#kenario | Explore Tumblr Posts and Blogs

dandonoriginal · 2 years

Text

Kenario Wahid Andaru

Minggu, 13 Jan 2019 Tengah malam Aku, Ibu mu, Eyang kung dan ti ke RS Ananda untuk kontrol Kamu dan Ibu Mu. Dokter bilang Kamu masih belum turun ke panggul. Eyang Ti mu yang sudah semangat pengen ketemu bilang ke Dr Ika untuk operasi caesar hari kamis, sedangkan Ibu mu yang takut sekali jarum suntik dan berjuang untuk persalinan normal. Aku langsung paham kalo Ibu Mu pasti ngambek.

Selasa, 15 Jan 2019 Nenek datang dari Mojokerto bawa ketan dan tape pulung untuk tradisi supaya lahirannya gangsar. Nenek rencananya ga lama, 2 harian terus pulang. *haha Nenek masih belum tau kondisi. Nenek punya peranan besar dalam lahiran Mu nak, seakan sudah ditakdirkan untuk datang membantu. Di rumah kondisi sudah tidak nyaman, Ibu Mu yang ngambek, Eyang pusing, yang awalnya memaksakan kini pasrah ke Ibu mu.

Kamis, 17 Jan 2019 Pagi sekali Ibu periksa ke Ibu bidan Hatmi tidak jauh dari rumah eyang. Kamu masih belum turun dan disaran kan untuk periksa ke Puskesmas supaya nanti bisa lahirannya ditanggung oleh BPJS. Ibu Mu masih ndak karuan menyalahkan keadaan, sibuk tanya sana-sini, baca pengalaman orang yang lahiran normal di last minute. Ndilalah malamnya Ibu keluar darah tanda-tanda kamu mau keluar. Semalam kami tidak tidur. Ibu mu semangat ada harapan kamu untuk lahiran normal.

Jumát, 18 Jan 2019 Ini menjadi hari yang panjang, mengharukan, mendebarkan, dan menggembirakan. Pagi itu pergi ke Puskesmas Kedung Banteng, diantar Om Annas, nenek juga ikut. Dipanggil masuk ke ruang bagian kehamilan, disambut ramah oleh dokter dan perawat. Setelah dicek kamu masih tinggi belum turun padahal sudah bukaan 1. Setelah diskusi dan bercerita tentang kondisi awal saat periksa ke Dr Ika. Semua meyakinkan Ibu untuk manut operasi caesar, Kamu sudah berusaha keluar apalahdaya, ukuran panggul ibu yang dibandingkan oleh mu sulit untuk persalinan normal.

Puskesmas memberikan opsi rumah sakit rujukan, mana yang rekomen dan tidak. Akhirnya kami sepakat di RS Ananda saja, namun seketika Ibu mu ndak karuan, ragu, takut dan tidak siap. Ketambahan, prosedur Puskesmas harus mengantar pasien dengan mobil ambulance jika tidak Puskesmas dianggap melalaikan dan tidak melakukan tindakan. Jika tidak mau, Ibu harus tandatangan tidak bersedia. Kami minta waktu untuk berdiskusi.

Aku dan Ibu mu berdiskusi, mungkin ini sudah jalannya tapi Ibu mu masih ndak karuan terus Ibu mu langsung ngajak pulang saja. Ditengah perjalanan mbuh apa yang bikin ibu kembali lagi ke Puskesmas, mungkin karena buku pink dan BPJS yang masih ditahan. Sekembalinya, Aku yang turun untuk ketemu Bu Hatni, beliau ingin ngomong sama Ibu. *Ini bener-bener scene kayak anak SD yang nangis ga mau di suntik, hahaha.. lucu sih kalo diinget lagi. Setelah adegan itu, akhirnya Bu Hatni bisa meyakinkan, demi kamu Ibu kahirnya mau tapi nanti sehabis Jumátan.

Sampai rumah, Ibu masuk kamar pintu ditutup terus nangis. Sehabis Juma’tan, Semua sudah siap-siap mengantar, Ibu masih dikamar. Aku bingung mau membujuk bagaimana lagi. Kami hanya menunggu tidak ada yang berani membujuk. Akhirnya nenek yang ke kamar, entah apa yang dilakukan. Ibu mu keluar kamar terus siap-siap berangkat.

Sampai di Puskesmas, Ibu mu dipasangi infuse. Ibu mu nangis nak, hehe. Ya memang di infuse itu menyeramkan, Aku juga takut jarum jadi ngerti gimana menyeramkannya. Berhubung ada pasien lain yang juga mau diantar ke RS, jadi beruntung tidak naik ambulance, jadi pake mobil eyang, meluncur sembari infuse dipegang oleh Bu Hatni.

Sampai di RS Ananda, Ibu mu sedikit lebih tenang namun masih pucat disodori surat-surat pernyataan sebelum operasi. Ragu-ragu dan bikin perawat kudu sabar menunggu ibu tandatangan. Setelah itu, Aku dan perawat mengantar ibu mu naik ke ruang operasi.

Aku dan Ibu mu berpisah di ruang operasi, karena tidak diijinkan menemani. Aku, Nenek, Eyang kung dan ti menunggu diluar. Benar-benar suasana yang menegangkan, lebih-lebih dari film horror.

17:11 WIB, setelah operasi sekitar satu jam. Kamu digeledek keluar oleh perawat, Aku langsung mengikuti mu. Kami sangat lega dan bahagia. Kamu digendong eyang kung kemudian kamu ku Adzani, sungguh mengharukan.

Akhirnya perjuangan merawat dan menjagamu sedari kandungan terbayarkan. Ibu mu yang bersemangat untuk periksa ke dokter mana saja entah berapa dokter. Semoga kelak kamu menjadi anak yang baik, berbudi pekerti luhur kepada siapa dan apapun, termasuk lingkungan dan makhluk hidup.

Batam, 9:26 WIB, 9 Feb 2019

#jurnal

0 notes

nariomaris · 4 years

Text

Kenario Wahid Andaru

Aku dan Ibu mu berpisah di ruang operasi, karena tidak diijinkan menemani. Aku, Nenek, Eyang kung dan ti menunggu diluar. Benar-benar suasana yang menegangkan, lebih-lebih dari film horror.

Batam, 9:26 WIB, 9 Feb 2019

#jurnal #kenar

0 notes