Tumgik
#indonesia mengajar
kbanews · 1 year
Text
Di Indonesia Mengajar, Anies Baswedan Tanamkan Hal Ini Pada Guru Muda Pedalaman
JAKARTA | KBA – Saat menjadi Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), program Indonesia Mengajar adalah program yang sangat melekat pada sosok sang menteri yakni Anies Baswedan. Bukan tanpa alasan, pasalnya Anies merupakan pendiri atau inisiator dari gerakan mengirim pemuda sebagai guru atau pengajar ke daerah-daerah pedalaman. Salah seorang alumni program Indonesia Mengajar, Billy David…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
herryrevan · 1 year
Photo
Tumblr media
TVM 2022 TU Pangkalan Bun #trakindoutama #volunteer #mengajar #pangkalanbun #kalimantantengah #sinergi #satlantaskobar #indonesia (di Pangkalan Bun) https://www.instagram.com/p/CkpxFeEPFzi/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
auliasalsabilamp · 7 months
Text
Merancang Masa Depan
Tumblr media
Sekarang usiaku 23 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi. Pencapaian-pencapaian yang sudah aku lakukan sekarang menurutku belum terlalu banyak. Masih banyak sekali list goals tahunan yang belum bisa aku capai.
Di usia 23 tahun aku memilih untuk menyibukan diri dengan melanjutkan kuliah ke jenjang S2. Aku mengambil program Fast Track, keunggulan program ini aku bisa mendapatkan dua gelar hanya dengan berkuliah 5 tahun saja.
Aku juga menyibukkan diri mengikuti program belajar islam dari dasar, sekarang alhamdulillah karena pertolongan dari Allah aku sedang berusaha untuk mengikuti program TSL Islamic Academy yang memiliki periode pembelajaran selama 2 Tahun. Aku juga mengikuti kegiatan Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) angkatan ke-232, angkatan yang masuk di tahun 2023 dan mendaftar saat pembukaan di gelombang ke-2. Selain itu, aku juga menyibukan diri mengikuti kajian sunnah yang dilakukan secara offline di Kota Bandung.
Fokusku di usia 23 tahun ini, aku ingin menyibukan diri untuk tholabul ilmi. Aku ingin sekali waktu mudaku aku manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar banyak ilmu pengetahuan, bukan hanya ilmu pengetahuan umum saja, namun aku juga berfokus untuk belajar ilmu agama islam.
Aku memiliki visi jika nanti sudah berumah tangga menjadi seorang istri dan ketika nanti sudah bekerja, aku ingin tetap berdakwah, aku ingin tetap mensyiarkan dakwah islam, aku ingin tetap berkontribusi di dunia dakwah, walaupun porsinya tidak semaksimal dulu saat masih di bangku perkuliahan. Namun aku ingin berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bisa mengikhtiarkan hal tersebut agar bisa terwujud.
Di usia 23 tahun, hal-hal yang belum maksimal aku capai yaitu perihal career yang nantinya akan aku jalani. Jujur, sampai saat ini aku masih bingung, aku bingung setelah lulus S2 nanti aku akan menjadi apa. Perasaan takut, ragu, dan khawatir selalu menghantui kepalaku. Ditambah lagi banyak teman-temanku yang sudah sukses di usia 23 tahun. Mereka sudah mapan secara financial, secara ilmu dan ibadah. Aku jadi semakin FOMO (Fear of Missing Out) yang disebabkan karena melihat teman-temanku yang sudah banyak pencapaiannya di usia 23 tahun.
Sebetulnya untuk jenjang career nantinya aku sudah memiliki planning ingin berkarir menjadi apa. Aku ingin berkarir menjadi tenaga pendidik atau dosen. Aku juga memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan BUMN. Aku ingin sekali bekerja di perusahaan Telkom Indonesia, dibagian Marketing. Namun aku merasa keinginanku yang besar tersebut tidak aku imbangi secara maksimal dengan ikhtiar yang harusnya aku lakukan. Sehingga muncul keragu-raguan dalam diriku, apa aku bisa menjadi seorang dosen, apa aku bisa nantinya bekerja di perusahaan Telkom Indonesia.
Tenaga pendidik adalah profesi yang aku rancang untuk masa depanku nanti. Aku ingin sekali memberikan kebermanfaatan untuk generasi setelahku. Aku ingin berdakwah dengan cara mengajar. Bukan hanya ilmu dunia yang ingin aku ajarkan namun aku juga ingin mensyiarkan ilmu agama, khususnya ilmu nafi.
Dibalik keragu-raguan dan rasa cemas yang sering melandaku aku meyakini pasti Allah akan memberikan kemudahan dan kelancaran rezeki untukku. Aku selalu berdoa kepada Allah agar Allah mudahkan semua planning untuk career masa depanku dan aku yakin insya Allah aku akan sukses di profesi yang aku rencanakan.
Bandung, 25 September 2023.
54 notes · View notes
abubuaa · 4 months
Text
Gerakkan KAMMI Mengajar sebagai representatif dari ideologi gerakkan KAMMI untuk ikut berperan dan berkontribusi dalam pendidikan di Indonesia.
Tumblr media
Keresahan yang hadir akan kondisi generasi bangsa dan harapan yang masih tergenggam tanpa pupusnya menjadi kekuatan gerakkan ini akan terus ada, khususnya di daerah terpencil di sekitar dua kampus besar di kota ini yang berisikan orang-orang intelektual yang memikirkan kondisi bangsa kedepan. Namun, mirisnya tak satupun anak-anak disana tersentuh oleh tangan-tangan yang katanya akan membawa misi perbaikan tersebut.
Ada banyak ternyata di pelosok-pelosok yang tidak terjamah, para penerus bangsa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan, tidak banyak juga yang memilih untuk putus sekolah. Pendidikan bagi mereka seperti tidak ada nilainya, hal ini menunjukkan kurangnya edukasi kepada mereka tentang begitu pentingnya pendidikan, meskipun disisi lain ada faktor xyz.
Tambahnya lagi, Negeri ini semakin kesulitan mencari orang-orang yang memiliki kredibilitas moral yang tinggi. Kita lihat begitu banyak moralitas memiliki kedudukan rendah dalam bermasyarakat. Negeri ini seperti kehilangan sosok contoh dan teladan yang baik, tak dipungkiri setiap hari berita kriminal, degradasi moral, etik-etik kandas, korupsi dan kasus-kasus negatif disekitar kita yang terus menjadi konsumtif para penerus bangsa kita. Bayangkan...
Mengutip dari Kredo Gerakkan KAMMI, " Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam...." begitulah butir mutiara dari kredo gerakan KAMMI yang menjadi representatif berdirinya gerakkan KAMMI mengajar ini, Karena anak-anak adalah harapan dan pewaris negeri ini, maka melalui Gerakan KAMMI Mengajar harapannya menjadi bagian dari cahaya harapan untuk generasi bangsa kedepan.
