Tumgik
#ifthisisaman
detroityoga · 7 years
Photo
Tumblr media
#primolevi #ifthisisaman #goodandevil
2 notes · View notes
noviwah · 7 years
Text
If This Is A Man
Tumblr media
Pengarang   : Primo  Levi Judul Asli      : Se questo è un uomo Penerjemah  : Stuart Woolf Asal               : Italia Bahasa          : Italia Genre           : Memoir Penerbit         : De Silva (Italia)                        Einaudi (Italia)                        The Orion Press (Inggris) Publikasi         : 1947                          1959 (Inggris)
“On the morning of the 21st we learned that on the following day the Jews would be leaving. All the Jews, without exception. Even the children,even the old, even the ill. Our destination?No One Know”
Bertahan dalam keputus-asaan. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Primo Levi, seorang Yahudi Itali yang ditahan di Camp Yahudi  pada Perang Dunia ke dua. 13 Desember 1943, di usianya yang ke 24 ia ditangkap dan berhasil melarikan diri ke arah pegunungan. Kemudian ia menjadi salah satu anggota pergerakan Italia yang bernama Justice and Liberty yang bersembunyi digunung-gunung. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang senjata,, uang dan  juga orang- orang yang yang memiliki keahlian karena diantara para anggotanya kebanyakan adalah orang-orang buangan yang sedang mencari bala bantuan. Sebulan kemudian Primo Levi berhasil ditangkap oleh Fascist Militia. Saat di interogasi ia mengakui bahwa ia seorang Yahudi Italia, ia ditahan di Fossoli dengan sekelompok orang yang tidak setuju adanya Fasis Republik Italia yang baru, diantaranya tahanan perang Amerika dan Inggris. Akhir Januari 1944 sebanyak 150 tawanan Yahudi Italia mendekam di tahanan bersama Primo, namun seminggu kemudian menjadi 600 orang tawanan, banyak dari mereka mengaku ditangkap oleh para Fasist dan Nazi.Bertahan di Camp bersama ribuan orang Yahudi, sampai 20 Febuari Pasukan SS (Schutzstaffel) Jerman datang. Primo mendapat kabar bahwa mereka semua akan dipindahkan. Namun tidak ada satupun orang yang tahu  kemana mereka akan dipindahkan. “Only a minority of ingenuous and deluded souls continued to hope; we others had often spoken withthe Polish and Croat refugees and we knew what departure meant.” Bisa saja arti kata dipindahkan disini berarti dibinasakan. Setiap pagi seseorang akan hilang di tahanan dan untuk konsekuensinya 10 orang akan ditembak mati. Dengan segera Primo dan para tahanan lainnya mengerti apa arti dari kata di pindahkan, kata binasa itu adalah untuk dibunuh bukan dipindahlan ke tempat lain. “Everyone felt this : not one of the guards, neither Italian nor German, had the courage to come and see what men do when they know they have to die.” Hari berikutnya para tahanan berangkat dengan kereta api di pagi buta dengan penuh sesak seperti layaknya binatang, perjalanan berlangsung begitu panjang. Mereka akhirnya tahu kemana mereka akan pergi. Auschwitz. “We climb down, they make us enter an enormous empty room that is poorly heated. We have a terrible thirst. The weak gurgle of the water in the radiators makes us ferocious; we have had nothing to drink for four days” Keadaan di Auschwitz tidaklah lebih baik, kekurangan air, kekurangan makanan, dan ditambah lagi mereka harus bekerja membuat keadaan semakin parah. Ditempat ini bahkan rotipun bisa menjadi uang, mereka menukarkan roti mereka untuk mendapatkan roti yang lebih besar, karena seberapa banyakpun mereka makan  rasanya akan selalu kurang. Terkadang para penjaga German pun diperlakukan seenaknya, misalnya meminta uang para tahanannya, jam tangan ataupun barang berharga lainnya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah dibutuhkan lagi. “I must confess it: after only one week of prison,the instinct for cleanliness disappeared in me.” Kamar mandi yang digunakan pun jauh dari kata higienis ,airnya terasa hangat dan manis namun berbau seperti rawa yang menjijikkan, dan juga karena merasa mandi tidak ada gunanya, Primo Levi lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan bersyukur tentang hidupnya saat ini daripada mandi. Ia akhirnya belajar dari seorang tahanan Italia bahwa sekarang ia berada