Tumgik
#ilmuwan
semkaroba · 1 year
Text
Dr Peyon: Ilmuwan Intellectual dan Dinamika Real
Intelektual dan ilmuwan berdiri sendiri pada apa yang diyakininya. Tidak butuh organisasi, partai politik dan dukungan massa, tidak tunduk pada perintah dan desakan karena ia bukan politisi. Intelektual dan ilmuwan juga tidak mencari zona nyaman, tidak menjadi intelektual akomodasi, dan tidak diam diri dari realita penindasan. Ia berdiri dan terbang sendiri. Sampaikan ide-ide dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arrahmahcom · 1 year
Text
Ilmuwan: Afrika akan Terbelah Dua dan Muncul Samudera Keenam
CALIFORNIA (Arrahmah.id) — Pergerakan lempeng tektonis membuat Benua Afrika diproyeksikan bakal terbelah dua jutaan tahun mendatang. Para ilmuwan menyebut Afrika dapat terbelah dua lalu muncul samudra keenam di Bumi di tengah-tengah benua tersebut. Dilansir Jerusalem Post (23/3/2023), ilmuwan menyatakan bahwa benua terbesar kedua di dunia itu berpotensi terbelah akibat pemisahan lempeng tektonis…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hidayatuna · 2 years
Text
Peradaban Ilmu Peradaban Islam
Peradaban Ilmu Peradaban Islam
HIDAYATUNA.COM – Islam bukan sekedar nama sebuah agama, namun lebih dari itu Islam adalah sebuah peradaban yang dijejali dengan jejak-jejak ilmu pengetahuan, baik umum atau pun agama. Makanya kalau kita buka lembar sejarah panjang perjalanan umat Islam, kita temukan begitu banyak sosok ilmuwan bertabur bagaikan intan berlian berkilauan menerangi jagat alam. Bahkan di satu zaman yang sama, di satu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
menerjangbosan · 2 years
Text
Pemimpin NAZI Adolf Hitler Tau bahwa Bumi itu datar diam tidak berputar
Pemimpin NAZI Adolf Hitler Tau bahwa Bumi itu datar diam tidak berputar
Adolf Hitler orang pintar _ “Tau bahwa bumi itu datar diam _ tidak berputar”. Melupakan Bentuk Bumi datar Tak semudah yang di ucapkan Karena lidah Tak bertulang  seperti halnya pemimpin NAZI yang paling pintar di seluruh dunia _ “Adolf Hitler” Tahu betul bahwa bumi itu datar diam tidak berputar.      VIDEO dari ritual Masonik yang ada. Sepuluh tahun sebelumnya, Gotthold Lessing telah…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
generasbir · 2 years
Text
Dokumen rahasia Nazi mengatakan bumi dikelilingi Es Antartika
1 note · View note
yaudahgituaja · 1 year
Text
Apa Itu Kehidupan? Perdebatan Sengit Para Ilmuwan, Pertanyaan Ini Mudah Dijawab Anak SD
Ya Udah Gitu Aja – Apa itu kehidupan? Pertanyaan ini barangkali begitu mudah dijawab oleh anak SD. Namun, bisa jadi panjang jika dibahas dengan para ilmuwan. Dikutip dari wikipedia, Hidup itu ciri yang membedakan objek fisik yang memiliki proses biologis (yaitu organisme hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
BEST SELLER, Langsung WA 0817-7901-5882, Review Buku Ensiklopedi Bocah Muslim Mandira
KLIK https://wa.me/6281779015882, Seri Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran, Seri Ilmuwan Muslim Ahli Kedokteran, Seri Ilmuwan Muslim Di Bidang Kedokteran, Seri Ilmuwan Muslim Ensiklopedia Kedokteran Pertama, Seri Ilmuwan Muslim Kedokteran
Ensiklopedi Bocah Muslim. Buku ini dikemas menarik dengan pendekatan persuasif yang mengajak anak untuk menjelajah asyiknya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ensiklopedi Bocah Muslim (EBM) dirancang khusus untuk membantu anak-anak Muslim mengenal alam dan dirinya dengan cara yang diinspirasi oleh ajaran Tauhid. Buku ini juga dirancang agar orangtua bisa menjadi teman sekaligus guru pertama bagi anak dalam proses tersebut.
