#membuat environment python
Explore tagged Tumblr posts
Text
Augmented Realty Bubble Pop Tutorial Bagian 1: Pengaturan Lingkungan Pengembangan
Selamat datang di seri tutorial tentang bagaimana membangun game sederhana menggunakan Python, OpenCV, dan MediaPipe! Dalam tutorial pertama ini, kita akan mempersiapkan lingkungan pengembangan yang diperlukan untuk proyek kita. Tutorial ini sangat penting karena memastikan Anda memiliki semua alat dan pustaka yang diperlukan sebelum kita mulai menulis kode. Mari kita mulai! Langkah 1:…
#Augmented Reality#Augmented Reality Tutorial#game AR bubble pop#instalasi anaconda#membuat environment python#opencv mediapipe pygame#setup python game#tutorial python pemula
0 notes
Text
Membuat Virtual Environment di Python dan Menjalankan Program Hello World!
Saat mengembangkan aplikasi Python, menggunakan Virtual Environment adalah langkah penting untuk mengisolasi package dan dependensi. Python menyediakan fitur bawaan untuk ini, yaitu venv. Kunjungi halaman instalasi jika kamu belum memasang Python https://phpbego.wordpress.com/2025/03/16/instal-python-di-macos-dengan-mudah-menggunakan-homebrew/ A. Membuat Virtual Environment Silakan masuk ke…
0 notes
Text
Mengatasi Kesalahan dan Debugging: Panduan Lengkap untuk Pemrogram
Pemrograman adalah seni menciptakan perangkat lunak yang efisien dan bebas dari bug. Namun, tidak peduli seberapa ahli seorang pengembang, debug (mencari dan memperbaiki kesalahan) tetap menjadi bagian integral dari siklus pengembangan perangkat lunak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep debugging, teknik yang berguna, dan alat yang dapat membantu Anda mengatasi masalah dalam kode program Anda.

Apa itu Debugging?
Debugging adalah proses identifikasi, analisis, dan perbaikan kesalahan dalam kode program. Kesalahan dapat muncul dari berbagai sumber, termasuk sintaksis yang salah, logika program yang buruk, atau masalah kinerja. Seorang pemrogram harus memiliki keterampilan debugging yang baik untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan berjalan sesuai yang diharapkan.
Teknik Debugging yang Efektif
Logging: Menyisipkan pernyataan log di berbagai titik dalam kode membantu Anda melacak aliran eksekusi program. Dengan melihat log, Anda dapat mengidentifikasi di mana kesalahan mungkin terjadi.
Pemecahan Masalah Bertahap: Jika Anda menghadapi bug kompleks, pecahlah masalah menjadi bagian-bagian kecil. Fokus pada satu bagian pada satu waktu membuat debugging lebih terkelola.
Penggunaan Debugger: Debugger adalah alat yang sangat berguna untuk melacak dan memahami eksekusi program. Pemecahan masalah baris per baris dan pengamatan variabel dapat mempercepat proses debugging.
Uji Unit: Tulis uji unit secara menyeluruh untuk setiap bagian kode. Jika kesalahan terdeteksi, ini akan memberi petunjuk langsung tentang bagian mana yang perlu diperiksa.
Alat Debugging Populer
Debugger dalam IDE (Integrated Development Environment): Mayoritas IDE menyertakan debugger bawaan yang memungkinkan Anda melacak variabel, menghentikan eksekusi pada titik tertentu, dan melihat eksekusi kode secara rinci.
Print Statement: Meskipun sederhana, menyisipkan pernyataan cetak untuk menampilkan nilai variabel pada titik-titik kritis adalah cara yang efektif untuk melacak eksekusi program.
Linter: Alat ini membantu Anda menemukan dan memperbaiki kesalahan sintaksis dan gaya kode. Linter seperti ESLint untuk JavaScript atau Pylint untuk Python dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
Tips untuk Menghindari Debugging Berlebihan
Kode yang Bersih: Menulis kode yang bersih dan mudah dibaca dapat mengurangi risiko kesalahan. Hindari praktik-praktik yang membingungkan.
Pemahaman Yang Mendalam: Memahami bahasa pemrograman, framework, dan alat yang Anda gunakan akan membantu Anda mencegah kesalahan umum.
Rutin Melakukan Uji: Uji perangkat lunak secara rutin untuk mengidentifikasi masalah sejak dini. Uji otomatis dapat membantu secara signifikan.
Kesimpulan
Debugging adalah bagian tak terpisahkan dari pengembangan perangkat lunak. Dengan menggunakan teknik-teknik dan alat-alat yang tepat, serta dengan mempraktikkan kebiasaan pengkodean yang baik, seorang pemrogram dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk debugging dan menghasilkan perangkat lunak yang lebih andal. Ingatlah bahwa debugging adalah proses pembelajaran yang terus-menerus, dan setiap kesalahan adalah kesempatan untuk meningkatkan keterampilan Anda sebagai pengembang perangkat lunak.