di tahanan sebuah pabrik Karet untuk orang-orang kriminal, bukan tahanan untuk orang-orang Yahudi Italia. Primo dipaksa bekerja sekeras mungkin di pabrik tersebut sampai ia mendapatkan sebuah luka di kakinya, ia kelaparan dan ia menderita di tahanan yang basah dan dingin. Berbulan - bulan hidup di Camp Auschwitz, Primo Levi bertahan segala macam hal. Hingga ketika dia berada di Ka-be (Krankenbau), semacam unit kesehatan dia menemukan satu fakta yang mengejutkan, tentang seleksi, ruang gas, dan crematorium. Ia bertemu seorang teman bernama Pierro Sonnino yang berpura-pura memiliki penyakit lambung dan tinggal di Ka-Be sampai musim dingin tiba. 20 hari kemudian Primo keluar dari Ka-Be dan ditugaskan di blok tahanan baru dengan pemimpin baru, mau tidak mau ia harus menerima dengan sepenuh hati. “In this discreet and composed manner, without display or anger, massacre moves through the huts of Ka-Be every day, touching here and there.” Ya, setiap orang yang memili penyakit serius akan dibunuh, dan hal ini terjadi setiap tiga hari sekali. Kerja-kerja-kerja itulah hal yang terus dilakukan Primo levi di camp, hal ini dilakukan meski  ia menahan rasa lapar. Ia mendapatkan teman sekamar yang baik bernama Resnyk, dan beberapa orang baik membantu Primo di blok ini. “But how could one imagine not being hungry? The Lager is hunger: we ourselves are hunger, living hunger.” Salah satu cara bertahan di camp adalah, memiliki pekerjaan baik. Primo Levi tahu ketika dia mendapat pekerjaan yang baik di camp dia akan diperlakukan lebih baik. Oleh karena itu ketika camp membuka lowongan untuk spesialis di laboratorium kimia, Primo Levi mengikuti tes perekrutaan.   “Although we do not think for more than a few minutes a day, and then in a strangely detached and external manner, we well know that we will end in selections. I know that I am not made of the stuff of those who resist, I am too civilized, I still think too much, I use myself up at work. And now I also know that I can save myself if I become a Specialist, and that I will become a Specialist if I pass a chemistry examination.” Agustus 1944, sekutu Normandia mendarat dan mencoba membunuh Hitler, disisi lain, Rusia menyerang daerah yang berdekatan dengan Auschwitz, oleh karena itu semua produksi yang ada di Camp dihentikan, Para tahanan yang berada di Camp diharuskan untuk memperbaiki daerah yang diserang dan mengevakuasi alat-alat penting. Akibat serangan itu terkadang tidak ada ada makanan, tidak ada air dan juga penerangan pada malam hari. Mereka dipaksa untuk melihat sebuah kehancuran dengan mata telanjang dengan memperbaiki daerah tersebut. Tidak ada perlindungan, ataupun istirahat total, yang ada hanyalah pekerjaan yang harus cepat diselesaikan. “broken by exhaustion and parched with thirst, we returned in the long, windy evenings of the Polish summer to find the camp upside down, no water to drink or wash in, nosoup for our empty bellies, no light by which to defend our piece of bread against someone else’s hunger, or find our shoes and clothes in themorning in the dark, shrieking hole of the Block”. Di bulan Oktober, hal yang yang paling ditakuti terjadi, yaitu seleksi. Proses seleksi dilakukan, mereka harus telanjang dan berlari dari Quartermaster ke Sleeping Quarter. Catatan waktu merekalah yang akan menentukan apakah mereka akan selamat atau tidak. Musim dingin datang, Primo Levi merasa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan mereka terus melakukan pekerjaan dengan baju tipis di cuaca yang sangat dingin. “But now it is time to stop, it is all over now. This is the last act: the winter has begun, and with it our last battle. There is no longer any reason to doubt that it will be the last. Any time during the day when we happen to listen to the voice of our bodies, or ask our limbs, the answer is always the same: our strength will not last out” Hal ini diperparah dengan adanya kabar bahwa perang semakin dekat dan juga kabar liquidated, tentang pembunuhan masal oleh Nazi. Untungnya setelah rumor itu keluar, Primo Levi ditunjuk bekerja laboratorium. Dia mendapat pakaian baru, baju dalam baru dan mendapat cukur setiap satu