Tumgik
#cupu
vieghnett · 2 months
Text
1 note · View note
c0llecti0ns · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
8 notes · View notes
Text
1 note · View note
dinisuciyanti · 9 months
Text
Sejam yang lalu baru mengirimkan scheduled email ke calon spv yang tak lain adalah bos w sendiri. Tentunya setelah capek membaca jurnal sambil hudah hadeh ini kapan beresnya.
Jadi, long story short, setelah semua spv setuju, aku butuh 3 minggu untuk revisi proposal awal, sebut saja draft pertama di tim supervisor yang baru. Aku kirim 1st draft ke bos ku. Selang 3 hari, beliau bilang bahwa main spv ku ingin methods yang lebih visible (or feasible), mbuh lah. Terus belio ngasih link paper per tahun, di 20th terakhir soal topik tsb. Per tahun nya BANYAK paper tentu saja. Aku kaget. Aku pusing.
Intinya aku harus menemukan paper yang cocok untuk variable ku. Terus aku pusing duluan karna banyak banget paper nya 😭😭 akhirnya aku coba buka dari tahun 2022. Aku baca satu persatu abstract nya. Aku mikir. Aku diam. Aku mikir lagi. Diam lagi. Repeated. Mencoba berpikir apa methods ini cocok untuk studiku.
Akhirnya aku screenshoot abstract dari 23 paper. Lalu ku donlot per 5-6 paper. Ku baca satu persatu. Dari mulai serius. Sampe bingung. "Ini maksudnya apa?! 😭😭" aku membaca paper diluar expertise ku. Untungnya, dari 6 paper, ada 1 paper yang mungkin cocok untuk studi ku. Aku baca lagi next 6 paper, ketemu lagi 1. Sampai akhirnya mengerucut di 3-4 paper. Aku baca selama perjalanan di kereta, sambil nunggu kereta berangkat, sambil rebahan dan pilek bindeng, baca menuju tidur, yah pokonya baca terus sampe bosen dalam 4 hari terakhir 😭 sampe di titik mikir, apa gausah sekolah ya, dodolan kue ae wes 🫠 baru bikin proposal dah capek. Cupu banget.
25 Agustus 2023
9 notes · View notes
plasterdrain · 17 days
Text
kita dalam cinta.
Tumblr media
syongnen au
“kamu berani nggak buat aku patah hati?” satu kalimat pertanyaan di malam hari, dimana mereka sedang berduaan di bawah bulan yang sedang membiru. tapi kali ini wonbin tidak sedang patah hati sebetulnya, ia hanya bertanya pada seseorang yang dinyatakan sebagai kekasih. baiknya seperti apa mereka akan berakhir, kalau satu dari mereka patah hati. tapi wonbin sedang jatuh cintanya. 
“hm… pertanyaan sulit.” ujar sungchan sambil menerka kalimatnya sendiri, bagaimana ia bisa membayangkan kalau patah hati bersama wonbin, kalau sekarang mereka itu sedang berpacaran dan saling jatuh cinta. “tapi sedih banget, kalau aku patah hati karena kamu, wonbin. aku sendiri nggak bisa ngebayangin kalau aku berani buat kamu sakit hati, secupu itu aku, wonbin.”
“emang dasar kamu cupu.” kekeh wonbin sambil tertawa, begitu sungchan membalasnya dengan sebuah kecupan di puncak kepala, masih sedang melihat bulan yang kali ini sedang membiru, hanya sesekali bulan seperti itu, tidak akan sering-sering. janji wonbin. 
ingat sekali kalau sungchan memang cupu—seperti dengan kalimat yang barusan wonbin afirmasikan, karena pria itu benar-benar tidak pernah mengambil langkah lebih dulu, bahkan sewaktu mereka sekolah menengah pun sungchan hanya memperhatikan wonbin—itu yang diceritakan dari mulut sungchan. 
sungchan juga bukan yang pertama mengatakan bahwa ia mengatakan perasaannya, karena wonbin duluan yang seperti itu untuk mengucapkan perasaannya. sungchan lebih tua dari wonbin, dan bayangkan kalau wonbin duluan waktu itu yang masih kelas sepuluh mengatakan perasaannya pada kakak kelas. bayangkan itu adalah sebuah cinta monyet, tapi mereka malah jatuh cinta terus sampai kuliah. mungkin akan sampai mati, sebuah janji hidup sungchan.
sungchan juga yang cupu karena memilih ingin bersama wonbin, demi jurusan impian, tapi berakhir dengan cacian maki dari wonbin karena berarti itu akan melepaskan semua mimpi sungchan, berarti akan sia-sia semua cerita sungchan yang wonbin dengarkan setiap hari, karena pria itu belajar sampai mampus demi mendapatkan universitas keinginannya. orang tua sungchan juga tidak neko-neko, tapi sungchan sekali lagi punya impian yang mesti dinyatakan, dan wonbin adalah salah satunya, mimpi sungchan itu buat wonbin bahagia, tapi kali ini ia meninggalkan wonbin sebentar saja pasti wonbin akan baik-baik saja. toh, memang benar, sungchan mengejar kuliahnya dan wonbin mendapatkan universitas yang sama setelah beberapa tahun kemudian, mereka tidak perlu lagi berhubungan jarak jauh. 
satu mimpi yang ditinggal bukan berarti akan dihapus dari kehidupan sungchan. 
“kamu kok diem aja?” tanya wonbin yang sedari tadi memikirkan mengapa wajah sungchan benar-benar serius dibuatnya dengan sebuah pertanyaan. 
“kalau kamu berani buat aku patah hati?” tanya sungchan. 
wonbin yang pemberani pun, menggeleng. karena sejauh ini mereka berlayar, kalau berakhir di rumah beralaskan pasir wonbin juga takut. takut sekali kalau tanpa sungchan. 