#debugging#debug#bug#cara mengatasi debugging#tips menghindari debugging berlebih#apa itu debugging#alat debugging#teknik debugging#uji bug#program#programmer tips#developer tips#tech tips#perangkat lunak
1 note
·
View note
Text
8 Rekomendasi Aplikasi Data Mining yang Berguna Untuk Data Scientist

Sejumlah aplikasi data mining banyak digunakan oleh para data scientist untuk melakukan analisis data, dan memecahkan permasalahan algoritma. Data mining sendiri merupakan proses pengumpulan informasi untuk melihat pola dari kumpulan data yang sangat besar. Data mining digunakan untuk menyusun data mentah, menemukan pola yang belum diketahui, membuat keputusan bisnis. Berikut ini rekomendasi software data mining yang biasa digunakan oleh data scientist.
1. RapidMiner
RapidMiner merupakan salah satu aplikasi data mining yang banyak digunakan. RapidMiner dapat melakukan text mining, dimana pengguna bisa mengolah teks, dan mengekstrak pola. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna juga bisa melakukan deep learning, analisis prediktif, dan machine learning. Aplikasi ini juga banyak dimanfaatkan di berbagai kepentingan, seperti bisnis, komersial, pendidikan, penelitian, pengembangan aplikasi.
2. Orange
Dalam hal visualisasi data, orange merupakan software yang ideal digunakan untuk data mining dan machine learning. Orange menggunakan bahasa pemrograman Python, tiap bagian pada orange dinamakan widgets. Orange berfungsi menampilkan tabel data dan memungkinkan pengguna untuk memilih fitur, membaca data, memvisualisasikan elemen data, dan lain sebagainya.
3. Weka
Waikato Environment for Knowledge Analysis (WEKA), aplikasi ini menggunakan algoritma machine learning dalam melakukan data mining. Weka mendukung tugas-tugas data mining, seperti pra-pemrosesan, klasifikasi, regresi, visualisasi, dan lain sebagainya.
4. SAS Data Mining
Statistical Analysis System (SAS), tool ini digunakan untuk data mining, text mining, dan pengoptimalan data. SAS data mining memiliki arsitektur pemrosesan terdistribusi yang berskala. Dengan tool ini, pengguna bisa mengubah dan mengelola data dari banyak sumber untuk mendukung analisis statik.
5. KNIME
Aplikasi ini cocok digunakan untuk membuat analisis data maupun laporan. KNIME seringkali digunakan, terutama dalam penelitian farmasi. Banyak sekali fitur KNIME yang sangat mudah digunakan. Fitur-fitur tersebutlah yang membantu mempercepat pekerjaan. Beberapa fitur yang ditawarkan oleh KNIME yaitu quick deployment, dan scaling efficiency.
6. Datawatch
Aplikasi ini menawarkan solusi data mining dan business intelligence. Datawatch memungkinkan penggunanya untuk membangun dan menerapkan sistem monitoring dan analisis tanpa harus menuliskan kode.
7. Oracle Data Mining
Tool ini menyediakan algoritma data mining untuk klasifikasi data, prediksi, dan analitik. Algoritma yang dirancang dalam oracle data mining ini memanfaatkan kekuatan database oracle. Tool ini memiliki beberapa kelebihan, seperti kemampuan dalam menggali data dari table dan skema database.
8. Xplenty
Xplenty merupakan solusi untuk proses ETL berbasis cloud dengan pipeline data sederhana. Aplikasi ini menyediakan platform untuk mengintegrasikan, memproses, dan menyiapkan data untuk analisa. Dengan fitur antar muka yang intuitif, pengguna dapat menerapkan solusi replikasi. Xplenty memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi persiapan data yang rumit sekalipun.
Baca Juga: 10 Pekerjaan Freelance di Bidang IT yang Banyak dicari
1 note
·
View note
Text
Mengenal, Memahami, dan cara menggunakan Virtual Environment (venv) Python Programming Language.
0 notes
Text
7 Keunggulan LiteSpeed Web Server
New Post has been published on https://www.sons-it.com/artikel/litespeed-web-server/
7 Keunggulan LiteSpeed Web Server
Sons-IT.com – LiteSpeed Web Server. Ketika kamu akan memilih hosting, mungkin pernah melihat ada hosting yang menyediakan layanan LiteSpeed. LiteSpeed saat ini telah menjadi web server yang cukup dipertimbangkan, dan menjadi komponen untuk membangun situs web.