Tersedia juga 13 Jilid cerita bergambar, Seri Ilmuwan Muslim, diantaranya : 1. Ibnu Batutah Penjelajah, Pelaut 2. Ibnu Khaldun, Ahli Sejarah 3. Ibnu Sina, Ahli Anatomi dan Kedokteran 4. Al-Khazini, Pencetus Teori Gravitasi 5. Abu Khair, Ahli Tumbuhan 6. Ibn Baitsar, Ahli Kimia dan Obat-obatan 7. Ibnu Haitsam, Ahli Fisika dan Matematika 8. Ibnu Yunus, Pendiri Observatorium 9. Al-Jazari, Perancang Mesin Perangkat Air 10. Ishaq Al-Mawsili, Ahli Musik 11. Ad-Damiri, Ahli Binatang 12. Asy-Syarif Al-Idrisi, Penemu Globe 13. Ibnu Majid, Ahli Navigator
Nusya Bookstore Komplek Aceh No. 8 RT. 03 / RW. 03 Desa Jampang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat Kode Pos 16310
Langsung OWNER 0812-1392-1133
FB https://web.facebook.com/penjualbukuanakpaudnusyabookstore/ Tiktok https://www.tiktok.com/@agenbukuanaktknusyabook Instagram https://www.instagram.com/agenbukuanaktknusyabookstore/
#tokohkedokteranislam #ahlikedokteranislam #seriilmuwanmuslim #seriilmuwanmuslimah #seriilmuwanmuslimebm #seriilmuwanmuslimpromo #seriilmuwanmuslimmandira #seriilmuwanislam #seriilmuwanislamhebat #ibnusina
0 notes
masbagyo · 2 years
Text
Ibnu Bajjah Ilmuwan Besar Multidisiplin : Banyak Karya, Mati Muda
Ibnu Bajjah Ilmuwan Besar Multidisiplin : Banyak Karya, Mati Muda
Ibnu Bajjah (ابن باجة) atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh at-Tujibi bin Bajjah (أبو بكر محمد بن يحيى بن الصايغ) adalah seorang astronom, filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan, dan ilmuwan Muslim Andalusia. Beliau dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace.  Ia lahir di Zaragoza 1095, tempat yang kini berada di wilayah Spanyol, dan meninggal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
narashit · 6 months
Text
Knowledge Hoarding
"Selama WWII berlangsung, ada lebih banyak jumlah perempuan yang diperkosa tentara Jepang daripada jumlah tentara itu sendiri. 17.000 tahun lalu, warna kuning sudah dipakai manusia buat melukis di gua. Meskipun namannya strawberry/stroberi, alih-alih masuk KK berries, buah ini malah satu keluarga sama pisang."
Istilah kerennya polymath atau polimatik. Ilmuwan-ilmuwan zaman Islamic Golden Age misalnya Ibn al Haytham, Ibn Khaldun, Avicenna (Ibnu Sina), dll, mereka adalah orang-orang yang rakus banget pengetahuan.
Manusia-manusia luar biasa itu jadi bukti nyata atas kalimat "pengetahuan itu stock, bukan flow." Semakin kokoh pondasinya, semakin kuat dan lentur pula bangunannya. Semakin luas pengetahuan dasarnya, semakin dalam dan mengalir juga bidang keilmuan yang dikuasainya.
Di level kehidupan sehari-hari, kegiatan yang juga disebut knowledge hoarding ini akan kepake banget pas ngadepin pertanyaan random anak kecil, strangers, atau cuma pengen impress ke orang-orang. Kebetulan tau apa yang mereka tanya/omongin itu seru banget. Dan yah, punya pengetahuan sekecil apa pun itu nggak rugi sama sekali. Wahyu pertama yang Tuhan turunin juga minta manusia buat "membaca". Tuhan berharap manusia buat berpengetahuan.
Beberapa orang paham banget kadang jam 1 malem bukannya tidur, saya malah buka Youtube (misalnya) nonton cara kerja mesin tik, dokumenter tentang hewan liar di Afrika, TEDx Talks soal relationship, dll. Untuk dibilang kegiatan yang penuh manfaat sepertinya nggak juga. Cuma ya seru aja. Proses masuknya pengetahuan baru ke otak itu rasanya enak, bikin candu, satisfying wkwk.
Dulu kalo mau tidur sering diminta cerita/jelasin hal-hal remeh sama Diva—mantan pasangan saya yang baik, semoga kamu bahagia selalu. Udah kaya dongengin anak kecil. Seru banget sekaligus bangun kemistri dengan gampang. Sampai akhirnya berpisah, kami hampir nggak pernah berantam sampai maki-makian apalagi blok-blokan sosmed. Selalu bersedia ngobrol dan sama-sama mau cari jalan keluar. Selain karena kemistri yang udah terbangun, kebiasaan ngobrol dan saling tanya jawab barangkali bikin kami sama-sama ingin tahu ketika ada sesuatu yang salah.
Mau liat gimana kepakenya knowledge hoarding di kehidupan sehari-hari? Liat gimana seru & berwarnanya hubungan antara Sus Rini & Cipung.
29 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Untuk yang Kuingin Jadi Teman Hidup
Kau, seperti senyawa yang enggan menunjukkan diri demi kepuasan ilmuwan sialan yang sayangnya aku. Kau, seperti teka-teki penuh tanda tanya yang tak mau berbagi petunjuk kepada hasrat penasaran dan gairah keinginantahuan yang sialnya adalah deritaku. Kau, seperti sebuah padang pasir yang menyembunyikan oase untuk dahaga yang bersemayam sialnya dalam ronggaku.