“aku cuma nanya, tapi kamu malah nanya balik ke aku, sungchan.” dengus wonbin yang kini beralih dari menatap sungchan yang sedang memeluk tubuhnya hangat, kembali pada bulan yang masih membiru. kali ini purnamanya bulat sekali. 
“haha, maaf-maaf, aku juga nggak ngerti kenapa kamu nanya aku soal itu, selama ini aku udah buat kamu patah hati berapa kali, wonbin, tapi kamu tenang aja tuh, tahu kalau aku tetap cinta.” 
“pede banget—plus, kamu nggak pernah buat aku patah hati,” 
“hm, tapi aku inget waktu aku mesti keluar kota, aku ninggalin kamu, itu patah hati kamu pertama kali, masa kamu nggak inget.”
“itu bukan—beda sungchan.”
“okay, terus waktu aku kelupaan sama ulang tahun kamu, emangnya itu bukan?”
“itu kamu pelupa.” kali ini wonbin ingin menyerah dengan semua apa yang sungchan lontarkan, karena waktu itu serius menyebalkan, wonbin juga hampir menangis, karena sungchan datang ke rumahnya tengah malam demi merayakan ulang tahun wonbin. 
“kalau gitu, waktu kamu lupa hari kasih sayang, aku sedih tau.” ujar sungchan. 
wonbin juga salah karena ia serius sibuk mengurusi ujian akhir hingga lupa kalau sungchan juga menelponnya sampai malam, tapi belum wonbin gubris waktu itu. 
“maaf, tapi kamu ungkit itu lagi.” wajah wonbin yang cemberut, tapi bagi sungchan itu manis, karena pacarnya sedang memikirkan masa lalu. “kamu kenapa sih harus ingetin aku soal itu?”
“kembali ke kalimat awal kamu, itu menurutku patah hati pertama, wonbin.”
“ih, ngeselin, itu bukan—” wonbin juga tidak tahu harus melanjutkan kalimat apa, kali ini tubuhnya dingin karena mereka masih ada di luar, sedang di halaman rumah wonbin sambil berpelukan dengan melihat langit. beberapa waktu lalu juga sungchan mengatakan bahwa regulus—bintang regulus sejajar dengan matahari. “udah, jangan dibahas lagi. kepala aku sakit.”
“sini aku cium, biar sakitnya hilang.” kalimat tenang dari sungchan yang mengecup puncak kepala wonbin. 
“jujur, sebenarnya bukan soal patah hatinya, aku ngerti.” kini tubuh sungchan yang semakin dekat, memeluk tubuh wonbin, sebuah tangan yang ada di bawah tubuh wonbin agar menariknya lebih dekat. “aku rasa patah hati buat kedua belah pihak, berarti kita pernah saling sayang, i don’t need symbol of scars to know that i love you, we don’t need swapping blood just to you for keep me.” yang sungchan mengerti bahwa ia terlalu cinta sama wonbin, sudah begitu simpelnya. 
for sungchan, he can go on and on to be in love with wonbin, he does want to. he likes being around wonbin, he is in love with wonbin since the first time their eyes meet each other. he can go on and on until he dies, until it’s all comeback, he just want his life with wonbin. 
2 notes · View notes
herricahyadi · 2 years
Note
Bang minta nasehat dan tips bagi lelaki biar menetralkan ataupun mengelola Cinta pada perempuan.
Kadang jadi ngerasa bersalah dan bodoh di beberapa moment karena gak gentle ngejar secara gak langsung.
Kata orang dengan kesibukan akhirnya bisa teralihkan, tapi selama ini sibuk pun tetep aja kepikiran. Dulu bikin Tumblr juga karena ikut2an awalnya, Aduh cupu bet dah gue bang, wkwk
MENGELOLA CINTA
Kalau sudah siap untuk menikah dengan memperhitungkan segala tanggung jawabnya: mulai dari finansial, mental, dan cita-cita, saranku cara pengelolaannya adalah dengan penegasan kepada diri sendiri. Seperti apa? Misalnya, jika memang sudah ada yang disuka dan sudah ada benang merahnya (seperti sudah kenal atau sudah tahu sebelumnya), penegasan yang dimaksud adalah dengan deklarasi. Menyatakan keseriusan. Tidak apa dengan pelan-pelan seperti tanya ini-itu, stalking keseharian, atau cari tahu dari teman.
Jika sudah dapat apa yang diperlukan, mulailah untuk fase paling genting: pernyataan. Ini bisa melalui orang ketiga atau langsung. Kenapa ini genting? Karena kebanyakan dari kita tidak siap menerima penolakan. Ketika jawabannya tidak diinginkan; kita patah; tidak bergairah; dan trauma.
Mungkin ini pula yang kamu alami. Ini manusiawi. Tapi jangan dijadikan komando karena semua itu hanya kegelisahan palsu. Buah dari kekhawatiran akan penolakan. Untuk mengatasinya gunakan prinsip bahwa Tuhan tidak akan salah mengirimkan seorang untuk kita. Jika bukan dia, maka dia yang lain.
Namun, jika kamu belum sampai pada fase "siap", lupakan ini semua. Ada hal yang jauh lebih penting untuk kita lakukan. Seperti menjadi pribadi berkualitas luar dalam. Dalamnya diisi dengan pengetahuan diniyah (agama) yang baik, pengalaman kerja, kemampuan sampingan, atau ilmu-ilmu bermanfaat. Luarnya dilatih dengan kegesitan seperti work out, ke gym, lari rutin, hiking rutin, atau sejenisnya. Percaya lah, memperbaiki luar-dalam ini akan membawa dirimu ke sosok yang sekufu; yang selevel.
Sehingga kamu tidak akan punya waktu untuk memikirkan sesuatu yang kamu belum siap untuk bertanggung jawab atas perasaanmu itu.
