Tumgik
#demam berdarah dengue
raflysium · 2 years
Text
Pemanfaatan Bakteri Wolbachia
SERIAL SCIENCE - EPISODE 02
Bagaimana pendayagunaan dari bakteri Wolbachia? Lalu apa bentuk pendayagunaan-nya? Emang apa sih hebatnya bakteri yang satu ini? Sebenarnya bakteri woolbachia itu apa? Hmm, menarik nih untuk dicari tahu.
Bakteri wolbachia:
Pada tahun 1924 bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Marshall Hertig dan S. Burt Wolbach pada nyamuk Cullex pipiens, dan pada tahun 1936 bakteri ini dinamai Wolbachia pipientis. Jadi, kita dapat mengetahui nama lengkap dari bakteri ini adalah Wolbcahia pipientis.
Seorang pakar entomologi dan Kesehatan veteriner, dan juga kadiv. Parasitology dan entomologi Kesehatan di IPB Bogor, Prof drh. Upik Kesumawati Hadi., MS., Ph.D. mengatakan wolbachia adalah bakteri gram negative yang berbentuk batang dan berhabitat di dalam sel yang menginfeksi berbagai hewan invertebrata atau tanpa tulang belakang, terutama pada berbagai jenis anthropoda dan serangga. Wolbachia ini merupakan salah satu jenis pathogen yang menginfeksi sistem reproduksi serangga. Bagi yang belum tahu, pathogen adalah mikroorganisme parasite yang meyebabkan penyakit pada inangnya.
Pendayagunaan Wolbachia: Mengendalikan Penyebaran Penyakit DBD (demam berdarah dengue):
Setelah kita berkenalan dengan Wolbachia, lantas bagaimana bentuk pendayagunaan dari bakteri satu ini? Ternyata oh ternyata, Wolbachia ini dimanfaatkan untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular mematikan yakni demam berdarah dengue (DBD). Hah? Emang bisa? Bisa dong, jadi begini…
Dalam laman situs resmi World Mosquito Program menyebutkan bahwa Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat pada 60% spesies serangga, termasuk di beberapa jenis nyamuk. Namun Wolbachia ini tidak terdapat pada jenis nyamuk Aedes aegypti, spesies utama yang bertanggung jawab atas penularan virus ke manusia seperti dengue, zika, cikungunya, dan yellow fever (demam kuning).  Wolbachia ini termasuk aman bagi manusia.
The New England Journal of Medicine juga menegaskan hal yang sama dalam jurnalnya yang berjudul Efficacy of Wolbachia-infected Mosquito Deployments for the Control of Dengue yang diterbitkan pada juni 2021, jurnal tersebut mengatakan bahwa bakteri Wolbachia ini menginfeksi berbagai jenis serangga, akan tetapi tidak terjadi pada nyamuk Aedes aegypti.
Seperti yang sudah dimention sebelumnya, bakteri Wolbachia ini didayagunakan untuk mengendalikan penyebaran virus dengue penyebab demam berdarah yang dibawa oleh inangnya yaitu si Nyamuk Aedes aegypti. Lalu bagaimana mekanismenya?
Nyamuk Aedes aegypti ini pada awalnya sudah terinfeksi virus dengue/demam berdarah, lalu gigitan nyamuk ini kepada manusia yang membuat virus DBD tertular ke manusia sebagai inangnya yang baru dan menyebabkan penyakit demam berdarah yang dapat berujung kematian. Nah, disinilah peran para saintis untuk berupaya mengatasinya. Begini caranya…
Jadi, bakteri Wolbachia dimasukkan ke dalam telur-telur Nyamuk dengan cara menyuntikkannya. Sebelum dimasukkan, di dalam telur nyamuk kan sudah terinfeksi virus dengue, setelah Wolbachia dimasukkan, terjadilah pertempuran epic antara bakteri Wolbachia vs virus dengue. Wolbachia ini bukan bakteri kaleng-kaleng, kalau diibaratkan dengan dunia manusia bakteri Wolbachia sebagai pasukan sultan Al-Fatih dan virus dengue sebagai pasukan konstantinopel. Yups, sudah dapat ditebak, epic battle ini dimenangkan oleh bakteri Wolbachia.
