#karsabercerita

[nqamariah]

JARAK

"Ria, Happy Travels!" Tulis mbak Trinity diatas tanda tangannya di lembar buku satu manusia yang sangat menggebu menunggu kedatangannya di Kota Daeng. Katanya selamat menembus jarak. -Fort Rotterdam, 2019-

𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬 n. Ruang sela (panjang atau jauh) antara dua buah benda atau tempat. Kurang lebih seperti itu artinya di KBBI.

Kalau menelisik jauh ke belakang. Jarak selalu berhasil memberikan banyak ihwal. 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬 Sebagai ruang mengurai benang kusut. Sebagai premis pertama yang dibutuhkan untuk hadirnya ribang. Sebagai pangkal utama supaya bisa bergantung pada diri sendiri. Sebagai penyadaran yang namanya manusia bisa berpindah, tidak mempunyai lintasan yang selalu sama seperti bandul. Sebagai postulat untuk tahu nilai sebuah persoalan atau peristiwa. Bahkan bisa mendeteksi dan memperbaharui diri manusia. Apalagi di kombinasikan dengan jam yang berdendang. Kombinasi epik antara jauh dan periode yang lama.

Maklum atau tidak kata didalam kurung diatas akan tetap menyisihkan sesuatu untuk objek di kedua ujungnya.

[nadianantama]

#30haribercerita #30hbc2314 #30hbc23jarak #KarsaBercerita Jarak terasa melelahkan saya kita ukur dengan angka Namun dengan jarak, akan membuat kita sadar bahwa yang ada diujung sana, berharga. Diri kita juga berharga. Caption akan dilanjutkan saat kondisi memungkinkan, alias caption akan diedit 🤣 Mengejar target tiap hari posting 😇 https://www.instagram.com/p/CnZxaChJZZX/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[riaafifah]

JARAK Sesuatu bisa terjadi dan berjarak terlalu dekat atau terlalu jauh. Bisa berlebih atau bisa juga teramat kurang. Katanya, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Katanya juga, janganlah sampai kekurangan agar dapat berbagi atau setidaknya tidak sampai menyusahkan orang lain. Foto ini barangkali diambil terlalu cepat sebelum masing-masing tokoh di dalamnya siap dan bergaya. Namun entah kenapa, aku suka. Sebuah potret yang barangkali suatu hari bisa memunculkan rindu. Hari ketika tidak ada wajah-wajah ini yang kulihat dari Senin hingga Sabtu. Tapi apa benar jarak yang terlalu dekat mencipta bosan, dan jarak yang terlampau jauh melahirkan rindu? Bagiku satu dua tahun dengan wajah-wajah ini mencipta sedikit kesal namun lebih banyak bahagianya. Kalau jarak yang jauh melahirkan rindu, nanti coba kulihat lagi ya. Malang, 14 Januari 2023 #30haribercerita #30hbc23jarak #karsabercerita #30hbc2314 https://www.instagram.com/p/CnZq_1Dhxuq/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[hrzlyns]

Jarak paling jauh tidaklah harus ditempuh kiloan meter perjalanan. Tidak pula dalam waktu yang puluhan jam. Jarak paling jauh adalah jarak antara hati dan pikiran kita sendiri. Karena batasnya tidak bisa kita jangkau, jauhnya tidak bisa diterka dan sampainya sering tidak pada waktu yang diinginkan. Jarak paling jauh adalah jarak antara hati dan pikiran kita. Saat kita sangka sudah mengenal diri sendiri, malah sering salah kaprah dalam mengambil keputusan. Malah sering salah jalan dalam memahami situasi. Selamat bertahan, melipat jarak yang sangat payah ini. #30hbc23jarak #karsabercerita https://www.instagram.com/p/CnZj2zEpxZy/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[buzomb]