58 notes · View notes
mendekam · 4 months
Text
Jilat Ludah
Tumblr media
gitu aja nangis, cupu!
kataku tujuh tahun lalu, yang nggak mau nangisin masalah apapun. aku percaya masalah apapun gak bakal bikin aku nangis dari dalam hati.
tapi emang hidup ini nggak bisa ditebak, ya. yang dulunya bahagia, yang dulunya percaya, yang dulunya cinta, bisa berbalik dalam waktu yang cepat.
udah 1 tahun ini, sering tiba-tiba nangis gak bisa ditahan. mikir yang aneh-aneh.
nggak sabar pengen pulang kerumah.
kataku juga waktu itu.
sekarang?
aku takut pulang ke rumah.
3 notes · View notes
l-edelweis · 11 months
Text
apa yang kamu lakukan jika kamu menyukai seseorang?
Sebuah pertanyaan yang lagi sering aku lontarkan ke temen-temen aku. Yah, semacam semi survey kalik ya wkwk.
Sebetulnya aku nulis ini karena habis baca tulisan-tulisan di blog salah satu kawan aku di Mu'allimaat. As usual, kalau bersinggungan sama temen-temen Mu'allimaat tuh aku jadi merasa 'muda' lagi. Yha, bukan berarti aku sekarang udah tua juga sih hahaha. Tapi kayak rasanya tuh balik lagi ke usia belasan dimana masa-masa itu adalah masa yang sangat indah dan terutama masa merah-jambunya yang, menurutku agak nggak mainstream dibanding teman-teman yang sekolahnya nggak sistem asrama kayak Mu'allimaat(?)
Pernah ada temen yang nanya (ini doi bukan anak Mu'allimaat), 'kalau sekolah asrama gitu kan, cewe semua ya, terus kalian pernah suka sama cowo nggak? Pernah kenal sama cowo nggak?' Mungkin bayangannya sekolah di asrama kaya Mu'allimaat ini bener-bener yang di satu kompleks homogen terus terisolasi dari dunia luar(?) Haha padahal emang Mu'allimaat tuh sekolah asrama yang muridnya cewe doang tapi percayalah, hampir tiap pekan aku selalu menghabiskan Jum'at liburku dengan pergi ke malioboro, joging di alun-alun selatan, main ke halaman kraton, kadang ada acara organisasi di halaman masjid gedhe kauman yang memorable itu, terus kadang kalau ada sekaten pasar malem pas Maulud Nabi Muhammad tuh anak Mu'allimaat digilir per-asrama buat berkunjung kesana--dengan tujuan 'menghidupkan dan mempelajari sejarah', pernah juga sepedaan sampe ke tugu jogja, alias kita ngga bener-bener se-'tertutup' itu kehidupan sosialnya. Terus ada teknologi bernama internet dan tempat bernama warnet yang menjadi ruang bagi kami bersosial melalui media-media. Jadi kesempatan buat ketemu sama anak sekolah sebelah alias Mu'allimin itu ada? ADA! wkwk yha itu berlaku untuk beberapa orang dan tidak berlaku buat aku yang cupu ini kalo ketemu sama cowo (waktu itu) bawaanya pengen kabur aja karena nggak tau harus ngapain gimana dan bersikap seperti apa dan memasang mimik wajah yang bagaimana.
Jadi maksudnya 'kehidupan merah-jambu yang nggak mainstream itu yang bagaimana?' Waktu itu pernah ada temen yang nyeletuk, 'pacarannya anak Mu'allimin-Mu'allimaat tuh keren tauk. LDR nggak pernah komunikasi gitu kan, terus paling ketemu cuma seminggu sekali pas libur Jum'at' Hahaha ya bener juga. Nggak boleh bawa hape dan seperangkat gawai lain, kegiatan madrasah super sibuk, tugas seabrek, jadi kapan pacarannya kalau nggak lewat doa, eh, maksudnya, kalau nggak pas weekend Kamis-Jum'at?
Nggak heran ada temen yang sampai bingung, 'gimana sih rasanya suka sama orang?' wkwk ya aku juga pernah ada di fase itu sih, penasaran rasanya suka sama orang tuh gimana. Ngelihat temen-temen yang lagi mabuk cinta kok kelihatannya seru, lucu, menggemaskan, meskipun sesekali alay lebay ngga ketulungan. Yha, mungkin aku juga gitu ya pas ada di fase 'akhirnya suka sama orang' wkwk mungkin teman-teman melihat aku dengan keseruan, kelucuan, dan kealayanku. Padahal kenyataannya waktu itu aku galau super galau sih wkwkw jadi capek rasanya.
Ada salah satu temen sebut saja si A, yang dia sama sekali nggak pernah suka sama orang. Bahkan sampai pas udah lulus dan kuliah masih belum ada sosok laki-laki yang menarik perhatian yang bisa mengetuk hatinya. Di malam tahun baru 2018 kalau nggak salah(?), (iya, ini dia yang cerita ke aku wwk), dia berdoa sama Allah, 'Yaallah, semoga di tahun 2018 ini aku bisa suka sama orang pliss. Pengen ngerasain suka sama orang tuh gimana' dan nggak tau gimana ceritanya, nggak lama setelah tanggal 1 Januari 2018 betulan ada sosok yang menghadirkan perasaan suka buat dia. Yaallah wkwk emang Allah maha membolak-balikkan hati manusia, maha kuasa, maha segala-galanya.