Oleh karena kinerja yang handal serta fitur-fitur LiteSpeed yang cukup lengkap membuatnya dapat bersaing dengan Apache yang telah digunakan hampir lebih dari 4 juta pengguna. LiteSpeed dapat bekerja lebih cepat beberapa kali dibandingkan dengan Apache.
Apa sih LiteSpeed dan apa saja fitur-fitur dan unggul dari LiteSpeed? redaksi akan membahasnya pada artikel ini beserta perbandingan antara LiteSpeed Vs Apache.
LiteSpeed Web Server
LiteSpeed Web Server adalah server web yang memiliki kinerja tinggi yang dikelola dengan teknologi LiteSpeed. Teknologi ini dapat menggantikan Apache Web Server tanpa harus melakukan pengubahan konfigurasi, program ataupun detail sistem operasi yang telah ada dan bahkan tanpa harus merusak apapun.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Teknologi LiteSpeed akan meningkatkan performa web server, sehingga dapat menambah kecepatan situs web dengan berbagai fitur yang lengkap dan dashboard administrasi yang mudah digunakan. LiteSpeed Web Server dapat membantu kamu untuk dapat membangun infrastruktur situs web yang efektif dan handal.
Fitur-fitur LiteSpeed
Setelah mengerti tentang apa itu LiteSpeed Web Server, maka selanjutnya kita akan membahas mengenai apa saja fitur yang ada di LiteSpeed.
LiteSpeed Web Server memiliki kinerja yang cukup handal dalam hal kecepatan dan skalabilitas ‘kemampuan dalam menangani beban yang diberikan’. Di dalam menyajikan konten PHP, LiteSpeed Web Server memiliki kinerja yang lebih handal dibandingkan dengan Apache Web Server.
LiteSpeed Web Server juga sangat ideal digunakan untuk beberapa CMS seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa fitur-fitur LiteSpeed Web Server yang bisa kamu gunakan.
Server APIs
Apa itu LiteSpeed Server APIs? LiteSpeed Web Server mendukung beberapa API server yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi antara web server dengan aplikasi eksternal yang digunakan. Performa yang efisien dapat digunakan untuk aplikasi eksternal seperti PHP, Ruby, dan Python.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
GZIP Compression
LiteSpeed Web Server memiliki fitur gzip compression atau ‘kompresi gzip’, sehingga memungkinkan kamu untuk menghemat badwidth dengan mengecilkan ukuran file yang dikirimkan kepada client.
Sistem Operasi
LiteSpeed Web Server mampu berjalan pada berbagai macam sistem operasi, seperti Linux, FreeBSD, Mac OSX, dan Solaris.
Konfigurasi File Apache
LiteSpeed Web Server didesain untuk dapat menonaktifkan file httpd.conf dan .htaccess. Sehingga kamu tidak perlu melakukan konfigurasi ulang ketika berpindah ke LiteSpeed. LiteSpeed Web Server dapat menggunakan pengaturan yang sudah kamu punya dan memprosesnya menggunakan event-driven architecture.
Control Panel
LiteSpeed Web Server dapat bekerja baik dengan semua panel kontrol yang digunakan Apache. Dengan menggunakan tambahan plugin pada cPanel, Plesk, dan DirectAdmin. Plugin ini memungkinkan kamu untuk mengontrol fungsi web server yang saat ini sudah ada dari panel.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Mendukung Penuh .htaccess
Berbeda dengan nginx web server yang tidak mendukung .htaccess, untuk LiteSpeed Web Server dapat membaca file .htaccess secara otomatis, tetapi memprosesnya menggunakan sistem cache .htaccess.
Kompatibel dengan Modul Apache
LiteSpeed Web Server kompatibel dengan semua core Apache modul, termasuk mod_rewrite, mod_security, mod_include, dan mod_cache.
Memiliki SSL Acceleration
LiteSpeed Web Server menggunakan SSL acceleration dalam mengirimkan page HTTPS, sehingga ketika mengirimkan page HTTPS akan menjadi tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan Apache.
Concurrent Connections
Apa itu LiteSpeed concurrent connections? Pada LiteSpeed Web Server menggunakan event-driven architecture yang memungkinkan server untuk dapat melayani ratusan sampai dengan ribuan concurrent connections ‘koneksi serentak’. Di dalam perbandingan dengan Apache, yang menggunakan Apache RAM yang akan habis sebelum dapat melayani koneksi serentak yang cukup banyak.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Kinerja Tinggi Pada Konten Statis
LiteSpeed Web Server dengan event-driven architecture memungkinkan untuk mengelola permintaan statis lebih cepat dari Apache. Bahkan LiteSpeed mengklaim lebih cepat 10x pada trafik yang lebih tinggi.