Atau aku, yang tak mampu menjadi kation untuk ion yang kau sematkan dalam semua ikatan dan ingatan. Atau aku, yang tak ingin menyakini jawaban yang kau tutur jujur sebab menyadari aku tak mampu. Atau aku, yang tak meminum segelas anggur yang kau tawarkan karena dipenuhi rasa curiga dan praduga.
Lalu siapakah dari kita yang sesungguhnya menunggu?
Aku pastilah bukan yang kau syairkan dalam rahasia yang ingin kau simpan, sebab kita layaknya dua kutub yang sama, saling bertolakan dan tak mau kalah. Kau sudah pasti mencari perempuan berbudi luhur dengan senyum hangat dan tutur kata yang menyenangkan, sedang aku adalah amarah yang meledak yang seringnya merasa ditolak kebaikan. Berkeras kepala pula untuk tak merubah diri demi rasa, demi kau dan barangkali demi kita.
Sedang kita masih bintang yang saling berotasi di galaksi yang sama, saling memberikan terang bahkan setelah melintasi tahunan cahaya. Seolah kau bersedia ada tapi tak memberikan tanda untuk aku petakan dalam setiap upaya.
Menanti kah kau, untuk aku layak dalam duniamu, seperti aku menanti kekalahanmu untuk segala kurangku? Saling khianat kah kita untuk perasaan yang sama namun tak mampu melawan garis dari mana kita datang? Atau semua ini angan-anganku saja, hanya aku yang memiliki rasa dan terang-terangan melangitkan namamu pada pemilik siang dan malam?
Pertanyaan itu menyisakan keinginan untuk masih, untuk bertahan, untuk menunggu, namun cukup layak kah kita untuk memenuhi sisa-sisa kenyataan bahwa kita barangkali dua orang yang terus mempecundangi perasaan?
Utara, 11 Februari 2023
111 notes · View notes
theartismi · 3 months
Text
Demokrasi : Gambaran dari Sampah Peradaban
Istilah “demokrasi” saat ini tidak dapat dilepaskan dari wacana politik apapun, baik dalam konteks mendukung, setengah mendukung, atau menentang. Mulai dari skala warung kopi pinggir jalan sampai hotel berbintang lima, demokrasi menjadi obyek yang paling sering dibicarakan, paling tidak di negeri ini. Dengan logika antitesis, lawan kata demokrasi adalah totaliter. Jika tidak demokratis, pasti totaliter. Totaliter sendiri memiliki kesan buruk, kejam, bengis, sehingga negara-negara komunis sekalipus tidak ketinggalan ikut memakai istilah demokrasi, walaupun diembel-embeli sebagai “Demokrasi Sosialis” atau “Demokrasi Kerakyatan”.
Dalam kaitannya dengan masalah ini, UNESCO pada tahun 1949 menyatakan:
“…mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang berpengaruh…”
Gejala serupa juga melanda dunia Islam. Para intelektual muslim berupaya mencari titik temu antara demokrasi dan ajaran Islam. Partai-partai politik Islam, misalnya di negeri ini, berlomba-lomba mengklaim diri sebagai “paling demokratis” agar tidak terkena serangan panah beracun dari pihak Islamophobia yang mencap Islam sebagai agama totaliter dan dogmatis. Putra-putri Islam dengan susah-payah berupaya “melindungi” nama baik agamanya dengan ungkapan-ungkapan bernada defensif apologetik, walaupun hal itu menyebabkan ajaran Islam menjadi kabur atau malah lenyap.
Bagaimana hakikat demokrasi yang sebenarnya? Apakah Islam memiliki titik temu dengan demokrasi? Bagaimana realitas demokrasi sesungguhnya? Dan apa peranan negara-negara adidaya dalam pemaksaan ide demokrasi kepada negeri-negeri Islam? Tulisan berikut ini akan menguraikannya.
Kerajaan-kerajaan lokal mulai muncul di Eropa sejak tahun 476 M. Seperti halnya Romawi, gereja turut menjadi penentu dalam sepak-terjang penguasa kerajaan. Para bangsawan dan politikus—yang umumnya dari keluarga kaya—menjadi boneka yang dikendalikan penuh oleh gereja. Tetapi karena ajaran Kristen tidak mengatur urusan kenegaraan, gereja membuat berbagai fatwa menurut kemauan mereka sendiri dan hal itu diklaim sebagai wewenang yang diterimanya dari Tuhan. Tidak heran jika sosok kerajaan-kerajaan Eropa saat itu lebih mirip dengan Imperium Romawi Kuno yang paganistis dan belum mengenal agama.