Pernah juga ada temen sebut saja B, yang dia cerita, dia nggak pernah suka sama orang sampai super penasaran gimana rasanya suka sama orang. Ngelihat temen-temen kuliahnya yang satu persatu mulai menemukan partner dan lalu kemudian pacaran, sesekali bercerita soal gebetan dan laki-laki yang ia idolakan, tentu membuat temenku ini penasaran kan 'apa rasanya suka sama orang?'
dan kemudian lalu ia berdoa sama Allah, dengan doa yang kurang lebih sama kayak si A, 'gimana yaallah rasanya suka sama orang? kalo boleh kasih aku kesempatan buat bisa suka sama orang' dan jeng---jeng. Allah dengan kekuasaannya lagi-lagi memberi dia kesempatan buat suka sama salah satu seniornya. Lucu banget karena kata dia, nggak tau kenapa sejak dia suka, dia jadi selalu bersinggungan dan berada di lingkaran yang sama dengan mas-mas seniornya itu. Tapi setelah beberapa lama, ternyata rasa suka itu sudah mulai luntur dan dengan mudahnya dia bilang, 'sekarang aku udah tau rasanya suka sama orang kayak gimana. jadi aku memutuskan buat nggak suka sama orang dulu untuk saat ini. Sukanya nanti aja kalau bener-bener udah ada yang mau serius dan lalu nikah.'
I wanna hugh youuu dear right now wkwkkw. I mean, kalau bisa dengan mudah mengatur perasaan gitu, aku juga maaoo super mauu wkwwk. Lucky you, Alhamdulillah dikasih kesempatan sama Allah yah buat suka sama orang untuk menebus rasa penasaran kamu dan sekarang kamu dikasih kesempatan dan memutuskan buat menyukai orang nanti aja habis nikah.
Aku masih nggak paham juga sih, teori tentang perasaan ini ada atau tidak dan kalaupun ada, gimana penjelasannya. Maksudnya, siapa yang bisa mengatur hati manusia kecuali Allah (dan mungkin dirinya sendiri?). Mungkin beberapa temanku minta sama Allah buat dikasih rasa kagum dan suka sama lawan jenis, dan lalu minta buat dihold dulu nih rasa sukanya. Nanti aja beneran suka kalau ada yang serius. Tapi ada juga teman-temanku lainnya yang dia nggak minta sama sekali tapi dikasih sama Allah rasa kagum dan suka itu.
Ada yang bilang, perasaan suka-kagum-whatever ini cobaan buat kita yang merasakannya.
___________
Sudah lamaa sekali sejak beberapa tahun terakhir aku memutuskan buat nggak suka sama orang karena sebuah peristiwa dan pengalaman yang membuatku trauma(?) Ini self-diagnose banget tapi itu yang aku rasakan saat itu dan aku simpulkan saat ini. Patah hati tuh super banget ya ngaruhnya ke perasaan-kehidupan-keseharian.
dan lalu kamu datang lalu kita berkenalan dan dilanjutkan dengan mencipta tawa-tawa obrolan-obrolan yang aku nggak pernah minta ada pertemuan itu dan nggak pernah minta ada tumbuh perasaan itu. Kalau boleh meminjam lagu Tulus-Interaksi itu betul-betul mewakili perasaanku kepadamu.
Jika bisa memilih tak bertemumu pasti itu yang kupilih Jika bisa kuhindari garis interaksi itu yang kupilih
cuma yang kedua ini aku masih bisa milih sih, kadang-kadang, sebetulnya. (meskipun setelah kita kenal tentu saja aku memilih untuk tidak menghindari interaksi hahaha dasar aku). Setelah kita kenal aku sebetulnya bisa milih buat nggak sering-sering berkomunikasi, atau menghindari lingkaran-lingkaran yang bersinggungan, menghindari pertemuan-pertemuan. Tapi tentu interaksi kita di awal, aku nggak bisa memilih untuk menghindarinya karena aku nggak tau, ternyata interaksi itu menciptakan sesuatu rasa buat aku.
Karena jujur, rasanya nanonano yah, ada rasa sama manusia-makhluk bernama lelaki-tuh. Aku yang tidak pandai merespon segala rasa, yang nggak punya cukup banyak pengalaman soal jatuh suka-jatuh cinta-whatever, rupanya cukup kebingungan untuk merespon apa yang hadir saat ini. (Nggak tau sih, kata yang tepat untuk mendeskripsikan selain 'kebingungan' itu apa. 'kesulitan?') Dan lalu karena itulah, aku sedang sering bertanya kepada teman-temanku sebuah pertanyaan yang aku jadikan judul di tulisan ini.
Kalau aku bisa milih Ya Allah, aku pengen banget nggak usah punya rasa kepadamu. Tapi tentu Allah punya maksud dan tujuan tertentu menaruhku di posisi ini. Aku cuma bisa memohon, semoga aku diberi kebijaksanaan untuk merespon segala rasa, diberikan kemampuan untuk memilih bersikap dan bertindak yang seharusnya, diberi kepekaan untuk mengambil apa yang harus aku ambil dari setiap perjalanan dan hari-hari yang aku lalui.
dan doaku-harapanku saat ini, lagi-lagi lagu Tulus sangat mewakili.
Jika dia memang bisa untuk sini dekat dan dekatlah Dan jika dia memang bukan untukku tolong reda dan redalah
_____
Kadang aku suka sebal dan gemas dengan semuanya. Tapi terima kasih sudah hadir dan menjadi alasan dan inspirasi atas tulisan-tulisanku. Mungkin ini salah satu tujuan Allah juga, memberiku perasaan ini adalah supaya aku menghidupkan kembali puisi-puisiku, sajak-sajakku, tulisan-tulisanku yang telah lama mati.