Koneksi dan Pembatasan Bandwidth
Pada LiteSpeed Web Server memiliki koneksi per-IP, permintaan (request), dan bandwidth throttling. Oleh karena menggunakan fitur kustom ini, maka IP yang membuat terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwith akan terkunci dan menghentikan penyerang sebelum mereka masuk ke server.
Kompatibel Dengan CageFS
Dengan teknologi LiteSpeed yang terhubung dengan CloudLinux, sehingga mendukung sistem operasi yang banyak digunakan di dalam industri shared hosting.
Proteksi Brute Force untuk wp-login.php
Kebanyakan penyerang menggunakan teknik brute force. Mereka mencoba untuk mendapatkan akses ke dalam situs web menggunakan username dan password secara acak dan berulang. Pada sistem yang menggunakan wordpress shared hosting, maka serangan brute force yang sangat besar pada wp-login dan halaman xmlrpc menggunakan POST akan dapat berpotensi membuat server down atau overload.
Selain fitur-fitur LiteSpeed di atas, masih ada lagi banyak fitur lain yang ditawarkan oleh LiteSpeed Web Server, seperti Lightweight Virtual Environment (LVE), PHP Selector, Node.js Selector, dan lain sebagainya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Keunggulan dari Litespeed Web Server
Setelah mengerti tentang apa itu Lite Spee dan fitur-fiturnya secara garis besar, ada beberapa keunggulan yang didapatkan dengan menggunakan LiteSpeed Web Server.
Apache Compatibility
LiteSpeed Web Server kompatibel dengan Apache Web Server saat ini, beserta dengan beberapa fiturnya seperti mod_rewrite, .htaccesss, dan mod_security. LIteSpeed Web Server dapat memuat file konfigurasi Apache dan bekerja sebagai pengganti Apache.
Kompatibilitas LiteSpeed dengan banyak panel kontrol hosting yang banyak digunakan saat ini seperti cPanel, Plesk, dan DirectAdmin.
Performance & Scalability
LiteSpeed Web Server dapat meningkatkan performa dan skalabilitas dari platform web hosting dengan menggunakan keunikan teknologi event-driven architecture. Dengan menggunakan arsitektur ini, web server memiliki kemampuan untuk melayani ratusan bahkan ribuan klien secara simultan dengan penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Penggunaan teknologi pada LiteSpeed dapat meningkatkan performa PHP dan menjalankan situs web statis lebih cepat daripada menggunakan Apache. LiteSpeed juga memiliki kemampuan dalam menangani lonjakan trafik yang tidak stabil dan membantu menangani DDOS (Distributed Denial of Service).
Security
Teknologi LiteSpeed Web Server kompatibel dengan fitur Apache mod_security dan memiliki kemampuan anti DDOS. Fitur lain yang kompatibel dengan LiteSpeed seperti koneksi per-IP, permintaan (request), dan bandwidth throttling ‘perlambatan bandwidth’.
Pada LiteSpeed, IP yang membuat terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwidth maka akan diblokir, sehingga dapat menghentikan penyerang sebelum masuk ke dalam sistem server.
Ease of Use
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
LiteSpeed mendukung banyak kontrol panel yang populer di dunia ini seperti cPanel (WHM), Plesk, dan DirectAdmin sehingga mudah untuk melakukan instalasi, manajemen versi, restart LiteSpeed Web Server, dan mengganti antara LiteSpeed dengan Apache dengan mudah.
CloudLinux Compatibility
Selain mendukung terhadap kontrol panel populer, LiteSpeed juga mendukung sistem operasi yang sangat populer digunakan untuk shared hosting, yaitu CloudLinux. Dukungan ini tentu saja membuat LiteSpeed dapat berjalan maksimal ketika penyedia shared hosting menggunakan CloudLinux sebagai sistem operasinya.
Manfaat LiteSpeed untuk Pengembangan Website
Litespeed dapat menjadi pesaing bagi Apache dan dapat menjadi pengganti Apache karena sama-sama berfungsi sebagai web server. Web server sangat berguna dan sangat penting dalam menjalankan situs web, karena tanpa web server, situs web tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini beberapa manfaat dari LiteSpeed untuk pengembangan situs web, seperti :
Mempercepat Performa Website
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Kecepatan performa website dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah besar file yang disajikan pada suatu halaman. Dengan adanya fitur seperti gzip compression, concurrent connections, serta arsitektur event-driven yang dikembangkan oleh LiteSpeed sehingga membuat web server ini dapat bekerja lebih cepat dibandingkan dengan web server lain seperti Apache.