B~14 ...J a r a k... Dua kematian Kepergian Kehilangan Kepulangan Tidak lama, hanya 2 minggu Kesedihan itu belum berlalu Kenangan, kalimat, sosok masih belum tersapu Bahkan oleh waktu Masih begitu dekat Dan harus tercekat Padahal kekhawatiran masih terikat Mungkin saja keikhlasan belum bulat Dua orang tersayang Dua manusia tercinta Dua kepergian dua kepulangan Masih pada jarak pandang Semoga bahumu Semoga air matamu Semoga keikhlasanmu Semoga doa-doamu Semoga kelelahanmu Semoga perjuanganmu Semoga dengan semoga yang baik Semoga setelah ini bahagia @30haribercerita @karyakarsa_id #30haribercerita #30hbc2314 #30hbc23jarak #karsabercerita #buichan #zombstory https://www.instagram.com/p/CnZgDxvpjcP/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[enykureny21]

14/30 Jaga Jarak Aman “Bu, maaf duduknya di kursi yang gak ada tanda silangnya ya” Tegur sekuriti di gedung itu. “Oh maaf Pak, saya gak tahu” Jawab seorang ibu paruh baya. Ibu itu lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju barisan kursi di belakang. Langkahnya terhenti pada baris ketiga kursi dan memilih duduk di kursi paling pojok, nomor 1 dari kiri. Beberapa menit kemudian, seorang pemuda datang menghampiri dan duduk tepat di sebelah ibu tersebut. “Bu, sudah antrian ke berapa?” Tanya pemuda itu. “Baru nomor 10 le, masih 5 lagi” Sahut si Ibu. “Sambil nunggu, ibu makan dulu aja ya, ini Amir belikan nasi ayam kecap” Ujar pemuda bernama Amir tersebut. Sesaat setelah si ibu menerima bungkusan nasi ayam kecap, datanglah sekuriti tadi. “Maaf Mas, duduknya di kursi yang gak ada tanda silang ya. Peraturan sekarang harus menjaga jarak supaya aman” Jelasnya. “Oh iya sebentar pak, ini saya mau kasih nasi ke ibu saya dulu” Balas Amir. “Maaf kalau mau makan jangan disini ya mas, sekarang dilarang juga makan, minum dan melepas masker. Demi keselamatan bersama” Sahut sekuriti itu. “Oh gitu, baik Pak. Bu, karena aturannya tidak boleh makan, Ibu gimana?” Tanya Amir. “Ora popo le, ibu masih bisa nahan” Sahut si Ibu. Beberapa saat kemudian, terdengar seruan nomor antrian lewat pengeras suara “Nomor antrian 15, ditunggu di ruangan nomor 3”. Ibu dan Amir pun masuk ke ruangan 3. 10 menit kemudian, Ibu keluar ruangam dengan muka pucat dan terlihat sangat lemas. Amir yang panik, langsung meminta Ibunya untuk memakan nasi yang tadi dia beli. “Bu, kita duduk di bawah pohon situ aja ya, Ibu sudah harus makan” Tawar Amir. “Boleh kan Pak?” Tanya Amir pada sekuriti. “Yasudah kalau disana boleh mas” jawab sekuriti. Ketika Ibunya makan, Amir kembali ke dalam gedung dan mengambil obat untuk ibunya. Setelah ibunya selesai makan, mereka pun pulang bersama. “Sekarang susah ya Bu, gak boleh ini itu, wajib pakai masker, harus jaga jarak, katanya biar aman, padahal umur kan udah Allah yang nentuin” Sungut Amir pada ibunya yang sedang tertidur kelelahan @30haribercerita @karyakarsa_id #30hbc2314 #30hbc23jarak #30haribercerita #karyakarsa #karsabercerita #jagajarak #ceritaeny (at Jaga Jarak Aman) https://www.instagram.com/p/CnZW-urL61M/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[newcomers6]