Besar harapan Gerakan KAMMI Mengajar ini sebagai pembawa misi perbaikan, menginspirasi anak-anak di jalanan melalui bimbingan belajar agama dengan adanya Taman Pendidikan Al-Qur'an - TPA, dengan harapan anak-anak dididik dengan nilai-nilai Islam, sudah memiliki akhlakul karimah sehingga, ketika mereka kelak sudah beranjak dewasa yang terus melekat adalah nilai-nilai aqidah dan keyakinannya kepada Allah.
Selain itu juga bisa menjadi tempat bertanya bagi mereka, membimbing mereka untuk memahami pelajaran disekolah. Memotivasi mereka untuk terus giat belajar, menjadikan mereka harapan untuk keluarga mereka.
Maka, keyakinan pada Gerakan KAMMI Mengajar menjadi langkah kongkrit yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi secara langsung terhadap kemajuan pendidikan di Negeri ini.
Kira-kira seperti itulah pemikiran mahasiswa baru yang diberikan amanah baru sebagai ketua Gerakan KAMMI Mengajar 7 tahun silam.
Hari ini kembali diingatkan,
Terimakasih untuk terus bertumbuh dalam nafas kebermanfaatan.
-Abubua
17 notes · View notes
yasmijn · 3 months
Text
01
Udah lama ga nulis di Tumblr tapi di H-1 pemilu ini aku merasa perlu banget menulis dan menyatakan bahwa besok aku akan nyoblos 01. Anies-Muhaimin. Dan siapa tau tulisanku bisa meyakinkan kamu-kamu yang masih belum yakin mau coblos siapa tapi jelas gak mau golput. Dan please, for everyone's sake.... jangan coblos 02.
Alasan utama aku pilih 01 sih karena (1) Asal bukan Prabowo, dan (2) Gak mau coblos PDIP. Cuma ya kalau realistis dan gak gengsi untuk mengakui dan diri mau obyektif, Anies Baswedan memang adalah orang yang paling pantas untuk jadi presiden Indonesia di antara ketiga capres yang kita punya sekarang. Secara pendidikan, rekam jejaknya sedari bangku sekolah, kuliah, menjadi rektor termuda Indonesia, menggagas dan menjalankan Indonesia Mengajar, menjadi Mendikbud walau dicopot tak sampai 2 tahun menjabat, dan yang paling baru adalah Gubernur DKI Jakarta.
Tumblr media
Karena dari awal aku memang condong ke Anies, ya otomatis aku memang lebih ingin mengkonsumsi dan mencari konten mengenai beliau. Awalnya tentu aja kemakan ribut-ribut kontroversi deklarasi Cak Imin yang tiba-tiba maju jadi cawapres Anies padahal (1) awalnya AHY digadang-gadang jadi cawapres beliau, dan (2) awalnya Cak Imin akan dipasangkan jadi cawapres Prabowo. Langsung deh dicap dobel oportunis - yang satu "mengkhianati" Demokrat, dan yang satu lihai oportunistik mengambil kesempatan menjadi cawapres di koalisi yang hampir runtuh karena gak sampai 20% presidential treshold.
Kalau mau denger Pak Anies address tuduhan satu ini, bisa tonton di video berikut:
youtube
Cuma asli deh kalau u emang serius pengen tahu kebenaran dan ingin mendengarkan untuk paham, kalau cari di Youtube semua penjelasan mengenai isu-isu Anies dan Muhaimin semuanya ada, kok. Dan semuanya bisa aku terima dengan akal sehat. Balik lagi, semua tergantung niat.
Banyak banget konten Bocor Alus Politik yang udah w konsumsi di sebulan terakhir haha.
Poin kedua yang bikin aku semakin bulat untuk coblos beliau adalah karena pendekatan kampanye-nya yang.... berbeda. Berbasis dialog, sungguh idealis, menyediakan ruang untuk siapapun, di berbagai kota dan berbagai setting, dengan berbagai partisipan yang dengan bersemangat menyampaikan masalah dan kegelisahan apa yang ingin mereka cari jalan keluarnya. Sebenarnya untuk bisa merasa cukup aman dan nyaman untuk angkat suara di sebuah forum sangat besar, itu juga adalah hal yang nggak semua pemimpin dan calon pemimpin bisa ciptakan.
Ada dua episode Desak Anies yang bikin w nangis selama nonton... yang pertama adalah tentang perempuan:
youtube
Dan tentang buruh dan ojol.....
youtube
Pas denger para audiens ngomong w rasanya sedih banget. Banyak banget ragam masalah yang dihadapi banyak lapisan masyarakat... masalah-masalah yang tak terbayang. Bahwa ada banyak yang masih belum mendapatkan keadilan dan kelayakan hidup seperti "mitra" ojol dan juga pekerja rumah tangga.
****
Cara pikir beliau runtut, punya kerangka pikir yang jelas, berbasis nilai, bisa menyampaikan semua ide dengan baik, jelas, sopan, dan memberikan ruang untuk berdialog. Sempet juga liat video dimana Pak Anies menjelaskan gimana akhirnya dia bisa meyakinkan pemilik lahan untuk menjual lahannya ke pemerintah melalui diskusi... gimana akhirnya dia bisa meyakinkan sebuah musholla untuk memberikan persetujuan pendirian gereja dengan berdiskusi juga... bagaimana cara pikir beliau sampai akhirnya beliau kembali memperbolehkan ojek untuk lewat Jl Thamrin. Dimana sebelumnya Ahok mensterilkan ruas jalan itu dari kendaraan roda dua.
Anies bilang bahwa Jakarta itu untuk semua orang, inilah demokrasi yang sebenarnya, dimana jalan termahal di republik ini bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari yang paling miskin sampai ke yang paling kaya sekalipun. W juga jadi mikir, bahwa ya pernah banget w mikir bahwa motor tuh ganggu di jalan, bikin macet - tapi w melupakan bahwa w dan mereka adalah sama-sama penduduk kota ini. Yang haknya seharusnya sama, tidak dibedakan. (Cuma ya tolong lah tetep tau aturan).
Untuk lengkapnya tonton deh di sini (bisa start di menit ke 40):
youtube
Fyi di tahun 2019 w nyoblos Prabowo. Waktu itu sih karena memang gak suka sama Jokowi sekaligus kasian sama Prabowo karena kok kayaknya pengen banget jadi presiden (kasih lah). Cuma ya di 2019 dan 2024 spirit w tetap sama: mencari perubahan.
Di tahun 2024 ini kita sangat beruntung bisa mendapatkan capres seperti Anies Baswedan, yang bikin anak-anak muda bisa lebih kritis dan berpartisipasi melalui dialog dan juga gerakan-gerakan sangat pop seperti kpopification dari fandomo Pak Anies di @aniesbubble dan juga menggerakkan volunteer untuk bikin event-event independent self-funded juga website yang keren banget seperti ini (harus dibuka di hp):
Inti dari intinya adalah.... w takut sih jujur menyambut pemilu esok hari.
****
Semoga Allah merahmati kita semua.
19 notes · View notes
manusiafajar · 2 months
Text
Mom's Trial.
Tumblr media
Akhirnya tulisan ini hadir juga, setelah nge-draft di otak doang dari lama. Dan keluar ketika isi gform acara Motherhood Journey. (hoho iya saya lagi hobi ikut acara beginian)
Jadi, bentuk sederhananya, biar segera di-up, langsung drop aja yaaa, wkwk.