Kompresi gzip sangat berguna untuk mengecilkan ukuran file sebelum dikirimkan ke browser. Jika tanpa menggunakan fitur ini, maka file yang berukuran besar akan dikirimkan ke browser apa adanya tanpa melewati proses kompresi dulu, sehingga akan memperngaruhi kecepatan penyajian halaman dan membutuhkan bandwidth yang besar.
Sedangkan concurrent connections dan arsitektur event-driven membantu LiteSpeed dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga dapat berjalan dengan maksimal dan efektif. Selain itu kemampuan caching dari LiteSpeed tidak diragukan lagi untuk mempercepat dalam penyajian website
Kamu juga dapat membaca artikel tentang cara memilih hosting untuk pemula disini:
5 Tips Memilih Hosting Untuk Pemula
Selengkapnya
Mengamankan Website
Dengan adanya sistem proteksi permintaan pada IP dan pembatasan penggunaan bandwidth, sehingga meningkatkan sistem keamanan terhadap DDOS. Pada LiteSpeed, IP yang menggunakan terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwidth maka akan di blokir, sehingga dapat menghentikan penyerang sebelum masuk ke dalam sistem server.
Selain itu LiteSpeed juga dapat mengamankan wp-login.php dari serangan brute force menggunakan sistem proteksi yang sudah dibangun di dalam WordPress yang biasanya menyerang wp-login.php atau halaman xmlrpc.php melalui POST.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Perbandingan LiteSpeed vs Apache
Persaing terbesar dari LiteSpeed adalah Apache. Apache sudah menjadi web server yang paling populer di seluruh dunia. Bagaimana perbandingan LiteSpeed vs Apache? Coba kita bahas pada bagian ini.
LiteSpeed Web Server
LiteSpeed Web Server merupakan pemain baru di dalam industri web server. Namun Teknologi yang dikembangkan oleh LiteSpeed Industries Inc telah dikenalkan sejak tahun 2002 atau sekitar 7 tahun setelah Apache diperkenakan. Di dalam perkembangannya, LiteSpeed mulai banyak dikenal karena kemampuannya dapat menangani concurrent connections ‘koneksi serentak’ meskipun menggunakan memori yang kecil.
LiteSpeed mengenalkan diri sebagai web server yang kompatibel dengan file konfigurasi Apache. Sehingga pengguna Apache tidak perlu kesulitan untuk melakukan konfigurasi ulang jika ingin menggunakan LiteSpeed. LiteSpeed juga mengklaim bahwa satu LiteSpeed Web Server mampu untuk menangani data yang jika menggunakan Apache membutuhkan dua server.
Apache Web Server
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Apache mulai diperkenalkan sejak tahun 1995 untuk pengembangan situs web. Mulai saat itu Apache menjadi web server yang cukup populer berkat bantuan para pengembang situs web. Apache sukses menjadi web server yang stabil dan aman.
Dapat dikatakan juga bahwa Apache telah menjadi web server paling fleksibel dan serbaguna karena kemampuannya untuk memuat komponen. Fitur yang paling berharga dari Apache adalah ketersediaannya yang sepenuhnya gratis.
LiteSpeed Vs Apache
Kelebihan dari LiteSpeed Web Server adalah kemampuannya untuk menangani trafik yang sangat tinggi dibandingkan dengan Apache. Selain itu LiteSpeed didesain untuk menangani DDOS seperti yang sudah dibahas di bagian atas. Pada kasus tertentu, diambil dari situs BuycPanel, kemampuan Apache Web Server memiliki fungsi hampir sama dengan LiteSpeed dalam menghadapi ancaman di salah satu sisi.
Namun di sisi lain Apache mengalami crash sedangkan LiteSpeed Web Server dapat berjalan dengan baik untuk menghadapi ancaman. Diambil dari situs tersebut, LiteSpeed mempunyai keunggulan pada beberapa bagian dibandingkan Apache. Berikut beberapa alasannya:
LiteSpeed dapat berjalan 6 kali lebih cepat dibandingkan dengan Apache dan tiga kali lebih cepat dari Apache pada bagian SSL.
Menggunakan LiteMega Cache, LiteSpeed juga dapat membuat halaman magento dapat berjalan sampai dengan 75x lebih cepat.
LiteSpeed dapat meningkatkan performa PHP sebesar 50%.
Kesimpulan
LiteSpeed menjadi web server yang cukup handal dibandingkan dengan web server yang banyak digunakan seperti Apache. Dengan fitur yang cukup lengkap, membuat LiteSpeed memiliki performa yang lebih cepat dan keamanan yang cukup handal dalam mengatasi serangan DDoS.
Kompatibilitas dengan mod_rewrite, mod_security, mod_include, dan mod_cache milik Apache membuat kemudahan dalam bermigrasi dari Apache ke LiteSpeed, selain itu teknologi gzip compression mendukung performa dari website.