belajar jarak. Jam 1-2: Bu Ufai “Dalam gerak lurus beraturan, jarak didapatkan dengan mengalikan kecepatan objek dengan waktu tempuh. Namun sedikit berbeda dengan gerak lurus berubah beraturan karena ada faktor percepatan yang memengaruhi sehingga untuk menghitung jarak s sama dengan v nol dikali t ditambah setengah a t kuadrat. Nilai a bergantung pada kondisi gerak apakah berupa percepatan atau perlambatan. Apabila gerak melambat maka nilai a-nya negative dan otomatis kecepatan di waktu t akan lebih kecil dari kecepatan awal v nol.” Jam 3-4 (dipotong istirahat): Pak Ahmad “Jarak Euclide adalah perhitungan jarak antar dua titik dalam suatu ruang Euclide atau sederhananya bidang datar dalam koordinat Cartesius. Sering pula disebut sebagai jarak Pythagoras karena penghitungannya mirip dengan menghitung sisi miring segitiga siku-siku. Katakanlah kita punya dua titik A dan B dengan masing-masing koordinatnya, maka jarak Euclidenya adalah kuadrat dari selisih koordinat x ditambah kuadrat dari selisih koordinat y kemudian kita tarik akar dari hasil penjumlahan tersebut.” Jam 5-6: Bu Suci “Pohon jarak atau dalam Bahasa Latinnya Ricinus communis termasuk tumbuhan berrumah satu dimana bunga jantan dan betina berada dalam satu pohon namun letaknya terpisah, seperti jagung. Penyerbukannya bergantung pada angin dan serangga. Pohon ini tergolong dalam tumbuhan paling beracun di dunia karena menghasilkan zat risin dalam bijinya. Jika tidak sengaja terhirup akan menimbulkan reaksi alergi luar biasa.” Istirahat Sholat Makan Jam 7-8: Pak Alan “Pada dasarnya aspek penting yang menjadikan debat berkualitas baik adalah argumen yang kalian kemukakakan dan tentunya harus didasarkan pada data yang kredibel dan didukung fakta bukan opini semata. Kelas akan dibagi menjadi dua kubu, pro dan kontra. Dalam satu jam pelajaran ini silakan cari data, materi, hasil penelitian atau apa pun itu sebanyak-banyaknya yang dapat mendukung argumen kalian. Kemudian sisa jam satunya kita gunakan untuk praktik. Oh ya, topik debat kita adalah Fenomena Pernikahan Jarak Jauh di Kalangan Milenial dan Dampaknya pada Ketahanan Keluarga.” #30hbc2314 @30haribercerita #30hbc23Jarak #KarsaBercerita #30hbc23 https://www.instagram.com/p/CnYY70iPQlF/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[sshinss]

Parasocial Thing

"Jarak terjauh adalah yang dekat, tetapi bukan sebagai realita" 

Saya memasuki dunia komunitas penggemar sejak 13 tahun lalu. Baru setelah beranjak dewasa, saya sadar bahwa idol dan penggemar digaris tengahi oleh jarak; kedekatan yang dibangun dari hubungan parasosial yang terasa amat erat. 

Penggemar dan idol sama dengan 'I love you'  yang dibalas oleh 'I appreciate that'. 

Ini membuktikan bahwa cinta yang saya hamburkan diterjemahkan hanya sebagai bentuk dukungan baginya. Ia tidak mengenal saya, tidak tahu siapa nama saya, tidak mengabadikan foto saya di ponselnya, tidak menghabiskan gajinya bertahun-tahun demi sebuah senyuman, jabat tangan maupun pelukan sekilas... dan yang terpenting, dia tidak mengingat dan menyimpan tentang diri saya di dalam hatinya. Dia tidak akan pernah mencoba. 

Dia hanya mengenang saya sebagai sebuah kesatuan yang mengapresiasi kerja kerasnya. 

Dia adalah bintang yang bisa saya lihat dari sini tanpa saya berkeinginan untuk meraih. Saya memahami bahwa segala bentuk perhatiannya adalah balasan terimakasih atas pengorbanan-pengorbanan yang saya berikan, atas jutaan kata cinta yang saya tumpahkan, atas dukungan-dukungan saya padanya yang mengalir teramat deras. 

Terkadang, ia terasa begitu dekat, begitu nyata. Afeksinya begitu jelas namun bias di saat yang sama. Kehadirannya menguatkan saya dalam pijakan, menjadi serotonin yang candu saya butuhkan, yang ilusinya menjadi tempat nyaman sebagai pelarian. 

Nyatanya, ikatan emosional yang terbentuk kokoh itu, hanyalah rumah yang dibangun dengan hubungan yang selamanya bukan realita. Dia hanyalah ketidaknyataan yang menjadi tempat pulang saya dari kenyataan. 

