Tumgik
#kuylah
adit-pr · 4 years
Photo
Tumblr media
Harus dibiasain sih, kan katanya kita udah mw masuk namanya mode "new normal". Tingkatkan protokol tentunya untuk keamanan diri kita sendiri, keluarga dan orang lain. *Lagingomongkayakbeneraja. #newnormal #covid19 #pandemic #kuylah https://www.instagram.com/p/CA63OmBhTn4ORbC7G4QHq5eCDfc1SR5eGmTcyw0/?igshid=biz963pic7by
0 notes
masyarif · 7 years
Quote
Tidak ada yang selamanya tinggal atau pergi. Hanya berbeda sebentar atau lama
Kamu, aku, dia
2 notes · View notes
penyebarpesona · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Part 1 Travelling bersama yang Punya Akun Tentunya.
Apa yang ada dipikiran kalian ketika melihat postingan diatas? ya, betul gunung tentunya atau yang biasa kalian kenal dengan gunung Bromo.
Gunung Bromo sendiri memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 
Gunung bromo sendiri merupakan objek wisata yang paling menarik untuk dikunjungi ketika kalian berada di Jawa Timur. jika kalian belum pernah mengunjunginya kuylah diagendakan bersama teman,keluarga, atau pasangan kalian, hhhe.
2 notes · View notes
penaimaji · 5 years
Text
Iman
"Kenapa kok nggak nambah-nambah?". Pertanyaan yang pernah beliau tanyakan sekitar tiga tahun yang lalu. Seperti biasa, saya hanya tersenyum.
Pernah nggak sih kita ngerasa stuck, merasa nggak mampu, semuanya terasa sulit, dan hampir nyerah? Kesibukan seringkali dijadikan alibi, rasa-rasanya belum ingin lanjut, karena merasa berdosa apabila ayat-ayat yang pernah dihafal belum begitu mutqin.
Padahal sebenarnya, mau waktu seluang apapun, kita nggak akan nambah dan maju kalau kita ga ada niat dan sungguh-sungguh. Ga akan pernah sempat, kalau kita ga jadiin itu sebagai prioritas.
Barangkali, ada maksiat yang harus direm saat tak terkendali, ada iman yang harus segera diperbaharui lagi. Mulailah dari menata niat, perbaiki sholat; dari segi kualitas maupun kuantitasnya, juga mengurangi hal-hal yang tidak bermanfaat.
Sebenarnya, kita paham bagaimana cara untuk memperbaiki langkah kita. Hanya saja, kitanya suka menunda-nunda, suka lalai, dan terlena dengan nikmatnya dunia.
Kuylah istiqomah!
Malang, 22 Oktober 2019 | Pena Imaji
174 notes · View notes
betweenthedaisies · 4 years
Text
satu per satu teman mulai serius dengan hubungan asmaranya. sukaaaa. ikut bahagia rasanya.
cuma ya gabisa dielakkan kalo mereka pada waktunya ga lagi bisa diajak ngumpul, haha hihi, burjo's talk, ato maen² seru²an.
sebab satu-satunya manusia yang pernah ingin saya nikahi sudah tak mungkin digapai lagi, serta segala macam kepelikan tentang kehidupan berumah tangga yang ruwetnya aduhai sekali, entah kenapa saya jadi tidak merencanakan menikah sama sekali.
kuylah, kerja yang bener. saving yang rutin. punya tabungan buat masa tua. syukur² bisa beli rumah buat ditinggalin sendiri, di jepang 😂😂😂
yok bisa yok wkwkwk
pasti nanti, satu demi satu teman yang sudah berkeluarga itu akan senang kalo punya kesempatan pergi ke jepang dan ada seseorang untuk berteduh di sana. haha
/brb cari loker jadi baby sitter nya panda/
1 note · View note
sebarisjejak · 5 years
Text
P(empek)
Beberapa pesan chat masuk ke ponsel gue dengan getar pendek namun berulang. Karena belum sempat membukanya alhasil pesan itu menumpuk.