Setelah itu, virus dengue pun menjadi tunduk dan jinak kepada bakteri Wolbachia, sehingga menghentikan proses replikasi dari virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya virus DBD tidak dapat ditularkan kepada manusia. Bakteri Wolbachia ini damage-nya luar biasa karena dapat menganggu sistem reproduksi nyamuk dan dapat diturunkan ke generasi nyamuk selanjutnya. Begini skemanya:
Ada tiga skema penurunan bakteri Wolbachia ke generasi berikutnya:
Pertama, Jika nyamuk betina ber-wolbachia kawin dengan nyamuk jantan tidak ber-wolbachia, maka telur yang dihasilkan seluruhnya akan ber-wolbachia.
Kedua, Jika nyamuk betina tidak ber-wolbachia kawin dengan nyamuk jantan ber-wolbachia, maka telur yang dihasilkan akan mati atau tidak menetas.
Ketiga, Jika nyamuk nyamuk betina ber-wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang ber-wolbachia juga, maka telur yang dihasilkan seluruhnya akan ber-wolbachia.
Seperti itulah skema Wolbachia yang diturunkan ke generasi nyamuk selanjutnya. Sehingga, dengan kata lain bakteri Wolbachia akan ada dalam setiap generasi nyamuk. Menurut Prof drh. Upik Kesumawati Hadi., MS., Ph.D. dalam tulisannya yang berjudul “Wolbachia pipientis, bakteri pada serangga”, Keuntungan lain dari pola penyebaran Wolbachia antar generasi ini adalah semakin lama masa hidup nyamuk yang terinfeksi Wolbachia, maka semakin besar kemungkinan infeksi/penularan Wolbachia ke seluruh populasi nyamuk dalam jangka waktu yang singkat.
Di Indonesia, pada tahun 2014 nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia pertama kali dilepas-sebarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, kota berpenduduk padat dengan pravelensi wabah DBD yang tinggi. Pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia ini dirintis oleh Eliminate Dengue Project (EDP) yang pimpin oleh Prof. Adi Utarini. Prof. Adi Utarini yang juga Guru Besar di UGM ini adalah salah satu ilmuwan wanita kebanggan Indonesia yang masuk daftar “Nature’s 10: Ten People Who Helped Shape Science in 2020” atau mudahnya yang masuk daftar 10 ilmuwan berpengaruh di dunia 2020. Wow, aku pun nge-fan sama Prof Adi Utarini ini, hihi. Okay, lanjut. Tujuan dari pelepasan nyamuk ber-wolbachia ini adalah untuk membangun Wolbachia di populasi nyamuk local, dengan tujuan jangka panjang untuk mengurangi penularan penyakit yang dibawa nyamuk. Pada situs resmi WMP - World Mosquito Program, disebutkan pada Agustus 2020, World Mosquito Progam (WMP) mengumumkan hasil yang sangat menjanjikan dari program EDP ini yakni Prof. Adi Utarini dan timnya berhasil mengurangi kasus demam berdarah yang mana hasilnya menunjukkan penurunan sebesar 77% dalam kejadian demam berdarah di beberapa kota besar di Indonesia yang diobati dengan Wolbachia.
Akhirnya, sebuah perjalanan panjang ya untuk menemukan solusi dari wabah endemic penyakit demam berdarah. Terima kasih yang tak terhingga kepada para ilmuwan yang terlibat.
Jadi begitulah peran bakteri Wolbachia dalam pemanfaatanya untuk memberantas penyakit berbahaya demam berdarah.
Diolah dari berbagai sumber:
Situs laman resmi dan youtube official: Wolrd Mosquito Program
Tulisan yang berjudul “Wolbachia pipientis, Bakteri Pada Serangga” oleh Upik Kesumawati Hadi, PS Parasitologi dan entomologi Kesehatan Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. http://upikke.staff.ipb.ac.id.
A. Utarini, C. Indriani, R.A. Ahmad, Dkk. (2020). Efficacy of Wolbachia-Infected Mosquito Deployments for the Control of Dengue. The New England Journal of Medicine, 384(23), 2117-2186. DOI: 10.1056/NEJMoa2030243
Wolbachia sebagai alternatif pengendalian vector nyamuk Aedes sp. Oleh Lusiyana N. Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. JKKI, Vol. 6, No. 3, 2014.