Dalam rintih malam itu, dengan badan setengah remuk, saya berkata pada diri sambil memeluk. "kamu kuat, kamu mampu.. tantangan suatu hari menjadi ibu akan lebih berat, hari ini, kita lewati ini bersama ya.. kamu pasti bisa.."
Saya belum menjadi ibu, saya seorang mahasiswi di tanah rantau jauh di negeri orang. Menuntut ilmu menjadi fokus utama saya saat ini, dan alasasn "bekal mempersiapkan masa depan anak - anak saya nanti" adalah alasan yang sangat kuat untuk membuat saya tidak gampang menyerah, dan bersabar saat lelah.
Maka, mungkin sesuai dengan tujuan saya, tantangan - tantangan yang Allah hadirkan untuk saya memang berputar dalam ranah bagaimana caranya untuk tetap menjadi pegiat ilmu berprestasi sedang peranan menjadi istri atau ibu tetap harus maksimal.
Urusan kebersihan rumah, belajar banyak tentang serba serbi dapur dari nol, tetap harus profesional dalam memegang beberapa amanah, membimbing junior dalam pengasuhan mereka, dan sebagainya.
Dan beberpa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk mom's trial (saya menyebutnya) ketika mudhiroh yayasan saya datang dari Indonesia untuk visitasi tahunan, dan saya memegang urusan dapur untuk siap menyajikan menu beliau selama dua pekan disini, dengan banyak request menu yang 'agak rewel' dalam kesehatan dan kehigienisan, tapi tetap mengoreksi kualitas rasa.
Yang sering saya takutkan dalam "perjalanan serba serbi dapur" saya, adalah tantangan untuk memikirkan berbagai menu berbeda setiap harinya, dan tentu saja, justru itu yang Allah hadirkan untuk memberi saya kesempatan lolos dalam ujian yang paling saya hindari.
Dalam dua pekan menegangkan, dan menerima banyak kritik dan saran. Beberapa kali menangis di jalan menuju pasar untuk membeli stok bahan. Tidur malam paling larut untuk menunggu beliau datang dan menghangatkan makanan. Beberapa menyuguhkan dengan rasa takut tidak sesuai dengan permintaan, tidak sedikit air mata, tidak sedikit wajah saya menampakkan respon mode stressnya dengan bertumbuh banyak jerawat, (lebih tepatnya saya jadi sedikit lebih lelah dan kewalahan tidak sempat untuk fokus dengan perawatan diri.)
Di cuaca musim dingin dan badan saya yang sudah mulai drop. Harus bangun lebih pagi dari seluruh orang rumah, agar tetap bisa memaksimalkan peran, dan menjalani tanggung jawab saya yang juga harus fokus melanjutkan study saya.
Di malam - malam terakhir, saat kondisi tubuh saya makin buruk, di situ akhirnya saya fokus untuk memberi jeda dan menangis sepuasnya, memvalidasi rasa lelahnya, menguatkan diri, bahwa tantangan yang sedang berada di hadapan saya saat ini, adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan suatu hari nanti.
Sambil berbisik mengingat mimpi saya yang sangat ingin melanjutkan study akademik, saya berkata..
"Ini sesuai katamu, biar nanti ketika Allah izinkan untuk terus berkuliah, atau berperan mengajar memegang amanah, urusan rumah sudah sangat terbiasa kamu selesaikan hak - haknya terlebih dahulu, semuanya menjadi ringan, hingga akhhirnya kamu mampu bergerak di luar dengan leluasa."
Saat ini semua dihadirkan di hadapanmu..
Berarti Allah percaya bahwa kamu mampu..
9 notes · View notes
icharizkaa · 3 months
Text
Dear Kak Monic,
Makasih sudaaaah hadir bersama banyaaak keceriaan, orang yang tiap ketawa selalu "ngajak-ngajak" karena ketawanya renyah, semogaaa apa-apa yang sedang diperjuangkan Allah ridho atasnya.
Kita pernah punya mimpi yang sama. Sama-sama ingin jadi pengajar muda di Indonesia Mengajar. Tapi takdir punya cara lain mewujudkan tujuan, mungkin bukan lewat IM, tapi Ka Monic masih memegang kuat mimpi itu. Mencerdaskan anak bangsa. Dan aku Allah kasih izin lewat cara lain juga ✨️
Satu hal yang ga akan pernah salah, ia bernama "skenario Allah". Engga mungkin Allah bercanda mempertemukan kita. Pasti ada maksud baik-Nya.
Dengan bertambahnya usia sekaligus berkurang sisa waktu tunggu pulang ke kampung halaman yang sebenarnya -surga- semogaaa menjadikan tiap detik engga ada yang bertambah selain taat dan manfaat. Semogaa tiap hela nafas ada jejak-jejak kebaikan yang ditinggalkan sepanjang perjalanan.
Mohon maaf atas banyaak momen yang udah dirancang tapi engga jadi dilalui bersama. Pasti "skenario-Nya" yang terbaik. Mungkin belum waktunya di 2023 , hanya sedikit momen barengnya, tapi semoga 2024 dan seterusnya Ia mengizinkan kita mencipta lebih banyak momen bareng-bareng ✨️
Makasih udah jadi salah satu "sosok kakak" yang seruu, yang selalu menyediakan telinga, dan mau terus menebar manfaat. Makasih sudah berjuang untuk apa-apa yang layak diperjuangkan salah satunya melahirkan buku "Tumbuh Meski Tak Utuh". Makasih sudah merawat mimpi dan menjalaninya sebaik-baiknya. Besok lagi ya! Hehe
Semoga Allah berikan keberkahan dalam usianya. Bertambah kebaikan yang mengalirkan kebaikan berikutnya ♡
With love,
Icha
8 notes · View notes
iradatira · 1 year
Text
Menjelang dua puluh lima
Dulu, saat masih di tahun terakhir bangku sma, aku pernah menuliskan target capaian hidupku dari masuk kuliah hingga 20-30 tahun kedepan. Kenapa aku masih ingat dengan hal tersebut? Karena aku memotretnya, dan tidak sengaja aku melihat foto tersebut, kubaca ulang beberapa bulan ini. Tentu saja aku tertawa geli melihat roadmap hidupku yang dirancang oleh gadis belia umur 18 tahun itu.. sisi lain, aku salut dengannya karena dia sangat berani bermimpi, walau pengetahuannya tentang dunia pasca kampus sangat terbatas.
Berikut target yang ditulis gadis lugu itu saat usia 18 tahun: Lulus kuliah 3,5 tahun IPK di atas 3,5 cumlaude Skripsi A Setelah S1 langsung S2 di UI atau UGM dan lulus cumlaude Di umur 24 menikah
Bagaimana? Mbanyol bukan? Wkwkwkw Tentu saja yang terjadi kenyataan hidupku tidak semulus demikian. Banyak sekali ketakutan, kegagalan, dan plot twist kehidupan yang terjadi.
