Tumgik
#litbase
resurjensi · 4 months
Text
believe me, it's okay!
Tumblr media
0 notes
lemoncholy-stars · 2 months
Text
i love u disabled scholars i love u disability as a method i love u cripestimology i love u open-sourcing the whole fucking book on jstor <333
4 notes · View notes
farever · 8 months
Text
Setelan Pabrik
Jadi di litbase beberapa hari lalu sempet lihat ada yang nanya kalo abis baca buku self-improvement tuh gimana biar ga balik lagi ke "setelan pabrik" dan, wow, aku relate banget sama pertanyaanya.
Saat pandemi kemarin aku cukup banyak (setidaknya bagiku) baca buku self-help/self-improvement, salah satunya adalah The Courage To Be Disliked atau Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi & Fumitake Koga. Bahkan aku tulis juga review tipis-tipisnya di blog ini karena se-inspiring itu buat aku pribadi isi bukunya. Banyak dialog yang terjadi dengan pikiran tentang diri sendiri selama ini.
Lalu apakah setelah baca buku langsung jadi berani? maunya sih gitu, tapi tentu saja ga semudah itu. Setelah dua tahun lebih lamanya, ternyata keberanian untuk tidak disukai dalam konteks seperti di buku tersebut belum juga aku punya. Masih suka banget takut salah sedikit--apalagi banyak. Masih punya kekhawatiran menyampaikan opini di depan publik. Masih meragukan tulisan berbahasa Inggris sendiri sampai harus checking berkali-kali. Masih takut dan gugup kalau gabung ke komunitas baru atau melakukan hal baru lainnya.
Desember kemarin contohnya, aku memberanikan diri untuk bergabung di pertemuan salah satu komunitas belajar di Jakarta. Bahkan hanya bergabung sebagai tamu, aku ingat banget rasanya menit-menit terakhir gugup banget mau join. Seketika muncul pikiran-pikiran burukku. Kepala ini mulai berpikir, memutar otak, mencari alasan sekecil apapun untuk aku mundur dan batal ikut pertemuan pertama (bagiku) itu. Asli, perasaan di saat itu gaenak banget kalau diingat-ingat, meski akhirnya aku memutuskan untuk terus melangkah ke tempat pertemuan.
Kalau bukan karena mengingat kembali (yang mungkin terjadi secara tidak sadar juga) isi bacaan buku-buku self-improvement itu, mungkin aku masih jadi aku yang dulu. Mengiyakan alasan remeh untuk mundur dan menyerah bahkan untuk keputusan-keputusan yang terlihat kecil kayak gini.
Pertanyaan sender dan kejadian ini membuatku berpikir, insight yang kita dapat dari buku itu mungkin memang hanya masuk sampai di pikiran, sementara perubahan pada diri sendiri menjadi bagian yang berbeda, dan itu yang perlu kita usahakan sekuat tenaga. Mungkin kayak apa yang sender bilang, seringnya kita akan kembali ke "setelan pabrik" setelah baca buku-buku serupa. Tapi aku percaya otak kita merekam dan menyimpan inti dari apa yang kita baca, kemudian nanti akan mengambilnya kapanpun saat kita butuhkan.
Cerita Desember itu cuma salah satu contohnya, aslinya, saat ini dan mungkin seterusnya akan muncul lagi kisah-kisah serupa. Pada akhirnya, perjalanan untuk belajar dan berubah menjadi lebih baik memang akan jadi proses yang kita jalani seumur hidup.
So let's keep on reading those self-improvement books 📚₊˚⊹♡
0 notes
antaradimensi · 4 years
Text
Pamer Buku #1
Tumblr media
Existential crisis + Mental Illness = more books about it
*Minus Imperfect - Meira Anastasia, Thirteen Reasons Why - Jay Asher, and Sad Girls - Lang Leav
**This captured on March 21st 2021
Semua Orang Butuh Curhat - Lori Gottlieb
Cerita tentang seorang terapis kejiwaan yang overwhelmed dengan pekerjaannya yang setiap hari mendengarkan keluh kesah pasien-pasiennya.. Suatu hari ia merasa butuh pergi ke terapis kejiwaan juga, lewat sesi-sesi yang dia ikuti ia tak hanya menyembuhkan dirinya tetapi membuat dirinya lebih memahami pasien-pasiennya saat menceritakan permasalahannya.