Gereja memiliki supremasi yang sangat tinggi hampir dalam setiap urusan. Para pemuka gereja diyakini sebagai satu-satunya pihak yang berhak berkomunikasi langsung dengan Tuhan, dan hasil “komunikasi” itu diajukan kepada penguasa kerajaan untuk ditetapkan sebagai keputusan politik. Eropa memiliki sejarah yang cukup berdarah mengenai hal ini : ribuan wanita dibunuh ketika gereja mencap perempuan sebagai tukang sihir, kaum ilmuwan yang tidak setuju dengan pendapat gereja harus rela dipenjara atau bahkan dibunuh (seperti yang menimpa Galileo Galilei dan Nicolaus Copernicus), perampasan tanah milik rakyat untuk dibagi-bagikan kepada penguasa dan pemuka gereja, sampai orang yang hendak matipun tak luput dari pemerasan oleh gereja. Pendapatan terbesar gereja berasal dari penjualan Kunci Surga (Keys to Heaven), yaitu menjual surat pertobatan kepada orang-orang yang hendak meninggal. Dengan membayar sejumlah uang, gereja meyakinkan orang tersebut bahwa dosa-dosanya telah diampuni dan boleh memasuki surga.
Pada tahun 1618 meletus perang sipil di seluruh daratan Eropa antara pendukung dan penentang supremasi gereja. Perang itu berlangsung selama 30 tahun dan menghabiskan sepertiga penduduk Eropa serta meruntuhkan sebagian besar kerajaan yang bercokol di Eropa. Perang terlama terjadi antara Perancis dan Spanyol sampai tahun 1659. Akibatnya, para pemikir terpecah menjadi 2 kelompok:
1. yang mempelajari filsafat Yunani, disebut Naturalis, dan meyakini bahwa akal manusia mampu menyelesaikan semua persoalan;
2. yang berpihak pada gereja, disebut Realisme, dan meyakini ajaran gereja sebagai kebenaran.
Sekularisme benar-benar menggembirakan hati para filosof dan politikus. Tidak ada lagi gereja yang memenjarakan kebebasan berpikir mereka. Politik dan segala urusan duniawi telah menjadi sangat bebas nilai. Tidak ada satupun yang membatasi. Tidak nilai agama. Tidak pula nilai moral. Salahsatu lambang betapa liarnya dunia politik sekuler adalah buku karya Niccolo Machiavelli yang berjudul The Discourses on the First Ten Books of Livy dan The Prince. Salahsatu pilar pemikiran politiknya adalah: “….politik adalah sesuatu yang sekuler. Politik adalah pertarungan antar manusia untuk mencari kekuasaan. Semua orang pada dasarnya sama, brutal, dan egoisme politik harus mengikuti aturan universal yang sama untuk semua orang. Penguasa yang sukses harus belajar dari sejarah, harus mengamati para pesaingnya, dan mampu memanfaatkan kelemahan mereka.”
Sekularisme tetap dianut hingga masa kini. Menteri Luar Negeri AS, Madeleine Albright, pada tanggal 23 Oktober 1997 di depan sivitas akademika Columbus School of Law, The Catholic University, Washington D.C. menyatakan: “Di AS, kita meyakini pemisahan gereja dan negara. Konstitusi kita merefleksikan ketakutan atas penggunaan agama sebagai alat penyiksaan, yang pada abad ke-17 dan 18 menyebabkan banyak orang melarikan diri ke daratan Amerika…”
Sekularisme merupakan akar demokrasi. Dalam sistem politik yang sekularistik, dimana agama hanya menjadi “inspirasi moral dan alat penyembuhan” , kehendak akal manusia menjadi penentu semua keputusan. Dan inilah ciri yang utama dari demokrasi, yaitu menyerahkan keputusan politik kepada kehendak masyarakat (the will of the people), sesuai dengan pertimbangan akal manusia.
Ditinjau dari akar kelahirannya, Islam jelas berbeda dengan demokrasi. Sistem Islam tidak lahir dari akal-akalan manusia, tetapi merupakan wahyu Allah swt. Tetapi memang ada sementara pihak yang mencoba menyebut Islam sebagai Mohammedanism untuk menimbulkan kesan sebagai agama buatan Muhammad, seperti yang dinyatakan oleh H.A.R. Gibb.  Dalam hal ini Allah swt berfirman:
Kedaulatan (as siyadah) didefinisikan sebagai “menangani dan menjalankan suatu kehendak atau aspirasi tertentu” . Dalam sistem demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat. Hal ini berarti rakyat sebagai sumber aspirasi (hukum) dan berhak menangani serta menjalankan aspirasi tersebut.
Dalam sistem demokrasi, rakyat berfungsi sebagai sumber hukum. Semua produk hukum diambil atas persetujuan mayoritas rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) maupun melalui wakil-wakilnya di parlemen (demokrasi perwakilan). Inilah cacat terbesar dari sistem demokrasi. Manusia dengan segala kelemahannya dipaksa untuk menetapkan hukum atas dirinya sendiri. Pikiran manusia akan sangat dipengaruhi lingkungan dan pengalaman pribadinya. Pikiran manusia juga dibatasi oleh ruang dan waktu. Atas pengaruh-pengaruh itulah maka manusia bisa memandang neraka sebagai surga, dan surga sebagai neraka.