Kenyataannya aku justru mengalami: -aku lulus 4 tahun 3 bulan -lulus dengan IPK ngepres 3,5 wkwkw -skripsi tetap A tapi ini dengan penuh perjuangan, karena harus wawancara berbagai stakeholder saat karantina wilayah (PSBB) pandemi covid19 yang sedang tinggi. -ada beberapa kali sesi patah hati yang menguras energi wkwkkw, tapi juga membuatku bangkit dan sadar bahwa aku bisa membahagiakan diriku sendiri. Aku tetap bisa bersinar dengan atau tanpa orang lain. -sebelum lulus sempat merasa hampa dan hilang arah apakah ingin menjadi pekerja sektor publik, bekerja di bidang swasta, menjadi peneliti kebijakan publik, atau bekerja di bidang lembaga swadaya masyarakat/yayasan. -setelah lulus aku sempat merasa hopeless karena NGO atau perusahaan incaranku menolakku berkali-kali, mentok hanya sampai sesi wawancara. selama mengalami masa penolakan pekerjaan inilah sebenarnya mentalku sedang di posisi terendah.
Aku berusaha keras membangun rasa berharga diriku bukan dari pekerjaan dan gajiku, tapi apa yang bisa kulakukan untuk sekitarku dan bagaimana diriku bisa tetap memaksimalkan potensi. Saat itulah aku mengisi waktuku dengan mengajar les, mengikuti berbagai kelas online dan offline, aktif di berbagai komunitas, semata agar aku bisa menemukan rasa cukup dalam diri, perasaan bahwa aku berharga dan layak untuk menggapai mimpi-mimpiku meski jalanku terjal sekalipun.
Sekarang usiaku mendekati 25, belum menikah, belum S2, sedang menjalankan tugas sebagai relawan guru Indonesia Mengajar (biasa disebut Pengajar Muda) di ujung Kalimantan Barat selama satu tahun. Dann, di tengah penugasan ini ternyata aku mengalami kecelakaan, yang membuatku harus meninggalkan kabupaten penempatanku beberapa saat dan kembali ke kota asalku untuk operasi dan pemulihan…
Bagaimana rasanya? Tanyaku pada diri sendiri… Bagaimana memperjuangkan mimpi yang ternyata banyak likunya, banyak nangisnya. Berkali-kali merasa insecure dan ga berharga karena merasa banyak banget menghadapi kegagalan dan penolakan.
Bukan, bukan maksudku mendramatisir merasa jadi manusia paling berjuang, yang ingin kubagikan adalah, perjalanan hidup seseorang itu sangat personal, bisa jadi lintasanku tidak seterjal lintasanmu, begitupun sebaliknya. Namun tidak menjadikan apa-apa yang telah kita perjuangkan tidak berharga, tidak layak untuk dihargai. Kita bisa berbagi cerita satu sama lain atas apa yang telah kita lalui, bukan untuk dinilai siapa yang lebih berjuang. Melainkan agar kita bisa saling menguatkan, saling memberi petunjuk dengan empati.
Hal berharga yang kupelajari setelah 7 tahun lulus dari SMA; dunia ga harus berjalan sesuai dengan apa yang ada di kepalaku, dan itu bukanlah hal yang buruk. Aku belajar memberikan ruang penerimaan untuk mengalami kegagalan dan kesedihan atas apa-apa yang tidak berjalan sesuai harapan, meski aku sudah memberikan yang terbaik atas usahaku.
Perlahan rasa cukup itu mulai menghampiri, aku ga harus buru-buru untuk mengejar pencapaian. Karena definisi kesuksesanku sekarang tidak hanya pencapaian, melainkan perjalanan belajar itu sendiri. Bagaimana perjalanan ini membentuk diriku yang lebih tangguh, lebih tenang, lebih mawas diri, dan fokus pada memberikan dampak sekecil apapun itu..
23 notes · View notes
wafaauliya · 11 months
Text
Marketplace Guru dalam Tinjauan Prinsip Birokrasi Ideal Max Weber
oleh Devi Ernawati dan Wafa Auliya Insan Gaib
Pendahuluan
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan terkait tata kelola guru serta reformasi birokrasi yang tentu berdampak terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Tak terhitung banyaknya guru yang hingga sekarang masih mendapatkan gaji di bawah upah minimum regional, atau guru honorer yang tak kunjung mendapatkan kepastian kapan mereka diangkat menjadi ASN. Salah satu masalah guru yang baru-baru ini sedang ramai dibahas adalah terkait rekrutmen guru. Memang benar bahwa sejak lama, permasalahan ketersediaan guru merupakan hal yang cukup memprihatinkan lantaran upaya pemenuhan guru baru tidak selaras dengan jumlah guru yang pensiun (Andina & Arifa, 2021). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim, berpendapat bahwa permasalahan kekurangan guru di sekolah-sekolah terjadi akibat perekrutan guru yang tidak real time. Guru bisa pindah, pensiun, mengundurkan diri, atau meninggal sewaktu-waktu tetapi sekolah tidak dapat langsung menggantikan mereka karena harus menunggu perekrutan guru ASN yang terpusat (Hikmia, 2023). 
Sistem rekrutmen guru ASN yang dilakukan secara terpusat dengan mengikuti pola penerimaan CPNS nyatanya memang menuai banyak masalah. Perekrutan sistem CPNS berfokus pada lulusan baru dengan penggunaan batasan usia sehingga tidak memberikan kesempatan bagi mereka yang sedang berada di tengah karier namun telah melebihi usia 35 tahun yang berakibat pada guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar justru tidak dapat melakukan seleksi CPNS (Andina & Arifa, 2021). Tidak hanya itu, kebutuhan guru yang selalu ada setiap tahunnya tidak diimbangi dengan penyelenggaraan rekrutmen CPNS guru oleh pemerintah daerah sehingga sekolah-sekolah terpaksa merekrut guru honorer yang berakibat pada melonjaknya jumlah guru honorer dan distribusi guru semakin tidak merata. Berangkat dari permasalahan rekrutmen guru ini, Nadiem Makarim kemudian menciptakan terobosan baru yakni marketplace guru.
Studi Kasus
Marketplace guru dicetuskan oleh Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada 24 Mei 2023 sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan rekrutmen guru. Sesuai dengan namanya, sistem marketplace guru sendiri tak ubahnya dengan sistem berbelanja di e-commerce. Marketplace guru merupakan basis data berisi daftar guru yang layak mengajar dan data ini dapat diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia. Melalui basis data ini, sekolah dapat merekrut guru secara langsung sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi sekolah berdasarkan dengan data guru yang ditampilkan dalam profil. Sistem rekrutmen guru melalui marketplace ini diperuntukkan bagi para guru dengan syarat telah dinyatakan lulus sebagai calon ASN dan/atau merupakan lulusan pendidikan profesi guru yang memenuhi kualifikasi sebagai calon ASN.  Perekrutan guru yang sebelumnya dilakukan secara terpusat kini dikembalikan kepada kluster sekolah dengan kepala sekolah sebagai pemegang kendali sehingga sekolah tidak perlu menunggu pemerintah daerah maupun pusat membuka formasi ASN. 
