Tumgik
#filososfie
eccedentesiastpage · 6 months
Text
Tumblr media
Dua buku dan dua gelas signature menu yang berbeda—coffee dan non coffee.
Bertanya kepada barista tentang filososfi dibalik menu dengan nama-nama unik, sebelum memutuskan mencari tempat duduk yang nyaman.
Kemudian, hening.
Masing-masing dari kita sibuk menjelajahi kata per kata dari halaman satu ke halaman berikutnya. Sesekali menyesap minuman yang rasanya cukup asing. Hingga akhirnya kita terbuai dengan Jogja dan langit cantiknya menjelang petang.
Dan keheningan usai sebab ntah kenapa aku menguarkan pertanyaan...
“kenapa beberapa orang dengan mudahnya tergantikan oleh yang baru?”
Kembali hening sejenak. Semoga ada yang sadar jika sejak tadi aku menyimpan sesak,
“Hei, kamu sepertinya harus tahu hal ini. Peran seseorang di kehidupan kita tidak selalu linier dengan lamanya waktu yang sudah dihabiskan bersama. Menurutku, lebih ke bagaimana orang menganggap kita di kehidupan mereka-sebagai keluarga, sahabat, teman biasa, lebih dari teman biasa (hehehe) atau sebagai yang hanya pernah sekadar bertukar sapa. Kadang, mereka menemukan peran yang mereka butuhkan dari orang baru-peran yang tidak bisa diberikan oleh orang yang sudah dikenalnya, tidak peduli sudah berapa lamapun itu.
"jadi bukannya tergantikan, tapi mungkin...bisa jadi, kamu tidak bisa memberikan peran yang sedang dia butuhkan. Sesederhana itu”.
Padahal pertanyaanku sejak awal tentang ‘beberapa orang’. Atau, aku salah satu dari beberapa orang itu?
2 notes · View notes
demokritosinfo · 4 years
Text
Biografie van Demokritos
Demokritos van Abdera ( in het grieks: ‘Δημόκριτος’ )was een Griekse filosoof, astronoom, wiskundige en reiziger. Hij was geboren in circa 460 v.Chr. en hij stierf in circa 370 v.Chr.  Hij is in de stad Abdera in Tharcië geboren, die in die tijd een Ionische kolonie was. Hij heeft de atoomtheorie uitgevonden en heeft veel teksten geschreven waaronder over ethiek, natuufilosofie, wiskunde, muziek, poëzie en technische thema’s.  Na 459 v.Chr. verbleef hij ongeveer vijf jaar in Egypte, waar hij veel leerde over het land en de astronomie. Van veel van zijn boeken zijn alleen de titels bekend, zijn boeken zijn door de tijd heen verloren geraakt.
1 note · View note
Text
30 days writing challange!
Day 1
Describe my Personality...
Tumblr media
Hmmm, dimulai dari sisi mana ya? hahaha
Franciska Marintan Napitupulu. Nama Franciska yang disarankan oleh kakak sepupu, dia berkeyakinan untuk menjadi seorang gadis yang cantik, pintar dan baik. Kemudian Marintan nama dari Mama, ia mengartikan bahwa aku adalah permata/ harta yang berharga baginya. Sudah 25 tahun 5 bulan dengan nama yang agak kurang filososfi ini haha. Aku sering dipanggil Intan.
Seorang anak tunggal, tentu membuatku mudah untuk mendapatkan banyak kemudahan dalam hidupku.Terkadang ini menyebabkan, sering aku memudahkan banyak hal. Sering aku merasa tidak perlu usaha yang berlebih toh aku akan mendapatkannya. Apalagi dalam hal materi, aku termasuk boros. Merasa ada orang tua yang sudah pasti membantu dan menopang ekonomiku. Namun disisi keegoisanku, kedua orangtuaku sudah membiasakanku untuk berbagi dengan saudaraku. Aku ingat dimasa kecilku aku selalu berbagi dengan sepupuku. Jadi apabila aku dibelikan baju pasti Mama juga akan membeli untuk sepupuku. Sepanjang yang aku ingat tak pernah aku merasa cemburu ketika Mama membelikan barang-barang kepada sepupuku. Semakin besar aku juga semakin terbiasa untuk berbagi, tenggang rasa sesama saudara. 
Aku terbentuk menjadi Intan yang sering merasa Insecure. Sering tidak percaya diri dan kurang nyaman menjadi pusat perhatian. Selalu ingin membantu dari belakang saja. Padahal aku memiliki talenta yang harus ditampilkan dimuka umum. Aku suka bernyanyi. Namun kurang percaya diri jadi aku enggan untuk bernyanyi didepan umum. Sepanjang masa sekolah aku tidak terlalu explore bakatku ini. Setelah aku berkuliah aku mulai sering bernyanyi. Sedikit demi sedikit mulai percaya diri. Namun masih jadi “PR” untukku, agar lebih percaya diri. Mulai menunjukkan kemampuan yang aku bisa. 
Selalu berkeinginan untuk tampil sempurna, mungkin itu yang menyebabkanku selalu menunggu hal-hal besar untuk memulai sesuatu. Padahal banyak hal yang harus dimulai dulu, tanpa dimulai dengan hal besar kan?