Kadang aku pengen meminta maaf juga karena nggak tau kenapa aku bisa jatuh suka(?). Bisa punya perasaan ini yang aku nggak bisa mengaturnya. Maaf kalau mungkin kamu tidak suka menjadi objek tulisan-tulisan ini tapi lewat tulisan ini (jika kamu membacanya hahaha) sekaligus aku meminta izin untuk menelurkan tulisan-tulisan tentang kamu. Yha, telat sih ini izinnya, ya(?) hahaha
Sebetulnya tulisan ini akan ada part 2 nyaaa. semoga tidak malas dan Allah memberi kesempatan buat menuliskan part-2nya. (diantara puluhan draft tulisan yang mengantre untuk dipublish wqwqwqwqw). anw kok jadi kelihatan sombong ya aku punya banyak antrian tulisan ckckck tidak bermaksud ujub ya saudara-saudara pembaca sekalian:")
Waahh dilihat-lihat super panjang juga ya tulisan ini ckck. Terima kasih yang sudah membaca sampai akhiirrr semoga hari kalian menyenangkan:)
7 notes · View notes
silminadilah · 3 months
Text
Bukan rumah sebenarnya
Beberapa orang mungkin punya vibe: not your home. And thats okay, gak semua tempat juga bisa jadi tempat pulang bukan?
I always feels like home when I met my old friends who knows me by heart. Yang tahu kalau aku gak mau mendapatkan sesuatu dengan cara curang atau menyakiti orang lain, mendingan ngalah, mundur, nangis sehari dua hari, sebulan dua bulan, besoknya lukanyamungkin masih ada, tapi kita sudah tumbuh dengan pemahaman yang jauh lebih dalam.
Iya, dulu gue cupu dan serba sradak sruduk. Doa andalan gue adalah:
Ya Allah, aku gak tega dan gak pintar juga mengendalikan hati. Kalau memang menurutmu ini tidak baik untuk agamaku, untuk keluargaku dan untukku, maka paksa saja aku berhenti dengan cara apapun.
Akhirnya?
Ketabrak tembok, sakit.
Beberapa tahun lalu, disaat banyak teman seumuran menikah, aku masih bertanya, harus dengan orang seperti apa aku menikah? Apa tujuan aku menikah? Bagaimana cara bisa selalu bahagia dengan pernikahanku nanti?
Sampai saat ini semua pertanyaan itu masih pelan pelan coba aku jawab. Setidaknya, saat ini sudah tahu kalau aku tidak bisa dengan orang yang tempramental, nggak nyambung diajak discuss, nggak bisa diajak kerjasama atau bahkan keluarganya manipulating dan toxic. So exhausted to be in that kind of relationship.
Seperti saat misal kamu visit contoh rumah yang hendak kamu beli/ tinggali. Setelah mengandalkan beberapa parameter logis tentang tempat tersebut seperti: jarak rumah ke tempat tempat strategis, drainase, lokasi septictank, sumber air, ada retak atau tidak di dinding dan penilaian estetika juga, selain itu, kamu akan kembali bertanya pada diri sendiri: apakah aku bisa melihat momen momen indah dan perjuangan dilakukan di rumah ini? Apakah rumah ini terasa tepat dan nyaman?
Begitu juga dengan seseorang, kupikir.
Kalau diperjalanan dia sesekali menyakiti, anggaplah seperti genting yang bocor dan perlu diperbaiki. Mungkin bisa jadi rumah terkena bencana, lalu rusak, kita bersedih dan pasrah lalu pergi. Mungkin juga, rumah sudah tidak layak dihuni, kita perbaiki lalu tinggal kembali dengan perasaan yang lebih nyaman.
Ada banyak jenis manusia, tapi hati mungkin tertaut pada beberapa saja diantaranya. Semoga ketika itu terjadi lagi, ia tertaut pada rumah sebenarnya.
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
Istri vs. Suami
Tumblr media Tumblr media
Terlihat jelas yah, titiknya banyak yg mana? Cewe cupu vs cowo badung wkwkwk
Pov istri.. Datang telat lebih sering wkt SMA karena nebeng bapak yg kantornya sebelahan sama sekolahku tp jam kerjanya lebih lambat setengah jam jd aku ngikutin jdwl pergi blio, blio gamau dtg lebih pagi pula hhhhh.. Sering bgt dpt hukuman, ditahan diluar lapangan pas upacara, skip matpel ke 1 dihukum diem di perpus krn telat huft. Cabut sekolah inimah ngga murni sendiri atau bergeng, cabut sekelas krn katanya kita melakukan "berontak" sama guru otoriter hahaha hadeuuh ah begog. Catatan rapi & juara kelas mah dahlah yaa itumah wlpn mengalami fluktuatif krn makin tinggi sekolah saingannya makin pinter2. Kerasa bgt pas masuk SMA, di 9 alumni SMP fav bdg pabalatak disana. Trus masuk Unpad, saingannya lebih sengit lg otakku ternyata sebatas kaum medioker menengah aja gabodo2 amat jg hahaha. Corat coret meja dan duduk didepan mah pernah atuh yahhh. Corat coret "mya was here" di bangku.. Ngga lope2an gebetan ngga dong hahaha. Duduk didepan krn kena rolling palingan. Kerjain PR di sekolah, kdg ada part yg gapaham kudu didiskusiin sm kawan jd dikerjain di sekolah. Atau males ngerjain LKS ngerjain disekolah nyontek punya temen. Dicomblangin atau dijodoh2in pernah lah yaa cm ngga sampe jadi aja, cuma tebawa suasana doang hahaha.
Pov suami.. Aduh si bapak mah meni baong ihhhh. Kalo nyeritain ttg sekolahnya dulu. Berprestasi dan aware sama akademik cuma sampe SD bahkan NEMnya lebih besar drpd aku. Sekolah agama jg rajin, lomba keagamaan nyumbang piala udah pernah eeh masuk SMP lsg tergiur ini itu hadeeehhh.. Itu ketauan ngerokok ngga dititikin bukan berarti ngga ngerokok krn bisaan aja gaketauan selama disekolah hahaha gilee. Ngga ada list ikut geng motor? Dari geng motor meresahkan ke geng motor lebih mature karena isinya bapak2? Hahaha. Dicomblangin sama siapa cikkk? Bukan sama iis sumiati yah itumah mantan wkt SMA HAHAHA. Ssttt ah bisi ada yg merasa terpanggil.. Tp tinggal blg aja emg nama itu u doang yg punya seperti dirinya kalo ngeles wkwkwk
Tag @sagarmatha13
3 notes · View notes
zahidzaidanzaky · 1 year
Text
Yang cupu boleh join, yang cepu tolong deh singkirin
7 notes · View notes
ramengir · 6 months
Text
Yuk belajar sabar!