Berdasarkan keterangan dari laman Universitas Islam An-Nur Lampung yang termuat dalam portal berita harian Detik.com, sistem operasional rekrutmen guru melalui marketplace ini melalui beberapa tahapan. Pertama adalah penginputan data calon guru ke dalam database yang kemudian akan menampilkan profil lengkap dari para guru. Kedua, profil guru yang ditampilkan dalam database tersebut akan digunakan oleh sekolah-sekolah untuk mengakses informasi terkait kualifikasi dari guru yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dari sekolah. Ketiga, setelah menemukan kriteria dari calon guru yang sesuai dengan kebutuhan melalui proses seleksi pada marketplace, sekolah dapat langsung melakukan tahapan selanjutnya yakni wawancara sekaligus uji kompetensi yang dilanjutkan dengan keputusan penerimaan dari pihak sekolah. Sistem rekrutmen guru melalui marketplace ini memberikan kuasa penuh kepada sekolah dalam menentukan jalannya proses perekrutan dan penerimaannya di mana pihak sekolah bebas untuk membuat kesepakatan dan menentukan sistem kerja dari guru tersebut apakah sebagai pekerja tetap atau kontrak dengan penentuan insentif berdasarkan performa kinerja serta capaian prestasi yang diraih. 
Selain itu, marketplace guru ini juga menawarkan sistem rekrutmen yang lebih fleksibel dalam hal waktu karena memiliki jangka waktu perekrutan yang lebih pendek serta proses rekrutmen yang dilalui calon guru terbilang lebih cepat, lantaran tahapan seleksi yang dilakukan tidak terlalu banyak. Ditambah lagi dengan penggunaan lokasi seleksi yang tersebar serta dapat diakses dimanapun dan kapanpun, memberikan opsi kepada calon guru sebagai tenaga pengajar dan sekolah sebagai perekrut yang dapat dengan mudah melakukan penyesuaian lokasi kerja. Kemudian, rekrutmen pada sistem marketplace guru ini terbuka dan menyasar berbagai kalangan calon guru dengan rentang usia yang lebih beragam lantaran sistem ini tidak memiliki batasan usia tertentu yang menjadi kriteria dari para calon guru yang akan mendaftar. Terakhir, bentuk seleksinya yang bukan berdasarkan pada perolehan hasil tes tertulis dari materi tertentu yang diujikan meminimalisir standarisasi atas nilai sebagai bahan pertimbangan diterima atau tidaknya calon guru sebagai tenaga pengajar, melainkan lebih pada melihat kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. 
Analisis Teori Berdasarkan Kasus
Kebijakan Nadiem dalam pembentukan sistem marketplace guru sebagai upaya mengatasi masalah rekrutmen guru dalam perspektif Weber masuk ke dalam ranah rasionalitas instrumental yang mencangkup dua hal yaitu tujuan dan alat. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembentukan marketplace guru yakni untuk mengatasi masalah-masalah rekrutmen guru yang tidak dapat terselesaikan lewat rekrutmen CPNS dan PPPK. Sistem rekrutmen lewat CPNS dan PPPK dilakukan secara terpusat sehingga sekolah yang membutuhkan guru harus menunggu hingga CPNS dan PPPK diselenggarakan untuk dapat merekrut guru baru. Berangkat dari permasalahan ini, maka solusi yang ditawarkan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan membuat sebuah sistem rekrutmen secara real time, melalui penyesuaian proses serta pengelolaan tata cara rekrutmen dengan memanfaatkan teknologi agar lebih efektif dan efisien dalam hal kecepatan dan kemudahan layanan perekrutan yang disediakan. 
Dalam konteks birokrasi, Weber berpendapat bahwa terdapat lima tipe birokrasi ideal yaitu: (1) standarisasi dan formalisasi; (2) pembagian kerja dan spesialisasi; (3) hierarki otoritas; (4) profesionalisasi; serta (5) dokumentasi tertulis (Weber, 1947). Berdasarkan lima tipe ideal birokrasi menurut Weber, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kebijakan marketplace guru ini, meliputi pertama adalah standarisasi dan formalisasi terkait kebijakan marketplace guru. Robbins dalam (Kadir, 2018) menjelaskan bahwa formalisasi dalam organisasi adalah tingkat standarisasi dari pekerjaan dalam organisasi tersebut serta sejauh mana peraturan, instruksi, komunikasi, dan prosedur ditulis. Pada konteks marketplace guru, diperlukan prosedur yang jelas dalam sistem rekrutmen guru serta landasan hukum yang kuat agar hak-hak guru dapat terpenuhi. Apabila prosedur pengangkatan guru tidak jelas serta tidak ada landasan hukum yang melindungi guru, maka tidak menutup kemungkinan bahwa pihak sekolah dapat berlaku semena-mena terhadap guru lantaran proses rekrutmen kini dipegang sepenuhnya oleh sekolah. 
Prinsip kedua yang harus diperhatikan adalah prinsip pembagian kerja dan spesialisasi. Weber berpendapat bahwa birokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki bagian kerja yang sesuai dengan keahliannya.  Dalam sistem rekrutmen marketplace guru, pihak sekolah dapat memilih secara langsung guru yang dinilai memiliki kualifikasi sesuai dengan kriteria kebutuhan sekolah. Namun, perlu diingat bahwa guru bukan komoditas yang dapat dipilah-pilih melainkan sebuah pekerjaan yang memiliki hak-hak tersendiri. Untuk itu, sistem marketplace guru perlu memberikan jaminan bahwa guru tetap memiliki hak untuk menerima atau menolak pekerjaan apabila tidak sesuai dengan spesialisasi profesi keguruannya. Hal ini ditujukan agar guru terhindar dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian atau mendapat beban pekerjaan yang terlalu berat. 
Ketiga, perlu diperhatikan terkait hierarki otoritas. Dalam marketplace guru, proses rekrutmen tidak lagi dipegang oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melainkan oleh pihak sekolah. Untuk itu, kembali pada pembahasan pertama, dibutuhkan prosedur yang jelas serta landasan hukum yang kuat agar kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam rekrutmen guru selalu berdasarkan hukum dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan bukan berdasarkan kepentingan pihak tertentu saja. Terakhir, perlu diperhatikan pula terkait profesionalisasi. Bevir (dalam Kadir 2018) mendefinisikan profesionalisasi sebagai suatu proses yang mendorong dan melindungi kepentingan pemangku jabatan secara profesional. Perlu dipastikan bahwa guru yang terdaftar pada marketplace guru dipilih secara obyektif yang mana pemilihan guru selalu mengutamakan keahlian dan kualifikasi tertentu dan bukan karena alasan lainnya. Hal ini penting dilakukan agar proses rekrutmen guru terhindar dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme yang dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun pihak calon guru.
Kesimpulan
Secara substansial kebijakan marketplace guru ini layak dan patut dilakukan uji coba untuk diaplikasikan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa seperti sebuah sistem baru pada umumnya yang masih dalam tahapan awal perencanaan, diperlukan adanya tinjauan kembali sebelum benar-benar diimplementasikan. Evaluasi dan saran yang dapat kami sampaikan adalah pertama dari segi penamaan. Penggunaan istilah “marketplace” hanya sebagai upaya peniruan dan adopsi sistem rekrutmen dari konteks belanja online yang mengedepankan efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas pelaksanaan. Untuk itu, setelah publikasi ide dari sistem marketplace ini dimuat, diperlukan adanya peninjauan kembali dari penggunaan istilah penamaan yang disesuaikan dengan konteks pendidikan. 