minggu sekali. Bekerja di Laboratorium membuatnya terhindar dari udara dingin, mendapatkan buku untuk dibaca dan juga sepatu kulit. Selain itu Primo juga bisa melihat wanita, yang berpakaian layaknya seorang wanita. “Then there are the women. How long is it since I have seen a woman?” Mendekati natal, crematorium  meledak, tidak ada yang tahu siapa yang meledakannya yang jelas para tahanan yang bekerja di krematoriumlah yang dicurigai. Akhirnya para penjaga berhasil menemukan salah seorang tahanan yang terlibat. Tahanan tersebut lalu dijatuhi hukuman gantung. Januari 1945, Rusia sudah semakin mendekat dan Primo Levi yang sedang sakit demam Scarlet di Ka-be mendengar kabar bahwa semua tahanan akan di evakuasi. Sayangnya mereka yang sakit, termasuk Primo Levi akan ditinggalkan. Primo Levi juga mendengar bahwa kemungkinan besar mereka yang sakit akan di eksekusi. 18 Januari, tidak ada satupun  tentara jerman, mereka yang sakit seolah ditinggalkan begitu saja. Primo Levi dan lainnya, berjuang mencari makanan, air, dan tempat berlindung dari cuaca yang dingin akibat beberapa kamp terbakar dan Ka-Be tidak cukup untuk menampung orang sebanyak itu.21 Januari, peperangan yang terjadi luar semakin terdengar, Primo Levi meyakinkan semuanya bahwa mereka bisa pulang ke rumah. “1 woke up the patients who were dozing and when I was sure that they were all listening I told them, first in French and then in my best German, that they must all begin to think of returning home now, and that as far as depended on us, certain things were to be done and others to be avoided” Sayangnya banyak sekali teman Primo Levi yang tidak bisa bertahan, cuaca dingin, makanan yang seadanya , tidak ada dokter maupun obat memperburuk keadaan. Mereka yang meninggal dibiarkan saja berada di kasur, hal ini dikarenakan sudah tidak adanya tenaga untuk mengangkat tubuh tahanan yang sudah meninggal. 27 Januari , Rusia datang dan Primo Levi berhasil pulang.
1 note · View note
revificatio · 7 years
Photo
Tumblr media
I first read Primo Levi and his Periodic Table many years ago. As a fellow #chemist I felt a sort of envy on how he could use his knowledge in science to write so beautifully. All I wanted he had done it. I'm so happy I introduced it to one of my best friends @ovejaroja and he did a project based on the book. Now it's time for me to read If This Is A Man... He survived #auschwitz and he wrote this poignant account. I'm already almost in tears just reading the preface. I admire translators who can reflect this into another language (well done Stuart Woolf) They say he committed suicide, they said he had died in Auschwitz 40 years previous to his fall... He was a genius and it was the whole world's loss when he left... Thanks to #primolevi and others the #holocaust will never be forgotten. We need to remember, we need to read these accounts and any others that remind us human race can be capable of the most heinous crimes. So we don't make the same mistakes. #neverforget #ifthisisaman #sequestoèunuomo #readmorebooks #leemáslibros #madaboutbooks #locoporloslibros (at Chez Brixton)
0 notes
cynicalhiccup · 7 years
Photo
Tumblr media
Watching The Nice Guys now. I generally like Shane Black’s stuff so I’m enjoying it. Also finished If This Is A Man today so it’s nice to watch something frivolous. - - - #dailydrawing #dailypicture #dreardiarydigital2018 #dreardiarydaily #391 #26 #26thJanuary2018 #art #writing #artistlife #automaticdrawing #fixingmybrain #watchingnetflix #thesquidandthewhale #noahbaumbach #theniceguys #shaneblack #ifthisisaman #primolevi
0 notes
idasyhd-blog · 7 years
Text
Review - If This Is a Man by Primo Levi
Tumblr media
Primo Levi adalah seorang ahli kimia, penulis, dan orang yang berhasil selamat dari holocaust. Ia lahir dan meninggal di Turin dan meupakan lulusan dari Universitas Turin bidang kimia. Meskipun seorang ahli kimia, namun ia lebih di kenal dengan karya-karya sastranya. Ia banyak menulis memoir, cerpen, puisi, dan essay. Salah satu karyanya yang terkenal adalah ‘If This is a Man’ atau disebut juga ‘Survival in Auschwitz’. Ini merupakan karya pertama Primo Levi yang muncul tahun 1947 dan 1958.