1 note · View note
bantennewscoid-blog · 4 months
Text
610 Orang di Lebak Terjangkit DBD, 4 Orang Meninggal Dunia
LEBAK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat ada sekitar 610 warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), empat di antaranya meninggal dunia. Kasus tersebut terjadi sejak bulan Januari hingga Februari 2024. Kepala Dinkes Lebak Budhi Mulyanto mengatakan, kasus DBD tahun ini meningkat sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2023 lalu, yang hanya mencapai 760 kasus dan empat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hargo-news · 4 months
Text
Kasus DBD Diprediksi Meningkat, Sladauri: Gencarkan Sosialisasi dan Tindakan
Hargo.co.id, GORONTALO – Ketua Komisi lll DPRD Kabupaten Gorontalo, Sladauri Kinga menyoroti melonjaknya kasus DBD di daerah itu. Dirinya mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, per bulan Januari ada 85 kasus dan diprediksi di bulan Februari ini akan semakin meningkat. “Penyebaran DBD ini perlu perhatian serius terhadap. Jangan sampai terus mengalami lonjakan serta ada masyarakat yang meninggal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
haridiva · 5 months
Text
Pemeriksaan NS1 untuk Dengue
Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, dan perdarahan. Dengue dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti dengue hemoragik atau dengue syok sindrom, yang dapat berakibat fatal. Salah satu cara untuk mendiagnosis dengue…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nyonyanyunyun · 2 years
Text
Sabtu, 22.10.22
Weekend, pas tanggalnya cantik pula. Secantik suasana hatiku yang 4 malam belakangan staycation di rumah sakit karena Amrina kena demam berdarah 💔
Aku ceritain dari awal ya, mumpung masih anget momennya.
Tumblr media
Minggu, 16.10.22
Badan Amrina mulai terasa anget, tapi setelah dimandiin air anget, suhu tubuhnya normal lagi dan sempat jalan-jalan sore ke Sumber Tani dan lihat-lihat banjir (karena ini musim banjir). Maghribnya kok anget lagi, ku ambillah Termometer, ternyata suhunya 38,7°C. Lalu ku beri Tempra Syrup dan ku pijat dengan minyak kutus-kutus dan bawang merah, akhirnya dia tertidur. Di tengah-tengah tidurnya dia sering terbangun karena gatal di telapak tangan dan kaki. Tengah malamnya ku cek lagi, ternyata suhunya 39,4°C, ku beri lagi Tempra Syrup dan juga pijatan seperti tadi.
0 notes
padoskawruh · 1 year
Photo
Tumblr media
(via Rs Juwita)
0 notes
priangancom · 11 hours
Text
Waspada! Kasus DBD di Kabupaten Tasik Masih Tinggi
TASIKMALAYA | Priangan.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini masih banyak terjadi. Sejak awal tahun 2024 saja, sedikitnya sudah ada 411 kasus dengan lokus sebaran paling tinggi berada di Kecamatan Manonjaya, Cineam, dan Rajapolah. Jumlah itu mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah kasus sampai akhir tahun hanya…
youtube
View On WordPress
0 notes
lintasbatasindonesia · 13 hours
Text
Bhabinkamtibmas Guwang Dampingi Petugas Puskesmas Sukawati Laksanakan Pencegahan KLB DBD
Gianyar – Sukawati . Bhabinkamtibmas Desa Guwang Aiptu I Nengah Nirka mendampingi petugas dari Puskesmas Sukawati 1 yang melaksanakan kegiatan Pencegahan  KLB DBD  ( Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue) di Banjar Manikan Desa Guwang, Kec. Sukawati Gianyar ( 15/6/2024) Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya KLB DBD dengan cara melakukan pemeiksaan langsung kerumah – rumah penduduk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
karanganyarkota · 13 days
Text
Tumblr media
KARANGANYAR — Kamis, 30 Mei 2024 Serka Muhari beserta 4 orang anggota Koramil 07/Matesih bersama perwakilan Puskesmas Matesih, Kadus beserta Warga masyarakat Dusun Gondang kecamatan Matesih, dan Relawan Samber Nyawa Matesih, melaksanakan kegiatan Fogging/Tindakan Pengasapan dengan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk khusus pembawa (vektor) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah dusun Gondang desa Karangbangun kecamatan Matesih.
