yang menurut saya paling mengenaskan (namun masih bisa menjadi laughable topic saat ia menceritakannya) adalah ketika ia menjadi PO dalam acara Comminact. Saat itu (kira-kira tahun 2015) ia menjadi penanggungjawab proposal dan bertugas untuk meminta tanda tangan Mbak Titut, ketua program Comminact, agar acara tersebut bisa berjalan. Namun tanpa disangka, proposal tersebut tertahan sampai satu bulan karena kedua belah pihak tak kunjung bertemu. Pernah suatu ketika Kak Habib dipanggil Mbak Titut ke rektorat untuk menandatangani proposal, namun ternyata saat Kak Habib sampai di sana, Mbak Titut sudah minggat entah ke mana. Hal itu benar-benar menimbulkan beban yang membuat kak Habib desperate, sampai-sampai saat ia naik motor ia memikirkan hal-hal yang gelap seperti, “Apa gue tabrakin diri gue ke pohon aja ya?”

Tentu saja ada kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam berorganisasi, karena itu, sebagai mahasiswi yang tertarik dalam dunia organisasi, saya benar benar menikmati cerita-cerita dari Kak Habib.

Ada beberapa pesan paling utama yang disampaikan olehnya, yaitu enjoy your college life, janganlah menjadi manusia sampah, be significant, jangan manja dalam dunia perkuliahan, make your own network, serta mulailah belajar menjadi manusia yang bisa bekerja sama.

Setelah puas mendapatkan ilmu dari dunia organisasi, mulailah saya pindah ke dunia akademis karena, tentu saja, itu adalah tujuan utama mengapa saya berkuliah. Saya pun berguru kepada seorang senior yang mendapatkan IPK lebih dari 3.90 pada semester pertama dan keduanya, yaitu Kak Angel Permata (2016).

Tips-tips yang dibawa oleh Kak Angel ini bisa diterapkan oleh semua orang, tidak hanya untuk orang yang ambis atau memiliki kecerdasan khusus. Meskipun begitu, dibutuhkan sebuah kemauan agar bisa melakukannya.

Pertama, tidak berbeda seperti yang Kak Habib katakan, Kak Angel menyarankan maba untuk menambah relasi. Relasi-relasi inilah yang nantinya bisa menjadi guru yang bisa kita tanya-tanyai seperti misalnya mengenai SIAK WAR, dosen yang recommended, pewarisan buku-buku referensi, ataupun mengenai materi yang akan kita pelajari nanti.

Kedua, memperhatikan SKS yang ada. Tujuan dari hal ini adalah agar kita bisa memprioritaskan mata kuliah mana seandainya ada tugas-tugas yang bertabrakan. 

Ketiga, menarik perhatian dosen. Seperti dalam kasus Kak Angel, ia memiliki seorang dosen yang selalu mengaitkan materi kuliahnya dengan Jepang karena dosen tersebut sudah pernah tinggal di sana. Dalam tiap tugas presentasi, maka sebisa mungkin kak Angel memasukkan unsur Jepang di dalamnya agar bisa menarik perhatian dosen tersebut. Tentu saja cara lain yang lebih mudah adalah dengan menjadi ketua kelas, namun kesempatan itu hanya ada pada awal semester.

Keempat dan terakhir, ini adalah sebuah saran khusus, yaitu mendapatkan materi dan rangkuman dari portal keilmuwan HMIK. Hal ini menurut saya sangat menarik karena daripada membaca buku yang tebalnya beribu-ribu halaman dan berbahasa inggris, saya akan lebih mengerti apabila membaca dari website tersebut.

Topik terakhir yang sangat memancing saya untuk mewawancarai narasumber ketiga, Kak Ifan Naufal Nugroho (Broadcasting, 2015), adalah mengenai dunia bisnis. Saya tertarik dalam hal ini bukan karena saya mata duitan, namun karena faktor dari ayah saya sendiri yang merupakan enterpreneur tulen.

Tapi mungkin justru karena itu saya menjadi pribadi mata duitan. Ya sudah lah yha.

Saat sudah setengah jalan Kak Ifan bercerita, saya seperti bercermin kepada diri saya sendiri. Alasan ia memulai bisnis adalah karena adanya kemauan untuk membeli sesuatu namun tidak bisa karena alasan finansial. Alasan tersebut kebetulan juga merupakan alasan dasar mengapa saya mulai bergelut dalam dunia bisnis.