Begitu pula baginya, saya hanya satu dari jutaan pasang mata yang memandanginya penuh puja, yang tak pernah sampai bertemu mata dengannya. Pun dia sadar bahwa kehadiran orang-orang seperti saya tidak selamanya tinggal untuk menemani eksistensinya. Karena suatu saat, kami pun akan kembali pada kenyataan dan berhenti membiaskan jarak nyata yang telah membentang sejak awal.

.

Karyakarsa : sshinss

Judul : Parasocial Thing

📸ctto

#30hbc23Jarak #KarsaBercerita #30haribercerita #30hbc2314 @30haribercerita

View this post on Instagram

A post shared by Syntiani Devi (@sshinss_)

[eudaimoniasword]

Keputusan terbaik (?)

Dipikir-pikir kadang juga bingung, apakah langkah ini sudah menjadi keputusan terbaik?

Bagiku, keputusan terbaik hadir ketika kata hati bilang "oke" dan dengan "sadar" langkah itu diambil. Bukan karena orang lain, bukan karena lingkungan, maupun ikut-ikutan dll.

Apapun keputusan yang diambil, selagi tidak merugikan dirimu dan orang lain ya ambil aja. Sebab keputusan hadir juga pasti ada pertimbangan sebelumnya.

Hidupmu, diri sendiri yang memutuskan.

Keputusanmu, diri sendiri yang menjalankan.

Seperti kamu yang masih menghidupi mimpi-mimpi kecilmu dan tetap realistis di tengah dunia yang serba dengan ketidakpastian. Bersama keputusan-keputusan itulah kamu belajar tentang kehidupan. Hal yang paling penting ketika kamu mengambil keputusan yaitu berani mendengarkan kata hatimu.

#30haribercerita

#30hbc22keputusan

#30hbc2212

#KarsaBercerita

@30haribercerita

[ariliaw27]

Jarak

"Kamu tau nggak, jarak terjauh itu jarak antara apa dengan apa?" Tanya Umay kepada kami saat sedang kumpul.

"Jarak dari sini ke Bekasi," jawab salah satu di antara kami.

"Kok?" Tanya Umay bingung.

"Bekasi kan planet lain," jawabnya usil.

"Heeeh, rumah gue di Bekasi!" Jawab Umay galak.

"Hahaha," tawa kami.

"Jarak Bumi dengan Mars!" Yang lain mencoba menjawab.

"Bukan."

"Jarak Matahari dengan Pluto?" Teman yang lain mencoba menjawab juga.

"No. Jarak terjauh adalah ketika aku dan kamu saling berhadapan tapi tidak saling bicara."

#30haribercerita

#30hbc2314

#30hbc23jarak

#KarsaBercerita

@30haribercerita

[superbmomstories]

Menyerah, pasrah, dan merebah. Tiga hal yang tampaknya mudah dilakukan tetapi sulit untuk diakui. Atau sebaliknya, terlalu mudah diucapkan tapi terlalu sulit dilakukan. Mari kita mundur ke beberapa tahun belakangan. Tak jarang kumenemukan orang lain yang senang sekali ‘mewakili’ku untuk sekadar menceritakan seperti apa aku. Oh, yang paling mudah adalah: aku sulit menolak dan memberi batasan. Rasanya menakutkan jika kembali dibayangkan. Kilas balik pandangan orang lain di dalam kepala, bagaimana ekspresi mereka jika aku menolak, hingga penampakanku yang terlalu naif tetapi sebegitu reaktifnya setelah menyesal akan beribu kata ‘ya’ yang kadung terucap. Hingga tak jarang, aku berkali-kali kesal akan kontrol orang lain yang seara tidak langsung kuciptakan sendiri, dan sebegitu mudahnya aku menerima tuduhan tak berdasar hanya karena aku tak berani jujur atas apa yang kumau. Kau tahu apa lagi yang lebih mengesalkan dari hal-hal di atas? Kau tak lagi mengenal dirimu sendiri. kau terjebak atas penilaian-penilaian yang orang lain labelkan kepadamu. Memuakkan dan menyedihkan. Rasa marahmu tak lagi kau curahkan kepada mereka, tetapi dirimu sendiri. Hingga akhirnya di penghujung 2019, semua kerikil yang memenuhi tas membuatku tersungkur. Setiap butiran emosi yang terlalu lama kusimpan berjatuhan dan mengeluarkan aroma debu yang menyesakkan. Uh, tubuhku terjatuh, lagi, dan sendiri. Semua bukan karena tak ada lagi yang menemani, melainkan diriku yang terlalu keras untuk menghindari orang lain demi tak membuat masalah lainnya. Badanku kesakitan. Ia butuh istirahat. 10 hari, 4 kantong darah, 2 botol zat besi, berbutir-butir obat, dan dua ranjang rumah sakitlah yang berhasil ‘menamparku’. Oh, tenang aku tak bermaksud menyalahkan mereka. Namun, karena merekalah, aku merebahkan badanku, menyerah dalam diam, dan pasrah bersama tangis. Aku terlalu sibuk memikirkan orang lain. [Lanjut di kolom komentar.] @ninadiets31 - Menyerah, Pasrah, Merebah #30haribercerita #30HBC2211 #30hbc22Keputusan #KarsaBercerita #CatatanHitam #MbukaLembaranBaru @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CYoiJYQrsZB/?utm_medium=tumblr