Dalam sistem demokrasi, jika mayoritas rakyat menghendaki dihalalkannya perzinaan, maka negara harus mengikuti pendapat tersebut. Budaya sebagian suku di Sumatera Utara yang terbiasa meminum tuak, dapat memaksa penguasa setempat untuk mengizinkan peredaran minuman keras. Mayoritas rakyat Iran pada Revolusi Islam 1979 menginginkan diterapkannya sistem pemerintahan Wilayatul Faqih, tetapi sekarang muncul gugatan terhadap sistem tersebut, maka penguasa harus memperhatikan kehendak tersebut. Walaupun dalam konsep Syi’ah, sistem Wilayatul Faqih adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar.
Dalam sistem demokrasi, masyarakat kehilangan standar nilai baik-buruk. Siapapun berhak mengklaim baik-buruk terhadap sesuatu. Masyarakat bersikap “apapun boleh”. Di San Fransisco, para eksekutif makan siang di restoran yang dilayani oleh pelayan wanita yang bertelanjang dada. Tetapi di New York (masih di AS), seorang wanita telah ditangkap karena memainkan musik dalam suatu konser tanpa pakaian penutup dada. Newsweek menyatakan: “…kita adalah suatu masyarakat yang telah kehilangan kesepakatan….suatu masyarakat yang tidak dapat bersepakat dalam menentukan standar tingkah laku, bahasa, dan sopan santun, tentang apa yang patut dilihat dan didengar.”
Dalam Islam, penetapan hukum adalah wewenang Allah swt. Penetapan hukum tidak bermakna teknis, tetapi bermakna penentuan status baik-buruk, halal-haram, terhadap sesuatu hal. Allah swt berfirman:
“Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah.” (QS al-An’aam : 57)
“Kemudian jika kamu (rakyat dan negara) berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya).” (QS an-Nisaa : 59)
Dengan demikian jelaslah bahwa Islam menempatkan kedaulatan di tangan Allah sebagai Musyarri’ (Pembuat Hukum), sebagai pihak yang paling berhak menentukan status baik-buruk terhadap suatu masalah. Segala produk hukum dalam sistem Islam harus merujuk kepada keempat sumber hukum Islam, yaitu al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma Shahabat, dan Qiyas (ijtihad).
2. Kekuasaan
Dalam sistem demokrasi, kekuasaan berada di tangan rakyat dan mereka “mengontrak” seorang penguasa untuk mengatur urusan dan kehendak rakyat. Jika penguasa dipandang sudah tidak akomodatif terhadap kehendak rakyat, penguasa dapat dipecat karena penguasa tersebut merupakan “buruh” yang digaji oleh rakyat untuk mengatur negara. Konsep inilah yang diperkenalkan oleh John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755), dikenal dengan sebutan Kontrak Sosial.
Dalam sistem Islam, kekuasaan ada di tangan rakyat. Dan atas dasar itu rakyat dapat memilih seorang penguasa (Khalifah) untuk memimpin negara. Pengangkatan seorang Khalifah harus didahului dengan suatu pemilihan dan dilandasi perasaan sukarela tanpa paksaan (ridha wal ikhtiar). Tetapi berbeda dengan sistem demokrasi, Khalifah dipilih oleh rakyat bukan untuk melaksanakan kehendak rakyat, tetapi untuk melaksanakan dan menjaga hukum Islam. Maka seorang Khalifah tidak dapat dipecat hanya karena rakyat sudah tidak suka lagi kepadanya, tetapi dapat dipecat jika tidak lagi melaksanakan hukum Islam walaupun baru sehari menjabat. Bukhari, Muslim, Ahmad, an-Nasai, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Ubadah bin ash-Shamit:
“Kami membaiat Rasulullah saw (sebagai kepala negara) untuk mendengar dan mentaatinya dalam keadaan suka maupun terpaksa, dalam keadaan sempit maupun lapang, serta dalam hal yang tidak mendahulukan urusan kami (lebih dari urusan agama), juga agar kami tidak merebut kekuasaan dari seorang pemimpin, kecuali (sabda Rasulullah): ‘Kalau kalian melihat kekufuran yang mulai nampak secara terang-terangan (kufran bawaahan), yang dapat dibuktikan berdasarkan keterangan dari Allah.”
“Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib, dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa yang lalim, lalu ia menyuruhnya berbuat baik dan mencegahnya berbuat munkar, lalu penguasa itu membunuhnya (karena marah).”
3. Kebebasan
Dalam sistem demokrasi, kebebasan adalah faktor utama untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengekspresikan kehendaknya—apapun bentuknya—secara terbuka dan tanpa batasan atau tekanan.