0 notes
Text
10 software development tools yang Bisa Naikan Produktivitas Kerja

Perusahaan, bisnis, dan individu di seluruh dunia menggunakan beragam perangkat lunak untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Software digunakan di hampir setiap bidang, seperti pendidikan, bisnis, pemasaran, transportasi, dan sebagainya. Berikut ini daftar 10 software development tools untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Alat pengembangan atau pemrograman perangkat lunak adalah program komputer yang digunakan oleh pengembang software developer untuk membuat, memelihara, mengedit, mendukung, dan men-debug program, kerangka kerja, atau aplikasi yang dibuat. Sudah sangat banyak alat pengembangan software yang tersedia, beberapa di antaranya sebagai berikut.
Embold
Sumber Foto : g2.com
Embold adalah alat pengembangan perangkat lunak untuk menganalisis kode sumber dan mendata berbagai cacat pada suatu program. Alat ini memiliki spektrum luas dari plugin bawaan dan fitur deteksi anti-pattern untuk mencegah pembuatan kode yang tidak dapat dipelihara. Embold terintegrasi dengan alat lain, seperti GitHub, Azure, BitBucket, dan lainnya.
Paket premium Embold tersedia dengan harga $4,99 per bulan.
Linx

Sumber Foto : linx.software
Linx digunakan untuk mengotomatisasi dan mengembangkan layanan web dan aplikasi back-end, menghosting API, integrasi, dan otomatisasi tanpa memerlukan infrastruktur, kerangka kerja, dan kode. Di sini ada lebih dari 100 fungsi dan layanan pemrograman bawaan untuk pengembangan yang cepat.
Paket awal Linx tersedia dengan harga $49 per bulan. Untuk paket Bisnis 1 biayanya $99 per bulan dan Bisnis 2 $199 per bulan.
Netbeans
Sumber Foto : morioh.com
NetBeans adalah alat pengembangan lintas platform yang kompatibel dengan berbagai sistem operasi, seperti Linux, Solaris, Windows, dan macOS. Smart code editing, proses manajemen yang mudah, penulisan kode bebas bug dan kesalahan, dan fitur pengembangan antarmuka membuat Netbeans populer. Alat ini gratis dan open source.
Cloud 9 IDE

Sumber Foto : musaamin.web.id
Cloud 9 adalah Integrated Development Environment (IDE) yang mendukung berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, JavaScript, C, PHP, Perl, dan lainnya. Alat ini memiliki fitur-fitur, seperti saran penyelesaian kode, menyeret file, debugging, dan sebagainya. Biaya penggunaan Cloud 9 sesuai dengan penggunaan.
Atom
Sumber Foto : mac.filehorse.com
Atom kompatibel untuk bekerja dengan sistem operasi Windows, Linux, dan macOS. Fitur yang dimiliki, seperti smart auto completion dan multiple pane. Atom merupakan alat fleksibel yang memungkinkan pengguna mengubah tampilan UI secara efektif. Alat ini gratis untuk digunakan.
DBSchema
Sumber Foto : inosi.co.id
Alat ini merupakan perancang basis data virtual universal dan digunakan sebagai pengelola untuk basis data apa pun. DBSchema mendukung NoSQL dan database relasional, seperti SQLite, MySQL, Redshift, MongoDB, Snowflake, PostgreSQL, dan Microsoft SQL. Versi Pro untuk keperluan pribadi membutuhkan $198, penggunaan pendidikan dikenakan biaya $98, dan tujuan komersial membutuhkan $294.
Bootstrap

Sumber Foto : yazilimcigenclik.com
Bootstrap memungkinkan pengguna untuk membangun dan mengembangkan proyek mobile-first dan situs web responsif menggunakan bahasa pemrograman, seperti JS, HTML, dan CSS. Anda dapat menyesuaikan platform ini sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan proyek. Alat ini gratis dan open-source.
HTML5 Builder

Sumber Foto : embarcadero.com
HTML5 Builder menggunakan bahasa pemrograman HTML5, JavaScript, CSS3, dan PHP untuk merancang dan membangun aplikasi. Aplikasi yang dikembangkan di sini mendukung beberapa perangkat, sistem operasi seluler, dan browser web. Untuk mengoperasikan alat ini, Anda perlu mempelajari bahasa pemrograman JQuery. Alat ini gratis untuk digunakan.
Azure

Sumber Foto : prodwaregroup.com
Azure digunakan untuk mengembangkan, men-debug, menyebarkan, dan mengatur aplikasi cloud pada platform apa pun. Microsoft Azure memungkinkan pengembang untuk merancang dan mengembangkan aplikasi yang andal dengan cepat dengan solusi DevOps.