Kedua, dari segi kebijakan dalam sistem marketplace guru ini, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, diperlukan adanya ketetapan batasan periode waktu tertentu bersifat paten yang nantinya digunakan sebagai patokan dalam hal pengangkatan guru sebagai ASN maupun pemecatan yang didasari hukum. Dengan adanya indeks penetapan waktu, maka menjadi pertimbangan yang jelas dari pihak sekolah guna melakukan pengangkatan berdasarkan evaluasi kerja sebelum berakhirnya periode tersebut dan dari pihak guru terkait kepastian status yang dimilikinya. Kedua, terkait gaji dan tunjangan, perlu dilakukannya standarisasi dengan menetapkan gaji pokok yang diikuti dengan tunjangan yang akan diperoleh sesuai dengan masa kerjanya dimana dapat menggunakan pertimbangan gaji dan tunjangan yang setara dengan ASN. Ketiga, terkait persaingan kerja dari calon guru yang mendaftar untuk diberikan pembatasan dengan skala regional yang digunakan untuk meminimalisir terpusatnya para pendaftar pada satu wilayah saja, dengan begitu tenaga pengajar yang ada dapat disebar di berbagai wilayah tanpa adanya dominasi atas wilayah tertentu terhadap wilayah lainnya. 
Daftar Pustaka
Andina, E., & Arifa, F. N. (2021). Problematika Seleksi dan Rekrutmen Guru Pemerintah di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 12(1), 85–105. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v12i1.2101
Hikmia, Z. (2023). Mendikburdristek Nadiem Makarim Bakal Lakukan Rekrutmen Guru Lewat Marketplace. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/nasional/01685213/mendikbudristek-nadiem-makarim-bakal-lakukan-rekrutmen-guru-lewat-marketplace 
Kadir, A. (2018). Prinsip-Prinsip Dasar Rasionalisasi Birokrasi Max Weber Pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. JAKPP: Jurnal Analisis Kebijakan Dan Pelayanan Publik, 40–54.
Admin. (2023). Pro dan Kontra Marketplace Guru. Universitas Islam An Nur Lampung. https://an-nur.ac.id/blog/pro-dan-kontra-marketplace-guru.html
Isnanto, B. A. (2023). Marketplace Guru Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Pro-Kontra. Detik.Com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6763110/marketplace-guru-adalah-pengertian-cara-kerja-dan-pro-kontra 
Kusuma, S. P. (2023). Menyoal ”Marketplace” Guru. Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/opini/2023/06/04/menyoal-marketplace-guru 
Mujib, A. (2023). Marketplace Guru, Mewujudkan Solusi Efektif Kesejahteraan dan Ketersediaan Guru. Detik.Com. https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6763676/marketplace-guru-mewujudkan-solusi-efektif-kesejahteraan-dan-ketersediaan-guru 
Ragam Info. (2023). Marketplace Guru : Pengertian dan Cara Kerja. Kumparan.Com. https://kumparan.com/ragam-info/marketplace-guru-pengertian-dan-cara-kerja-20Zzmmtz0KN 
Utomo, U. (2023). Lokapasar Guru, Solusi atau Ilusi? Jawapos.Com. https://www.jawapos.com/opini/01704997/lokapasar-guru-solusi-atau-ilusi 
Weber, M. (1947) From Max Weber: Essays in Sociology. Diedit oleh H. H. Gerth dan C. Wright Mills. New York: Oxford University Press.
Ditulis oleh Devi Ernawati (20512010011103) dan Wafa Auliya Insan Gaib (205120107111011) sebagai tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Hubungan Kerja dan Industrial
8 notes · View notes
yurikoprastiyo · 2 years
Text
Karna Jauh Aku Mengerti Arti Dekat
Kalau dihitung mungkin ini lebaran kedua saya tidak bersama keluarga. Kali pertama 3 tahun lalu saat saya mengikuti program Indonesia Mengajar di Pulau Kalimantan. Ternyata diusia 23 tahun pun tidak lebaran bersama keluarga masih menjadi hal yang cukup berat kala itu. Usia tidak berbanding lurus dengan kesiapan untuk tidak menghabiskan momen bersama keluarga.
Sebagai seorang anak yang memegang teguh budaya untuk pulang sebanyak mungkin. Momen mudik lebaran masih menjadi hal yang sakral ditinggalkan. Bukan sebab barangkali dua tiga tahun lagi sudah hidup dengan keluarga sendiri. Tapi lebih dari itu, di usia orang tua kita yang tak lagi muda, mereka hanya ingin lebih banyak ditemui. Untuk sama-sama memanjangkan kasih sayang tentunya.
Walaupun pulang tidak selalu menyenangkan bagi semua orang. Beberapa orang seperti dibangkitkan dari ketakutan masa lalu tentang hidup mereka dihari ini. Beberapa ketakutan yang menjadi kenyataan. Layaknya belum jadi "apa-apa" dihari ini. Juga belum bisa melebarkan senyum di kedua pipi orang tua. Cita-cita yang tak juga maksimal tertunai bahkan sejak diucapakan dibangu sekolah dasar dahulu.
Tetapi aku hanya ingin pulang. Menemui sudut desa yang menyimpan banyak cerita. Makan bersama keluarga dengan opor buatan ibu yang aduhai enaknya. Membagikan sedikit rezeki kecil yang didapat dari kerja keras selama ini. Atau sekedar berkeliling menemui teman-temanku yang sudah berbahagia dengan pilihan hidupnya masing-masing.
Meski belum bisa pulang untuk saat ini. Juga rindu yang perlu ditidurkan dahulu. Obat mujarabnya hanya mendengar kabar jika keluarga disana baik-baik saja. Untungnya aku hidup dizaman yang mendukung itu. Menerima kabar baik sama cepatnya dengan rindu yang datang tiba-tiba untuk pulang ke Indonesia.
Tapi pulang bukan hanya tentang rumah. Utamanya perihal kedekatan hati. Sebab banyak yang pulang tapi hatinya tidak serta dibawa pulang. Untungnya sampai hari ini aku masih memiliki rindu sebesar itu untuk tetap pulang. Semoga akan terus begitu. Meski sejauh apapun kaki beranjak dari rumah. Potongan hati tetap tertinggal di Indonesia.
Republik Tatarstan, 01 Mei 2022
113 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
Anies Ziarah ke Makam Sunan Ampel Bertemu Orang Pernah Berinteraksi dengan Kakeknya
JAKARTA | KBA – Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan merupakan salah satu tokoh nasional yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang juga kakek dari Bakal calon presiden (Bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. Pendiri Indonesia Mengajar Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. menyampaikan bahwa sang Kakek AR Baswedan orang yang lahir di Surabaya, tepatnya di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fwa1ryskai · 6 months
Text
💥 P5 BHINEKA TUNGGAL IKA 💥
Tumblr media
🎀 hari #1 Senin 9 Oktober 2023 🎀
hari itu adalah hari pertama di mulai nya projek semua siswa turun ke lapangan untuk mengikuti Upacara sekaligus pembukaan projek profil pancasila yg bertemakan Bhineka Tunggal Ika, setelah selesai pembukaan kita semua naik ke kelas masing' dan langsung menyesuaikan tempat duduk dan pembagian kelompok, dan menuliskan pendapat tentang Bhineka Tunggal Ika dalam post-it dan ditempel di papan tulis untuk di diskusikan. Masing-masing kelompok memilih 1 post-it yang menarik.