[fridayinacafe]

#30hbc22keputusan - Bersamamu adalah Keputusan Terbaik yang Pernah Saya Ambil karyakarsa.com/bianglalabiru Pagi tadi, saat demam efek vaksin saya turun, saya menyadari kamu adalah hal terbaik yang hadir dalam hidup saya. Bersama kamu adalah keputusan paling baik yang pernah saya miliki. Satu-dua kali, tak terhindarkan memang, saya mempertanyakan keputusan yang telah terjadi ini. Saya bertanya-tanya, apa jadinya jika saya tidak bersama kamu dan kamu tidak bersama saya. Hal-hal apa saya alami atau tidak alami jika kita tidak bersama-sama. Hidup pernah memukul saya habis-habisan dengan memisahkan saya dari kamu lebih dari 10 ribu kilometer. Berjauhan dari kamu dan kejadian-kejadian penyerta yang tidak saya antisipasi, bahkan melampaui batas keberterimaan saya. Berapa malam saya habiskan untuk menangis, bukan saja karena jauh dari kamu, melainkan karena kejadian-kejadian penyerta itu. Satu tahun terasa seperti menjalani kehidupan yang tidak saya inginkan, sekadar saya daftarkan pun tidak. Namun, saya tidak menyesal atas keputusan saya untuk bersama kamu. Sama sekali tidak menyesal. Kehadiran kamu adalah hal yang saya syukuri setiap pagi. Kamu adalah keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Munich, 12 Januari 2022 @30haribercerita #30haribercerita #30hbc2212 #karsabercerita https://www.instagram.com/p/CYmt_BPsHzx/?utm_medium=tumblr

[enykureny21]