Masyarakat demokratis bebas memeluk agama apapun, berpindah-pindah agama, bahkan tidak beragama sekalipun. Juga bebas mengeluarkan pendapat, walaupun pendapat itu bertentangan dengan batasan-batasan agama. Bebas pula memiliki segala sesuatu yang ada di muka bumi, termasuk sungai, pulau, laut, bahkan bulan dan planet jika sanggup. Harta dapat diperoleh dari segala sumber, baik dengan berdagang ataupun dengan berjudi dan korupsi. Dalam sistem demokrasi, masyarakat juga bebas bertingkah laku tanpa peduli dengan mengabaikan tata susila dan kesopanan.
Islam tidak mengenal kebebasan mutlak. Islam telah merinci dengan jelas apa saja yang menjadi hak dan kewajiban manusia. Islam bukan hanya berorientasi kepada kewajiban, tetapi juga hak sebagai warganegara dan individu.
Ummu Athiyah dari Abu Said ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Jihad paling utama adalah (menyampaikan) perkataan yang haq kepada penguasa yang zalim.”
Islam melarang seseorang untuk memiliki benda-benda yang tidak berhak dimilikinya, baik secara pribadi maupun kelompok. Islam telah merinci beberapa cara pemilikan yang terlarang, misalnya pencurian, perampasan, suap (riswah), korupsi, judi, dan sebaliknya menghalalkan beberapa sebab pemilikan, yaitu bekerja, waris, mengambil harta orang lain dalam keadaan terdesak yang mengancam jiwanya, serta harta yang diperoleh tanpa pengorbanan semisal hadiah, hibah, sedekah, atau zakat.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah orang lain, sampai kamu mendapatkan izin, dan kamu mengucapkan salam kepada penghuninya.” (QS an-Nuur : 27)
Syura = Demokrasi ?
Adanya prinsip syura dalam sistem Islam dan musyawarah dalam sistem demokrasi tidak dapat dijadikan alasan untuk menyamakan Islam dengan demokrasi. Becak memiliki roda, demikian pula dengan mobil. Tetapi bukankah becak jauh berbeda dengan mobil?
Tidak semua masalah dapat dimusyawarahkan dalam Islam. Hal inilah yang membedakannya dengan sistem demokrasi yang mengharuskan setiap keputusan diambil dengan suara terbanyak, tidak peduli apakah hasil keputusan itu melanggar batasan-batasan agama yang sudah mereka singkirkan jauh-jauh dari panggung kehidupan dunia. Islam membatasi musyawarah hanya untuk masalah-masalah yang mubah. Adapun masalah-masalah yang telah jelas halal-haramnya, tidak dapat dimusyawarahkan untuk dicabut atau sekedar mencari jalan tengah.
Untuk masalah-masalah teknis dan menyangkut keterampilan tertentu, Rasulullah saw menyerahkan keputusannya kepada para pakar dalam bidang tersebut. Ketika meletus perang Badar Kubra, Rasulullah saw menempatkan pasukannya jauh di belakang sebuah sumur (sumber air). Melihat hal ini, Hubbab bin al-Mundzir bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah ini wahyu atau sekedar pendapatmu?” Lantas dijawab oleh beliau: “Ini hanyalah pendapatku.” Hubbab al-Mundzir kemudian mengusulkan kepada beliau untuk menempatkan pasukannya di depan sumur, sehingga mereka dapat menguasai sumur tersebut dan menimbunnya jika pasukan Quraisy menyerang sehingga musuh tidak dapat mengambil air dari sumur itu. Rasulullah saw lantas mengubah pendapatnya dengan pendapat Hubbab tersebut.
Untuk masalah-masalah yang sifatnya mubah (boleh), Rasulullah saw meminta pendapat kaum muslimin. Ketika Perang Uhud, beliau dan sebagian Shahabat yang terlibat dalam Perang Badar memilih menyambut musuh dari dalam benteng kota Madinah. Tetapi mayoritas penduduk Madinah dan sebagian Shahabat yang tidak ikut Perang Badar memilih untuk menyongsong musuh di lur benteng. Melihat semangat yang begitu membara, ditambah ucapan Hamzah bin Abdul-Mutthalib yang ketika Perang Badar tidak turun ke medan laga, akhirnya Rasulullah saw memutuskan untuk menyambut musuh di luar benteng.  Dalam hal ini, beliau hanya meminta pendapat mengenai lokasi penyambutan musuh. Adapun kewajiban jihad tidak beliau musyawarahkan karena jihad merupakan kewajiban yang tidak berhenti hingga hari kiamat. Allah swt berfirman:
Dan memang pada kenyataannya, menyerahkan setiap keputusan politik kepada seluruh warganegara adalah sesuatu yang mustahil dan justru dapat mengkhianati kebenaran. Sistem polis di Yunani Kuno yang digembar-gemborkan telah menerapkan demokrasi langsung (direct democracy), ternyata melakukan diskriminasi rasial dengan memberikan hak bersuara hanya kepada golongan penduduk kaya dan menengah. Adapun golongan pedagang asing dan budak (yang merupakan mayoritas penduduk) tidak memiliki hak suara samasekali.