0 notes
Text
KARANGANYAR — Kamis, 30 Mei 2024 Serka Muhari beserta 4 orang anggota Koramil 07/Matesih bersama perwakilan Puskesmas Matesih, Kadus beserta Warga masyarakat Dusun Gondang kecamatan Matesih, dan Relawan Samber Nyawa Matesih, melaksanakan kegiatan Fogging/Tindakan Pengasapan dengan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk khusus pembawa (vektor) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah dusun Gondang desa Karangbangun kecamatan Matesih.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
Text
Lonjakan Kasus DBD di Indonesia: Pemerintah Lakukan Upaya Pencegahan Intensif
Jakarta, 28 Mei 2024 – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa hingga akhir Mei 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 70.000, dengan beberapa wilayah seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan menjadi daerah yang paling terdampak. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kabarbanyuwangi · 26 days
Text
Tujuh Warga Desa Genteng Wetan Posisitif DBD, Warga Gelar Fogging - Radar Banyuwangi
RadarBanyuwangi.id – Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) tampaknya masih terus merajalela. Sebanyak tujuh orang yang tinggal di RT 2, Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dinyatakan positif terkena penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegipty itu. Untuk mengantisipasi semakin meluasnya penderita DBD, warga yang tinggal di kampung itu gotong royong menggelar…
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 4 months
Text
Angka Pasien DBD di RSDP Capai Ratusan
SERANG– Merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengakibatkan beberapa rumah sakit mendapatkan lonjakan pasien. Hingga saat ini tercatat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat telah menampung sebanyak 210 pasien DBD sejak bulan Januari. Kasubag Humas RSDP Serang, Ai Hadiyani mengatakan sejauh ini pihaknya telah menerima pasien DBD sebanyak 148 pada bulan Januari dan di bulan Febuari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hargo-news · 5 months
Text
Seorang Warga Bone Bolango Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD
Seorang Warga Bone Bolango Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD #DemamBerdarahDengue #WabahDBD #DBD #KabupatenBoneBolango
Hargo.co.id, GORONTALO – Mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bone Bolango perlu mendapatkan perhatian serius. Hal tersebut didasarkan pada banyaknya laporan pasien DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Toto Kabila, Thalib Saleh mengungkapkan, terjadi peningkatan drastis sejak bulan Desember 2023. “Ada 22…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
haridiva · 1 year
Text
Mencegah Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, ruam merah di kulit, dan perdarahan. Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat berakibat fatal dan menyebabkan syok atau kematian. Untuk mencegah DBD,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
matapadma · 1 month
Photo
Tumblr media
(via Cegah DBD, Pemkab Demak Luncurkan Grabb-Jentik)
Demak, Matapadma- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat meluncurkan “GRABB JENTIK” atau Gerakan Bersama Berantas Jentik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Bersama setiap hari Jum’at.
Kegiatan launching tersebut dilaksanakan di Hotel Amantis Demak dengan tujuan untuk mewujudkan Desa di Kabupaten Demak bebas Jentik, sehat dan bebas dari Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Setelah peluncuran Grabb Jentik, kami berharap benar- benar ditindaklanjuti dengan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk setiap hari jum’at,” Kata Bupati Demak Eisti’anah saat di Hotel Amantis Demak, Senin- (13-5-2024).
Ia menyampaikan, telah memberi instruksi kepada para camat, Kepala Desa dan lurah di Kabupaten Demak untuk aktif melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Harapnya kasus DBD di Kabupaten Demak bisa ditekan.
“Masyarakat juga perlu diedukasi pentingnya membiasakan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan, dengan adanya ini nanti bisa lebih ditingkatkan termasuk dilingkungan sekolah,” Ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun menuturkan kasus DBD di Kabupaten Demak yang dilaporkan hingga saat ini sebanyak 187 kasus, sedangkan kasus meninggal satu orang. Mayoritas penderitanya di usia pelajar, sehingga sasaran kampanye dan edukasi Grabb Jentik juga menyasar di sekolah- sekolah.
“Jika melihat tren kasusnya, selama dua bulan terakhir ada penurunan karena pada Maret 2024 mencapai 78 kasus, bulan April 2024 turun menjadi 36 kasus dan bula Mei 2024 untuk pekan pertama baru lima kasus,” Terangnya.
https://matapadma.com/2024/05/14/cegah-dbd-pemkab-demak-luncurkan-grabb-jentik/
Link YouTube 
https://www.youtube.com/@matapadma
website 
https://matapadma.com
Link Instagram https://www.instagram.com/matapadmacom
Link Twitter 
https://x.com/matapadma
link tiktok 
https://ww
w.tiktok.com/@matapadma_news
0 notes