Reasons To Stay Alive - Matt Haig
Menjelaskan hal-hal yang terjadi saat depresi, Menceritakan hal-hal yang dialami penulis saat memiliki mental illness, pengertian depresi, dan lain-lain tentang mental illness. Bahasa yang sederhana, apa adanya, jujur, dan tidak menggurui menjadikan buku ini menarik sekaligus dapat menjadi bacaan ringan untuk topik depresi itu sendiri.
Loving The Wounded Soul - Regis Machdy
Penjelasan lebih detail tentang Depresi dari segala aspek yang ditulis langsung oleh penyintas depresi dan akademisi psikologi.
I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki - Baek Se Hee (1-2)
Berisi percakapan penulis dengan terapisnya, hal-hal yang ia keluhkan, pemikiran-pemikiran penulis tentang diri dan hidupnya. Buku yang sebenarnya bagus akan tetapi menurutku terjemahannya kurang mengena.
Filosofi Teras - Henry Manampiring
Buku tentang aplikasi nilai-nilai filosofi Stoicism di kehidupan modern saat ini. Tentang pentingnya memilah hal-hal yang pantas untuk dipikirkan dan tidak, because to be living in modern world means a lot of information and things to do like everything must in our control but in fact you can’t control everything.
Turtles All The Way Down – John Green
Bercerita tentang Aza dengan gangguan kecemasannya akan segala bakteri yang ada di tubuhnya serta dilema akan bertukar bakteri dengan orang lain, Aza dan temannya membantu Davis yang kehilangan ayahnya secara misterius. Meskipun ada unsur misteri tapi novel ini tetap berfokus pada pembicaraan-pembicaraan dalam untuk diri sendiri dengan plot nya yang sangat kambat. Pelajaran yang bisa diambil dari buku ini yaitu don’t let things that happened to you define yourself.
Paper Towns – John Green
Buku favorit sejak bertahun-tahun lalu, tipikal buku-buku John Green dengan karakter utama remaja perempuan yang memiliki kepribadian misterius dan sesekali punya pergulatan batin akan dirinya sendiri dan makna hidup. Hal yang menarik dari buku ini adalah perjalanan persahabatan, saat ketika tokoh utama kehilangan seseorang yang sangat berarti baginya dan berusaha mencarinya, dalam pencarian itu terdapat teman-teman yang saling mendukung dan merangkul disaat harapan dipatahkan. When you focus on searching something that you think it understand you, you will find out that you already have it.
Looking for Alaska – John Green
Tokoh utama Alaska yang misterius seperti Margo yang tiba-tiba melakukan “keputusan besar” lagi-lagi menggunakan POV sahabat laki-laki tokoh utama. Menariknya di buku ini unsur kehidupan sekolahnya sangat digambarkan, kehidupan di Culver Creek, guru-guru, kelas-kelas, peraturan sekolah, dan geng yang bersaing satu sama lain. Sebuah bacaan ringan dengan latar kehidupan remaja yang tidak selalu romansa.
Scars – Winna Efendi
All I can say is this book really took a whole of my attention. Terinspirasi dari kisah nyata akan kasus perkosaan yang dialami Emily Doe (nama samaran) oleh salahsatu mahasiswa Stanford bernama Brock Turner. Penulis benar-benar mengambarkan detail emosi yang dialami tokoh utama Harper Simmons, perjalanan tokoh utama menemukan dirinya sendiri kembali, dan ketidakadilan yang dialami tokoh utama karena hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku sangat ringan dibanding depresi dan trauma yang harus korban pikul seumur hidup.
The Things You Can See Only When You Slow Down – Haemin Sunim
Buku yang menenangkan, tentang pentingnya menysukuri hal-hal kecil yang telah ada di dalam hidup yang sering diabaikan. Buku yang wajib dibaca di zaman yang menuntut segalanya serba cepat sehingga banyak menimbulkan kecemasan di sana sini. Termasuk bacaan ringan, bahasa Inggrisnya mudah dipahami, dan karena formatnya bukan novel/ cerita dengan konflik sangat bisa dibaca berulang-ulang ketika merasa cemas.