19/30 Cerita Dari Cerlang Bagi yang berdomisili di sekitar Anyer atau mungkin pernah melewati jalan perbatasan Cilegon - Anyer pasti pernah atau sering lewat jalan ini. Sebelum ada perluasan pabrik, daerah yang dulunya bernama kampung Cerlang ini dihuni oleh warga perantauan dari Jateng, Yogya maupun Jatim, yang bekerja di pabrik bernama PT SRIWI dekat tempat ini. Saat itu aku masih bersekolah dasar, Adikku yang masih balita sering tidur di lantai. Suatu malam, aku terbangun dalam keadaan listrik sedang padam hanya diterangi petromaks di atas lemari. Kulihat ada wanita duduk di lantai. "Ma.. ma.." kataku, karena kupikir ibuku sedang menjaga adikku. Tidak lama dia menengok ke belakang, tepat 180 derajat. Tapi ternyata yang kulihat bukan ibuku, melainkan wanita dengan rambut sebahu dan wajah hitam hancur sedang tersenyum lebar. Kaget dan panik, aku tengok sebelah kananku, ternyata ibu dan adikku sedang tidur. Refleks kututup wajah dengan selimut, sambil mengingat bacaan ayat Al-Qur'an. Anehnya, aku tidak dapat menyelesaikan satupun ayat dan hanya dapat istighfar hingga terlelap. Cerita lainnya, hari itu Jum'at, angkot akan lebih sulit didapat saat menjelang Sholat Jum'at. 1, 2, 3.. ada angkot yang ingin memberi tumpangan tapi dengan syarat anak SD duduk di pintu. Aku yang tidak berani apalagi nyali akhirnya kubiarkan dia pergi. Tidak lama ada angkot lain yang memberi tumpangan. Saat mendekati tikungan Cerlang, ada keramaian di tikungan tersebut. Ternyata angkot tadi mengalami kecelakaan. Angkot tersebut menabrak tiang listrik sehingga posisi tiang ada di tengah antara supir dan penumpang. Seorang penumpang yang duduk di samping supir meninggal. Kecelakaan di sekitar Cerlang hingga SRIWI tidak hanya sekali dua kali. Pernah ada satu bus berisi rombongan dari keliling ziarah Banten juga mengalami kecelakaan. Rumornya, bukit di belakang Cerlang banyak penghuninya dan sedikit jahil, banyak juga pengendara tidak sadar bahwa jalan disitu sedikit menikung. Ada korban selamat yang bilang, seperti ada ombak yang datang dari samping kanan jalan. Wallahu'alam. @30haribercerita @karyakarsa_id #30hbc22horor #karsabercerita #30hbc22ceritaeny #cerlang #bukit #horor (at Cerlang) https://www.instagram.com/p/CY6VPmaL3yx/?utm_medium=tumblr

[enykureny21]

12/30 Keputusan Terbaik Setiap orang punya fase yang dirasa sebagai titik terendah di hidupnya. Apapun dilakukan untuk mengatasi masalah, amarah maupun kesedihan mendalam. Ada yang menghabiskan waktu bersama teman-teman, ada yang mengurung diri meratapi keadaan, ada yang putus asa merusak diri sendiri, tidak jarang juga yang menghabiskan waktu untuk berkegiatan apa saja untuk sebuah pelarian. Bagiku saat itu, ikut kegiatan sebanyak apapun adalah sebuah jalan keluar terbaik, keputusan terbaik, yang anehnya tidak membuat badan sampai drop. Menyibukkan diri untuk tenggelam dalam berbagai aktifitas kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak, masyarakat di sebuah tempat, bertemu orang-orang baru dari berbagai latar belakang, ikut memutar otak membuat sesuatu kegiatan yang kreatif dan bermanfaat. Padahal aku bukanlah seorang ekstrover yang bisa nyaman bertemu orang baru atau beramah tamah dengan mudah atau menjadi pusat perhatian dalam sebuah kegiatan atau forum bahkan menghadapi anak-anak dengan berbagai umur dan keunikannya. Keputusan terbaik. Berawal dari coba-coba, sempat merasa tertantang menghadapi anak-anak, membangkitkan keceriaan dan semangat anak-anak (kadang ini semakin sulit karena biar bagaimanapun energi mereka tidak pernah habis), menjadi pendengar untuk keluh kesah warga setempat tentang pendidikan, kesehatan dan lingkungan mereka dan juga belajar beradaptasi menempatkan diri sebagai ekstrover. Tapi setelah beberapa lama, akan selalu ada momen dimana ternyata itu jadi sebuah kesukaan atau bahkan candu. Keputusan terbaik. Dengan mengikuti berbagai macam kegiatan, aku jadi bisa melihat sesuatu dari kacamata lain, dari jendela lain, dari perasaan dan pemikiran yang lain. Bukankah keputusan terbaik tidak akan selalu membuat sesuatu berjalan semulus dan jadi semudah itu? @30haribercerita @karyakarsa_id #30hbc2212keputusan #30hbc2212 #30haribercerita #30haribercerita2212 #30hbc22ceritaeny #karsabercerita #keputusanterbaik #volunteering #komunitasarsa #seribuguru #kelasinspirasi #sahabatanak #bukamata_org (at Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CYoixKpPKoq/?utm_medium=tumblr