Untuk menggunakan produk ini, Anda diberi kredit sebesar INR 4.500 untuk digunakan dalam 30 hari pertama. Kemudian, Anda harus membayar sesuai penggunaan.
GitHub

Sumber Foto : fanselectronics.com
GitHub memungkinkan pengembang untuk merancang kode dan menyimpannya dari repositori. Beberapa fitur penting GitHub, seperti integrasi dengan alat lain, keamanan kode, dan kontrol akses untuk semua anggota tim. GitHub juga bisa digunakan untuk bereksperimen dengan bahasa pemrograman baru.
Untuk keperluan individu dan organisasi, dikenakan biaya $4 untuk setiap pengguna per bulan. Paket Enterprise membutuhkan $21 per bulan untuk setiap pengguna.
Jadi, software development tools yang sudah Anda gunakan?
Baca juga : Mau Bekerja di Perusahaan Besar? Simak Bocoran Pertanyaan Interview Software Developer ini
1 note
·
View note
Text
Kenali Apa itu Selenium, Tools Testing Terbaik

Pernahkah Anda mendengar tentang apa itu Selenium? Bagi para developer, Selenium bukanlah istilah yang asing lagi di telinga. Selenium merupakan automation testing tools yang populer digunakan oleh web developer dan software tester untuk melakukan pengujian software yang sulit dijalankan secara manual.
Kenali Apa itu Selenium, Tools Testing Terbaik
Apa itu Selenium Selenium
Apa itu Selenium? Selenium merupakan alat auto testing yang digunakan untuk mengotomatisasi tes aplikasi web yang dilakukan pada browser. Pengujian selenium dapat dilakukan menggunakan browser apapun, dan script tes dapat ditulis dalam banyak bahasa pemrograman seperti Java, C#, Python, Rubym PHP, dan lain sebagainya.
Auto testing tools dikhususkan untuk otomatisasi testing pada web apps, sehingga pengujian pada aplikasi desktop dan seluler tidak akan bisa dilakukan. Selenium bersifat open source, dimana tools ini dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Karena sifatnya yang terbuka, pengguna dapat membagi, memperluas, dan memodifikasi kode yang tersedia.
Jenis-Jenis Selenium
Selenium merupakan serangkaian perangkat lunak yang akan memenuhi kebutuhan pengujian. Berikut jenis-jenis selenium :
1. Selenium IDE (Integrated Development Environment)
Selenium IDE sangat mudah dipelajari dan merupakan auto testing tools yang paling sederhana. IDE dapat mencatat interaksi alami di browser dan membuat kodenya dalam bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan Ruby.
2. Selenium RC (Remote Control)
Selenium RC memungkinkan para penggunanya untuk menggunakan bahasa pemrograman yang mereka sukai. Selenium RC dapat merancang tes menggunakan bahasa yang lebih ekspresif. Tools ini juga dapat digunakan di berbagai macam browser pada sistem operasi yang berbeda.
3. WebDriver
Webdriver menerapkan pendekatan yang lebih modern dan stabil dalam melakukan otomatisasi pada browser. dalam merancang uji kasus, selenium jenis ini menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Webdriver menguji aplikasi yang memiliki banyak fungsionalitas berbasis AJAX.
4. Selenium Grid
Grid dapat menjalankan pengujian paralel, atau beberapa tes yang dapat dijalankan sekaligus di berbagai mesin dan browser yang berbeda. Tools ini dapat digunakan secara bersamaan dengan selenium RC.
Keuntungan Selenium
Selenium mendukung berbagai macam bahasa pemrograman, framework, dan berbagai platform pengembangan. Ketika membuat script, pengguna bebas menentukan bahasa pemrograman yang akan digunakan.
Pengujian lebih sederhana dan efisien. Kemampuan regrouping dan refactoring test case membantu para developer dan tester dalam mempercepat perubahan kode, mengurangi duplikasi kode, dan meminimalisir komplikasi.
Dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Windows, MAC, atau Linux. Pengujian selenium dilakukan pada web browser, sehingga dapat menggunakan berbagai browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer, Safari, atau Opera.
Baca Juga: Mengenal Profesi Solution Architect yang Dicari Banyak Perusahaan
0 notes
Text
10 Text Editor Terpopuler untuk Pengembangan Web dan Pemograman

Text Editor atau editor teks merupakan bagian terpenting yang digunakan oleh programmer dalam pengembangan website. Software atau program komputer ini memungkinkan penggunanya untuk membuat, mengubah, atau mengedit text file berupa plain text. Dengan text editor, programmer dapat menyusun kode program sehingga dapat menjadi software baru. Bagi seorang programmer, pada saat mengerjakan proyek pengembangan, pemilihan text editor yang tepat akan sangat berpengaruh. Berikut daftar text editor terpopuler dilengkapi dengan fitur dan plugin-plugin yang dapat membantu.