Love for Imperfect Things – Haemin Sunim
Tidak jauh beda dengan buku The Things You Can See Only When You Slow Down, tapi kali ini buku Haemin Sunim berfokus pada topik mencintai, diri sendiri, hidup, dan semua orang di dalamnya.
A Starry Journal (for the dreamers) – Helena Natasha
Jurnal bagi orang-orang yang sangat ingin mencapai sesuatu tetapi bingung harus memulai dari mana. Buku ini mengharuskan pembacanya untuk menulis mimpi besar yang ingin dicapai dan mengurainya menjadi hal-hal kecil yang bisa dilakukan dalam suatu target waktu. Formatnya seperti Monthly Planner dan Weekly Planner.
Am I There Yet? – Mari Andrew
Buku penuh doodle tentang perjalanan menuju kehidupan orang dewasa, bukunya ringan banget sih, lucu, gak ngebosenin. Rekomen baca versi bahasa inggrisnya karena bukunya collectable, kalau versi bahasa indonesia menurutku bukunya kegedean dan susah dibawa kemana-mana. Di buku ini dijelasin cara-cara menikmati hidup dan membagi prioritas di dunia orang dewasa, supaya gak jadi orang dewasa yang membosankan.
A Little Book of Sloth Philosophy – Jennifer Mc Cartney
Bisa dibilang buku ini adalah versi “lebih ringannya” lagi dari buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim. Tentang gimana baiknya hidup sebagai Sloth yang terkenal lamban. Bukunya kecil, collectable, tapi sayang dalamnya gak berwarna, banyak ilustrasi sloth yang lucu-lucu dan bahasanya mudah dicerna. Belum selesai baca jadi belum bisa review banyak, tapi tau buku ini karena rekomen temen di litbase.
Jakarta Sebelum Pagi – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Buku unik! cerita romantis nyaris platonik karena gaya romansanya yang polos dan apa adanya. Menceritakan tentang kisah Emina dan Abel sebagai penggemar rahasia Emina yang menunjukkan perhatiannya secara malu-malu. Kekuatan dari novel ini adalah karakter-karakternya yang kuat, dari anak kecil dengan pemikiran dewasa seperti Suki, dan beberapa tokoh paruh baya, dibumbui dengan permasalahan yang tidak umum, seperti Abel yang mempunyai phobia suara dan sentuhan karena dia adalah salahsatu korban perang Aljazair. 
6 notes · View notes
puzzlinggeims · 3 years
Text
Baru saja melihat sebuah pertanyaan, buku apa yang tidak habis kamu baca?
Kemudian sejenak aku memikirkannya. Kemarin, ada beberapa buku yang masih setengah jalan ku baca: Laut Bercerita, Little Women, Dewey, dan The Adventure of Tom Sawyer.
Laut Bercerita akhirnya aku bereskan dengan cepat karena ceritanya sungguh mengaduk-aduk emosi, menguras air mata, dan lama sekali sembuhnya sampai aku menerima cerita itu dalam hati.
The Adventure of Tom Sawyer belum selesai ku baca karena bukunya belum kutemukan, sebelumnya hanya baca sekilas di buku yang belum legal. Jadi aku memutuskan untuk menghapusnya.
Nah, ini poin yang ingin ku bahas. Mengapa dua buku sisanya ini lama sekali aku habiskan? Sampai-sampai aku melewatinya dengan beberapa buku lainnya: Namiya Zakkaten no Kiseki, The Mysterious Affair at Styles, Selena, Nebula, Murder in the Crooked House, One of Us is Lying, Lockwood and co. series (6 buku), Dengarlah Nyanyian Angin, Komet Minor, In The Dark —Dark Wood, dan The Alchemist and The Angel. Hahaha benar-benar aku skip bukan? Ya, tapi kenapa? Bisa kah terlihat apa perbedaannya?