Ada alasan kenapa kamu menikah dengan lelaki melankolis phlegmatis yang cinta damai dan tak suka pertikaian. Sedang kamu melankolis koleris mengebu gebu tapi cupu wkwkwk
Ada alasan kenapa kamu menikah dengan introvert sedang kamu extrovert cenderung ambivert
Bulan november ini setelah sakit flu batuk sekeluarga lewat, aku masih diberi waktu untuk merenung dalam kesakitanku leher benjol bengkak ga bisa nengok. Tidur pun susah posisinya karena ganjel.
Setiap aku menggumam "dosa apa lagi ya Allah yang aku lakukan sampai ditegur kayak gini?". Suami menjawab "ga boleh ngomong gitu, dosa kita mah memang banyak yang ga sadar dan disadari. Istigfar aja banyak2 dan sabar."
Sebelumnya memang sombong sih saat semua sakit sebagai ibu ga bisa terus sakit harus maksa diri biar cepet sembuh. Jadilah makan banyak dan minum obat rajin soalnya kasian anak anak ga akan keurus kalau sakit semua. Dalam hati bilang "tuh kan minum obat, makan banyak tuh adalah kunci cepet sembuh." Sedang suami bersabar dan berikhtiar sesuai pemikirannya
Nyadar bahwa obat tuh hanya perantara, Allah lah yang kasih rahmat buat sembuh.
Lalu ovt lagi dengan berfikir jangan jangan debu debu dosa riba? Terus mikir ya kenapa atuh ga dikasih keluasan rezeki biar ga kena debu riba?...tetep aja manusia playing victim di depan Tuhannya. Ya Allah.
Lalu mulai menyalahkan keadaan harus tinggal 1 atap beda dinding sama paman suami yang kerja serabutan dan suka ambil makanan tapi malu bilang meski kadang entah perasaan atau ngga makanan tu berkurang. Apa karena ga baik ama tetangga ????
Ovt lagi gimana kalo ina inu...
Cape
Kayaknya sakit nya karena kebanyakan OVT ini mah
Yuk sabar ya sayangku...
4 notes · View notes
hasnazaf · 6 months
Text
cupu banget, ngeluh kerja terus, tapi resign juga ga sanggup. akhirnya kerja sambil nangis.
2 notes · View notes
glyhndzkr · 6 months
Text
Gwencana Keram Yo Gwencana
Teeeeeet, langsung! pencet tombol record kamera bro! sampe lupa pencet record activity di hape wkwk. Alhasil berhenti dulu, mulai record huawei activity.
Oke, jadi berdasarkan hasil dari Marathon sebelumnya di Jogja, karena udah dapat 4 jam 2-3 menit, target borobudur hari ini ya sub 4 jam lah paling ngga.
Das des das des, dari posisi belakang udah kayak uji SIM motor tapi lebi licin lagi, mencari celah, berlari cepat, mencari celah, berlari cepat, ketemu pacer sub 5 jam, aih cupu bro skip, ketemu pacer sub 4, ehe ehm, ngga dulu. Sat set das des tiba tiba dah ketemunya sama pelari kaos singletan sama kaos komunitasan semua. Kaos merag bormar udah langka, emang beda garis depan vibesnya, anjay wkwk.
Masih km awal, hawanya masih seger, keringetnya masih dikit, wajahnya masi tampan rupawan, senyumnya masih sumringah, fotografernya masih banyak, cocok banget, cuma kurangnya satu, barisannya masi rame, fotonya mo gamau ya siap ketutupan sama yang lain, sial bro. Akhirnya, sengaja lari agak pinggiran kiri sama jaga jarak depan belakang, hehe, tapi tetep aja, karena outfitnya kurang nyentrik, fotografernya mager. Mending gw foto yang eyecatching aja dibanding cuma mas mas bangga.. bangga siapa? yg gajelas itu. wkwkw ilustrasi aja itu.
Wah asli tapi km km awal tu kek waaaaaah, satttt setttt dasss desss, slepet lewat sana lewat sini, sambil sok nyemangatin lagi, ayo mas, mangat mas, anjay emang bole sekeren itu bang aowkwowoo. Buset emang, mana tiap foto gaya lagi, seeet buseeeet wkwkwk emang bole yak wkwk, bole aja si, yang penting ga pake acara keram keram an apalagi jatoh.
Daripada tambah terlihat jumawa, mending bahas race nya aja.
Pertama kali mulai, langsung disuguhi sama pemandangan candi borobudur yang ga sempet liat wkwkwk karena terlalu fokus mengejar baris depan, anjay, baris depan aja ku kejar apalagi masa dep.., ehem lanjut. Muter Borobudur sekitar 1 km an, samsek ngga kerasa. Di luar langsung disambut fotografer yang jejer jejer tiap lampu jalanan ada aja satu wkwk, gatau tuh gimana motonya, padahal barisan masi rame bet. Agak jauhan dikit mulai nih serunya. Warga sekitar plus anak anak sekolahan mau tk sd smp sma, beuh jos asik bat. Walau ga yang kasi penampilan keren keren gitu yak, tapi barengnya mereka buat kasi semangat tuh, beuh, kaya oli bro, top one!