Ketika ada waktu membukanya, isi pesan-pesan itu ternyata dari satu nama, seperti ini
Tukiyem
P
P
P
Woi
Pesan itu langsung gue bales? Ngga! Gue tunda lebih lama sedikit. Mau bilang gue sombong? Oh tentu manusia macam gue gak ada hal yang harus disombongkan, diri gue aja milik semesta. Jadi gue bersikap begitu bukan karena sombong, jahat atau gak peduli.
Gini loh, apa iya sesusah itu buat ngucap salam? Oh atau mungkin itu bentuk basa-basi? Ya tapi gak gitu juga malih! Orang yang kita chat tentu punya nama, lu bisa kan panggil namanya dia. Simpel!
Dan juga mon maap nih, kalo gue tipe orang yang dibasa-basiin kelamaan bakal yang males buat nanggepin. Jadi kalo ada yang chat cuma pa pe pa pe doang, gue males balesnya. Malah sengaja balesnya gue ntar-ntarin.
Lagian kenapa sih harus pa pe pa pe, niat kita ngechat kan pasti ada maksud tujuannya. Emang susah ya buat to the point(?), oke mungkin untuk beberapa hal memang perlu basa-basi dulu. Tapi untuk hal yang biasa aja atau ringan, kan bisa langsung ngomong keintinya.
Lagipula bisa hemat waktu, energi trus yang kita chat juga tau maksud dari kita ngechat dia tuh apa. Kek misal gini,
Tukiyem
Esmeralda, gue nanya dong
Kalo mau ke ragunan gampangnya naik apa dari bogor?
To the point! Kelar urusan, tinggal nunggu dibales. jadi gak perlu nunggu balesan yang bertele-tele juga. Misal lu ngechat pa pe pa pe, balesan pertama paling juga cuma ‘Apa?’ atau ‘Ya, kenapa?’. Yaa mungkin beda hal(lagi) kalo emang niat modus biar chatnya panjang wkwk. Tapi serius deh modus juga perlu main cantik wkwk,lebih baik lu panggil namanya. Lebih sopan juga terlihat lebih akrab.
Kuylah belajar bareng-bareng komunikasi sama orang lain lebih sopan hehe. *kalo mau chat aku jangan papepape yhaa
Gabut(12.46pm), 11 Juli 2019 
36 notes · View notes
maizaariadi · 7 years
Photo
Tumblr media
Selamat sore! . Loc : Gili Trawangan, Lombok . #explorelombok #exploreindonesia #wonderful_location #vscocam #photooftheday #indotravellers #indoflashlight #indonesia_photography #indonesiajuara #discoverindonesia #lingkarindonesia #thisisindonesia #indonesiantraveler #folkindonesia #livefolkindonesia #indozonetravel #ayodolan #canon750d #mainsebentar #nusantarakita #hellonusantara #kuylah #visitlombok #amazingbandung #infolombok #lombok #lingkarlombok #jalanjalanindonesia #gilitrawangan #maizashots (at Gili Trawangan)
0 notes
maulidyas-blog1 · 7 years
Photo
Tumblr media
Two of my fav glasses. Yuk Mantai ~~ #pantaibanget #kuylah
0 notes
sumedangtandang · 7 years
Photo
Tumblr media
@Regrann from @didi_ahmadi_ - Securah keberkahan yang terabaikan akan dapat berubah menjadi secabik kutukan #repost #indonesiaindah #indorepost #nusantara #sunset #sundayfunday #potretsumedang #potretindonesia #sumedangbeungeut #ayohits #ayominggat #ayoindonesia #ayodolan_ #kuylah #kerengan #igers #igersociety #repostingart #reposting_world #igs_asia #sunglasses #enjoylife #sumedangtandang
0 notes
boypleyboy-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
pernah ga???
0 notes
masyarif · 4 years
Text
Bersenyawa,
Sebagian dari bagian ini belum ditemukan
Atau mungkin sudah, namun belum disadarkan
Bisa juga belum, tapi hendak disatukan
Mungkin juga masih saja rapih tersimpan
Irama angin, suara, langkah, menalir
Meski perlahan, kadang cepat dan terarah
Kadang perlu marik nafas lirih
Untuk membuatnya terasa lebih longgar
 Bagian itu memangil, bagian ini mendekat
Semoga kita berjalan diarah yang sama
Jika tidak, maka bukan aku/kamu orangnya
Jika iya, maka yang renggang akan segera terekat
0 notes
dbabigila · 7 years
Photo
Tumblr media
need Vitamin Kuy asap . . . #typography #kuylah
0 notes
Text
Masuk Pitstop Dulu Yuk..!!!
“. . . . . . . . . . . . Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal.” (Q.S. Al-Baqarah : 197)
            Tidak terasa, ramadhan telah memasuki fase sepuluh hari kedua dari tiga fase yang ada. Telah banyak waktu yang kita jalani bersama dengannya hingga mungkin kita lupa bahwa ada hal terpenting yang harus kita sadari sejak awal datangnya “tamu kehormatan” ini. Bahkan hal terpenting ini sudah sering kita dengar dan ketahui dari berbagai penjuru media. Mulai dari kajian atau kultum dimasjid, buku teks pelajaran agama islam, pesan broadcast, dan tentunya Al-quran. Hal terpenting tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah makna ramadhan itu sendiri.
      Ramadhan, bulan dimana Allah SWT dengan segala kasih sayangNya rela memberikan pendidikan secara langsung kepada hamba-hambaNya yang mengaku beriman, tanpa terkecuali. Yang dengan proses pendidikanNya tersebut akan menjadikan kita sebagai pribadi yang bertaqwa, satu level diatas orang yang beriman (Q.S Al-Baqarah : 183). “Lantas, sudahkah kita benar-benar siap untuk menjadi golongan tersebut dengan segala realita kehidupan yang kita jalani selama ramadhan kali ini ? ataukah selama ini, ramadhan hanyalah dianggap sebagai ritual ibadah yang sekadar menggugurkan kewajiban ?” mari sama-sama kita renungkan, kawan.
           Kita renungkan dengan mencoba memberikan pertanyaan pada diri kita sendiri kemudian mengaitkannya dengan tujuan Allah SWT memerintahkan kita berpuasa. Pertanyaan paling dasar adalah “Sudahkah kita merasa menjadi orang yang beriman ?”, karena pada awal ayat perintah berpuasa (ramadhan) ini Allah SWT hanya menyeru kepada mereka yang beriman. Definisi beriman bagi kita semua yang awam, termasuk saya pribadi kita batasi dalam konteks mereka yang percaya adanya Allah SWT dengan berbagai macam ciptaan dan segala kuasa atas ciptaanNya tersebut, termasuk meyakini akan kebenaran janjiNya (baik berupa kabar gembira ataupun peringatan). Jika jawabannya adalah “sudah”, maka lanjut ke pertanyaan selanjutnya yang merupakan pertanyaan inti. “Sudahkah kita menjalankan ibadah puasa dengan sebenar-benarnya puasa ?”. yaaaa, sebenar-benarnya puasa. Dimana mereka yang menjalankannya tidak sekadar menahan lapar, haus, hubungan suami istri dan segala yang dapat membatalkannya saja. Tetapi yang dimaksud sebenar-benarnya puasa, adalah mereka yang mampu menahan segala hawa nafsu (keinginan diri) dari hal-hal yang bisa saja merusak, mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai ibadah puasanya. Kemudian mereka isi waktu-waktu didalamnya dengan segala hal yang mampu membuat mereka merasakan indahnya rasa syukur atas segala nikmat yang masih diberikanNya meskipun seringkali kita melanggar perintah dan menjalankan laranganNya. Setelah kita jawab pertanyaan tersebut, dengan kepercayaan diri yang tinggi tanpa mengurangi kerendahan diri kita dihadapanNya, kita siap untuk dicetak menjadi golongan orang-orang yang bertaqwa.