Dalam lapangan peradilan, sistem juri seperti yang dipakai di AS dan Inggris telah mengundang kritik yang sangat keras. Para juri dipilih mewakili setiap komunitas di suatu kota/distrik tanpa melihat kemampuan masing-masing sedangkan hakim hanya bertugas mengatur persidangan agar sesuai dengan hukum acara. Vonis terhadap terdakwa dijatuhkan berdasarkan kesepakatan atau suara mayoritas anggota juri. Dengan sistem seperti ini, diharapkan akan lahir keputusan pengadilan yang “demokratis”.
Tetapi layakkah nasib seorang terdakwa (apalagi terdakwa hukuman mati) diserahkan kepada 10-12 orang yang samasekali buta hukum? Mereka (para juri) bisa jadi buta huruf, tidak menguasai asas-asas hukum pidana, atau bahkan pernah melakukan kejahatan yang sama dengan si terdakwa. Atau termakan oleh kepandaian bersilat lidah dari para pengacara sehingga vonis yang dijatuhkan tidak lagi didasarkan pada bukti-bukti materiil yang memang hanya dapat dipahami oleh para ahli hukum. Sistem juri adalah pengadilan primitif, sisa-sisa peradilan hukum rimba, yang tidak menjunjung kebenaran hukum, tetapi mengambil suara mayoritas (siapapun orangnya) sebagai kebenaran.
Demokrasi sebagai Alat Penjajahan
Benarkah Amerika Serikat—sebagai kampiun demokrasi di dunia—telah memberi contoh terbaik tentang demokrasi? Ralph Nader pada tahun 1972 menerbitkan buku Who Really Runs Congress?, yang menceritakan betapa kuatnya para pemilik modal mempengaruhi dan membiayai lobi-lobi Kongres. Diperkuat oleh The Powergame (1986) karya Hedrick Smith yang menegaskan bahwa unsur terpenting dalam kehidupan politik Amerika adalah: (1) uang, (2) duit, dan (3) fulus. Sehingga benarlah apa yang diteriakkan Huey Newton, pemimpin Black Panther pada tahun 1960-an: “Power to the people, for those who can afford it.” (kekuasaan diperuntukkan bagi siapa saja yang mampu membayar untuk itu).
Sejak terbentuknya negara federasi pada tahun 1776, Amerika memerlukan waktu 11 tahun untuk menyusun konstitusi, 89 tahun untuk menghapus perbudakan, 144 tahun untuk memberi hak pilih pada kaum wanita, dan 188 tahun untuk menyusun draf konstitusi yang “melindungi” seluruh warganegara. Dengan masa lalu yang demikian kelam dan masa kini yang demikian jorok, Amerika dengan arogan mencoba memberi kuliah tentang demokrasi kepada negara-negara berkembang yang mayoritas negeri-negeri Islam.
Negara adidaya tersebut mempunyai kepentingan untuk membuka pasar global seluas-luasnya sehingga perusahaan Amerika dapat masuk dan menguasai pasar di negara setempat. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan suatu rezim yang lemah, yang dapat ditekan oleh para pemilik modal atau badan-badan keuangan internasional. Rezim yang lemah ini diharapkan dapat bekerjasama secara lebih kooperatif dengan para investor Amerika dalam sektor perdagangan, dan tentunya mudah tunduk pada tekanan politik Amerika dalam sektor diplomatik.
4 notes · View notes
sazzadiyatan · 1 year
Text
Mengagumi Ilmuwan Ilmuwan Islam di Era kegemilangan Peradaban
Kalau kita denger sirah sahabiyah dan tabiin tentu kita mengetahui bahwasanya Islam pernah menjadi gerbang utama pintu peradaban dunia dan menjadi kiblat perkembangan Ilmu pengetahuan seluruh dunia kala itu.
Ada Abbas ibnu Firnas yang menciptakan prototipe pesawat pertama yg terimspirasi dari surat Al mulk ayat 19, Ibnu Sina bapak kedokteran modern yg dikenal dengan Avicenna di peradaban Barat dengan kecerdasan beliau mampu menyelesaikan hafalan Al-Qur'annya di usia 10 tahun.
Lain lagi dengan Ibnu Nafis seorang ilmuwan Islam sang penemu pengetahuan peredaran darah dari tubuh manusia yg juga seorang pakar ilmu hadist dan tak lupa juga seorang penghafal Al-Qur'an. Senada dengan yang lainya Jabir Ibnu Hayyan seorang kimiawan yang namanya masyhur di Barat dengan Geber menemukan unsur besi hingga atom terkecilnya sebakda mengaji surat Al Hadid.
Lalu Kenapa??
Coba deh diperhatikan secara jelas perjalanan beliau beliau mengembangkan ilmu pengetahuan semuanya bersumber dari Al-Qur'an, melalui proses awal pendidikan dengan menghafalnya dan mengkajinya. Ma shaa Allah sekali bukan pedoman kita semua.