Kak Ifan memulai usaha bisnisnya sebagai business conceptor dan party planner saat SMA. Bisa dibilang bahwa bisnis tersebut lancar jaya untuk seorang siswa SMA. Namun ketika sudah memasuki dunia perkuliahan yang super sibuk, Kak Ifan terpaksa untuk hiatus dalam dunia bisnisnya.

Beberapa bulan kemudian, ia mendapatkan sebuah titik terang dengan mendaftar menjadi staf keuangan di HMIK. Di sana ia mendapatkan hal yang jauh lebih baik dari yang diharapkan, seperti misalnya bagaimana cara membuat kerangka bisnis serta survei untuk keperluan bisnis. Oleh karena itu, ia kembali ke dunia bisnis, stronger than ever, dengan menerapkan teori-teori yang ia dapatkan saat di HMIK.

Saran yang diberikan oleh Kak Ifan untuk menjadi pebisnis sukses, atau dalam topik miliknya adalah bagaimana cara menjadi kaya dalam waktu singkat, benar-benar berguna bagi para mahasiswa/i yang berminat untuk berwirausaha. Pertama, persis seperti dua narasumber sebelumnya, memperluas relasi. Kedua, jangan pernah takut untuk mencoba. Ketiga, melihat potensi bisnis atau apapun dari sisi pandang yang berbeda.

Menurut saya, tidak peduli dalam konteks apa seseorang bertindak, seseorang itu harus memiliki sebuah network yang luas supaya selamat dalam dunia perkuliahan. Memang hal tersebut tidak mudah dilakukan, tapi asal jika kita memiliki kemauan, pastinya akan terlaksana.

Akhir kata, saya sangat berterima kasih kepada ketiga orang narasumber; Kak Habib, Kak Angel, dan Kak Ifan, karena telah meluangkan waktu serta rela membagi ilmunya kepada saya. Semoga dengan melalui tugas ini, saya bisa beradaptasi lebih baik lagi dalam kehidupan kampus, memperdalam hobi yang saya miliki, serta menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan kelak di dunia nyata.

[rethoric-comspire-blog]

Berita Komunikasi 2017 Fase 2

Jikalau ada makanan,  janganlah kau buang Jikalau ada kawan,  jagalah agar tetap terkenang Itulah yang dapat saya maknai dari tugas Berita Singkat dengan sesama maba Komunikasi 2017 ini. Sama-sama dengan name tag hijau sesegar es cendol, kami bertukar cerita dan tawa, baik tentang ayam sampai musik. Soal film, ternyata Ayu menyukai film action. Film favoritnya adalah Kingsman : The Secret Service. Menurutnya, Kingsman membawa hal baru dalam dunia film mata-mata. Jalan cerita yang asyik, karakter-karakter yang unik, dan gadget yang keren, membuatnya semakin penasaran dengan kelanjutan seri ini dalam Kingsman : The Golden Circle. Film action takkan seru tanpa adanya adegan perkelahian, dan tak jarang sampai menampakkan darah. Darah memegang peran penting dalam fisiologis manusia, tapi golongan darah memiliki cerita yang lain lagi. Yayuk yang memiliki golongan darah O ini tidak terlalu percaya akan ramalan goldar yang sempat marak. Tapi ia pernah merasa bahwa "wah ini gue banget" ketika membaca bahwa goldar O itu senantiasa memikirkan tentang orang lain. Ia akan merasa tidak enakan jika melakukan kesalahan. Oh ya, Yayuk berpendapat kalau ayam muncul lebih dulu daripada telur, karena Tuhan menghendaki makhluknya untuk tercipta dalam bentuk ayam, bukan telur Telur, dierami, lama-lama menetas menjadi ayam. Ayam adalah salah satu jenis hewan yang paling banyak dijadikan lauk, dan sering menjadi pilihan favorit, termasuk oleh Indira. Ia suka ayam kremes, goreng-apapun ayam bisa. Bukan hanya ayam, Indira juga suka makan sate padang yang menurutnya pedasnya "nagih". Dan, kami sama-sama pernah makan makanan yang saking pedasnya, membuat kami menangis kejer. Namun, tentu saja masih nikmat. Nikmat, nikmat, yang nikmat bukan hanya makanan, tapi apapun yang dapat menyenangkan hati manusia. Termasuk musik. Salah satu MVP Kom Goes to FPG, yaitu Chandra Kirana, menikmati musik klasik. Menurutnya, musik klasik memiliki ciri khas dan feel tersendiri yang membuat pendengarnya merasa 'epik'. Ketiadaan lirik bukanlah kekurangan musik klasik, tapi justru memberikan pendengarnya makna dan feel yang lebih dalam yang tidak dimiliki oleh genre lain. Karya yang paling sering didengarnya berasal dari gubahan Mozart, yaitu Violin Sonata No. 9 (Kreutzer) First Movement.