     Kalau boleh diibaratkan, hidup kita ini bagaikan ajang balap mobil (F1 – F12 hehe) atau balap motor (MotoGP, Superbike, dll). Dimana masing-masing pembalap sudah siap mengikuti perlombaan sampai garis finish dengan segala persiapan yang matang. Mulai dari bahan bakar yang terisi penuh, kondisi mesin yang bagus, kondisi ban yang sesuai dengan tekstur permukaan lintasan balap. Setelah balapan dimulai, tidak jarang kita temui beberapa pembalap masuk ke suatu area bernamakan “pitstop”. Disana mereka melakukan maintenance singkat guna mampu menyelesaikan balapan. Misalnya, pengisian ulang bahan bakar yang hampir habis, penggantian ban karena adanya perubahan cuaca yang mempengaruhi kondisi lintasan, sampai penggantian motor (bagi MotoGP). Nah begitupula hidup kita. Secara fitrah, sejak dilahirkan kita sudah diberikan bekal oleh Allah SWT berupa ruh, akal, dan jasad agar kita mampu menyelesaikan perjalanan singkat hidup ini dengan khusnul khotimah. Namun, di tengah-tengah perjalanan, banyak dari kita mulai kehabisan bekal akibat berbagai macam godaan hawa nafsu. Kita membiarkan ruh yang mulai hampir kosong tanpa adanya upaya merechargenya, kemudian dari sana merembet kepada akal kita yang lebih berpihak kepada kebathilan dan maksiat, yang dioperasikan atau direalisasikan melalui jasad kita seperti ghibah, memfitnah, melihat yang bukan haknya, dan segala yang mampu membuat kerusakan di muka bumi ini. Lantas, dimanakah “pitstop” itu berada ?
       Jawabannya adalah “Ramadhan”. Tanpa kita sadari, dialah titik pitstop tersebut. Disinilah kita berupaya merecharge perbekalan hidup kita. Dimulai dari ruh, dibulan ini bukankah kita merasa menjadi lebih sering berinteraksi dengan Al-Quran ? bukankah kita merasa menjadi lebih rindu untuk mendatangi rumahNya guna menghidupkan malam-malam dengan shalat tarawih, shalat witir dan juga shalat berjama’ah lainnya, atau beri’tikaf didalamnya ? bukankah kita merasa menjadi lebih cinta kepada saudara sesama muslim dengan saling berbagi ?. Melalui aktivitas ruhiyah tersebut, kita otomatis juga akan mengambil hikmah dan pelajaran menggunakan akal kita, dan pastinya jasad kita pun terbiasa untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang lebih bernilai ibadah.
    Yuk, ramadhan baru berjalan selama 12 hari. Masih ada sisa 17 – 18 hari kedepan. Jangan sampai kita melewati titik “pitstop” yang datangnya hanya setahun sekali dan belum tentu kita temui lagi tahun depan. Dan jangan sampai, kita menjadi pembalap Allah SWT yang jatuh ditengah perlombaan karena tidak mau melakukan maintenance di titik “pitstop”. Dan yang perlu diingat, hidup kita di dunia hanyalah berkisar antara 60 – 70 tahun (standar deviasi sesuai kehendakNya hehe). Dan setelahnya barulah kita menjalani kehidupan yang sesungguhnya di akhirat menggunakan perbekalan yang kita sudah siapkan sejak hidup di dunia.
Wallahu a’lam
Kontrakan Allah SWT, 7 Juni 2017/13 Ramadhan 1438 H. 23.32 WIB MFR12 (Hamba ALLAH yang Masih Terus Belajar)
0 notes
maizaariadi · 7 years
Photo
Tumblr media
Nyari foto yang portrait ga ada yang bagus, ya uda ini aja lah. Lumayan dengan hasil yang tanpa edit. Ada yang suka senja? . Loc : Bojong, Tegal . #exploretegal #exploreindonesia #wonderful_location #vscocam #photooftheday #indotravellers #indoflashlight #indonesia_photography #indonesiajuara #discoverindonesia #lingkarindonesia #thisisindonesia #indonesiantraveler #folkindonesia #livefolkindonesia #indozonetravel #ayodolan #enakdisini #mainsebentar #nusantarakita #hellonusantara #kuylah #visittegal #amazingtegal #infotegal #tegal #lingkartegal #tegalbahari #canon750d #maizashots (at Jl. Raya Tuwel Bojong)
0 notes
code21inside · 8 years
Photo
Tumblr media
edisi liburan di puncak 2 kali bolak balik 😂 . . #lagiliburan #yakalikerjamulu #kuylah
0 notes