🎀 hari #2 Selasa 10 Oktober 2023 🎀
kita semua Mendeskripsikan diri dalam padlet dan mengerjakan lembar “mengenal lebih jauh”, dimana kita meminta tanda tangan sesama teman secara cepat-cepatan, yang cepat dan selesai meminta tanda tangan teman duluan akan diberikan stiker penghargaan.
🎀 hari #3 Rabu 11 Oktober 2023 🎀
di hari ke 3 masing-masing murid membuat infografis tentang mengenal lebih jauh 38 provinsi yang ada di Indonesia. Masing-masing membuat infografis sesuai dengan absennya. Lalu setiap kelompok memilih 1 lagu daerah untuk dibuat menjadi gerak tarinya lalu di tampil kan ke depan teman' dan guru yg mengajar
Tumblr media
🎀 hari #4 Kamis 12 Oktober 2023 🎀
di hari ke 4 setiap kelompok Membuat “koran dinding” bertemakan Bhineka Tunggal Ika, setiap anggota kelompok mencari informasi' terkait dengan Bhineka Tunggal Ika tanpa melihat Internet lalu setelah mendapat informasi tsb kita tuliskan ke post it atau hvs berwarna yg sudah di siapkan dari rumah.
🎀 hari #5 Jumat 13 Oktober 2023 🎀
di hari ke 5 ini kita semua mengenal lebih jauh cerita rakyat daerah dan menjawab lembar soal mengenai cerita rakyat tentang ”Ajisaka” dan akhirnya bermusyawarah memilih 1 cerita rakyat untuk ditampilkan pada saat sebelum selebrasi oleh setiap kelas.
🎀 hari #6 Senin 16 Oktober 2023 🎀
seluruh siswa menjawab pertanyaan pemantik tentang cerita rakyat yang telah dipilih, dan menyusun susunan kepanitiaan untuk penampilan drama cerita daerah.
🎀 hari #7 Selasa 17 Oktober 2023 🎀
setiap bidang mem presentasi hasil kerja masing-masing bidang, menyiapkan dan mencari ide untuk pementasan drama. Membuat proposal dan mempresentasikan proposal laporan kerja.
🎀 hari #8 Rabu 18 Oktober 2023 🎀
setiap bidang menjawab pertanyaan pemantik mengenai kesiapan masing-masing bidang, membuat rincian tugas perbidang, menyusun naskah dan proposal. Berdiskusi dan bekerja sesuai dengan bidangnya. Terakhir, menampilkan hasil latihan hari itu.
Tumblr media
🎀 hari #9 #10 Kamis 19 - Jumat 20 Oktober 2023 🎀
Di hari ke 9 dan ke 10 seluruh siswa Melaksanakan gladi kotor dan gladi bersih, berlatih lagu daerah yang sudah dipilih, mempersiapkan properti dan latihan drama, menari lalu setelah selesai gladi kita semua membersihkan kelas.
Tumblr media
🎀 hari #11 Senin 23 Oktober 2023 🎀
Kelas 9-3, 9-6, 9-1 dan 9-2 melaksanakan pementasan drama cerita daerah yg sudah dipilih saat gladi, lalu setelah pementasan selesai di lanjut dengan membersihkan kelas masing-masing.
🎀 hari #12 Selasa 24 Oktober 2023 🎀
Kelas 9-8, 9-7, 9-4 dan 9-5 melaksanakan pementasan drama cerita rakyat yang telah dipilih dan kelas lain yg sudah tampil hari senin mengisi google-form apresiasi.
Tumblr media
🎀 hari #13 Rabu 25 Oktober 2023 🎀
seluruh siswa kelas 9 mengikuti kegiatan pawai keliling komplek Kodam, lalu setelah pawai kita membaca buku konseling dan setiap kelompok menyusun jurnal refleksi projek yg sudah dilaksanakan selama 3 minggu kurang.
2 notes · View notes
dinisuciyanti · 2 years
Text
Kok S2 DN?
Tadi pagi baca salah satu tweet soal ibu dosen di Melbourne, yang S1-S2 nya di UI, S3 di NUS. Terus dapet pertanyaan, kok S2 nya DN? kok S3 nya di SG? well.
Sebagai sesama alumni S2 DN, I would say, kalo memang kualitas sekolah dan pengajarnya oke, why not? Atau memang untuk spesifik ilmu tsb, masih lebih oke di DN dengan kelas yang kecil, gak gede kayak di LN. Dan berbagai pertimbangan lain. 
Tapi, aku akan bilang juga, kalo bisa mengejar LN, apalagi mahzab ilmu nya memang di negara maju, ya kejar. Jangan pesimis duluan kaya aku di masa lalu wkwk. Walau bagaimana pun, ketika balik indo, lulusan LN akan lebih dipandang, ini sih yang aku rasakan, apalagi dari segi bahasa inggris nya. Ini case aku yang alumni UI yang biasa-biasa aja, merasa jiper dengan lulusan UCL wakakak. 
Anyway, seiring berjalannya waktu, kita akan bangun skill untuk bisa bersaing dengan para lulusan luar, itu pun kalo punya kesempatan, mau berkembang, berada di tempat kerja yang suportif dan bos yang luar biasa bantu untuk berkembang. Kalo abis lulus dapet tempat kerja yang tidak membuat berkembang, yaaa kasian kamunya, kesalip orang. 
Para lulusan S2 LN, ku lihat-lihat, lebih mudah juga dapat approval S3 dari prof kampus S2 nya (yaiyalah), jadi gak perlu jungkir balik nyari prof LN kaya anak S2 DN wakakak. Tapi kalo anak S2 LN ini mau ke kampus lain, ya mesti nyari-nyari juga lah. Ada beberapa kampus ngetop yang nanya kamu S2 lulusan top 100 dunia apa gak. Tapi ya banyak juga yang, at least, nama kampus mu ada list website mereka. 
Siang tadi aku baca proposal project yang ku handle 2 bulan ini. Ada 2 orang yang lulusan S2 DN, kemudian bisa S3 LN ke AUS dan US. Kemudian mereka bisa mengajar di Monash Indonesia. Well, tidak begitu buruk juga kalo S2 DN. Asal, ya itu, mesti pinter cari tempat kerja dan bos yang membuatmu berkembang.
20 Oktober 2022
17 notes · View notes
benzbarabwc · 10 months
Text
Tumblr media
Selingan
"Latour, Lacan, Zizek"
Tidak ada modernitas, tidak ada budaya. Lantas yang ada apa? Prancis memang tidak pernah berhenti mengejutkan saya. Sebagai penggemar Prancis, dapat dikatakan saya anak baru di dunia perpenggemaran ini. Saya fanboi Prancis.