Karya seorang Mozart meninggalkan kesan yang dalam pada diri masyarakat. Sama seperti iklan S**ite yang minimalis tapi dapat membuat haus. Berbicara soal iklan, saya dan Sherrish sama-sama berminat mengambil Periklanan. Kenapa Sherrish mau memilih jurusan ini? Karena jika memilih Humas, ia merasa masih kurang pede tentang berbicara di depan umum. Menurutnya juga, Humas itu harus benar-benar memahami masalah luar dalam. Sherrish berminat Periklanan karena ia suka hal-hal berbau kreatif, yang menurutnya seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, Sherrish suka menggali kreativitasnya, tapi di sisi yang lain, kreativitas itu bisa saja menjatuhkan.

Ada Ibu mau bikin roti

Kalo kangen, bisa ketemu nanti

Akhirnya, sampai di penghujung tulisan. Lima cerita dari lima teman sudah disampaikan, sayang ini akan menjadi part terakhir. Namun, perjumpaan terakhir di sini bukan berarti perjumpaan terakhir di sana. Di dunia nyata, kesempatan dapat datang lebih besar dan luas.

Tempatnya di FISIP, sampai jumpa lagi~~

Si Ibu pengen bikin roti

Tapi Ayah lupa beli ragi

Kalo kangen, bisa ketemu nanti

Tempatnya di FISIP, sampai jumpa lagi~

[feedback-comspire-blog]

Berbagi Cerita 2017

<p>1. Ical<br> Ical merupakan penyuka film bergenre action dan film kesukaannya adalah doraemon.<br> 2. Nehem<br> Nehem tinggal di bojong dan dulunya bersekolahbdi sma regina pacis. Di komunikasi, nehem dari awal selalu bersama amara. Dimana ada nehem pasti ada amara<br> 3. Jeremy<br> Jeremy merupakan mahasiswa rantau. Tadinya ia berkediaman di bali. Pada awal2 sempat merasa aneh saat beradaptasi dengan bahasa yg digunakan di depok<br> 4. Vina<br> Vina berkepribadian ganda. Haha ternyata tidak dia cuma bercanda. Saat ini ia sedang sakit dan telah berobat di klinik makara<br> 5. Iona<br> Iona diberi nama iona dikarenakan ibunya menyukai suatu bunga bernama io lalu anak kecil biasa dipanggil nak sehingga terciptalah iona.</p>

[structuration-comspire-blog]

Berbagi Cerita 2017

1. Nama yang sama

Nama Shafira Nur Anggita memiliki sebagian kecil yang sama dengan nama saya yaitu pada bagian Nur. Mahasiswi komunikasi 2017 yang akrab dipanggil shafira ini, bahkan tidak tahu arti namanya. Shafira menyukai namanya, tapi menurut nya banyak orang yang namanya mirip seperti nama dia.

2. Menyukai Makanan yang Sama

Nola arianty, atau akrab dipanggil nola, menyukai makanan yang sama seperti saya yaitu makanan yang pedas. Menurutnya makanan yang pedas sangat menggugah selera. Dia mengatakan bahwa ia sangat kuat untuk makan pedas. Bahkan dia pernah makan ayam penyet yang super pedas, dengan minum yang sediikit. Wahh hebat ya!

3. Sekolah beda Provinsi

Naura bersekolah di SMAN 2 Depok, jaraknya kurang lebih hanya 15 kenit dari rumahnya. Naura sangat menyukai sma nya itu karena lingkungannya sangat nyaman dan terletak di dalam perumahan. Dan sekolahmya punya halaman yang luas dan pohon yang rindang.

4. Phobia yang sama

Nadya Ayu M. Atau biasa dipanggil Nam ini berasal dari SMAN 8 jakarta. Nam dan saya memiliki phobia yang sama yaitu trypophobia atau takut dengan bolong bolong. Nam mengetahui phobianya ini setelah ditunjukan oleh teman smanya.

5. Menyukai film yang sama

Rafly Hardiyanto atau akrab dipanggil gaple menyukai film-film yang bergenre action dan adventure salah satunya film film marvel. Menurut gaple, film film marvel alurnya sangat seru dan editan / rekayasa komputernya keren.