Impian masa depan
Meski aku bukan seorang penghafal Al-Quran, aku ingin sekali nantinya memiliki generasi generasi seperti ilmuwan ilmuwan tersebut. Mempelajari dan menekuni al Quran di awal masa pertumbuhannya lalu akan ku bebaskan untuk memilih keilmuan yang dia suka.
Dewasa inipun aku selalu kagum dengan sosok sosok ahli Qur'an, penghafal Al Quran dan juga seorang yang menggeluti ilmu pengetahuan. Sosok seperti Prof Agus Purwanto penulis buku ayat ayat semesta dan juga seorang Profesor Fisika, Muzammil Hasballah seorang hafidz Quran sekaligus arsitektur dan di era modern saat ini banyak terlahir sosok sosok seperti beliau.
Bukankah tak apa jika mencita citakan melahirkan generasi generasi yang sadar bahwa Agama tidak akan menjauhkan manusia dari Ilmu pengetahuan bahkan sebaliknya Al Quran merupakan sebuah kunci untuk membuka rahasia rahasia di Alam semesta.
Meski aku bukan bagian dari tokoh tokoh tersebut boleh bukan memiliki keinginan dan kekaguman akan sosok sosok seperti diatas? Tentu dengan tak kenal lelah memperdalam kajian terkait Al Quran setidaknya mengetahui bahwa sedasyat itu firman firman Allah, yang nantinya jika Allah takdirkan untuk memiliki keturunan akan keceritakan hal hal tersebut kepada mereka
Semoga ikhtiarku meski aku belum sebaik sosok sosok diatas, diijabah oleh Allah dengan menghadirkan rekan dengan pemahaman yang sama.
Jadi boleh bukan aku sekedar mengagumi?
Gresik, 22 Januari 2023 saat menunggu fajar terbit
51 notes · View notes
arrahmahcom · 2 years
Text
Abbas Ibnu Firnas, Manusia Pertama Yang Terbang di Angkasa
Abbas Ibnu Firnas, Manusia Pertama Yang Terbang di Angkasa
(Arrahmah.id) – Sepanjang sejarah umat manusia, ada orang-orang yang tak terlupakan yang kontribusinya terhadap sains dapat dianggap luar biasa. Dalam konteks aeronautika, nama-nama terkenal berikut langsung muncul di benak: da Vinci, Cayley, Montgolfier, Le Bris, Lilienthal, Ader, Pilcher, Whitehead, Zeppelin, Torres y Quevedo, Santos -Dumont, Wright, Alcock, Forlanini, de la Cierva, Lindbergh,…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
hidayatuna · 2 years
Text
Mengenal Latar Belakang Keluarga Ilmuwan Besar Al-Fazārī
Mengenal Latar Belakang Keluarga Ilmuwan Besar Al-Fazārī
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Muḥammad ibn Ibrāhīm al-Fazārī (w. 806), adalah sosok ilmuwan besar yang pernah dimiliki Islam. Ia merupakan seorang filsuf, matematikawan, dan juga astronom. Islamic Scientific Heritage mengungkapkan bahwa sosok Al-Fazārī memiliki latar belakang keluarga dari sahabat Rasulullah saw yaitu Samura ibn Jundab. Sebagaimana diketahui sosok Samura ibn Jundab adalah sahabat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
menerjangbosan · 1 year
Text
Inilah Senjata merusak Dunia mesin di CERN Just yang sangat mengerikan
PARTIKEL “EKSOTIK”. COLLIDER HADRON BESAR MELIHAT TIGA PARTIKEL BARU. Para ilmuwan mengatakan mereka telah mengamati jenis baru “pentaquark” dan pasangan “tetraquark” pertama, menambahkan tiga anggota ke daftar hadron baru yang ditemukan di LHC. Lobang akan terbentuk 100 Km. Kerusakan Dunia. Sains modern. Large Hadron Collider restart Balok proton kembali beredar di sekitar cincin 27…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
generasbir · 1 year
Text
Apakah orang muslim yang menemukan peta pertama Dunia
Sejarah Peta Dunia dibuat oleh pengembara muslim pada Abad ke-7, yang sampai sekarang masih digunakan
Pengembara ini berjalan mengikuti laluan yang ada dan pada masa yang sama mereka Mengumpulkan data seperti lokasi jarak, bidang tempat-tempat yang telah dilewati dan tempat-tempat yang baru. “Kebanyakan pengetahuan ini diceritakan dari mulut ke mulut.
Selengkapnya klik disini.
Tumblr media
Pengembara ini berjalan mengikuti laluan yang ada dan pada masa yang sama mereka Mengumpulkan data seperti lokasi jarak, bidang tempat-tempat yang telah dilewati dan tempat-tempat yang baru. “Kebanyakan pengetahuan ini diceritakan dari mulut ke mulut.Namun setelah lepas dari pengenalan kertas pada abad ke-8 Peta pertama panduan berjalan mulai diperkenalkan di seluruh wilayah termaksud Yunani.
0 notes