Aku sangat keras kepala, sering sekali ingin selalu menjalani seperti yang kuingini dan kuyakini. Agak terlihat bebal, apalagi dalam hal prinsip. Ternyata yang punya diriku bukanlah aku dan kuasaku. Ada yang lebih berkuasa, bukan semua tentang kemauanku yang harus jadi, tapi kemauan-Nya.
Sangat intuitif, seringnya jadi kurang sabar. Selalu menginginkan hal besar terjadi tanpa peduli banyak hal kecil yang bisa mendukung menjadi hal besar. Kurang paham dalam proses. Terkadang menyebabkanku menjadi orang yang gegabah dan menyesal kemudian. 
Lumayan sulit mengungkapkan apa yang terjadi dalam diri. Iya, bukannya mengatasi masalah malah memilih jalan lain dan aman. 
Okey, beberapa hal negatif dalam diriku yaa itu. Tapi aku punya hal positif kok, pasti hahaha. 
Aku mudah bergabung dalam suatu kelompok, selalu bisa menjadi pribadi yang ceria. Kapanpun dan dimanapun hahaha. Dan selalu berusaha membina hubungan baik dengan orang-orang. Jadi punya banyak teman untuk sharing juga.
Aku senang berbagi, latah aja mau bantu orang. Selalu berusaha bisa bantu kalo lihat orang sedang kesusahan. Selalu niat bantu. Semakin hari harus makin dermawan yaaa, Tan hahaha.
Sebenarnya, aku adalah pribadi yang ceria. Senang sekali rasanya bisa buat orang ketawa dengan kekonyolan ataupun hal apa yang aku tawarkan untuk dibicarakan. Rame, aku senang. Apalagi berkumpul dengan teman-teman ataupun orang baru. Aku suka.
Hmm, mungkin agak naif apa gimana. Tapi ya, aku itu susah sekali membenci orang. Jadi sampai umur sekarang aku itu gapernah punya musuh. Dendam juga enggak. Kayaknya aku gadak haters deh, dan gadak yang kepoin juga hahaha.  
1 note · View note
juliiu · 4 years
Text
Islam Wasathiyyah, Islam yang di Tengah
Persoalan wasathiyyah (moderasi) bukan sekadar urusan atau kepentingan orang per orang, melainakn juga urusan dan kepentingan kelompok, masyarakat, dan negara. Lebih-lebih dewasa ini ketika aneka ide telah masuk ke rumah kita tanpa izin dan aneka kelompok ekstrem atau lawannya telah menampakkan wajah disertai dengan dalih-dalih agama yang penafsirannya sangat jauh dari hakikat islam. Memang semua pihak mengakui pentingnya moderasi, tetapi apa maknsa, tujuan, dan bagaimana menerapkan serta mewujudkannya tidak jarang kabur bagi kita.
Berani itu baik, dia ditengah anatara sifat penakut dan ceroboh. Kedermawanan itu baik, dia ditengah antara sifat kekikiran dan keborosan. Dalam pandangan filososfi muslim, tidak semua yang ditengah itu baik. Jadi jangan fahami secara matematis yang ditengah selalu benar, meski ada benarnya. Allah berfirman, Allah telah mewarisi orang-orang yang diberi kitab suci ada 3 tingkatan, ada yang menganiaya dirinya, ada yang pertengahan, ada yang berlomba mencapai kebajikan, Mana yang paling baik? Bukan yang ditengah yang baik. Semua baik, tapi ada yang lebih. Jadi tidak semudah itu berkata yang ditengah itu baik.
Kunci Wasathiyyah:
1. Punya pengetahuan
Untuk menerapkan moderasi, dibutuhkan pengetahuan, tahulah kondisi dan kebutuhan masyarakat, yang dibarengi dengan pengetahuan agama. Bisa jadi makna moderasi di satu negara beda dengan negara lain. Misal Imam Syaf’i berkata zakat fitrah harus dikeluarkan dari bahan makanan pokok, sedangkan imam abu hanifa mengatakan boleh dengan uang tunai. Hal Tetapi intinya sama, prinsip-prinsip dasarnya sama.
2. Jangan Emosi
“Gantilah emosi keagamaan dengan cinta agama”, Ada orang yang memiliki emosi keagamaan yang sangat tinggi sehingga melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak dibenarkan agama, seperti buka puasa ditelat-telatkan. Peliharalah emosi keagamaan, karena emosi keagamaan bisa menjadikan seseorang  melanggar agama yang diyakininya sekalipun. Agama punya batas maksimal dan minimal. Kurang dari batas minimal dianggap mempergampang. Lebih dari batas batas maksimal, disebut ghulu, beda dengan ekstrem. Ekstrem itu berarti sampai diujung, sedangkan ghulu berarti melampaui batas. Kalau ada yang mau melaksanakan agama dengan ukuran minimal, silahkan, begitu pun dengan ukuran maksimal, asal tidak melampaui batas. Tetapi kita kadang susah menentukan ukuran batas-batas tersebut, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan.