Ayo semangat ayo semangat, ada juga yang dandan sambil tari nyetel musik, main drum dsb, jadi manusia silver, asal rame2an doang, bahkan ada yang mungkin gurunya yak, ikut dandan, buset asik bet ni bapak bapak wkwk perasaan dulu sekolah sd gurunya gitu gituu aja. Selain itu, ada juga yang ikutan kasih buah buahan, duren, semangka, rambutan, melon, pisang, udah dipotong potong semua lah jelas, gamungkin masih bunder ser. Bagi bagi wedangan juga ada wkwk ni lama lama, kalo w nikmatin semua, kaga kelar lari nih fix wkwk. Dan luar biasanya, kaya gitu adaaa terus sampe km km akhir. Salut w sama warga Borobudur dan sekitarnya. Oiya sama jangan lupa ada yang ramah mau kasih pinjem toilet buat BAB, yu da real mvp pak, mbah. Walau tiba tiba w keram si di dalem, pas mau siap siap, aaakh!
Lanjut update kondisi lari Pemuda Sukoharjo.
Intinya tiap 2,5 km di setengah perjalanan awal, bakalan ada water station yang kasih ion sama mineral water, juga ada fruit station sama medic dan mck. Dan kalo lewat, sebenere jangan sampai sok iye ga ngambil, minimal air putih lah ambil, atau ion buat maintenance elektrolit. Seperti saya. Tapi buat bormar ni agak beda sama pas Jogmar, bormar mau coba gonta ganti water-ion-water-ion, pas jogmar ion-ion-ion-ion sampe bosen wkwk. Sampai Half Marathon kelar, masih aman bgt, cuma emang udah mulai pengen ke belakang si, tp ga semua water station ada MCK nya, jadi yah, beberapa kali, oh oke yang di depan aja gapapa, eh yang didepan gaada, sial.
Sampe akhirnya, ah wes ra tahan ki, pak ngapunten boleh pinjam kamar mandinya sebentar? mau buang air, besar. Oh monggo monggo mas pinarak. Matur nuwun sanget pak.
Baru mau nyopot sepatu, mak tenggggg, wets wets wets, tahan dulu brader musculus kempolikus dan telapak kakikus ku yang luar biasa, sabar sabar, take a deep breath, hembuskan, take a deeo breath, hembuskan, yes you can do it brah. Aman. Lanjut ke kamar mandi dan aduh. Ya mau gimana lagi yak, masa mau berdiri biar kakinya ga nekuk. Pelannn pelannn, pelannn tekuk dan turunnn, des, mak tte.., gajadi, fiuh aman. Tapi karena gaada gantungan baju, dan terpaksa menjepit bawaan lain pake pundak (karena kebetulan juga pundaknya sekarang ini masi kosong tida ada yang bersandar), eh lha kok malah nglunjak ni pundak ikutan maaaak, tenggg, wkwkwk sialan. Untung belum sampek keram, sempet obah posisi dulu.
Itu tadi di sekitar km 22 23. Habis kelar mampir rumah warga, awalnya masih bisa lah ni lari lari, tapi gak lama, mak teng lagi, jalan bentar, lari kecil lagi, mak teng di spot kaki yang lain, jalan lagi, dst. Kayak gituuu teruss sampek kelar. Cuma bedanta6pas udah under 10 km terakhir, larinya baru 20 langkah paling, tenggg, kumat lagi, jalan lagi, mau lari eh ketemu tanjakan turunan, gajadi lari. Makin deket akhir onsetnya kumatnya makin cepet wkwk. Akhirnya yang awalnya sekilo 5 menit, jadi 12 menit wkwk. Baru sekali ni ngerasain terlanjur mak teng mak teng sejak km 22an, padahal perjalanan masi 18+ km. Mana cuacanya tambah akhir tambah panas lagi, kena mental sedikit bro wkwk.
Apalagi ditambah, loh kok ketok e mas mbak iki mau neng mburiku adoh saiki kok nyalip :) ayo mas semangat, hehe, ayo mas dikit lagi, hehe, sial wkwk. Fix salah strategi ki, ngebut neng ngarep. Keselip neng mburi, kayak hidup, yang di depan sekarang sekarang bukan berarti tetap di depan pas akhir. Cuma ya emang seringnya yang udah di depan di awal, ya depan juga di akhir, wes terimo wae nek emg kowe salah lyh.
Tapi bak ditengah penderitaan padang pasir, oase akan selalu hadir, menyegarkan sebentar, Leeh, ebuset sopo iki wkwkwk kupet bakno, fatih yf bakno, fikri, gibran, dan fatih ndut, njay, full support broh. Suwunn nann brohhh. tenan.
Tapi tapi tapi lagi sejak onsetnya makin cepet, yamg awlanya kalo ngelewati adek adek, ngerekam, sekarang, udah ga ngerekam lagi, tapi masih coba lari kecil. Gimana ga mau lari kecil, adek adeknya nyemangati terus e wkwk, mana serius lagi, jadi gaenak. Lari kecil kecil, pas udah lewat adeknya, jalan lagi, dan tentu, mak teng lagi. wesssewesss. Baru pas udah akhir banget, mau adek adek, mbak mbak, mas mas, bapak bapak, ibu ibu, sak apik2e semangat e, boooodo amat, capek bro!
Baru, kalau akang footgrafer, "mas mas itu bendera di punggungnya kibarin mas" wah mau bagaimana lagi ya kan? to infiniti and beyy... aw keram.
Tumblr media
Sampai pada puncaknya,
Secapek apapun anda, yang namanya di titik darah penghabisan, pasti "ayoo sitik menehh, pushh tu de limit!". Tak terkecuali pemuda Sukoharjo. Ayok lehh, 300 metet akhir poko e kudu mlayu ya, Oke.