Tumblr media
Dalam memoir ‘ If This is a Man’ diceritakan, Primo Levi adalah seorang ahli kimia yang berasal dari Italia. Ia di bawa paksa bersama ratusan orang Italia lainnya ke suatu tempat dengan kereta yang sempit. Mereka dikurung dan tidak di-manusia-kan oleh – yang Levi sebut sebagai – orang Jerman. Mereka tidak pernah mendapat jawaban mengapa mereka diperlakukan demikian. Keseharian mereka adalah bekerja, tidur, dan makan. Jatuh sakit hingga mati, atau sembuh. Tahanan berkurang banyak karena mati.
Para tahanan dihadapkan dengan kehidupan yang keras, di mana mereka dipaksa menghadapi misi-misi sulit yang mematikan yang penuh dengan percobaan kimia. Dalam perjalanan tersebut, Levi mengenal banyak orang yang menarik. Ia mengevaluasi mereka menurut pandangannya. Menurut pandangan Levi, orang-orang yang ada dalam camp tersebut memiliki cara masing-masing untuk menghabiskan waktu menjadi tahanan. Sebut saja Elias yang tampak kuat, multitalenta, dan humble, namun ternyata ia adalah pencuri yang ulung. Atau Lorenzo yang tak pernah ia sangka-sangka adalah seorang yang paling berperikemanusiaan yang pernah ia temui.
Saat-saat paling menentukan untuk para tahanan adalah Selectja di mana mereka akan dieliminasi oleh ‘orang-orang Jerman’ apakah mereka masuk golongan kiri – yang akan masuk ke gas chamber – atau golongan kanan – diberi kesempatan. Banyak ketidak adilan yang terjadi di camp tersebut sampai tiba saatnya mereka dibebaskan pada Desember 1945.
Namun Levi dan teman-teman yang tersisa masih harus berusaha bertahan hidup sampai bantuan datang. Mereka saling bergantian menjaga api dan memasak ditengah cuaca dingin yang mengancam nyawa. Banyak orang yang sakit karenanya. Namun Levi merasa bukan saatnya untuk menyerah. Ia memutuskan untuk bertahan. Setelah benar-benar diselamatkan, ia kembali ke Italia dan tetap menjalin hubungan baik dengan teman-teman senasib sepenanggungannya semasa di barak.
Memoir ini sangat menarik mengingat peristiwa Holocaust merupakan salah satu peristiwa yang paling di ingat dunia. Levi menceritakan banyak hal yang sarat makna hidup dan menginspirasi. Cara Levi menceritakan setiap kejadian juga sanggup membawa kita masuk ke dalam cerita, seakan-akan ikut melihat kejadian yang sama., tentu saja dari sudut pandang Levi sebagai seorang Yahudi. Namun, bagi sebagian orang memoir ini terasa berat untuk dibaca, apalagi untuk orang yang tidak akrab dengan bahasa Inggris – atau kemampuan bahasa Inggrisnya masih tidak lancar. Banyak kata-kata sulit, tapi jika sudah tahu artinya, sebenarnya itu hanya pilihan kata saja – sebenarnya ada pilihan kata yang lebih mudah dimengerti. Tapi justru karenanya, kisah ini menjadi indah.
 Referensi :
Levi, Primo.1947. If This is a Man.
Wikipedia.2017.Primo Levi. https://id.wikipedia.org/wiki/Primo_Levi
0 notes
detroityoga · 7 years
Photo
Tumblr media
#primolevi #ifthisisaman
0 notes
cynicalhiccup · 7 years
Photo
Tumblr media
A two parter today. This is the second one. - - - #dailydrawing #dailypicture #dreardiarydigital2018 #dreardiarydaily #382(a) #17 #17thJanuary2018 #art #writing #artistlife #primolevi #ifthisisaman #thetruce #auchwitz #holocaust #holocaustsurvivorstory #angelamerkel #branchmeeting #nelsonbranch
0 notes
cynicalhiccup · 7 years
Photo
Tumblr media
A two parter today. This is the second one. - - - #dailydrawing #dailypicture #dreardiarydigital2018 #dreardiarydaily #382(b) #17 #17thJanuary2018 #art #writing #artistlife #primolevi #ifthisisaman #thetruce #auchwitz #holocaust #holocaustsurvivorstory #angelamerkel #branchmeeting #nelsonbranch
1 note · View note