(SUICIDAL-IDOL)
you know my danish viking ancestors named the native americans they discovered skrealing, which loosely translates to weakling, imagine them rowing on their dragon boats in gleaming armor, and imagine a small squat brown person coming out of a tipi in ill fitting clothes saying “ongah! ongah!” what they must have felt? the more things change
2 notes
·
View notes
Lain pulak sedapnya jalan-jalan lebaran taun ni ya wak. Ke bengkalis tempat pakcik nyeberang roro, ke pekan tempat makcik lewat tol. Ke bagan tempat ongah bisa sekalian foto-foto di jembatan padamaran. Wakjess dah jalan kemano wak? #sepdum (di Proyek Jalan Tol Trans Sumatra Pekanbaru Dumai seksi 1) https://www.instagram.com/p/CdPb1jZvgHf/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Pada suatu malam yang hening, kami berkumpul di ruang keluarga, Ayah, ibu, dan aku. Ia bercerita banyak hal. Di balik diamnya selama ini, aku merajuk memberi tanya banyak hal tentang 'Apa, mengapa, dan bagaimana'.
Ku paksa ia duduk di depanku. Ia enggan, namun, naluri penuh rasa penasaran. Merajuk, bah seorang anak yang minta digendong Ayahnya, memberi seribu tanya tentang dunia padanya.
Fantastis, kufikir, aku hanya akan duduk satu jam bersamanya, namun, berpilinnya waktu, ia menceritakan sebuah pengalaman hidup yang menakjubkan. Dan itulah aku baru tahu mengapa ia selalu diam...
Kami berbicara banyak hal, berdiskusi banyak hal. Ya, pertama kali— ini adalah waktu terpanjang dalam sejarah aku mengenal ia, Ayahku, yg biasanya selalu diam.
Pada umumnya sebuah cerita, dari topik A, kita bisa selalu berpindah ke topik C, ke topik E, atau berpindah maju ke topik B. Dan pada saat itu, ia menceritakan sebuah kisah yang semoga ini bisa menjadi pembelajaran kita bersama. Terkhusus, untuk kalian kaum hawa.
"Nak, bukankah saat ini kau mengidamkan seorang pendamping dalam hidupmu?"
Aku mengernyit, bukannya tidak mengerti, tetapi...
"Nak, kuberi tahu satu hal. Tanggung jawab seorang laki-laki terhadap keluarganya itu sangaaattt besar. Tak mudah sebenernya menjadi laki-laki bagi kami, jika, kami benar-benar tahu apa makna dari tanggung jawab yang sebenarnya."
Ia diam sejenak...
"Nak, bila ada seorang lelaki yang tertarik padamu, lantas ia berani datang ke rumah ini dengan mobil yang mentereng, tampilan yang keren, seribu gaya super model, cincin yang Gonta ganti, hari ini pakai cincin warna ungu besoknya Oren, atau, jika hari ini dia memakai mobil Fortuna besoknya Mercedes..."
Ia menahan nafasnya
"Nak, dengar baik-baik nasihatku ini, jangan kau sirna dengan dunia. Termasuk bentuk rupa seperti itu. Karena, lelaki yang seperti itu biasanya pembohong kelas kakap. Petantang petenteng seenaknya. Dan, dengar, Nak, ia takkan menghargaimu sebagai seorang istri.
Nak, buang jauh-jauh dari fikiranmu, bahwa, yang keren yang selalu kaya. Nak, satu tangannya memperlihatkan harta kekayaan, namun, satu tangannya dibelakang menggenggam ribuan api yang siap membakar seluruh kebahagiaanmu dan anak-anakmu. Percayalah."
"Nak, bila ada yang mendatangi seorang perempuan dengan seribu gaya supermodel, menampakkan kekayaan yang paripurna, setiap datang ke rumah gonta-ganti mobil, motor, perhiasan, dll. Bergaya petantang-petenteng, mengobral janji-janji manis, ngaku punya ini punya itu, ditanya tentang keluarga nggak jelas, di tanya tentang agama ongah ongoh, kerja belum ada. Yang seperti itu, Nak, kau wajib menolak dan tidak pada prinsip pencarianmu. Kau tahu kenapa? Karena, laki-laki yang seperti itu, dia akan siap menabur api neraka di dalam istanamu
-Ayah-#NakJanganKauCiptakanNerakaDalamIstanamu
0 notes
Kato ombung den, kato ongah den (at Ulu Serting, Negeri Sembilan, Malaysia)
0 notes
tobasatu.com, Medan | Hari itu, Rabu (16/08/2017), rekaman kenangan Fidel Ganis Siregar dan puluhan kawan kecilnya 42 tahun yang lalu kembali terbuka.
Betapa masa sama-sama mengenyam pendidikan bersama di SD Negeri 3 Lubukpakam, Deliserdang pada era 1970 hingga 1975 merupakan masa-masa yang indah. Dan memori itu kembali mereka ungkapkan bersama sehari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-72.
Para alumni SD Negeri 3 Tamat 1975 (sekarang SDN 101900, SD percontohan, SD Rujukan Kab.Deli Serdang ) menggelar reuni kecil dan makan siang bersama para guru yang bertugas di SD itu.
Dalam kesempatan itu diserahkan bantuan berupa 2 unit printer-scan-mesin fotocopy. Bantuan diserahkan Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar M.Ked (OG), SpOG (K) , Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara yang juga alumni SD Negeri 3 Lubuk Pakam lulusan 1975 dan diterima Hj.Jerniati Sitompul, M.Pd, Kepala SDN 101900.
Di depan para guru dan alumni 1975 yang hadir Fidel Ganis menyampaikan, “Bantuan ini bukan seremonial belaka, dan bukan pula yang pertama sekaligus yang terakhir, namun kami akan senantiasa memantau dan mengawasi jika ada hal-hal yang masih kurang untuk kelancaran proses belajar dan mengajar di SD kebanggan kami ini,” ujar mantan pemain PSMS Jr 1982 dan PSMS senior 1982-1985 ini.
Bantuan ini disambut rasa haru dan gembira oleh para guru yang tak pernah menyangka adanya perhatian yang luar biasa dari para alumni terutama alumni 1975.
Turut hadir beberapa alumni yang berdomisili di Lubuk Pakam antara lain : Ivan Rizham SPd, Ridha Ongah, Prayitno, Rahmijawati, Muslimah , Wulandari, Herlina , Sintawati, Bahrum, Asnan Nur, Jayeng Suprapto, Sugiono, Razali, Saiful Anwar, Bambang Sutedjo. (ts-17)
The post Saat Mereka Kembali Bertemu Sang Guru appeared first on tobasatu.com.
0 notes