Yap, dua buku yang aku lewati merupakan buku dengan cerita yang amat datar dan benar-benar hanya tentang kehidupan sehari-hari. Belakangan, hati dan pikiranku seperti sedang meradang. Jika ini sebuah minuman, mungkin aku seperti ingin meminum sake, atau kalau makanan, mungkin aku ingin memakan makanan yang amat pedas. Sungguh, aku membutuhkan peningkatan adrenalin! Dari sekian banyak buku yang aku habikskan dalam rangka melewati dua buku itu, setidak-tidaknya jika tidak menambah hormon adrenalin, yang pasti mengaduk emosi atau minimal membuat diri kebingungan dan sedikit berpikir. Memikirkan permasalahan hidup, dan mencoba menyamakan dengan yang aku baca.
Namun, kemarin aku coba lagi membaca Little Women. Ada satu bagian yang benar-benar menyentuh perasaanku yang sedang meradang itu. Sekonyong-konyong aku langsung menangis. Tak kusangka rasanya seperti sedang berbicara langsung denganku. Aku tandai bagian itu, lalu aku mencoba melanjutkan. Ya, seperti yang bisa kau tebak, lanjutannya tetap cerita datar lagi dan aku memutuskan untuk melewatinya lagi.
Akhirnya aku membuka buku Norwegian Wood yang baru aku dapatkan bulan ini. Sekilas cerita, buku ini aku dapatkan berawal dari salah satu tweet Literary Base yang membuka 'lapak' untuk saling barter buku. Iseng aku membukanya dan melihat-lihat komentar dari kawan-kawan LitBase. Tak sedikit pun berniat untuk trading buku, karena aku sadar buku-buku fisik yang aku miliki tidak banyak dan beberapa tidak begitu cocok untuk ditukar dengan buku-buku yang aku inginkan. Namun aku berhenti pada salah satu tweet, yang isinya bahwa dia ingin menukar buku Norwegian Woodnya karena dia tidak paham tulisannya! Sungguh kebetulan yang sangat menyenangkan karena aku sangat ingin buku itu, salah satu buku Haruki Murakami yang amat sangat ingin aku baca. Aku memberanikan diri untuk bertanya apakah dia bersedia aku beli sebagai preloved dibandingkan dengan ditukar dengan buku lain, lalu aku menjelaskan kondisi buku-buku fisik yang kumiliki. Ternyata dia bersedia menjualnya dengan harga setengahnya dari harga asli yang sering ku lihat di toko buku dan jadilah buku itu di tanganku. Pemilik sebelumnya buku ini mungkin anak SMA karena dia bilang dia tidak punya ktp. Wajar saja dia tidak paham bahasanya karena buku-buku Haruki Murakami memang cukup berat dan berbelit, sangat cocok denganku bukan?
Banyak dari kawan-kawan Literary Base yang menyarankan untuk membaca Norwegian Wood saat pikiran dan hati sedang baik-baik saja. Tapi aku nekat, membacanya di kala hati sedang meradang. Aku tetap membacanya karena pertama, ini buku yang sangat aku inginkan. Kedua, aku sedang ingin membaca buku yang seperti 'sake' atau 'makanan pedas'. Ketiga, aku tidak bisa membaca yang lain karena langganan gramedia digitalku habis dan belum ada uang untuk langganan lagi, dan buku-buku yang aku inginkan di iPusnas masih harus mengantri. Keempat, aku sedang tidak ingin bacaan yang flat sedangkan sisa-sisa buku fisik yang kumiliki dan belum kubaca hanya cerita-cerita sederhana.
Jadi, begitulah kisahnya. Buku yang aku selesaikan dan tidak kuselesaikan bergantung pada hubungan antara hati dan buku.
2 notes · View notes
crystallllines · 5 years
Text
how are we gonna break it to gerardo that we don’t wanna see emma, we wanna watch jojo rabbit 😰
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Panduan Menulis Kabar Kematianku
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Paroxysm
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Mama believes a fraud's lie. It's not her fault. It's mine.
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
I'm Alive
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
i don't ask for much, never
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
A Ghost's Letter for Dad
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
i'm not a good learner
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Empat Tahun Yang Lalu, Aku Menulis Surat Wasiat Pertamaku
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Who is that stranger?
Tumblr media
0 notes
resurjensi · 4 months
Text
Pintu
Tumblr media
0 notes