10 Text Editor Terpopuler untuk Pengembangan Web dan Pemograman
1. Notepad ++
Bagi pengguna Windows, tentu terbiasa melihat atau menggunakan aplikasi Notepad. Notepad++ merupakan pengembangan dari Notepad asli bawaan Microsoft. Notepad ini populer karena kecepatan eksekusi yang lebih besar dan ukuran file kecil. Notepad++ menawarkan berbagai fitur seperti, mendukung sintaks bahasa seperti PHP, JavaScript, HTML, dan CSS. Mendukung multi tampilan dan multi bahasa, penyelesaian otomatis (penyelesaian kata dan fungsi), dan masih banyak lagi.
2. BlueFish
Text editor ini dapat digunakan secara lintas platform dan dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Windows, Mac OS, dan Linux. Bluefish dapat berjalan di berbagai macam bahasa pemrograman diantaranya HTML, PHP, C/C++, JavaScript, JSP, Python, dan Shell. Text editor ini merupakan salah satu IDE (Integrated Development Environment) terbaik untuk sistem operasi Mac yang dapat memuat ratusan file hanya dalam hitungan detik saja. Selain itu, ketika terjadi crash, shutdown, atau masalah lainnya, editor ini dapat melakukan pemulihan otomatis perubahan dalam dokumen yang dimodifikasi.
3. Sublime Text
Sublime text memiliki tampilan yang dinamis. Text editor ini mendukung berbagai macam sistem operasi seperti windows, Mac, dan Linux. Sistem operasi yang sangat kompatibel dengan sublime text ada Linux, dimana performanya jauh lebih maksimal dibandingkan dengan sistem lain. Sublime text sangat cepat dan bisa digunakan di perangkat dengan resource yang kecil.
4. Atom
Atom banyak digunakan oleh programmer karena antarmukanya yang sederhana dibandingkan dengan text editor lainnya. Atom merupakan editor open source yang bekerja secara lintas platform. Atom dibuat dengan menggunakan referensi sublime text, oleh karena itu atom bisa dikatakan serupa dengan sublime text. Dengan atom, pengguna dapat menambahkan plugin melalui menu plugin yang telah disediakan.
5. Kite
Kite mendukung lebih dari 16 bahasa pemrograman yang dapat membantu developer dalam membuat kode lebih cepat. Kite menawarkan beberapa fitur seperti, dokumentasi untuk berbagai bahasa pemrograman, menyediakan fungsi signature saat mengetik, tooltip pada mouse hover, dan lain sebagainya.
6. NetBeans
Editor ini dapat digunakan di windows, Mac, dan Linux, Netbeans merupakan tool editor kode yang bersifat open source untuk dikembangkan dengan PHP, Java, C++, dan bahasa pemrograman lainnya. Dengan NetBeans pengembangan User Interface (UI) dapat dilakukan dengan cepat, penulisan kode terbebas dari bug, manajemen proyek menjadi jauh lebih mudah dan efisien.
7. Brackets
Brackets adalah text editor yang khusus dikembangkan untuk tujuan web design dan front-end development. Brackets mempunyai beberapa fitur seperti highlighting, mode no-distraction, dan berbagai macam keyboards shortcut. Selain itu, Brackets dilengkapi dengan Live Preview, dimana pengguna dapat melihat secara langsung hasil CSS/HTML terbaru menggunakan web browser.
8. Visual Studio Code
Visual studio code adalah kode editor yang dikembangkan oleh Microsoft. Meskipun dibuat oleh Microsoft, editor ini dapat digunakan oleh Mac dan juga Linux. Visual studio code dapat menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman seperti Java, JavaScript, C++, dan masih banyak lagi. Text editor ini memiliki lintas platform kode editor ringan untuk membuat atau membangun aplikasi web.
9. Geany
Sama halnya dengan Notepad++, Geany merupakan text editor yang ringan. Geany hanya membutuhkan library GTK+ runtime untuk bisa dijalankan. Editor ini merupakan alternatif yang dimiliki oleh Linux, beberapa fitur Geany yang dapat dimanfaatkan meliputi syntax highlighting, code folding, autocompletion programming, code navigation, dan masih banyak lagi.
10. Komodo Edit
Komodo edit dapat dikatakan sebagai text editor yang sangat ringan. Text editor ini dapat digunakan untuk bahasa pemrograman Ruby, Perl, SQL, Python, TCN, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Tips Belajar Bahasa Pemrograman C++ untuk Pemula
0 notes