Lagek mulai mlayu meneh, garis finish e rung ketok, tapi wong wongane wes rame, ayokk masss dikitt lagii, kae lo finish e wes ketok, sitik ngkas, semangat kaaaak! waah indahnya kata kata toxic positivity ini sodara, sampai tiba tiba,
Eh lohe lohe, kok kaki kanan kaku ngene, heh loheh, tak hentak hentak neng aspal, tak, tak, tak, loheh iseh kaku, tak hentak agak tinggian dikit ah. Pas lagi ngangkat, tiba tiba, yang kiri ikutan, bangke wkwkwk. Tak tertolong, seketika kanan kiri keram broh, jempalik ke belakang, duer wkwk. aaaakh, tulung tulung wkwk. Alhamdulillah e ada yang bisa nolong, di tarik kempol e, tenggg, wak laraaa wkwk tapi mau bagaimana lagi? wkwkwk kanan kiri, agak mendingan, ditanya, mau dibopong pa mau coba sendiri, sendiri dulu aja mas, oke, bisa berdiri? bisa mas. Baru mau berdiri, karena kakinya ketekuk lagi, makkk tengggg! aaaakh ceblok meneh, stretching meneh. Dan akhirnya, dibantu angkat lagi biar ga nekuk, dan lanjut lari kecil pelan pelan.
Ayo kak dikit lagi, sitik meneh mass, kae lo mas wes ketok finish e, isoh mas yo isoh, bisa ayo kakk. Entah kenapa jadi lebih ga toxic aja rasanya habis itu wkwk. Sangat berterima kasih kepada segenap manusia yang menyemangati dan menolong karena akhirnya dalam waktu kurang lebih 5 jam 19 menit, FM Borobudur Marathon, kelar. Dan congrats dokter Aiman dan Pak Nihri virgin FM nya, Gwencana yo gwencana wkwk.
Tumblr media
2 notes · View notes
g-um1 · 1 year
Text
Rotxo: LOOK AT THE CUPUUUU JUICE!!
Cupuaçu is a typical fruit from the Amazon region. With the pulp of the fruit we can make cupu juice, cupu jam, cupu jelly, cupu cream, cupu cake, etc. (the fruit image is the last one)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7 notes · View notes
nurramadanims · 9 months
Text
Dari Lari Gue Menyadari Bahwa
Tumblr media
Ternyata lari bisa dibilang one of my hobby. Yang kalau dilakuin berulang kali bikin hepi dan kita nggak ngerasa terbebani samsek. Terbebani sih sama bangun pagi dan kemalasannya itu wkwk. Tapi deep down in my heart aftertaste setelah lari tuh, warbyasa.
Dibanding olahraga rekreasional, ternyata gue jauuuh lebih suka olahraga yang berkompetisi sama diri sendiri. Maksudnya bukan kayak badminton, tennis, basket, or olahraga yang butuh orang laen, kebayang ga? wkwk. Yes gue lebih suka lari dan berenang, jenis olahraga yang yauda bisa dilakuin dengan diri sendiri.
Lari adalah olahraga terrrmurah. Gausa nunggu sepatu-nya hoka, atau punya wearactive branded. Lu pake training dan kaos, gas tetep bisa lari. Yang mahal adalah flexing-nya sih hehe. Tapiii, baru gue sadari akhir-akhir ini juga adalah, semakin lu upgrade perlengkapan lari lu, semakin nyaman juga lu bakal lari. Contoh, dibanding training yang gombrang-gambreng berat dan panas, sekarang gue prefer pake legging tipis dan celana tambahan, atau pake celana-rok gue, karena terbukti badan gue terasa lebih ringan pas lari. Dibanding gue megang hape nih di tangan pas lari, gue mencoba menginvestasikan duit gue di waistbag miniso supaya lari gue lebih baik aja. Yes, in the end buat bisa upgrade semua barang-barang itu, baby step. Yang penting lu lari dulu, jangan flexing dulu hehe.
Nyambung ke poin 2. Lari adalah olahraga yang bikin lu dengan mudah ngebandingin sama diri lu sebelumnya. Lu berkompetisi, tapi sama diri lu di masa lampau. Which is itu kan yang disaranin sama sebuah hadits (kalo gue gasalah). Gue lebih gampang ngukur kemampuan lari gue sebelumnya karena sekarang udah banyak aplikasi gratisan, seperti strava yang udah menemani gue sejak kurleb 2018. Kalo kemaren masih 1 km, besok bisa kok 2 km. Kalo taun 2017 gue cupu banget, alhamdulillah kemaren gue bisa ko 5 km tanpa jalan samsek, tanpa nyeri lutut, tanpa nyeri perut yang tiap latihan gatau kenapa suka bat muncul. Alhamdulillah ngerasa keren!
Semakin lu lari, semakin lu haus akan belajar. Dalam kasus gue, itu terbukti. Awal gue lari 2017 tuh yaudah gue lari aja kan. Pola napas gue masih kacau, lutut gue masih sering sakit, apalagi perut gue. Lama kelamaan gue gedek juga, kenapa orang lain bisa enjoy sama lari tapi kok gue belum. Yauda gue akhirnya nge-youtube tuh, nyari gimana si pola napas yang baik, gimana postur tubuh yang oke, dan lama kelamaan gue upgrade curiosity gue buat nyari gimana caranya bisa 5k, gimana practical training yang oke buat 5k. Dan yes sekarang gue penasaran gimana caranya bisa 10k, so pasti gue bakal mencari semua ilmu-ilmu itu kan supaya tembus.
Yes, itu adalah 5 poin yang gue sadari setelah gue mulai berlari di 2017 hingga saat ini. Gue belum bisa dibilang atlet sih, masih annub juga baru 5k. Tapi gue selalu yakin, semua dimulai dari hal kecil, dari baby steps, dan gada pelari yang ninggalin pelari lainnya, kita sama-sama berjuang di race kita masing-masing. Gausah liat kanan-kiri, tapi gapapa bikin challenge buat diri sendiri, dan lakuin itu bareng orang lain biar kita inget kalo kita ga sendiri. Terakhir, big thanks buat fay yang ngenalin aku lari pertama kali.
3 notes · View notes