Karena anak baru, saya masih terus terkejut dengan pernyataan-pernyataan yang meluncur dari isi pikiran para filsuf Prancis.
Sayangnya, di tulisan ini tidak bisa seratus persen Prancis, karena pernyataan Bruno Latour di atas akan saya tabrakkan dengan kritik Slavoj Zizek ke Jacques Lacan tentang "synthome", homolog semena-mena yang dilakukan Jacques Lacan pada ajaran Karl Marx.
Seperti kita tahu, Jacques Lacan adalah seorang psikiater dan psikoanalis, itu artinya dia memiliki kekuatan (power) yang amat besar, untuk tidak mengatakan "terbesar", sebab memahami ilmu alam dan bekerja sebagai laki-laki berkulit putih yang memahami ilmu alam, dan tidak sekadar ilmu alam, melainkan ilmu kejiwaan, Lacan tidak bisa menafikan sangkaan bahwa dia bisa saja mengarang apapun untuk menjustifikasi ajarannya.
Ini yang kemudian di-point out oleh Zizek. Dalam buku "The Sublime Object of Ideology", Zizek mengkritik penggunaan kata "synthome" yang disangkakan ke Lacan oleh Zizek sendiri sebagai "Homolog" yang semena-mena. Apa maksudnya? Homolog harus dilakukan pada dua objek atau lebih yang apple to apple. Jikalau tidak, ia menjadi justifikasi kebenaran.
Kebohongan ilmiah ini lah yang membuat Bruno Latour, seorang pemikir abad ke-20 di bidang filsafat teknologi, cocok kita sempalkan ke kritik Zizek terhadap Lacan.
Latour bilang, di buku "We Have Never Been Modern" (1991), tidak itu yang namanya budaya karena tidak ada yang namanya zaman modern. Memang tidak mudah memahami ini karena kita adalah warga negara berkembang, tapi tidak mudah artinya kita hanya butuh waktu sedikit lebih lama dibanding warga negara dunia kedua untuk pada akhirnya manggut-manggut sama kritak-kritik para Europeans.
-
Bagaimana hubungan Latour dengan Lacan? Latour lahir tahun 1947, setelah perang dunia kedua selesai dan Lacan tahun 1901, sebelum perang dunia pertama dimulai. PR banget mencari titik temu yang homolog di antara keduanya.
No worries! Dalam setiap PR selalu ada solusi. Latour mengatakan 2 (dua) hal:
1. Zaman modern itu tidak ada, artinya kita tidak pernah menjadi manusia yang modern.
2. Budaya itu tidak ada (dan karena inilah kita tidak pernah menjadi manusia yang modern).
Di sini lah kita menemukan homolog antara dua pernyataan Latour dengan dua pernyataan Lacan tentang ajaran Karl Marx yang ia rangkum dalam sebuah kata sakti yaitu "synthome".
Apa itu? "Synthome" memiliki banyak makna dan cara melakukan homolog adalah dengan mengambil 2 (dua) saja:
1. Gejala individu yang memiliki kejiwaan yang menolak kebudayaan
2. Gejala sosial yang menciptakan individu yang memiliki kejiwaan yang menolak kebudayaan
Nah, di mana kah masalah kedua pernyataan ini? Kalau di dalam dirinya, sih, (das ding, an sich) tidak ada, ya namanya justifikasi, mana mungkin terdapat kontradiksi internal. Tapi, kalau kita melihat dari sudut pandang Marxist seperti Slavoj Zizek, filsuf asal Slovenia yang sekarang mengajar di European Graduate School, dan juga filsuf selebritas, kita dapat menyimpulkan bahwa "synthome"-nya Lacan itu tidak ilmiah, pseudo-ilmiah, dan ini sebuah kejahatan pendidikan juga, lho. Kalau dibiarkan begitu saja ajaran pak psikiater dan psikoanalis Jacques Lacan tanpa didampingi kritik sosial dan ideologi a la Slavoj Zizek, bukan hanya dampaknya buruk bagi nasib pendidikan kita di Indonesia secara umum, tapi juga kita jadi tidak mampu mengenali diri sendiri karena ya, mau gimana, psikologi modern ciptaan Sigmund Freud didistorsi oleh Jacques Lacan, bahkan dia memberi lapisan etika pada ajaran Sigmund Freud ("Seminar VII: Ethics of Psychoanalysis ") seolah tanpanya ilmu dan tentunya beserta sosok Sigmund Freud menjadi tidak etis. Wow!
-
3 notes · View notes
khieri29 · 8 months
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
Argumen Oleh : Kezia Meta
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan inklusif berarti bahwa sekolah harus menerima/mengakomodasi semua anak, tanpa terkecuali sekalipun ada perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang cacat dan anak berbakat, anak jalanan, anak yang bekerja, anak dari etnis, budaya, bahasa, minoritas dan kelompok anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan. Inilah yang dimaksud dengan one school for all.
Indonesia menuju pendidikan inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk difabel. Setiap ABK berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). ABK memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya.
MAN Insan Cendekia merupakan sekolah berintegritas tinggi yang banyak melahirkan anak didik berkualitas di bidang ilmu akademik dan agama. MAN Insan Cendekia memiliki visi sebagai pusat pendidikan Islam tingkat menengah yang berakhlak mulia, berwawasan Islami rahmatan lil ‘alamin, berwawasan kebangsaan, berkeunggunalan lokal dan global. Dalam PPDB MAN IC Bengkulu Tengah Tahun 2023, terdapat seorang siswa baru yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran dan kegiatannya sehari-hari. Siswa tersebut telah melaksanakan beberapa tes offline maupun online dalam memenuhi persyaratan yang berlaku. Setelah melalui beberapa syarat yang ditentukan, siswa tersebut berhasil diterima sebagai salah satu siswa di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Namun karena adanya kendala pada  siswa tersebut, ia sulit beradaptasi di lingkungan sekolahnya sendiri. Guru-guru pun masih menindaklanjuti hal ini agar mereka bersama dapat kondusif dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Kembali pada permasalahan tersebut, menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal yang baru di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Hal ini perlu dipertimbangkan lagi, karena pada visi dan misi, tidak menjelaskan sekolah akan bertanggung jawab dalam pendidikan anak istimewa tersebut. Sebelumnya, sekolah ini belum menerapkan pendidikan inklusi, siswa istimewa tersebut harus mendapatkan bimbingan khusus di waktu yang berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya. Diperlukan pula tenaga pendidikan yang berpengalaman dalam mendampingi ABK.
Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia belum siap dalam melaksanakan pendidikan inklusi. Butuh kesiapan matang dan tenaga pendidikan khusus untuk memberikan pengajaran pada siswa tersebut. Untuk masa yang akan datang, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah diharapkan dapat melaksanakan SNPDB dengan selektif dan kooperatif.
3 notes · View notes
chaireani · 8 months
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
   Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
   Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
   Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar  bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.  Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
   MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
   Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
   Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan  MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut. @Desmiya12 #Desmiya12 #MANICBENGKULUTENGAH
3 notes · View notes