 Bagaimana penerapan moderasi dalam keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda?
Bagaimana batas toleransi terhadap keberagaman beragama?
Prinsip dasar: Dalam segala hal, siapa yang Anda temui, siapapun, dia adalah saudara Anda seagama, atau saudara Anda se-kemanusiaan.
Bagaimana cara menyikapi pemikiran bahwa Islam itu sempit, suka menuding orang lain berada di jalan yang salah?
Memahami Islam secara sempit, kalau pemahamannya benar kita toleransi, kalau bisa kita ajak berdiskusi, kita berdiskusi mencari kebenaran. Hanya biasanya orang-orang yang ekstrem itu tidak mau kita ajak diskusi, hanya mau kita dengarkan. Orang yang wasathiyyah, terbuka untuk mengoreksi pendapatnya. “Jangan berdiskusi dengan seseorang yang Anda dapat kalahkan argumentasinya tetapi Anda tidak dapat mengalahkan kepala batunya.”
Bagaimana jika kita beriman di tengah orang yang berbuat maksiat? Bagaimana memilih ulama yang sesuai?
Dosa itu dinilai dosa bukan saat anda melakukannya, tetapi dinilai dosa saat anda menyetujuinya. Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, paling tidak apa yang dicegah itu terhalangi.
Pilihlah ustadz yang menganut wasathiyyah, karena tidak akan ada makian disana.
“Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin besar toleransinya”
3. Selalu Hati-hati
Setan itu berupaya menjadikan Anda rugi, kalau tidak rugi anda tidak untung. Tidak ada satu kegiatan positif yang setan tidak datang kepada Anda meminta Anda lebihkan atau kurangi.
0 notes
hopernicus · 6 years
Video
youtube
Miguel de Unamuno – Agonia creştinismului El Greco Miguel de Unamuno s-a născut pe 26 septembrie în Bilbao. După studiile secundare şi bacalaureat se înscrie la Facultatea de Litere şi Filososfie a Universităţii din Madrid (maestrul său preferat fiind Menendez y Pelayo).
0 notes
batiknulabacom-blog · 7 years
Text
Filosofi Batik Yogyakarta dan Macam – Macam Jenisnya  
Filosofi Batik Yogyakarta dan Macam – Macam Jenisnya  
Batik Yogyakarta adalah jenis batik nusantara yang terkenal di Indonesia dimana ada sejarah mengenai batik tersebut. Dari segi batik jogja sendiri ada maknanya yaitu Yogyakarta berasal dari warisan budaya dimana pada zaman kerajaan mataram Kotagede dimana Sultan Agung Hanyakrakusuma tersebut bertahta. Pada tahun 1755 terjadi perpecahan di kerajaan Mataram yang mengakibatkan adanya dua kerajaan yaitu Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat dan juga Kasultanan Surakarta Hadiningrat, kemudian Kasultanan Surakarta tersebut membuat pola batik baru dimana semua busana kerajaan Mataram dipindahkan ke kesultanan Yogyakarta.
Banyak jenisnya untuk motif Batik Yogyakarta beserta maknanya, yaitu:
Ada motif batik Pamiluto, dimana batik ini biasa dipakai untuk melangsungkan upacara pertunangan dimana kata Pamilut ini mempunyai arti sebagai perekat. Jadi, batik ini mempunyai harapan kepada calon pengantin agar bisa menjaga hubungan dengan baik sampai di pernikahan.
Kemudian, ada motif batik Ciptoning, dimana batik ini dipakai untuk menghadiri acara-acara yang formal atau resmi. Batik ini memberikan kesan yang bijaksana bagi pemakainya selain itu juga sopan dan mempunyai wibawa.
Ada batik motif Wahyu Tumuran Cantel yaitu jenis batik yang dipakai pada saat tradisi Jawa biasa disebut Temu Manten. Untuk makna dari motif batik ini adalah agar senantiasa pengantin diberikan anugerah Tuhan keturunan yang soleh dan juga sholehah untuk kedepannya.
Kemudian ada motif batik Udan Liris yang biasa dikenakan oleh masyarakat umum, dimana batik ini mempunyai filosofi yaitu yang memakainya agar terhindar dari marabahaya atau hal yang butuk.
Motif batik Tritik Jumputan adalah jenis batik yang sering dijumpai untuk batik sarimbitan atau batik couple (pasangan) dimana mempunyai makna bahwasanya batik ini mempunyai kesan yang cocok dikenakan untuk satu pasangan dan pasangan lainnya atau bisa dibilang serasi.
Ada batik motif Tirta Teja dimana batik ini disebut batik becahaya, karena maknanya adalah si pemakainya agar lebih bercahaya karena dari bahasa tirta yang berarti air.
Demikian tadi adalah macam-macam jenis Batik Yogyakarta beserta filososfi yang terkandung pada setiap motif batik. Kita perlu mengetahuinya bahwasanya setiap motifbatik yang kita kenakan mempunyai kesan dan juga filosofi bagi si pemakainya. Jadi, Anda bisa mencoba berbagai jenis batik dan juga Anda bisa mencari tahu makna atau filososfi dari batik yang Anda kuganakan.
0 notes